Anda di halaman 1dari 7

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT PEMELIHARAAN KATUP

UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


SURALAYA II

1. Teknik Membongkar

Teknik membongkar bisa diartikan sebagai cara membongkar berdasarkan teknik-teknik tertentu,
sehingga hasil kerja membongkar berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk
ini semua diperlukan pengetahuan yang mendasar tentang peralatan yang dibongkar terhadap
temperatur, tekanan, tegangan, aliran dan karakteristik lainnya mengenai alat tersebut.

1.1. Peralatan Mekanik.

Dalam pelaksanaan pembongkaran harus selalu berpedoman pada buku petunjuk yang sudah
disiapkan sebelumnya. Untuk peralatan mekanik berhubungan langsung dengan temperatur dan
tekanan.

1.1.1. Hal -hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan pembongkaran mekanik.

Pelaksanaan pembongkaran mekanik harus memperhatikan beberapa hal antara


lain:

a. Beri pembersihan karat (rust penetran) pada bagian yang berkarat sebelum dilakukan
pembukaan.
b. Beri tanda pada bagian-bagian penyambungan untuk memudahkan/ meluruskan pada waktu
pemasangan kembali.
c. Beri isolasi / pengaman pada ujung-ujung penyambungan bagian drat / ulir, lubang-lubang
penyambungan yang dianggap penting, ujung-ujung terminal kabel pengawatan dll.
d. Gunakan kunci yang sesuai dengan bentuk kepala baut / mur.
e. Biasakan menggunakan kunci ring untuk menghindari kerusakan / selek pada kepala baut /
mur.
f. Gunakan sarung tangan (tahan panas bagi benda kerja yang panas, sarung tangan karet bagi
benda yang mengandung cairan kimia).
Sebagai contoh : Prosedur Pembongkaran Motor.

1.1.2. Cara / Teknik Membongkar Plands (Lingkaran Penutup).

Dalam melakukan Pembongkaran / pembukaan baut pada penyambungan (plands), braket


(cuper) motor, valve dan sebagainya yang terdiri dari beberapa / banyak baut ada ketentuan
khusus yang harus diperhatikan, agar dalam pelaksanaan tidak mengakibatkan kerusakan atau
membuat permukaan penyambungan tidak merata.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :


a. Pembukaan baut harus bertahap.
(kira-kira putaran) setiap pembukaan
b. Urutan pembuatan lihat gambar No. 01 (apabila terdiri dari 16 buah baut).

SGS/UNJ/2010 1
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT PEMELIHARAAN KATUP
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA II

1.1.3. Perawatan / Penyimpanan.

Dalam melaksanakan pembongkaran, cara merawat / penyimpanan komponen-komponen alat


yang dibongkar perlu mendapat perhatian. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan
lebih lanjut, hilang atau dipergunakan oleh orang lain.

Cara perawatan / penyimpanan antara lain :

a. Pisahkan komponen-komponen yang mudah rusak dengan komponen yang kuat / keras.
b. Beri tanda / kode pada tiap komponen.
c. Tempatkan komponen-komponen di daerah yang aman (tidak kasar, berdebu, ada unsur kimia
dan sebagainya).
d. Pisahkan komponen-komponen tersebut dari komponen alat lainnya.
e. Tempat penyimpanan komponen tidak mudah bereaksi dengan komponen yang disimpan
(misalnya kaleng bekas minyak, cat atau cairan kimi lainnya yang belum dibersihkan).

1
16 3

14 5

12 7

10 9

8 11

6 13

4 15
2

URUTAN PEMBUKAAN BAUT PADA SAMBUNGAN


(PLAND DLL).

SGS/UNJ/2010 2
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT PEMELIHARAAN KATUP
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA II

2. Teknik Membersihkan

Kondisi yang bersih adalah salah satu unsur bahwa suatu peralatan selalu terjaga dan terpelihara
yang secara tidak langsung menjamin kehandalan dan kelangsungan unsur dari suatu mesin atau
peralatan.

2.1. Identifikasi Efek Dari Pembentukan Deposit Pada Peralatan

Peralatan yang dialiri oleh media gas, air, uap dengan konsentrasi yang berlebihan akan
menimbulkan deposit. Bila deposit berasal dari kapur, kemungkinan cara membersihkannya mudah.
Tetapi bila deposit berasal belerang maka akan merusak lapisan logam. Dengan sendirinya cara-
cara pembersihannya memerlukan bahan kimia penghitung deposit (acid, asam soda dll) yang
berfungsi penghitung deposit.

