Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

DOCKING
AIRBAG
MK : Inspeksi dan Reparasi
Kapal

Sayid Zein Assegaff


NIM 09181061
INSPEKSI DAN REPARASI KAPAL

AIR BAG
Selain menggunakan media rel untuk menarik kapal dari perairan ke daratan beberapa
galangan kapal atau shipyard di beberapa wilayah di Indonesia juga menggunakan media air
bag atau kantung udara.

Bahan dasar air bag atau kantung udara berupa lapisan-lapisan karet lebih tepatnya
disebut lapisan synthetic-cord-reinforced rubber, yaitu jenis airbag atau kantung udara silinder
dengan ujung-ujung sisi terluarnya berbentuk hemispherical. Semuanya divulkanisir
bersamaan, kemudian dimasukkan udara bertekanan yang memungkinkan kantung udara atau
air bag tersebut dapat berputar atau menggelinding.

Berikut ini merupakan bagian-bagian dari airbag:

1) Lapisan terluar
Lapisan luar rubber yang merupakan lapisan terluar pada airbag untuk melindungi
kawat (cord) dari abrasi dangaya luar lainnya. Bahan lapisan terluar ini cukup lentur
dan kuat menahan sobekan di berbagai macam cuaca dan perlakuan yang keras.
2) Synthetic-tyre-cord layer for reinforcement
Lapisan penguat berupa kawat (cord) pada peluncuran dengan airbag system yang
mana terbuat dari synthetictyre-cord, yang biasa digunakan pada ban yang disusun
dengan sudut yang ideal agar bisa menahan tekanan dari dalam dan mendistribusikan
tegangan secara sama.
3) Bagian ujung
Pada bagian ujung dari airbag ini merupakan air tightness dan airbag safety air inlet.

Klasifikasi Airbag :

• Spesifikasi standart
Airbag yang diproduksi mempunyai standart sebagai berikut:

1
INSPEKSI DAN REPARASI KAPAL

a) Diameter airbag antara 0,8 meter sampai 2 meter.


b) Panjang efektif airbag antara 6 meter sampai 18 meter.
c) Total panjang airbag antara 7 meter sampai 19,5 meter.

Peralatan lain untuk mendukung proses dok atau docking dengan air bag system ini
hampir sama dengan peralatan pendukung yang digunakan dalam proses slipway docking atau
dok tarik dengan media rel yaitu diantaranya dengan bantuan mesin derek dan tali baja.

Penggunaan airbag system punya beberapa keunggulan dibanding slipway system yang
mengadopsi konstruksi rel. Pastinya dalam hal investasi, airbag system jauh lebih murah
ketimbang membangun konstruksi rel yang permanen. Penggunaan airbag system mampu
menurunkan 41 persen jam operasi dibanding slipway. Untuk urusan investasi, airbag system
lebih rendah 37 persen dibanding slipway. Sementara produktivitas meningkat 69 persen untuk
kegiatan docking.

Airbag generasi pertama dibuat dengan menggunakan kanvas yang dicelupkan ke


dalam karet sebagai lapisan penguat untuk membentuk ruang udara, namun pada jaman
sekarang teknologi pelapisan utuh digunakan oleh manufakturnya. Airbag yang ada saat ini
lebih kuat 15x daripada airbag generasi pertama. Beberapa galangan kapal yang ada di
Indonesia sudah menggunakan airbag sebagai sarana untuk peluncuran kapal yang telah
dibangun, selain itu airbag juga digunakan sebagai sarana untuk menaikkan kapal yang akan
direparasi dan menurunkan kapal yang telah direparasi.

Simulasi penarikan kapal dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :

1. Tahap persiapan
- Memperhatian kebersihan area untuk menaikkan kapal
- Mempersiapkan kapal yang akan ditarik
- Pengaturan posisi awal airbags
- Penempatan dan pemompaan airbags (untuk mendongkrak haluan kapal)
2. Tahap penarikan kapal
- Penempatan dan pemompaan airbags (untuk menarik kapal)
- Menghitung gaya tarik untuk menaikkan kapal
- Menjelaskan spesifikasi airbags tentang working height airbags dan working
pressur.

Anda mungkin juga menyukai