STRUCTURE
BAB 7
“ AIRCRAFT SAFETY BELT AND
SHOULDER HARNESS “
BAB 8
“ AIRCRAFT SERVICING “
SHINTA RAKHA PUTRI DEPA
XI AP1
TABLE OF CONTENTS
01
AIRCRAFT SAFETY
02
AIRCRAFT
BELT AND SERVICING
SHOULDER Servis Pesawat
HARNESS
Sabuk pengaman dan
pengikat bahu pesawat
01
AIRCRAFT SAFETY BELT AND
SHOULDER HARNESS
PENDAHULUAN
1. Pengalaman
memberikan bukti substansial bahwa dapat mengurangi cedera serius di kepala, leher, dan dada terhadap
pengguna atau memiliki potensi untuk mengurangi kematian dalam kecelakaan.
2. Keberatan
harus dihilangkan mengingat manfaat yang diperoleh dari sebuah rancangan yang benar, pemasangan yang
benar, dan penggunaan yang benar dari sistem pengikat bahu dan sabuk pengaman sangatlah besar.
3. Manfaat
manfaat utama dari pengikat bahu sangat terasa saat terjadi di lingkungan kecelakaan, tetapi pengikat bahu dan
sabuk pengaman bisa tidak bermanfaat jika mereka tidak tersedia untuk digunakan dalam kecelakaan.
B. KONFIGURASI SABUK
PENGAMAN DAN PENGIKAT
BAHU
1. Categories
Rakitan pengikat bahu dikategorikan sebagai sabuk bahu
tunggal dan sabuk bahu ganda.
2. Aspek-aspek umum
pemilihan dan pemasangan sabuk keselamatan dan pengikat
bahu assembly, keamanan perangkat keras, memiliki
kekuatan perakitan relatif terhadap instalasi geometri, mudah
dalam menyetel penyesuaian panjang sabuk, yang berarti
untuk rilis cepat, dan nyaman saat dipakai.
3. CONTOH KONFIGURASI
1. Webbing • Tenunan.
Merupakan lembar pengikat yang berupa kain anyaman Tenunan webbing dan desain panjang
merupakan unsur umum untuk semua pengikat bahu dan setelan hardware harus cocok dengan
sabuk keselamatan. Harus dibuat dari bahan sintetis untuk adjuster. Jenis tenunan herringbone
menghindari kerusakan akibat jamur dan air. Karakteristik banyak digunakan untuk anyaman baru.
lain dari yang perlu dipertimbangkan adalah
• Lebar. • Elastisitas.
Minimal 1,8 inci. Mayoritas sistem pengikat bahu dan Nylon adalah bahan yang paling
sabuk pengaman yang dirancang untuk pesawat sipil umum digunakan, dan dengan metode
menggunakan nominal lebar anyaman 2,0 inci. tenun tulang ikan (herring bone) dengan
• Ketebalan. elastisitas (stretch) dari anyaman lebar
Dengan nominal 0,04 dan 0,06 inci umumnya digunakan 2.0-inch umumnya antara 17 dan 20
untuk pengikat bahu dan sabuk keselamatan pesawat sipil. persen di bawah gaya tarik 2500 pounds
(lbs).
3. Perangkat penyerap
energi
2. KABEL
Penggunaan perangkat penyerap
Penggunaan kabel baja pesawat menawarkan energi dalam webbing dari
cara mengurangi jumlah pergerakan pengikat bahu atau sabuk
pengguna akibat dari peregangan webbing.
pengaman tidak dianjurkan
Juga menawarkan cara untuk memperpanjang
sabuk ke titik attachment yang sesuai. terutama karena akan
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai meningkatkan potensi dampak
penggunaan kabel baja adalah: sekunder bagi pengguna. Dampak
a. Gunakan kabel fleksibel
b. Hindari lekukan tajam
sekunder dan retensi tubuh tidak
c. Pilih clevises hati-hati mencukupi harus dipertimbangkan
ketika perangkat penyerap energy
digunakan dalam webbing, dan
perpanjangan webbing harus
dibatasi
4. Gesper (Buckles)
GESPER MERUPAKAN SARANA DASAR UNTUK
MENGAMANKAN BERBAGAI SEGMEN, SELAIN ITU JUGA
SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBUKA ATAU MELEPAS
DARI SISTEM. PERSYARATAN PERALATAN UNTUK
SABUK PENGAMAN DAN PENGIKAT BAHU DI DALAM
FAR UNTUK METAL KE METAL SECARA BERPASANGAN
MEMBERIKAN PENINGKATAN KEAMANAN DAN KE
ANDALAN ATAS SETIAP METODE PASANGAN YANG
BERGANTUNG PADA PENGIKAT DARI WEBBING.
A. PEMBUKA GESPER (BUCKLE
RELEASE).
RANCANGAN MEKANISME PEMBUKA
HARUS MEMINIMALISASI
KEMUNGKINAN SEPERTI SUSAH
DIBUKANYA ATAU GAMPANG LEPAS
ATAU TERBUKA OLEH ADANYA AKSI
GAYA INERSIA PADA MEKANISME
SAAT TERJADI KECELAKAAN.
UNTUK MENGHINDARI DARI SUATU
KEJADIAN, KARAKTERISTIK PEMBUKA
GESPER HARUS BISA DIBUKA DENGAN
SATU JARI
b. Jenis gesper (Buckle type) Rotary buckle memungkinkan untuk membuat 4
Jenis gesper yang digunakan untuk pengikat sampai 5 titik sambungan secara terpisah dan
bahu dan sabuk pengaman di pesawat udara bisa dilepas masing-masing oleh pengguna.
secara umum menggunakan metode manual Rotary buckle juga memungkinkan untuk
dalam cara membukanya, dan terdiri dari dua dikencangkan secara terpisah. Lift lever buckle
jenis yaitu lift lever buckle dan rotary buckle umum digunakan untuk sabuk pengaman dengan
system single diagonal /dual diagonal, dan
paling banyak digunakan di pesawat udara
5. PERANGKAT PENYETEL (ADJUSTMENT HARDWARE)
Berbagai jenis perangkat penyetel panjang secara manual telah tersedia, dan semua bergesekan
antara webbing dan hardware. Semua penyetel panjang sensitive terhadap bagaimana webbing dapat
terikat pada penyetel , ada beberapa penyetel sensitif terhadap posisi susunan sabuk pengikat.
Beberapa jenis penyetel ada yang sensitif terhadap jenis material dan anyaman dari webbing.
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh penyetel (adjuster), yaitu:
- Three-bar slide adjuster
-Tilt lock adjuster
-Cam lock adjuster
(safety belt) sering disebut lingkaran sabuk(lap belt) atau sabuk /tali kursi (seat
belt). Sabuk pengaman tersebut untuk menahan pengguna di daerah panggul.
Sabuk pengaman umumnya berfungsi dengan baik ketika bekerja di sudut sekitar
45 derajat, relatif terhadap sumbu longitudinal pesawat.
Adalah pengisian bahar bakar terhadap tangki pesawat udara sesuai dengan kebutuhan
terbang. Jumlah bahan bakar dibutuhkan berdasarkan kapasitas tangki bahan bakar pesawat,
jarak tempuh dan lamanya terbang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengisian bahan bakar antara lain: fuel sangat
mudah meledak dan terbakar sehingga harus dijauhkan dari benda yang dapat
mengeluarkan api.
Semua prosedur pengisian bahan bahar sudah tercantum di refueling manual masing-masing
jenis pesawat, baik untuk pesawat berbadan lebar (wide body) maupun untuk pesawat
berbadan sempit (narrow body/light aircraft ).
BEBERAPA CONTOH PEKERJAAN AIRCRAFT SERVICING
ANTARA LAIN:
1. Engine oil servicing
Merupakan tindakan pemeliharaan keadaan oil atau pelumas yang ada dalam engine pesawat udara.
2. Landing gear oil servicing
Landing gear pesawat udara ditinjau dari konstruksinya terdiri dari 2 jenis yakni : fixed landing gear
dan retractable landing gear . Untuk jenis fixed landing gear diterapkan pada pesawat udara berukuran
kecil dan biasanya digunakan untuk pesawat latih. Sedangkan landing gear jenis retractable diterapkan
pada pesawat-pesawat besar yang bersifat komersial maupun militer.
Jenis fixed landing gear tidak memerlukan hydraulic/oil sebagai tenaga penggerak karena jenis fixed
landing gear tidak memiliki extention dan retraction system. Sedangkan untuk landing gear jenis
retractable memiliki extention dan retraction system, sehingga untuk tenaga penggeraknya
memerlukan tenaga hydraulic/oil system.
3. Battery servicing
Battery sebagai sumber tenaga listrik arus DC di pesawat udara harus dikontrol kondisinya, agar
performance battery selalu maksimal. Pesawat udara yang menggunakan engine starter dengan motor
listrik menggunakan jenis engine starter auxiliary power unit (APU) dan battery sangat dibutuhkan
sebagai tenaga penggerak motor starter tersebut. Maka kondisi battery harus selalu di check.
a. Level battery electrolyte
b. Kondisi battery electrolyte
c. Besar tegangan battery
d. Besar arus battery
Jenis electrolyte battery yang digunakan tergantung jenis battery-nya, untuk battery jenis accid (acid
battery) menggunakan electrolyte asam sulfat (H2SO4) sedangkan untuk battery jenis nicad cadmium
(nicad battery) menggunakan electrolyte kalium oksida (KOH). Untuk mengecek level battery
electrolyte secara visual dapat dilihat berdasarkan batas petunjuk level electrolyte, apakah berada
dalam posisi upper level, medium level atau lower level yang terdapat dalam masingmasing battery.
UNTUK MENAMBAH WAWASAN MENGENAI PENGECEKAN LEVEL
BATTERY ELECTROLYTE CERMATI GAMBAR BERIKUT INI:
Untuk mengecek kondisi electrolyte battery, maka salah satu alat yang sering digunakan adalah
hydrometer atau hydrotester. Dengan hydrotester tersebut kita bisa mengecek kondisi berat jenis (BJ)
battery electrolyte , yang erat kaitannya dengan kondisi kelistrikannya. Pembacan kondisi yang
ditunjukkan oleh hydrotester bisa disimpulkan bahwa baterai bisa dalam kondisi: baik/good (full
charge) yang ditunjukkan dengan warna hijau, sedang/fair (medium charge) ditunjukkan dengan
warna putih dan buruk/bad (recharge) ditunjukkan dengan warna merah.
Untuk mengukur tegangan baterai mungkin tidak terlalu riskan, sebab tegangan baterai
berkisar rata-rata antara 6-24 Volt. Akan tetapi untuk mengukur arus, terutama arus DC
dari baterai, harus hati-hati dalam pemilihan alat ukurnya karena sering terjadi kesalahan
penggunaan dan tidak melihat batas kemampuan pengukurannya, sehingga alat sering
menjadi rusak.
setelah dilakukan pemeriksaaan terhadap sebuah baterai diketahui kondisinya memerlukan
pengisian ulang (recharge) maka harus segera dilakukan pengisian ulang terhadap baterai
tersebut (battery recharging). Untuk pengisian ulang baterai (recharging) tersebut maka
diperlukan battery charger. Hati-hati dalam membuat rangkaian antara baterai dengan
battery charger, supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
4. OXYGEN SERVICING
Persediaan oksigen sangat diperlukan di pesawat udara,
terlebih jika terbang di atas ketinggian 8000 ft. Pesawat
udara yang terbang pada ketinggian lebih dari 8000 ft ,
dirancang sebagai pesawat cabin pressurize system.
Terbang di atas ketinggian 8000 ft berisiko semakin
tipisnya oksigen di dalam lapisan atmosfir.
Oxygen servicing pasti dilaksanakan jika persediaan
oksigen di dalam tabung atau botol habis karena pernah
digunakan , atau karena masa penggunaan oksigen sudah
habis waktu pemakaiannya atau expire.
Cermati gambar oxygen servicing dalam gambar di
samping ini:
5. LAVATORY DRAINAGE
Secara berkala lavatory di pesawat udara harus dikuras dan dibersihkan , sebab jika tidak
dilakukan akan mengakibatkan penuhnya lavatory tank dan mengakibatkan terjadi back
pressure atau penyumbatan. Jika hal itu terjadi maka kenyamanan bagi penumpang akan
terganggu, dan dapat menimbulkan efek-efek negatif yang lain.
Perhatikan gambar di bawah ini sebagai ilustrasi kerja lavatory drainage.
Terima
Kasih