PT. PERSADA HARSANA PERTIWI, PT. BUMI SUMBER TELADAN, PT. BUMI MEGAHINDAH
(BLOCK N & BLOCK G)
DEPARTMENT : EXPLORATION .
PROCEDURE No: 003/24/5/21-TALIABU
JUDUL :
DIBUAT TGL: DIBUAT OLEH: DISETUJUI OLEH:
S O P. CARA
24/5/2021
MENGGUNAKAN DIREVISI TGL:
CHAINSAW
DAFTAR ISI
1. UMUM
Dokumen ini menjelaskan metode kerja yang aman berkaitan dengan penggunaan
mesin gergaji potong/“chainsaw” di area operasi PT Weda Bay Nickel dan perusahaan
lain yang saat ini melaksanakan kewajiban kontrak kerja dengan PT Weda Bay Nickel.
2. ASPEK HUKUM
1. UU No 1 Tahun 1970
Menyatakan bahwa setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia berkewajiban
untuk menyediakan standar peralatan APD dan memberikan petunjuk serta
pelatihan kepada seluruh pekerja tentang bagaimana melaksanakan sebuah
pekerjaan dengan aman. Peraturan ini sah diberlakukan pada semua area kerja di
Indonesia.
2. KEPMEN Mentamben No 555.K/26/M.PE/1995
Peraturan Keselamatan Kerja Umum di setiap area kerja tambang pada saat fase
eksplorasi, konstruksi dan pertambangan.
3. PERMENAKER PER. 05/MENRAKER/1996
Sistem Manajemen Keselamatan; setiap aktifitas yang memperkerjakan minimum
100 orang karyawan atau pekerja dan mempunyai resiko & bahaya potensial dengan
konsekuensi cedera karena terpapar api/ledakan di area kerja, diharuskan untuk
membuat sebuah dokumen Sistem Manajemen Keselamatan.
4. Pedoman Perusahaan PT Weda Bay Nickel No 1, 2005
Pedoman aktifitas pengeboran dan aktifitas pendukung lainnya di area Kontrak
Karya.
3. TUJUAN
Prosedur ini diterapkan di area Proyek Sumur Uji/”Test Pit”, area Eksplorasi dan di
seluruh area Kontrak Karya PT Weda Bay Nickel yang dalam operasinya menggunakan
“chainsaw”.
PELINDUNG
PENDENGARAN/TELINGA
PELINDUNG WAJAH &
MATA
PELINDUNG LENGAN
TANGAN
PELINDUNG TELAPAK
TANGAN PELINDUNG
LENGAN KAKI
PELINDUNG
TELAPAK KAKI
2. Peralatan; “chainsaw“
Mesin penggerak terpelihara dengan baik
Rantai pemotong sudah ditajamkan & dalam kondisi tertarik secara
benar
Bahan bakar & oli sudah diisi penuh [harus ada tersedia jumlah bahan
bakar yang cukup untuk operasional selama penebangan berlangsung
sebab kemungkinan akan timbul bahaya jika operator menghentikan
pemotongan untuk isi bahan bakar dahulu dan meninggalkan batang
pohon dalam kondisi sebagian sudah dipotong]
Kapak dan baji sudah harus tersedia
3. Kondisi cuaca saat menggunakan ”chainsaw”; jangan mencoba untuk
menebang pohon pada saat cuaca buruk, khususnya jika angin berhembus
kencang & jarak pandang terbatas.
4. Pengamatan pada area rimbunan pepohonan/dahan-dahan pohon
Perhatikan jika ada dahan-dahan pohon patah yang
menggantung/”widow maker” di lokasi pepohonan sekitar yang
terdekat, jangan bekerja di bawah area dimana dahan-dahan tersebut
akan jatuh
Perhatikan jika ada pepohonan/dahan-dahan pohon tumbuh saling
bersilangan
Pepohonan yang kira-kira akan bersinggungan dengan pohon yang akan
ditebang
Tumbuhan yang merambat di pohon yang akan ditebang
Perhatikan jika ada pohon lain yang tingginya lebih rendah atau tumbuh
di bawahnya yang kemungkinan dapat menimbulkan bahaya selama
proses penebangan
Bersihkan area dimana pohon akan roboh, jangan menebang pohon
dimana kemungkinan pohon tersebut akan bersandar ke pohon lain,
tebang pohon yang kemungkinan akan menjadi sandarannya
5. Pohon yang akan ditebang; kondisi pohon ?
Apakah kondisinya berbahaya ?
Apakah jumlah pohon yang harus ditebang tidak melampaui kapasitas
operator mengerjakannya secara aman & berhasil dengan baik ?
Rencana arah pohon akan roboh; area aman untuk pohon akan roboh
yang seharusnya tidak lebih dari area pembatas atau area untuk
berlindung...dll
6. Urutan penebangan pohon; bagaimana urutan pohon-pohon yang akan
ditebang terlebih dahulu & rencana arah robohnya
7. Sebelum menghidupkan “chainsaw“ lakukan pemeriksaan akhir !!!
Buka pelindung batang besi pemotong
Periksa ketajaman rantai pemotong
Periksa kondisi batang besi pemotong untuk memastikan kondisinya
apakah ada retak-retak, sekrup penguncinya lepas atau bengkok
Pastikan tegangan pada rantai pemotong sudah pas. Lakukan penyetelan
kembali jika dirasa rantai pemotong terlalu tegang [susah ditarik dari
landasan batang besinya/jika ditarik hanya ada celah kecil]. Seharusnya
masih ada celah yang cukup longgar/kendur jika rantai pemotong ditarik
dengan tangan
Kondisi tegangan rantai pemotong juga dapat diperiksa dengan cara
meletakkan ”chainsaw” di atas permukaan datar pada posisi dimana
batang besi untuk landasan rantai pemotong tidak menyentuh bidang
dasar permukaan tersebut/melayang
Periksa apakah ada pekerja lain atau peralatan dalam radius 2 kali
panjang pohon yang akan ditebang
Rencana arah pohon akan roboh?
Jangan merokok ketika melakukan pemeriksaan pendahuluan atau ketika
menggunakan ”chainsaw”
Teknik pemotongan batang pohon yang dipergunakan ?
Posisi dimana operator seharusnya berada pada saat dilakukan
pemotongan akhir ?
Apakah bahan bakar, kapak dan baji sudah tersedia ?
3. JALUR KELUAR
» Jalur aman [45 derajat berlawanan dengan arah rencana pohon akan roboh]
harus bebas dari penghalang pada jarak paling tidak 4 m1 atau lebih
» Persiapkan jalur keluar yang paling sesuai untuk area kerja penebangan
Periksa lokasi sekitar area penebangan sebelum menggunakan ”chainsaw” dari potensi
bahaya seperti :
a. Pohon yang miring atau cabang yang besar.
b. Lokasi jalur kabel listrik, kendaraan ringan, peralatan dan terutama pekerja yang
lain.
c. Lokasi berlumpur atau berbatu.
6. MENGOPERASIKAN “CHAINSAW”
1. Tempatkan ”chainsaw” di atas tanah rata pada area terbuka.
2. Pastikan busi sudah dipasang dan dikencangkan.
3. Pastikan area untuk rantai pemotong tidak terhalang/bebas dari benda lain.
4. Pastikan posisi badan operator dalam keadaan stabil menumpu tanah. Letakkan
telapak tangan kiri atau telapak kaki kiri pada penutup badan mesin/”cylindrical
cover” ketika akan menarik ”starter” dengan tangan kanan. Pastikan rantai
pemotong tidak menyentuh tanah.
5. Pada saat pertama kali mesin akan dihidupkan, atur tombol kontrol katup mesin
dalam posisi terbuka/”on”.
6. Pada saat “chainsaw” hidup dan belum dipergunakan rantai pemotong harus dalam
posisi tidak bergerak/”motionless”.
10.