2
1
1
2
Dengan t = ketebalan sabuk
Cat. : Untuk pemasangan sabuk gabungan (banyak) seperti pada gambar 5.9,
perbandingan kecepatan diberikan :
4 2
3 1
1
4
xd d
xd d
N
N
atau :
digerakan yang puli perkalian hasil
penggerak puli perkalian Hasil
pertama sabuk Kecepatan
digerakan khir sabuk tera Kecepatan
,
_
Serupa :
) .....( .......... .......... ..........
100
1
100
2
2 2
2
2 2
ii
s
v N d
s
v v N d
,
_
Dimana : s
1
% = Slip antara puli penggerak dan sabuk,
s
2
% = Slip antara sabuk dan puli yang digerakan,
V = Kecepatan sabuk pada puli penggerak tiap menit.
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 187
Sehingga dengan mensubstitusikan persamaan (i) ke persamaan (ii)
,
_
,
_
,
_
100 100
1
100
1
100
1
2 1
2
1
1
2
2 1
1 1 2 2
s s
d
d
N
N
s
X
s
N d N d
dengan mengabaikan
1000
2 1
xs s
=
1
]
1
,
_
100
1
2 1
2
1
s s
d
d
=
,
_
100
1
2
1
s
d
d
(dimana s = s1 + s2 adalah slip total)
Jika ketebalan sabuk dipertimbagkan, maka :
,
_
+
+
100
1
2
1
1
2
s
t d
t d
N
N
Contoh 5.1. Sebuah mesin bekerja pada putaran 150 rpm yang memutarkan poros
memanjang (line shaft) dengan sabuk. Diameter pulley mesin 75 cm dan puli pada line
shaft 45 cm. Sebuah puli diameter 90 cm pada line shaft memutarkan puli diameter 15 cm
yang dipasak ke sebuah poros dinamo. Carilah kecepatan poros dinamo, jika
(i) Tidak ada slip
(ii) Ada slip sebesar 2% tiap penggerak
Diketahui:
N
1
= 150 rpm
d
1
= 75 cm
d
2
= 45 cm
d
3
= 90 cm
d
4
= 15 cm
N
4
= Kecepatan poros dinamo
Gambar 5.12.
Jawab:
(i) Tidak ada slip
rpm 500 . 1
15 45
90 75 150
4 3
2 1 1
4
4 3
2 1
1
4
x
x x
xd d
xd xd N
N
xd d
xd d
N
N
(ii) Ada slip sebesar 2% tiap penggerak
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 188
rpm 440 . 1
100
98
100
98
15 45
90 75 150
100
2
1
100
2
1
100
1
100
1
4 3
2 1 1
4
2 1
4 3
2 1
1
4
,
_
,
_
,
_
,
_
x x
x
x x
x
xd d
xd xd N
N
x
xd d
xd d
N
N
10. Panjang Sabuk pada Open belt Drive
Pada kasus ini, kedua puli berputar dalam arah yang sama, seperti pada gambar
5.13.
Misalkan : O
1
dan O
2
= pusat-pusat dari kedua puli ,
r
1
dan r
2
= jari-jari puli besar dan kecil,
x = jarak o1-o2,
L = total panjang sabuk.
Misal titik lepas sabuk dari puli (garis singgung) adalah E dan G, dan pada puli kecil
adalah F dan H seperti pada gambar.
Melalui O
2
tarik garis O
2
M sejajar terhadap FE. Dari geometri, kita dapat tentukan O
2
M
akan tegak lurus terhadap O
1
E.
Misal sudut M O
2
O
1
= radian.
Gambar 5.13.
Kita dapat tentukan bahwa panjang sabuk adalah :
= busur JJE + EF + busur FKH + MHG
= 2 (busur JE + EF + busur FK).(i)
Dari geometri, kita dapat tentukan bahwa :
x
r r
2 1
Sin
Karena sudut sangat kecil sehingga :
) ( .......... .......... .......... sin
2 1
ii
x
r r
Busur JE =
) ........( .......... .......... ..........
2
1
iii r
,
_
Bussur FK=
) .....( .......... .......... ..........
2
2
iv r
,
_
EF= ( )
2
2 1
2
2
r r x MO
=
2
2 1
1
,
_
x
r r
x
Perluasan persanmaan ini dengan teori binominal :
EF =
1
1
]
1
+
,
_
......
2
1
1
2
2 1
x
r r
x
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 189
=
( )
x
r r
x
2
2 1
2
Substitusikan nilai busur JE dari persamaan (iii), busur Fk dari persamaan (iv), dan
EF dari persamaan (i), kita dapatkan ;
( )
( )
1
]
1
+ +
1
1
]
1
,
_
+
,
_
2 2
2 1
1
2
2
2 1
1
2 2
2
2
1 2
2 2 2
2 L
r r
x
r r
x r
x
r
r
x
r r
x r
L =
( ) ( )
( )
1
1
]
1
+ + +
x
r r
x r r r r
2
2 1
2 1 2 1
2 2
Substitusikan nilai =
( )
x
r r
2 1
dari persamaan (ii) didapat :
L =
( )
( )
( )
( )
1
1
]
1
+ +
x
r r
x r r
x
r r
x r r
2
2 1
2 1
2 1
2 1
2 2
=
( )
( ) ( )
1
1
]
1
+ +
x
r r
x
x
r r
r r
2
2 1
2
2 1
2 1
2
2
=
( )
( )
1
1
]
1
+ + +
x
r r
x r r
2
2 1
2 1
2
11. Panjang Sabuk Cross Belt Drive
Dalam kasus ini, kedua puli berputar dalam arah yang berlawanan seperti pada
gambar 5.14.
Gambar 5.14.
Misal : O
1
dan O
2
= pusat kedua puli, r
1
dan r
2
= jari-jari puli besar dan kecil, x =
jarak antara O
1
dan O
2
, L = Total panjang sabuk.
Misal garis singgung sabuk pada puli besar adalah E dan G dan pada puli kecil
adalah F dan H seperti pada gambar 5.14. Dari O
2
tarik garis O
2
W sejajar terhadap FE
dan dari geometri, kita tahu bahwa O
2
M akan tegak lurus pada O
1
E.
Misal sudut M O
2
O
1
= radian, panjang sabuk : busur GJE+EF=BUSUR FKH+HG
= 2(busurJE+EF+busurFK)
Dari geometri kita dapatkan bahwa :
x
r r
2 1
sin
+
Karena sudut
,
_
2
1
r JE Arc
.......(iii)
Sama juga untuk busur
,
_
2
2
r FK
......(iv)
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 190
2
2 1
2
2 1
2
2
1
) (
,
_
+
+
x
r r
x
r r x MO EF
Mengembangkan persamaan ini degan theorema binomial
x
r r
x
x
r r
x EF
2
) (
.....
2
1
1
2
2 1
2
2 1
+
1
1
]
1
+
,
_
+
Subsitusikan nilai busur JE dari pers. (iii), busur FK dari pers. (iv) dan EF dari pers.
(v) dalam pers. (i), kita dapatkan
1
]
1
+
+ + + +
1
]
1
+
+ + + +
1
]
1
+ +
+
+ +
1
]
1
,
_
+ +
+
+
,
_
+
x
r r
x r r r r
x
r r
x r r r r
r r
x
r r
x r r
r
x
r r
x r L
2
2 1
2 1 2 1
2
2 1
2 1 2 1
2 2
2
2 1
1 1
2
2
2 1
1
) (
2 ) ( 2 ) (
2
) (
) ( ) (
2
2
2 2
) (
2
2
2 2
) (
2
2
Subsitusikan nilai
x
r r
2 1
+
dari pers. (i)
1
]
1
+
+ + +
1
]
1
+
+
+
+ +
1
]
1
+
+ +
+
+ +
x
r r
x r r
x
r r
x
x
r r
r r
x
r r
x r r
x
r r
r r L
2
2 1
2 1
2
2 1
2
2 1
2 1
2
2 1
2 1
2 1
2 1
) (
2 ) (
) (
2
) ( 2
) (
) (
2 ) (
) ( 2
) (
m 45 , 33 cm 345 . 3
200 . 1
) 40 240 (
100 . 1 2 ) 40 240 (
) (
2 ) (
2
2
2 1
2 1
+
+ + +
+
+ + +
x
x
r r
x r r L
,
_
+ +
+ +
diabaikan
2
2 2 2
2
sin
2
sin ) ( RN
(i) pers. dalam
2 2
sin
T
T
T T T
T T T
Kemudian jumlahkan gaya vertikal
2
cos
2
cos ) (
T T T R
N
+
...(iii)
Karena sudut sangat kecil, maka
1
2
cos
T
RN
T T R
N
+
...(iv)
Dari pers. (ii) dan (iv)
T
T
atau
.
T
T
Integralkan kedua sisi dengan batas T
1
dan T
2
,
e
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
2
1
2
1
log
2
1
2
1
...(v)
Persamaan (v) dapat ditegaskan dalam istilah logaritma ,
2
1
log 3 , 2
T
T
Catatan :
1. Tegangan maksimum dalam sabuk pada sisi tegang dapat dicari dengan persamaan :
T
1
= f x b x t
Dimana : f = tegangan maksimum dalam sabuk,
b = lebar sabuk,
t = tebal sabuk.
2. Sedangkan penentuan sudut kontak, harus diingat bahwa sudut kontak pada puli kecil,
jika kedua puli terbuat dari material yang sama kita dapatkan :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 193
drive) belt cross (untuk
drive) belt open (untuk sin
2 1
2 1
x
r r
x
r r
+
Sudut kontak
drive) belt cross (untuk rad
180
) 2 1800 (
drive) belt open (untuk rad
180
) 2 180 (
0
+
Sudut kontak = (180 - 2)
rad
180
+
+ + +
+
+ + +
x
r r
x r r L
Sudut kontak antara sabuk dan puli
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 194
rad 474 , 3
180
' 12 199
' 12 199 ' 36 9 2 180
2 180
' 36 9
1667 , 0
95 , 1
1 , 0 225 , 0
sin
0
0 0 0
0
0
2 1
+
+
x
x
r r
Daya yang ditransfer
N 3 , 419
385 , 2
000 . 1
385 , 2
385 , 2
3776 , 0
3 , 2
474 , 3 25 , 0
log
474 , 3 25 , 0 log 3 , 2
1
2
2
1
2
1
2
1
T
T
T
T
x
T
T
x
T
T
Gunakan persamaan
kW 4 , 27
W 740 . 2 714 , 4 ) 3 , 419 1000 (
) (
2 1
v T T P
15. Tegangan Sentrifugal
Karena sabuk terus menerus berputar pada puli, mak ada gaya sentrifugal yang
dihasilkan, dimana mempengaruhi peningkatan tegangan baik pada sisi tegang juga sisi
kendur. Tegangan yang disebabkan oleh gaya sentrifugal disebut tegangan senrifugal.
Pada kecepatan lambat, tegangan sentrifugal sangat kecil namun pada kecepatan tinggi
efeknya dapat dipertimbangkan dan harus dinyatakan dalam perhitungan.
Gambar 5.18
Tinjau bagian kecil PQ pada sabuk yang membentuk sudut pada pusat puli, seperti
pada gambar 5.17.
Dimana :
W = Berat sabuk persatuan panjang,
v = Kecepatan linier sabuk,
r = Jari-jari puli dimana sabuk berputar,
Tc = tegangan sentrifugal tangensial di P dan Q
Panjang sabuk PQ
= rd
Berat sabuk
= w x rd
Kita tahu bahwa gaya sentrifugal :
=
gr
Wv
2
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 195
Gaya sentrifugal pada sabuk PQ :
=
g
xv Wxd
gr
xv Wxrd
2 2
g
xv Wd d
Tc
2
2
2
g
Wxv
Tc
2
e
T
T
2
1
e
T
T
2
1
....(ii)
Substitusi nilai T
2
dari persamaan (i)
C v T
xv
e
T
xv
e
T
T
P
1
1
1
1
75
1
1
75
,
_
,
_
....(iii)
Dimana
75
1
1
,
_
e
C
Kita tahu bahwa T
1
= T- Tc
Dimana T = tegangan maksimum
Tc = teganan sebtrifugal (kg)
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 196
Substitusi nialai T
1
dari persamaan (iii)
( ) xvxC TxT P
c
xvxc
g
Wv
T
,
_
2
(substitusi
g
Wv
T
c
2
)
xC
g
Wv
Tv
,
_
2
Untuk daya maksimum,
0
dv
dP
atau
0
3
2
g
wv
T
....(iv)
0 3
c
T T
(subsitusi
g
wv
2
)
atau
c
T T 3
Ditunjukan bahwa jika daya kua yang diransmisikan maksimum, 1/3
rd
tegangan
maksimum diserap sebagai tegangan sentrifugal
Catatan : Dari persamaan (iv) kecepatan sabuk untuk daya maksimum,
W
Tg
v
3
dalam satuan metric
m
T
3
dalam satuan SI
Contoh 5.4. Sabuk kulit 9 mm x 250 mm dipakai untuk memutarkan puli diameter 90
cm pada 336 rpm. Jika busur aktif pada puli kecil 120
0
dan tegangan pada sisi tegang 20
kg/cm
2
, cari HP sabuk jika
00098 , 0
, koefisien gesek kulit dan besi tuang 0,35.
Diket:
t = 9 mm = 0,9 cm
b = 250 mm = 25 cm
N = 336 rpm
180
120 120
0
f = 20 kg/cm
2
00098 , 0
35 , 0
Jawab:
085 , 2
3196 , 0
3 , 2
735 , 0
log
735 , 0 1 , 2 35 , 0 log 3 , 2
kg 450 5 , 22 20
tegang) sisi pada Tegangan (T
m/sec 834 , 15 cm/sec 4 , 583 . 1
60
336 90
60
cm2 5 , 22 9 , 0 25
2
1
2
1
2
1
1 1
T
T
T
T
x
T
T
x
a f T
x x dN
v
x t b a
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 197
tegang) sisi pada Tegangan (T kg 8 , 215
085 , 2
450
085 , 2
1
1
2
T
T
Berat sabuk permeter panjang,
kg 22 00098 , 0 100 5 , 22
jenis berat x panjang x luas
x x
w
Tegangan sentrifugal,
kg 2 , 56 ) 834 , 15 (
81 , 9
2 , 2
2
2
v
g
w
T
c
Total tegangan tarik pada sisi tegang
kg 2 , 506 2 , 56 450
1 1
+
+
c t
T T T
Total tegangan tarik pada sisi kendur,
kg 272 2 , 56 8 , 215
2 2
+
+
c t
T T T
Kapasitas HP sabuk
hp 4 , 49
75
834 , 15 ) 272 2 , 506 (
75
) (
2 1
v T T
P
t t
Contoh 5.5 Sabuk lebar 10 cm dan tebal 1 cm mentransfer daya 1.000 m/mnt.
Tegangan tarik aktif pemutar 1,8 kali sisi kendur. Jika tegangan yang diijinkan 16 kg/cm
2
,
hitunglah hp maks yang dapat dipindahkan pada kecepatan ini. Asumsi berat jenis kulit 1
gm/cm
2
. Tentukan hp maksimum absolut yang dapat dipindahkan oleh sabuk dan
kecepatan pada saat pemindahan.
Diket:
Lebar sabuk (b) = 10 cm
Ketebalan sabuk (t) = 1 cm
Luas permukaan sabuk (a) = 10 x 1 = 10 cm
Kec. Sabuk (v) =1000 m/men. = 50/3 (m/sec.)
Tegangan bersih (T
1
- T
2
) =1,8 T
2
Tegangan yang diizinkan pada sabuk (f) = 16 kg/cm
2
Gaya tarik maksimum pada sabuk (T) = f X a = 10 X 16 =160 kg
Massa jenis sabuk () = 1gm/cm
3
Berat sabuk tiap satuan panjang (w) =
kg/m 1
1000
100 10 1
x x
T
c
= Tegangan sentrifugal
T
1
= Tegangan pada sisi tegang
T
2
= Tegangan pada sisi kendur
Dari persamaan :
T
c
34 , 28
8 , 9
3
50
1
2
,
_
X
g
wv
T
1
kg 36 , 131 34 , 28 160
c
T T
kg 47
8 , 2
66 , 131
8 , 2
8 , 1
1
2 2 2 1
T
T T T T
Jawab :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 198
a. P
. H.P 81 , 18
75
3
50
) 47 66 , 131 (
75
) (
2 1
v T T
b. V
w
T
g
a
3
= . m/sec 87 , 22
1 3
8 , 9 160
X
X
c. Kita ketahui bahwa tegangan pada sisi tegang,
kg
3
320
3
160
160
1
c
T T T
Dan tegangan pada sisi kendur,
kg 1 , 38
8 , 2 3
320
8 , 2
1
2
X
T
T
( )
HP 210
75
87 , 22 1 , 38
2
320
75
2 1
,
_
X
V T T
P
a
17. Tegangan Awal pada Sabuk
Bila sabuk menghubungkan kedua puli (driver dan driven), kedua ujungnya
disambungkan sehingga sabuk-sabuk bisa terus berputar, gerakan yang terjadi pada
sabuk dihasilkan dari engkaman yang kuat dan gaya gesek antara sabuk dan puli.
Sehingga untuk memperbesar cengkraman itu sabuk dikenankan. Pada keadaan ini,
walaupun puli dala keadaan diam, pada sabuk bekerja beberapa tegangan, diseut
tegangan awal.
Saat driver mulai bergerak, tarikan bekerja pada satu sisi (meningkatkan tegangan di
sisi yang lain) dan dilanjutkan pada sisi satunya (menurunkan tegangan sabuk pada sisi
itu). Peningkatan tegangan sabu di satu sisi disebut juga tegangan pada sisi tegangan
penurunan tegangan pada satu sisi disebut teganga sisi kendur:
Misal :
T
0
= Tegangan awal pada sabuk,
T
1
= Tegangan pada sisi tegang,
T
2
= Tegangan pada sisi kendur,
T T
X T T T T T
T
c
Dan kita ketahui untuk open belt drive :
' 41 2 0468 , 0
8 , 4
625 , 0 75 , 0
sin
2 1 o
x
R R
Sudut singgung pada puli yang kecil adalh :
( ) rad. 05 , 3 ' 38 174 ' 41 2 2 180 2 180
0 0 0 0
X
Dengan persamaan :
2,3
05 , 3 3 , 0 log
2
1
X
T
T
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 200
log
3978 , 0
3 , 2
05 , 3 3 , 0
2
1
X
T
T
2 1
2
1
5 , 2 5 , 2 T T
T
T
Substitusikan nilai T
1
dalam persamaan (i) :
N 4 , 299 . 1 548 . 4 5 , 2
2 2 2
+ T T T
N 6 , 248 . 2 4 , 1299 548 . 4
1
T
Daya yang ditransmisikan :
P
( ) ( ) kW 88 , 20 W 880 . 20 22 4 , 1299 6 , 248 . 2
2 1
X v T T
18. Transmisi Dengan Sabuk-V
Sabuk-V dibuat dari serat dan kawat dalam karet dan dibungkus dengan serat dan
karet lagi seperti pada gambar. Sabuk ini dicetak dalam bentuk trapesium dan tanpa
ujung. Biasanya digunakan untuk jarak yang dekat. Sudut pada sabuk-V berkisar antara
30- 40 derajat. Daya ditransmisikan oleh tegangan antara sabuk dan alur-V. Kelonggaran
harus diberikan pada alur seperti pada gambar 5.19, umtuk mencegah sentuhan akibat
kesesakan. Sabuk-V dipasang dalam sudut-sudut tertentu dengan sisi tegang pada bagian
atas atau bawah. Untuk meningkatkan daya yang ditransmisikan, beberapa sabuk-V dapat
digunakan. Perlu dicatat untuk pengunaan sabuk-V lebih dari satu, tegangan yang
bekerja harus merata sehingga gaya yang terbagi sama pada tiap sabuk. Bila salah satu
sabuk rusak, maka semua sabuk harus diganti. Jika hanya satu sabuk yang diganti,
tegangan pada sabuk pengganti akan lebih besar dan berputar dengan kecepatan yang
berbeda.
Gambar 5.19.
Sabuk-V dibuat dalam lima jenis yaitu A,B,C,D dan E. Ukuran standar pada sabuk-
V diberikan pada tabel dibawah. Puli untuk sabuk-v dibuat dari besi cor atau baja tekan
untuk mengurangi berat. Ukuran standar untuk puli alur-V diberikan pada tabel dibawah.
Tabel 5.4. Ukuran Standar untuk Sabuk- V
Jenis
sabuk
Rentang
daya kuda
Diameter
tusuk
minimum
(d) mm
Lebar
puncak
(b)mm
Ketebala
n (t)mm
Berat per
meter
panjang kg
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 201
A
B
C
D
E
1-5
3-20
10-100
30-200
40-500
75
125
200
355
500
13
17
22
32
38
8
11
14
19
23
0,106
0,189
0,343
0,596
-
Tabel 5.5. Ukuran Standar Puli Alur-V
Jenis
sabuk
w d a c F e Jumlah alur
A
B
C
D
E
11
14
19
27
32
12
15
20
28
33
3,3
4,2
5,7
8,1
9,6
8,7
10,8
14,3
19,9
23,4
10
12,5
17
24
29
15
19
25,5
37
44,5
6
9
14
14
20
19. Panjang Kisar Standar Sabuk-V
Berdasarkan standar internasional : 2494 1964, sabuk-V didisain berdasarkan jenis
dan panjang nominal dalamnya. Contoh sebuah sabukV jenis A dan panjang dalamnya
914 mm didesain seperti A914 IS : 2494. Standar panjang sabuk dalam mm adalah :
610, 660, 711, 787, 813, 889, 914, 965, 991, 1016, 1067, 1094, 1168, 1219, 1295,
1372, 1397, 1422, 1473, 1524, 1600, 1626, 1651, 1727, 1778, 1905, 1981, 2032, 2057,
2159, 2286, 2438, 2464, 2540, 2667, 2845, 3048, 3150, 3251, 3404, 3658, 4013, 4115,
4394, 4572, 4953, 5334, 6045, 6807, 7569, 8331, 9093, 9885, 10617, 12141, 13665,
15189, 16713.
Panjang kisar didapat dengan menambahkan 36 mm untuk jenis A, 43 mm untuk
jenis B, 56 mm unuk jenis C, 79 mm untuk jenis D, dan 92 mm untuk jenis E.
20. Kelebihan dan Kekurangan Taransmisi Sabuk-V Dibanding Transmisi dengan
sabuk Rata
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan transmisi sabuk-V dibanding transmisi
sabuk rata :
Kelebihan :
1. Transmisi dengan sabuk-V memberikan kepadatan untuk jarak yang kecil/pendek
antara pusat-pusat puli,
2. Pemutar adalah positif karena slip antara sabuk dan alur puli dapat diabaikan,
3. Operasi sabuk dan puli tidak berisik,
4. Sabuk memiliki kemampuan sebagai bantalan terhadap goncangan saat mesin
dinyalakan,
5. Gaya desakan sabuk terhadap alur memberikan nilai yang tinggi terhadap pambatasan
perbandingan tegangan, karena itu daya yang ditransmisikan oleh sabuk-V lebih besar
dibanding oleh sabuk rata untuk gaya gesekan yang sama, sudut kontak dan gaya
tarik yang sama dalam sabuk,
6. Perbandingan kecepatan yang tinggi ( max. 10) dapat dihasilkan,
7. Sabuk-V dapat dioperasikan dalam arah yang berlainan, dengan sisi tegang dari sabuk
dapa di bawah atau di atas. Garis sumbu antara poros dapat horizontal, vertical atau
membentuk sudut.
Kekurangan :
1. Sabuk-V tidak dapat digunakan untuk jarak antara yang besar,
2. Masa pakai sabuk-V lebih pendek daripada sabuk rata,
3. Kontruksi puli untuk sabuk-Vlebih rumit disbanding untuk sabuk rata.
21. Perbandingan Tegangan pada Transmisi Sabuk-V
Sebuah sabuk-V dengan alur puli seperti pada gambar 5.20.
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 202
Misal :
R
1
= Reaksi normal antara sabuk dan sisi-sisi alur,
R = Reaks total pada permukaan alur
2 = Sudut alur,
= Koefisien gesek antara sabuk dan sisi-sisi alur.
Penyelesaian reaksi vertical pada alur :
R =
sin sin
1 1
R R +
= 2
sin
1
R
Atau
sin 2
1
R
R
Gambar 5.20.
Perbandingan tegangan pada transmisi sabuk-V dalam kelipatan cosec lebih besar
dari transmisi sabuk rata.
Kita ketahui bahwa gaya gesek :
ec R
R R
X R
cos
sin sin 2
2 2
1
Dengan mengambil bagian kecil sabuk dengan sudut d pada pusat, tegangan pada
satu sisi akan menjadi T dan pada sisi yang lain T + dT. Kemudian kita dapatkan tahanan
gesek setara dengan R cosec disbanding R. Sehingga hubungan antara T
1
dan T
2
untuk transmisi sabuk-V adalah :
2,3 log
ec
T
T
cos
2
1
d
2
=diameter puli pada poros motor
Dengan persamaan :
m
X
N
Xd N
d
d
d
N
N
3 / 1
750
1 250
2
1 1
2
2
1
2
1
X x
d d
x
r r
0
11
Sudut singgung pada puli yang kecil :
( )
0 0 0
158 11 2 180 2 180 X
. rad 76 , 2
180
158
X
Dengan persamaan :
2,3 log
0
2
1
5 , 17 cos 76 , 2 25 , 0 cos ec X ec
T
T
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 204
log
997 , 0
3 , 2
5 , 17 cos 76 , 2 25 , 0
0
2
1
ec X
T
T
kg 7 , 6
31 , 9
6 , 66
931 , 9
931 , 9
1
2
2
1
T
T
T
T
Daya yang ditransmisikan :
=
( ) ( )
. . 3 , 21
75
80 7 , 6 6 , 66
75
2 1
p h
v T T
Jumlah sabuk :
n =
sabuk tiap pada kuda daya
ikan ditransmis yang daya total Jumlah
n =
56 , 5
3 , 21
120
atau 6
b. panjang sabuk
L =
( )
( )
( )
75 , 1
6
1
2
1
75 , 1 2
6
1
2
1
2
2
2
2 1
2 1
,
_
+
+ +
,
_
+ + + X
x
r r
x r r
= 2,1 + 3,5 + 0,143 = 5,743 m
Contoh 5.8. Dua poros yang jarak antara kedua sumbunya 100 cm dihubungkan oleh
sabuk V. Puli penggerak disuplai daya 125 h.p. dan mempunyai diameter 30 cm, berputar
pada 1000 rpm. Sedangkan puli yang digerakan berputar pada 375 rpm. Sudut pada alur
puli adalah 40
0
. Gaya tarik yang diizinkan dalam sabuk 21 kg/cm
2
dan luas permukaan
sabuk 4 cm
2
. Massa jenis sabuk 1,11 gm/cm
3
. Puli yang digerakan bergantung jaraknya
dari bearing terdekat adalah 20 cm. Koefisien gesek antara sabuk dan puli adalah 0,28.
Tentukan :
a) Jumlah sabuk yang diperlukan,
b) Diameter puli yang digerakan, jika tegangan geser yang diizinkan adalah 420 kg/ cm
2
Diketahui :
Jarak antar kedua poros (x) = 100cm
Daya kuda yang disuplai untuk menggerakan puli (P) = 125 h.p.
Diameter efektif pada puli penggerak (d
1
) = 30 cm
Putaran pada puli penggerak (N
1
)= 1000 rpm.
Putran puli yang digerakan (N
2
) = 375 rpm.
Sudut alur pada puli (2) = 40
0 0
20
Luas permukaan sabuk (a) = 4cm
2
Tegangan tarik yang diizinkan (f) = 21 kg/cm
2
Massa jenis sabuk () = 1,11 gm/cm
3
Jarak antar sumbu puli yang digerakan terhadap bearing terdekat = 20 cm
Ditanya :
a. Jumlah sabuk (n),
b. Diameter puli yang digerakan (d
2
)
Jawab :
Kita ketahui bahwa berat sabuk per satuan panjang :
W = luas x panjang x massa jenis
= a . x . = 4 x100 x 1,11 = 444 gm = 0,444 kg
Tegangan sentrifugal :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 205
kg
X X
X
g
wv
T
c
2 , 11
81 , 9
60
000 . 1 3 , 0
444 , 0
2
2
,
_
Gaya tarik maksimum pada sabuk :
T = f . a = 21 x 4 = 84 kg
Tegangan pada sisi tegang :
T
1
= T - T
c
= 84 -11,2 = 72,8 kg
Dengan persamaan :
25 , 11
000 . 1
30 375
2
1 1
2
2
1
2
1
X
N
Xd N
d
d
d
N
N
Untuk open belt drive
0 0 2 1 2 1
38 , 5 ' 23 5 09375 , 0
100 2
25 , 11 30
2
sin
X x
d d
x
r r
Sudut singgung pada puli yang kecil :
. 95 , 2 24 , 169 38 , 5 2 180 2 180
0 0 0 0
rad X
Dengan menggunakan persamaan :
9238 , 2 95 , 2 28 , 0
20 cos 95 , 2 28 , 0 cos log 2,3
2
1
X X
ec X X ec
T
T
2,3 log
42 , 2
2
1
T
T
47 , 6
22 , 11
8 , 72
22 , 11
22 , 11
05 , 1 3 . 2
42 , 2
log
1
2
2
1
2
1
T
T
T
T
T
T
kg
a. Jumlah sabuk
Kita tahu bahwa daya kuda yang ditransmisikan tiap sabuk:
( ) ( ) ( )
. . 88 , 13
4500
1000 3 , 0 47 , 6 8 , 72
60 75 75
1 1 2 1 2 1
p h
x x
X
N d T T v T T
Jumlah sabuk : n =
9
88 , 13
125
sabuk tiap kuda daya
kuda daya Total
b. Diameter puli yang digerakan
Kita tahu bahwa momen yang ditransmisikan oleh puli yang digerakan :
cm kg m kg
N
P
. 290 , 2 . 9 , 22
375 . 2
4500 . 125
2
4500 .
T
2
Momen bengkok :
M = (T
1
+ T
2
+ T
c
) 20
= (72,8 + 6,47 + 2 . 11,2) 20 = 2.033,4 kg.cm
Momen resultan :
Tr = ( ) ( ) cm kg M T . 062 . 3 033 . 2 290 . 2
2
2 2 2
+ +
Dengan persamaan :
Elemen Mesin
Sabuk dan Tali 206
Tr =
2
.
16
d f
a
d
13 , 37
420 .
062 , 3 . 16 16
2
a
f
Tr
d =
364 , 3 13 , 37
atau 3,5 cm.
23. Transmisi dengan Tali
Tali untuk transmisi daya biasanya dibuat dari manila, rami atu katun. Penampangnya
berbentuk lingkaran seperti pada gambar. Salah satu kelebihan utama dari transmisi
dengan tali adalah beberapa transmisi terpisah dapat diambil dari sebuah puli penggerak.
Gambar 5.22.
Misalnya, pada banyak pemintalan poros-poros pada tiap lantai dihubungkan oleh tali
secara langsung dari puli mesin utama di lantai dasar. Sudut alur dari puli untuk
pemasangan tali biasanya 45 derajat. Alur-alur puli dibuat menyempit didasar dan tali
dijepit diantara ujung-ujung alur-V untuk meningkatkan gaya cengkaman tali terhadap puli.
Permukaan puli harus halus untuk menghindari gesekan alur terhada tali. Diameter poros
harus besar untuk megurangi gesekan dalam dan tegangan bengkok oleh tali. Ukuran
maksimum dari poros roda adalah 40 d dan minimum 36 d, dimana d adalah diameter tali
dalam cm.
Seperti pada transmisi dengan sabuk-V perbandingan tegangan dinyatakan dengan :
2,3 log
ec
T
T
cos
2
1
Catatan : Untuk kasus dimana daya yang ditransmisikan dalam jarak yang sangat jauh
seperti di pertambangan, lift, dan alat pengangkat, tali kawat baja banyak
digunakan. Tali kawat berputar pada alur puli namun diam pada dasar alur dan
tidak terjepit antara ujung-ujung alur.
Tali kawat punya beberapa keuntungan dibanding tali katun :
1. Lebih ringan,
2. Operasi tidak berisik,
3. Dapat menahan beban kejut,
4. Lebih kuat, dan
5. Tidak akan rusak secara tiba-tiba.
Contoh 5.9. Sebuah tali mentransmisikan 350 hp dari sebuah puli berdiameter 120
cm, yang berputar pada 300 rpm. Sudut kontak diambil
T
T
T
T
T
T
x x
ec x x
ec
T
T
Jumlah tali yang dibutuhkan
HP yang ditransmisikan tiap tali,
hp 8 , 39
75
85 , 18 ) 76 , 14 173 (
75
) (
2 1
v
T T
jumlah tali yang dibutuhkan
9 atau 8 , 8
8 , 39
350
ikan/tali ditransmis yang hp
ikan ditransmis yang hp jumlah
d
x
d
d T
C
Elemen Mesin