Anda di halaman 1dari 15

MODUL PEMBELAJARAN

“ELEMEN MESIN 2 : PEGAS”

Disusun oleh :
1. Angga Novicensius N.B : (2201018)
2. Arifin Budi Prasetya : (2201011)
3. Muhamad Kevin Jopanka : (2201030)
4. Raffa Ramadhan F.M : (2201042)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

POLITEKNIK GAJAH TUNGGAL

TANGERANG

2023

COVER
KATA PENGANTAR
]
Selamat datang dalam modul “Elemen Mesin 2 : Pegas." Modul ini disusun untuk
memberikan pemahaman yang mendalam tentang salah satu elemen penting dalam rekayasa
mekanik, yaitu pegas. Pegas merupakan komponen yang memiliki peran vital dalam berbagai
aplikasi, mulai dari kendaraan bermotor hingga mesin industri, dan bahkan dalam perangkat
rumah tangga sehari-hari.
Dalam modul ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek terkait dengan pegas, mulai
dari prinsip dasar dan jenis-jenis pegas hingga perancangan, analisis, dan aplikasinya dalam
dunia nyata. Kami telah berusaha keras untuk menyusun materi yang mudah dipahami dan
relevan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini.
Dalam proses pembelajaran, diharapkan pembaca dapat menggali pengetahuan yang
cukup untuk memahami bagaimana pegas bekerja, bagaimana mereka dapat dianalisis, dan
bagaimana mereka digunakan dalam berbagai situasi. Modul ini juga dirancang untuk
merangsang pemikiran kritis dan kreatif Anda dalam merancang solusi berbasis pegas untuk
berbagai masalah Teknik.
Semoga modul ini bermanfaat dan membantu Anda mencapai keberhasilan dalam
mata kuliah "Elemen Mesin - Pegas." Selamat belajar.

Tangerang, 16 September 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISID
PEGAS

A. Pengertian Pegas

Pegas adalah sebuah alat mekanis yang dirancang untuk menyimpan


energi ketika terjadi defleksi dan untuk mengembalikan jumlah energi
tersebut dengan jumlah yang setara saat energi itu dilepaskan. Banyak
pegas digunakan dalam berbagai macam aplikasi sejak pegas
memungkinkan untuk mengontrol kekuatan, yakni selain dapat
menyimpan energi juga dapat melepaskan energi kembali.

Gambar 1. Pegas

Fungsi dari pegas sendiri bermacam-macam yaitu :


1) Meredam kejutan/tumbukan
2) Membuat suatu kedudukan suatu bagian tetap pada tempanya.
3) Memberikan usaha sesuai gaya pegas.
4) Memberikan gaya.

B. Jenis-Jenis dan Bahan Pegas


Secara umum, pegas dapat di klasifikasikan sebagai; pegas kawat, pegas plat,
dan pegas berbentuk khusus. Pegas mempunyai bermacam-macam bentuk, seperti;
pegas ulir, pegas piring, pegas spiral, pegas daun dsb. Gambar pegas pada gambar
teknik dibuat dengan gambar sederhana karena merupakan elemen yang berulang-
ulang.

1. Pegas Spiral / Helix


Pegas Spiral / Helix Pegas spiral adalah pegas yang berbentuk heliks
yang digunakan untuk menahan tegangan, menahan kompresi maupun
torsi.
Pegas spiral dibuat dengan berbahan stok kawat gulungan yang sangat
panjang
kemudian
ujung kawat
dimasukkan di
bawah mesin
yang
bertekanan
yang
kemudian
Gambar 2. Pegas Helix
dilanjutkan ke
proses
pelilitan pada
silinder yang berputar. Pegas ini diproses dengan metode pembentukkan
panas atau dingin tergantung ukuran dari kawat dan pegas yang akan
dibuat. Pada umumnya, pegas dibuat dengan bahan kawat baja yang
khusus yang biasanya disebuat dengan Spring Steel Wires, yakni baja
keras yang ditarik ataupun kawat kabel yang distemper dengan minyak.
Ada juga bahan lain yang digunakan untuk membuat pegas, antara lain;
stainless steel, alloy steel, dan kawat aluminium. Berikut jenis-jenis pegas
spiral atau helix:
1.1 Pegas Helik Kompresi / Compression Springs
Parameter utama yang digunakan untuk mendefinisikan geometri
pegas kompresi adalah seperti pada gambar berikut

Gambar 3. Pegas Helix Kompresi

Dari gambar diatas dapat dimengerti bahwa;


D = Diameter Pegas
d = Diameter Kawat
P = Pitch
L = Panjang Pegas
Dan juga, sangat umum untuk menunjukkan panjang pegas dengan

Gambar 4. Solid Length

menentukan jumlah putaran helik, biasa disebut dengan symbol “N”.


panjang pegas tentu saja akan berubah ketika ada perubahan gaya
tekan pada pegas tersebut.
Ketika terjadi tekanan penuh maka lilitan pegas akan menyentuh
satu sama lain, ketika panjang pegas menjadi sangat minimum maka
disebut dengan panjang solid/solid length.

1.2 Pegas Helik Conical / Conical Springs

Gambar 5. Pegas Conical

Pegas conical juga sering disebut dengan istilah pegas taper


(Tapered springs) atau pegas kerucut (cone springs). Pegas conical
adalah pegas helik yang dalam tiap tingkat lilitannya selalu
dikurangi diameter luarnya sehingga membentuk kerucut atau
meruncing.
Salah satu keuntungan dengan
menggunakan pegas conical adalah
menghindari efek tekuk / buckling
yang terjadi pada pegas helik non
conical. Buckling ini terjadi
dikarenakan rasio tinggi pegas
terhadap diameter luarnya yang terlalu besar. Gambar 6. Efek Tekuk/Buckling
Standar rasio adalah 4:1, artinya ideal tinggi pegas adalah 4x dari
diameter luarnya
Selain itu, pegas conical ini dapat menahan beban dengan
hanya membutuhkan ruang yang relative lebih kecil, karena
diameter yang berbeda-beda tiap tingkatannya. Ketika terjadi
kompresi maka diameter terkecil yang terkena kompresi akan
menekan lilitan dibawahnya yang lebih besar dan seterusnya seperti
itu sampai titik maksimal.
Gambar 7. Full Compresion

1.3 Pegas Ekstensi / Ekstensi Springs

Gambar 8. Pegas Ekstensi

Pegas ekstensi digunakan untuk membawa beban Tarik, pegas


ini dibuat sedemikian rupa sehingga tiap lilitan saling bersentuhan
antar kawat dan memiliki tegangan awal.

Gambar 8. Macam Ujung Pangkal Pegas Ekstensi

1.4 Pegas Torsi / Torsion Springs


Gambar 9. Pegas Torsi

Dalam pegas kompresi dan ekstensi, pegas terbawa oleh gaya yang
menghasilkan perpindahan. Namun, kerja pegas torsi adalah berrotasi
pada sudut 90 derajat daripada pegas yang lain. Beban langsung yang
diterapkan pada pegas torsi ini adalah torsi/torque yang menyebabkan
pegas berputar pada porosnya.
Pada pegas ini biasanya ada batang yang dimasukkan dalam pegas
untuk menahan pegas pada tempatnya. Ada beberapa tipe dari pegas torsi
berdasar dari tipe ujung pegasnya, lihat gambar dibawah

Gambar 10. Macam-Macam Pegas Torsi


2. Pegas Daun / Leaf Springs

Gambar 10. Pegas Daun

Pegas daun adalah pegas flat yang sederhana, umumnya digunakan


untuk system suspensi roda pada kendaraan (truk). Pegas daun biasanya dibuat
dengan menggunakan plat strip dari jenis baja pegas yang berpenampang
persegi panjang. Beberapa plat baja pegas ditumpuk dengan ukuran yang
berbeda setiap tingkatannya, semakin kebawah semakin kecil ukurannya.
Pusat busur disediakan untuk lokasi gandar yang terdapat lubang, lubang
tersebut disediakan untuk menjadi pengikat pada bodi kendaraan
Pegas daun merupakan salah satu komponen otomotif yang bahan
dasarnya adalah baja karbon tinggi (C > 0,5 %). Dalam fungsinya pegas daun
menerima beban dinamis (yang berulang–ulang) yang cukup besar dan akan
mengalami kerusakan akibat lelah yang muncul setelah komponen tersebut
menjalani fungsinya.

Berikut contoh penggunaan/pengaplikasian pegas daun pada dunia nyata:

Gambar 12. Ilustrasi X-Ray Pegas Daun

Gambar 11. Pengaplikasian Pegas Daun pada Mobil


3. Pegas Udara / Air Springs

Gambar 13. Pegas Udara

Pegas udara telah digunakan dalam system suspensi pada kendaraan


dengan muatan berat/ kendaraan berat selama hamper satu abad. Pegas ini
mampu memanfaatkan udara tekan yang dibutuhkan untuk system
pengereman pada kendaraan berat. Satu keuntungan dengan suspensi udara
adalah kenyamanan ekstra yang diberikan karena dapat memvariasikan
tekanan udara di dalam pegas.

4. Pegas Spiral

Pegas Spiral juga dikenal sebagai pegas puntir-spiral, terbuat dari baja
pegas bersegi empat yang lunak. Setelah terbentuk spiral kemudian pegas
spiral dipanaskan untuk mencapai fungsi pegas yang tepat. Seperti pegas torsi,
pegas spiral menghasilkan torsi linier. Pegas spiral digunakan sebagai pegas
penyeimbang untuk sudut rotasi yang lebih kecil. Energi yang disimpan
digunakan sebagai penyeimbang atau torsi penyejajaran diri. Pegas ini tidak
memiliki ukuran yang standar, tetapi
Gambarmerupakan barang khusus yang memiliki
14. Pegas Spiral
banyak aplikasi.
C. Perancangan dan Pemilihan Pegas Spiral

D. Perancangan Pegas Puntir

E. Perancangan Pegas Daun

Kekakuan Pegas
Pegas daun ini banyak digunakan pada kendaraan dengan daya angkut yang
sangat besar seperti : Truk, bus, trailer, dan lain-lain. Konstruksi pegas daun ini terdiri
dari atas 3 sampai 10 lembar plat baja tipis yang disusun dengan pegas yang paling
panjang terletak dibagian atasdan makin kebawah semakin pendek. Namun pegas
daun ini memakan tempat yang sangat banyak, serta jumlahnya pegas yang tidak
sedikit sehingga harga dari pembuatannya tidak murah.

Salah satu penilaian terhadap pegas daun adalahdengan mengetahui tingkat


kekakuannya. Tingkatkekakuan pegas daun dinyatakan dengan besarankonstanta
pegas (k) dan koefisien gesek (μ).Konstanta pegas dinyatakan sebagai
perbandinganantara gaya (P) dengan defleksi (f).
p
k=
f
Sedangkan koefisien gesek merupakan besaran yangmenentukan kemampuan
pegas menyerap energi.Didefenisikan sebagai perbandingan antara gaya gesek(Pg)
dengan gaya rata–rata (P rata-rata).
Pg
μ=
Prata −rata

Kekuatan Pegas
Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda dengan luas
penampang tertentu. Tegangan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tegangan
normal (𝜎) dan tegangan geser (𝜏).
Tegangan normal adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu penampang
benda yang arahnya tegak lurus penampang tersebut, sedangkan tegangan geser
adalah besar gaya yang bekeja pada suatu penampang yang arahnya sejajar
penampang tersebut.
Besar tegangan normal:
f
σ=
A

Besar tegangan geser :


f
τ=
A
Metode untuk mengetahui kekuatan statis maupun dinamis dari pegas daun,
adalah dengan melihat besartegangan yang terjadi pada saat pegas daun
dibebani.Semakin kecil tegangan yang terjadi, berarti semakintinggi kekuatannya.
Salah satu cara diantaranya adalah dengan sensor regangan (strain gauge) yang
ditempel pada komponen tersebut. Keluaran data dari strain gauge berupa regangan,
selanjutnya dikonversi ke besaran tegangan dengan menggunakan hukum Hooke.
Selain cara eksperimental seperti diatas untuk mengetahui tegangan pada pegas daun
juga dapatdilakukan secara analisa teoritis. Tegangan yangterjadi pada pegas daun
merupakan fungsi dari bebankerja (P) dan faktor kekakuan pegas.

Material Pegas Daun


Material pegas daun biasanya terbuat dari baja paduan dengan kekerasan
bekisar 55Si7, 65Si7, Ck57, Ck67, Mk101, 67SiCr5, 50CrV4 .Faktor keamanannya
berdasarkan pada kekuatan luluh yaitu antara 2 hingga 2,5 %untuksuspensi mobil.
Pegas daun memiliki tegangan 1570-2260 N/mm2 dan modulus elastisitas
2,1x105.Baja karbon diklasifikasikan ke dalam tiga klasifikasi dasar yaitu bajakarbon
rendah yang memiliki kandungan karbon kurang dari 0,30%, baja karbonsedang yang
mengandung 0.30% − 0.50% karbon, dan baja karbon tinggi yangmemiliki 0,50% −
0,95% karbon.Baja karbon rendah memiliki kekuatan relatifrendah, tetapi mempunyai
sifat mampu bentuk (formability) yang baik. Bajakarbon sedang digunakan pada
kebanyakan elemen yang memiliki syarat kekuatansedang hingga tinggi dengan
keuletan yang cukup baik dan syarat kekerasansedang. Sedangkan baja karbon tinggi
memberikan sifat-sifat keausan yang lebihbaik yang sesuai untuk aplikasi yang
memerlukan sisi-sisi pemotongan yang tahanlama dan untuk permukaan yang
mengalami pengikisan yang tetap.

Berdasarkan ketetapan AISI (American Iron and Steel Institute), baja


karbonmemiliki kandungan berat maksimal unsur karbon 1.00%, unsur tembaga
0,60%,munsur mangan 1,65%, unsur fosfor 0,40%, unsur silikon 0,60%, dan unsur
sulfurm 0,05%. AISI membuat kode tersendiri bagi baja karbon. Kode tersebut terdiri
dariempat digit angka. Dua digit angka pertama menandakan tingkatan dari
baja,sedangkan dua digit terakhir menunjukkan jumlah karbon yang terkandung
dalampaduan dalam seperseratus persen.

Konstruksi Multi Leaf Springs


Konstruksi Multi Leaf Springs seperti gambar 2.9 yang berbentuk semieliptik
terdiri dari rangkaian pelat-pelat datar. Pelat-pelat pegas daun tersebutdiikat bersama
menggunakan dua baut U dan jepitan (center clip) di bagiantengah. Rebound clips
dipasang untuk menjaga kesejajaran dan kelurusan pelat-pelatpegas daun dan
mencegah pergeseran pelat-pelat pegas daun ke arahsamping selama beroperasi. Pegas
daun terpanjang disebut sebagai master leafyang dibengkokkan pada kedua ujungnya
untuk dibentuk mata pegas (spring eye). Pada bagiantengah, pegas diikat pada axle
kendaraan (mobil). Multi leaf springs dilengkapidengan satu atau dua daun extra full-
length sebagai tambahan master leaf. Daun-daunextra full-length tersebut ditumpuk
diantara master leaf dan daun-daungraduated-length. Konstruksi multi leaf springs
seperti Gambar 2.9 berikut.

Anda mungkin juga menyukai