Anda di halaman 1dari 19

I.

TAHAPAN PEMELIHARAAN :

Pada pemeliharaan dilakukan tahapan2 atau urutan2 sbb :


-

Persiapan.
Pembongkaran (disasembly).
Pembersihan dan pemeriksaan (Cleaning and Inspection).
Reassembly.
Comisioning.

1. Persiapan Pemeliharaan.
1.1. Tagging.
Sebelum melakukan pembongkaran suatu peralatan, terlebih dahulu harus ditaging.
Proses taging dilakukan oleh operator atau Kepala Jaga, bahkan Orang Keselamatan
Kerja pada saat project, setelah ada laporan dari Maintenance team bahwa akan ada
pelaksanaan pekerjaan, baik dalam jangka waktu yang lama maupun temporary. Pada
panel, magnetic contactor, breaker, katup, dlsb yang berhubungan dengan peralatan
yang akan dibongkar diberi label yang bertuliskan Dont Operated atau Jangan
Dioperasikan. Diareal pelaksanaan pembongkaran diberi tanda peringatan Dilarang
memasuki areal oleh orang keselamatan kerja, sehingga aman bagi orang lain, tidak
terperosok pada lubang, terkena benda jatuh, terpeleset karena licin, atau terkena
semburan debu, dlsb.
Dengan adanya tanda peringatan tadi siapun tidak boleh
mengoperasikan peralatan yang sedang ditaging, atau memasuki daerah terlarang.
Peralatan dapat dioperasikan setelah taging dicabut atau dilepas oleh operator, kepala
jaga, atau daerah terlarang dibebaskan oleh orang keselamatan kerja setelah adanya
laporan dari pihak pelaksana pekerjaan bahwa pelaksanaan pekerjaan telah selesai
100% dan aman untuk dioperasikan atau dimasuki.

1.2. Siapkan Manual/ Intruction Book, Work Order atau Job Request.
-

Pelajari, baca manual instructioin book terlebih dahulu sebelum melakukan


pembongkaran atau pemeliharaan pada suatu komponen peralatan.

Pahami dengan baik masing2 fungsi dari komponen peralatan yang akan dipelihara.

Pahami work order dari pemberi tugas.

Baca catatan2 pemeliharaan, perbaikan, tentang komponen2 peralatan yang akan


dipelihara sebelumnya, diskusikan dengan team jika bekerja secara team, tanya
teman lain yang sudah berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa.

Siapkan PID yang berhubungan dengan fungsi dari Peralatan, perhatikan Work Order,
Job Request agar tidak salah dalam peralatan yang dibongkar.

1.3. Pakai APD (Alat Pelindung Diri) :

Helmet.

Safety shoes (kulit, atau karet untuk dilingkungan yang berlumpur).

Pakaian kerja yang sesuai.

Sarung tangan (katun, kulit, tergantung keperluan).

Safety gogles untuk dilingkungan yang berdebu dan abrasive.

Safety belt untuk ditempat kerja yang tinggi dan beresiko jatuh.

Ear plug untuk bekerja ditempat yang bising.

1.4. Siapkan Tools yang memadai dan berkualitas baik :

Tool Set (Metrik, atau Inchi) dengan range yang sesuai.

Special Tool (tracker, extractor, Jack bolt, eye bolts, guide pin, turn buckle, dlsb).

Alat Ukur (feeler gages, dial indicator, metering tape/meteran, inside & out side
micrometer, vernier caliper (jangka sorong), dlsb.

Hammer (palu besi, palu tembaga/ kuningan, palu teplon, palu karet, dlsb) dengan
ukuran, berat, dan jumlah yang sesuai dgn pekerjaannya.

Screw driver (obeng plus, obeng minus) dengan berbagai ukuran dan jumlah yang
sesuai.

Chain block/ tackle dengan kapasitas, ukuran, dan jumlah yang sesuai.

Sling, eye bolt, shacle, lift belt, dengan kapasitas, ukuran, dan jumlah yang sesuai.

Oil can.

Spray Gun.

Allen Wrench (kunci L) sesuai ukuran.

Torque wrench (Kunci momen) sesuai ukuran baut.

Electric atau air drill.

Air grinder.

Carventer Level.

Electrik Tool Set termasuk solder.

Ammeter, multi tester

Dlsb.

1.5. Siapkan Material Pendukung.

Lap majun kaos secukupnya.

Rust penetrant (WD 40, Corium, Felpro, dlsb) untuk memudahkan pembukaan
baut yang berkarat.

TCE (Tri chlor Ethyline), solar, untuk pembersih komponent peralatan biasa (baut,
mur, body, dlsb).

TCE (Tri chlor Ethane) untuk pembersih bearing.

Electro Motor Cleaner.

Detergent cleaner.

Dye penetrant check (Magna flux).

Amplas (abrasive paper) dari yang halus, sedang, kasar.

Blue atau Red check untuk pemeriksaan permukaan bearing.

Lead wire untuk pengukuran clearance bearing, dlsb.

Rust protector, anti seize compound (Felpro, Corium, Molikut 1000, dlsb).

Gasket (Liquide, rubber, hylomar).

Packing (rubber, klingrit).

Hand Stones (batu asah).

Minyak pelumas secukupnya.

Grease secukupnya.

Electro contact cleaner (Corium, Fellpro, dlsb).

Timah solder, isolasi band, white marker.

Dlsb.

1.6. Persiapkan/ Pikirkan Sarana Tempat.

Bersih / tidak berdebu


Cukup tenang
Tidak panas dan bising
Aman (terhindar dari kemungkinan timbulnya bahaya dari peralatan lain).
Ada sarana penunjang (sarana pembersih, alat pengangkat dan lain-lain)
bila diperlukan.

II. Teknik Pembongkaran.

Teknik membongkar bisa diartikan sebagai cara membongkar berdasarkan teknikteknik tertentu, sehingga hasil kerja membongkar berhasil dengan baik dan sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk ini semua diperlukan pengetahuan yang mendasar
tentang peralatan yang dibongkar terhadap temperatur, tekanan, tegangan, aliran dan
karakteristik lainnya mengenai peralatan tersebut.
2.1.

Peralatan Mekanik
Dalam pelaksanaan pembongkaran harus selalu berpedoman pada buku petunjuk
yang sudah disiapkan sebelumnya. Untuk peralatan mekanik berhubungan langsung
dengan temperatur dan tekanan.

Hal -hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan pembongkaran mekanik :


a. Breaker Utama, Magnetic Contactor, untuk peralatan yang bekerja secara
automatatic berdasarkan level, tekanan, temperatur, dlsb harus dikeluarkan
(off) untuk menjaga agar peralatan tidak bekerja sendiri, pada saat fluida
control didrain, atau dikeluarkan.
b. Jangan sampai ada tetesan minyak meresap kedalam isolasi pipa steam, harus
di beri tadah, ember, dlsb.
c. Beri pembersih karat (rust penetran, penetrating oil, dlsb) pada bagian yang
berkarat sebelum dilakukan pembukaan.
d. Beri tanda pada bagian-bagian penyambungan untuk memudahkan /
meluruskan pada waktu pemasangan kembali, pemberian tanda bisa
dipergunakan white maker. Namun ada kalanya suatu pabrik pembuat tidak
merekomendasikan pakai white maker langsung pada bucket, akan tetapi
penandaannya di kertas isolasi yang ditempel pada bucket tsb.
e. Beri isolasi / pengaman pada ujung-ujung penyambungan bagian drat / ulir,
lubang-lubang penyambungan yang dianggap penting, ujung-ujung terminal
kabel pengawatan dll.
f. Gunakan kunci yang sesuai dengan bentuk kepala baut/ mur (Pakai Metrik atau
Inchi), karena kalau metrik dipakai inchi atau sebaliknya akan seret tidak masuk
atau longgar. Untuk yang longgar akan berakibat slack.
g. Umumnya pembukaan baut dilakukan putar kekiri (draat kiri) akan tetapi
adakalanya membuka harus putar kekanan (draat kanan). Untuk membuka
baut tanam yang menggunakan kontra mur walaupun draat kiri, kadang2 ada
yang tidak bisa langsung diputar kekiri akan tetapi diputar dulu kekanan
putaran, lalu kekiri secara bertahap.
h. Pembukaan mur baut biasanya menggunakan dua buah kunci, satu untuk
menahan dan satu untuk pemutar. Adakalanya dipergunakan alat khusus yang
menggunakan sistem hydraulik atau pneumatik. Untuk buka baut tanam pada
casing turbine ada yang memakai bolt heater atau system hydraulic. Untuk
membuka baut yang dipanasi, bisa diputar setelah bunyinya lain dari pada
sebelumnya bila diketuk dengan pukulan palu tembaga.

i. Untuk membuka baut yang benar2 sudah berkarat, bisa dipanasi dengan
brander las (acetyline dan oksigen) dengan cara memanaskannya pada
permukaan kepala baut bukan pada plendsnya.

j. Biasakan menggunakan kunci ring untuk menghindari kerusakan / slack pada


kepala baut / mur.
k. Gunakan sarung tangan (tahan panas bagi benda kerja yang panas, sarung
tangan karet bagi benda yang mengandung cairan kimia).

2.1.1. Cara / Teknik Membongkar Plends (Lingkaran Penutup).


Dalam melakukan pembongkaran/ pembukaan baut pada penyambungan (plends),
bracket (cover) motor, valve dan sebagainya yang terdiri dari beberapa / banyak
baut ada ketentuan khusus yang harus diperhatikan, agar dalam pelaksanaannya
tidak mengakibatkan kerusakan atau membuat permukaan penyambungan tidak
merata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Pembukaan baut harus bertahap.
(kira-kira putaran) setiap pembukaan
b. Urutan pembuatan lihat gambar No. 01 (apabila terdiri dari 16 buah baut).

16

14

12

10

11
6

13
4

15

Gbr 1.: Urutan Pembukaan Baut Pada Plends.

2.1.2. Cara Pembongkaran/ Pemasangan Baut Coupling.


Ada kalanya dalam pembukaan baut koupling, yang urutannya seperti pada gambar
berikut :

Gbr 2 : Pengencangan Baut Coupling.

2.1.3. Penempatan, Penyimpanan Peralatan Yang Sudah Terbongkar.


1. Masukan baut dan mur didalam ember yang sesuai dengan ukuran dan
beratnya mur/ baut.
2. Bersihkan tumpahan2 minyak yang menempel pada body atau yang masih bisa
berceceran.
3. Simpan komponent peralatan yang sudah dibongkar jangan langsung disimpan
dilantai atau ditanah, tapi dilandasi dengan triplek atau potongan2 balok bagi
peralatan yang besar dan berat.
4. Tempatkan bagian komponen yang terbesar dibagian bawah, jangan sampai
bagian yang kecil berada dibawah yang besar.
5. Simpan bagian2 komponen yang kecil2 disuatu tempat, kotak plastik atau
special box yang sudah ditandai/ dinamai.

6. Komponent2 disimpan terkumpul untuk menghindari baut/ mur, komponent


yang kelihatanya sama padahal berbeda sehingga tertukar dengan komponent
peralatan yang lain.
7. Untuk pembongkaran dengan kapasitas besar, misal pada overhaul harus
ditugaskan seseorang yang mencatat, menyimpan mur/ baut tsb, dan
mempersiapkanya pada saat pemasangan.
8. Penyimpanan komponen-komponen alat yang dibongkar perlu mendapat
perhatian. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,
hilang atau dipergunakan oleh orang lain.
9. Tempat penyimpanan komponen tidak mudah bereaksi dengan komponen
yang disimpan (misalnya kaleng bekas minyak, cat atau cairan kimi lainnya
yang belum dibersihkan).
10. Pada waktu mengeluarkan rotor perhatikan jangan sampai timbul gesekan
antara permukaan rotor dan stator.
11. Pada waktu mengeluarkan daun katup, perhatikan jangan sampai timbul
gesekan / benturan antara permukaan daun katup dengan seat (dudukan) dan
seterusnya.
12. Bawa peralatan ke Bengkel Mekanik untuk dibersihkan dan diperiksa.

2.2. Peralatan Listrik.


Pembongkaran peralatan listrik biasanya berhubungan langsung dengan tegangan
listrik, tetapi adakalanya juga dengan tekanan (misal pada bus duck ada yang
memakai isolasi udara).
a. Breaker Utama, Magnetic Contactor, untuk suplai listrik pada peralatan yang akan
dibongkar harus dikeluarkan.
b. Sediakan PID, dan selalu berpedoman pada Instruction booknya pada saat
pembongkaran.
c. Tandai kabel2 yang akan dilepas.
d. Pakai Obeng, kunci yang sesuai ukuran.
e. Simpan mur/ baut2 yang kecil pada tempat yang sesuai tandai dan simpan
ditempat yang aman.
f. Bawa komponent peralatan ke bengkel (Bengkel Listrik) untuk dibersihkan dan
diperiksa.
2.3. Peralatan Kontrol Instrument.
Pembongkaran pada peralatan kontrol instrument jauh berbeda bila dibandingkan
dengan peralatan mekanik. Pada pembongkaran peralatan kontrol intrument
biasanya berhubungan dengan tekanan fluida, udara, spring, dlsb.

a. Tutup katup input dan output pada peralatan instrument yang mekanik,
bebaskan input power suplai pada peralatan instrument yang electronic.
b. Sediakan PID, dan selalu berpedoman pada Instruction booknya pada
saat pembongkaran.
c. Pergunakan peralatan yang sesuai, obeng, kunci shock, pas ring. Jika
terpaksa harus membuka baut pada pasangan card atau komponent2
electronic pada PCB yang masih bertegangan pergunakan obeng yang
berisolasi agar tidak terjadi short sircuit.
d. Perhatikan apakah ada pegas yang akan terpental jauh jika tidak hati2
membukanya. Apalagi bekerja ditempat yang tinggi, bisa2 spare part jatuh,
hilang dan sulit mencari penggantinya.
e. Untuk pencabutan card electronic selalu ada peralatan khusus tidak boleh
sembarang ditarik oleh tang atau tangan langsung.
f. Tempatkan part2 yang kecil pada suatu tempat yang tepat, ditandai.
Pisahkan jangan sampai tertukar dgn part lain.
g. Bawa ketempat pembersihan dan pemeriksaan (Bengkel Instrument).

III.

Teknik Membersihkan
Setelah pembongkaran peralatan, dilakukan pembersihan agar dalam pemeriksaan
dan pengukuran dapat dengan jelas dan akurat. Kondisi yang bersih adalah salah
satu unsur bahwa suatu peralatan selalu terjaga dan terpelihara yang secara tidak
langsung menjamin kehandalan dan kelangsungan unsur dari suatu mesin atau
peralatan.
3.1. Membersihkan Peralatan Mekanik.
a. Bersihkan komponent2 peralatan2 yang berupa body, mur/ baut, shaft, roda gigi,
benda lain yang terbuat dari logam, dari grease dengan minyak HSD atau TCE
(Tri chlor etyline).
b. Bersihkan kerak2 carbon atau jelaga pembakaran misal pada nozzle dengan
direndam carbon remover beberapa jam, bisa dengan vecom B (lihat dulu
brosurenya), lalu dibilas dengan air, dan di lap dengan majun kaos type A jangan
yang berbulu, noda2 cat bisa dibersihkan dengan paint remover, namun hati2 bila
perlu pakai sarung tangan karet.
c. Membersihkan sudu-sudu, kipas, fan dan lain-lain yang terkena gas bekas yang
mengandung belerang harus dibersihkan dengan bahan kimia khusus, jika
memungkinkan direndam.

