TAHAPAN PEMELIHARAAN :
Persiapan.
Pembongkaran (disasembly).
Pembersihan dan pemeriksaan (Cleaning and Inspection).
Reassembly.
Comisioning.
1. Persiapan Pemeliharaan.
1.1. Tagging.
Sebelum melakukan pembongkaran suatu peralatan, terlebih dahulu harus ditaging.
Proses taging dilakukan oleh operator atau Kepala Jaga, bahkan Orang Keselamatan
Kerja pada saat project, setelah ada laporan dari Maintenance team bahwa akan ada
pelaksanaan pekerjaan, baik dalam jangka waktu yang lama maupun temporary. Pada
panel, magnetic contactor, breaker, katup, dlsb yang berhubungan dengan peralatan
yang akan dibongkar diberi label yang bertuliskan Dont Operated atau Jangan
Dioperasikan. Diareal pelaksanaan pembongkaran diberi tanda peringatan Dilarang
memasuki areal oleh orang keselamatan kerja, sehingga aman bagi orang lain, tidak
terperosok pada lubang, terkena benda jatuh, terpeleset karena licin, atau terkena
semburan debu, dlsb.
Dengan adanya tanda peringatan tadi siapun tidak boleh
mengoperasikan peralatan yang sedang ditaging, atau memasuki daerah terlarang.
Peralatan dapat dioperasikan setelah taging dicabut atau dilepas oleh operator, kepala
jaga, atau daerah terlarang dibebaskan oleh orang keselamatan kerja setelah adanya
laporan dari pihak pelaksana pekerjaan bahwa pelaksanaan pekerjaan telah selesai
100% dan aman untuk dioperasikan atau dimasuki.
1.2. Siapkan Manual/ Intruction Book, Work Order atau Job Request.
-
Pahami dengan baik masing2 fungsi dari komponen peralatan yang akan dipelihara.
Siapkan PID yang berhubungan dengan fungsi dari Peralatan, perhatikan Work Order,
Job Request agar tidak salah dalam peralatan yang dibongkar.
Helmet.
Safety belt untuk ditempat kerja yang tinggi dan beresiko jatuh.
Special Tool (tracker, extractor, Jack bolt, eye bolts, guide pin, turn buckle, dlsb).
Alat Ukur (feeler gages, dial indicator, metering tape/meteran, inside & out side
micrometer, vernier caliper (jangka sorong), dlsb.
Hammer (palu besi, palu tembaga/ kuningan, palu teplon, palu karet, dlsb) dengan
ukuran, berat, dan jumlah yang sesuai dgn pekerjaannya.
Screw driver (obeng plus, obeng minus) dengan berbagai ukuran dan jumlah yang
sesuai.
Chain block/ tackle dengan kapasitas, ukuran, dan jumlah yang sesuai.
Sling, eye bolt, shacle, lift belt, dengan kapasitas, ukuran, dan jumlah yang sesuai.
Oil can.
Spray Gun.
Air grinder.
Carventer Level.
Dlsb.
Rust penetrant (WD 40, Corium, Felpro, dlsb) untuk memudahkan pembukaan
baut yang berkarat.
TCE (Tri chlor Ethyline), solar, untuk pembersih komponent peralatan biasa (baut,
mur, body, dlsb).
Detergent cleaner.
Rust protector, anti seize compound (Felpro, Corium, Molikut 1000, dlsb).
Grease secukupnya.
Dlsb.
Teknik membongkar bisa diartikan sebagai cara membongkar berdasarkan teknikteknik tertentu, sehingga hasil kerja membongkar berhasil dengan baik dan sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk ini semua diperlukan pengetahuan yang mendasar
tentang peralatan yang dibongkar terhadap temperatur, tekanan, tegangan, aliran dan
karakteristik lainnya mengenai peralatan tersebut.
2.1.
Peralatan Mekanik
Dalam pelaksanaan pembongkaran harus selalu berpedoman pada buku petunjuk
yang sudah disiapkan sebelumnya. Untuk peralatan mekanik berhubungan langsung
dengan temperatur dan tekanan.
i. Untuk membuka baut yang benar2 sudah berkarat, bisa dipanasi dengan
brander las (acetyline dan oksigen) dengan cara memanaskannya pada
permukaan kepala baut bukan pada plendsnya.
16
14
12
10
11
6
13
4
15
a. Tutup katup input dan output pada peralatan instrument yang mekanik,
bebaskan input power suplai pada peralatan instrument yang electronic.
b. Sediakan PID, dan selalu berpedoman pada Instruction booknya pada
saat pembongkaran.
c. Pergunakan peralatan yang sesuai, obeng, kunci shock, pas ring. Jika
terpaksa harus membuka baut pada pasangan card atau komponent2
electronic pada PCB yang masih bertegangan pergunakan obeng yang
berisolasi agar tidak terjadi short sircuit.
d. Perhatikan apakah ada pegas yang akan terpental jauh jika tidak hati2
membukanya. Apalagi bekerja ditempat yang tinggi, bisa2 spare part jatuh,
hilang dan sulit mencari penggantinya.
e. Untuk pencabutan card electronic selalu ada peralatan khusus tidak boleh
sembarang ditarik oleh tang atau tangan langsung.
f. Tempatkan part2 yang kecil pada suatu tempat yang tepat, ditandai.
Pisahkan jangan sampai tertukar dgn part lain.
g. Bawa ketempat pembersihan dan pemeriksaan (Bengkel Instrument).
III.
Teknik Membersihkan
Setelah pembongkaran peralatan, dilakukan pembersihan agar dalam pemeriksaan
dan pengukuran dapat dengan jelas dan akurat. Kondisi yang bersih adalah salah
satu unsur bahwa suatu peralatan selalu terjaga dan terpelihara yang secara tidak
langsung menjamin kehandalan dan kelangsungan unsur dari suatu mesin atau
peralatan.
3.1. Membersihkan Peralatan Mekanik.
a. Bersihkan komponent2 peralatan2 yang berupa body, mur/ baut, shaft, roda gigi,
benda lain yang terbuat dari logam, dari grease dengan minyak HSD atau TCE
(Tri chlor etyline).
b. Bersihkan kerak2 carbon atau jelaga pembakaran misal pada nozzle dengan
direndam carbon remover beberapa jam, bisa dengan vecom B (lihat dulu
brosurenya), lalu dibilas dengan air, dan di lap dengan majun kaos type A jangan
yang berbulu, noda2 cat bisa dibersihkan dengan paint remover, namun hati2 bila
perlu pakai sarung tangan karet.
c. Membersihkan sudu-sudu, kipas, fan dan lain-lain yang terkena gas bekas yang
mengandung belerang harus dibersihkan dengan bahan kimia khusus, jika
memungkinkan direndam.
Untuk peralatan listrik seperti bearing, dibersihkan dengan TCE (Tri Chlor
Ethyline), shaft motor kecuali belitannya bisa dilap dengan kain yang dicelupkan
pada solar, atau disemprot dengan TCE untuk skala kecil, dlsb.
Bersihkan kotoran, debu yang melekat pada bus insulator dengan kuas, atau
vacum cleaner, atau udara compressor dengan melihat apakah ada kumpulan
peralatan lain yang terkena debu yang disemprotkan (Lihat juga situasi).
Bersihkan peralatan dengan kain nonlinting, lap majun yang berkualitas baik bisa
kain plitur, majun kaos type A, dlsb.
Bersihkan debu pada terminal dan contaktor dengan kwas, vacum cleaner,
gunakan contact cleaner dengan kualitas bagus jika perlu agar tidak merusak peralatan.
cleaner dll.
Pembersihan menggunakan udara hembus.
Sebagai contoh : membersihkan karat yang terjadi pada impuler yang terbuat
bahan kuningan dengan sikat putar dari kawat baja, hal ini
akan berpengaruh lebih fatal daripada jika kita
menggunakan sikat putar dari kawat kuningan atau ijuk.
Pilihlah peralatan yang cocok dalam keselamatan kerja petugas,
3.6.
Penggunaan peralatan yang sesuai dalam satu efektivitas kerja ialah antara
sentuhan logam yang keras, sehingga tangan akan benar-benar terhindar dari
adanya bahaya alergi cairan ataupun luka-luka.
Batasan pembersihan
Pemilihan zat pelarut yang cocok atau dalam arti tidak akan menjadikan akibat
sampingan pada benda kerja yang mengarah pada rusaknya benda kerja itu
sendiri.
Jika perlu rundikan dengan ahli kimia ataupun pada rekan kerja yang pernah
mempergunakan zat pelarut tersebut.
Perhatikan kondisi ruangan sekeliling, dimana akan dilakukan pembersihan
dengan penghembusan udara, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi akibat
sampingan adanya debu yang terbang.
Sebagai contoh : janganlah menghembus benda kerja dari kerak diruangan
dimana adanya pesawat kompresor yang sedang bekerja, sebab hal ini akan
berpengaruh pada penghisapan kompressor itu sendiri.
Janganlah gunakan udara untuk membersihkan kontaktor-kontaktor atau
terminal kabel yang bertegangan, karena dapat mengakibatkan hubunga
singkat oleh bintik-bintik air yang terkandung pada udara tersebut.
IV.
Pemeriksaan.
Setelah dibersihkan, peralatan diperiksa diukur apakah keausannya masih berada dalam
toleransi, keluaran input dan outputnya masih sesuai, penunjukannya masih akurat
untuk range daerah operasinya. Setelah dipertimbangkan berdasarkan buku petunjuk,
pengalaman, saran dari vendor, dlsb, apakah peralatan tersebut akan direpair sendiri,
dikerjakan di bengkel luar, diganti atau dimodifikasi bila dengan perbaikan sudah tidak
bisa dilakukan.
4.1. Pemeriksaan Pada Peralatan Mekanik :
Periksa bagian peralatan yang sering terkena debu, air hujan dari kotor dan
berkarat.
Periksa gear (roda gigi), gandar rantai, sprocket, pulley, dari keausan yang abnormal,
Periksa keretakan, clearance dan contact surface pada liner bearing dengan dye
penetrant untuk keretakan, lead wire dan inside micrometer untuk clearance, blue dan
red check untuk contact surface.
Periksa run out dari shaft yang ukurannya panjang, periksa keretakannya dengan
dye penetrant.
Periksa pin dan pasak apakah sudah longgar atau masih bisa dipakai.
Periksa kondisi lingkungan dari debu, gas korosif, rembesan air hujan yang
masuk ke peralatan (Sealing pada conduit, cover, pintu panel, dlsb.), dan
akses korosif lainya yang masuk.
Periksa suara atau getaran pada ball atau roller bearing. Periksa jika
mungkin ada bocoran atau tumpahan grease dibagian luar atau bagian
dalamnya.
Periksa oil level dan bocoran minyak pelumas pada sleeve bearing. Periksa
bahwa ring dapat berputar dengan baik.
Test sikat arang untuk patah ujung dan permukaan, ganti semuanya jika
perlu.
V.
(gambar 3)
Buka lock pengunci external
fan (gambar 4)
buka baut pengikat
breket
1. Bebaskan
2.
3.
4.
5.
6.
alat
dari
system
operasi
Lepaskan cylinder hydraulic dari
dudukan (conections) gambar 7.
Bawa ke tempat yang aman dan
bersih.
Lepaskan baut-baut pengikat
antara cylinder dan end cap
dengan menggunakan tracker.
Keluarkan
piston
dengan
perlahan-lahan.
Keluarkan spring (pegas)
ada.
Blocking udara supply yang
menuju ke transducer
Lepaskan elektrik sistem dengan
membuka terminal cover.
Lepaskan
transducer
dari
dudukan.
Lepaskan top housing dan bottom
cover (gambar 8)
Keluarkan coil form dan float
dengan hati-hati
bearing
2. Pasang puller (traker) sesuai
dengan ukuran bearing dengan
lurus (membentuk sudut 900).
3. Putar
handle puller sampai
bearing keluar.
==US==
MODUL
DOSEN
JUSAFWAR