Dalam merencanakan sebuah poros hal-hal penting yang diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1. Kekuatan poros
Kekuatan poros adalah kekuatan poros untuk menerima beban puntir atau lentur
atau gabungannya. Perlu juga diperhatikan jika poros mendapat alur pasak atau
mengalami pengecilan diameter (poros bertingkat). Jadi poros harus kuat dan mampu
untuk menerima semua beban tersebut.
2. Kekakuan poros
Meskipun poros sudah kuat tetapi jika lenturan atau defleksi puntirannya harus
besar, misalnya pada kotak roda gigi. Oleh karena itu disamping kekuatannya harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan mesin yang akan dilayani.
3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada harga tertentu akan menimbulkan
getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kristis. Jika mungkin
poros harus direncanakan dengan putaran kerja dibawah putaran kristisnya.
4. Bahan
Bahan untuk poros hendaknya bahan yang tahan terhadap korosi, terutama untuk
poros yang bersinggungan langsung dengan fluida yang korosif dan poros mesin yang
sering berhenti dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pada batas-batas tertentu dapat
dilakukan perlindungan terhadap korosi.
II. Pasak
A. Pengertian Pasak
Pasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai pengunci
yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar
keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen
putar/torsi. Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan
membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat
dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros.
B. Prinsip Kerja Pasak
Pengunci yang disisipkan di antara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau
roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan
momen putar/torsi. Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan
membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat
dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros.
C. Aplikasi dalam Pasak
Penggunaan Pasak yaitu sebagai pengaman posisi, pengaturan kekuatan putar
atau kekuatan luncur dari naf terhadap poros, perletakan kuat dari gandar, untuk
sambungan flexible atau bantalan, penghenti pegas, pembatas gaya, pengaman
sekrup dan lain-lain.
Fungsi yg serupa dg pasak adalah dilakukan oleh :
1. Seplain : dimana gigi pada seplain biasanya besar atau sedang .
2. Gerigi (serration) : gigi kecil2 dengan jarak bagi yg kecil juga .
Keduanya dapat digeser secara aksial saat meneruskan daya.
D. Beberapa tipe yang digunakan pasak pada sambungan elemen mesin
1. Pasak Benam / Sunk Key (PB)
Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan
setengah pada bagian hub.
Terdiri atas beberapa jenis :
a. PB Persegi Panjang / Rectangular Sunk Key
(penampang memanjang tirus perbandingan 1 : 1000)
Dengan :
- Lebar pasak : w =
- Tebal pasak : t = . w
dimana : d = diameter poros atau lubang lubang Hub.
f. PB Segmen
Merupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan mudah, karena pasak
dibenam pada alur yang berbentuk setengah lingkaran pada poros.
Jenis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin kendaraan dan perkakas.
Kelebihan dari jenis pasak ini adalah :
- Dapat menyesuaikan sendiri dengan kemiringan (ketirusan) bentuk celah
yang terdapat pada hub.
- Sesuai untuk poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya, karena
mencegah kemungkinan lepasnya pasak.
Kekurangannya :
- Alur yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros
- Tidak dapat difungsikan sebagai PB Ikat.
4. Tangent key
Pemakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya dipasang dua
buah berimpit.
IV. Spline
Spline adalah porosdengan pasak terintegrasi,yaitu kontur bergerigi padabagian
luar poros danbagian dalam hub.
- Spline digunakan pada poros dengan beban torsi yang tidak mampu lagi ditahan
oleh pasak.
- SAE menstandarkan bentuk gigi involut dan kotak pada spline,sedangkan ANSI
menstandarkan spline involute.
- Spline standar mempunyai 6 sampai 25 gigi.
- Beban pada spline biasanya adalah torsi murni.
Pasak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan tipe-tipe
lainnya. Karena konstruksi pasaknya dibuat lansung pada bahan poros dan hub yang
saling terkait. Umumnya digunakan untuk poros-poros yang harus mentrasmisikan
tenaga putar besar, seperti pada mesin-mesin tenaga dan sistim transmisi kendaraan.
Bahan pasak dan poros yang digunakan biasanya sama. Pasaknya yang berjumlah
banyak yakni : 4, 6, 8, 10 sampai 16 buah . Karena hampir menyerupai sehingga
sering disebut sebagai pasak bintang (Spline). Spline pada poros biasanya relatif lebih
panjang, terutama bagi hub yang dapat digeser-geser secara aksial.
Dengan : D = 1,25.d dan b1 = 0,25.D
V. Shrink Fit
Cara lain yang seringdigunakan untuk menghubungkan poros dengan hub adalah
dengan menggunakan suaian tekan (pressfit) yang disebut juga suaian interferensi
(interference fit).
- Suaian Press didapat dengan cara membuat diameter lubang hub sedikit lebih
kecil dari pada poros.
- Kedua permukaan kemudian disatukan dengan cara menekan perlahan, dengan
bantuan pelumas.
- Untuk komponen yang besar, suaian kerut bisa dilaksanakan dengan cara
memanaskan hub supaya diameter dalamnya menjadi lebih besar, dan atau suaian
ekspansi (expansion fit) dengan cara mendinginkan poros supaya diameter
mengecil.
- Besarnya interferensi yang dibutuhkan untuk membuatsambungan yang
ketat,bervariasi, tergantung diameter poros.
- Kurang lebih 0.001 sampai dengan 0.002 satuaninterferensi diametral per satuan
diameter poros.
- Contoh : interferensi untuk diameter 2 inch adalah 0.004 inch, tetapi interferensi
untukdiameter 8 inch adalah 0.009sampai dengan 0.010 inch.