Anda di halaman 1dari 22

1

Transmisi Sabuk (Belt)


Sabuk (belt) digunakan untuk mentransmisikan
daya dari poros
yang satu ke poros yang lainnya melalui roda (pulli) yang
berputar
dengan kecepatan sama atau berbeda.
Karakter gesekan pada sabuk dan permukaan puli
sangat
mempengaruhi kemampuan transmisi untuk
memindahkan daya.
Sabuk banyak digunakan pada : alat-alat petananian,
pertambanagan,
blower, compressor, machining tool, dll
Sabuk terdiri dari :
1. Sabuk bulat
2. Sabuk datar
3. Sabuk V
4. Sabuk gerigi

2
Komponen Transmisi Sabuk (Belt)
3
Konstruksi V-Belt

1. COVER
2. INSULATING COUMPOND
3. TENSION MEMBERS
4. COMPRESSION AREA

4
Jenis-jenis sabuk

a. tipe standar : ditandai huruf A, B, C, D, & E
b. tipe sempit : ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
c. tipe untuk beban ringan : ditandai dengan 3L, 4L & 5L













5
Jenis Pemasangan Sabuk
Penggerak sabuk terbuka
6
Penggerak sabuk silang
7
Penggerak sabuk gabungan
8
Perbandingan putaran
9
Panjang sabuk ( L )
10
Rasio gaya tegangan sabuk
Tipe terbuka
Tipe menyilang
11
Rasio gaya tegangan sabuk
12
Daya yang ditransmisikan
13
Torsi ditransmisikan
14
Keuntungan dan kerugian transmisi sabuk
Keuntungan :
1. Tidak berisik
2. Dapat menerima dan
meredam beban kejut
3. Jarak poros tidak
tertentu
4. Mudah dan murah
pembuatannya
5. Hanya memerlukan
sedikit perawatan
Kerugian :
1. Mudah terjadi slip yang
mengakibatkan rasio
angka putaran tidak
konstan
2. Mudah aus
3. Kapasitas daya kecil
15
Kerusakan yang sering terjadi pada sistem
transmisi sabuk terjadi akibat :
1. Misalignment antara pulli
Misalignment sering terjadi karena proses assembly yang kurang
bagus dan kurang teliti.
2. Unbalance
Unbalance terjadi karena tidak sempurnanya proses desain dan
proses manufaktur yang dilakukan pada saat pembuatan
komponen.
3. Ketegangan pada sabuk yang tidak tepat
Ketegangan yang berlebihan pada sabuk akan menyebabkan
ketahanan sabuk dan bearing mesin cepat melemah dan rusak.


16
4. Cacat pada sabuk dan pulli
Cacat yang terjadi pada sabuk dan pulli lebih sering disebabkan
akibat proses manufaktur yang tidak baik ataupun prosedur
operasional yang tidak sempurna.
5. Kerusakan bantalan (bearing)
6. Kontruksi mesin yang tidak kokoh
7. Usia sabuk melebihi batas pemakaian
8. Faktor lingkungan
Terjadinya pengotoran yang menempel pada sabuk yang
diakibatkan oleh debu, pasir, dan oli

17
Pemecahan masalah :
1. Meluruskan kedua pulley dengan benar agar tidak
terjadi misalignment antara pulli

18
2. Pemeriksaan seluruh bagian pada sabuk penggerak, sabuk
yang rusak harus diganti





3. Pemeriksaan kedudukan sabuk penggerak, bila kedudukannya
pada pulli terlalu dalam sabuk harus diganti


19
4. Penyetelan ketegangan sabuk, penyetelan harus sesuai
SOP atau buku pedoman.
Catatan :
a. Sabuk kurang tegang sabuk slip cepat aus
b. Sabuk terlalu tegang bantalan menjadi cepat rusak
c. Jika sabuk harus diganti perhatiakan ukuran sabuk
berdasarkan normalisasi

20
5.Menerapakan predictive maintenance yaitu dengan cara
memonitoring kondisi suatu mesin saat mesin berjalan
dengan cara pendeteksian terhadap getaran mesin,
kebisingan, suhu dan lain-lainnya.

Apabila kerusakan tersebut tidak segera diperbaiki
tentunya akan menyebabkan kerusakan yang lebih serius.
Kerusakan yang terjadi bisa menyebabkan terhentinya
proses produksi, yang dapat menyebabkan kerugian yang
besar bagi perusahaan dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memperbaiki atau mengganti bagian
yang rusak dari sistem transmisi sabuk.
21
22

Anda mungkin juga menyukai