d. Membersihkan pipa-pipa bagian luar yang terkena jelaga memakai pembersih


uap.
e. Peralatan dan media pembersih :
Udara tekan
Udara hisap
Air
Uap
Bahan kimia
Karet, plastik
CRC
Thinner
dan lain-lain.
f. Pembersihan bagian2 yang berkarat bisa menggunakan gerinda mesin, ampelas,
namun baik kehalusan dan alat yang dipakai harus disesuaikan dengan kondisi.
3.2. Membersihkan Peralatan Listrik :
Membersihkan peralatan listrik tentunya sangat berbeda dengan peralatan mekanik,
peralatan listrik banyak yang menggunakan bahan2 seperti : plastic, mika, porselin,
rubber, dlsb yang kesemuanya tidak bisa dibersihkan atau diberlakukan sama dengan
bahan logam, kecuali pada peralatan OCB (Oil Circuit Breaker), transformer, bearing
motor, dlsb.
Kiat2 pembersihan pada peralatan listrik adalah sbb :
- Bersihkan debu2 pada terminal box, panel, dengan kuas dan vacum cleaner.
- Semprot bagian2 contactor dengan E.C.C. (Electro Contact Cleaner), Contact
Cleaner C.R.C., E.M.C. (Electro Motor Cleaner) UPS, Silicon Clean untuk yang
berbahan silikon.
- Semprot debu2 pada komponent peralatan yang berada ditempat terbuka.
- Jangan sekali-kali membersihkan contactor, terminal2 kabel dengan cairan yang
salah karena bisa memicu corosif, short circuit karena cairan tidak cepat kering,
dlsb.
-

Untuk peralatan listrik seperti bearing, dibersihkan dengan TCE (Tri Chlor
Ethyline), shaft motor kecuali belitannya bisa dilap dengan kain yang dicelupkan
pada solar, atau disemprot dengan TCE untuk skala kecil, dlsb.

Bersihkan commutator, sikat arang dengan kain nonlinting.

Bersihkan kotoran, debu yang melekat pada bus insulator dengan kuas, atau
vacum cleaner, atau udara compressor dengan melihat apakah ada kumpulan
peralatan lain yang terkena debu yang disemprotkan (Lihat juga situasi).

Bersihkan lampu2 tanda pada panel indicator dengan glass cleaner.

Bersihkan peralatan dengan kain nonlinting, lap majun yang berkualitas baik bisa
kain plitur, majun kaos type A, dlsb.

3.3. Membersihkan Peralatan Instrument & Control.


Dalam pemeliharaan Instrument & Control yang elektronik hampir tidak jauh berbeda
dengan pemeliharaan listrik. Bedanya, mungkin pada Instrument dan Control peralatan
yang terpasang padat, ukurannya kecil2, sempit, sedangkan pada peralatan listrik
peralatannya besar2 dan arealnya bisa didalam (indoor) dan bisa diluar (out door).
Instrument elektronik kebanyakan berada didalam sedangkan peralatan listrik
kebanyakan diluar.
Bersihkan debu, gas korosif, rembesan air hujan yang masuk ke peralatan
(Sealing pada conduit, cover, pintu panel, dlsb.), dan akses korosif lainnya yang masuk.

Bersihkan debu pada terminal dan contaktor dengan kwas, vacum cleaner,
gunakan contact cleaner dengan kualitas bagus jika perlu agar tidak merusak peralatan.

3.4. Garis Besar Cara2 Dalam Pembersihan


Secara garis besar ada 5 (lima) cara pembersihan :
Pembersihan menggunakan peralatan mesin, seperti : bross machine, impact

air gun, grinda vacum, sand blast dll.


