Anda di halaman 1dari 17

TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

BAB 5 : Pemilihan, Pemeriksaan dan


Pemakaian Peralatan Akses
Tali yang Sesuai

PENDAHULUAN

Definisi Akses Tali “ Suatu


TUJUAN KHUSUS
bentuk aktifitas pekerjaan atau posisi
PEMBELAJARAN
dalam bekerja, digunakan untuk
mencapai tempat-tempat yang sulit Setelah menyelesaikan sesi ini,
dijangkau, tanpa adanya bantuan tenagakerja mampu menjelaskan
perancah, platform atau tangga” kriteria pemilihan alat untuk bekerja
Syarat teknik akses tali : pada ketinggian, cara pemeriksan dan
- Digunakan 2 tali, yaitu tali kerja perawatan yang baik serta prosedur
(working line) dan tali keselamatan pemakaiannya yang benar.
(safety line)
- Terdapat 2 penambatan (anchorage)
pada masing-masing tali
- Menggunakan alat bantu naik, alat bantu turun(accender, descender, rope grab,
lanyard, dll) dan alat penahan jatuh
- Memakai alat pelindung diri (APD)

Mengarah kearah alat yang sesuai untuk melakukan pekerjaan dengan akses tali, pada
pembahasan ini akan membahas pemilihan, pemakaian dan pemeriksaan peralatan
pada akses tali

Versi 2.0 Page 29


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

5.1 Peralatan Pada Akses Tali


Untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan pergerakan naik turun pada
tali, peralatan minimum yang di butuhkanadalah sebagai berikut:

A. Tali Kernmantel
B. Full body harness
C. Ascender.
D. Descender
E. Mobile fall arester.
F. Foot loop.
G. Carabiner.

A. Tali Kernmantel (Kernmantle Rope)


Struktur dari tali kernmantel ada 2, yang pertama adalah bagian
inti, dan yang kedua sesuai dengan namanya adalah bagian
mantel atau bagian luar yang melindungi serat inti.

Tali Kernmantle digunakan sebagai jalur lintasan pergerakan naik


– turun (akses manusia ataupun barang pada saat pengangkatan barang),
Juga dapat difungsikan sebagai safe line pada area kerja yang
membutuhkan perlindungan jatuh kolektif

Tali Kermantel secara karakteristik ada 2 tipe yaitu elastisitas kecil dan tali dengan
elastisitas besar.

Tali Kernmantel ada 3 jenis :

1. Tali Kernmantel Statis


Tali jenis ini memiliki kelenturan atau daya renggang sekitar 15%. Melihat
kelenturan Tali ini cukup rendah, Ciri dari Tali kernmantel statis ini adalah

Versi 2.0 Page 30


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

warnanya biasanya putih/polos, yang kedua tali ini apabila dipegang dan di tekuk
cukup kaku apalagi kalau kondisinya masih baru.
2. Tali Kernmantel Dinamis
Tali ini mempunyai daya renggang antara 25%-30%, kelenturan tali ini lebih
tinggi dibanding kernmantel statis. Karena kelenturannya tinggi maka
kemungkinan pemantulannya juga tinggi, untuk itu Tali ini biasa dimanfaatkan
untuk kegiatan climbing atau rock climbing dengan tujuan jika pemanjat jatuh
maka pemanjat tidak langsung terhentak. ciri dari Tali kernmantel statis adalah
yang pertama biasanya warnanya mencolok & terang seperti merah terang, biru,
dan ungu, yang kedua jika dipegang dan ditekuk terasa lemas/tidak sekaku
kernmantel statis.
3. Tali Kernmantel Semi Statis
Tali ini mempunya daya renggang diantara tali statis dan dinamis: Tali ini biasa
digunakan untuk kegiatan rescue. Alasan digunakan untuk kegiatan rescue
adalah tali ini memiliki masing-masing sifat dari kernmante statis dan dinamis.

Pemilihan Tali Kernmantel


Pemilihan jenis tali kernmantel di sesuaikan dengan kegunaannya, untuk kegiatan
climbing atau rappelling cocok untuk menggunakan jenis tali semi statis atau dinamis,

Sedangkan untuk pengangkatan barang dan pelindung jatuh kolektif safeline baiknya
menggunakan jenis tali kernmantle yang statis

Untuk Pekerja akses tali di bidang industri disarankan menggunakan jenis kernmantle
statis atau semi statis dengan dilengkapi absorber pada alat penahan jatuhnya

Selain pemilihan jenis tali kernmantel, pemilihan diameter tali juga harus di perhatikan.
Bila digunakan untuk akses tali diameter akses tali harus disesuaikan dengan alat bantu
nya, karena alat mempunyai batasan minimal dan maksimal diameter. Bila digunakan
untuk pengangkatan barang diameter tali kernmantel juga berpengaruh pada kekuatan
tali tersebut.

Pemeriksaan Tali Kernmantel


Yang harus diperiksa pada tali kernmantel adalah bagian inti tali
dan selubung talinya.

Aturan paling mendasar yang harus diketahui saat memeriksa tali

Versi 2.0 Page 31


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Anda adalah, Jika Anda dapat melihat inti tali, baiknya tali tersebut tidak digunakan
lagi,sebabila inti sudah terlihat maka rentan terhadap kerusakan dan membahayakan

Bila inti tali tidak terlihat,cara untuk cek inti tali dengan cara mencubit tali sehingga
membentuk lengkungan, bila ada perubahan bentuk/ inti tali patah atau rusak di dalam
maka seharusnya tali ini tidak di gunakan lagi.

Untuk memeriksa selubung tali Anda, jalankan tali melalui tangan Anda untuk
memeriksa setiap kelainan bentuk. Deformitas ini dapat berupa luka, luka bakar,
kelembutan, tonjolan, dan selubung slip.

Adanya potongan yang menembus selubung adalah alasan yang


tepat untuk pensiun tali.

Adanya cacat bakar yang sering disebabkan oleh gesekan panas


dari tali .perhatikan titik itu dan awasi dengan cermat. Cacat bakar
yang signifikan dapat membuatnya lebih mudah robek, yang
merupakan alasan yang baik untuk mengganti tali.

Adanya kerusakan, pada bagian pelindung tali lapisannya luka


sampai menjadikan seperti berserabut halus

Penggunaan berulang-ulang dari waktu ke waktu dapat


menyebabkan selubung tali Anda tertarik ke satu ujung dan
berpotensi menarik inti dari ujung yang berlawanan. Ini menciptakan
efek tali sepatu. Jika tali sepatu kecil dan di ujung tali belayer, itu
tidak menimbulkan risiko keamanan langsung karena tidak ada di
dalam sistem pendakian Anda. Namun, sebaiknya potong ujung tali
itu

Versi 2.0 Page 32


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Tips Penyimpanan Tali

Salah satu cara penting untuk memaksimalkan masa pakai tali Anda adalah
penyimpanan yang tepat. Hindari terkena sinar matahari langsung untuk jangka waktu
yang lama. Hindari suhu ekstrim, jauhkan tali dari kelembaban, dan gulung tali Anda
dengan benar, hindari paparan bahan kimia ke tali. Bensin, minyak mobil, dan banyak
bahan kimia lainnya bisa menjadi perusak. Kerusakan yang dilakukan bahan kimia ini ke
tali Anda hampir tidak terdeteksi dan dapat membahayakan keamanan tali Anda secara
fatal.

B. Full Body Harness


Body harness ialah perlengkapan yang berguna untuk melakukan pekerjaan di
ketinggian agar menghindari kemungkinan terjatuh dari tempat ketinggian, dikenakan di
tubuh yang memiliki tempat untuk pengaman/tambatan.

Kenapa harus full body harness

melalui SK Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Naker No. 45/2008 tentang Pedoman
Kerja di Ketinggian menyebutkan bahwa bekerja di ketinggian harus menggunakan full-
body harness (EN-361).

Harness pada gambar ini tidak bisa digunakan

Safety belt yang hanya melingkar di pinggang pekerja ternyata dirancang untuk tidak
jatuh secara vertikal.

