Anda di halaman 1dari 94

Company

LOGO

SABUK dan PULI


Jurusan Teknik Mesin
Prodi Teknik Konversi Energi
SABUK

TIK :
 menyebutkan pengertian sistem transmisi daya
mekanik dengan sabuk.
 menyebutkan macam-macam sabuk dan
kegunaannya.
 menjelaskan tinjauan beban terdapat pada sistem
transmisi daya dengan sabuk.
 menggunakan rumus-rumus untuk menghitung dan
menentukan ukuran-ukuran sabuk, baik sabuk datar
maupun sabuk-V.
 menghitung kapasitas sabuk datar dan sabuk-V.
PENDAHULUAN
Untuk menghubungkan dua buah poros yang berjauhan,
bila tidak mungkin digunakan roda gigi, maka dapat
digunakan sabuk luwes atau rantai yang dillitkan di
sekeliling puli atau sproket pada porosnya masing-masing.
Cara ini disebut juga transmisi daya tak langsung, yang
dapat digolongkan menjadi :
Transmisi sabuk
Transmisi rantai
Transmisi kabel atau tali
Macam-macam Sabuk :
 Sabuk disebut juga ban mesin (belt), dibagi
menjadi tiga macam yaitu:
sabuk rata,
sabuk-V dan
sabuk bulat (tali).
Sabuk dibuat dari bahan yang kuat, fleksibel dan tahan lama
(durable). Penggolongan sabuk menurut bahannya adalah sabuk
kulit, sabuk katun, sabuk karet, dan sabuk balata.
Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso
(1979:163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
• Untuk dua poros yang berjarak sampai 10
m, dengan perbandingan putaran 1/1
sampai 6/1, dipakai sabuk rata.
• Untuk dua poros yang berjarak sampai 5
m, dengan perbandingan putaran 1/1
sampai 7/1, dipakai sabuk trapesium.
• Untuk dua poros yang berjarak sampai 2
m, dengan perbandingan putaran 1/1
sampai 7/1, dipakai sabuk dengan gigi
yang digerakkan dengan sproket.
 Sabuk V (V- belt),
 Sabuk V terbuat dari kain dan benang, biasanya katun rayon atau nilon dan
diresapi karet.

 Kelebihan sabuk V dibandingkan dengan sabuk datar, yaitu:


- Selip antara sabuk dan puli dapat diabaikan.
- Sabuk V yang dibuat tanpa sambungan sehingga memperlancar putaran.
- Memberikan umur mesin lebih lama, 3-5 tahun.
- Sabuk V mudah dipasang dan dibongkar.
- Operasi sabuk dengan puli tidak menimbulkan getaran.
- Sabuk V mempunyai kemampuan untuk menahan goncangan saat mesin
dinyalakan.
- Sabuk V juga dapat dioperasikan pada arah yang berlawanan.

 Sedangkan kelemahan sabuk V dibandingkan dengan sabuk datar, yaitu:


- Sabuk V tidak seawet sabuk datar.
- Konstruksi puli sabuk V lebih rumit daripada sabuk datar.
V-Belt
 Sabuk datar
 Sabuk datar banyak digunakan di pabrik dan
bengkel(tempat kerja), dimana tenaga di transmisikan
dari puli satu ke puli lain. Yang mana kedua puli tidak
boleh terpisah lebih dari 10 meter .
 Sabuk bundar / tali (circular balt / rope)
Sabuk bundar pada umumnya digunkan untuk
meneruskan daya yang besar dari satu puli ke puli yang
lain dan mampu digunakan pada jarak antar puli lebih
dari 8 meter.
Sabuk dan puli digunakan untuk mentransmisikan daya dari satu poros
ke poros yang lain yang berputar pada kecepatan yang sama atau
berbeda. Hal yang menentukan besar daya yang ditransmisikan adalah
kecepatan sabuk, kekencangan sabuk, sudut kontak antara sabuk dan
puli, kondisi dimana sabuk digunakan.
Sedangkan koefisien gesek antara sabuk dan puli tergantung pada
bahan sabuk, bahan puli dan kecepatan sabuk.
 Salah satu persyaratan utama sabuk adalah koefisien gesek yang
tinggi. Koefisien gesek sabuk ditentukan terutama oleh bahan sabuk
(belt) dan bahan puli.
 Puli biasanya dari besi cor, baja cor, aluminium, kayu atau fiber (yang
dipres dengan inti logam, untuk motor listrik).
 Besi atau baja memiliki gesekan dan
ketahanan terhadap keausan yang baik.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam instalasi sabuk puli :

