Anda di halaman 1dari 29

PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

PROGRAM STUDI MEKANIK INDUSTRI DAN DESAIN


KONSENTRASI MEKANIK INDUSTRI DAN DESAIN
POLITEKNIK TEDC

Oleh: Rizki Ramdani, M.T.


Pokok bahasan yaitu perabot pengangkat fleksibel, diantaranya:

• Rantai lasan, rantai rol, tali rami dan tali baja

• Puli
Rantai Lasan

Rantai lasan (welded) terbuat dari jalinan baja oval yang berurutan. Tahap-tahap
pembuatan rantai lasan:

1. Potongan batang baja

2. Batang yang mulai dilengkungkan

3. Rantai yang dirakit untuk dilas

4. Rantai yang telah dilas


a) Potongan batang baja

b) Batang yang mulai dilengkungkan

c) Rantai yang dirakit untuk dilas

d) Rantai yang telah dilas


Ukuran utama mata rantai; kisar, lebar luar dan diameter batang rantai.

• Kisar disimbolkan t

• lebar luar disimbolkan B

• diameter batang rantai disimbolkan d


Klasifikasi rantai lasan yaitu:

1. Rantai mata pendek yaitu; kisar (t) kurang dari 3d

2. Rantai mata panjang yaitu; kisar (t) lebih besar 3d


Klasifikasi rantai lasan berdasarkan akurasi dalam pembuatan:

1. Rantai yang dikalibrasi yaitu; simpangan kisar (t) berkisar ± 0,03d dan lebar luar ± 0,05d

2. Rantai yang tak terkalibrasi yaitu; simpangan kisar (t) dan lebar luarnya ± 0,1d
Kegunaan rantai lasan

Rantai lasan digunakan untuk mesin pengangkat kapasitas kecil sebagai perabot
pengangkat utama, khususnya sebagai anduh (sling) untuk menggantung muatan
pada kait atau alat lainnya. Contohnya digunakan pada:

• Katrol

• Derek

• Crane yang digerakkan tangan


Keunggulan rantai lasan

1. Fleksibel untuk semua arah

2. Dapat menggunakan puli dan drum dengan diameter yang kecil

3. Desain dan pembuatan yang sederhana


Kelemahan rantai lasan

1. Berat

2. Rentan terhadap sentuhan dan beban lebih

3. Kerusakan yang tiba-tiba (tidak ada tanda)

4. Keausan yang berlebihan pada sambungan antarmata rantai

5. Hanya digunakan untuk kecepatan rendah


Rumus umum untuk memilih tegangan tarik rantai adalah:

𝑆𝑏𝑟
𝑆𝑠 =
𝐾

Dengan

𝑆𝑠 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖, 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔

𝑆𝑏𝑟 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠, 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔

𝐾 = 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 (lihat tabel)


Rantai Digerakkan Faktor Keamanan (K)

Di las dikalibrasi dan tidak dikalibrasi Tangan 3

Di las dikalibrasi dan tidak dikalibrasi Daya 6

Di las dikalibrasi pada katrol Tangan 4,5

Di las dikalibrasi pada katrol Daya 8

Di las tidak dikalibrasi mengikat beban - 6


Rantai Rol

Rantai rol terdiri atas pelat yang dihubung-engselkan oleh pena. Rantai untuk beban
ringan terbuat dari dua keping pelat saja, sedangkan untuk beban berat dapat
menggunakan sampai 12 keping pelat.
Aplikasi Rantai rol

Sebagai perabot pengangkat, rantai rol sering dipakai pada:

• Katrol yang digerakkan tangan

• Yang berpenggerak tenaga daya digunakan untuk derek dan mekanisme


pengangkat dengan kapasitas angkat yang tinggi dan beroperasi hanya pada
kecepatan rendah dan pada jalur pandu
Keunggulan rantai rol dibandingkan rantai las:

• Keandalan operasinya lebih tinggi

• Mempunyai kefleksibelan yang baik

• Gesekan pada rantai rol jauh lebih kecil


Perhatian dalam menggunakan rantai rol:

• Rantai rol tidak digunakan untuk mengangkat beban yang membentuk sudut
dengan bidang rotasi mata rantainya

• Tidak boleh digunakan pada lingkungan yang berdebu, karena sambungan


rantainya peka terhadap kikisan debu. Akibatnya rantai ini tidak digunakan untuk
derek dan crane yang bekerja di tempat terbuka
Tali Rami

Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakkan tangan
(puli tali) karena sifat mekanisnya yang lemah, diantaranya:

• Cepat aus

• Kekuatan yang rendah

• Mudah rusak oleh benda tajam

• Pengaruh lingkungan, dsb


Standar Tali Rami

Tali rami harus memenuhi standar yaitu

• Terbentuk dari tiga untai rami dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang
berbeda

• Arah lilitan untaian harus berlawanan dengan serabut


Kegunaan utama tali rami yaitu mengikat muatan ke pegangan pengangkat (kait
dan yang lainnya). Berdasarkan metode pembuatan dan jumlah untaian, tali rami
dikelompokkan menjadi:

a) Tali polos

b) Tali kabel
Tali kabel (gambar b) terbuat dari lilitan 3 buah tali yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk mengurangi pelapukan.

Kelebihan tali rami yang dicelupkan aspal:

• Lebih tahan terhadap pengaruh cuaca

Kelemahan tali rami yang dicelupkan aspal:

• Lebih berat dan kurang fleksibel

• Kekuatannya berkurang 20%


Pemilihan Tali Rami

Tali rami dipilih hanya berdasarkan kekuatan tariknya berdasarkan rumus:

𝜋𝑑2
𝑆= 𝜎
4 𝑏𝑟

Dengan
𝑑 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑎𝑖, 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑐𝑚
𝑆 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑙𝑖, 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔

Kekuatan tegangan putus tali rami untuk pengangkat per sentimeter persegi luas penampang dari diameter
nominal yakni diameter d termasuk ruang kosong tali rami adalah 𝜎𝑏𝑟 = 100 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 untuk tali putih tanpa aspal
dan 𝜎𝑏𝑟 = 90 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 untuk tali dengan aspal. Masukkan nilai 𝜎𝑏𝑟 dalam persamaan di atas, sehingga:

Untuk tali putih


𝑆 = 0,785𝑑2

Untuk tali yang diaspal


𝑆 = 0,705𝑑2

Dengan d dalam mm dan S dalam kg


Tali Baja

Tali baja digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkut sebagai perabot
pengangkat. Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan:

1. Lebih ringan

2. Lebih tahan terhadap sentakan (beban dinamis)

3. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi

4. Keandalan operasi yang lebih tinggi


Keunggulan lain tali baja dibanding rantai yaitu kerusakan pada tali baja dapat
dideteksi. Pada tali baja, kawat pada bagian luar akan mengalami keausan yang
lebih parah dan putus lebih dahulu dibandingkan dengan bagian dalamnya.
Sehingga bila bagian luar tali kawatnya mulai terputus-putus jauh sebelum putus dan
menandakan tali baja tersebut perlu diganti
Material tali baja yaitu:

• Terbuat dari kawat baja dengan kekuatan bahan 𝜎𝑏 = 130 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 200 𝑘𝑔/𝑚𝑚2

• Dalam pembuatannya kawat baja diberi perlakuan panas tertentu dan digabung
dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang
tinggi
Pembuatan tali baja dengan cara:

Menggunakan mesin khusus,

• pertama kawat dililitkan menjadi untaian dan kemudian dianyam lagi menjadi tali
bulat. Kedua proses tersebut berlangsung dan secara bersamaan untaian dililitkan
pada inti yang terbuat dari rami, asbes atau kawat baja yang lunak.
Puli

Puli dibuat dengan desain tetap dan bebas. Puli dengan as yang tetap disebut juga
puli penuntun karena berfungsi untuk mengubah arah peralatan pengangkat.
Puli tetap

Gambar ini merupakan diagram puli tetap


Perhatian penting dari diagram tersebut adalah:

• Satu ujung yang melingkari puli dibebani dengan beban Q dan ujung lainnya gaya Tarik
Z

• Lintasan gaya tarik (S) = tinggi (h), yakni setinggi beban tersebut diangkat

• Dengan mengabaikan hambatan pada puli, gaya tarik Z = Q

• Sebenarnya Z > Q karena adanya hambatan pada puli (hambatan lentur pada bagian
yang fleksibel dan hambatan gesek pada bantalan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai