Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode dan Media Pembelaran
Kejuruan
Disusun oleh:
Muhammad Irfan 5201417014
Dosen Pengampu:
Dr. Heri Yudiono, S.Pd., M.T.
Ari Dwi Nur Indriawan, S.Pd., M.Pd.
2. Metode Ceramah
Metode ceramah menurut beberapa ahli memiliki beberapa pengertian,
menurut Armai Arif (2002:135-136), adalah cara menyampaikan sebuah materi
pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada peserta didik atau khalayak
ramai. Sedangkan menurut Mahfuz Sholahuddin dkk. (1986:43), bahwa metode
ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru
di depan kelas atau kelompok. Sehingga menurut saya metode ceramah adalah
penyampaian materi pembelajaran oleh pengajar kepada muridnya secara lisan.
a. Prinsip-prinsip Metode Ceramah
Agar pelaksanaan metode ceramah efektif, ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan guru, diantaranya:
1) Penyiapan bahan ceramah secara matang.
2) Pemberitahuan kepada siswa tujuan belajar yang akan dicapai.
3) Penggunaan bahan pengait untuk memahamkan anak tentang keterkaitan
bahan ceramah dengan pengetahuan yang telah dipahami anak
sebelumnya.
4) Penyajian penjelasan awal secara garis besar (review) materi yang akan
diceramahkan.
5) Penjajagan pengetahuan prasyarat yang telah dikuasai siswa.
6) Penyajian bahan ceramah diselingi tanya jawab, penggunaan peraga,
ilustrasi dan contoh yang relevan.
7) Penilaian secara bertahap pada setiap satuan bahasan.
8) Pemberian kesempatan kepada anak untuk mengajukan pertanyaan,
tanggapan dan kritik.
9) Penciptaan hubungan guru-siswa secara harmonis, terbuka, penuh
humor, dan kegembiraan.
10) Penciptaan iklim sosio-emosional kelas secara hangat.
11) Memberikan rangkuman, kesimpulan pada setiap akhir satuan bahasan
dan akhir ceramah.
12) Memberikan tugas-tugas lanjutan kepada siswa.
b. Keunggulan Metode Ceramah
Adapun beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering
digunakan, antara lain:
1) Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan.
Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan
yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau
peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan
suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang
rumit.
2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi
pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya
oleh guru dalam waktu yang singkat.
3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu
ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena
sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan
ceramah.
5) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi
lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam,
atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal peserta
didik dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka
ceramah sudah dapat dilakukan.
c. Kelemahan Metode Ceramah
1) Komunikasi satu arah
2) Sukar memenuhi kebutuhan individu
3) Proses belajar mengajar berpusat pada pelatih
d. Langkah-langkah Metode Ceramah
Menurut Sutjiono Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan,
yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan (Sutjiono, T. W. A. 2005 : 76-
84). Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
c) Mempersiapkan alat bantu.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
a) Langkah Pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah
yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan
oleh langkah ini.
b) Langkah Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran
dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode
pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian peserta didik agar tetap
terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
c) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar
materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai peserta didik tidak
terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan
peserta didiktetap mengingat materi pembelajaran.
Perlu diperhatikan, bahwa ceramah akan berhasil baik, bila didukung
oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan lain-
lain. Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topic
baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada peserta didik, (c)
menghadapi sejumlah peserta didik yang cukup banyak (Harsono, B. 2009 :
78).
3. Metode Diskusi
Diknas (2008: 16) menjelaskan metode diskusi adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan.
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran di mana guru
memberi kesempatan kepada para peserta didik (kelompok-kelompok peserta
didik) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu
masalah.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara
lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran peserta didik hanya
sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan
pelajaran lebih konkret sehingga peserta didik akan punya lebih banyak
interaksi dengan lingkungannya.
a. Prinsip-prinsip Metode Demonstrasi
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Metode Demontrasi
1) Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
2) Posisi demonstrator sedemikian rupa sehingga seluruh siswa dapat
mengamati secara jelas.
3) Alat-alat yang akan digunakan ditempatkan pada posisi yang tepat
sehingga memudahkan demonstrator saat akan menggunakannya.
4) Disarankan kepada siswa untuk membuat catatan seperlunya.
b. Keunggulan Metode Demosntrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa
kelebihan, di antaranya:
1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari,
sebab peserta didik disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran
yang dijelaskan.
2) Perhatian peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting oleh pengajar sehingga peserta didik dapat menangkap hal-hal
yang penting.
3) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tak hanya
mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
4) Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan
demikian peserta didik akan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
5) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya
membaca atau mendengarkan keterangan guru. Sebab peserta didik
memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.
6) Bila peserta didik turut aktif melakukan demonstrasi, maka peserta didik
akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan
dan keterampilan.
7) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan peserta didik akan
dapat dijawab waktu mengalami proses demonstrasi.
c. Kelemahan Metode Demonstrasi
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki
beberapa kelemahan, di antarannya:
1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab
tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat
menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk
menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali
mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang
banyak.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang
memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan
yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang
khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di
samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru
yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.
d. Jenis-jenis Metode Demonstrasi
1) Metode demonstrasi cara
Demonstrasi cara menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu. Hal ini
termasuk bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sedang
diajarkan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Metode
demostrasi cara biasanya dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat
dan tidak memerlukan banyak biaya.