Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERAWATAN DASAR 3

" PERMASALAHAN DAN TROUBESHOOTING PADA BELT DAN


PULLEY "

DISUSUN OLEH :
NAMA : VALENTINO ALFARES AMBOK
NIM : 3201902021
KELAS : 4A D3 TME
KELOMPOK : 2 ( DUA )

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


JURUSAN TEKNIK MESIN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN
Adapun tujan dari tugas troublesooting belt dan pulley adalah :
1. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada belt dan pulley.
2. Supaya mahasiswa mengetahui bagian - bagian belt dan pulley.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan yang terjadi pada belt
dan pulley.

B. TEORI DASAR

Pulley dan belt adalah pasangan elemen mesin yang digunakan untuk mentransmisikan


daya dari satu poros ke poros lain. Perbandingan kecepatan antara poros penggerak dan poros
yang digerakkan tergantung pada perbandingan diameter pulley yang digunakan. Agar dapat
mentransmisikan daya, pulley dihubungkan dengan belt (sabuk) dan memanfaatkan kontak gesek
antara pulley dengan sabuk.
Secara umum, transmisi pulley dan sabuk digunakan ketika kecepatan rotasi berada di
sekitar 10-60 m/s. Pada kecepatan yang lebih rendah, tegangan tarik pada sabuk menjadi
terlalu tinggi untuk jenis-jenis sabuk tertentu. Pada kecepatan yang lebih tinggi; gaya
sentrifugal dapat melepaskan sabuk dari pulley sehingga mengurangi kapasitas torsi,
efektivitas, dan usia pakai sabuk.

Jumlah daya yang ditransmisikan pulley dan sabuk tergantung pada beberapa faktor berikut:
 Kecepatan sabuk.
 Tegangan di mana sabuk ditempatkan pada pulley.
 Busur kontak antara sabuk dan pulley diameter kecil.
 Kondisi di mana sabuk digunakan.

Berikut ini merupakan faktor penting yang menjadi dasar pemilihan penggerak pulley dan
sabuk:
 Kecepatan poros penggerak dan poros yang digerakkan.
 Rasio pengurangan kecepatan.
 Daya yang ditransmisikan.
 Jarak antara titik pusat poros.
 Tata letak poros.
 Ruang yang tersedia.
 Ketentuan layanan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN DAN TROUBLE SHOOTING BELT DAN PULLEY

NO PENYEBAB KERUSAKAN YANG TROUBLE


PERMASALAHAN DISEBABKAN SHOOING
1. Belt dan pulley Belt dan pulley menjadi Ganti belt dan bersihkan
terkena mnya. selip. pulley dari minyak.
2. Umur belt sudah Bagian luar belt pecah - Ganti belt.
terlau lama. pecah, dan beresiko
putus.
3. Belt dipasang terlalu Belt menjadi selip. Kencangkan bet.
kendor.
4. Belt dipasang terlau Belt beresiko putus. Kendorkan belt.
kencang.
5. Bagian pulley yang Dapat merobek bagian Ganti pulley.
berkontk dengan luar pulley.
puley bergerigi atau
cacat.
6. Bering pada pulley Dapat menyebabkan Ganti bering pulley.
sudah aus. selip pada puley dan
bunyi berdecit.
7. Pulley bengkok. Dapat menyebabkan Ganti pulley.
belt lepas.
8. Poros tempat pullet Dapat menyebabkan Ganti atau perbaik poros.
menempel bengkok belt lepas.
9. Pemasangan dua buah Dapat merusak bering Perbaiki posisi pulley.
pulley yang tidak puley dan menyebabkan
sejajar. belt lepas.
10. Pulley imbal. Dapat merusak bering Ganti pulley dan periksa
pulley. poros tempat pulley
menempel.
B. ANALISA
1. Belt dan pulley berfungsi untuk mentransmisikan tenaga berupa puaran. Namun, bila
terjadi selip pada kedua komponen tersebut maka tenaga yang ditransmisikan tidak
maksimal.
2. Belt memiliki umur pakai yang relatif singkat.
3. Panas dan dingin berpengaruh pada kuaitas belt, karena lapisan luar bet terbuat ari
karet.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Belt dan pulley tidak dapat memindahkan 100% tenaga yang
ditransmisikan.
2. Lapisan luar puley berpengaruh besar pada tingkat selipnya belt.
3. Umur pakai belt yang relatif singkat mengharuskan adanya
pemeriksaan kondisi belt secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai