Anda di halaman 1dari 19

PT.

HUAWEI TECH INVESTMENT


TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

BAB 5 : Pemilihan, Pemeriksaan dan Pemakaian


Peralatan Akses Tali yang Sesuai
PENDAHULUAN
Definisi Akses Tali “ Suatu bentuk aktifitas pekerjaan atau posisi dalam bekerja,
digunakan untuk mencapai tempat-tempat yang sulit dijangkau, tanpa adanya bantuan
perancah, platform atau tangga”
Syarat teknik akses tali :
- Digunakan 2 tali, yaitu tali kerja (working line) dan tali
keselamatan (safety line)
- Terdapat 2 penambatan (anchorage) pada masing-masing tali
- Menggunakan alat bantu naik, alat bantu turun(accender,
descender, rope grab, lanyard, dll) dan alat penahan jatuh
- Memakai alat pelindung diri (APD)

Mengarah kearah alat yang sesuai untuk melakukan pekerjaan dengan


akses tali, pada pembahasan ini akan membahas pemilihan, pemakaian dan pemeriksaan peralatan
pada akses tali

5.1. Peralatan Pada Akses Tali


Untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan pergerakan naik turun pada tali, peralatan
yang di butuhkan adalah sebagai berikut:

A. Tali Karmantel
B. Full body harness
C. Ascender.
D. Descender
E. Mobile fall arester.
F. Foot loop.
G. Carabiner.

19
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

A. Tali karmantel (Kernmantle Rope)


Struktur dari tali kernmantel ada 2, yang pertama adalah bagian inti,
dan yang kedua sesuai dengan namanya adalah bagian mantel atau
bagian luar yang melindungi serat inti.

Tali kernmantle digunakan sebagai jalur lintasan pergerakan naik – turun (akses
manusia ataupun barang pada saat pengangkatan barang),
Juga dapat difungsikan sebagai safe line pada area kerja yang membutuhkan
perlindungan jatuh kolektif

Tali Karmantel secara karakteristik ada 2 tipe yaitu elastisitas kecil dan tali dengan elastisitas
besar.

Tali Karmantel ada 3 jenis


1. Tali Kernmantel statis
Tali jenis ini memiliki kelenturan atau daya renggang sekitar 15%. Melihat kelenturan
Tali ini cukup rendah, Ciri dari Tali kernmantel statis ini adalah warnanya biasanya
putih/polos, yang kedua tali ini apabila dipegang dan di tekuk cukup kaku apalagi
kalau kondisinya masih baru.
2. Tali Kernmantel Dinamis
Tali ini mempunyai daya renggang antara 25%-30%, kelenturan tali ini lebih tinggi
dibanding kernmantel statis. Karena kelenturannya tinggi maka kemungkinan
pemantulannya juga tinggi, untuk itu Tali ini biasa dimanfaatkan untuk kegiatan
climbing atau rock climbing dengan tujuan jika pemanjat jatuh maka pemanjat tidak
langsung terhentak. ciri dari Tali kernmantel statis adalah yang pertama biasanya
warnanya mencolok & terang seperti merah terang, biru, dan ungu, yang kedua jika
dipegang dan ditekuk terasa lemas/tidak sekaku kernmantel statis.
3. Tali Kernmantel Semi Statis
Tali ini mempunya daya renggang diantara tali statis dan dinamis: Tali ini biasa
digunakan untuk kegiatan rescue. Alasan digunakan untuk kegiatan rescue adalah
tali ini memiliki masing-masing sifat dari kernmante statis dan dinamis.

20
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Pemilihan Tali karmantel


Pemilihan jenis tali karmantel di sesuaikan dengan kegunaannya, untuk kegiatan climbing
atau rappelling cocok untuk menggunakan jenis tali semi statis atau dinamis,
Sedangkan untuk pengangkatan barang dan pelindung jatuh kolektif safeline baiknya
menggunakan jenis tali karmantle yang statis
Untuk Pekerja akses tali di bidang industri disarankan menggunakan jenis karmantle statis
atau semi statis dengan dilengkapi absorber pada alat penahan jatuhnya
Selain pemilihan jenis tali karmantel, pemilihan diameter tali juga harus di perhatikan. Bila
digunakan untuk akses tali diameter akses tali harus disesuaikan dengan alat bantu nya,
karena alat mempunyai batasan minimal dan maksimal diameter. Bila digunakan untuk
pengangkatan barang diameter tali karmantel juga berpengaruh pada kekuatan tali tersebut.

Pemeriksaan Tali Karmantel


Yang harus diperiksa pada tali karmantel adalah bagian inti tali dan selubung talinya.
Aturan paling mendasar yang harus diketahui saat memeriksa tali Anda
adalah, Jika Anda dapat melihat inti tali, baiknya tali tersebut tidak
digunakan lagi, sebabila inti sudah terlihat maka rentan terhadap
kerusakan dan membahayakan

Bila inti tali tidak terlihat, cara untuk cek inti tali dengan cara mencubit tali sehingga
membentuk lengkungan, bila ada perubahan bentuk/ inti tali patah atau rusak di dalam
maka seharusnya tali ini tidak di gunakan lagi.
21
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Untuk memeriksa selubung tali Anda, jalankan tali melalui tangan Anda untuk memeriksa
setiap kelainan bentuk. Deformitas ini dapat berupa luka, luka bakar, kelembutan, tonjolan,
dan selubung slip.
Adanya potongan yang menembus selubung adalah alasan yang tepat
untuk pensiun tali.

Adanya cacat bakar yang sering disebabkan oleh gesekan panas dari tali
.perhatikan titik itu dan awasi dengan cermat. Cacat bakar yang
signifikan dapat membuatnya lebih mudah robek, yang merupakan
alasan yang baik untuk mengganti tali.

Adanya kerusakan, pada bagian pelindung tali lapisannya luka sampai


menjadikan seperti berserabut halus

Penggunaan berulang-ulang dari waktu ke waktu dapat menyebabkan


selubung tali Anda tertarik ke satu ujung dan berpotensi menarik inti
dari ujung yang berlawanan. Ini menciptakan efek tali sepatu. Jika tali
sepatu kecil dan di ujung tali belayer, itu tidak menimbulkan risiko
keamanan langsung karena tidak ada di dalam sistem pendakian
Anda. Namun, sebaiknya potong ujung tali itu

22
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

TIPS PENYIMPANAN Tali

Salah satu cara penting untuk memaksimalkan masa pakai tali Anda adalah penyimpanan
yang tepat. Hindari terkena sinar matahari langsung untuk jangka waktu yang lama. Hindari
suhu ekstrim, jauhkan tali dari kelembaban, dan gulung tali Anda dengan benar, hindari
paparan bahan kimia ke tali. Bensin, minyak mobil, dan banyak bahan kimia lainnya bisa
menjadi perusak. Kerusakan yang dilakukan bahan kimia ini ke tali Anda hampir tidak
terdeteksi dan dapat membahayakan keamanan tali Anda secara fatal.

B. Full Body Harness


body harness ialah perlengkapan yang berguna untuk melakukan pekerjaan di ketinggian
agar menghindari kemungkinan terjatuh dari tempat ketinggian, dikenakan di tubuh yang
memiliki tempat untuk pengaman/tambatan.
Kenapa harus full body harness
melalui SK Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Naker No. 45/2008 tentang Pedoman Kerja di
Ketinggian menyebutkan bahwa bekerja di ketinggian harus menggunakan full-body harness
(EN-361).

Safety belt yang hanya melingkar di pinggang pekerja ternyata dirancang untuk tidak jatuh
secara vertikal.

23
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Untuk seat harness yang biasa digunakan pada pamanjat tebing atau pendaki gunung
memang dirancang untuk para penggiat ketinggian yang sudah tahu dan faham dengan
risiko berkegiatan di ketinggian.

full body harness memang dirancang untuk menahan tekanan jatuh dengan baik
yaitu beban pertama akan diterima oleh kedua pangkal paha yang karena ketebalannya
mempunyai daya absorsi yang cukup lalu disebar ke bagian pinggang dan webing yang
melingkar dada akan memastikan bahwa pekerja selalu akan jatuh dengan posisi kaki
terlebih dahulu dengan kata lain mencegah jatuh dengan kepala terlebih dahulu yang
tentunya sangat berbahaya.
Untuk meminimalkan kecelakaan terjatuh dari ketinggian, ada beberapa poin
penting yang harus diperhatikan pekerja sebelum menggunakan full body harness, di
antaranya:

 Pastikan full body harness yang Anda gunakan sesuai dengan standar dan regulasi yang
berlaku
 Lakukan pemeriksaan kelengkapan komponen pada full body harness. Pastikan full body
harness yang akan digunakan memiliki komponen yang lengkap, antara lain D-
Ring, webbing/ tali, chest strap, leg strap, dan buckle.
 Lakukan pemeriksaan secara visual pada webbing/ tali full body harness. Pastikan tidak
ada kerusakan atau tanda-tanda seperti koyak, berserabut, berjamur, atau kerusakan
pada jahitan.
 Pastikan webbing/ tali pada full body harness tidak ada yang terpelintir
 Pastikan komponen full body harness seperti buckle dan D-Ring tidak retak, tidak
bengkok, tidak berkarat dan buckle dapat mengunci dengan sempurna
 Lakukan pemeriksaan masa kedaluwarsa full body harness. Cek tag pada full body
harness untuk mengetahui tanggal produksi dan masa kedaluwarsanya. Perihal masa
kedaluwarsa, biasanya menetapkan masa kedaluwarsa selama 5 tahun terhitung dari full
body harness pertama kali digunakan.
 Ketahui batas beban maksimum aman full body harness. Pastikan full body harness tidak
pernah digunakan untuk menahan beban di atas beban maksimum yang ditetapkan.

24
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

 Pastikan full body harness yang digunakan pekerja sudah dinyatakan layak dan aman
oleh pihak yang kompeten melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan.

Untuk Pemilihan Full body harness, baiknya di sesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya.
Pemilihan full body harness yang sesuai untuk pekerja yang bekerja di ketinggian dengan
akses tali akan sangat membantu pekerja dalam melakukan kegiatan .
Yang harus di perhatikan :
 Pilih Full body harness sesuai dengan ukuran tubuh pengguna
 Adanya 5 attachment point 1 Dorsal and 1 Sternal D- Ring for Fall Arrest,
1 Ventral D -Ring at waist level for Rope Access work and 2 Lateral
D- Rings for Work Positioning
 Adaptability / adjustable, bagian bahu, strap pada paha dan belt pada pinggang
 Disarankan adanya bantalan atau soft padding pada bagian bahu pinggang dan paha
agar dapat menyebarkan beban yang di terima badan.
 Body harness yang digunakan untuk akses tali, sebaiknya memiliki atau dapat di
pasangkan chest ascender untuk memudahkan aktivitas pemanjatan pada tali
 Memenuhi standart, EN 361:2002, EN 358:2000 and EN 813:2008

25
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

C. Alat Bantu Naik (Ascender Tools)


Ascender digunakan sebagai Alat bantu, yang di tempatkan pada working
line dan digunakan untuk naik .umumnya ascenders digunakan
berpasangan, ascender tangan dan dada
Salah satu ascender bebas meluncur dan ascender lainnya diam menjepit
tali karena terbebani .

Chest Ascender

Hand Ascender

26
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Pemilihan Ascender
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan ascender adalah kebutuhan, jenis tali dan
dimensinya

Pemeriksaan Ascender
• Sebelum di gunakan pastikan alat bekerja secara fungsinya
• Cek secara fisik tidak ada retak pada alat
• Cek secara fisik tidak ada perubahan bentuk (deformation)pada alat
• Cek pastikan tidak ada bagian yang terkena korosi
• Cek bagian gerigi dalam ascender, pastikan gigi masih utuh dan belum ada yg terkikis

D. Alat Bantu Turun (Descender)


Secara definisi, descender adalah alat untuk turun dari suatu ketinggian, dengan
memanfaatkan gaya gesek atau gaya geser tali terhadap alat tersebut (friction). Umumnya
digunakan figure eight descender, namun bila jarak turun sangat tinggi atau vertikal atau
pada struktur dalam kebutuhan dunia industry umumnya
dipakai descender yang mempunyai sistem pengereman
sendiri (self braking system).
Fungsi dan Kegunaan
Sebagai alat bantu turun melalui tali statik, alat ini
dapat berhenti seketika bila handel pengendali dilepas
sehingga beban jatuh akan tertahan

27
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Cara Pakai Descender

- Pastikan tali di pasang pada Descender tidak tertukar antara tali yang terhubung
dengan angkur, dan tali yang bebas di tali kerja
- Pastikan Descender terhubung pada posisi Ventral (posisi perut) di full body harness
- Turun perlahan dengan menarik tuas pada Descender di tali kerja

28
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Pemeliharaan Descender

- Tidak boleh terjatuh / dibanting


- Tidak boleh melebihi beban maksimal
Descender
- Tidak boleh melepaskan ujung ekor
tali, sementara Descender tidak
terkunci
- Simpan Descender di tempat kering
dan tidak terpapar matahari langsung

Pemeriksaan Descender

- Pastikan penggunaan Descender masih berlaku


sesuai standard
- Pastikan tidak ada perubahan bentuk pada
Ascender karena benturan atau lainnya.
- Pastikan metal part masih dalam kondisi baik
(tidak berkarat, rusak, cacat dan lainnya)
- Pastikan fungsi alat masih berfungsi dengan baik

29
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

E. Alat Penahan Jatuh Bergerak (Mobile Fall Arrester)


Mobile fall Arrester di tempatkan pada tali pengaman (lifeline), dan
biasanya di pasangkan peredam kejut / lanyard absorber, fungsinya
sebagai alat penahan jatuh yang dapat bergerak mengikuti pekerja di
tali lintasan

Perangkat ini digunakan bila pekerja membutuhkan pergerakan atau perpindahan tempat.
Missal Bila pekerja bergerak ke atas atau bawah, maka rope grab akan ikut bergerak
mengikuti gerakan pekerja, tetapi bila pekerja tersebut ada gerakan kejut atau tiba-tiba
terjatuh, maka perangkat ini secara mekanik akan mencengkeram lifeline.

Pemilihan Mobile Fall Arrester


Untuk pemilihan mobile fall arrester, bahan tali atau lintasan lifeline yang
di gunakan akan menjadi bahan pertimbangan pemilihan jenis mobile fall
arrester, kemudian compability alat untuk diameter tali yang dapat di
gunakan akan menjadi pertimbangan selanjutnya, nominal maksimum load
yang dapat di bebani juga menjadi acuan untuk pemilihan mobile fall
arrester yang terakhir adalah pastikan mobile arrester ini sudah memenuhi
standard dengan tercantumnya kode standard pada alat tersebut misal EN
353-2: 2002,EN 12841: 2006A

30
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Pemeriksaan Mobile Fall Arrester


• Sebelum di gunakan pastikan alat bekerja secara fungsinya, alat dapat bergerak
keatas atau kebawah bila di gerakan dan menguni pada saat di beri tarikan kejut.
• Cek secara fisik tidak ada retak pada alat
• Cek secara fisik tidak ada perubahan bentuk (deformation)pada alat
• Cek pastikan tidak ada bagian yang terkena korosi
• Cek bagian gerigi dalam ascender, pastikan gigi masih utuh dan belum ada yg terkikis
• Cek absorber masih dalam keadaaan baik, tidak ada yang cacat atau sudah terbuka

F. Pijakan kaki (Foot Loop)


Single Rope Technique (SRT) adalah teknik yang dipergunakan untuk untuk menelusuri
gua-gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik dan turun
medan-medan vertikal.
Di dalam dunia industri kerja,
penggunaan sistem akses tali juga
menggunakan teknik SRT dengan
alat bantu Foot Loop.
Fungsi dari Foot Loop adalah
sebagai tempat pijakan kaki saat
meniti tali, dicantolkan ke
carabiner yang ada pada Hand
Ascender untuk membantu
pemanjat dalam meniti tali naik ke
atas dengan menggunakan tali.

Pemilihan Foot Loop


Pada dasarnya, foot loop merupakan alat bantu yang menggunakan bahan dasar tali
yang sudah memiliki standar tersendiri seperti kernmantle statis dan webbing sling. Tali
yang dipergunakan harus sesuai dengan lisensi yang ada diantaranya EN, ANSI, CE.

31
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Cara Pemeriksaan / Perawatan Foot Loop


a) Bersihkan semua kotoran di permukaan Foot Loop menggunakan spons lembut yang
sudah dicelupkan ke dalam air biasa. Peras spons hingga tidak ada tetesan air, lalu
celupkan ke dalam sabun lembut. Bersihkan kembali permukaan Foot Loop
menggunakan spons tersebut dengan gerakkan bolak-balik sambil menekannya
dengan kuat. Basuh Foot Loop dan lap kering permukaan menggunakan kain lembut
dan bersih.
b) Keringkan Foot Loop, jauhkan dari kondisi ruangan dengan panas berlebih, paparan
zat kimia berbahaya, maupun sinar matahari langsung.

Penyimpanan
a) Area penyimpanan Foot Loop harus bersih, kering, dan bebas dari paparan gas
berbahaya, panas berlebih, sinar ultraviolet, dan zat kimia korosi.
b) Gantung Foot Loop dalam penyimpanannya

Cara Menggunakan Foot Loop


Sebelum kita bicara soal bagaimana teknis dari SRT itu sendiri tentu saja kita harus tau
alat apa saja yang diperlukan pada saat kita akan melakukan SRT. Alat-alat tersebut mutlak
kita bawa sebagai alat bantu dan pengaman kita untuk dapat melakukan teknik SRT. Alat-
alat itu antara lain:
1. Full Body Harness, harness ini adalah harness yang didesain secara khusus untuk bekerja
di ketinggian dengan sistem akses tali yang dilengkapi chest ascender.
2. Ascender, adalah peralatan yang digunakan untuk naik meniti tali, seperti Hand Jammer,
Croll, Gibs, Basic Jammer, Jummar dan lain sebagainya
3. Descender, merupakan peralatan yang digunakan untuk turun tali
4. Chest Croll, berfungsi untuk ascender pada full body harrness.
5. Descender, berfungsi untuk alat bantu turun.
6. Mobile Fall Arrester, berfungsi untuk pengaman jatuh saat bergerak
7. Foot Loop digunakan sebagai pijakan kaki dan dihubungkan dengan hand ascender. Foot
Loop ini dapat dibuat dari tali carmentel statis yang disimpul bowline
8. Setelah kita mengetahui alat-alat apa saja yang diperlukan untuk melakukan SRT,
berikutnya cara melakukan SRT. Sebelum kita melakukan SRT, kita pasang terlebih
dahulu satu set perlengkapan SRT dan personal equipment yang diperlukan untuk
bekerja di ketinggian dengan sistem akses tali. Setelah itu lakukan langkah-langkah
seperti berikut:

32
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

E. Carabiner
Secara definisi, carabiner adalah lingkaran tertutup yang dibuat dari bahan aluminium alloy
yang terhubung dengan pin atau screw gate. Sebelum masuk kepada jenis-jenis carabiner,
terlebih dahulu harus dipahami tentang bagian-bgian dari carabiner itu sendiri. Berikut
adalah gambar carabiner utuh:
Bagian-bagian Carabiner

Secara umum, bagian-bagian carabiner bisa


dibedakan menjadi:

 Gate
 Frame Ujung Atas
 Frame Ujung Bawah
 Spine Frame

33
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Kekuatan Carabiner

Sebelum membahas kekuatan carabiner, harus dipahami terlebih dahulu tipe carabiner
secara umum (Europe Standard):

Tipe Carabiner

Tipe Carabiner

34
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Tipe Carabiner

Untuk melihat kekuatan setiap carabiner (biasanya ada sedikit perbedaan nilai untuk
carabiner yang berbeda), dapat dilihat pada label yang ada pada setiap carabiner tersebut.
Untuk lebih jelas, bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Label Nilai Kekuatan Carabiner

xx pada gambar diatas adalah nilai kekuatan maksimal carabiner pada saat diberi beban
pada arah utama (beban diberikan dari frame ujung atas dan frame ujung bawah), yy adalah
beban maksimal yang bisa ditahan carabiner jika diberikan beban pada spine
frame dan gatesedangkan zz adalah beban yang bisa ditahan carabiner ketika kondisi gate
terbuka. Untuk lebih jelas, coba perhatikan ilustrasi dibawah ini:

35
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

Kondisi Beban Diberikan Pada Frame Atas dan Frame Bawah

Kondisi Beban Diberikan Pada Saat Gate Terbuka

Kondisi Beban Diberikan Pada Gate dan Spine Frame


Dari ilustrasi di atas, dapat dianalisa bahwa terjadi pengurangan drastis kekuatan carabiner
ketika diberi beban pada saat gate carabiner terbuka. Dari sini dapat disimpulkan kenapa

36
PT. HUAWEI TECH INVESTMENT
TKPK1 di Sektor Telekomunikasi
5

carabiner akan sangat berbahaya jika dalam kindisi gate yang terbuka pada saat digunakan
sebagai pengaman.

Tips Untuk Keamanan: Periksa Kondisi Carabiner Sebelum Digunakan

 Selalu jaga kondisi carabiner dari keretakan, penajaman bagian tepi carabiner,
goresan, korosi atau penggunaan yang terlalu berlebihan. Karena retak dengan
ukuran sehelai rambut pun akan mengurangi kekuatan carabiner hingga 50%.
 Periksa setiap gate carabiner, pastikan gate carabiner bisa membuka dengan mudah
dan menutup dengan cepat.
 Pastikan pin yang berperan sebagai as pada gate tidak ada yang bengkok atau copot.
Jika ada salah satu karabiner yang tidak lulus dari pengujian di atas, jangan digunakan
sebagai pengaman. Jangan gunakan carabiner yang sudah pernah jatuh dari jarak yang
cukup tinggi, apalagi jika mengakibatkan bagian gate carabiner tidak berfungsi dengan baik.
Carabiner yang pernah jatuh, bisa mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan namun
masih terlihat dalam kondisi baik. Jika tidak yakin dengan kondisi carabiner yang telah
pernah jatuh, jangan digunakan.

Tips Untuk Perawatan Carabiner

 Selalu jaga kebersihan carabiner, terutama dari pasir.


 Jika gerbang carabiner macet, cuci dalam air hangat dengan menggunakan sabun.
Bilas secara menyeluruh dan minyaki area disekitar engsel, lubang pin dan screw
dengan pelumas. Jangan simpan carabiner pada udara yang mengandung garam dan
udara yang lembab, dengan peralatan yang lembab atau pakaian lembab, atau
bahan kimia yang bisa menyebabkan korosi.
 Jangan gosok carabiner dengan benda apapun, karena akan menimbulkan kerusakan
pada carabiner.

37

Anda mungkin juga menyukai