2.2. Metode Pembersihan

2.2.1. Membersihkan pipa-pipa kondensor, exchange dan lain-lain bagian dalam.


Tidak diperlukan bahan pembersih kimia cukup dengan metode pembersihan bola taproge, bach
wash, plastic gun, jet water.

2.2.2. Membersihkan pipa-pipa boiler heater dan lain-lain.


Harus menggunakan metode acid cleaning, yaitu pembersihan pipa bagian dalam yang terkena
deposit karena terbentuk menjadi kerak-kerak.

2.2.3. Membersihkan sudu-sudu, kipa, fan dan lain-lain.


Yang terkena gas bekas yang mengandung belerang harus dibersihkan dengan bahan kimia
khusus, jika memungkinkan direndam.

2.2.4. Membersihkan pipa-pipa bagian luar.


Yang terkena jelaga memakai pembersih uap.

2.3. Media Pembersih

Udara tekan
Udara hisap
Air
Uap
Bahan kimia
Karet, plastik
CRC
Thinner
dan lain-lain.

SGS/UNJ/2010 3
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT PEMELIHARAAN KATUP
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA II

3. Praktek Membongkar dan Membersihkan

3.1. Membongkar

3.1.1. Persiapan Buku Petunjuk

Buku petunjuk merupakan pedoman bagi pelaksanaan dalam hal pekerjaan pembongkaran,
karena dalam buku itu tertulis / dimuat petunjuk atau cara-cara melakukan pembongkaran dengan
urutan / tahapan kerja yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat / peralatan tersebut.

Dan apabila ternyata buku petunjuk tidak ada, bisa kita mengambil perbandingan dari buku
petunjuk alat / peralatan yang sama tapi lain pabrik pembuatnya atau minta petunjuk kepada
atasan dimana kita bertugas dan bisa juga kepada orang yang sudah berpengalaman dalam
bidang yang akan dikerjakan.

Contoh :

1. Pada waktu mengeluarkan rotor pada waktu mengeluarkan rotor perhatikan jangan sampai
timbul gesekan antara permukaan rotor dan stator.
2. Pada waktu mengeluarkan daun katup, perhatikan jangan sampai timbul gesekan / benturan
antara permukaan daun katup dengan seat (dudukan) dan seterusnya.

Jadi dalam pelaksanaan pekerjaan harus selalu berpedoman pada buku petunjuk, agar tidak
timbul kerusakan atau keterlambatan.

3.1.2. Persiapan Tools

Tools/kunci-kunci harus sudah disiapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan, agar dalam pemakaian
kunci sesuai dengan komponen / alat pengencang yang ada dalam alat / benda tersebut dan tidak
terlalu banyak yang kita bawa sehingga menyulitkan dalam transportasi.

Sebelum menentukan berapa jumlah dan macam apa type kunci yang dibutuhkan kita harus tahu
dahulu bentuk, kapasitas dari tempat alat / benda yang akan dibongkar.
Dalam menentukan ukuran kunci yang dibutuhkan, bisa berdasarkan perkiraan setelah melihat
benda yang akan dibuka atau dilihat dari buku petunjuk yang ada.

3.1.3. Persiapan Tempat

Tempat pelaksanaan pembongkaran harus memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan bekerja
antara lain :
1. Bersih / tidak berdebu
2. Cukup tenang
3. Tidak panas dan bising
4. Aman (terhindar dari kemungkinan timbulnya bahaya dari peralatan lain).
5. Ada sarana penunjang (sarana pembersih, alat pengangkat dan lain-lain) bila diperlukan.

SGS/UNJ/2010 4
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT PEMELIHARAAN KATUP
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA II

3.1.4. Persiapan Pengamanan

Pengamanan disini yang dimaksud adalah pengamanan pada saat pelaksanaan pekerjaan tidak
timbul atau terjadi kecelakaan atau bahaya akaibat pelaksanaan pekerja, atau dari luar.
Pengamanan disini bisa berupa peringatan, membuat lingkaran pembatas, kartu gantung dan lain-
lain.

3.1.5. Work Request (Permintaan Izin Pelaksanaan Pekerjaan)

Work request termasuk langkah persiapan dalam pengamanan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Work request digunakan bagi pekerjaan yang ada hubungannya dengan pengoperasian atau
alat/peralatan yang akan dikerjaka terpasang pada system instalasi dimana orang lain dapat
mengoperasikan.
Work request berisi permintaan pengamanan dengan mengisolasir atau mematikan bagian yang
ada hubungannya dengan alat yang kita bongkar / kerjakan.
Contoh 01. Memperlihatkan cara pembuatan / pengisian work request.
Setelah pekerjaan dinyatakan selesai dan sudah dilakukan uji coba, maka work request tadi
segera di release / dinormalkan lagi.

3.2. Cara Pembersihan

3.2.1. Secara garis besar ada 5 (lima) cara pembersihan :


Pembersihan menggunakan peralatan mesin, seperti : bross machine, impact air gun, grinda
vacum, sand blast dll.
Pembersihan menggunakan peralatan manual seperti : batu asah, sikat, amplas, sekop,
kwassm kain, dll.
Pembersihan menggunakan zat pelarut sperti : bensin, acid, tricatyline, contact cleaner dll.
Pembersihan menggunakan udara hembus.
Pembersihan menggunakan udara hisap (vakum).

3.2.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan menggunakan
peralatan mesin.

Pilihkan peralatan yang cocok dalam arti efektifitas kerjanya peralatan tersebut, sebab sering
sekali dijumpai di lapangan terjadinya kekeliruan penggunaan peralatan yang justru akan
membawa akibat sampingan yang akan membahayakan petugas maupun benda kerjanya
sendiri.

SGS/UNJ/2010 5
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT PEMELIHARAAN KATUP
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA II

Sebagai contoh : membersihkan karat yang terjadi pada impuler yang terbuat bahan kuningan
dengan sikat putar dari kawat baja, hal ini akan berpengaruh lebih fatal daripada
jika kita menggunakan sikat putar dari kawat kuningan atau ijuk.

Pilihlah peralatan yang cocok dalam keselamatan kerja petugas, menggunakan peralatan
yang bertekanan udara (compressor air) akan lebih baik daripada yang bertenaga listrik
dengan tegangan 110 volt AC.
Demikian juga menggunakan peralatan yang bertenaga lsitrik 12 volt DC akan lebih baik
daripada yang bertegangan listrik 110 volt AC. Hal ini akan sangat bermanfaat jika sedang
melakukan pembersihan sudu-sudu turbine didalam rumah turbine sendiri.

SGS/UNJ/2010 6
PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT PEMELIHARAAN KATUP
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA II

Sarana penunjang dalam melaksanakan pekerjaan pembersihan contoh masker, sarung


tangan, kaca mata netral, lampu penerangan dll.

Mempelajari prosedur pengoperasian pada alat pembersih khusus (sebagai contoh : pesawat
sand blast) patuhilah semua prosedur dengan baik batasan pembersihan.

3.2.3. Hal -hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan menggunakan
peralatan manual.

Penggunaan peralatan yang sesuai dalam satu efektivitas kerja ialah antara kerja yang
dilakukan dengan hasil yang didapatkan.
Sebagai contoh : sering dilakukan di lapangan pekerjaan pembersihan poros dan adanya
korosi/kerak besi dengan menggunakan amplas besi dan cairan solar, padahal jika dilakukan
dengan batu ash dan solar akanlebih efektif.
Penggunaan peralatan proteksi tangan khususnya terhadap cairan ataupun sentuhan logam
yang keras, sehingga tangan akan benar-benar terhindar dari adanya bahaya alergi cairan
ataupun luka-luka.
Batasan pembersihan
Aman dalam menggunakan alat tersebut.

3.2.4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan dengan zat pelarut.

Pemilihan zat pelarut yang cocok atau dalam arti tidak akan menjadikan akibat sampingan
pada benda kerja yang mengarah pada rusaknya benda kerja itu sendiri.
Jika perlu rundikan dengan ahli kimia ataupun pada rekan kerja yang pernah
mempergunakan zat pelarut tersebut.
Perhatikan kondisi ruangan sekeliling, dimana akan dilakukan pembersihan dengan
penghembusan udara, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi akibat sampingan adanya debu
yang terbang.
Sebagai contoh : janganlah menghembus benda kerja dari kerak diruangan dimana adanya
pesawat kompresor yang sedang bekerja, sebab hal ini akan berpengaruh pada penghisapan
kompressor itu sendiri.
Janganlah gunakan udara untuk membersihkan kontaktor-kontaktor atau terminal kabel yang
bertegangan, karena dapat mengakibatkan hubunga singkat oleh bintik-bintik air yang
terkandung pada udara tersebut.

3.2.5. Hal -hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan pembersihan menggunakan udara
hisap.

Peralatan yang akan dibersihkan dari kotoran dan debu.


Vacum cleaner ini lebih cocok digunakan untuk membersihkan panel-panel listrik yang sempit
lokasinya dan berdebu.
Gunakan kabel listrik secukupnya untuk memudahkan pekerjaan yang sukar dijangkau.

SGS/UNJ/2010 7

Anda mungkin juga menyukai