ELEMEN TRANSMISI
Elemen
Transmisi
Kopling Rantai
PEMILIHAN ELEMEN TRANSMISI
Faktor
konstruksi
Faktor Faktor
efisiensi ekonomi
DEFINISI SABUK
Belt adalah suatu bentuk melingkar (loop) dari material fleksibel yang
digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih poros berputar secara
mekanis. Sabuk dapat digunakan sebagai sumber gerakan, untuk
menyalurkan daya dengan efisien atau mengikuti gerakan.
Sabuk dipasang melingkar pada puli. Pada sistem 2 puli, sabuk dapat
menggerakkan puli dengan gerak searah, atau sabuk dapat dipasang
silang sehingga gerakan poros berlawanan arah. Sebagai sumber
gerakan, conveyor belt adalah salah satu aplikasi yang mana sabuk
diadaptasi untuk membawa beban secara kontinyu diantara 2 titik.
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
Penggerak belt karakteristiknya simple, relatif murah dan tidak
membutuhkan kesejajaran poros secara aksial. Dapat mencegah
mesin dari kelebihan beban dan macet serta meredam dan
mengisolasi kebisingan dan getaran. Bila terjadi fluktuasi beban ,
beban kejut dapat diredam. Tidak membutuhkan pelumasan dan
perawatannya minimal. Mempunyai efisiensi yang tinggi (90-98%,
biasanya 95%), mempunyai toleransi yang tinggi terhadap
ketidaksejajaran. Dan tidak mahal jika jarak poros terpisah jauh.
Kecepatan yang berbeda dapat dilakukan dengan puli berundak (step)
atau konus (tapered).
Datar/flatbelt
V standar
V belt
sabuk V sempit
Timing belt
Circular belt
FAKTOR PEMILIHAN MATERIAL SABUK
Kepekaan
terhadap gesekan
lingkungan
Frekuensi Tegangan
tekukan tarik
elastisitas
SABUK DATAR/FLAT BELT
Sabuk datar adalah salah satu sistem transmisi daya yang
sederhana yang banyak digunakan sampai saat ini. Dapat digunakan
untuk menyalurkan daya besar dengan kecepatan tinggi ( 500 hp
pada 10000 ft/min). Jenis sabuk ini relatif besar, membutuhkan
tegangan tinggi yang menyebabkan beban tinggi, sehingga V-belt
biasa menggantikan sabuk datar kecuali kecepatan tinggi lebih
dibutuhkan dibandingkan daya. Puli sabuk datar membutuhkan
kesejajaran yang teliti untuk mencegah sabuk lepas karena
bergeser. Sabuk datar cenderung naik kearah sisi yang tinggi dari
puli sehingga permukaan puli biasanya dibuat sedikit conveks atau
cembung untuk menjaga sabuk tetap ditengah. Sabuk datar juga
cenderung slip ketika diberi beban tinggi sehingga kadang-kadang
diperlukan pelumas untuk meningkatkan gesekan sehingga daya
yang ditransmisikan naik juga. Pada sabuk kulit cengkeraman akan
lebih baik jika sabuk dipasang pada sisi bulu.
SABUK DATAR/FLAT BELT
Sabuk datar kadang-kadang diplintir setengah putaran sebelum
ujungnya disatukan sehingga keausan terdistribusi rata pada kedua
sisi sabuk. Sabuk disatukan dengan menjahit kedua ujungnya
dengan dilapisi potongan kulit atau dengan klip dari besi. Atau sabuk
dibuat tanpa sambungan.
SABUK DATAR/FLAT BELT
Material :
1. Kulit (leather)
2. Katun/rajutan (cotton)
3. Karet (rubber)
4. Balata
Karakteristik :
1. Memindahkan daya lebih kecil dari
pada sabuk V
2. Efisiensi lebih besar dibanding
sabuk V, hampir 98%.
SABUK V
Sabuk V mengatasi masalah mengenai slip dan kesejajaran. Sekarang
menjadi sabuk utama untuk transmisi daya. Memiliki kombinasi paling baik
antara traksi, kecepatan, pembebanan pada bearing dan masa pakai yang
panjang. Biasanya tanpa sambungan dan berbentuk trapezium. Bentuk “V”
pada sabuk yang pas dengan alur puli akan menghindarkan terjadinya lepas
karena bergeser. Sabuk cenderung mendesak alur sejalan meningkatnya
beban – makin besar beban, makin besar aksi desakan – meningkatkan
transmisi torsi menjadikan sabuk V merupakan solusi efektif , membutuhkan
sedikit lebar dan tegangan dibandingkan sabuk datar. Keunggulan sabuk V
dibandingkan sabuk datar pada kecilnya jarak pusat dan ratio yang tinggi.
Jarak pusatnya lebih besar daripada puli yang terbesar tetapi kurang dari 3
kali jumlah diameter kedua puli. Kecepatan optimal 1000 – 7000 ft/min.
Sabuk V membutuhkan puli yang lebih besar karena tebalnya sabuk
dibandingkan sabuk datar. Dipasarkan berupa berbagai panjang tetap atau
potongan-potongan yang dapat dirangkai. Untuk kebutuhan daya yang tinggi,
2 atau lebih sabuk V dapat dirangkai menjadi satu berdampingan dan
disebut multi V.
SABUK V
Kekuatan dari sabuk dapat dicapai dengan memperkuatnya dengan serat
baja, polyester atau aramid. Bila sabuk tanpa sambungan tidak sesuai, dapat
menggunakan sabuk V yang dapat disambung (link V-belt). Sabuk jenis ini
kurang kuat dan hanya dapat digunakan sampai kecepatan 4000 ft/min.
Suatu link V-belt terdiri dari potongan yang dapat disambung dengan suatu
pengait. Panjang diatur dengan melepas potongan.
SABUK V
Karakteristik :
1. Memindahkan daya lebih besar dari
pada sabuk rata
2. Untuk jarak poros yang pendek
3. Tidak ada sambungan.
TIMING BELT
Material dari kain dan benang
(biasanya katun, rayon, nylon) yang
diresapi dengan karet.
Karakteristik :
1. Fleksibel
2. Ratio kecepatan tepat
CIRCULAR BELT
Material dari kain dan benang
(biasanya katun, rayon, nylon) yang
diresapi dengan karet.
Karakteristik :
1. Untuk jarak yang panjang > 5 m
FAKTOR YG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA
DAYA YG DPT DITRANSMISIKAN SABUK
Besarnya
Kecepatan
tegangan
sabuk
pada sabuk
Besarnya
Kondisi
sudut
sabuk saat
kontak
digunakan
sabuk
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
KONSTRUKSI SABUK
1. Posisi kedua puli diusahakan selurus mungkin
2. Jarak kedua puli jangan terlalu dekat (hubungannya dengan sudut
kontak)
3. Jarak kedua puli jangan terlalu panjang (hubungannya dengan berat)
4. Sabuk yang panjang cenderung menyebabkan sabuk bergerak dari dari
satu sisi ke sisi yang lain, dapt menyebabkan bengkokan pada sabuk.
5. Sisi tegang sabuk diletakkan pada bagian bawah, sehingga sisi kendor di
atas menambah besarnya sudut kontak.
6. Untuk sabuk rata, jarak maksimal poros adalah 10 m dan minimumnya
tidak kurang dari 3,5 kali diameter besar puli.
JENIS SAMBUNGAN PADA SABUK RATA
TIPE PENGGUNAAN SABUK RATA
PRINSIP KERJA
FN F1 F2
σN σ1 σ 2
A A A
Apabila Fu > Fr maka akan terjadi slip. Slip biasanya ditinjau dari
perbandingan kecepatan keliling puli terputar v2 dan puli pemutar v1.
d1 π n 1
v1
60
d2 π n2
v2
60
Besarnya slip dibatasi :
v1 v 2
ψ1 100% 2%
v1
Perbandingan antara bearnya gaya atau tegangan pda sisi tegang (F1)
dan sisi kendor (F2) dapat dicari menggunakan rumus EYTELWEIN
F1 σ1
μ β1
e m
F2 σ 2
1 1
1
180 57,3
m -1
FN F1 - F2 F1 F1 χ
m
m 1
χ
m
ALUR PERHITUNGAN TRANSMISI SABUK
Tenaga guna,
Lebar sabuk faktor kerja,
faktor koreksi
P=Cs·P1 M.14
Electric motor
Steam turbine
Water turbine
Steam engine
4 silinder
2 silinder
1 silinder
Combustion engine
smooth or rare
medium
start
Gear (pitting)
Worm gear
1h
3h
8h
24 h
sensibility day operation period
ALUR PERHITUNGAN TRANSMISI SABUK
• Rumus M.5
d1,d2,i • d di standarisasi
• ditentukan
• Rumus M.18/M.19
Lr
• Disesuaikan dengan
L panjang sabuk pasaran
std
• Rumus M.21
La aktual
• Rumus M.9
Bz, Ssp
d1,
Tipe Lebar Lebar
frekuensi
sabuk sabuk sabuk
tekuk BZ
Grafik PR1
Grafik
Bz=Z· v/L Pemilihan b=P/(PR1·k2)
Sabuk
K2
SABUK V-Standar
Jumlah
dm1,dm2,n1,n2 Tipe sabuk
sabuk
Tabel TM 5
Grafik P180
P’=P· c2 Grafik
Cek
Pemilihan z=P/(P180·c)
=P1·cs·c2 Bz = 2· v/Lm <
Sabuk Bz max = 40 S-1
c
Hlm.22 Tabel TM 6
ALUR PERHITUNGAN TRANSMISI SABUK
SABUK P1, n 1
• Tabel TM.8
V-standar
• Rumus M.5
dm1,dm2,
• d di standarisasi
i
• ditentukan
La • La ≈ 0,8 ..1,2 ·(d1+d2)
• Rumus M.18/M.19
Lmr
• Lir = Lmr – 2b
L ir
• Lm = Li + 2b
Lm aktual
• M22
La aktual
• Rumus M.9
Bz, Ssp, Sv
SABUK V-Sempit
Jumlah
dw1,dw2,n1,n2 Tipe sabuk
sabuk
Hlm. 24
Grafik P180
P=P1· cs Grafik Cek
Pemilihan z=P/(P180·c) Bz = 2· v/Lm <
=(P2·cs)/η Sabuk Bz max = 50 --- 80 S-1
c
Hlm.23 Hlm. 24
ALUR PERHITUNGAN TRANSMISI SABUK
• Rumus M.5
dw1,dw2
• d di standarisasi
,i
• ditentukan
• Rumus M.18/M.19
Lwr
• Disesuaikan dengan
Lw panjang sabuk pasaran
std
• Rumus M.23
La aktual
• Rumus M.9
Bz, Ssp