KAJIAN PUSTAKA
4
5
2.1.1. Pegas
Pegas banyak dipakai untuk berbagai konstruksi mesin harus mampu
memberikan gaya, melunakkan tumbukan, menyerap, dan menyimpan
energi agar dapat mengurangi getaran.
Pegas merupakan elemen elastis. Dimana pegas tersebut dapat terdeformasi
pada waktu pembebanan dengan menyimpan energi, bila beban dilepaskan
pegas akan kembali seperti sebelum terbebani. Dengan sifat pegas yang
elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan roda
akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau
goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka kendaraan.
Pegas haruslah memiliki kemempuan untuk mengalami defleksi
elastis yang besar. Defleksi adalah gaya tekan/tarik yang menyebabkan
pegas akan memanjang atau memendek.
Adapun macam-macam pegas adalah sebagai berikut:
a. Pegas tekan
b. Pegas tarik
c. Pegas puntir
d. Pegas volut
e. Pegas daun
f. Pegas piring
g. Pegas cincin
h. Pegas torsi atau sambungan puntir
τ mak = τ w +τ s
T .r F
= j
+
A
d
1+
2. D
= 8. F . D )
¿
π2
Dimana :
τ mak = tegangan geser total pada pegas, N/m2
F = gaya aksial (tarik atau tekan ), N
D = diameter rerata pegas, mm
d = diameter kawat pegas, mm
Disini kerja pegas yang dapat di ambil adalah meningkat dalam
kuadrat dari tegangan yang di izinkan, maka dikehendaki suatu kekuatan
yang tinggi dari pegas. Maka diusahakan suatu batas pelarian tinggi (atau
batas elastisitas) terhadap bahaya dari kelelahan (bahaya pendudukan) dan
8
suatu pendudukan yang tinggi terhadap patah lelah. Pada pegas baja maka
disini digunakan baja pegas kususu, yang kekuatannya disamping
kekerasaannya dapat sangat ditingkatkan melalui pengukuran khusus. Baja
pegas yang umum dipakaikan tinggi (kawat tipis ) dan suhu temperature
rendah (250-350°C) disamping itu dapat dipertinggi lagi melalui
pembebanan lebih sebaliknya suatu kekuatan ayunan yang tinggi dapat
dapat diperoleh melalui suhu temperature tinggi (350-500°C), melalui
penekanan berulang setelah itu , dan dengan penggunaan baja listrik bernilai
tinggi dari baja-SM; selanjutnya dengan mencegah atau menghindari
pendinginan keliling atau pendinginan setelah dikeraskan; selanjutnya
dengan dislip halus atau permukaannya dipoles dengan baik atau dengan
mengendapkan atau memperkuat permukaannya( melalui tekanan tau
penyemburan peluru sampai 100% lebih tinggi. Sebaliknya kekuatan ayunan
dari pegas dikurangi oleh alur penarikan atau penggilisan, menimbulkan
terak dan penyerpihan, pendinginan keliing yang kuat atau tempat yang
atau tempat yang kelebihan sementasi (penggerusan kuat ) serta tempat yang
digesek. Berdasarkan analisa tegangan yang dilakukan, dapat menentukan
sekaligus menjawab mengapa kegagalan yang terjadi, yaitu dengan adanya
kerusakan berupa fretting, menyebabkan perubahan dimensi permukaan
kawat pegas,sehingga tegangan nominal yang bekerja melebihi daerah aman
batas lelahnya, juga daerah fretting merupakan daerah yang sangat sensitif
terhadap retak lelah. Penyebab kegagalan pada kasus ini dapat dikatagorikan
sebagai kesalahan proses pengerjaan dan kesalahan design,karena adanya
perubahan ukuran besar butir dalam strukturmikro dimana fasa karbida
dalam matrikmartensit temper pada daerah permukaan kawat- pegas, lebih
kasar dari daerah bagian dalam penampangnya. Serta kurangnya lilitan mati
diantara lilitan aktip dari pegas sehingga ujung lilitan menjadi titik
konsentrasi.
2.3. Bogie
9
Bogie merupakan sistem kesatuan roda pada kereta api, baik di kereta
berpenggerak maupun non penggerak. Bogie pada umumnya dipakai untuk
roda yang jumlahnya lebih dari 2 gandar dalam satu kereta.
Bogie adalah suatu konstruksi yang terdiri dari dua perangkat atau
lebih yang digabungkan oleh rangka yang dilengkapi dengan sistem
pemegasan, pengereman, atau tanpa peralatan penggerak dan anti selip serta
keseluruhan berfungsi sebagai pendukung rangka dasar dari badan kereta.
Bogie dapat di lepas dan dipasangkan kembali jika sedang dilakukan
perawatan.
panjang akan mudah pada waktu melalui tikungan, karena adanya sumbu
tempat berputar antara bogie dan body, yang disebut pivot. Demikian
juga pada waktu sarana melalui wesel untuk berpindah jalur bogie akan
berputar terhadap body sesuai dengan radius lengkung jalan rel yang di
lewati.
3. Meningkatkan kecepatan dan kenyamanan kendaraan.
Konstruksi bogie memungkinkan pemakaian/pemasangan
susunan pegas yang lebih banyak antara roda dan rangka
bogie serta antara bogie dengan body (badan) sarana kereta api.
Dengan adanya pemasangan pegas yang lebih banyak maka kenyamanan
akan meningkat, dengan demikian kecepatan kereta api juga dapat
ditingkatkan. Pemegasan pada bogie. Pada umumnya sistem pemegasan
sarana bergandar dua bogie yang terdiri dari sistem pemegasan primer
dari sistem pemegasan sekunder lebih sempurna dibandingkan dengan
kendaraan rel tanpa bogie (bergandar dua) yang hanya mempunyai satu
tingkat pemegasan saja. Pemegasan yang dimaksud adalah terdiri dari
pegas dan peredam. Pegas dapat berupa pegas ulir, pegas daun (leaf
spring), pegas torsi (torsion spring), pegas karet (rubber spring)
atau pegas udara (air spring) sedangkan peredam dapat berupa peredam
hidraulis atau peredam gesek.
a. Sistem pemegasan primer
Yang dimaksud dengan sistem pemegasan primer adalah pemegasan
antara perangkat roda dan rangka bogie. Fungsi dari sistem
pemegasan primer adalah untuk menampung kejutan-kejutan, gaya-
gaya impak langsung akibat ketidak rataan rel, sambungan rel, wesel
dan gangguan lain, karena perangkat roda adalah bagian yang
langsung berinteraksi dengan jalan rel (track). Pada pemegasan
primer terdapat alas pembatas gerak (stooper) yang di usahakan
dalam tingkat desain agar tidak saling bersentuhan. Namun bila
terjadi gaya impak yang berlebihan atau ketidakrataan yang
berlebihan (overload) dari yang direncanakan maka alat pembatas
bisa saling bersentuhan.
b. Sistem pemegasan sekunder.
11
4. Bogie NT 11 (K5)
Bogie NT 11 adalah bogie dengan populasi terbanyak di
Indonesia, dan digunakan pada kereta eksekutif, bisnis dan ekonomi.
Bogie ini mengunakan pegas ulir sebagai primer maupun sekunder,
yang dilengkapi dengan peredam kejut arah vertikal pada pemegasan
sekunder. Kereta-kereta yang menggunakan bogie NT 11 diproduksi
oleh berbagai pabrik Yugoslavia,Hongaria, Jepang, PT. INKA
(Indonesia). Selama ini dinilai bahwa bogie NT11 merupakan jenis
bogie yang paling sesuai dengan kondisi jalan rel di Indonesia.
Kereta-kereta baru dari PT INKA seperti Gajayana, Harina,
ArgoGede, dan kereta kelas 3 mengggunakan bogie K5 yang
14
7. Bogie NT 60 (K8)
Bogie NT 60 adalah bogie generasi baru yang dibuat PT
INKA untuk keretakelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Pegas
primer menggunakan pegas karet (connical rubber bonded ) dan
pegas sekunder menggunakan pegas ulir yang dilengkapi peredam
16
Pada samping salah satu pintu akan tertera angka dan huruf
misalkan D, 39, 5 ( seperti pada gambar 10 ). Angka “5” ini lah yang
menunjukkan bahwa kereta tersebut menggunakan bogie tipe K-5.
Bogie gerbong barang dibuat lebih sederhana dibanding
bogie penumpang, yaitu hanya menggunakan satu tingkat pemegasan
saja, sebagai contoh :
a. Bogie Kuda kepang
Bogie kuda kepang merupakan bogie dengan rangka kaku
( konsruksi pelat ) dengan bentuk mirip “ kuda kepang “ yang
menggunakan pegas daun dengan link kaku tanpa ada batang
ayun. Bogie ini digunakan pada gerbong ketel ( KKW ), Gerbong
pasir ( YYW ), gerbong semen ( TTW ) dan gerbong terbuka
( KKBW ) yang dibuat sekitar tahun 1960 dari Rumania.
19
c. Bogie Barber
2.3.3. Gerbong
Kendaraan untuk pengangkut barang disebut gerbong, persiaratan
teknis gerbong tidak terlalu menuntut untuk kecepatan dan kenyamanan.
Kontruksi yang diperlukan adalah untuk menjaga agar barang yang di
angkut utuh dan tidak rusak sampai tujuan. Untuk mendapatkan hasil
muatan optimal menjadi ukuran keberhasilan rancangan bangun gerbong.
Yang selalu menjadi perhatian dalam pembuatan gerbong adalah
optimal dan bongkar muat dapat dilakukan dengan cepat. Untuk mendapat
optimal berat kontruksi gerbong harus di buat seringan mungkin namun
tetap harus menggunakan bahan yang tepat agar biaya investasi tidak terlalu
besar.
Komponen kontruksi gerbong merupakan bagian gerbong yang
memiliki fungsi masing-masing pada saat beroperasi, komponen utama
gerbong antara lain adalah rangka dasar (underframe), penguat (rib), dan
wadah(body). Rangka kereta api merupakan satu kesatuan kontruksi baja
yang di las,salah satunya adalah rangka dasar yang terduri dari penyangga
bagian kereta (bolster), balok ujung (end sill), blok samping (side sill),balok
melintang (cros beam). dan penyangga peralatan bawah lantai.
Penguaat merupakan sebuah balok yang berfungsi menahan plat
wadah (body) . besar gaya berat yang diterima oleh wadah di distribusikan
21
Keterangan dimana :
22
1
2 sekon memiliki frekuensi getaran Hz. Sebaliknya benda yang
2
1
bergetar dengan frekuensi 4 Hz berarti memiliki periode getaran
4
sekon atau 0,25 sekon. Untuk mengurangi efek getaran, salah satu
pendekatannya yaitu melakukan study lengkap terhadap persamaan
getaran sistem yang ditinjau
Pada umumnya, operator pada satu industri yang bertugas sebagai
maintenance selalu mengontrol besarnya getaran dari setiap elemen
keterpasangan peralatan misalnya: motor penggerak. Pemeriksaan ini
dilakukan secara periodik untuk mengetahui kondisi motor apakah
efisiensi motor tersebut masih layak pakai sesuai dengan spesifikasi
estimasi dari batasan besarnya getaran. Jika getaran yang berlebih tidak
segera diatasi dapat berpengaruh pada elemen-elemen keterpasangan pada
gerbong kereta api tersebut, karena biasanya getaran timbul akibat
kelonggaran antara bagian-bagian yang saling meluncur dan berputar
seperti bogie, baut pengikat pondasi yang longgar terjadi kavitasi dan
mengakibatkan ke rusakan yang patal pada gerbong kereta api dan elemen-
elemen yang lainnya.
23