Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEGAS

Nama : Syahrul Azkia Muharom

NPM : 1910630120056

Program studi : D3 Teknik Mesin

JURUSAN TEKNIK MESIN D3


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya kepada Allah SWT., Karena atas berkat
Rahmat dan Hidayahnyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Salawat dan Salam selalu tercurah kepada Baginda
Rasullah Muhammad SAW. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih
kepada ibu dosen yang telah membantu, memberikan pengetahuan dan
ilmu yang bermanfaat
BAB I
Pengertian pegas
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Pegas biasanya
terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas. dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada
coil springs. Pegas juga ditemukan di sistem suspensi mobil.

Suatu pegas dapat dirangkai atau disusun secara seri dan paralel. Pegas dirangkai dengan tujuan
mendapatkan pegas pengganti dengan konstanta yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini penjelasan
mengenai rangkaian pegas seri dan paralel.

· Rangkian seri berfungsi untuk menghasilkan pegas dengan konstanta yang lebih kecil sehingga
pertambahan panjang yang akan dihasilkan pada sistem pegas akan lebih besar. Besar konstanta pegas
pengganti untuk rangkian seri adalah :

kseri1=k11+k21+k31+..

Rangkaian paralel berfungsi untuk menghasilkan pegas dengan konstanta yang lebih besar sehingga
pertambahan panjang yang akan dihasilkan pada sistem pegas akan lebih kecil. Besar konstanta pegas
pengganti untuk rangkaian paralel adalah :

kparalel=k1+k2+k3+... k_{paralel}=k_{1}+k_{2}+k_{3}+... kparalel=k1+k2+k3+..

Fungsi Pegas Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan dari jalan yang tidak rata dan sebagai peredam
roda-roda agar tidak diteruskan secara langsung ke bodi kendaraan. ... Bila beban bekerja pada sebuah
pegas koil, seluruh batang terpuntir.
BAB II

Jenis jenis pegas

a. Pegas Daun
Pegas daun (leaf spring) di buat dari sejumlah lembaran baja pegas yang diikat
menjadi satu dan pada umumnya pegas daun yang terpanjang adalah yang paling
lembut. Makin banyak jumlah daun pegasnya, semakin keras pegas dan
kenikmatan berkendara akan berkurang.

Karakteristik dari pegas daun:mampu mengontrol oskilasinya sendiri melalui


gesekan bagian dalam pegasmemiliki kemampuan cukup untuk memikul beban
yang beratsukar untuk menyerap getaran yang kecil, pegas daun umumnya
digunakan pada kendaraan berat.

b. Pegas Koil
Pegas koil dibuat dari batang baja khusus. Bila beban bekerja pada sebuah pegas koil, seluruh
batang terpuntir. Dengan cara ini energi disimpan dan kejutan diredam.

Karakteristik pegas koil :


- tingkat penyerapan energi per unit
- pegas dapat dibuat lembut
- karena tidak ada gesekan dalam pegas koil, maka pegas koil harus menggunakan shock absorber
- tidak ada penahan gaya lateral

c. Pegas Batang Torsi


Pegas batang torsi terdiri atas sebatang baja pegas yang menggunakan elastisitas puntir untuk
menahan puntiran. Salah satu ujung dipasangkan pada frame dan ujung lainnya ke komponen
yang menahan puntiran.
Karakteristik pegas batang torsi :
- susunan sistem suspensinya sederhana
- memerlukan shock absorber karena batang torsi tidak dapat mengontrol oskilasi.

Pegas bukan logam dibagi menjadi 2macam yaitu :

a. Pegas Karet
Pegas karet (rubber spring)berfungsi untuk menyerap oskilasi yang ditimbulkan melalui gesekan
pada saat berbenturan karena adanya gaya dari luar.

Pegas karet (rubber spring)berfungsi untuk menyerap oskilasi yang ditimbulkan melalui gesekan
pada saat berbenturan karena adanya gaya dari luar.
Ada beberapa keuntungan pegas karet yaitu
. 1. dibuat dalam bentuk tertentu
. 2. tidak berisik selama digunakan
. 3. tidak memerlukan pelumas.
Pegas ini hanya digunakan sebagai pegas tambahan, spacer, bantalan, stopper dan penyangga
untuk komponen suspensi.

b.Pegas Udara
Pegas udara mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- bila kendaraan ada beban, pegas akan lembut sekali
- tinggi kendaraan dapat dibuat tetap meskipun beban berubah, dengan menambah tekanan udara
BAB III

Perancangan berbagai jenis pegas


Pegas adalah elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan gaya,
torsi, dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan pada benda padat
dalam bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi di-recover dari sifat elastis material yang telah
terdistorsi. Pegas haruslah memiliki kemampuan untuk mengalami defleksi elastis yang besar.
Beban yang bekerja pada pegas dapat berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi (twist force).
Pegas umumnya beroperasi dengan ‘high working stresses’ dan beban yang bervariasi secara
terus menerus. Beberapa contoh spesifik aplikasi pegas adalah
1. Untuk menyimpan dan mengembalikan energi potensial, seperti misalnya pada
‘gun recoil mechanism’
2. untuk memberikan gaya dengan nilai tertentu, seperti misalnya pada relief valve
3. untuk meredam getaran dan beban kejut, seperti pada auto mobil
4. untuk indikator/kontrol beban, contohnya pada timbangan
5. untuk mengembalikan komponen pada posisi semula, contonya pada ‘brake pedal’

pegas dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi dan beban yang bekerja
yaitu pegas tarik, pegas tekan, pegas torsi, dan pegas penyimpan energi. Tetapi
klasifikasi yang lebih umum adalah diberdasarkan bentuk fisiknya. Klasifikasi berdasarkan

bentuk fisik adalah :


1. Wire form spring ( helical compression, helical tension, helical torsion, custom
form)
2. Spring washers (curved, wave, finger, belleville)
3. Flat spring (cantilever, simply supported beam)
4. Flat wound spring (motor spring, volute, constant force spring)
Pegas ‘helical compression’ dapat memiliki bentuk yang sangat bervariasi. memiliki diameter
coil, pitch, dan spring rate yang konstan. Picth dapat dibuat bervariasi sehingga spring rate-nya
juga bervariasi. Penampang kawat umumnya bulat, tetapi juga

ada yang berpenampang segi empat. Pegas konis biasanya memiliki spring rate yang non-linear,
meningkat jika defleksi bertambah besar. Hal ini disebabkan bagian diameter coil yang kecil
memiliki tahanan yang lebih besar terhadap defleksi, dan coil yang lebih besar akan terdefleksi
lebih dulu. Kelebihan pegas konis adalah dalam hal tinggi pegas, dimana tingginya dapat dibuat
hanya sebesar diameter kawat. Bentuk barrel dan hourglass terutama digunakan untuk mengubah frekue

Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate yang
tinggi, kekuatan yield yang tinggi, dan modulus elastisitas atau modulus geser yang
rendah untuk menyediakan kemampuan penyimpanan energi yang maksimum.
Parameter loss coefficient, Δv yang menyatakan fraksi energi yang didisipasikan pada siklus
stress-strain juga merupakan faktor penting dalam pemilihan material. Material
pegas yang baik haruslah memiliki sifat loss coefficient yang rendah. Nilai loss coefficient suatu material
dapat dihitung dengan persamaan

Untuk pegas yang mendapat beban dinamik, kekuatan fatigue adalah merupakan pertimbangan utama
dalam pemilihan material. Kekuatan ultimate dan yield yang tinggi dapat dipenuhi oleh baja karbon
rendah sampai baja karbon tinggi, baja paduan,stainless steel, sehingga material jenis ini paling banyak
digunakan untuk pegas. Kelemahan baja karbon adalah modulus elastisitasnya yang tinggi. Untuk
beban yang ringan, paduan copper, seperti berylium copper serta paduan nikel adalah material yang
umum digunakan

Kekuatan ultimate material pegas bervariasi secara signifikan terhadap ukuran


diameter kawat. Hal ini adalah sifat material dimana material yang memiliki penampang sangat kecil akan
memiliki kekuatan ikatan antar atom yang sangat tinggi. Sehingga kekuatan kawat baja yang halus akan
memiliki kekuatan ultimate yang tinggi. Fenomena ini ditunjukkan dalam kurva semi-log

Pegas helix tekan yang paling umum adalah pegas kawat dengan penampang bulat, diameter coil
konstan, dan picth yang konstan. Geometri utama pegas helix adalah diameter kawat d, diameter rata-rata
coil D, panjang pegas bebas Lf, jumlah lilitan Nt, dan pitch p. Pitch adalah jarak yang diukur dalam
arah sumbu coil dari posisi center sebuah lilitan ke posisi center lilitan berikutnya. Indeks pegas
C, yang menyatakan ukuran kerampingan pegas didefinisikan sebagai perbandingan antara
diameter lilitan dengan diameter kawat.

C=D/d

Bahan pegas
Bahan pegas yang paling umum digunakan adalah baja pegas yang menurut standard JIS
dilambangkan dengan SUP atau baja ST-70 yang dapat disepuh dengan baik setelah pegas
terbentuk. Sifat mekanis untuk bahan SUP adalah sebagai berikut :
1.       Modulus gelincir , G = 8 x 103 kg/mm2
2.       Ultimate tensile strenght = 60 sampai dengan 70 kg/mm2
Sedangkan sifat mekanis bahan ST-70 untuk pegas adalah :
1.       Tegangan bengkok ijin = 5.000 kg/mm2
2.       Tegangan puntir ijin = 4.000 kg/mm2
3.       Modulus elastisitas = 2.200.000 kg/mm2
4.       Modulus gelincir = 850.000 kg/mm2
Parameter perancangan pegas ulir
Pada waktu pegas menerima beban tarik atau tekan (F), pada penampang (A) akan timbul
tegangan puntir dan tegangn geser. Sehingga diagram benda bebasnya dapat digambar sebagai
berikut :
Tegangan yang terjadi pada penampang A dapat ditulis sebagai berikut :
Tegangan maksimal = tegangan puntir + tegangan geser

Dimana :
τ mak = tegangan geser total pada pegas, N/m2
F = gaya aksial (tarik atau tekan ), N
D = diameter rerata pegas, m
d = diameter kawat pegas, m

lenturan (defleksi) pegas ulir


akibat gaya tarik tekan menyebabkan pegas akan memanjang atau memendek. Pemanjangan atau
pemendekan pegas ini disebut dengan defleksi pegas.besarnya defleksi pegas ulir dapat
diturunkan dengan cara analisis deformasi kawat pegas akibat puntiran.
Atas dasar hal tersebut di atas maka harus dicari harga kekakuan pegas, dengan perhitungan di
bawah ini :

Dimana:
Y = defleksi pegas, m
G = modulus gelincir, N/m2
n = banyaknya lilitan aktif
harga kekakuan pegas yang disusun paralel adalah sebagai berikut:
           k = k1 + k2 + k3............+ kn
sedangklan untuk pegas yang dirangkai seri dinyaakan dengan persamaan di bawah ini :

energi yang mampu disimpan pegas


energi pegas dapat dicari dengan menurunkan persamaan dasar sebagai berikut :

dengan memasukkan harga harga yang telah diperoleh dari persamaan sebelumnya ke dalam
persamaan di atas maka akan diperoleh  :

dimana :
              E = energi pegas
              V = volume kawat pegas, 
              faktor koreksi wahls
kekurangan dan kelebihan
Sistem suspensi merupakan salah satu penunjang kenyamanan berkendara. Berbagai sistem
suspensi menggunakan macam-macam pegas yang berbeda-beda dengan berbagai kelebihan.

Pegas Daun

 Konstruksi Sederhana
 Mampu Meredam Getaran Sendiri
 Konstruksi lebih kuat dan daya tahaun lebih lama
 Berfungsi sebagai lengan penyangga

Pengas Coil

 Mampu menyerap getaran dan kejutan lebih baik dari pada pegas batang torsi dan pegas
daun
 Defleksi dan pemegasan jauh lebih panjang
 Memiliki serapan getaran dan kejut yang sangat baik

Pegas Batang Torsi


 Memiliki konstruksi sederhana
 Ringan dan tidak memakan banyak tempat
 Lebih efektif dalam merespon kejutan dan getaran
 Ketinggian mobil bisa di sesuaikan dengan kebutuhan

Pegas Udara

 Lebih responsif menerima getaran dan kejutan di bandingkan dengan jenis pegas lainnya.
 Mampu menopang beban yang berat
 Ketinggian bisa di sesuaikan

Kekurangan

Bicara tentang kelebihan pegas, tentunya berbagai macam pegas pada suspensi juga memiliki
berbagai kekurangan, berikut kekurangan pada berbagai macam jenis pegas.

Pegas Daun

 Tingkat kenyamanan akan terganggu dengan serapan kejut yang berlebih.


 Menimbulkan bunyi, karena pegas kestabilan pegas hanya bergantung pada komponen
bushing

Pegas Coil

 Memerlukan tambahan shock absorber, karena tidak mampu meredam kejut secara
mandiri.
 Membutuhkan lengan suspensi untuk menerima gaya horisontal.
 Membutuhkaan dudukan pegas.

Pegas Batang Torsi

 Harganya begitu mahal


 Jika salah penyetelan ketinggian maka Bodi Mobil sering kali menjadi miring
 Tidak cocok untuk kendaraan besar

Pegas Udara

 Harganya begitu mahal


 Perawatannya begitu sulit
 Memerlukan berbagai komponen tambahan.

Berbagai macam pegas yang menjadi salah satu komponen penting dalam sistem suspensi,
memang memiliki kesesuaian dengan kebutuhan kendaraan yang anda miliki. Perawatan berkala
juga termasuk salah satu langkah yang efektif, agar pegas dalam suspensi tetap berfungsi secara
optimal.
BAB IV

Kesimpulan
Pegas merupakan benda yang cukup elastis, berfungsi untuk menyimpan energi mekanis. Tidak
hanya dunia otomotif yang erat dengan penggunaan pegas pada suspensi, pegas juga sering kali
berfungsi pada bidang lain, sebagai contoh pegas pada senapan.

Pegas merupakan salah satu komponen pada sistem suspensi kendaraan, penggunaan pegas
dalam sistem ini adalah untuk menyerap getaran dan kejutan pada saat kendaraan berjalan di
jalan yang tidak rata. Pegas juga memilki fungsi untuk meningkatkan kekampuan roda saat
berjalan.

Akselerasi kendaraan yang maksimal, tidak hanya mengacu pada sistem penggerak atau mesin,
namun juga harus di imbangi dengan sistem suspense

Daftar pustaka

https://spbukita.com/macam-macam-pegas/

http://teknik-mesin1.blogspot.com/2011/11/perancangan-pegas-ulir-helical-spring.html

https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenonline/online2007/sistemsuspensi/m0201.html

Anda mungkin juga menyukai