Anda di halaman 1dari 38

Basic Scaffolding Safety

Saesario M.S. Indrawan

Mindsafe Construction Series 2020


Saesario M.S. Indrawan
saesario.indrawan@gmail.com/ +62818792800

• ASEAN Qualified Senior Master Trainer for In-Company Master


Trainer Training
• ASEAN Chartered Professional Engineer
• National Qualified Trainer for Occupational Safety and Health
• National Qualified Assessor for Competency (BNSP & LPJK)
• National Qualified Project / Construction Management
• ISO 45001:2018 Auditor
• Certified Professional Coach
• Certified Digital Speaker
Tujuan pembelajaran

1. Peserta pelatihan dapat mengidentifikasi peraturan perundangan yang


berlaku terkait keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan perancah.
2. Peserta pelatihan dapat menjelaskan kondisi aman pada pekerjaan
perancah.
3. Peserta pelatihan dapat mengidentifikasi risiko dalam pekerjaan perancah.
4. Peserta pelatihan dapat menjelaskan jenis-jenis perancah.
5. Peserta pelatihan dapat menjelaskan cara memasang dan menggunakan
perancah yang aman.
Apa itu perancah?
Bangunan pelataran (platform) yang dibuat
untuk sementara dan digunakan sebagai
penyangga tenaga kerja, bahan-bahan
serta alat-alat pada setiap pekerjaan
konstruksi bangunan termasuk pekerjaan
pemeliharaan dan pembongkaran.
PERMENAKERTRANS No.01 TH 1980
K3 dalam pekerjaan perancah
1. Perancah dan tangga dipasang, dipakai, dan dibongkar secara aman,
efisien dan produktif.
2. Tahapan konstruksi bangunan dengan bantuan perancah dan tangga
berlangsung secara aman.
3. Memberikan perlindungan K3 bagi tenaga kerja dan orang lain.
Peraturan Perundangan
1. UU Keselamatan Kerja No 1/970, pasal 4:
– Syarat-syarat K3 harus dipenuhi dalam tahap : perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, pemasangan, pembongkaran,
pemeliharaan.
– Harus dilakukan pengujian & pengesahan pada perlengkapan
perancah dan alat pelindung diri.

2. Permenaker No. 01/MEN/1980, tentang K3 Konstruksi, pada:


– Bab Perancah (pasal 12 sd 23),
– Bab Tangga dari Pasal 25 sd 27, dan
– Bab APD pada Pasal 99
Peraturan Perundangan
3. Keputusan Bersama Menaker dan MenPU No. KEP-174/MEN/1986,
No. 104/KPTS/1986, tentang K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi:
Pedoman Pelaksanaan tentang K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi:
• Bab III tentang Perancah &
• Bab IV tentang Tangga Kerja

09/03/2021 Modul Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4 7


Peraturan Perundangan
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No: 9 Tahun 2016 Tentang K3
dalam Pekerjaan pada Ketinggian:
• Pasal 2, Pengusaha dan/atau pengurus wajib menerapkan K3
dalam pekerjaan pada ketinggian.
• Pasal 3, bekerja pada ketinggian meliputi:
• Perencanaan
• Prosedur kerja
• Teknik bekerja aman
• APD, Perangkat Pelindung Jatuh, Angkur
• Tenaga kerja
Peraturan Perundangan
• Pasal 13, Lantai Kerja Sementara dan struktur pendukungnya tidak boleh
menimbulkan risiko runtuh atau terjadi perubahan bentuk atau dapat
mempengaruhi keselamatan penggunaan.
• Pasal 24. Perangkat Pencegah Jatuh kolektif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf a harus memenuhi persyaratan:
a. dinding, tembok pembatas, atau pagar pengaman dengan tinggi
minimal 950 (sembilan ratus lima puluh) milimeter;
b. pagar pengaman harus mampu menahan beban minimal 0,9 (nol koma
sembilan) kilonewton;
c. celah pagar memiliki jarak vertikal maksimal 470 (empat ratus tujuh
puluh) milimeter; dan
d. tersedia pengaman lantai pencegah benda jatuh (toeboard) cukup dan
8
Standar Internasional
1. ANSI A10.8 (1988 or later), Scaffolding – Safety Requirements
2. ANSI A14.2, Ladders – Portable Metal – Safety Requirements
3. ASTM A53 Standard Specification for Pipe, Steel, Black and Hot-Dipped, Zinc
Coated, Welded and Seamless
4. ASTM A370 Standard Test Methods and Definitions for Mechanical Testing if
Steel Products
5. BS 1139 Part 1 : Section 1.1 : 1990, Specification for Steel Tube
6. BS 2482: 1981, Specification for Timber Scaffold Boards
7. OSHA 1910.24, Fixed Industrial Stairs
8. OSHA 1910.28, Safety Requirements for Scaffolding
9. OSHA 3150 2002, A Guide to Scaffold Use in the Construction Industry
10. JIS G3444 Seamless Carbon Steel Tube for Genera Structure
Jenis Perancah
Tubular
Scaffold
Perancah Modular
Logam Scaffold
Frame
Scaffold