Harness pada gambar ini tidak bisa digunakan

Versi 2.0 Page 33


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Untuk seat harness yang biasa digunakan pada pamanjat tebing atau pendaki gunung
memang dirancang untuk para penggiat ketinggian yang sudah tahu dan faham dengan
risiko berkegiatan di ketinggian.

Full body harness memang dirancang untuk menahan tekanan jatuh dengan
baik yaitu beban pertama akan diterima oleh kedua pangkal paha yang karena
ketebalannya mempunyai daya absorsi yang cukup lalu disebar ke bagian pinggang dan
webing yang melingkar dada akan memastikan bahwa pekerja selalu akan jatuh dengan
posisi kaki terlebih dahulu dengan kata lain mencegah jatuh dengan kepala terlebih
dahulu yang tentunya sangat berbahaya.

Untuk meminimalkan kecelakaan terjatuh dari ketinggian, ada beberapa poin


penting yang harus diperhatikan pekerja sebelum menggunakan full body harness, di
antaranya:

• Pastikan full body harness yang Anda gunakan sesuai dengan standar dan regulasi
yang berlaku
• Lakukan pemeriksaan kelengkapan komponen pada full body harness. Pastikan full
body harness yang akan digunakan memiliki komponen yang lengkap, antara lain D-
Ring, webbing/ tali, chest strap, leg strap, dan buckle.
• Lakukan pemeriksaan secara visual pada webbing/ tali full body harness. Pastikan
tidak ada kerusakan atau tanda-tanda seperti koyak, berserabut, berjamur, atau
kerusakan pada jahitan.
• Pastikan webbing/ tali pada full body harness tidak ada yang terpelintir
• Pastikan komponen full body harness seperti buckle dan D-Ring tidak retak, tidak
bengkok, tidak berkarat dan buckle dapat mengunci dengan sempurna
• Lakukan pemeriksaan masa kedaluwarsa full body harness. Cek tag pada full body
harness untuk mengetahui tanggal produksi dan masa kedaluwarsanya. Perihal
masa kedaluwarsa, biasanya menetapkan masa kedaluwarsa selama 5 tahun
terhitung dari full body harness pertama kali digunakan.
• Ketahui batas beban maksimum aman full body harness. Pastikan full body
harness tidak pernah digunakan untuk menahan beban di atas beban maksimum
yang ditetapkan.
• Pastikan full body harness yang digunakan pekerja sudah dinyatakan layak dan
aman oleh pihak yang kompeten melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan.

Versi 2.0 Page 34


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Untuk pemilihan full body harness, baiknya di sesuaikan dengan fungsi dan
kegunaannya. Pemilihan full body harness yang sesuai untuk pekerja yang bekerja di
ketinggian dengan akses tali akan sangat membantu pekerja dalam melakukan kegiatan
.
Yang harus di perhatikan :

• Pilih full body harness sesuai dengan ukuran tubuh pengguna


• Adanya 5 attachment point 1 Dorsal and 1 Sternal D- Ring for Fall Arrest,
1 Ventral D -Ring at waist level for Rope Access work and 2 Lateral
D- Rings for Work Positioning
• Adaptability / adjustable, bagian bahu, strap pada paha dan belt pada pinggang
• Disarankan adanya bantalan atau soft padding pada bagian bahu pinggang dan
paha agar dapat menyebarkan beban yang di terima badan.
• Body harness yang digunakan untuk akses tali, sebaiknya memiliki atau dapat di
pasangkan chest ascender untuk memudahkan aktivitas pemanjatan pada tali
• Memenuhi standart, EN 361:2002, EN 358:2000 and EN 813:2008

C. Alat Bantu Naik (Ascender Tools)


Ascender digunakan sebagai Alat bantu, yang di tempatkan
pada working line dan digunakan untuk naik .umumnya
ascenders digunakan berpasangan, ascender tangan dan dada

Salah satu ascender bebas meluncur dan ascender lainnya


diam menjepit tali karena
terbebani .

Chest Ascender

Hand Ascender

Versi 2.0 Page 35


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Pemilihan Ascender
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan ascender adalah kebutuhan, jenis tali dan
dimensinya

Pemeriksaan Ascender
• Sebelum di gunakan pastikan alat bekerja secara fungsinya
• Cek secara fisik tidak ada retak pada alat
• Cek secara fisik tidak ada perubahan bentuk (deformation)pada alat
• Cek pastikan tidak ada bagian yang terkena korosi
• Cek bagian gerigi dalam ascender, pastikan gigi masih utuh dan belum ada yg
terkikis

D. Alat Bantu Turun (Descender)


Secara definisi, descender adalah alat untuk turun dari suatu ketinggian,
dengan memanfaatkan gaya gesek atau gaya geser tali terhadap alat tersebut (friction).
Umumnya digunakan figure eight descender, namun bila jarak turun sangat tinggi atau
vertikal atau pada struktur dalam kebutuhan dunia industry umumnya dipakai descender
yang mempunyai sistem pengereman sendiri (self
braking system).

Fungsi dan Kegunaan

Sebagai alat bantu turun melalui tali statik,


alat ini dapat berhenti seketika bila handel pengendali
dilepas sehingga beban jatuh akan tertahan

Versi 2.0 Page 36


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Cara Pakai Descender

- Pastikan tali di pasang pada Descender tidak tertukar antara tali yang terhubung
dengan angkur, dan tali yang bebas di tali kerja
- Pastikan Descender terhubung pada posisi Ventral (posisi perut) di full body harness
- Turun perlahan dengan menarik tuas pada Descender di tali kerja

Pemeliharaan Descender

- Tidak boleh terjatuh / dibanting


- Tidak boleh melebihi beban
maksimal Descender
- Tidak boleh melepaskan ujung ekor
tali, sementara Descender tidak
terkunci
- Simpan Descender di tempat kering
dan tidak terpapar matahari
langsung

Versi 2.0 Page 37


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Pemeriksaan Descender

- Pastikan penggunaan Descender masih


berlaku sesuai standard
-
- Pastikan tidak ada perubahan bentuk pada
Ascender karena benturan atau lainnya.
- Pastikan metal part masih dalam kondisi baik
(tidak berkarat, rusak, cacat dan lainnya)
- Pastikan fungsi alat masih berfungsi dengan
baik

E. Alat Penahan Jatuh Bergerak (Mobile Fall Arrester)


Mobile fall Arrester di tempatkan pada tali pengaman (lifeline), dan biasanya di
pasangkan peredam kejut / lanyard absorber, fungsinya sebagai alat penahan jatuh
yang dapat bergerak mengikuti pekerja di tali lintasan

Perangkat ini digunakan bila pekerja membutuhkan pergerakan atau perpindahan


tempat. Missal Bila pekerja bergerak ke atas atau bawah, maka rope grab akan ikut
bergerak mengikuti gerakan pekerja, tetapi bila pekerja tersebut ada gerakan kejut atau
tiba-tiba terjatuh, maka perangkat ini secara mekanik akan mencengkeram lifeline.

Versi 2.0 Page 38


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Pemilihan Mobile Fall Arrester

Untuk pemilihan mobile fall arrester, bahan tali atau lintasan


lifeline yang di gunakan akan menjadi bahan pertimbangan
pemilihan jenis mobile fall arrester, kemudian compability
alat untuk diameter tali yang dapat di gunakan akan menjadi
pertimbangan selanjutnya, nominal maksimum load yang
dapat di bebani juga menjadi acuan untuk pemilihan mobile
fall arrester yang terakhir adalah pastikan mobile arrester ini
sudah memenuhi standard dengan tercantumnya kode
standard pada alat tersebut misal EN 353-2: 2002,EN
12841: 2006A

Pemeriksaan Mobile Fall Arrester

• Sebelum di gunakan pastikan alat bekerja secara fungsinya, alat dapat bergerak
keatas atau kebawah bila di gerakan dan menguni pada saat di beri tarikan kejut.
• Cek secara fisik tidak ada retak pada alat
• Cek secara fisik tidak ada perubahan bentuk (deformation)pada alat
• Cek pastikan tidak ada bagian yang terkena korosi
• Cek bagian gerigi dalam ascender, pastikan gigi masih utuh dan belum ada yg
terkikis
• Cek absorber masih dalam keadaaan baik, tidak ada yang cacat atau sudah terbuka

F. Pijakan Kaki (Foot Loop)


Single Rope Technique (SRT) adalah teknik yang dipergunakan untuk untuk
menelusuri gua-gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik
dan turun medan-medan vertikal.

Di dalam dunia industri kerja,


penggunaan sistem akses tali
juga menggunakan teknik SRT
dengan alat bantu Foot Loop.

Fungsi dari Foot Loop adalah


sebagai tempat pijakan kaki saat
meniti tali, dicantolkan ke
carabiner yang ada pada Hand
Ascender untuk membantu
pemanjat dalam meniti tali naik
ke atas dengan menggunakan
tali.

Versi 2.0 Page 39


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Pemilihan Foot Loop

Pada dasarnya, foot loop merupakan alat bantu yang menggunakan bahan
dasar tali yang sudah memiliki standar tersendiri seperti kernmantle statis dan webbing
sling. Tali yang dipergunakan harus sesuai dengan lisensi yang ada diantaranya EN,
ANSI, CE.

Cara Pemeriksaan / Perawatan Foot Loop

a) Bersihkan semua kotoran di permukaan Foot Loop menggunakan spons lembut yang
sudah dicelupkan ke dalam air biasa. Peras spons hingga tidak ada tetesan air, lalu
celupkan ke dalam sabun lembut. Bersihkan kembali permukaan Foot Loop
menggunakan spons tersebut dengan gerakkan bolak-balik sambil menekannya
dengan kuat. Basuh Foot Loop dan lap kering permukaan menggunakan kain lembut
dan bersih.
b) Keringkan Foot Loop, jauhkan dari kondisi ruangan dengan panas berlebih, paparan
zat kimia berbahaya, maupun sinar matahari langsung.

Penyimpanan

a) Area penyimpanan Foot Loop harus bersih, kering, dan bebas dari paparan gas
berbahaya, panas berlebih, sinar ultraviolet, dan zat kimia korosi.
b) Gantung Foot Loop dalam penyimpanannya

Cara Menggunakan Foot Loop

Sebelum kita bicara soal bagaimana teknis dari SRT itu sendiri tentu saja kita
harus tau alat apa saja yang diperlukan pada saat kita akan melakukan SRT. Alat-alat
tersebut mutlak kita bawa sebagai alat bantu dan pengaman kita untuk dapat melakukan
teknik SRT. Alat-alat itu antara lain:

1. Full Body Harness, harness ini adalah harness yang didesain secara khusus untuk
bekerja di ketinggian dengan sistem akses tali yang dilengkapi chest ascender.
2. Ascender, adalah peralatan yang digunakan untuk naik meniti tali, seperti Hand
Jammer, Croll, Gibs, Basic Jammer, Jummar dan lain sebagainya
3. Descender, merupakan peralatan yang digunakan untuk turun tali
4. Chest Croll, berfungsi untuk ascender pada full body harrness
5. Descender, berfungsi untuk alat bantu turun.
6. Mobile Fall Arrester, berfungsi untuk pengaman jatuh saat bergerak
7. Foot Loop digunakan sebagai pijakan kaki dan dihubungkan dengan hand ascender.
Foot Loop ini dapat dibuat dari tali carmentel statis yang disimpul bowline
8. Setelah kita mengetahui alat-alat apa saja yang diperlukan untuk melakukan SRT,
berikutnya cara melakukan SRT. Sebelum kita melakukan SRT, kita pasang terlebih
dahulu satu set perlengkapan SRT dan personal equipment yang diperlukan untuk

Versi 2.0 Page 40


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

bekerja di ketinggian dengan sistem akses tali. Setelah itu lakukan langkah-langkah
seperti berikut:

