NIM : 5201417014
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Mata Kuliah : Metode dan Media Pembelajaran Kejuruan
Referensi:
Nuraini, F. 2017. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas 5 Sd. E-jurnal mitra pendidikan 1(4):
369-379
3. Sebut dan jelaskan keunggulan dan kelemahan Problem Based Learning dalam
pembelajaran
a. Keunggulan Problem Based Learning
1) PBL merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran.
2) PBL dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3) PBL dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran.
4) Melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa setiap mata pelajaran
(matematika, IPA, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara
berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau buku-buku saja.
5) PBL dianggap PBL dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
6) PBL dapat mengem-bangkan kemampuan berpikir kritis.
7) PBL dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka milik dalam dunia nyata.
8) PBL dapat mengembangkan minat siswa untuk belajar secara terus-menerus
sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
b. Kelemahan Problem Based Learning
1) Siswa tidak mempunyai minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
ragu untuk mencoba.
2) Keberhasilan model pembelajaran pbl membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
Referensi:
Wulandari, E., H. S. Budi, dan K. C. Suryandari. 2012. Penerapan Model PBL
(Problem Based Learning) Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V
SD .Jurnal: FKIP-Universitas Sebelas Maret.
4. Sebut dan jelaskan langkah-langkah pelaksanaan Problem Based Learning dalam
pembelajaran
a. Memberikan orientasi tentang per-masalahannya kepada siswa.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menyiapkan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan.
b. Meng-organisasikan siswa untuk meneliti.
Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasi tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada
tahap sebelumnya.
c. Membantu investigasi mandiri dan kelompok.
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan ekperimen untuk mendapatkan kejelasan yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
d. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil.
Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan merencanakan atau
menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk
laporan, video atau model.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.
Referensi:
Wulandari, E., H. S. Budi, dan K. C. Suryandari. 2012. Penerapan Model PBL
(Problem Based Learning) Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V
SD .Jurnal: FKIP-Universitas Sebelas Maret.
5. Sebut dan jelaskan jenis-jenis evaluasi yang cocok untuk pelaksanaan Problem
Based Learning dalam pembelajaran, dan analisanya.
Menurut saya, jenis evaluasi yang cocok dalam pelaksanaan problem based
learning adalah evaluasi sumatif karena evaluasi ini digunakan untuk mengetahui
keseluruhan yang telah dikuasai siswa/i dalam PBM. Dari sini akan diperoleh
keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja
peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap,
observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi..
Referensi
Asrul, R. Ananda, dan Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung.
Citapustaka Media.