Menurut Kayu Bulat


Bahan Perancah
Kayu Kayu
Perancah Persegi
Bambu
Perancah
Mekanis
Jenis Perancah
Menurut Type

Perancah Perancah Perancah Perancah Tiang


Perancah Menara Perancah Bundar J – Scaffold Dsb
Bergerak Gantung Kantilever Tunggal
Jenis Perancah
a) Modular scaffold adalah scaffolding yang seluruh
perlengkapannya dibuat melalui pabrikasi termasuk rangka
yang menyilang
Jenis Perancah
b) Frame scaffold adalah rangka scaffolding yang dibuat secara
pabrikasi termasuk rangka menyilang dan perlengkapannya
Jenis Perancah
Independent scaffold adalah scaffolding yang dilengkapi dengan tiang
sebanyak dua atau lebih dihubungkan satu dengan yang lain secara
melintang dan membujur
Jenis Perancah

Hanging scaffold

Scaffolding Independent yang


digantungkan pada salah satu
struktur tetap dan tidak dapat
diangkat dan diturunkan
Jenis Perancah

Mobile scaffold

Scaffolding yang berdiri sendiri dan dapat


berpindah dan dilengkapi roda pada bagian
bawah konstruksinya.
Jenis Perancah

Single pole scaffold

Scaffolding terdiridari tiang satu


deret yang disambung dengan
ledger, putlog diikat pada ledger
dan diperkuat pada salah satu
dinding struktur tetap atau
bangunan
Jenis Perancah
Tube scaffold
Scaffolding yang mempergunakan pipa sebagai tiang, rangka menyilang,
pengikat dan lain-lain, yang disambung dengan klamp
Jenis Perancah
Jenis Perancah
Pekerjaan Perancah
Personil yang memasang dan yang
memeriksa harus memiliki kompetensi
yang memadai – dibuktikan dengan
sertifikat kompetensi Personil

Pengadaan material scaffolding


Pemasangan scaffolding harus Peraturan Instalasi
harus memenuhi standar K3 –
mengikuti peraturan dan dan Peranca Bahan
Standar Riksa uji material scaffolding
standar yang berlaku h
bila diperlukan.

Identifikasi bahaya dan


pengendaliannya harus
Proses
ditetapkan. Pemeriksaan pra
Instalasi
instalasi dan pasca instalasi
Pekerjaan Perancah

• Rancangan yang aman


• Pemilihan jenis perancah yang tepat sesuai jenis pekerjaannya
• Penunjukan personil yang kompeten
• Pelatihan keselamatan perancah
• Perlindungan jatuh
• Pedoman pemasangan yang tepat
• Pedoman penggunaan
• Pedoman untuk penggantian & pembongkaran
• Inspeksi
• Pemeliharaan dan penyimpanan
Pekerjaan Perancah

• Sebelum perancah dipasang dan dipergunakan, perlu adanya


pemeriksaan terhadap beban yang diterima oleh perancah apakah
telah memenuhi persyaratan beban yang telah diizinkan.
• Pembebanan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Faktor keamanan
b. Beban dari konstruksi perancah itu sendiri
c. Beban orang dan peralatan
d. Pengaruh luar misalnya : angin, hujan atau getaran
Kegagalan Perancah
• FAILURE (TUMBANG)
Adalah kecelakaan/ kegagalan struktur
perancah yang diakibatkan karena ketidak-
stabilan perancah

