Anda di halaman 1dari 30

BAB V

SABUK DAN TALI


A. Pendahuluan
Sabuk atau tali digunakan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros
yang lain, dimana puli-puli berotasi atau berputar pada putaran yang sama atau berbeda.
Besar daya yang ditransmisikan tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
1. Laju/kecepatan sabuk,
2. Besar tegangan pada sabuk,
3. Sudut kontak antara sabuk dengan puli kecil,
4. Kondisi-kondisi sabuk yang digunakan.
Perlu dicatat bahwa:
(a) Poros-poros diusahakan seemikian rupa berada dalam satu sumbu (sejajar), agar
tegangan terdistribusi merata pada tiap bagian sabuk
(b) Puli-pli tidak boleh teralalu dekat, sehingga sudut kontak terhadap puli kecil
dimungkinakan sebesar mungkin,
(c) Puli-puli tidak boleh terlalu jauh, sehingga dapat menyebabkan sabuk memberikan
beban yang terlalu besar pada poros yang akan menyebabkan gaya gesekan pada
bantalan,
(d) Panjang sabuk yang cenderung kendur dari sisi yang satu ke sisi yang lain dapat
menyebabkan sabuk longgar pada puli sehingga terbentuk tekukan-tekukan pada
sabuk.
(e) Sisi kencang dari sabuk terdapat pada bagian bawah, sehingga betapapun
kelonggaran yang terjadi pada sisi yang kendur akan memperbesar sudut kontak
terhadap puli,
(f) Untuk memperoleh efesiensi yang besar pada sabuk rata, jarak maksimum antar poros
tidak boleh lebih dari 10 m dan minimal tidak kurang dari 3,5 m kali dari diameter puli.
B. Jenis Sabuk
Gambar 5.1
Terdapat tiga macam sabuk yang digunakan, berikut hal-hal yang perlu diketahui dari
jenis-jenis sabuk tersebut :
(1) Sabuk Rata
Sabuk rata sering digunakan di pabrik-pabrik atau bengkel, dimana gaya yang
ditransmisikan tergolong kecil dan jarak antara kedua puli < 10 m.
(2) Sabuk-V
Sabuk-V banyak digunakan di pabrik dan bengkel, dimana daya yang ditransmisikan
dari puli yang satu ke puli yang lain tergolong besar, dan jarak antara kedua puli
sangat dekat.
(3) Sabuk Bulat
Sabuk bulat atau tali sering digunakan di pabrik atau bengkel, dimana daya yang
ditransmisikan tergolong besar, dan jarak antara dua puli > 5 m.
179
Sabuk dan Tali 180
Jika daya yang ditransmisikan sangat besar, sehingga sebuah sabuk tidak mungkin
memadai, untuk kasus seperti ini puli-puli besar (untuk sabuk-V atau sabuk bulat) dengan
beberapa alur digunakan. Kemudian sabuk dipasang pada tiap-tiap alur dan dapat
mentransmisikan daya tertentu dari satu puli ke puli yang lain.
C. Karakteristik Sabuk
1. Material Sabuk
Sabuk atau tali dibuat dari bahan yang kuat, fleksibel, dan tahan lama juga
mempunyai koefisien gesk yang besar.
Klasifikasi sabuk berdasarkan materialnya adalah :
(a) Sabuk-Kulit
Material yang pertama dari sabuk rata adalah kulit, dimana sabuk kulit yang terbaik
terbuat dari lembaran-lembaran dengan panjang 1,2 m 1,5 m dipotong dari masing-
masing sisi tulang belakang bagian atas kulit sapi jantan. Bagian sisi yang berbulu dari
kulit lebih halus dibanding sisi dagingnya, tapi sisi berdaging lebih kuat. Serat-serat pada
sisi yang berbulu melintang di permukaan kulit, sedangkan pada sisi yang berdaging
terjalin sejajar pada permukaannya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, sisi berbulu dari
permukaan sabuk adalah bagian yang bersentuhan dengan permukaan puli seperti
ditunjukan pada gambar 5.2. Hal ini akan memberikan kontak yang lekat pada sabuk dan
puli, sehinga menghasilkan tegangan tarik yang tinggi dari bagian sabuk luar, dimana
tegangan tarik maksimal terdistribusikan dari sabuk dan puli.
Gambar 5.2
Kulit dapat disamak dengan kayu atau mineral (disamak-garam misalnya). Selain itu
untuk menambah ketebalan pada sabuk, beberapa lembar dapat direkatkan satu sama
lain. Sabuk kulit dispesifikasikan berdasarkan banyaknya lembaran kulit, bisa tunggal,
dobel atau tripel. Spesifikasi sabuk kulit juga berdasarkan ketebalan lembaran kulit yang
diguakan, yaitu ; ringan, sedang, dan kuat.
Sabuk kulit harus berkala di bersihkan dan dicuci atau diberi perawatan dengan
pelumas yang sesuai. Sehingga sabuk tetap halus dan fleksibel.
(b) Sabuk Serat (Katun)
Sabuk-sabuk jenis serat sering atau banyak dibuat dari lipatan-lipatan kanvas atau
katun yang terdiri dari tiga atau beberapa lembar (sesuai dengan ketebalan yang
diinginkan) lalu dijahit. Sabuk-sabuk ini di tenun menjadi sebuah lembaran dengan lebar
dan ketebalan tertentu. Sabuk-sabuk ini diisi dengan beberapa pengisi, seperti minyak
berjerami agar tahan air dan mencegah cacat pada serat. Sabuk-sabuk katun lebih murah
dan sesuai untuk iklim panas, udara lembab dan tertutup dari sinar matahari. Karena
sabuk-sabuk jenis ini memerlukan banyak perawatan, maka sabuk-sabuk jenis ini banyak
digunakan dalam bidang pemesinan, sabuk-sabuk untuk konveyor dan lain-lain.
(c) Sabuk Karet
Sabuk karet dibuat dari lembaran berisi serat dengan campuran karet dan
permukaannya dari lapisan karet yang tipis. Sabuk jenis ini sangat fleksibel namun akan
cepat rusak bila terkena panas, pelumas atau gemuk.
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 181
Satu keuntungan dari jenis sabuk ini adalah mudah dibuat dan murah. Sabuk jenis ini
sesuai digunakan di pabrik-pabrik gergaji, pabrik kertas , dimana tempatnya terlindung dari
kelembaban.
(d) Sabuk Balata
Sabuk jenis ini hampir sama dengan sabuk karet, namun getah balata digunakan
sebagai pengganti karet. Sabuk jenis ini tahan terhadap asap dan air dan tidak
terpengaruh oleh minyak-minyak binatang atau alkali. Sabuk balata tidak boleh dipakai di
tempat dengan temperature 40 derajat celcius, karena pada temperatur ini balata akan
lunak dan lengket. Kekuatan sabuk balata 25 % lebih tinggi daripada sabuk karet.
2. Massa Jenis (Density) Material Sabuk
Massa jenis berbagai material sabuk dapat dilihat pada tabel berkut:
Tabel 5.1
Material Sabuk Massa Jenis (kg/cm
2
)
Kulit
Kanvas
Karet
Balata
Sabuk Selapis
Sabuk Dobel
1,00
1,22
1,14
1,11
1,17
1,25
3. Tegangan-tegangan Pada Sabuk
Tegangan maksimum pada sabuk kulit bervariasi dari 210 350 (kg/cm
2
) dan faktor
keamanan dapat diambil dari 8 10. Walau bagaimana pun, masa pakai sebuah sabuk
lebih penting daripada tegangan. Dapat dicatat melalui pengalaman bahwa pada kondisi
biasa dan tegangan yang diijinkan 28 kg/cm
2
atau kurang akan berpengaruh pada usia
sabuk. Dengan tegangan yang diijinkan 17,5 kg/cm
2
bisa diperkirakan umur sabuk 15
tahun.
4. Kecepatan Sabuk
Dalam pertimbangan pemakaian sabuk, peningkatan kecepatan sabuk akan seiring
dengan peningkatan gaya sentrifugal yang bekerja untuk melepaskan sabuk dari puli. Hal
ini akan menyebabkan penurunan daya yang ditransmisikan oleh sabuk. Agar
pemindahan daya efisien, kecepatan sabuk yang digunakan adalah 20 22,5 (m/s).
5. Koefisien Gesek antara Sabuk dan Puli
Koefisien gesek antara sabuk dan puli tergantung pada beberapa faktor:
a. Bahan sabuk
b. Bahan puli
c. Slip pada sabuk
d. Kecepatan sabuk
Menurut C.G. Barth, koefisien untuk sabuk kulit kayu pada puli besi cor, pada titik
slip diberikan dengan persamaan :
= 0,54
v + 6 , 152
6 , 42
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 182
Tabel berikut menunjukkan nilai-nilai koefisien gesek berbagai material sabuk.
Tabel 5.2.
Material Sabuk
Material Puli
Besi/Baja (Cor)
Kayu
Kertas
Padat
Permukaa
n kulit
Permukaa
n Karet Kering Basah Lemak
Leather oak tanned
Leather Chrome
tanned
Convass-stiched
Cotton Woven
Rubber
Balata
0,25
0,35
0,20
0,22
0,30
0,32
0,2
0,32
0,15
0,15
0,18
0,20
0,15
0,22
0,12
0,12
-
-
0,3
0,4
0,23
0,25
0,32
0,35
0,33
0,45
0,25
0,28
0,35
0,38
0,38
0,48
0,27
0,27
0,40
0,40
0,40
0,50
0,30
0,30
0,42
0,42
6. Sambungan Sabuk
Macam-macam sambungan :
a. Cemented joint
b. Sambungan ikat
c. Sambungan engsel
Cemented joint seperti ditunjukkan pada gambar 5.3(a) dibuat oleh pabrik sebagai
sabuk tak berujung, lebih disukai daripada sambungan lain. Sambungan ikat dibentuk
melalui pembuatan lubang melintang dengan margin antara ujung sabuk dan lubang,
sebuah tali kulit digunakan untuk mengikat kedua ujung tersebut sehingga terbentuk
sambungan ikat. Sambungan jenis ini disebut sambungan terikat dengan tali kulit jahitan
berulang seperti pada gambar 5.3(b).
Sambungan ikat dengan logam seperti pada gambar 5.3(c) dibuat seperti ikatan
dengan kawat jepit. Bagian yang diikat adalah pada sisi kulit berdaging dari sabuk kulit
dan pada bagian dalam.
Kadang-kadang sambungan engsel metal dapat terkait pada ujung sabuk dan ikatan
melalui sebuah spi fiber atau baja seperti pada gambar 5.3(d).

Sisi Berambut Sisi Berdaging
(a) Cemented Joint (b) Sambungan Terikat
(c) Sambungan Ikat Dengan Logam
Terpisah
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 183
Tersambung
(d) Sambungan engsel
Gambar 5.3.
Tabel 5.3. Efesiensi tiap Sambungan
Jenis Sambungan Efesiensi (%)
1. Sementasi, tak berujung, sementasi pabrik
2. Sementasi di bengkel
3. Diikat kawat dengan mesin
4. Diikat kawat dengan tangan
5. Diikat dengan dengan tali kulit
6. Metal belt hooks
90-100
80-90
75-85
70-80
60-70
35-40
7. Jenis-jenis Pemasangan Sabuk Rata
Gaya dari sebuah puli dapat ditransmisikan melalui beberapa jenis pemasangan
sabuk :
1. Open belt drive
Open belt drive, seperti ditunjukkan pada gambar digunakan untuk poros-poros
yang tersusun sejajar dan berputar dengan arah yang sama. Jarak antara kedua poros
besar, kemudian sisi tegang dari sabuk terletak pada bagian bawah.
Gambar 5.4
2. Pemasangan sabuk silang (Cross/twist belt drive)
Pemasangan sabuk silang seperti pada gambar digunakan untuk poros-poros yang
tersusun paralel dan berputar dalam arah yang berlawanan. Tetapi yang perlu
diperhatkan adalah pada titik dimana sabuk bersilangan, sabuk-sabuk akan
bergesekan dan akan terjadi sobekan atau kelicinan. Sehingga untuk menghindari ini,
poros harus diletakkan dengan jarak maksimum 20b, dimana b adalah tebal sabuk,
dan kecepatan sabuk kurang dari 15 m/dt.
Gambar 5.5
3. Pemasangan Sabuk Kuarter
Pemasangan sabuk kuarter seperti pada gambar 5.7 (a) digunakan untuk poros-
poros yang disusun saling tegak lurus dan berputar dalam satu arah. Agar sabuk tidak
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 184
terlepas dari puli, lebar permukaan puli harus lebih besar atau setara dengan 1,4b,
dimana b adalah lebar sabuk.
Dalam kasus puli tidak dapat disusun tepat seperti gambar 5.7 (a), atau ketika
gesekan yang dapat dibalik diinginkan, maka pemasangan sabuk kuarter diberi puli
tambahan seperti pada gambar 5.7 (b).
Gambar 5.6.
4. Pemasangan Sabuk dengan Puli Tambahan
Gambar 5.7.
Sebuah pemasangan sabuk dengan puli antara seperti pada gambar digunakan
untuk poros yang sejajar dan ketika open belt drive tidak dapat digunakan mengingat
sudut kontak pada puli kecil terlalu kecil. Jenis pemasangan puli seperti ini sering
digunakan untuk menghasilkan kecepatan tinggi dan ketika tegangan sabuk yang
diharapkan tidak terpenuhi.
Gambar 5.8.
5. Pemasangan Sabuk Gabungan
Pemasangan sabuk gabungan seperti pada gambar digunakan ketika daya yang
ditransmisikan dari satu poros ke poros yang lain melalui beberapa puli.
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 185
Gambar 5.9.
6. Pemasangan Puli Kerucut
Pemasangan puli kerucut seperti pada gambar 5.10 digunakan untuk mengubah
kecepatan poros yang digerakkan sementara poros penggerak dalam kecepatan
konstan. Pemasangan puli berundak dilengkapi dengan pemindah sabuk dari satu
bagian ke yang lain.
Gambar 5.10.
7. Pemasangan dengan Puli Kencang dan Longgar
Pemasangan dengan puli kencang dan longgar seperti pada gambar 5.11
digunakan ketika poros yang digerakkan atau poros mesin dijalankan atau dihentikan
sesuai dengan keperluan tanpa mempengaruhi poros penggerak. Puli yang terpasang
pada poros penggerak disebut puli cepat dan berputar pada kecepatan yang sama
dengan poros mesin dan tidak mempengaruhi pemindahan daya. Ketika poros yang
digerakkan perlu untuk dihentikan, sabuk dipindahkan ke puli longgar dengan cara
penggeseran batang percabangan sabuk.
Gambar 5.11
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 186
8. Perbandingan Kecepatan Pada Sabuk
Perbandingan kecepatan pada sabuk adalah perbandingan kecepatan pada
penggerak terhadap puli yang digerakan.
Perbandingan ini secara matematis dinyatakan sebagai berikut :
Misalkan : d
1
= Diameter puli penggerak,
d
2
= diameter puli yang digerakan,
N
1
= Kecepatan puli penggerak,
N
2
= Kecepatan puli yang digerakan.
Panjang sabuk pada puli penggerak dalam satu menit adalah :
.d
1
.N
1
Begitu juga, panjang sabuk pada poros yang digerakan dalam satu menit adalah:
.d
2
.N
2
Karena panjang sabuk yang melintas pada poros penggerak sama dengan panjang
sabuk yang melintasi poros yang digerakan (dalam satu menit), maka :
d
1
N
1
= .d
2
.N
2
Atau Perbandingan kecepatan adalah :
2
1
1
2
d
d
N
N

Bila ketebalan sabuk dipertimbangkan, maka


Perbandingan kecepatan abuk adalah :
t d
t d
N
N
+
+

2
1
1
2
Dengan t = ketebalan sabuk
Cat. : Untuk pemasangan sabuk gabungan (banyak) seperti pada gambar 5.9,
perbandingan kecepatan diberikan :
4 2
3 1
1
4
xd d
xd d
N
N

atau :
digerakan yang puli perkalian hasil
penggerak puli perkalian Hasil
pertama sabuk Kecepatan
digerakan khir sabuk tera Kecepatan

9. Slip pada sabuk


Pada pembahasan awal, kita telah mendiskusikan mengenai gerakan sabuk dan
porosyang dipengaruhi gesekan tetap yang terjadi antara sabuk dan puli. Tapi terkadang
gaya gesek yang diperlukan tidak tercapai akibat gerakan puli penggerak tanpa disertai
sabuk. Ini juga bisa terjadi karena gerakan sabuk tidak membawa puli yang digerakan.
Inilah yang disebut slip pada sabuk yang secara umum dinyatakan dalam persentase.
Akibat slip pada sabuk adalah berkurangnya perbandingan kecepatan pada sistem.
Slip pada sabuk adalah fenomena umum, sehingga sabuk tidak boleh digunakan
mengingat perbandingan kecepatan tertentu begitu penting.

) .....( .......... .......... ..........
100
1
100
1
1 1
1
2 2 1 1
i
s
N d v
s
X N d N d v

,
_


Serupa :
) .....( .......... .......... ..........
100
1
100
2
2 2
2
2 2
ii
s
v N d
s
v v N d

,
_

Dimana : s
1
% = Slip antara puli penggerak dan sabuk,
s
2
% = Slip antara sabuk dan puli yang digerakan,
V = Kecepatan sabuk pada puli penggerak tiap menit.
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 187
Sehingga dengan mensubstitusikan persamaan (i) ke persamaan (ii)

,
_

,
_


,
_


100 100
1
100
1
100
1
2 1
2
1
1
2
2 1
1 1 2 2
s s
d
d
N
N
s
X
s
N d N d
dengan mengabaikan
1000
2 1
xs s
=
1
]
1

,
_

100
1
2 1
2
1
s s
d
d
=

,
_

100
1
2
1
s
d
d
(dimana s = s1 + s2 adalah slip total)
Jika ketebalan sabuk dipertimbagkan, maka :

,
_

+
+

100
1
2
1
1
2
s
t d
t d
N
N
Contoh 5.1. Sebuah mesin bekerja pada putaran 150 rpm yang memutarkan poros
memanjang (line shaft) dengan sabuk. Diameter pulley mesin 75 cm dan puli pada line
shaft 45 cm. Sebuah puli diameter 90 cm pada line shaft memutarkan puli diameter 15 cm
yang dipasak ke sebuah poros dinamo. Carilah kecepatan poros dinamo, jika
(i) Tidak ada slip
(ii) Ada slip sebesar 2% tiap penggerak
Diketahui:
N
1
= 150 rpm
d
1
= 75 cm
d
2
= 45 cm
d
3
= 90 cm
d
4
= 15 cm
N
4
= Kecepatan poros dinamo
Gambar 5.12.
Jawab:
(i) Tidak ada slip
rpm 500 . 1
15 45
90 75 150
4 3
2 1 1
4
4 3
2 1
1
4

x
x x
xd d
xd xd N
N
xd d
xd d
N
N
(ii) Ada slip sebesar 2% tiap penggerak
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 188
rpm 440 . 1
100
98
100
98
15 45
90 75 150
100
2
1
100
2
1
100
1
100
1
4 3
2 1 1
4
2 1
4 3
2 1
1
4

,
_


,
_

,
_


,
_


x x
x
x x
x
xd d
xd xd N
N
x
xd d
xd d
N
N
10. Panjang Sabuk pada Open belt Drive
Pada kasus ini, kedua puli berputar dalam arah yang sama, seperti pada gambar
5.13.
Misalkan : O
1
dan O
2
= pusat-pusat dari kedua puli ,
r
1
dan r
2
= jari-jari puli besar dan kecil,
x = jarak o1-o2,
L = total panjang sabuk.
Misal titik lepas sabuk dari puli (garis singgung) adalah E dan G, dan pada puli kecil
adalah F dan H seperti pada gambar.
Melalui O
2
tarik garis O
2
M sejajar terhadap FE. Dari geometri, kita dapat tentukan O
2
M
akan tegak lurus terhadap O
1
E.
Misal sudut M O
2
O
1
= radian.
Gambar 5.13.
Kita dapat tentukan bahwa panjang sabuk adalah :
= busur JJE + EF + busur FKH + MHG
= 2 (busur JE + EF + busur FK).(i)
Dari geometri, kita dapat tentukan bahwa :
x
r r
2 1
Sin


Karena sudut sangat kecil sehingga :
) ( .......... .......... .......... sin
2 1
ii
x
r r

Busur JE =
) ........( .......... .......... ..........
2
1
iii r
,
_

Bussur FK=
) .....( .......... .......... ..........
2
2
iv r
,
_

EF= ( )
2
2 1
2
2
r r x MO
=
2
2 1
1
,
_

x
r r
x
Perluasan persanmaan ini dengan teori binominal :
EF =
1
1
]
1

+
,
_


......
2
1
1
2
2 1
x
r r
x

Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 189
=
( )
x
r r
x
2
2 1
2

Substitusikan nilai busur JE dari persamaan (iii), busur Fk dari persamaan (iv), dan
EF dari persamaan (i), kita dapatkan ;
( )
( )
1
]
1

+ +
1
1
]
1

,
_

+
,
_

2 2
2 1
1
2
2
2 1
1
2 2
2
2
1 2
2 2 2
2 L
r r
x
r r
x r
x
r
r
x
r r
x r
L =
( ) ( )
( )
1
1
]
1


+ + +
x
r r
x r r r r
2
2 1
2 1 2 1
2 2
Substitusikan nilai =
( )
x
r r
2 1

dari persamaan (ii) didapat :
L =
( )
( )
( )
( )
1
1
]
1

+ +
x
r r
x r r
x
r r
x r r
2
2 1
2 1
2 1
2 1
2 2
=
( )
( ) ( )
1
1
]
1

+ +
x
r r
x
x
r r
r r
2
2 1
2
2 1
2 1
2
2

=
( )
( )
1
1
]
1


+ + +
x
r r
x r r
2
2 1
2 1
2
11. Panjang Sabuk Cross Belt Drive
Dalam kasus ini, kedua puli berputar dalam arah yang berlawanan seperti pada
gambar 5.14.
Gambar 5.14.
Misal : O
1
dan O
2
= pusat kedua puli, r
1
dan r
2
= jari-jari puli besar dan kecil, x =
jarak antara O
1
dan O
2
, L = Total panjang sabuk.
Misal garis singgung sabuk pada puli besar adalah E dan G dan pada puli kecil
adalah F dan H seperti pada gambar 5.14. Dari O
2
tarik garis O
2
W sejajar terhadap FE
dan dari geometri, kita tahu bahwa O
2
M akan tegak lurus pada O
1
E.
Misal sudut M O
2
O
1
= radian, panjang sabuk : busur GJE+EF=BUSUR FKH+HG
= 2(busurJE+EF+busurFK)
Dari geometri kita dapatkan bahwa :
x
r r
2 1
sin
+

Karena sudut

sangat kecil, maka


x
r r
2 1
sin
+
............(ii)

,
_

2
1
r JE Arc
.......(iii)
Sama juga untuk busur

,
_

2
2
r FK
......(iv)
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 190
2
2 1
2
2 1
2
2
1
) (

,
_

+

+
x
r r
x
r r x MO EF
Mengembangkan persamaan ini degan theorema binomial
x
r r
x
x
r r
x EF
2
) (
.....
2
1
1
2
2 1
2
2 1
+

1
1
]
1

+
,
_

+

Subsitusikan nilai busur JE dari pers. (iii), busur FK dari pers. (iv) dan EF dari pers.
(v) dalam pers. (i), kita dapatkan
1
]
1

+
+ + + +
1
]
1

+
+ + + +
1
]
1

+ +
+
+ +
1
]
1

,
_

+ +
+
+
,
_

+
x
r r
x r r r r
x
r r
x r r r r
r r
x
r r
x r r
r
x
r r
x r L
2
2 1
2 1 2 1
2
2 1
2 1 2 1
2 2
2
2 1
1 1
2
2
2 1
1
) (
2 ) ( 2 ) (
2
) (
) ( ) (
2
2
2 2
) (
2
2
2 2
) (
2
2

Subsitusikan nilai
x
r r
2 1
+
dari pers. (i)
1
]
1

+
+ + +
1
]
1

+
+
+
+ +
1
]
1

+
+ +
+
+ +
x
r r
x r r
x
r r
x
x
r r
r r
x
r r
x r r
x
r r
r r L
2
2 1
2 1
2
2 1
2
2 1
2 1
2
2 1
2 1
2 1
2 1
) (
2 ) (
) (
2
) ( 2
) (
) (
2 ) (
) ( 2
) (

Perlu dicatat, bahwa pernyataan-pernyataan pada persamaan adalah sebuah fungsi


dari (r
1
+ r
2
). Hal ini disimpulkan, bahwa jika hasil penjumlahan radius kedua puli tetap,
panjang sabuk yang diperlukan juga cenderung tetap. Asalkan jarak antara pusat kedua
puli tidak berubah.
Contoh 5.2. Cari panjang sabuk yang dibutuhkan untuk memutarkan puli diameter
80 cm yang berputar paralel dengan jarak 12 m dari puli yang diputarkan dengan diameter
480 cm.
Diketahui:
d
2
= 80 cm
r
2
= 40 cm
x = 12 m = 1.200 cm
d
1
= 480 cm
r
1
= 240 cm
Dit : L = ?
Jawab:
(i) Jika sabuk terbuka (ii) Jika sabuk bersilang
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 191
m 13 , 33 cm 3 , 313 . 3
200 . 1
) 40 240 (
200 . 1 2 ) 40 240 (
) (
2 ) (
2
2
2 1
2 1

+
+ + +
+
+ + +
x
x
r r
x r r L

m 45 , 33 cm 345 . 3
200 . 1
) 40 240 (
100 . 1 2 ) 40 240 (
) (
2 ) (
2
2
2 1
2 1

+
+ + +
+
+ + +
x
x
r r
x r r L

12. Daya yang Ditransmisikan oleh Sabuk


Gambar 5.15.
Dalam gambar 5.15. diperlihatkan puli penggerak (driver) A dan yang digerakkan B.
seperti telah dijelaskan, puli penggerak menarik sabuk di satu sisi dan pada saat yang
sama mengendurkannya di sisi yang lain.
Sehingga dengan jelas diketahui bahwa tegangan pada sisi bawah (tight side) akan
lebih besar dari sisi atas (slack side) seperti pada gambar 5.15.
Misalkan : T
1
= tegangan pada sisi tegang (tight side) dalam Kg, T
2
= tegangan pada
sisi kendur (slack side) dalam Kg, v = kecepatan sabuk dalam m/s.
Gaya putar efektif, pada putaran puli yang digerakkan adalah perbedaan antara
kedua tegangan tersebut (T
1
T
2
).
Kerja yang dilakukan tiap detik = gaya x jarak = (T
1
T
2
) x v (Kg.m).
Daya = HP
v T T
75
) (
2 1

Dalam satuan internasional (SI) daya yang ditransmisikan dalam Watt dan kedua
tegangan dalam Newton. Dapat diperhatikan bahwa momen pada puli penggerak adalah
(T
1
T
2
) r
1
, serupa pada puli yang digerakkan adalah (T
1
T
2
) r
2
.
13. Mulur pada Sabuk
Telah dijelaskan bahwa tegangan pada kedua sisi puli tidak sama. Pada satu sisi
tegangan lebih besar dari sisi yang lain. Akibat perbedaan tegangan ini, sabuk akan mulur
terus (bergeser dengan kecepatan yang dapat diabaikan) pada puli. Pergeseran ini sangat
kecil, dan pada umumnya diabaikan.
14. Perbandingan Tegangan pada Sabuk Rata
Gambar 5.16
Puli bergerak searah jarum jam seperti pada gambar 5.16.
Misal T
1
= tegangan pada sisi tegang, T
2
= tegangan pada sisi kendur, = sudut
kontak dalam radian (sudut ini terbentuk oleh busur AB, sepanjang lintasan sabuk
bersentuhan dengan puli terhadap pusat puli.
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 192
Sekarang tinjau bagian kecil sabuk PQ, membentuk sudut d pada pusat puli seperti
pada gambar 5.16. Sabuk PQ dalam keadaan seimbang dengan gaya-gaya sebagai
berikut :
a) Tegangan T dalam sabuk pada P,
b) Tegangan T + T dalam sabuk pada Q,
c) Reaksi normal RN, dan
d) Gaya gesekan F = x RN.
Dimana adalah koefisien gesek antara puli dan sabuk.
Penjumlahan gaya-gaya horizontal :
2
sin
2
sin ) (

T T T R
N
+ +
....(i)
Karena sudut sangat kecil, maka

,
_

+ +
+ +

diabaikan
2
2 2 2
2
sin
2
sin ) ( RN
(i) pers. dalam
2 2
sin


T
T
T T T
T T T
Kemudian jumlahkan gaya vertikal
2
cos
2
cos ) (

T T T R
N
+
...(iii)
Karena sudut sangat kecil, maka
1
2
cos

dalm pers. (iii)


T
RN
T T R
N

+
...(iv)
Dari pers. (ii) dan (iv)

T
T
atau

.
T
T
Integralkan kedua sisi dengan batas T
1
dan T
2
,

e
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T


2
1
2
1
log
2
1
2
1
...(v)
Persamaan (v) dapat ditegaskan dalam istilah logaritma ,

2
1
log 3 , 2
T
T
Catatan :
1. Tegangan maksimum dalam sabuk pada sisi tegang dapat dicari dengan persamaan :
T
1
= f x b x t
Dimana : f = tegangan maksimum dalam sabuk,
b = lebar sabuk,
t = tebal sabuk.
2. Sedangkan penentuan sudut kontak, harus diingat bahwa sudut kontak pada puli kecil,
jika kedua puli terbuat dari material yang sama kita dapatkan :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 193
drive) belt cross (untuk
drive) belt open (untuk sin
2 1
2 1
x
r r
x
r r
+


Sudut kontak
drive) belt cross (untuk rad
180
) 2 1800 (
drive) belt open (untuk rad
180
) 2 180 (
0


+

Sudut kontak = (180 - 2)
rad
180

(untuk open belt drive)


= (180 + 2)
rad
180

(untuk cross belt drive)


Contoh 5.3. (satuan SI). Dua puli, satu diameter 450 mm dan yang lain 200 mm
pada poros parallel 1,95 m dan dihubungkan dengan cross belt. Cari panjang sabuk yang
diperlukan dan sudut kontakk antara sabuk dan tiap puli.
Berapa HP yang dapat ditransfer oleh sabuk jika puli besar berputar pada 200 rev/mnt,
jika tegangan tarik yang diijinkan pada sabuk 1 kN, dan koefisien gesek antara sabuk dan
puli 0,25.
Diket:
d
1
= 450 mm
r
1
= 225 mm = 0,225 m
d
2
= 200 mm
r
2
= 100 mm = 0,1 m
x = 1,95 m
N = 200 rev/mnt
m/sec 4,714 m/sec
60
200 45 , 0
60
1

N d
v
T
1
= 1 kN = 1.000 N
25 , 0
Dit: L = ?, P = ?
Jawab:
Gambar 5.17
m 975 , 4
2
) 1 , 0 225 , 0 (
95 , 0 . 2 ) 1 , 0 225 , 0 (
) (
2 ) (
2 1
2 1

+
+ + +
+
+ + +

x
r r
x r r L
Sudut kontak antara sabuk dan puli
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 194
rad 474 , 3
180
' 12 199
' 12 199 ' 36 9 2 180
2 180
' 36 9
1667 , 0
95 , 1
1 , 0 225 , 0
sin
0
0 0 0
0
0
2 1

+
+

x
x
r r
Daya yang ditransfer
N 3 , 419
385 , 2
000 . 1
385 , 2
385 , 2
3776 , 0
3 , 2
474 , 3 25 , 0
log
474 , 3 25 , 0 log 3 , 2
1
2
2
1
2
1
2
1



T
T
T
T
x
T
T
x
T
T

Gunakan persamaan
kW 4 , 27
W 740 . 2 714 , 4 ) 3 , 419 1000 (
) (
2 1


v T T P
15. Tegangan Sentrifugal
Karena sabuk terus menerus berputar pada puli, mak ada gaya sentrifugal yang
dihasilkan, dimana mempengaruhi peningkatan tegangan baik pada sisi tegang juga sisi
kendur. Tegangan yang disebabkan oleh gaya sentrifugal disebut tegangan senrifugal.
Pada kecepatan lambat, tegangan sentrifugal sangat kecil namun pada kecepatan tinggi
efeknya dapat dipertimbangkan dan harus dinyatakan dalam perhitungan.
Gambar 5.18
Tinjau bagian kecil PQ pada sabuk yang membentuk sudut pada pusat puli, seperti
pada gambar 5.17.
Dimana :
W = Berat sabuk persatuan panjang,
v = Kecepatan linier sabuk,
r = Jari-jari puli dimana sabuk berputar,
Tc = tegangan sentrifugal tangensial di P dan Q
Panjang sabuk PQ
= rd
Berat sabuk
= w x rd
Kita tahu bahwa gaya sentrifugal :
=
gr
Wv
2
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 195
Gaya sentrifugal pada sabuk PQ :
=
g
xv Wxd
gr
xv Wxrd
2 2

Tegangan sentrifugal tangensial di P dan Q menjaga sabuk tetap dalam keadaan


seimbang.
Dari penguraian gaya-gaya (gaya sebtrifugal dan tegangan sentrifugal) secara
horizontal dan persamaan menjadi :

g
xv Wd d
Tc
2
2
sin 2

Karena sudut d sangat kecil, maka :



2 2
sin
d d


g
xv Wd d
Tc
2
2
2


g
Wxv
Tc
2

Catatan : Bila tengangan sentrifugal diperhitungkan dalam perhitungan, maka total


tegangan pada sisi tegang,
Tc
1
= T
1
+ T
0
Dan total teangan pada sisi kendur,
Tc
2
= T
1
+ T
0
16. Kondisi-kondisi Untuk transmisi Daya Maksimum
Kita tahu bahwa daya kuda yang ditransmisikan oleh sabuk adalah :

75
) (
2 1
xv T T
P

...(i)
Dimana :
T
1
= Tegangan paa sisi tegang (kg),
T
2
= Tegangan pada sisi kendur (kg),
v = Kecepatan sabuk (m/det.).
Juga kita ketahui bahwa :

e
T
T

2
1

e
T
T
2
1
....(ii)
Substitusi nilai T
2
dari persamaan (i)

C v T
xv
e
T
xv
e
T
T
P
1
1
1
1
75
1
1
75

,
_

,
_

....(iii)
Dimana
75
1
1
,
_

e
C
Kita tahu bahwa T
1
= T- Tc
Dimana T = tegangan maksimum
Tc = teganan sebtrifugal (kg)
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 196
Substitusi nialai T
1
dari persamaan (iii)

( ) xvxC TxT P
c


xvxc
g
Wv
T

,
_


2
(substitusi
g
Wv
T
c
2

)

xC
g
Wv
Tv

,
_


2
Untuk daya maksimum,

0
dv
dP
atau
0
3
2

g
wv
T
....(iv)

0 3
c
T T
(subsitusi
g
wv
2
)
atau
c
T T 3
Ditunjukan bahwa jika daya kua yang diransmisikan maksimum, 1/3
rd
tegangan
maksimum diserap sebagai tegangan sentrifugal
Catatan : Dari persamaan (iv) kecepatan sabuk untuk daya maksimum,

W
Tg
v
3
dalam satuan metric

m
T
3
dalam satuan SI
Contoh 5.4. Sabuk kulit 9 mm x 250 mm dipakai untuk memutarkan puli diameter 90
cm pada 336 rpm. Jika busur aktif pada puli kecil 120
0
dan tegangan pada sisi tegang 20
kg/cm
2
, cari HP sabuk jika
00098 , 0
, koefisien gesek kulit dan besi tuang 0,35.
Diket:
t = 9 mm = 0,9 cm
b = 250 mm = 25 cm
N = 336 rpm
180
120 120
0


f = 20 kg/cm
2
00098 , 0
35 , 0
Jawab:
085 , 2
3196 , 0
3 , 2
735 , 0
log
735 , 0 1 , 2 35 , 0 log 3 , 2
kg 450 5 , 22 20
tegang) sisi pada Tegangan (T
m/sec 834 , 15 cm/sec 4 , 583 . 1
60
336 90
60
cm2 5 , 22 9 , 0 25
2
1
2
1
2
1
1 1







T
T
T
T
x
T
T
x
a f T
x x dN
v
x t b a


Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 197
tegang) sisi pada Tegangan (T kg 8 , 215
085 , 2
450
085 , 2
1
1
2

T
T
Berat sabuk permeter panjang,
kg 22 00098 , 0 100 5 , 22
jenis berat x panjang x luas

x x
w
Tegangan sentrifugal,
kg 2 , 56 ) 834 , 15 (
81 , 9
2 , 2
2
2

v
g
w
T
c
Total tegangan tarik pada sisi tegang
kg 2 , 506 2 , 56 450
1 1
+
+
c t
T T T
Total tegangan tarik pada sisi kendur,
kg 272 2 , 56 8 , 215
2 2
+
+
c t
T T T
Kapasitas HP sabuk
hp 4 , 49
75
834 , 15 ) 272 2 , 506 (
75
) (
2 1

v T T
P
t t
Contoh 5.5 Sabuk lebar 10 cm dan tebal 1 cm mentransfer daya 1.000 m/mnt.
Tegangan tarik aktif pemutar 1,8 kali sisi kendur. Jika tegangan yang diijinkan 16 kg/cm
2
,
hitunglah hp maks yang dapat dipindahkan pada kecepatan ini. Asumsi berat jenis kulit 1
gm/cm
2
. Tentukan hp maksimum absolut yang dapat dipindahkan oleh sabuk dan
kecepatan pada saat pemindahan.
Diket:
Lebar sabuk (b) = 10 cm
Ketebalan sabuk (t) = 1 cm
Luas permukaan sabuk (a) = 10 x 1 = 10 cm
Kec. Sabuk (v) =1000 m/men. = 50/3 (m/sec.)
Tegangan bersih (T
1
- T
2
) =1,8 T
2
Tegangan yang diizinkan pada sabuk (f) = 16 kg/cm
2
Gaya tarik maksimum pada sabuk (T) = f X a = 10 X 16 =160 kg
Massa jenis sabuk () = 1gm/cm
3
Berat sabuk tiap satuan panjang (w) =
kg/m 1
1000
100 10 1

x x
T
c
= Tegangan sentrifugal
T
1
= Tegangan pada sisi tegang
T
2
= Tegangan pada sisi kendur
Dari persamaan :
T
c
34 , 28
8 , 9
3
50
1
2

,
_


X
g
wv
T
1
kg 36 , 131 34 , 28 160
c
T T
kg 47
8 , 2
66 , 131
8 , 2
8 , 1
1
2 2 2 1

T
T T T T
Jawab :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 198
a. P
. H.P 81 , 18
75
3
50
) 47 66 , 131 (
75
) (
2 1

v T T
b. V
w
T
g
a
3

= . m/sec 87 , 22
1 3
8 , 9 160

X
X
c. Kita ketahui bahwa tegangan pada sisi tegang,
kg
3
320
3
160
160
1

c
T T T
Dan tegangan pada sisi kendur,
kg 1 , 38
8 , 2 3
320
8 , 2
1
2

X
T
T
( )
HP 210
75
87 , 22 1 , 38
2
320
75
2 1

,
_

X
V T T
P
a
17. Tegangan Awal pada Sabuk
Bila sabuk menghubungkan kedua puli (driver dan driven), kedua ujungnya
disambungkan sehingga sabuk-sabuk bisa terus berputar, gerakan yang terjadi pada
sabuk dihasilkan dari engkaman yang kuat dan gaya gesek antara sabuk dan puli.
Sehingga untuk memperbesar cengkraman itu sabuk dikenankan. Pada keadaan ini,
walaupun puli dala keadaan diam, pada sabuk bekerja beberapa tegangan, diseut
tegangan awal.
Saat driver mulai bergerak, tarikan bekerja pada satu sisi (meningkatkan tegangan di
sisi yang lain) dan dilanjutkan pada sisi satunya (menurunkan tegangan sabuk pada sisi
itu). Peningkatan tegangan sabu di satu sisi disebut juga tegangan pada sisi tegangan
penurunan tegangan pada satu sisi disebut teganga sisi kendur:
Misal :
T
0
= Tegangan awal pada sabuk,
T
1
= Tegangan pada sisi tegang,
T
2
= Tegangan pada sisi kendur,

= Koefisien peningkatan panjang sabuk tiap menit


Penambahan tegangan pada sisi tegang :
= T
1
- T
0
Penambahan panjang sabuk paa sisi eang :
= (T
1
-T
0
) (i)
Penurunan tegangan pada sisi kendur :
= T
0
T
2
pemendekan sabuk pada sisi kendur :
= (T
0
T
2
).. ....(ii)
Dengan asumsi bahwa bahan material elastis sempuna sehingga panjang sabuk
cenderung konstan, saat diam atau bergerak sehingga penambahan panjang pada sisi
tegang akan sama dengan pemendekannya pada sisi kendur. Dari persamaan (i) dan (ii)
( ) ( )
2 0 0 1
T T T T
Atau
( ) ( )
2 0 0 1
T T T T

2
2 1
0
T T
T
+
(abaikan tegangan sentrifugal)
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 199

2
2
2 1
Tc T T + +
(gaya sentrifugal diperhitungkan)
Catatan : Dalam kenyataan, material sauk tidak elastis sempurna, oleh karena itu jumlah
tegangan T
1
dan T
2
saat sabuk mentansmisikan daya selalu lebih besar 2 kali
tegangan awal. Menurut C.G. Barth, persamaan antara T
0
, T
1
, dan T
2
dibrikan
sebagai berikut :
0 2 1
2 T T T +
Contoh 5.6. Dua poros sejajar yang jarak antara kedua sumbunya adalah 4,8 m,
dihubungkan oleh transmisi open-belt. Diameter puli yang besar adalah 1,5 m dan yang
kecil adalah 1,05 m. Gaya tarik awal dalam sabuk saat diam adalah 3 kN. Massa sabuk
adalah 1,5 kg/m. Koefisien antara sabuk dan puli adalah 0,3. Dengan memasukan gaya
sentrifugal dalam perhitungan, hitung daya kuda yang ditransmisikan bila puli yang kecil
berotasi pada 400 rpm.
Diket:
Jarak antara sumbu-sumbu poros (x) =4,8 m
Diameter puli yang besar (d
1
) =1,5 m
Jari-jari puli yang besar (d
1
) = 0,75 m
Diameter puli yang kecil (d
2
) =1,05 m
Jari-jari puli yang kecil (r
2
) = 0,525 m
Gaya awal pada sabuk ( T 0 ) = 3 kN = 3000 N
Massa sabuk (m) = 1,5 kg/m
Koefisien gesek () =0,3
Putaran pada puli yang kecil (N) = 400 rpm
Kecepatan sabuk (v) = sec / 22
60
400 05 , 1
60
2
m
X X N D


Ditanya :
Daya yang ditransmisikan dengan memperhitungkan gaya sentrifugal (P)
Jawab :
Kita tahu bahwa, gaya sentrifugal :
N X mv T
c
726 22 5 . 1
2 2

Jika T
1
= Tegangan pada sisi tegang,
T
2
= Tegangan pada sisi kendur
( )
( ) i ..... N 548 . 4
2
726 2
3000
2
2
2 1
2 1 2 1
0
+
+ +

+ +

T T
X T T T T T
T
c
Dan kita ketahui untuk open belt drive :
' 41 2 0468 , 0
8 , 4
625 , 0 75 , 0
sin
2 1 o
x
R R


Sudut singgung pada puli yang kecil adalh :
( ) rad. 05 , 3 ' 38 174 ' 41 2 2 180 2 180
0 0 0 0
X
Dengan persamaan :
2,3
05 , 3 3 , 0 log
2
1
X
T
T

Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 200
log
3978 , 0
3 , 2
05 , 3 3 , 0
2
1

X
T
T
2 1
2
1
5 , 2 5 , 2 T T
T
T

Substitusikan nilai T
1
dalam persamaan (i) :
N 4 , 299 . 1 548 . 4 5 , 2
2 2 2
+ T T T

N 6 , 248 . 2 4 , 1299 548 . 4
1
T
Daya yang ditransmisikan :
P
( ) ( ) kW 88 , 20 W 880 . 20 22 4 , 1299 6 , 248 . 2
2 1
X v T T
18. Transmisi Dengan Sabuk-V
Sabuk-V dibuat dari serat dan kawat dalam karet dan dibungkus dengan serat dan
karet lagi seperti pada gambar. Sabuk ini dicetak dalam bentuk trapesium dan tanpa
ujung. Biasanya digunakan untuk jarak yang dekat. Sudut pada sabuk-V berkisar antara
30- 40 derajat. Daya ditransmisikan oleh tegangan antara sabuk dan alur-V. Kelonggaran
harus diberikan pada alur seperti pada gambar 5.19, umtuk mencegah sentuhan akibat
kesesakan. Sabuk-V dipasang dalam sudut-sudut tertentu dengan sisi tegang pada bagian
atas atau bawah. Untuk meningkatkan daya yang ditransmisikan, beberapa sabuk-V dapat
digunakan. Perlu dicatat untuk pengunaan sabuk-V lebih dari satu, tegangan yang
bekerja harus merata sehingga gaya yang terbagi sama pada tiap sabuk. Bila salah satu
sabuk rusak, maka semua sabuk harus diganti. Jika hanya satu sabuk yang diganti,
tegangan pada sabuk pengganti akan lebih besar dan berputar dengan kecepatan yang
berbeda.
Gambar 5.19.
Sabuk-V dibuat dalam lima jenis yaitu A,B,C,D dan E. Ukuran standar pada sabuk-
V diberikan pada tabel dibawah. Puli untuk sabuk-v dibuat dari besi cor atau baja tekan
untuk mengurangi berat. Ukuran standar untuk puli alur-V diberikan pada tabel dibawah.
Tabel 5.4. Ukuran Standar untuk Sabuk- V
Jenis
sabuk
Rentang
daya kuda
Diameter
tusuk
minimum
(d) mm
Lebar
puncak
(b)mm
Ketebala
n (t)mm
Berat per
meter
panjang kg
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 201
A
B
C
D
E
1-5
3-20
10-100
30-200
40-500
75
125
200
355
500
13
17
22
32
38
8
11
14
19
23
0,106
0,189
0,343
0,596
-
Tabel 5.5. Ukuran Standar Puli Alur-V
Jenis
sabuk
w d a c F e Jumlah alur
A
B
C
D
E
11
14
19
27
32
12
15
20
28
33
3,3
4,2
5,7
8,1
9,6
8,7
10,8
14,3
19,9
23,4
10
12,5
17
24
29
15
19
25,5
37
44,5
6
9
14
14
20
19. Panjang Kisar Standar Sabuk-V
Berdasarkan standar internasional : 2494 1964, sabuk-V didisain berdasarkan jenis
dan panjang nominal dalamnya. Contoh sebuah sabukV jenis A dan panjang dalamnya
914 mm didesain seperti A914 IS : 2494. Standar panjang sabuk dalam mm adalah :
610, 660, 711, 787, 813, 889, 914, 965, 991, 1016, 1067, 1094, 1168, 1219, 1295,
1372, 1397, 1422, 1473, 1524, 1600, 1626, 1651, 1727, 1778, 1905, 1981, 2032, 2057,
2159, 2286, 2438, 2464, 2540, 2667, 2845, 3048, 3150, 3251, 3404, 3658, 4013, 4115,
4394, 4572, 4953, 5334, 6045, 6807, 7569, 8331, 9093, 9885, 10617, 12141, 13665,
15189, 16713.
Panjang kisar didapat dengan menambahkan 36 mm untuk jenis A, 43 mm untuk
jenis B, 56 mm unuk jenis C, 79 mm untuk jenis D, dan 92 mm untuk jenis E.
20. Kelebihan dan Kekurangan Taransmisi Sabuk-V Dibanding Transmisi dengan
sabuk Rata
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan transmisi sabuk-V dibanding transmisi
sabuk rata :
Kelebihan :
1. Transmisi dengan sabuk-V memberikan kepadatan untuk jarak yang kecil/pendek
antara pusat-pusat puli,
2. Pemutar adalah positif karena slip antara sabuk dan alur puli dapat diabaikan,
3. Operasi sabuk dan puli tidak berisik,
4. Sabuk memiliki kemampuan sebagai bantalan terhadap goncangan saat mesin
dinyalakan,
5. Gaya desakan sabuk terhadap alur memberikan nilai yang tinggi terhadap pambatasan
perbandingan tegangan, karena itu daya yang ditransmisikan oleh sabuk-V lebih besar
dibanding oleh sabuk rata untuk gaya gesekan yang sama, sudut kontak dan gaya
tarik yang sama dalam sabuk,
6. Perbandingan kecepatan yang tinggi ( max. 10) dapat dihasilkan,
7. Sabuk-V dapat dioperasikan dalam arah yang berlainan, dengan sisi tegang dari sabuk
dapa di bawah atau di atas. Garis sumbu antara poros dapat horizontal, vertical atau
membentuk sudut.
Kekurangan :
1. Sabuk-V tidak dapat digunakan untuk jarak antara yang besar,
2. Masa pakai sabuk-V lebih pendek daripada sabuk rata,
3. Kontruksi puli untuk sabuk-Vlebih rumit disbanding untuk sabuk rata.
21. Perbandingan Tegangan pada Transmisi Sabuk-V
Sebuah sabuk-V dengan alur puli seperti pada gambar 5.20.
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 202
Misal :
R
1
= Reaksi normal antara sabuk dan sisi-sisi alur,
R = Reaks total pada permukaan alur
2 = Sudut alur,
= Koefisien gesek antara sabuk dan sisi-sisi alur.
Penyelesaian reaksi vertical pada alur :
R =
sin sin
1 1
R R +
= 2
sin
1
R
Atau
sin 2
1
R
R
Gambar 5.20.
Perbandingan tegangan pada transmisi sabuk-V dalam kelipatan cosec lebih besar
dari transmisi sabuk rata.
Kita ketahui bahwa gaya gesek :


ec R
R R
X R
cos
sin sin 2
2 2
1


Dengan mengambil bagian kecil sabuk dengan sudut d pada pusat, tegangan pada
satu sisi akan menjadi T dan pada sisi yang lain T + dT. Kemudian kita dapatkan tahanan
gesek setara dengan R cosec disbanding R. Sehingga hubungan antara T
1
dan T
2
untuk transmisi sabuk-V adalah :
2,3 log
ec
T
T
cos
2
1

22. Penggerak (Drives) V-rata


Gambar 5.21.
Dalam beberapa kasus, khususnya ketika sebuah sabuk rata diganti oleh sabuk-V,
akan sangat ekonomis jika menggunakan puli muka rata, dari pada kuli dengan alur
banyak, seperti ditunjukan pada gambar. Biaya untuk pembentukan alur dapat
dihilangkan. Ini dinamakan dengan transmisi sabuk (Rata-V).
Contoh 5.7. Sebuah kompresor membutuhkan daya 120 h.p untuk berputar sekitar
250 rpm. Digerakan dengan sabuk V dari motor listrik yang berputar 750 rpm. Diameter
puli pada poros kompresor tidak boleh lebih dari 1m, sedangkan jarak kedua puli dibatasi
1,75 m. Kecepatan sabuk tidak lebih dari 1600 m/ menit.
Tentukan jumlah sabuk v yang diperlukan untuk mentransmisikan daya jika tiap sabuk
mempunyai luas permukaan 3,75 cm
2
dan beratnya 0,001 kg/cm
3
dan mempunyai
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 203
tegangan tarik yang diizinkan 25 kg/cm
2
. Sudut alur V pada puli adalah 35
0
. Koefisien
gesek antara sabuk dan puli adalah 0,25. Tentukan juga panjang sabuk yang diperlukan.
Diketahui :
Daya kuda yang diperlukan (P) = 120 h.p.
Putaran kompresor (N
1
) = 250 rpm.
Putaran motor (N
2
) =750 rpm.
Diameter puli pada poros kompresor (d
1
) = 1 m
Jarak antara kedua puli (x) = 1,75 m
Kecepatan sabuk (v) = 1.600 m/men.=1600/60 =
m/sec
3
80
Luas permukaan sabuk (a) = 3,75 cm
2
Massa jenis sabuk () =0,001 kg/cm
3
Sudut alur pada puli V (2)=35
0
0
5 , 17
Koefisien gesek antara sabuk dan puli () = 0,25
Ditanya :
a) Jumlah sabuk (n)
b) Panjang sabuk (L)
Jawab :
a. Kita ketahui bahwa berat sabuk persatuan panjang :
w = luas x panjang x massa jenis
= 3,75 x 100 x 0,001 = 0,375 kg
Gaya sentrifugal
T
c
=
kg X v
g
w
2 , 27
3
80
81 , 9
375 , 0
2
2

,
_

Tegangan maksimim pada sabuk :


T =
kg X a f 8 , 93 75 , 3 25 .
Tegangan pada sisi tegang sabuk :
T
1
= T-T
c
= 93,8-27,2 =66,6 kg
Misalkan

d
2
=diameter puli pada poros motor
Dengan persamaan :
m
X
N
Xd N
d
d
d
N
N
3 / 1
750
1 250
2
1 1
2
2
1
2
1

Untuk open belt drive :


sin
1907 , 0
10
2
75 , 1 2
3
1
1
2
2 1 2 1

X x
d d
x
r r


0
11
Sudut singgung pada puli yang kecil :
( )
0 0 0
158 11 2 180 2 180 X
. rad 76 , 2
180
158

X
Dengan persamaan :
2,3 log
0
2
1
5 , 17 cos 76 , 2 25 , 0 cos ec X ec
T
T

Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 204
log
997 , 0
3 , 2
5 , 17 cos 76 , 2 25 , 0
0
2
1

ec X
T
T

kg 7 , 6
31 , 9
6 , 66
931 , 9
931 , 9
1
2
2
1

T
T
T
T
Daya yang ditransmisikan :
=
( ) ( )
. . 3 , 21
75
80 7 , 6 6 , 66
75
2 1
p h
v T T

Jumlah sabuk :
n =
sabuk tiap pada kuda daya
ikan ditransmis yang daya total Jumlah
n =
56 , 5
3 , 21
120

atau 6
b. panjang sabuk
L =
( )
( )
( )
75 , 1
6
1
2
1
75 , 1 2
6
1
2
1
2
2
2
2 1
2 1

,
_

+
+ +
,
_

+ + + X
x
r r
x r r
= 2,1 + 3,5 + 0,143 = 5,743 m
Contoh 5.8. Dua poros yang jarak antara kedua sumbunya 100 cm dihubungkan oleh
sabuk V. Puli penggerak disuplai daya 125 h.p. dan mempunyai diameter 30 cm, berputar
pada 1000 rpm. Sedangkan puli yang digerakan berputar pada 375 rpm. Sudut pada alur
puli adalah 40
0
. Gaya tarik yang diizinkan dalam sabuk 21 kg/cm
2
dan luas permukaan
sabuk 4 cm
2
. Massa jenis sabuk 1,11 gm/cm
3
. Puli yang digerakan bergantung jaraknya
dari bearing terdekat adalah 20 cm. Koefisien gesek antara sabuk dan puli adalah 0,28.
Tentukan :
a) Jumlah sabuk yang diperlukan,
b) Diameter puli yang digerakan, jika tegangan geser yang diizinkan adalah 420 kg/ cm
2
Diketahui :
Jarak antar kedua poros (x) = 100cm
Daya kuda yang disuplai untuk menggerakan puli (P) = 125 h.p.
Diameter efektif pada puli penggerak (d
1
) = 30 cm
Putaran pada puli penggerak (N
1
)= 1000 rpm.
Putran puli yang digerakan (N
2
) = 375 rpm.
Sudut alur pada puli (2) = 40
0 0
20
Luas permukaan sabuk (a) = 4cm
2
Tegangan tarik yang diizinkan (f) = 21 kg/cm
2
Massa jenis sabuk () = 1,11 gm/cm
3
Jarak antar sumbu puli yang digerakan terhadap bearing terdekat = 20 cm
Ditanya :
a. Jumlah sabuk (n),
b. Diameter puli yang digerakan (d
2
)
Jawab :
Kita ketahui bahwa berat sabuk per satuan panjang :
W = luas x panjang x massa jenis
= a . x . = 4 x100 x 1,11 = 444 gm = 0,444 kg
Tegangan sentrifugal :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 205
kg
X X
X
g
wv
T
c
2 , 11
81 , 9
60
000 . 1 3 , 0
444 , 0
2
2

