adalah perlengkapan yang sederhana yang digunakan untuk mengangkut unit load atau
bulk material. banyak digunakan di industri besar untuk mengangkut unit load ataupun
bulk material. Unit load adalah mengangkut yang berupa benda yang dapat dihitung
secara satuan, seperti kotak, balok, kantong dan lain – lain, adapun bulk material adalah
untuk mengangkut material yang berupa serbuk, butir – butiran, seperti semen, pasir,
raw material dan lain – lain, di bidang yang tegak atau miring dan tinggi atau jauh.
b. Coal Conveyor
Menurut Partanto (2000) bagian – bagian penting yang terdapat dalam suatu
conveyor antara lain :
1. Drive Pulley
Merupakan Pulley yang berfungsi menyalurkan energi gerak putar
pada Belt sehingga Belt bergerak. Biasanya sebagai discharge Pulley dan juga drive
Pulley. (Gambar 2.1.)
2. Tail Pulley dan Head Pulley
Head Pulley adalah Pulley yang berada pada ujung depan Belt dimana material
dicurahkan. Untuk beberapa desain pulley ini digunakan sebagai Pulley penggerak.
(Gambar 2.1)
Tail Pulley merupakan Pulley yang pada umumnya berada diujung
belakang Belt dan tidak berputar secara langsung oleh Drive-unit tetapi berputar
karena mengikuti gerakan Belt.(Gambar 2.2)
DAFTAR PUSTAKA
ARPM. (2011). Conveyor and Elevator Belt Handbook. Indianapolis: Association for Rubber
Products Manufacturers, Inc.
CEMA. (2007). Belt Conveyor for Bulk Materials Six Edition 2ndPrinting. USA: Conveyor
Equipment Manufacturers Association.
Hartman, H.L. (1992). SME Mining Engineering Handbook.Colorado: Society for Mining
Metallurgy and Exploration, Inc.
Nasher, Z. (2014). Perancangan Konveyor Spreader Kapasitas 1200 TPH Untuk Material
Batubara dengan 0,8 Ton/M3. Skripsi, Fakultas Teknik: Universitas Brawijaya.
Peurifoy, R., Schexnayder, C., Shapira, A. (2006). Construction Planning, Equipment, and
Methods. Mc-Graw Hill : New York.
Raymond, L. (2002). SME Mining Engineering Handbook: Colorado : Society for Mining
Metallurgy and Exploration Inc.
Rudianto. (2013). Rancang Bangun Belt Conveyor Trainner Sebagai Alat Bantu
Pembelajaran. Jurnal Teknik Mesin Politeknik Kediri, 4(2). 15-26.
(sumber gambar : koleksi pribadi. Thank’s to the model, mr. Robby ^^)
b. Coal Conveyor
Menurut Partanto (2000) bagian – bagian penting yang terdapat dalam suatu
conveyor antara lain :
1. Drive Pulley
Merupakan Pulley yang berfungsi menyalurkan energi gerak putar
pada Belt sehingga Belt bergerak. Biasanya sebagai discharge Pulley dan juga drive
Pulley. (Gambar 2.1.)
4. Bend Pulley
Merupakan Pulley yang memiliki fungsi melengkungkan atau mengubah
arah Belt.(Gambar 2.1)
5. Take-up Pulley
Merupakan Pulley yang dikombinasikan dengan sistemTake Up, pada gambar
2.4 dapat dilihat Pulley ini dikombinasikan dengan beberapa macam sistem Take Up.
Untuk Automatic Take Up Pulley ini dirancang untuk dapat bergerak mengimbangi
operasional Belt Conveyor.
6. Belt
Merupakan bagian yang berfungsi menerima transfer enargi gerak
dari Pulley yang berputar, Belt akan mengangkut material dari satu ujung suatu
kontruksi Belt Conveyor ke ujung lainnya. Belt dapat dibuat dari beberapa bahan, salah
satu diantaranya adalah tenunan benang kapas (Cotton) sehingga membentuk
suatu Carcas maupun berupa rangkaian kawat baja yang disebut Steel Cord (Gambar
2.2)
7. Idlers
Berfungsi untuk menahan atau menyangga Belt pada bagian Carryin dan Return.
Jarak antar Idlers tergantung dari fungsi kegunaannya, berikut ini adalah pembagian
Idlers menurut fungsi keguaannya :
a. Impact Idlers (Impact roller)
Merupakan Idlers yang terletak pada daerah tumpahan material ke dalam Belt,
biasanya terbuat dari Rubber yang berfungsi menahan beban Impact dari material yang
jatuh diatas Conveyor, sehingga dapat mengurangi kerusakanBelt. ( Gambar 2.2)
b. Carry Idlers
Carrying Idlers adalah Idlers yang berfungsi untuk menyangga Belt yang
membawa muatan material. dapat dilihat pada Gambar 2.3.
d. Transition Idlers
Merupakan Idlers dengan sudut yang disesuaikan guna menghindari
ketidakstabilan Belt ketika terjadi perubahan sudut Idlers, baik dari kecil menjadi besar
ataupun sebaliknya. (Gambar 2.2.)
e. Weighing Idlers
Idlers ini merupakan Carry Idler yang ditempatkan padaWeight
Bridge (timbangan). Dengan tingkat kepresisisan yang lebih tinggi dari pada Carry
Idler lainnya.
f. Training Idlers
Idlers ini digunakan untuk membantu kelurusan sabuk yang berfungsi membawa
(Carrying) material maupun yang tidak membawa material (Return).
8. Take-up unit
Merupakan sistem yang diinstalasi guna mempertahankan ketegangan Belt yang
mengimbangi peregangan Belt saat operasional pengangkutan sedang dilakukan.
Terdapat dua macam sistem Take Up yaituManual Take Up dan Automatic Take Up.
9. Skirtboards
Merupakan instalasi yang dipasang setelah Loading Chute yang bertujuan
membentuk Profile tumpukan batubara dan menstabilkan tumpukan batubara hingga
mampu mengimbangi kecepatan Belt. (Gambar 2.5)
10. Cleaner
Cleaner merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan sisi Belt dari
material sisa yang tidak tercurahkan saat terjadi Loading dan tetap menempel pada
sisi Belt, penggunaan Cleaner dapat dilihat pada Gambar 2.6.
c. Rotation Detector
Rotation Detector sebuah sensor yang fungsinya membaca kecepatan
putaran conveyor, biasanya digunakan untuk membaca apakah putaran conveyor
melambat lalu berangsur-angsur berhenti padahal conveyor oleh controller diposisikan
“running“. RT biasanya dipasang pada tail pulley.
Praktek kerja indutri merupakan salah satu program pendidikan isistem ganda
di SMK Bukit Asam yang harus di ikuti oleh setiap siswa sebagai syarat
mengikuti uji kompetensi dan ujian nasional serta dapat di jadikan sebagai sarana
bagi siswa untuk memahami bagaimana ilmu yang selama ini di dapatkan di
sekolah diaplikasikan ke dunia kerja.
Adapun maksud dan tujuan yang ingin di capai dalam pelaksanaan praktek
kerja indutri ini adlah sebagai berikut:
1. menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian
professional(dengan tingkat pengetahuan , keterampilan dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja)
Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan mampu untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek kelistrikan pada alat
pertambangan.
3. Menyamakan antara pelajaran di sekolah dengan yang ada di lapangan.
Tujuan dari pembuatan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang kelistrikan
pertambangan.
2. Mampu membuat laporan dari hasil yang di dapat pada PKL.
3. Dapat mengetahui sistem dan cara kerja dari conveyor belt.
1.4 Waktu dan tempat pelaksanaan PKL
PT. Bukit Asam(Persero) Tbk berlokasi di kota tanjung enim kecamamatan lawing kidul,
kabupaten muara enim, provinsi Sumatra selatan. Letaknya kurang lebih 200km arah
barat daya Palembang. Secara geografis daerah ini terletak pada 40⁰ 4’30” lintang
selatan dan 103⁰ 45’00” bujur timur.
Kawasan Bukit Asam terletak pada salah satu deretan pegunungan Bukit Barisan.
Daerah ini sebagian besar berbukit-bukit dan agak landai. Daerah tepi aliran sungai Enim
dengan ketinggian 50 meter diatas permukaan laut adalah permukaan terendah.
Sedangkan puncak Bukit Asam dengan ketinggian sekitar 282 meter di atas permukaan
laut merupakan daerah tertinggi.
Bahan
Palu
Scrap plastic
Tang
b. Cara memperbaiki
Bahan
Grase (Minyak gemuk)\
b. Cara memperbaiki
c. langkah pengetesan
hidupkan motor dan lihat putaran yang terjadi berputar normal dengan
kecepatan yang stabil atau tidak.
Bahan
wd
lap(majun)
b.Cara memperbaiki
c.langkah pengetesan
hidupkan conveyor lalu Tarik fullcord jika conveyor mati maka fullcord benar
5.1 kesimpulan
Pada PKL yang sayan lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada system belt conveyor sangat berperan dalam menjaga keandalan belt
conveyor khususnya di wilayah tambang air laya(TAL)
2. Kelancaraan system operasi CE dan CC, Stecker / Reclamer(S/R) tergantung
dari sempurna tidaknya shifting belt conveyor yang dilakukan,sehingga
kesiapan dari belt conveyor dapat menentukan produksi yang tinggi
3. Sistem penambangan di tambang air laya (TAL) menggunakan system terus
menerus (Continuos MInning)
4. Pihak instansi perusahaan sangat berperran penting dalam kemajuan dan
perkembangan siswa
5.2 Saran
1. Karena mahalnya harga belt conveyor maka alat pe ngaman yang di gunakan
,harus di pastikan dalam kondisi baik.
2. Perlu lebih di tingkatkan upaya perawatan preventif peralatan pengaman
dengan cara membentuk suatu tim khusus untuk melakukan pengecekan secara
feriodic yang mana anggotnya terdiri atas Satker perawatan listrik,Satker
perawatan mesin,Satker perencanaan danSatker operasi
3. Pada proses vulkanisir perlu diadakan penyambungan yang benar agar
sanbungan belt covayor kuat sehingga tidak mengganggu jalanya proses
pengangkutan material
4. Diharapkan kepada pihak instansi perusahhan tempat siswa Prakrin agar
kiranya dapat memberikan pendalaman materi serta pelatihan kerja yang lebih
mendalam