Chain (Rantai)
A
P
P
L
I
C
A
T
I
O
N
A
P
P
L
I
C
A
T
I
O
N
Pengertian Dasar
Adalah komponen yang mentransmisikan
daya melalui gaya tarik dan umumnya
digunakan untuk transmisi daya dan sistem
pengangkutan.
Berdasarkan material
dan proses produksi
1. Cast iron chain.
2. Cast steel chain.
3. Forged chain.
4. Steel chain.
5. Plastic chain.
Berdasarkan kegunaannya:
1. Power transmission chain.
2. Small pitch conveyor chain.
3. Precision conveyor chain.
4. Top chain.
5. Free flow chain.
6. Large pitch conveyor chain.
Rolling Chain
Komponen
Plate
Menunjang tegangan yang biasanya
berupa beban yang berulang dan
terkadang diikuti dengan beban kejut
Harus mampu menahan tegangan
tarik statis, gaya beban dan gaya
kejut dinamis
Harus tahan terhadap korosi dan
abrasi
Pin
Menerima gaya geser dan lendutan
yang di bawa pelat
Harus memiliki kekuatan tarik dan
kekuatan geser yang tinggi, tahan
terhadap lendutan dan memiliki
ketahanan pakai dan tahan
terhadap kejutan
Pengertian Dasar
Bushing
Mengalami tegangan geser dan
lendutan yang ditransmisikan oleh
plat dan roller juga mendapat beban
kejut saat bersentuhan dengan
sprocket
Harus memiliki kekuatan tarik dan
kekuatan geser yang tinggi, tahan
terhadap lendutan dan memiliki
ketahanan pakai dan tahan terhadap
kejutan dinamis
Pengertian Dasar
Roller
Mengalami beban impak saat rantai
bersentuhan dengan sproket,setelah
persentuhan terjadi perubahan titik
kontak dan keseimbangan seraya
mengalami beban tekanan
Bagian dalam membentuk bagian
bearing bersama dengan permukaan
luar bushing.
Harus memiliki ketahanan pakai dan
ketahanan yang tinggi terhadap
kejutan, fatik dan tekanan
Pengertian Dasar
Cotter pin, Spring clip, T-pin
Komponen yang menjaga plat luar tidak
terlepas dari pin
Type
Roller Chain
Tooth Belt
V Belt
Spur Gear
Avoid Water,
Dust
Avoid Heat,Oil,
Water, Dust
Compact
Heavy Pulley
Wider Pulley
Required
No Lube
No Lube
Required
Sychronization
Transmission
Efficiency
Anti-Shock
Noise/Vibration
Surrounding
Condition
Space Saving
(High Speed/ Low
Load)
Space Saving
(Low Speed/ High
Load)
Lubrication
Layout Flexibility
Excess Load onto
Bearing
Excellent
Good
Fair
Poor
Keuntungan
1.Reduksi/kenaikan kecepatan hingga lebih dari 7:1
2.Dapat mengakomodasi jarak antar poros yang
panjang (dibawah 4m)
3.dapat digunakan dengan banyak poros atau
penggerak dengan kedua sisi rantai
4.Standardisasi dibawah naungan American
national standards institute (ANSI), international
standardization organization (ISO), dan Japanese
industrial standards (JIS) sehingga memudahkan
pemilihan.
5.mudah untuk dipotong dan disambung
6.Diameter sprocket lebih kecil dibandingkan puli
belt untuk meneruskan daya yang sama besar.
7.Sprocket lebih awet dibandingkan dengan gear,
karena mendistribusikan beban melalui banyak
giginya.
Dinamika Rantai
Dinamika Rantai
Dinamika Rantai
Regangan Elastis
Dinamika Rantai
Dinamika Rantai
Dinamika Rantai
Dinamika Rantai
Standar Publik
Chain Category
ANSI
Standard
ISO
Standard
JIS
Standard
ANSI
29.1M
ISO 606
JIS
1801
ANSI
29.1M
ISO 1395
JIS
1801
ANSI
29.1M
ISO 606
JIS
1802
Heavy-Duty Chain
ANSI
29.1M
ISO 3512
ISO 9633
JIS
9417
ISO 10190
JCAS 12
ISO 4347
JIS
1804
ISO 1275
JIS
1803
JIS
1801
Bicycle Chain
Motorcycle Chain
Leaf Chain
ANSI
29.8M
&
ANSI
29.4
ANSI
29.5
Conveyor Chain
ANSI
29.15
Double Pitch
Sprocket
Conveyor
Chain
ISO
1977/1~3
JCAS 22
Pemilihan Rantai
Shuttle traction
Transmisi hanging
Pemilihan Rantai
Pemilihan Rantai
Koefisien impak
Pemilihan Rantai
Multiple
Strand Factor
1.7
2.5
3.3
3.9
4.6
Pemilihan Rantai
Service factor
Source of Power
Ty
pe
of
Im
pac
t
Machines
Sm
oot
h
So
me
imp
act
Hig
h
imp
act
Electri
c
Motor
or
Turbin
e
Internal
Combustion
Engine Witho
With
Hydr
aulic
Drive
ut
Hydra
ulic
Drive
1.0
1.0
1.2
1.3
1.2
1.4
1.5
1.4
1.7
Pemilihan Rantai
Factor
0.6
0.36
Pemilihan Rantai
Pemilihan Rantai
Flowchart umum
Solusi:
Penggunaan pelumas khusus untuk temperatur
rendah
Penggunaan rantai Jenis SS (SS 304)
Penggunaan rantai Jenis KT (Special Heat
Treatment)
Susunan Rantai
I. Susunan Standar
Hendaknya diusahakan horizontal
Sudut inklinasi maksimum 60
Distance Centre (Dc)= 30-40 x Pitch Rantai
Untuk beban yang berfluktuasi Dc=20 x Pitch
Susunan Rantai
II. Susunan Khusus
Bagian kendur ada di sisi atas
Solusi:
Susunan Rantai
Kecepatan rantai yang tinggi dan beban yang
berfluktuasi
Akibatnya:
getaran rantai yang cukup besar
Solusi:
Gunakan sepatu penuntun yang terbuat dari karet
NBR atau polyethylene UHMW.
Susunan Vertikal / mendekati vertikal
Solusi: Gunakan Idler
otomatis
Susunan Rantai
Beberapa Susunan Khusus
Manipulasi Rantai
Pemasangan
Keakuratan pemasangan
Start-Up
Pelumasan
Tahap Inspeksi
Troubleshooting dan Penyelesaiannya
PEMASANGAN
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah
memotong rantai tersebut sesuai dengan panjang yang
anda butuhkan. AlatAlat-alat: Grinda sudut (untuk
memotong bagian ), chain vise, punch, palu, chain
screw.
Metode
1.Menggrinda bagian yang dipinkan dengan grinda
sudut.
2.Amankan rantai di chain vise. Dengan mengguakan
primary
punch dan secondary punch
(atau chain
screw), singkirkan
satu bagian
pinnya.
3.Pasang kedua ujung rantai pada sprockets dan
sambungkan
dengan connecting links (Figure
7.1)
Pastikan untuk memasang clips atau
cotter pins
seperti pada Figures 7.2
dan 7.3.
PEMASANGAN
Figure
7.2
Figure 7.1
Installing a Chain
Figure 7.3
Keakuratan
Chain Slack
Ketegangan rantai diatur dengan panjang SS' sekitar 4 %
dari span (panjang A-B),
jika ter dapat kondisi seperti :
Start-Up
I Persiapan StartStart-Up
Sebelum rantainya dijalankan,
periksa halhal-hal berikut:
Start-Up Test
Nyalakan mesin dan periksa halhal-hal
berikut:
PELUMASAN
Tujuan
Umur pakai lebih panjang
Mencegah karat
Pelumasan dilakukan pada saat rantai
pada ketegangan yang kecil, dan didaerah
diantara plat yang saling berhubungan
Metode Pelumasan
Metode pengkuasan
Metode Pelumasan
Metode tetes
Sebanyak 5 sampai 20 tetes oli
per menit pada setiap strand dari
rantai.
Metode Pelumasan
Metode pemandian
Rantai direndam pada oli dengan
kedalaman 6mm-12mm. jika terlalu dalam
maka composisi dari oli dapat berubah
karena pemanasan yang terus menerus dan
akan kehilangan keefektifannya.
Manipulasi Rantai
Figure
7.12
Figure
7.10
Figure
7.11
Cracks
Rollers
on
the
Penanganan
Gantai rantai atau sprocket dengan ukuran yang tepat
Turunkan beban atau tambah jumlah strands atau
ukuranrantai.
Gantai rantai dan sprocket
Bunyi-bunyi aneh
Penyebab
Ketidaktepatan pemasangan procket
Casing rantai atau bearing lepas
Ketegangan dari rantai.
Pemakaian rantai atau sprocket yang berlebihan
Kurangnya pelumasan
Penanganan
Periksa dan perbaiki
Kencangkan mur & baut.
Sesuaikan dan atur tingkat kekendurannya.
Gantai rantai atau sprocket.
Beri pelumasan sesuai kebutuhan operasi.
Penyebab
Penanganan
Penyebab
Span telalu besar.
Rantai terlalu kendur.
Kekenduran rantai rantai
akibat pemakaian dan juga keausan
gigi sprocket
Penanganan
pasang idler.
Sesuaikan panjang rantai.
Gantai rantai dan sprocket.
Type of driven
load
Smooth
M oderate shock
Heavy shock
1.0
1.3
1.5
Internal
combustion
engine with
mechanical
drive
1.2
1.4
1.7
Pitch
P t , in.
1/4
3/8
1/2
1/2
5/8
3/4
1
1 1/4
1 1/2
1 3/4
2
2 1/4
2 1/2
3
Roller
Diameter
Width,
in.
in.
0.130
0.200 a
0.306
5/16
2/5
15/32
5/8
3/4
7/8
1
1 1/8
1 13/32
1 9/16
1 7/8
1/8
3/16
1/4
5/16
3/8
1/2
5/8
3/4
1
1
1 1/4
1 13/32
1 1/2
1 7/8
Pin
diameter
, d, in.
0.0905
0. 141
0. 141
0. 156
0. 200
0. 234
0. 312
0. 375
0. 437
0. 500
0. 562
0. 687
0. 781
0. 937
Witho ut ro llers
Li ghtwei ght rollers
Link
plate
thickness,
a
0.030
0.050
0.050
0.060
0.080
0.094
0.125
0.156
0.187
0.219
0.250
0.281
0.312
0.375
Average
ultimate
strength,
S u, lbf
875
2100
2000
3700
6100
8500
14500
24000
34000
46000
58000
76000
95000
130000
Weight
per foot,
lbf
0.084
0.21
0.28
0.41
0.68
1.00
1.69
2.49
3.67
4.93
6.43
8.70
10. 51
16. 90
Transmitted Power