,
_


Gaya tarik maksimum pada sabuk :
T = f . a = 21 x 4 = 84 kg
Tegangan pada sisi tegang :
T
1
= T - T
c
= 84 -11,2 = 72,8 kg
Dengan persamaan :
25 , 11
000 . 1
30 375
2
1 1
2
2
1
2
1

X
N
Xd N
d
d
d
N
N
Untuk open belt drive
0 0 2 1 2 1
38 , 5 ' 23 5 09375 , 0
100 2
25 , 11 30
2
sin


X x
d d
x
r r
Sudut singgung pada puli yang kecil :
. 95 , 2 24 , 169 38 , 5 2 180 2 180
0 0 0 0
rad X
Dengan menggunakan persamaan :
9238 , 2 95 , 2 28 , 0
20 cos 95 , 2 28 , 0 cos log 2,3
2
1
X X
ec X X ec
T
T


2,3 log
42 , 2
2
1

T
T

47 , 6
22 , 11
8 , 72
22 , 11
22 , 11
05 , 1 3 . 2
42 , 2
log
1
2
2
1
2
1

T
T
T
T
T
T
kg
a. Jumlah sabuk
Kita tahu bahwa daya kuda yang ditransmisikan tiap sabuk:
( ) ( ) ( )
. . 88 , 13
4500
1000 3 , 0 47 , 6 8 , 72
60 75 75
1 1 2 1 2 1
p h
x x
X
N d T T v T T


Jumlah sabuk : n =
9
88 , 13
125



sabuk tiap kuda daya
kuda daya Total
b. Diameter puli yang digerakan
Kita tahu bahwa momen yang ditransmisikan oleh puli yang digerakan :
cm kg m kg
N
P
. 290 , 2 . 9 , 22
375 . 2
4500 . 125
2
4500 .
T
2


Momen bengkok :
M = (T
1
+ T
2
+ T
c
) 20
= (72,8 + 6,47 + 2 . 11,2) 20 = 2.033,4 kg.cm
Momen resultan :
Tr = ( ) ( ) cm kg M T . 062 . 3 033 . 2 290 . 2
2
2 2 2
+ +
Dengan persamaan :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 206
Tr =
2
.
16
d f
a

d
13 , 37
420 .
062 , 3 . 16 16
2


a
f
Tr
d =
364 , 3 13 , 37
atau 3,5 cm.
23. Transmisi dengan Tali
Tali untuk transmisi daya biasanya dibuat dari manila, rami atu katun. Penampangnya
berbentuk lingkaran seperti pada gambar. Salah satu kelebihan utama dari transmisi
dengan tali adalah beberapa transmisi terpisah dapat diambil dari sebuah puli penggerak.
Gambar 5.22.
Misalnya, pada banyak pemintalan poros-poros pada tiap lantai dihubungkan oleh tali
secara langsung dari puli mesin utama di lantai dasar. Sudut alur dari puli untuk
pemasangan tali biasanya 45 derajat. Alur-alur puli dibuat menyempit didasar dan tali
dijepit diantara ujung-ujung alur-V untuk meningkatkan gaya cengkaman tali terhadap puli.
Permukaan puli harus halus untuk menghindari gesekan alur terhada tali. Diameter poros
harus besar untuk megurangi gesekan dalam dan tegangan bengkok oleh tali. Ukuran
maksimum dari poros roda adalah 40 d dan minimum 36 d, dimana d adalah diameter tali
dalam cm.
Seperti pada transmisi dengan sabuk-V perbandingan tegangan dinyatakan dengan :
2,3 log
ec
T
T
cos
2
1

Catatan : Untuk kasus dimana daya yang ditransmisikan dalam jarak yang sangat jauh
seperti di pertambangan, lift, dan alat pengangkat, tali kawat baja banyak
digunakan. Tali kawat berputar pada alur puli namun diam pada dasar alur dan
tidak terjepit antara ujung-ujung alur.
Tali kawat punya beberapa keuntungan dibanding tali katun :
1. Lebih ringan,
2. Operasi tidak berisik,
3. Dapat menahan beban kejut,
4. Lebih kuat, dan
5. Tidak akan rusak secara tiba-tiba.
Contoh 5.9. Sebuah tali mentransmisikan 350 hp dari sebuah puli berdiameter 120
cm, yang berputar pada 300 rpm. Sudut kontak diambil

rad. Sudut setengah alur 22,5


0
.
Tali yang digunakan berdiameter 5 cm. Berat tali adalah 1,3 kg/m. Tiap tali mempunyai
tarikan maksimum 220 kg dan koefisien gesek antara tali dan puli 0,3. Tentukan jumlah tali
yang dibutuhkan. Jika gantungan terakhir dari puli adalah 50 cm, ukuran yang dianjurkan
untuk poros puli dibuat dari baja dengan tegangan geser 400 kg/cm
2
.
Diketahui:
Daya yang ditransmisikan P = 350 hp
Diameter puli, d = 120 cm
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 207
Kecepatan tali m/det 18,85 cm/det 885 . 1
60
300 120
60

x x N d
v

Sudut kontak

rad
Sudut setengah alur,
0
5 , 22
Diameter tali = 5 cm
Berat tali, w = 1,3 kg/m
Tarikan maximum tiap tali, T = 220 kg
Koefisien gesek
3 , 0
Tegangan geser untuk bahan poros
400
s
f
kg/cm
2
Jawab:
47 ) 85 , 18 (
81 , 9
3 , 1
2 2
v
g
w
Tc
kg
Tarikan pada sisi tegang tali
kg 173 47 220
1

C
T T T
jika T
2
= tarikan pada sisi kendur tali
kg 76 , 14
72 , 11
173
72 , 11
72 , 11
3 , 2
46 , 2
log
46 , 2 6131 , 2 3 , 0
5 , 22 cos 3 , 0
cos log 3 , 2
1
2
2
1
2
1
0
2
1

T
T
T
T
T
T
x x
ec x x
ec
T
T


Jumlah tali yang dibutuhkan
HP yang ditransmisikan tiap tali,
hp 8 , 39
75
85 , 18 ) 76 , 14 173 (
75
) (
2 1

v
T T
jumlah tali yang dibutuhkan
9 atau 8 , 8
8 , 39
350
ikan/tali ditransmis yang hp
ikan ditransmis yang hp jumlah

Diameter untuk poros puli


Jika d
1
= diameter poros puli,
kg.cm 556 , 83 kg.m 56 , 835
300 2
500 . 4 350
2
500 . 4



x
N
Px
T
karena gantungan terakhir dari puli adalah 50 cm, maka momen lengkung pada
poros,
kg.cm 792 , 126 450 ) 47 2 76 , 14 173 (
i) jumlah tal (9 9 50 ) 2 (
2 1
+ +
+ +
x
x T T T M
C
kg.cm 850 . 151 ) 792 , 126 ( ) 556 , 83 (
2 2
2 2
4
+
+ M T T
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 208
cm 5 , 12 atau 45 , 12 4 , 933 . 1
4 , 933 . 1
400
16 151850
400
16
3
1
3
1
3
1

d
x
d
d T
C

Elemen Mesin

Anda mungkin juga menyukai