• COLLAPSE (AMBRUK)
Adalah kecelakaan/ robohnya Struktur
Perancah yang diakibatkan kelebihan
beban dan atau kesalahan design Struktur
perancah
Pekerjaan Perancah
a. Perancah yang akan digunakan harus diperiksa dulu oleh pengawas ahli untuk
memastikan:
• Struktur perancah sudah dalam keadaan stabil
• Bahan-bahan yang dipakai untuk komponen dan asesoris perancah tidak
mengalami kerusakan
• Sudah memenuhi syarat untuk digunakan
• Sudah diberi pengaman/alat-alat pengaman

b. Perancah tsb harus diperiksa dalam kurun waktu :


• Sedikitnya seminggu sekali
• Sesudah cuaca buruk atau gangguan dalam masa pembangunan yang agak lama.
Pekerjaan Perancah

• Peralatan yang digunakan oleh seorang


scaffolder :
1. Tagging scaffolding (tag merah
dan hijau)
2. Kunci scaffolding (ratchet)
3. Meteran
4. Level meter / water pass
5. Tang / catut
1. Safety helmet
2. Lifeline
3. Fullbody harness
4. Lanyard
5. Hoist arm attach
6. Top rail
7. Mid rail
8. Toe board
9. Ladder
10. Vertical bracing
11. Frame coupler
12. End frame
13. Mudsill
14. Baseplate w/
jack secure to
mudsill
15. Safety foodwear Pekerjaan
16. Accurate
Perancah
Pekerjaan Perancah
Risiko Penggunaan Perancah
Kecelakaan berkaitan dengan perancah yang sering terjadi :
• Pekerja jatuh dari tempat tinggi.
• Material dan alat jatuh mengenai pekerja/orang lain di sekitarnya
• Perancah yang kurang aman jatuh menimpa pekerja dan orang lain di
sekitarnya.
• Pekerja terjatuh pada saat naik/turun perancah.
• Terpeleset atau tergelincir.
• Kelebihan beban atau beban terkonsentrasi menumpuk di satu titik, yang
mengakibatkan robohnya perancah.
Upaya pencegahan kecelakaan

1. Platform yang terpasang pada perancah atau pada struktur bangunan


harus :
• Dipasang dengan aman untuk mencegah agar pekerja tidak jatuh.
• Dibuat leluasa, lebar minimal 60 cm
• Diberi rel/pagar pelindung sepanjang tepi yang terpapar bahaya
jatuh
• Diberi papan pelindung tepi (toe board) sekeliling tepi platform.
Upaya pencegahan kecelakaan

2. Gunakan perancah yang sudah diperiksa sesuai pemasangan label


tanda aman seperti:
• Hijau : sepenuhnya aman
• Kuning : aman dengan syarat gunakan sabuk pengaman, artinya
kurang aman
• Merah : tidak aman, artinya perancah dilarang dipakai
Upaya pencegahan kecelakaan
3. Mengikat material untuk mencegah jatuh.
4. Batasi jumlah beban untuk mencegah beban/muatan jatuh dari
platform.
5. Dilarang meletakkan material atau membiarkan berserakan pada
struktur bangunan.
6. Ikatlah peralatan ke pinggang atau tubuh untuk mencegah jatuh
pada saat yang tidak terduga.
7. Rapatkan celah-celah papan platform untuk mencegah /
menghindari alat-alat dan material jatuh ke bawah.
Upaya pencegahan kecelakaan
8. Sediakan tangga yang cukup sebagai sarana yang aman untuk naik
turun dari/ke tempat lebih tinggi.
9. Gunakan kedua tangan pada saat naik /memanjat dan gunakan tali
untuk menaikkan dan menurunkan peralatan atau material.
10. Lengkapilah tempat berjalan dan tali pengaman agar pekerja dapat
bergerak dengan aman selama bekerja pada perancah.
11. Pasanglah pagar/tanda pembatas pada lokasi di mana pekerja
bekerja agar orang lain yang tidak berkepentingan menjauh dari
lokasi pekerjaan. Peliharalah pagar pembatas sampai pekerjaan
selesai.
Kesimpulan
• Perancah harus dipasang oleh pekerja yang kompeten dan dilakukan
inspeksi oleh pengawas yang kompeten.
• Perancah harus diperiksa :
• Sebelum dipasang
• Selama proses pemasangan
• Selama terpasang
• Sebelum dibongkar
• Perancah harus digunakan sesuai fungsinya
• Perancah harus memenuhi persyaratan peraturan / standar yang
berlaku.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai