Mt
Mt l
d
a) puntiran
Puntiran
Dalam konstruksi, sudut puntir (φ° ) tidak boleh melebihi 0,25 ----- 0,5 °
untuk setiap 1 m
Jika puntiran ini terlalu besar, maka akan terjadi penyimpanan tenaga
yang diakibatkan oleh perubahan bentuk tersebut, dan yang kemudian
akan dilepaskan kembali jika terjadi penyimpangan besarnya momen
puntir. Lepasnya tenaga simpanan terbut dapat menyebabkan timbulnya
getaran. Apabila getaran tersebut bekerja pada frekuensi yang sama
dengan frekuensi pembawaan dari massa poros putar beserta massa
lain yang ikut berputar bersamanya, akan terjadi resonansi. Putaran
yang menimbulkan resonansi tersebut disebut angka putaran kritis.
Sudut puntir untuk diameter konstan :
180 L τ t 180 Mt L
π r G π G Ip
π
Ip d 4 0,1 d 4
32
180 10 Mt Li
i 1 4
n
π G di
Kecepatan sudut kritis (s-1)
c
k
J
ωk = kecepatan sudut kritis (dalam s-1)
c = konstanta pegas puntir (Nm)
J = momen inersia massa yang berputar (dalam kgm2)
Momen tekuk / bengkok menyebabkan deformasi yang berupa lenturan f
dan sudut lentur α
l1 F l2
αA A B αB
FA d fmax f FB
b) lenturan
Mt
φ
f
F
getaran tekuk
getaran puntir
Frekuensi pribadi (natural frekuensi) selalu dimiliki oleh benda atau sistem
yang memiliki massa dan kekakuan, tidak perduli sistem/mesin tersebut
berputar atau diam.
Angka Putaran Kritis
Angka Putaran Kritis terhadap Tekuk
A A
A -y +y -y +y
O G
L
M O G O G Fc
y e e
e y
B B B
ω>ωn
O G
A,B
ω
ω<ωn
Sebuah lempeng diletakkan pada poros AB, lempeng tersebut memiliki titik berat
di G dengan jarak eksentrisitas (e) dari sumbu poros.
Ketika poros berputar, timbul gaya sentrigugal sebesar
F ma
c
m = massa lempengan
a = percepatan normal
dengan a r ω 2 sehingga Fc m (y e) 2
ω = kecepatan sudut poros (rad/s)
y = dalamnya lenturan pada poros
Pada poros tersebut berperilaku seperti sebuah pegas dan untuk lenturan y ia
akan melakukan gaya lawan ky, dimana k adalah tetap pegas dari poros yang
dapat membengkok. Untuk suatu keadaan seimbang, gaya lawan tersebut akan
sama dengan gaya sentrifugal dan oleh karena itu:
ky m (y e) ω eω 2
y
2
k m ω 2
Ketika nilai kecepatan sudut poros
ω2 = 0 y=0
ω2 = k/m y=∞
π nk F F
n k Jika ωn k m
m 30 y g
maka
k = faktor koreksi 1
1 untuk poros berputar nkb 950 k (rpm)
1,3 untuk poros diam f
Angka Putaran Kritis terhadap puntir
Penyebab resonansi puntir adalah momen puntir yang bekerja secara ritmik dan
frekuensinya sama dengan atau kelipatan dari frekuensi pembawaan dari poros
beserta elemen putar lain yang terpasang pada poros tersebut.
c Silinder pejal d2
ωk (s -1 ) J m
J 8
nk 72,3
Mt Silinder berlubang d a2 d i2
J m
J 8
c = konstanta pegas puntir
J = momen inersia massa (kgm2)
Mt = momen puntir (Nm)
Φ = sudut puntir
m = massa (dlm kg)
d = diameter (dlm m)
Syarat angka putaran kritis dapat tinggi
Jarak bantalan La sependek mungkin
Poros bersama elemen lain yang ikut berputar dibalans seteliti mungkin
Elemen transmisi seringan mungkin