1. Kedua poros harus benar-benar sejajar, agar kekencangan sabuk bisa seragam
2. Jarak kedua puli jangan terlalu dekat, agar sudut kontak pada puli kecil
sebesar mungkin
3. Jarak kedua puli tidak boleh terlalu jauh, karena akan menyebabkan
sabuk membebani poros
4. Sabuk yang panjang cenderung berayun dari sisi ke sisi yang menyebabkan
sabuk aus
5. Sisi kencang sabuk harus dibawah, sehingga jika sabuk turun pada sisi kendor
akan menambah besar sudut kontak pada puli
6. Untuk memperoleh hasil yang baik pada sabuk datar, jarak maksimal antar poros
tidak boleh lebih dari 10 meter dan jarak minimal tidak boleh kurang dari 3.5 kali
diameter puli besar
Tipe sabuk :
SABUK RATA ( FLAT BELT )

 Bahan yang digunakan untuk sabuk :


 Bahan yang digunakan untuk tali dan sabuk harus kuat, fleksible
dan tahan lama . material tersebut harus mempunyai koefisien
gesek yang tinggi.bahan yang digunakan untuk sabuk
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sabuk kulit
Bahan yang paling utama untuk sabuk datar adalah kulit. Sabuk kulit
dibuat dari 1-2 meter sampai 1.5 meter potongan dari bagian sisi
tulang punggung sapi muda. Bagian sisi kulit lebih keras dan lebih
lembut dibanding sisi daging. Tetapi sisi daging lebih kuat. Serat
pada sisi kulit tegak lurus kepada permukaan. Sedang sisi kilat pada
itu adalah interwoven dan paralel kepada permukaan kulit. Oleh
karena itu untuk pertimbangan ini sisi rambut suatu sabuk harus
dalam hubungan dengan permukaan.
SABUK RATA ( FLAT BELT )
 2. Sabuk kapas
 Kebanyakan pabrik sabuk membuat sabuk dari bahan
canvass atau kapas di bagi kedalam tiga bagian atau
lebih lapisan tergantung atas ketebalan dan di jahit
bersama-sama Sabuk ini ditenun juga ke dalam suatu
potongan ketebalan dan lebar yang yang diinginkan.
Sabuk diisi dengan beberapa pengisi seperti minyak
linsed dalam rangka membuat sabuk tahan air dan
untuk mencegah luka-luka/kerugian pada serat sabuk.

 Kapas sabuk sangat baik digunakan dan lebih murah di


dalam iklim hangat, di dalam atmospir uap dan didalam
posisi yang teratur. Karena sabuk kapas memerlukan
perlakuan ringan, oleh karena itu sabuk ini kebanyakan
digunakan di dalam permesinan kebun, sabuk angkut
dll.
SABUK RATA ( FLAT BELT )

 3. Sabuk karet
 Karet Sabuk dibuat dari lapisan pabrik yang diisi dengan
komposisi karet dan mempunyai suatu lapisan karet
yang tipis pada permukaannya. Sabuk ini sangat
fleksibel tetapi dengan cepat hancuroleh panas, minyak
atau pelumas.
 Salah satu keuntungan sabuk ini adalah mudah di buat
dan diaplikasikan. Sabuk ini baik di gunakan untuk
penggilingan gergaji, pabrik kertas dan tempat yang
lembab.
SABUK RATA ( FLAT BELT )

 4. Sabuk balata
 Sabuk ini adalah berupa sabuk karet atau getah yang
digunakan sebagai pengganti karet. Sabuk ini tahan
asam dan tahan air dan tidak rusak oleh minyak hewani
atau alkali. Sabuk tidak boleh melebihi dari 40°C sebab
pada temperatur ini sabuk mulai lembek dan menjadi
lengket.
 Kekuatan balata sabuk adalah 25% lebih tinggi
dibanding sabuk karet.
SABUK RATA ( FLAT BELT )
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Coefficient of Friction Between Belt and Pulley

Koefisien gesek sabuk bergantung dari bahan sabuk,


bidang permukaan puli, slip sabuk dan kecepatan sabuk.

Kecepatan sabuk harus diperhitungkan, karena makin


besar kecepatan sabuk, makin besar gaya sentrifugal
sabuk, yang akan mengakibatkan tegangan sabuk semakin
besar pula. Besarnya gaya sentrifugal antara lain
dipengaruhi oleh massa jenis (density) sabuk.
Koefisien gesek antara sabuk
kuli dan puli besi, pada titik
gelincir dapat diambil
persamaan:
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Koefisien gesek bahan sabuk

Keterangan : T = tanned (ditenun), W = woven (dianyam)


SABUK RATA ( FLAT BELT )
Sambungan sabuk datar
 Jika sabuk terusan (tak berujung) tidak
tersedia, maka sabuk potongan harus
disambung dikedua ujungnya dengan
pengikat.

 Macam-macam sambungan sabuk:


1.Semen (cemented joint)
2.Laced joint
3.Kait (hinged joint)
SABUK RATA ( FLAT BELT )

Sambungan semen adalah sambungan


pada sabuk terusan dari pabrik pembuat yang
lebih kuat.
SABUK RATA ( FLAT BELT )
SABUK RATA ( FLAT BELT )
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
Sabuk Kompon (compound belt design) : digunakan untuk
meneruskan daya dari suatu poros ke poros lainnya melalui beberapa
puli.
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
SABUK RATA ( FLAT BELT )
Rangkaian sabuk
Analisa Perencanaan
Velocity Ratio of a Belt Drive
Analisa Perencanaan
Velocity Ratio of a Belt Drive
Analisa Perencanaan
Slip of the Belt

 Permukaan singgung sabuk dan puli tidak selalu kuat


sekali, sehingga masih mungkin terjadi slip, yaitu gerakan
maju sabuk tidak diikuti sepenuhnya oleh puli.

 Slip sabuk ini biasa dinyatakan dalam persen, yang akan


mengurangi besarnya perbandingan kecepatan transmisi
sabuk. Jika slip yang terjadi pada sabuk melampaui harga
batas, maka sebaiknya sabuk tersebut tidak digunakan lagi.
Analisa Perencanaan
Slip of the Belt

 Jika s1 adalah % slip antara sabuk dan puli penggerak, dan


 s2 adalah % slip antara sabuk dan puli yang digerakkan dan
 v adalah kecepatan sabuk yang melalui puli penggerak., maka:
Analisa Perencanaan
Slip of the Belt
Contoh perhitungan (exam 18.1)
Contoh perhitungan (exam 18.1)
Length of an Open Belt Drive (sabuk terbuka)
Length of an Open Belt Drive (sabuk terbuka)
Length of an Open Belt Drive (sabuk terbuka)
Length of an Open Belt Drive (sabuk terbuka)

Length of an Open Belt Drive (sabuk terbuka)


Length of a Cross Belt Drive (sabuk silang)
Length of a Cross Belt Drive (sabuk silang)
Length of a Cross Belt Drive (sabuk silang)
Length of a Cross Belt Drive (sabuk silang)
Length of a Cross Belt Drive (sabuk silang)
Power Transmitted by a Belt
(Daya yang ditransmisikan)
Ratio of Driving Tensions for Flat Belt Drive
 Sehingga diperoleh hubungan antara gaya-gaya tarikan
sabuk, koefisein gesek dan sudut kontak, sebagai berikut:
Contoh perhitungan (exam 18.2)
Contoh perhitungan (exam 18.2)
Contoh perhitungan (exam 18.2)
Centrifugal Tension (pengaruh gaya sentrifugal)
Centrifugal Tension (pengaruh gaya sentrifugal)
Centrifugal Tension (pengaruh gaya sentrifugal)
Maximum Tension in the Belt
(gaya tarikan maksimum sabuk)
Condition for the Transmission of Maximum Power
(Daya maksimum yang ditransmisikan)
Condition for the Transmission of Maximum Power
(Daya maksimum yang ditransmisikan)
Contoh perhitungan (exam 18.3)
Contoh perhitungan (exam 18.3)
Contoh perhitungan (exam 18.3)
Contoh perhitungan (exam 18.4)
Contoh perhitungan (exam 18.4)
Contoh perhitungan (exam 18.4)
n 2 d1

n1 d 2

Perhitungan Sabuk
 Perbandingan Kecepatan
Perbandingan kecepatan (velocity ratio) transmisi sabuk adalah perbandingan
kecepatan puli pengerak dan yang digerakkan.
d1 = diameter puli penggerak,
d2 = diameter puli yang digerakkan,
n1 = jumlah putaran/menit puli penggerak, (rpm)
n2 = jumlah putaran/menit puli yang digerakkan (rpm)

kec.akhir pergerakan/kec.awal pergerakan = diameter/diameter


Slip Sabuk
 Permukaan singgung sabuk
dan puli tidak selalu kuat
sekali, sehingga masih
mungkin terjadi slip, yaitu
gerakan maju sabuk tidak
diikuti sepenuhnya oleh puli.

 s1 adalah % slip antara


sabuk dan puli penggerak,
dan s2 adalah % slip antara
sabuk dan puli yang
digerakkan dan v adalah
kecepatan sabuk yang
melalui puli penggerak.
Panjang Sabuk
Daya yang ditransmisikan
Sudut kontak
Pengaruh Gaya Sentrifugal
Perhitungan
Puli
Aplikasi sabuk dan puli
Company
LOGO

Anda mungkin juga menyukai