Anda di halaman 1dari 3

1. PERMENAKER NO.

9/MEN/III/2016 menjelaskan tentang peraturan bekerja ada ketinggian atau


aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja dengan 3(tiga) ciri, yaitu:
- Di permukaan tanah atau di perairan yang terdapat perbedaan ketinggian.
- Memiliki potensi jatuh
- Menyebabkan tenaga kerja atau orang lain yang berada di tempat kerja cedera atau
meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
2. Menjalankan safety precaution yaitu mengecek atau memastikan 5 hal ini yaitu:
- Man: Is the manpower well trained? Are they competent?
- Machine: Is the machine works good? Is it safe?
- Material: Is the material hazardous?
- Method: How’s the method?
- Enviroment: Is it ourdoor or indoor?
3. Work Permit, JSA, HIRADC
4. Membuat JSA: Job Safety Analysis
ADC pada Personal Fall Arrest System adalah Anchorage (konektor), Body Wear (pelindung
badan) dan Connecting Device (peralatan penyambung)
5. A. Permanent Access: Teknik bekerja yang hanya ada 1 akses seperti jalan Lorong, tangga dan
steger
B. Temporary Platform: Struktur yang bersifat sementara, Contoh: scaffolding
C. Work Positioning: Posisi bekerja pada tempat yang miring atau struktur bangunan dimana
Sebagian berat tubuh ditahan oleh tali dan sebagian lagi pada kaki bertumpu pada struktur
bangunan
D. Structure Climbing: Pergerakan pekerja pada stuktur bangunan, tumpuan berat masih
ditunjang struktur
E. Rope Access: Seluruh berat tubuh sepenuhnya ada pada tali, baik ketika bergerak maupun
bekerja
6. Sistem keselamatan bekerja pada ketinggian ada 2 yaitu:

1. Perlindungan Kolektif: Perlindungan untuk orang banyak


2. Perlindungan Individu: Perlindungan untuk satu orang.
Sedangkan untuk safety device sendiri adalah sebagai berikut:
- Safety Mesh
- Safety Line
- Safety Wall
- Body Harness
- Barricade
7. Cara penggunaan full body harness
- Periksa kondisi full-body harness
- Pastikan D-Ring tepat diantara kedua tulang belikat
- Kencangkan ikatan-ikatan pada full-body harness
- Pastikan setelah ikatan dikencangkan, bagian belakang dari full-body harness membentuk
huruf “A”
- Kaitkan buckle dan pastikan tidak longgar atau mudah lepas
- Pastikan posisi belts menopan tepat bagian panggul
8. APD yang digunaakan untuk bekerja diketinggian yaitu:
- Safety Helm
- Safety Vest
- Safety Shoes
- Full-Body Harness
- Safety Mesh
- Safety Line
- Barricade
9. Pengecekan Lanyard:
- Memeriksa goresan atau sayatan
- Memeriksa apakah ada bekas gesekan saat kontak
- Memeriksa apakah ada tarikan atau tegangan berlebihan
- Cek apakah ada kontak dengan benda panas, karat atau larut
- Cek apakah lanyard degradasi akibat usia, jamur, atau paparan sinar UV

Pengecekan Hook:

- Cek pengunci
- Cek apakah ada retak atau terlipat
- Harus bebas kotoran atau gangguan kontaminasi lain

Pengecekan D-Rings, Buckle, Adjuster dan Jahitan:

- Cek apakah ada kerusakan fisik


- Cek apakah ada benang yang tergores
- Apakah ada kerusakan pada benang yang diakibatkan kontak dengan panas, karat, larutan
atau jamur
Melalukan penadaan (tagging) seperti:

- Out of Services
- Do Not Use
- Report to SPV
- Restore to Inventory Warehouse

Perawatan dan penyimpanan body harness:

- Bersihkan body harness


- Simpan pada tempat kering
- Jangan simpan atau jauhkan dari area hazardous
- Simpan body harness dengan posisi tergantung
10. Tidak panik, menggerakan kaki agar peredaran darah tetap seperti normal, mencari pijakan,
mencari pertolongan
11. 0 : Di atas kepala
1: Sejajar
2: Di bawah kepala
12. Carbiner Screw: pengait body harness dengan shock absorber
Lanyard: tali penghubung antara pekerja dan bidang kerja
AutoStop Descender: alat bantu turun melalui tali atau work line
Ascender/Clamp Handle: alat bantu gerak naik melalui tali atau work line
Full Body Harness: Alat pengaman diri yang disarankan untuk kerja diketinggian

Anda mungkin juga menyukai