E. Carabiner
Secara definisi, carabiner adalah lingkaran tertutup yang dibuat dari bahan
aluminium alloy yang terhubung dengan pin atau screw gate. Sebelum masuk kepada
jenis-jenis carabiner, terlebih dahulu harus dipahami tentang bagian-bgian dari carabiner
itu sendiri. Berikut adalah gambar carabiner utuh:

Bagian-bagian Carabiner

Secara umum, bagian-bagian carabiner bisa


dibedakan menjadi:

• Gate
• Frame Ujung Atas
• Frame Ujung Bawah
• Spine Frame

Versi 2.0 Page 41


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Kekuatan Carabiner

Sebelum membahas kekuatan carabiner, harus dipahami terlebih dahulu tipe carabiner
secara umum (Europe Standard):

Tipe Carabiner

Tipe Carabiner

Versi 2.0 Page 42


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Tipe Carabiner

Untuk melihat kekuatan setiap carabiner (biasanya ada sedikit perbedaan nilai untuk
carabiner yang berbeda), dapat dilihat pada label yang ada pada setiap carabiner
tersebut. Untuk lebih jelas, bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Label Nilai Kekuatan Carabiner

xx pada gambar diatas adalah nilai kekuatan maksimal carabiner pada saat diberi
beban pada arah utama (beban diberikan dari frame ujung atas dan frame ujung
bawah), yy adalah beban maksimal yang bisa ditahan carabiner jika diberikan beban
pada spine frame dan gate sedangkan zz adalah beban yang bisa ditahan carabiner
ketika kondisi gate terbuka. Untuk lebih jelas, coba perhatikan ilustrasi dibawah ini:

Kondisi Beban Diberikan Pada Frame Atas dan Frame Bawah

Versi 2.0 Page 43


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Kondisi Beban Diberikan Pada Saat Gate Terbuka

Kondisi Beban Diberikan Pada Gate dan Spine Frame

Dari ilustrasi di atas, dapat dianalisa bahwa terjadi pengurangan drastis kekuatan
carabiner ketika diberi beban pada saat gate carabiner terbuka. Dari sini dapat
disimpulkan kenapa carabiner akan sangat berbahaya jika dalam kindisi gate yang
terbuka pada saat digunakan sebagai pengaman.

Tips Untuk Keamanan: Periksa Kondisi Carabiner Sebelum Digunakan

• Selalu jaga kondisi carabiner dari keretakan, penajaman bagian tepi carabiner,
goresan, korosi atau penggunaan yang terlalu berlebihan. Karena retak dengan
ukuran sehelai rambut pun akan mengurangi kekuatan carabiner hingga 50%.
• Periksa setiap gate carabiner, pastikan gate carabiner bisa membuka dengan mudah
dan menutup dengan cepat.
• Pastikan pin yang berperan sebagai as pada gate tidak ada yang bengkok atau
copot.

Versi 2.0 Page 44


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi

Jika ada salah satu carabiner yang tidak lulus dari pengujian di atas, jangan digunakan
sebagai pengaman. Jangan gunakan carabiner yang sudah pernah jatuh dari jarak yang
cukup tinggi, apalagi jika mengakibatkan bagian gate carabiner tidak berfungsi dengan
baik. Carabiner yang pernah jatuh, bisa mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan
namun masih terlihat dalam kondisi baik. Jika tidak yakin dengan kondisi carabiner yang
telah pernah jatuh, jangan digunakan.

Tips Untuk Perawatan Carabiner

• Selalu jaga kebersihan carabiner, terutama dari pasir.


• Jika gerbang carabiner macet, cuci dalam air hangat dengan menggunakan sabun.
Bilas secara menyeluruh dan minyaki area disekitar engsel, lubang pin dan screw
dengan pelumas. Jangan simpan carabiner pada udara yang mengandung garam
dan udara yang lembab, dengan peralatan yang lembab atau pakaian lembab, atau
bahan kimia yang bisa menyebabkan korosi.
• Jangan gosok carabiner dengan benda apapun, karena akan menimbulkan
kerusakan pada carabiner.

Versi 2.0 Page 45

Anda mungkin juga menyukai