Anda di halaman 1dari 44

K3 Konstruksi

Disampaikan dalam Pelatihan Ahli K3 Umum


2016
1

BIODATA
NARASUMBE
R

NAMA
:ZUHRI FERDELI, ST
INSTANSI : DIREKTORAT PEMBINAAN
NORMA K3
DITJEN BINWASNAKER & K3
KEMENTERIAN
KETENAGAKERJAAN R.I.
JABATAN :PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
PENDIDIKAN : S1 ARSITEKTUR, UNDIP
TELP
: 085640605159
EMAIL
: zuhri_ferdeli@yahoo.com

PENGERTIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau
sebagian

rangkaian

kegiatan

perencanaan

dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang


mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal,
elektrikal,

dan

tata

lingkungan

masing-masing

beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu


bangunan atau bentuk fisik lain. (Pasal 1 Angka 2
UU Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi).

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Pekerjaan konstruksi meliputi :
1)Pembangunan gedung / bangunan ;
Penggalian hingga konstruksi dan finishing
Pembongkaran, perubahan struktur, renovasi,
perbaikan, pemeliharaan sampai dengan pengelolaan
dan pemanfaatan

2)Pekerjaan Infrastruktur / Sipil :


Contoh :
Jalan, Jalan Tol, Jalan Raya
Saluran Air Dalam Tanah (Drainase/ Gorong - gorong)
Perpipaan Bawah Tanah
Dermaga kapal, Bandara

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Karakteristik
Kegiatan Proyek Konstruksi

Bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat


Menyerap & melibatkan banyak tenaga kerja;
Jenis pekerjaan berat dan kasar;
Tenaga kerja berpendidikan relatif rendah;
Masa kerja terbatas dan dikejar oleh waktu;
Intensitas kerja yang tinggi;
Bersifat sementara dan berpindah - pindah;
Menggunakan peralatan kerja beragam, jenis,
teknologi, kapasitas dan kondisinya

Data Kecelakaan Kerja


Di Indonesia Tahun
Jumlah Kasus
: 86.693
2010
Sumber : Data Jamsostek, 2011
1. Konstruksi
%
2. Industri
%
3. Transportasi
%
4. Kehutanan
%

31,9

31,6

9,3

3,8

Data Kecelakaan Kerja


Di Indonesia Tahun
Jumlah Kasus
:
105.182
2015
Meninggal Dunia : 2.375

Sumber : BPJS Ketenagakerjaan, 2016


1. Konstruksi
2. Industri

:
:

33 %
30 %
7

Data penyebab kecelakaan kerja


Sektor Konstruksi
Jatuh
Terbentur
Tertimpa
Mesin / Peralatan
Alat tangan
Transport
Lain-lain

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

: 26 %
: 12 %
: 9%
: 8%
: 7%
: 7%
: 6%

JENIS KECELAKAAN FATAL YANG SERING


TERJADI DI KEGIATAN KONSTRUKSI
Jatuh dari
ketinggian
Kejatuhan,
tertimpa
Kecelakaan di jalan
akses
Penyakit Akibat
Kerja
Terkena, terjepit
mesin
Tersengat arus
listrik
Terbentur, terlindas
dsb
Jatuh, tergelincir di

MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI


Pemilik Proyek
Konsultan
Perencana

Kontraktor

Sub Kontraktor

Pemasok dll

K3
Konstruksi

Pekerja
Subkon
Pekerja
Proyek

10

11

OBJEK PENGAWASAN
K3 PROYEK KONSTRUKSI
-

Kebersihan & Kerapian Area Kerja

K3 Lingkungan Kerja

Sarana Proteksi Kebakaran & Instalasi Listrik

K3 Perancah/ Scaffolding

K3 Pesawat Angkat Angkut

Fasilitas Kesehatan

Petugas P3K

Penggalian

Pemancangan

Pekerjaan baja/beton

Pekerjaan pengelasan

Pekerjaan penunjang / finishing

Ahli K3
Konstruksi
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

OBJEK ADMINISTRASI
K3 PROYEK KONSTRUKSI
1. LAPORAN MINGGUAN & BULANAN
2. SERTIFIKASI
Alat / Instalasi
. Pengesahan Alat/ Instalasi
. Pemeriksaan Visual
. Riksa Uji Berkala (Pengujian Beban)
Kompetensi Personil
Sertifikasi K3
Lisensi K3
Teknisi K3
Supervisi K3
Penunjukan Petugas (P3K, Operator dll)
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Peraturan Dasar
K3 Bidang Konstruksi Bangunan
UNDANG
UNDANG UNDANG
UNDANG
NO.
NO. 11TAHUN
TAHUN1970
1970

tentang
tentangKESELAMATAN
KESELAMATANKERJA
KERJA

PERMENAKERTRANS
PERMENAKERTRANS
NO.
NO.PER.
PER.01/MEN/1980
01/MEN/1980
tentang
K3
PADA
KONSTRUKSI
tentang K3 PADA KONSTRUKSIBANGUNAN
BANGUNAN
SKB
SKB MENAKER
MENAKER DAN
DAN MENTERI
MENTERI PU
PU
No.
No. 174/MEN/1986
174/MEN/1986 DAN
DAN No.
No. 104/KPTS/1986
104/KPTS/1986
tentang
tentang
K3
K3PADA
PADATEMPAT
TEMPATKEGIATAN
KEGIATANKONSTRUKSI
KONSTRUKSIBESERTA
BESERTA
PEDOMAN
PEDOMANPELAKSANAAN
PELAKSANAANK3
K3PADA
PADATEMPAT
TEMPATKEGIATAN
KEGIATAN
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI

14

UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970


TENTANG KESELAMATAN KERJA
Ruang lingkup K3 Konstruksi
Bab II Psl 2 (1)

K3 di segala tempat kerja di darat, di


dalam tanah, permukaan air, di dalam air,
maupun di udara dalam wilayah RI.

Ket. Psl 2 (2)

c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan,


perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau
bangunan lainnya termasuk bangunan2
pengairan, saluran atau persiapan
i. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, di
atas permukaan tanah atau perairan.

10/25/16

15

UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970


TENTANG KESELAMATAN KERJA
Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan)
k.
Dilakukan pekerjaan yang
mengandung bahaya tertimbun tanah,
kejatuhan, terkena pelantingan benda,
terjatuh atau terperosok, hanyut atau
terpelanting
m.
Terdapat atau menyebar suhu,
kelembaban, debu, kotoran, api, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi, suara atau getaran
10/25/16

16

PERMENAKERTRANS
PERMENAKERTRANS
NO.
NO.PER.
PER.01/MEN/1980
01/MEN/1980
tentang
tentangK3
K3PADA
PADAKONSTRUKSI
KONSTRUKSIBANGUNAN
BANGUNAN

Di dalamnya telah ditetapkan berbagai prosedur K3


yang harus dilaksanakan di sektor kegiatan konstruksi,
antara lain :

Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan


wajib dilaporkan kepada Direktur atau Pejabat yang
ditunjuknya.

Adanya kewajiban membentuk organisasi/kepanitiaan K3


dalam proyek a.l. dalam bentuk P2K3 (Panitia Pembina K3)
perusahaan atau bentuk kepanitiaan lainnya.

Adanya kewajiban melakukan identifikasi K3 sebelum proyek


dimulai dan segera disiapkan syarat-syarat K3 sesuai ketentuan.
Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus
dilaporkan.

17

18

Permenaker No. 01/Men/1980

lanjutan

Disiapkan bahan pedoman K3 yang meliputi :


a.
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

b.

c.

d.

e.

10/25/16

Catatan identifikasi kecelakaan kerja yang ada


Rekomendasi persyaratan K3 atas temuan
identifikasi di atas
Dibuatkan Prosedur Kerja Aman yang
menyangkut seluruh jenis kegiatan
Dibuatkan Instruksi Kerja Aman untuk langkahlangkah kegiatan yang bersifat khusus
Dibuat rencana kerja K3 yang komprehensip
terkendali oleh pimpinan proyek.

19

Permenaker No. 01/Men/1980


lanjutan

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

10/25/16

Dibuatkan Akte Pengawasan K3 Proyek


Konstruksi, untuk melihat hasil-hasil temuan
bidang K3 oleh pengurus maupun Ahli K3
perusahaan
Diadakan pembinaan sebagai Ahli Muda K3,
Ahli Madya K3 dan Ahli Utama K3 Bidang
Konstruksi untuk Petugas K3 di proyek

20

Kep. Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/VI/2004


Tentang
Sertifikasi Kompetensi K3 Bid Konst Bangunan
Jenis
-

Kompetensi Personil :
Ahli K3 Utama,
Ahli K3 Madya
Ahli K3 Muda
Teknisi Scaffolding

Kep. Dirjen PPK No. : Kep. 74/PPK/XII/2013


Supervisor Perancah

10/25/16

21

Kep. Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/VI/2004


Sertifikasi Kompetensi K3 Bid Konst Bangunan
Ahli K3 Utama
Dapat melakukan identifikasi, menyusun, menganalisa, merekomendasi
pekerjaan konstruksi bangunan

Ahli K3 Madya
Dapat melakukan aman dalam pekerjaan proyek/konstruksi bangunan
pencegahan kecelakaan kerja, usaha-usaha K3

Ahli K3 Muda
Dapat melaksanakan kegiatan K3, pencegahan kecelakaan kerja,
usaha-usaha K3 dan penyelamatan

Teknisi Perancah (Scaffolder) &


Supervisor Perancah (Kep Dirjen PPK No. 74/2013)
10/25/16

22

SERTIFIKASI
SERTIFIKASI KOMPETENSI
KOMPETENSI

PERSONIL
PERSONILK3
K3 Pada
Pada Kegiatan
Kegiatan Konst
KonstBangunan
Bangunan
Kep.
Kep.Dirjen
DirjenPPK
PPKNo
NoKep
Kep20/DJPKK/VI/2004
20/DJPKK/VI/2004

A.

Proyek > 6 bulan atau TK > 100 org


- Min. 1 org Ahli Utama
- Min. 1 org Ahli Madya
- Min. 2 org Ahli Muda

B.

Proyek < 6 bulan atau TK < 100 org


- Min. 1 org Ahli Madya
- Min. 1 org Ahli Muda

Proyek < 3 bulan atau TK < 25 org


- Min. 1 org Ahli Muda

D.

Teknisi perancah harus memiliki lisensi

10/25/16

23

PERMENAKERTRANS
PERMENAKERTRANS
NO.
NO.PER.
PER.01/MEN/1980
01/MEN/1980
tentang
K3
PADA
KONSTRUKSI
tentang K3 PADA KONSTRUKSIBANGUNAN
BANGUNAN

TEMPAT KERJA & ALAT ALAT KERJA

Sarana keluar masuk


Penerangan di area konstruksi
Sirkulasi udara
Kebersihan dan kerapihan
Kebisingan dan getaran di area konstruksi
Tidak semua orang diperbolehkan masuk area konstruksi
Perlindungan terhadap keruntuhan

24

TUGAS INDIVIDU
AHLI K3 UMUM

KASUS 1
Lakukan identifikasi sumber
bahaya, berikan rekomendasi
apa saja yang perlu
dilakukan dalam proses
pengendalian sesuai
GAMBAR dibawah ini.!

SKB MENAKER
MENAKER DAN
DAN MENTERI
MENTERI PEKERJAAN
PEKERJAAN UMUM
UMUM
SKB
No.174/MEN/1986 DAN
DAN No.104/KPTS/1986
No.104/KPTS/1986
No.174/MEN/1986
TENTANG
TENTANG
K3PADA
PADATEMPAT
TEMPATKEGIATAN
KEGIATANKONSTRUKSI
KONSTRUKSI
K3
BESERTAPEDOMAN
PEDOMANPELAKSANAAN
PELAKSANAANK3
K3PADA
PADATEMPAT
TEMPATKEGIATAN
KEGIATAN
BESERTA
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI

PASAL,14
14BAB
BAB
88PASAL,

PASAL 1 ISTILAH ISTILAH


PASAL 2 SETIAP KONTRAKTOR WAJIB MEMENUHI SYARAT
SYARAT K3
PASAL 3 MENTERI P U MEMBERI SANKSI ADMINISTRASI
PASAL 4 PEMBINAAN KEPUTUSAN INI DILAKUKAN OLEH
KEMENTERIAN P U DAN KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
PASAL 5 PENUNJUKAN AHLI K3 KONSTRUKSI BAIK DI PU /
KEMNAKER
PASAL 6 PENGAWASAN DILAKUKAN BERSAMA KEMNAKER DAN
PEKERJAAN UMUM
27

ISI PEDOMAN PELAKSANAAN :


BAB I (ADMINISTRASI)

KEWAJIBAN KONTRAKTOR TERHADAP K3 TERMASUK BIAYA YANG


TIMBUL

KONTRAKTOR HARUS MENUNJUK PETUGAS K3 (JML TK. >25 ORG)

KONTRAKTOR HARUS MEMBENTUK P2K3 (JML TK. 100 ORG)

KONTRAKTOR HARUS MEMBENTUK SAFETY OFFICER YANG BEKERJA


FULLTIME (JML TK . >250 ORG)

KEWAJIBAN KONTRAKTOR MEMERIKSAKAN KESEHATAN & FISIK TK


SECARA BERKALA

MEMBENTUK ORGANISASI P 3 K BESERTA PERLENGKAPAN P 3 K (OBAT,


TANDU DLL)

BAB II S/D XIV (TEKNIS)

28

ISI
SKB Menaker & Men PU 174/104/1986
BAB II s/d XIV (Teknis) mengatur tentang :

Tata Letak dan Jarak Aman


Penggalian dan Pembebasan Lahan
Pengangkutan dan Transportasi
Pesawat Angkat dan Angkut
Pengelasan
Perancah dan Pengaman di ketinggian
Alat Keselamatan Kerja
Pengelolaan Bahan Berbahaya
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Pengelolaan Limbah
29

LATIHAN MENGIDENTIFIKASI POTENSI


BAHAYA DI SITE KONSTRUKSI

30

GAMBAR.1
31

Analisa Gambar 1

Pasal 2.7.17. Tempat kerja


yang tinggi harus
dilengkapi dengan jalan
masuk dan keluar,
misalnya tangga.
Pasal 3.2.1. Semua
perancah dimana tenaga
kerja berada harus
dilengkapi dengan
platform untuk bekerja.

32

GAMBAR.3
33

Analisa Gambar 3

Pasal 2.4.4.
Sisa sisa barang alat
alat dan sampah tidak
boleh dibiarkan bertumpuk
ditempat kerja.

34

GAMBAR.4
35

Analisa Gambar 4
Pasal 2.6.1.
Bila perlu untuk
mencegah bahaya,
jaring/jala (alat
penampung yang
cukup kuat harus
disediakan atau
pencegahan lain yang
effektif harus
dilakukan untuk
menjaga agar tenaga
kerjaterhindar dari
kejatuhan benda.

36

2.7. PERLINDUNGAN AGAR ORANG TIDAK JATUH/


GUARD RAIL AND TOE BOARDS
2.7.1 Semua terali pengaman dan pagar pengaman untuk
memagar lantai yang terbuka, dinding yang terbuka gang
tempat kerja yang ditinggikandan tempat tempat lainnya;
untuk mencegah orang jatuh, harus;
a). Terbuat dari bahan dan konstruksi yang baik
dan kuat.
b). Antara 1 m dan 1,5 m di atas lantai peralatan
(platform)
c). Terdiri dari :
I. Dua rel, 2 tali atau 2 rantai
II. Tiang penyangga
III. Pinggir pengaman (toe board) untuk mencegah
orang terpeleset atau benda-benda yang
jatuh

Pasal 8, Permenaker No.1


tahun 1980

Semua peralatan sisi-sisi lantai


yang terbuka, lubang-lubang di
lantai yang terbuka, atap-atap
atau panggung yang dapat
dimasuki, sisi-sisi tangga yang
terbuka, semua galian-galian dan
lubang-lubang yang dianggap
berbahaya harus diberi pagar
atau tutup pengaman yang kuat

SKB Menaker & Men PU


2.4.2. Semua paku-paku yang
menonjol harus disingkirkan atau
dibengkokan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.

SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai