Anda di halaman 1dari 19

PEMBAHASAN

2.1. Pegas (spring)

Pegas adalah sebuah alat mekanis yang dirancang untuk menyimpan energy ketika terjadi
defleksi dan untuk mengembalikan jumlah energy tersebut dengan jumlah yang setara saat
energy itu dilepaskan. Banyak pegas digunakan dalam berbagai macam aplikasi sejak pegas
memungkinkan untuk mengontrol kekuatan, yakni selain dapat menyimpan energy juga dapat
melepaskan energy kembali.
Fungsi atau penggunaan pegas, antara lain;

1. Meredam kejutan/tumbukan.
2. Membuat suatu kedudukan suatu bagian tetap pada tempanya.
3. Memberikan usaha sesuai gaya pegas.
4. Memberikan gaya.

2.2. Macam Macam pegas

1. Pegas Spiral
Pegas spiral adalah pegas yang berbentuk heliks yang digunakan untuk menahan
tegangan, menahan kompresi maupun torsi. Pegas spiral dibuat dengan berbahan stok
kawat gulungan yang sangat panjang kemudian ujung kawat dimasukkan di bawah mesin
yang bertekanan yang kemudian dilanjutkan ke proses pelilitan pada silinder yang
berputar. Pegas ini diproses dengan metode pembentukkan panas atau dingin tergantung
ukuran dari kawat dan pegas yang akan dibuat. Pada umumnya, pegas dibuat dengan
bahan kawat baja yang khusus yang biasanya disebuat dengan Spring Steel Wires, yakni
baja keras yang ditarik ataupun kawat kabel yang distemper dengan minyak. Ada juga
bahan lain yang digunakan untuk membuat pegas, antara lain; stainless steel, alloy steel,
dan kawat aluminium.
1.1.Pegas Helik Kompresi|/ compression spring
Dari gambar diatas dapat dimengerti bahwa;
D = Diameter Pegas
d = Diameter Kawat
P = Pitch
L = Panjang Pegas

1.2. Pegas Helik conical / conical spring

Pegas conical juga sering disebut dengan istilah pegas taper (Tapered
springs) atau pegas kerucut (cone springs). Pegas conical adalah pegas helik
yang dalam tiap tingkat lilitannya selalu dikurangi diameter luarnya sehingga
membentuk kerucut atau meruncing.

1.3. Pegas Ekstensi / Ekstensi Spring


Pegas ekstensi digunakan untuk membawa beban Tarik, pegas ini dibuat sedemikian
rupa sehingga tiap lilitan saling bersentuhan antar kawat dan memiliki tegangan
awal.
Macam Ujung Pangkal Pegas Ekstensi

1.4.Pegas Torsi / Torsion Spring

Dalam pegas kompresi dan ekstensi, pegas terbawa oleh gaya yang menghasilkan
perpindahan. Namun, kerja pegas torsi adalah berrotasi pada sudut 90 derajat daripada
pegas yang lain. Beban langsung yang diterapkan pada pegas torsi ini adalah
torsi/torque yang menyebabkan pegas berputar pada porosnya.

Pada pegas ini biasanya ada batang yang dimasukkan dalam pegas untuk menahan
pegas pada tempatnya. Ada beberapa tipe dari pegas torsi berdasar dari tipe ujung
pegasnya, lihat gambar dibawah.
Macam Torsion Spring
2.Pegas Daun / Leaf Spring

Pegas Daun

Pegas daun adalah pegas flat yang sederhana, umumnya digunakan untuk system
suspensi roda pada kendaraan (truk). Pegas daun biasanya dibuat dengan
menggunakan plat strip dari jenis baja pegas yang berpenampang persegi panjang.
Beberapa plat baja pegas ditumpuk dengan ukuran yang berbeda setiap tingkatannya,
semakin kebawah semakin
kecil ukurannya. Pusat busur
disediakan untuk lokasi
gandar yang terdapat lubang, lubang
tersebut disediakan untuk
menjadi pengikat pada bodi
kendaraan.
Aplikasi Pegas Daun
Pegas daun merupakan salah satu komponen otomotif yang bahan dasarnya adalah
baja karbon tinggi (C > 0,5 %). Dalam fungsinya pegas daun menerima beban dinamis
(yang berulang–ulang) yang cukup besar dan akan mengalami kerusakan akibat lelah
yang muncul setelah komponen tersebut menjalani fungsinya.

3.Pegas Udara / Air Spring

Pegas udara telah digunakan dalam system suspensi pada kendaraan dengan muatan
berat/ kendaraan berat selama hamper satu abad. Pegas ini mampu memanfaatkan
udara tekan yang dibutuhkan untuk system pengereman pada kendaraan berat. Satu
keuntungan dengan suspensi udara adalah kenyamanan ekstra yang diberikan karena
dapat memvariasikan tekanan udara di dalam pegas.
4.pegas Berbentuk Khusus
4.1 . Belleville Spring / Pegas Ring / Spring Washers

pegas ring
Pegas Belleville adalah pegas yang berbentuk piringan kerucut yang ditengahnya
berlubang seperti yang ditunjukkan gambar di bawah. Karakteristik pegas ini mampu
menahan gaya tekan yang besar tetapi memiliki defleksi terbatas. Contoh
penggunaannya adalah pada baut yang terpasang pada mesin yang memiliki getaran
yang besar, getaran tersebut menyebabkan kendornya baut tersebut. Dengan
menambahkan pegas Belleville ini maka akan menekan baut dan terhindar dari
lepasnya ikatannya pada mesin tersebut. 
Pemilihan pegas Belleville untuk aplikasi tertentu diperlukan pertimbangan-
pertimbangan, yaitu diameter dan rasio serta jenis bahan yang akan digunakan. Karena
setiap bahan dan ukuran mempunyai karakteristik gaya lendutan yang berbeda. (SAE,
1988)

Aplikasi Spring Washer

Ada beberapa cara pemasangan pegas Belleville, seperti pada gambar dibawah; 
(A). dipasang secara seri, 
(B). dipasang secara Paralel, dan 
(C). dipasang secara kombinasi.

Pemasangan Belleville Springs

4.2. Pegas Pilin / Vo;ute Springs

Volute Springs digunakan dalam aplikasi di mana gaya tekan besar diberikan pada jarak
jarak yang pendek. Volute springs ini diproduksi dengan bentuk mengerucut (juga
dikenal sebagai volute). Pada saat pegas volute dikompresi, maka kumparan yang lebih
kecil dapat meluncur di dalam kumparan yang lebih besar, dengan demikian
memungkinkan pegas untuk dikompresi dengan panjang yang jauh lebih pendek
daripada yang mungkin dengan pegas kompresi heliks. Dikarenakan kumparan tidak
saling tertumpuk maka ketinggian solid pegas adalah lebar dari plat tersebut. Volute
Springs memiliki tingkat pegas yang lebih tinggi dan dapat menahan beban yang lebih
besar daripada pegas kompresi berbentuk tradisional dengan ukuran yang sama,
dengan demikian maka membuat pegas volute ini menjadi lebih  ideal dalam situasi
penyerapan goncangan.
Bentuk dan Gambar Penampang Volute Springs

Salah satu kelebihan yang dimiliki Volute springs adalah dapat digunakan untuk bagian
yang mengalami beban yang besar namun berada di tempat yang relatif kecil, dan
gesekan antar pelat yang terjadi akibat beban dapat digunakan untuk meredam getaran.

4.3. Pegas Spriral

Pegas Spiral juga dikenal sebagai pegas puntir-spiral, terbuat dari baja pegas bersegi
empat yang lunak. Setelah terbentuk spiral kemudian pegas spiral dipanaskan untuk
mencapai fungsi pegas yang tepat. Seperti pegas torsi, pegas spiral menghasilkan torsi
linier. Pegas spiral digunakan sebagai pegas penyeimbang untuk sudut rotasi yang lebih
kecil. Energi yang disimpan digunakan sebagai penyeimbang atau torsi penyejajaran
diri. Pegas ini tidak memiliki ukuran yang standar, tetapi merupakan barang khusus
yang memiliki banyak aplikasi.
Dalam kebanyakan kasus, pegas spiral paling cocok untuk aplikasi yang membutuhkan
kurang dari 360 derajat rotasi sudut. Namun, pegas spiral khusus yang dirancang
dengan benar dapat melebihi batas asalkan tidak ada ikatan kumparan, yang akan
menyebabkan lonjakan torsi dan tegangan yang tidak diinginkan.

Pegas Spiral

Pegas pegas spiral yang kecil digunakan pada jam tangan, galvanometer, dan tempat-
tempat di mana listrik harus dibawa ke perangkat yang berputar sebagian seperti roda
kemudi tanpa menghalangi rotasi.

2.3. Istilah pada pegas tekan


1. Panjang padat (solid length) Jika suatu pegas tekan diberi beban sehingga seluruh lilitannya saling
bersentuhan, maka kondisi pegas seolah-olah menjadi padat, panjang dimana pegas menjadi padat/solid
dinamakan panjang padat/solid. Untuk menghitung panjang padat suatu pegas digunakan suatu persamaan :
Panjang padat = n’ x d
Dimana : n’ = jumlah lilitan pegas
d = diameter kawat
2. Panjang bebas (free length) Panjang bebas adalah panjang pegas dengan kondisi tanpa beban. Ilustrasi
tentang panjang padat dan panjang bebas dapat dilihat pada gambar a.
a. Panjang pegas tekan

3. Index pegas (spring index) Indeks pegas adalah perbandingan antara diameter lilitan kawat, dengan diameter
kawatnya. Indeks pegas = D/d
Dimana : D = diameter lilitan
d = diameter bahan
4. Nilai pegas (spring rate) Nilai pegas (atau disebut juga kekakuak pegas atau konstanta pegas) adalah beban
yang bekerja per satuan panjang defleksi/lendutan. Secara matematis dapat ditulis

Dimana : W = besar beban;  = besar lendutan/defleksi


5. Jarak bagi (pitch) Pitch adalah jarak antar lilitan saat pegas tidak diberi beban (kondisi bebas).

2.4 Material Pegas

aterial pegas yang ideal adalah


material yang memiliki kekuatan
ultimate yang
tinggi, kekuatan yield yang tinggi,
dan modulus elastisitas atau
modulus geser yang
rendah untuk menyediakan
kemampuan penyimpanan energi
yang maksimum.
Parameter loss coefficient, Δ
v
yang menyatakan fraksi energi
yang didisipasikan pada
siklus stress-strain juga merupakan
faktor penting dalam pemilihan
material. Material
pegas yang baik haruslah
memiliki sifat loss coefficient
yang rendah. Nilai loss
coefficient suatu material dapat
dihitung dengan persamaan (lihat
gambar 1.34)
aterial pegas yang ideal adalah
material yang memiliki kekuatan
ultimate yang
tinggi, kekuatan yield yang tinggi,
dan modulus elastisitas atau
modulus geser yang
rendah untuk menyediakan
kemampuan penyimpanan energi
yang maksimum.
Parameter loss coefficient, Δ
v
yang menyatakan fraksi energi
yang didisipasikan pada
siklus stress-strain juga merupakan
faktor penting dalam pemilihan
material. Material
pegas yang baik haruslah
memiliki sifat loss coefficient
yang rendah. Nilai loss
coefficient suatu material dapat
dihitung dengan persamaan (lihat
gambar 1.34)
Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate yang tinggi, dan modulus yang elastis atau
modulus geser yang rendah untuk menyediakan kemampuan penyimpana energi yang maksimum.

untuk pegas yang mendapat beban dinamik, kekuatan fatigue adalah merupakan
pertimbangan utama dalam pemilihan material. Kekuatan ultimate dan yield yang tinggi
dapat dipenuhi oleh baja karbon rendah sampai baja karbon tinggi .
Sifat-sifat mekanik material pegas
2.5 Klasifikasi Pegas
Pegas dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi dan beban yang bekerja yaitu pegas tarik, pegas tekan, pegas
torsi, dan pegas penyimpan energi. Tetapi klasifikasi yang lebih umum adalah diberdasarkan bentuk fisiknya.
Klasifikasi berdasarkan bentuk fisik adalah : 1. Wire form spring (helical compression, helical tension, helical torsion,
custom form) 2. Spring washers (curved, wave, finger, belleville) 3. Flat spring (cantilever, simply supported beam) 4.
Flat wound spring (motor spring, volute, constant force spring) Pegas ‘helical compression’ dapat memiliki bentuk
yang sangat bervariasi

Pegas dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi dan beban yang bekerja yaitu pegas tarik, pegas tekan, pegas
torsi, dan pegas penyimpan energi. Tetapi klasifikasi yang lebih umum adalah diberdasarkan bentuk fisiknya.
Klasifikasi berdasarkan bentuk fisik adalah : 1. Wire form spring (helical compression, helical tension, helical torsion,
custom form) 2. Spring washers (curved, wave, finger, belleville) 3. Flat spring (cantilever, simply supported beam) 4.
Flat wound spring (motor spring, volute, constant force spring) Pegas ‘helical compression’ dapat memiliki bentuk
yang sangat bervariasi
Pegas helix tarik perlu memiliki pengait (hook) pada setiap ujungnya sebagai tempat
untuk pemasangan beban. Bagian hook akan mengalami tegangan yang relatif lebih besar
dibandingkan bagian coil, sehingga kegagalan umumnya terjadi pada bagian ini. Kegagalan pada
bagian hook ini sangat berbahaya karena segala sesuatu yang ditahan pegas akan terlepas. Salah
satu metoda untuk mengatasi kegagalan hook adalah dengan menggunakan pegas tekan untuk
menahan beban tarik seperti ditunjukkan pada gambar 10.1(c). Pegas wire form juga dapat untuk
memberikan/menahan beban torsi seperti pada gambar 10.1(d). Pegas tipe ini banyak digunakan
pada mekanisme ‘garage door counter balance’, alat penangkap tikus, dan lain-lain.

Spring washer dapat memiliki bentuk yang sangat bervariasi, tetapi lima tipe yang
banyak digunakan ditunjukkan pada gambar 10.2(a). Spring washer hanya mampu menyediakan
beban tekan aksial. Pegas jenis ini memiliki defleksi yang relatif kecil, dan mampu memberikan
beban yang ringan. Volute spring, seperti pada gambar 10.2(b) mampu memberikan beban tekan
tetapi ada gesekan dan histerisis yang cukup signifikan.
Beam spring dapat memiliki bentuk yang bevariasi, dengan menggunakan
prinsip kantilever atau simply supported. Spring rate dapat dikontrol dari
bentuk dan panjang beam. Pegas beam mampu memberikan atau menahan
beban yang relatif besar, tetapi dengan defleksi yang terbatas.
2.6 Bahan Pegas

Untuk memilih bahan pegas, perlu dipertimbangkan jenis penggunaannya, apakah untuk kerja
berat (perubahan panjang pegas terjadi secara cepat, dan perbandingan tegangan maksimum dan
minimumnya sebesar 1,5 atau kurang), kerja sedang, atau kerja ringan (beban statis atau beban
yang tidak bervariasi).

Anda mungkin juga menyukai