Dosen Pengampu:
Danang Dwi Saputro, S.T., M.T.
Hendrix Noviyanto Firmansyah, S.T., M.T.
Disusun oleh:
Muhammad Irfan 5201417014
18.1 Pendahuluan
Sabuk atau tali digunakan untuk mentransmisikan daya suatu poros ke
poros yang lain dengan cara poros yang berputar di kecepatan yang sama atau
pada kecepatan yang berbeda. Jumlah daya yang ditransmisikan tergantung pada
faktor-faktor berikut:
1. Kecepatan sabuk.
2. Ketegangan sabuk yang diletakkan dipulley.
3. Lengkungan antara sabuk dengan pulley yang lebih kecil.
4. Kondisi dimana sabuk digunakkan.
dapat dicatan bahwa:
a. Poros harus saling sejajar agar ketegangan sabuk sama ditiap poros.
b. Pulley tidak boleh terlalu dekat, agar lengkungan pada pulley yang lebih kecil
bisa besar.
c. Pulley tidak boleh terlalu jauh, karena dapat menyebabkan beban yang berat
pada pulley sehingga meningkatkan gesekan pada bearing.
d. Sabuk yang panjang menyebabkan kerenggangan sehingga bisa keluar dari
pulley dan berakibat munculnya retakan sabuk pada lengkungan.
e. Sisi kencang dari sabuk harus di bagian bawah, sehingga kerenggangan di sisi
yang longgar dapat meningkatkan lengkungan pada pulley
f. Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan flat belt, jarak maksimum antara
poros tidak boleh melebihi 10 meter dan minimum tidak boleh kurang dari 3,5
kali diameter pulley yang lebih besar.
1. Flat Belt. Flat Belt seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18.1 (a), sebagian
besar digunakan di pabrik-pabrik dan bengkel-bengkel, di mana sejumlah daya
harus ditransmisikan dari satu pulley ke pulley lain dan jarak kedua pulley tidak
lebih dari 8 meter.
2. V-Belt. V-belt seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18.1 (b), sebagian besar
digunakan di pabrik dan bengkel, di mana digunakan untuk mentransmisikan
daya yang besar, dari satu puley ke yang lain, jarak dua puley sangat dekat satu
sama lain.
3. Circular Belt atau Rope. Circular Belt atau Rope seperti ditunjukkan pada
Gambar 18.1 (c) sebagian besar digunakan di pabrik dan bengkel, di mana
sejumlah besar daya ditransmisikan, dari satu pulley ke yang lain, jarak pulley
lebih dari 8 meter.
Sabuk kulit harus dibersihkan secara berkala atau diperlakukan dengan senyawa
atau pelumas yang mengandung neatsfoot atau minyak yang sesuai, sehingga
sabuk akan tetap lembut dan fleksibel.
2. Sabuk Kain atau Kapas (Cotton or Fabric Belts)
Sebagian besar sabuk kain dibuat dengan cara melipat convass atau duck kapas
menjadi tiga atau lebih lapisan (tergantung pada ketebalan yang diinginkan) dan
dijahit bersama. Sabuk ini juga ditenun menjadi strip dengan lebar dan ketebalan
yang diinginkan. Serat pada sabuk dicampuri dengan beberapa pelumas seperti
minyak biji rami untuk membuat sabuk tahan air dan untuk mencegah kerusakan
pada serat. Sabuk kapas lebih murah dan cocok di lingkungan, lembab dan dalam
posisi terbuka. Karena sabuk kapas hanya membutuhkan sedikit perhatian, maka
sabuk ini sebagian besar digunakan dalam mesin pertanian, conveyor belt, dll.
3. Sabuk Karet (Rubber Belt)
Sabuk karet terbuat dari lapisan kain yang dipadukan dengan komposisi karet
dan memiliki lapisan karet tipis di bagian muka. Sabuk ini sangat fleksibel tetapi
cepat rusak jika dibiarkan bersentuhan dengan panas, minyak dan oli. Salah satu
keuntungan utama dari sabuk ini adalah bahwa sabuk ini mudah dibuat tanpa
ujung. Sabuk ini cocok untuk pabrik gergaji, pabrik kertas yang terdapat
kelembaban.
4. Sabuk Balata(Balata Belts)
Sabuk ini mirip dengan sabuk karet selain itu bahwa karet balata digunakan
sebagai pengganti karet. Sabuk ini tahan asam dan tahan air dan tidak
dipengaruhi oleh minyak hewani atau alkali. Sabuk balata tidak boleh digunakan
pada suhu di atas 40 ° C karena pada suhu ini balata mulai melunak dan menjadi
lengket. Kekuatan sabuk balata adalah 25 persen lebih tinggi dari sabuk karet.
18.6 Tekanan Yang Bekerja Pada Sabuk
Kekuatan maksimal sabuk kulit bervariasi dari 21 hingga 35 MPa dan faktor
keselamatan dapat diambil antara 8 hingga 10. Namun, masa pakai sabuk lebih
penting daripada kekuatan yang sebenarnya. Telah ditunjukkan oleh pengalaman
bahwa dalam kondisi rata-rata tekanan yang diizinkan sebesar 2,8 MPa atau kurang
akan memberikan umur sabuk yang wajar. Tekanan yang diijinkan sebesar 1,75
MPa dapat diharapkan memberikan umur sabuk sekitar 15 tahun.
Bahan Pully
Bahan Sabuk Besi Cor dan Baja Kompressan Permukaan Permukaan
Kayu
Kering Basah Berminyak Kertas Kulit Karet
1. Kulit samak
0,25 0,2 0,15 0,3 0,33 0,38 0,4
kecokelatan
2. Kulit
0,35 0,32 0,22 0,4 0,45 0,48 0,5
kecokelatan
3. Convass-
0,2 0,15 0,12 0,23 0,25 0,27 0,3
dijahit
4. tenunan kapas 0,22 0,15 0,12 0,25 0,28 0,27 0,3
5. Karet 0,3 0,18 - 0,32 0,35 0,4 0,42
6. Balata 0,32 0,2 - 0,35 0,38 0,4 0,42
Gambar 6. (a) Penggerak sabuk dengan pulley pully tunggal, dan (b)
Penggerak sabuk dengan banyak pulley pully.
5. Penggerak sabuk majemuk seperti yang ditunjukkan pada gambar 7,
digunakan ketika daya ditransmisikan dari satu poros ke poros lainnya
melalui sejumlah pulley.
Gambar 7. Penggerak sabuk majemuk.
6. Penggerak pulley langkah atau kerucut, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 8 (a), digunakan untuk mengubah kecepatan poros yang
digerakkan sedangkan poros utama atau penggerak berjalan dengan
kecepatan konstan. Ini dilakukan dengan menggeser sabuk dari satu bagian
langkah ke langkah lainnya.
Gambar 9. (a) Contoh perhitungan kecepatan poros dynamo (N4) tidak ada
slip dan (b) perhitungan N4 dengan slip 2%