Pembersihan menggunakan peralatan manual seperti : batu asah, sikat,

amplas, sekop, kwassm kain, dll.


Pembersihan menggunakan zat pelarut sperti : bensin, acid, tricatyline, contact

cleaner dll.
Pembersihan menggunakan udara hembus.

Pembersihan menggunakan udara hisap (vakum).

3.5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan


dengan menggunakan peralatan mesin.

Pilihkan peralatan yang cocok

dalam arti efektifitas kerjanya peralatan

tersebut, sebab sering sekali dijumpai di lapangan terjadinya kekeliruan


penggunaan peralatan yang justru akan membawa akibat sampingan yang
akan membahayakan petugas maupun benda kerjanya sendiri.

Sebagai contoh : membersihkan karat yang terjadi pada impuler yang terbuat
bahan kuningan dengan sikat putar dari kawat baja, hal ini
akan berpengaruh lebih fatal daripada jika kita
menggunakan sikat putar dari kawat kuningan atau ijuk.
Pilihlah peralatan yang cocok dalam keselamatan kerja petugas,

menggunakan peralatan yang bertekanan udara (compressor air) akan lebih


baik daripada yang bertenaga listrik dengan tegangan 110 volt AC.
Demikian juga menggunakan peralatan yang bertenaga lsitrik 12 volt DC akan
lebih baik daripada yang bertegangan listrik 110 volt AC. Hal ini akan sangat
bermanfaat jika sedang melakukan pembersihan sudu-sudu turbine didalam
rumah turbine sendiri.
Sarana penunjang dalam melaksanakan pekerjaan pembersihan contoh

masker, sarung tangan, kaca mata netral, lampu penerangan dll.


Mempelajari prosedur pengoperasian pada alat pembersih khusus (sebagai
contoh : pesawat sand blast) patuhilah semua prosedur dengan baik batasan
pembersihan.

3.6.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan


dengan menggunakan peralatan manual.

Penggunaan peralatan yang sesuai dalam satu efektivitas kerja ialah antara

kerja yang dilakukan dengan hasil yang didapatkan.


Sebagai contoh :
sering dilakukan di lapangan pekerjaan pembersihan poros dan adanya
korosi/kerak besi dengan menggunakan amplas besi dan cairan solar, padahal
jika dilakukan dengan batu ash dan solar akanlebih efektif.
Penggunaan peralatan proteksi tangan khususnya terhadap cairan ataupun

sentuhan logam yang keras, sehingga tangan akan benar-benar terhindar dari
adanya bahaya alergi cairan ataupun luka-luka.
Batasan pembersihan

Aman dalam menggunakan alat tersebut.

3.7. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan


dengan zat pelarut.

Pemilihan zat pelarut yang cocok atau dalam arti tidak akan menjadikan akibat

sampingan pada benda kerja yang mengarah pada rusaknya benda kerja itu
sendiri.
Jika perlu rundikan dengan ahli kimia ataupun pada rekan kerja yang pernah
mempergunakan zat pelarut tersebut.
Perhatikan kondisi ruangan sekeliling, dimana akan dilakukan pembersihan

dengan penghembusan udara, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi akibat
sampingan adanya debu yang terbang.
Sebagai contoh : janganlah menghembus benda kerja dari kerak diruangan
dimana adanya pesawat kompresor yang sedang bekerja, sebab hal ini akan
berpengaruh pada penghisapan kompressor itu sendiri.
Janganlah gunakan udara untuk membersihkan kontaktor-kontaktor atau
terminal kabel yang bertegangan, karena dapat mengakibatkan hubunga
singkat oleh bintik-bintik air yang terkandung pada udara tersebut.

3.8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan


menggunakan udara hisap.

Peralatan yang akan dibersihkan dari kotoran dan debu.

Vacum cleaner ini lebih cocok digunakan untuk membersihkan panel-panel

listrik yang sempit lokasinya dan berdebu.


Gunakan kabel listrik secukupnya untuk memudahkan pekerjaan yang sukar
dijangkau.

IV.

Pemeriksaan.

Setelah dibersihkan, peralatan diperiksa diukur apakah keausannya masih berada dalam
toleransi, keluaran input dan outputnya masih sesuai, penunjukannya masih akurat
untuk range daerah operasinya. Setelah dipertimbangkan berdasarkan buku petunjuk,
pengalaman, saran dari vendor, dlsb, apakah peralatan tersebut akan direpair sendiri,
dikerjakan di bengkel luar, diganti atau dimodifikasi bila dengan perbaikan sudah tidak
bisa dilakukan.
4.1. Pemeriksaan Pada Peralatan Mekanik :
Periksa bagian peralatan yang sering terkena debu, air hujan dari kotor dan
berkarat.

Periksa gear (roda gigi), gandar rantai, sprocket, pulley, dari keausan yang abnormal,

Periksa keretakan, clearance dan contact surface pada liner bearing dengan dye
penetrant untuk keretakan, lead wire dan inside micrometer untuk clearance, blue dan
red check untuk contact surface.

Periksa run out dari shaft yang ukurannya panjang, periksa keretakannya dengan
dye penetrant.

Periksa kelonggaran roller bearing.

Periksa pin dan pasak apakah sudah longgar atau masih bisa dipakai.

4.2. Pemeriksaan Pada Peralatan Listrik.


Untuk Motor penggerak.
-

Periksa kondisi lingkungan dari debu, gas korosif, rembesan air hujan yang
masuk ke peralatan (Sealing pada conduit, cover, pintu panel, dlsb.), dan
akses korosif lainya yang masuk.

Periksa suara atau getaran pada ball atau roller bearing. Periksa jika
mungkin ada bocoran atau tumpahan grease dibagian luar atau bagian
dalamnya.

Periksa oil level dan bocoran minyak pelumas pada sleeve bearing. Periksa
bahwa ring dapat berputar dengan baik.

Periksa terminal, conector pada terminal box motor dari kelonggaran,


indikasi perubahan warna karena overheating.

Periksa keausan sikat arang, kelonggaran, perubahan warna pada pigtails


(ekor babi) dan commutators, perhatikan apakah sikat arang dapat diturun
naikkan dengan mudah, periksa tekanan dorong pegasnya. Periksa
kekasaran, atau goresan (scrathces) yang berkembang pada commutators
harus sehalus mungkin. Bersihkan dengan kain nonlinting (tidak berbulu).
Perhatikan bahwa tidak ada sparking (bekas percikan).

Periksa terminal pentanahan apakah masih terikat kencang.

Periksa kabel2 apakah ada yang terluka atau konektornya longgar.

Periksa tegangan spring pada sikat arang dan commutators.

Test sikat arang untuk patah ujung dan permukaan, ganti semuanya jika
perlu.

Periksa tahanan isolasi dari belitan (winding).

Periksa kutub dan conector.

Berikan insulating varnish pada belitan (red enamel gliptal) .

Periksa rotor dari keretakan dengan dye penetrant check.

Periksa cooling duct dari debu dan material asing.

Ganti bearings bilamana perlu.

Periksa, catat alignment couplingnya, sesuaikan dengan spec.

4.3. Pemeriksaan Pada Instrument & Control.


Pemeriksaan pada Instrument & Control, setelah dibersihkan adalah dikalibrasi,
apakah penunjukannya sudah sesuai, apakah controlnya sudah berfungsi dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi dari instruction booknya. Jika terjadi
penyimpangan2 diperiksa apakah komponent2 nya ada yang aus, patah, bengkok,
macet, dlsb. Berikut adalah pemeriksaan2 secara umum terhadap peralatan
instrument dan control :
-

Alat ukur tekanan dikalibrasi dengan Weigh Tester.


Temperatur Indicator (type dial) dicelupkan sensornya minimum 2 dalam
bak air mendidih pada tekanan barometer. Penyetelan dilakukan dengan
Allen Key (Kunci L) dari sisi gauge tanpa membuka bagian depannya.
Untuk temperatur yang lebih dari 100 o C biasanya dipergunakan minyak
pelumas, dan dibandingkan dengan meter standard.
Thermo couple diperiksa pada sebuah box yang dialiri udara panas
semacam air dryer, dimonitor dengan meter standard (meter yang
dianggap baik) kemudian diukur dicatat perubahan temperatur dan
tegangan outputnya dengan milivolt meter dan dibandingkan dengan
spesifikasi dari manual booknya.
Periksa kebersihan panel dari debu dan kotoran, apakah lampu2 indicator
menyala dengan baik dan terang.
Periksa peralatan electronic dari pemanasan lebih, gosong, berubah
warna, dlsb.
Periksa sambungan2 yang longgar dan keraskan.
Periksa apakah ada busur listrik yang berlebihan pada kontak.
Pada pemeriksaan Instrument penyetelan harus dibuat mulai dari nol,
periksa apakah jarumnya bengkok, lengan pengatur posisinya tidak baik,
dlsb.

V.

Contoh2 Pembongkaran Pada Motor, Cylinder Hydraulic,


Tranduser Electronic, dan Bearing.
1. Lepas kabel power dari terminal

5.1. Membongkar Motor.


2.
3.
4.
5.

motor (gambar 2).


Lepas coupling motor dengan
beban
Buka baut pondasi dan angkat ke
tempat yang aman.
Buka coupling sisi motor
Buka breket dengan urutan
sebagai berikut ;
Buka grease pipe

Buka baut pengikat fan cover

(gambar 3)
Buka lock pengunci external

fan (gambar 4)
buka baut pengikat

breket

frame (body motor) dan lepas


breket (gambar 5)
Ket: Breket juga berfungsi sebagai
penguat
dudukan
bearing
bagian luar.
Keluarkan rotor dengan cara sebagai
berikut :
Keluarkan
poros
disambung

dengan pipa (diameter pipa lebih


besar sedikit dari diamenter
poros).
Angkat sedikit rotor agar tidak
terjadi gesekan antara rotor dan
stator dan keluarkan rotor sedikit
demi sedikit.

Tempatkan rotor diatas bantalan


kayu
untuk
menghindari
kerusakan (gambar 6)

5.2. Membongkar Cylinder Hydraulic.

1. Bebaskan
2.
3.
4.

5.
6.

alat

dari

system

operasi
Lepaskan cylinder hydraulic dari
dudukan (conections) gambar 7.
Bawa ke tempat yang aman dan
bersih.
Lepaskan baut-baut pengikat
antara cylinder dan end cap
dengan menggunakan tracker.
Keluarkan
piston
dengan
perlahan-lahan.
Keluarkan spring (pegas)

5.3. Membongkar Tranducer


(Electric Pneumatic).
1. Bebaskan alat dari sistem yang
2.
3.
4.
5.
6.

ada.
Blocking udara supply yang
menuju ke transducer
Lepaskan elektrik sistem dengan
membuka terminal cover.
Lepaskan
transducer
dari
dudukan.
Lepaskan top housing dan bottom
cover (gambar 8)
Keluarkan coil form dan float
dengan hati-hati

5.4. Membuka Bearing.


1. Beri pelumas pada poros dan

bearing
2. Pasang puller (traker) sesuai
dengan ukuran bearing dengan
lurus (membentuk sudut 900).
3. Putar
handle puller sampai
bearing keluar.

Gunakan impact puller (traker kaki


tiga) untuk bearing ukuran kecil.

Gunakan puller plates untuk ukuran


bearing besar.

==US==

MODUL

PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN PADA


PEMBANGKIT

DOSEN
JUSAFWAR

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI


JURUSAN MESIN POLITEKNIK NEGERI
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai