Anda di halaman 1dari 38

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

KEGIATAN : BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG


KANTOR
PEKERJAAN : RUMAH KEMASAN 1 paket
LOKASI : JL. SULTAN ALAUDDIN, KOTA MAKASSAR
INTANSI : DINAS PERINDUSTRIAN PROV. SULSEL
THN ANGGARAN : 2021

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

1. Kesehatan dan : 1.4 DASAR HUKUM K3 KONSTRUKSI DAN SARANA BANGUNAN


keselamatan  UNDANG-UNDANG Dasar 1945.
kerja (K3)  Undang-Undang No. 01/1970 tentang keselamatan kerja.
konstruksi  Permenaker No.01/MEN/1980 tentang K3 konstruksi bangunan.
bangunan  Surat Keputusan Bersama Mentri Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum No.kep.174/Men/1986 dan No.104/Kpts/1986.
 Permenaker No.28/MEN/2000 tentang Bangunan Gedung.
 Permenaker No.05/Men/1996 dan tentang Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

BAB II. PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI


2.1 PERATURAN SMK3 KONSTRUKSI
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan SMK3 konstruksi
antara lain:
1. Pasal 22, ayat (2) huruf L, Undang- undang RI No.18 tahun 1999
menyebutkan kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus
mencakup Uraian mengenai : perlindungan pekerja, yang memuat
ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial.
2. PPNo.29 tahun 2000 Pasal 17 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Pada salah satu ayatnya menyebutkan bahwa: penyedia jasa dalam
pemilihan penyedia jasa berkewajiban untuk menyusun dokumen
penawaran yang memuat :
• rencana dan metode kerja,
• rencana usulan biaya,
• tenaga terampil dan tenaga ahli,
• rencana dan anggaran Keselamatan dan kesehatan kerja dan peralatan.
3. Pasal 30 ayat (1) PP No.29 tahun 2000 menyebutkan bahwa untuk
menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi,
penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan
tentang :
• tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku,
• pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2.2. RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI


Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki
risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penyebab utama
kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah hal-hal yang berhubungan
dengan karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, lokasi kerja yang
berbeda-beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu pelaksanaan yang
terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak
menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Ditambah dengan manajemen
keselamatan kerja yang sangat lemah, akibatnya para pekerja bekerja
dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang berisiko tinggi. Masalah
keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup
signifikan.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

Dari berbagai kegiatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, pekerjaan-


pekerjaan yang paling berbahaya adalah pekerjaan yang dilakukan pada
ketinggian dan pekerjaan galian. Pada ke dua jenis pekerjaan ini kecelakaan
kerja yang terjadi cenderung serius bahkan sering kali mengakibatkan cacat
tetap dan kematian. Jatuh dari ketinggian adalah risiko yang sangat besar
dapat terjadi pada pekerja yang melaksanakan kegiatan konstruksi pada
elevasi tinggi. Biasanya kejadian ini akan mengakibat kecelakaan yang fatal.
Sementara risiko tersebut kurang dihayati oleh para pelaku konstruksi,
dengan sering kali mengabaikan penggunaan peralatan pelindung yang
sebenarnya telah diatur dalam pedoman K3 konstruksi.

2.3. PENGENDALIAN RISIKO


Pengendalian risiko merupakan bagian dari manajemen risiko dan dilakukan
berdasarkan penilaian risiko terhadap masing-masing item pekerjaan.
Dengan mempertimbangkan peralatan yang digunakan, jumlah orang yang
terlibat pada masing-masing item pekerjaan, akan dapat diprediksi peluang
kejadian dan tingkat keparahan dari risiko kecelakaan. Menurut hirarki cara
berpikir dalam melakukan pengendalian risiko adalah dengan
memperhatikan besaran nilai risiko/ tahapan pengendalian risiko,seperti
berikut:
1. Mengeliminasi /menghilangkan sumber bahaya terhadap kegiatan yang
mempunyai tingkat risiko yang paling tinggi/besar.
2. Melakukan substitusi /mengganti dengan bahan atau proses yang lebih
aman.
3. Engineering: Melakukan perubahan terhadap desain alat /proses /layout
4. Administrasi: Pengendalian risiko melalui penyusunan peraturan
/standar untuk mengajak melakukan cara kerja yang aman (menyangkut
tentang prosedur kerja, ijin kerja, instruksi kerja, papan
peringatan/larangan, pengawasan/inspeksi,dsb).
5. Penggunaan alat pelindung diri (APD).

2.4. KEBIJAKAN PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI


Kebijakan Departemen PU dalam penerapan SMK3, dalam rangka
mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi serta upaya
untuk mewujudkan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada
tempat kegiatan konstruksi bidang pekerjaan umum. Departemen Pekerjaan
Umum telah menerbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.09/PRT/M/2008 Pedoman Sistem tentang Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Sesuai dengan
maksud dan tujuan diterbitkannya peraturan menteri tersebut adalah untuk
memberikan acuan bagi pengguna dan penyedia jasa dalam
penyelenggaraaan SMK3 konstruksi bidang pekerjaan umum, yang
dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu dan terkoordinasi serta
semua pemangku kepentingan agar mengetahui dan memahami tugas dan
kewajibannya dalam penerapan SMK3. Berdasarkan Peraturan Menteri PU
No. 09/PER/M/2008, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang
merupakan acuan bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

penyelenggaraan SMK3 konstruksi bidang pekerjaan umum, UU.No. 18


Tahun 1999 tentang jasa Konstruksi,dimana mensyaratkan Ahli K3 pada
setiap proyek / kegiatan terutama pada kegiatan yang memiliki resiko tinggi.

1. SPESIFIKASI : BAB I PEKERJAAN PERSIAPAN


BAHAN Pasal 1
BANGUNAN Papan Nama Proyek
KONSTRUKSI
1. Kontraktor harus membuat dan memasang Papan Nama Proyek yang
memuat tentang identitas proyek.
2. Papan nama proyek mengunakan ukuran minimal 150 cm x 250 cm
kecuali ditentukan lain oleh Owner.
3. Papan nama proyek rangka dan kakinya terbuat dari kayu dengan
kualitas terbaik sehingga sanggup bertahan minimal sampai
selesainya pengerjaan proyek. Latar papan nama dapat berupa papan
kayu tebal minimal 2 cm atau multiplek dengan tebal minimal 12 mm.
Penggunaan bahan dan material lain harus dengan persetujuan
Konsultan Supervisi.
4. Papan nama proyek belatar belakang putih dengan tulisan warna
hitam, kecuali untuk logo atau simbul dapat dipakai warna yang
bervariasi.
5. Papan nama proyek harus mencantumkan Instansi Penyandang Dana,
Instansi Pemilik Bangunan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan
Perencana, Konsultan Supervisi , dan Dinas Pertanian Setempat.
6. Papan juga harus mencantumkan besar anggaran pelaksanaan
proyek, waktu mulai proyek, dan waktu penyelesaian proyek.

Pasal 2
Instalasi Air Bersih Dan Instalasi Listrik Sementara

1. Kontraktor Pelaksana atas biaya sendiri harus menyediakan Instalasi


air bersih dan Instalasi listrik sementara selama berlangsungnya
masa pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan operasional dan
keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

Pasal 3
Perlengkapan Keamanan Kerja Dan P3K

1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan perlengkapan keamanan


kerja untuk semua pekerja yang berada dalam lokasi pekerjaan.

2. Perlengkapan keamanan kerja dapat berupa alat-alat seperti berikut


ini :
1. Helm Pelindung Kepala
2. Sepatu untuk melindungi kaki
3. Pemadam Kebakaran
4. Kotak P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

Pasal 4
Penjaga Keamanan Lokasi Pekerjaan

1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan tempat/pos penjaga


keamanan lokasi pekerjaan beserta minimal 2 orang penjaga
keamanan yang bekerja selama 24 jam.

2. Bangunan Pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan bentuk dan


dimensinya ditentukan oleh Kontraktor Pelaksana.

3. Bangunan Pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan tidak boleh berada


di dalam lokasi pekerjaan.

Pasal 5
Perlindungan Lokasi Pekerjaan

1. Kontraktor Pelaksana harus melindungi lokasi pekerjaan selama


berlangsungnya pekerjaan konstruksi dari ganguan luar.

2. Bentuk perlindungan tersebut dapat berupa Pagar Seng BJLS 0,20 mm


dengan rangka kayu setinggi 2 meter dari muka tanah dan dicat
dengan rapi.

2. SPESIFIKASI BAB II PEKERJAAN pembersihan


BAHAN PASAL1
BANGUNAN PEMBERSIHAN LAPANGAN
KONSTRUKSI
1. Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari
segala sesuatu yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan seperti
hasil bongkaran bangunan lama, pepohonan, semak belukar, dan
tanah humus.
2. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pengupasan terhadap tanah
humus setebal minimal 30 cm sebelum dilakukan pekerjaan
konstruksi.
3. Yang dimaksud dengan Muka Tanah Dasar pada Gambar Bestek
adalah muka tanah yang telah bersih dari pepohonan, semak belukar,
dan lapisan tanah humus.

PASAL 2
PENENTUAN LETAK BANGUNAN ( SETTING OUT )

1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan Seetting Out atau


pengukuran kembali akan kebenaran posisi bangunan yang akan
dibangun seperti yang telah ada dalam Lay Out bangunan pada
Gambar Bestek.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

2. Hasil pekerjaan Seetting Out tidak boleh berbeda dengan Lay Out
bangunan yang ada dalam Gambar Bestek kecuali ditentukan lain
oleh Konsultan Perencana.
3. Perubahan-perubahan posisi bangunan karena alasan keterbatasan
lahan atau berubahanya kondisi existing lahan harus disetujui oleh
Konsultan Perencana dan Owner.
4. Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar hasil pekerjaan
Seeting Out dan disetujui oleh Konsultan Perencana dan Konsultan
Supervisi.

PASAL 3
PEMASANGAN BOUWPLANK

1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pemasangan Bouwplank


sebagai acuan tetap pada semua bangunan yang akan dikerjakan
termasuk septictank, Ground Resevoir, dan bak penampung limbah
kimia.
2. Jarak pemasangan bouwplank dari bangunan yang akan dibangun
minimal 1 m dan maksimal 2 m.
3. Bouwplank harus mempunyai posisi dan elevasi yang tetap terhadap
bangunan yang akan dibangun dan tidak boleh berubah posisi dan
elevasinya sebelum struktur bangunan yang paling rendah seperti
pondasi dan sloof selesai dikerjakan.
4. Posisi penempatan bouwplank harus sesuai dengan hasil pekerjaan
Seeting Out.
5. Hasil pekerjaan pemasangan bouwplank harus disetujui oleh
Konsultan Supervisi.

3. SPESIFIKASI BAB III PEKERJAAN GALIAN & TIMBUNAN


BAHAN PASAL 1
BANGUNAN GALIAN PONDASI
KONSTRUKSI 1. Sebelum dilakukan pekerjaan galian pondasi Kontraktor Pelaksana
harus memastikan lokasi disekitar pengalian bersih dari pepohonan,
semak belukar, dan tanah humus.
2. Posisi galian pondasi harus tepat benar dengan posisi perletakan
tapak pondasi dan ini harus dibuktikan dengan pekerjaan
pengukuran posisi perletakan pondasi dengan alat Theodolit atau
cara manual dengan persetujuan Konsultan Supervisi.
3. Pekerjaan galian pondasi tidak boleh merusak struktur tanah
disekitar galian pondasi.
4. Bentuk galian dan kedalaman galian pondasi sesuai dengan Gambar
Bestek.
5. Pengalian pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk
membangun maupun memindahkan rangka/beskiting yang
diperlukan dan juga untuk mengadakan pembersihan.
6. Perubahan-perubahan dari gambar Bestek yang diperlukan untuk
kemudahan pekerjaan pengalian pondasi harus disetujui oleh
Konsultan Supervisi.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

7. Kesalahan pengalian sehingga kedalaman galian melebihi dari


kedalaman yang diperlukan, maka kelebihi kedalaman tersebut
harus diurug kembali dengan biaya sendiri dari Kontraktor
Pelaksana.
8. Dasar galian yang telah selesai digali harus dipadatkan kembali
dengan alat pemadat sehingga mencapai kepadatan yang cukup.
9. Jika pada saat pengalian ditemukan akar-akar tumbuhan lama atau
puing-puing bangunan lama maka akar dan puing tersebut harus
diangkat serta diurug kembali denga pasir urug hingga mencapai
elevasi kedalaman yang diperlukan.
10. Hasil galian pondasi yang akan dipakai kembali untuk urugan pondasi
harus ditempatkan dengan jarak tertentu sehingga tidak masuk
kembali kedalam lubang galian dan tidak menggangu pekerjaan
konstruksi pondasi.
11. Dimensi, ukuran, dan kedalaman galian harus tetap dan tidak
berubah sebelum pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan.
12. Kontraktor Pelaksana harus membuat dinding penahan tanah
sementara jika tanah disekitar galian adalah tanah agresif, labil, dan
mudah runtuh sehingga membahayakan pekerjaan pengalian.
13. Pengalian dengan alat berat dibenarkan selama tidak merusak
struktur tanah disekitar galian.
14. Hasil pekerjaan galian pondasi harus disetujui oleh Konsultan
Supervisi.

PASAL 2
URUGAN GALIAN PONDASI
1. Urugan pondasi dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi
selesai dikerjakan.
2. Untuk urugan pondasi dapat digunakan tanah hasil galian pondasi
atau material lain yang disetujui oleh Konsultan supervisi.
3. Tanah urugan pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat
Stemper atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan supervisi
4. Pemadatan dilakukan lapis berlapis dengan ketebalan minimal setiap
lapisanya adalah 30 cm.
5. Hasil pekerjaan urugan pondasi harus disetujui oleh Konsultan
Supervisi.

PASAL 3
GALIAN PIPA DAN INSTALASI LISTRIK
1. Yang dimaksud dengan galian pipa adalah semua pekerjaan yang
berhubungan dengan Instalasi Air Kotor, Instalasi Air Bersih, dan
Instalasi Limbah Kimia.
2. Bentuk dan kedalaman galian harus sesuai dengan Gambar Bestek.
3. Kedalaman galian pipa minimal 40 cm dari muka tanah dasar kecuali
ditentukan lain dalam Gambar Bestek.
4. Galian pipa tidak boleh menggangu struktur dan konstruksi bangunan
lain yang ada disekitarnya.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

PASAL 4
TIMBUNAN TANAH
1. Sebelum dilakukan pekerjaan timbunan Kontraktor Pelaksana harus
memastikan lokasi disekitar pengalian bersih dari pepohonan, semak
belukar, dan tanah humus.
2. Material timbunan adalah tanah gunung yang gembur tidak
berbungkah-bungkah, bukan tanah liat, bukan tanah sawah, bukan
hasil bongkaran bangunan lama, dan bukan pasir laut.
3. Material timbunan adalah tanah yang mudah dipadatkan.
4. Untuk penimbunan dalam bangunan tidak boleh dilakukan dengan alat
berat.
5. Timbunan harus dipadatkan dengan alat Stemper, Mini Tendem Roller
atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan supervisi lapis berlapis
dengan ketebalan tiap lapis minimal 30 cm.
6. Kepadatan timbunan pada lapisan terbawah harus mencapai 95% dari
standar proctor laboratorium pada kadar air optimum dengan
pemeriksaan kepadatan standar.
7. Hasil pemadatan tanah harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

PASAL 5
PASIR URUG
1. Pasir Urug hanya dipergunakan untuk urugan dan timbunan serta alas
pekerjaan Lantai Kerja Beton ( Line Concrete ).
2. Pasir Urug tidak untuk digunakan pada pekerjaan beton struktural dan
beton non struktural.
3. Pasir Urug terdiri dari butiran-butiran yang keras dan bersifat kekal.
4. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 10 % dari berat keringnya.

4. SPESIFIKASI : PEKERJAAN BETON BERTULANG


BAHAN 1. Pondasi Tapak Beton Bertulang
BANGUNAN
KONSTRUKSI Proses Pelaksanaan
1. Sebelum pondasi tapak dikerjakan Kontraktor Pelaksana harus
memastikan galian pondasi sudah selesai 100%.
2. Kontraktor harus membuang semua air tanah yang ada dalam
galian pondasi sebelum memulai pekerjaan pondasi tapak.
3. Pekerjaan pengecoran pondasi tapak tidak boleh dikerjakan dalam
kondisi galian pondasi tergenang air.
4. Pada bagian paling dasar pondasi dilapisi dengan pasir urug
dengan ketebalan minimal 5 cm. Lapisan pasir urug harus
dipadatkan dengan kepadatan yang cukup.
5. Diatas lapisan pasir urug dikerjakan pekerjaan lantai kerja (line
concrete) dengan ketebalan minimal 5 cm dari campuran 1 Pc : 3
Ps : 5 Kr. Pekerjaan lantai kerja tidak boleh dilakukan dalam
kondisi galian pondasi tergenang air.
6. Perakitan tulangan pondasi tapak dilakukan langsung diatas lantai
kerja atau dapat juga dilakukan di bengkel kerja Kontraktor
pelaksana. Jumlah dan diameter tulangan pondasi tapak sesuai
dengan Gambar Bestek.
7. Bentuk dan dimensi pondasi tapak sesuai dengan Gambar Bestek.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

8. Hasil pekerjaan pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus


dalam arah horizontal dan tegak lurus arah vertikal hal ini
dibuktikan dengan pekerjaan theodolit atau pengukuran manual.
9. Semua pondasi tapak beton bertulang dibuat dari beton dengan
mutu K-250.
10. Hasil pekerjaan pondasi tapak beton bertulang harus disetujui oleh
Konsultan supervisi.

2. Semen Portland (PC)


- Digunakan Portland Cement Tipe I menurut NI - 8 tahun 1972 dan
memenuhi S - 400 menurut Standar Cement Portland yang
disyaratkan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
- Tidak diperkenankan menggunakan semen yang telah mengeras
sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak sebagai bahan
campuran.
- Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari
tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan
paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan
dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan
menurut urutan pengiriman.

3. Agregat (Pasir, kerikil atau batu pecah)


- Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan
dalam PBI 1971.
- Untuk Beton mutu fc'= 19.3 Mpa (K- 225), fc'= 21.7 Mpa (K-250)
dan fc'= 26.04 Mpa (K-300) mengunakan material kerikil beton
batu pecah (Split)
- Penumpukan material kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar
kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin
adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
- Untuk bahan agregat (halus dan kasar) dapat dipakai agregat
alami atau buatan asal memenuhi syarat menurut PBI-1971
- Bila dianggap perlu, dapat dilakukan pengujian butiran dengan
memperhatikan persyaratan PUBI-1982.
- Agregat halus harus bersih, keras dan berbutir tajam, bebas dari
lumpur, gumpalan tanah/lumpur, bahan organik lainnya yang
dapat mengurangi atau merusakkan mutu beton.
- Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang
halus, mudah pecah, keropos, tipis atau panjang-panjang, bebas
dari bahan-bahan organik atau dari substansi yang merusak.

4. A i r
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam
alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai
air bersih yang dapat diminum.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

5. Besi beton.
Besi beton yang digunakan adalah besi beton polos (Ø 12, Ø 13, Ø 16
dan Ø 19) dan behel Ø10, dan Ø8. Mutu baja yang digunakan adalah
U-24 ( tegangan leleh karakteristik minimum 2400kg/cm2 ).
Diameter besi yang digunakan harus sesuai dengan gambar kerja dan
mendapat persetujuan dari Konsultanpengawas. Daya lekat baja
tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan
bahan lainnya, jika besi tulangan yang diorder tidak ada label
spesifikasi dari pabrik maka harus dilakukan Uji Tarik, biaya
ditanggung kontraktor.

6. Bahan campuran tambahan (additive)


- Pemakaian bahan tambahan kimiawi (concrete admixture),
kecuali yang disebutkan tegas di dalam RKS dan gambar harus
mendapat izin tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk itu
kontraktor diharuskan mengajukan permohonan tertulis dengan
menyertakan analisa kimiawinya dan bukti pemakaian di
Indonesia selama 5 tahun terakhir. Bahan campuran tambahan
beton yang dipakai harus sesuai dengan iklim tropis, khususnya
daerah tepi pantai dan memenuhi persyaratan ASTM C-494 jenis
B dan D sekaligus sebagai pengurang air adukan dan penunda
pengerasan awal.
- Penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Pemakaian additive ini tidak boleh menyebabkan dikuranginya
volume semen dalam adukan.
- Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal sama
sekali tidak boleh dipakai, sedangkan untuk beton kedap air
dibawah tanah tidak boleh mempergunakan waterproofer yang
mengandung garam.

7. Bekisting, Cetakan atau Acuan


- Bahan bekisting / cetakan harus sedemikian rupa menghasilkan
muka beton yang rata. Untuk itu digunakan cetakan dari
multiplex 18 mm, diperkuat dengan rangka-rangka penyangga,
penyokong dll, sehingga mampu mendukung beton sampai
selesai proses ikatan beton.
- Bekisting harus mampu pula untuk menahan getaran- getaran
vibrator dan kejutan gaya-gaya lain tanpa berubah bentuk.
- Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan
sama disemua tempat untuk bentuk dan ukuran yang
dikehendaki sama.
- Steiger cetakan beton dari kayu balok atau pipa-pipa baja atau
bambu. Untuk penggunaan bambu sebagai steiger, harus
diperhatikan konstruksi pemasangannya untuk menghindari
pelendutan, yang dapat mengakibatkan perubahan dimensi
beton.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

- Untuk pemakaian bekisting lebih dari satu kali, wajib dilakukan


pemeriksaan kwalitas bekisting sebelum digunakan kembali, dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

8. Selimut beton
Penepatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung
dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap
untuk setiap bagian-bagian konstruksi, apabila tidak ditentukan
didalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi
pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :
- Kepala tiang (poer) 4 cm
- Balok sloof 4 cm
- Balok 4cm
- Kolom 4 cm
- Pelat beton 3cm

9. Mutu beton
Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan struktur adalah, fc' =
21,7 Mpa (K-225). Sebelum dilaksanakanya pekerjaan beton harus
ada perhitungan mix disain untuk komposisi campuran mutu beton
yang akan dipakai sebagai pedoman untuk pekerjaan beton tersebut.

10. Lain-lain
Pada bagian beton yang ada pekerjaan lanjutannya harus dibuatkan
stek besi sepanjang 40 x diameter besi atau menurut petunjuk
direksi (pengawas Lapangan).

5. SPESIFIKASI : Konstruksi Baja


BAHAN
Lingkup Pekerjaan
BANGUNAN
a. Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan
KONSTRUKSI
pelayanan yang diperlukan untuk melaksanakan dan membuat
konstruksi baja.
b. Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan, fabrikasi dan
pemasangan tentang konstruksi baja untuk atap, penyokong
(support), dan sebagainya, sesuai dengan yang ditunjukkan pada
gambar kerja.

A. Standar
a. Bahan Struktur atau Konstruksi
1. Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil, pelat dan kisi-
kisi untuk tujuan semua konstruksi dibaut atau dilas harus baja
karbon yang memenuhi persyaratan A.S.T.M. A36 atau yang setara
dan harus mendapat persetujuan MK.
2. Kecuali kalau diatur secara tersendiri pipa-pipa untuk konstruksi
dengan las harus dari baja karbon yang memenuhi A.S.T.M. A56 type
E atau S.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

3. Kecuali kalau diatur secara tersendiri bahan-bahan harus


memenuhi spesifikasi “American Institute of Steel Construction
(AISC)” dan PPBBI Mei 1984.
b. Pengikat-pengikat : baut-baut, mur-mur atau sekrup-sekrup dan
ring-ring harus sebagai berikut :
1. Untuk sambuangan bukan baja ke baja.
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A370 dan harus digalvanis.
2. Untuk sambuangan baja ke baja.
Pengikat-pengikat harus dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A325 dan atau ASTM A490 dan harus terlapis
cadmium.
3. Untuk sambungan logam yang berlainan (tidak sama) pengikat-
pengikat harus baja tahan korosi memenuhi persyaratan ASTM
A276 type 321 atau type lainnya dari baja tahan korosi.
4. Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi A.N.S.I. B27,
type A.

c. Bahan-bahan las : bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan


dari “American Welding Society” (AWS D1.0-69 : Code for Welding in
Building Construction)
1. Baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi
persyaratan ASTM A36 atau A325.
2. Lapisan seng : baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123.
Lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi
ASTM A153.
3. Baut dan mur yang idak terlapis (unfinished) harus memenuhi
ASTM A307 dan harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt
type)

d. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru,


yaitu bahan yang belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain
sebelumnya dan harus disertai sertifikat dari pabrik.

e. Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang


dapat dipakai harus dipertimbangkan serta merupakan bagian dari
spesifikasi ini. Dalam hal ini ada pertentangan, spesifikasi ini
menentukan.

Material dan Fabrikasi


a. Semua material baja harus baru dan disetujui pengawas walaupun
kontraktor telah menggunakan bahan yang telah disetujui, pasal
berikut ini tetap mengikat kontraktor untuk tetap bertanggung
jawab.
b. Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan
baja yang baru dan merupakan "Hot Rolled Structural Steel" dan
memenuhi mutu baja BJ 37 (PPBBI-83) atau ASTM A36 atau SS41
(JIS.U 3101 - 1970).

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

c. Seluruh pekerjaan fabrikasi harus dilakukan di workshop, kecuali


hal-hal yang tidak dapat dilakukan di workshop dan dapat
dikerjakan di lapangan setelah mendapat persetujuan Pengawas.

d. Semua bagian baja sebelum dan setelah difabrikasi harus lurus dan
tidak ada tekukan dan ukuran disesuaikan dengan gambar. Sebelum
semua pekerjaan fabrikasi dimulai pelat-pelat baja harus rata
dan tidak boleh tertekuk dan bengkok.
e. Semua pekerjaan baja harus disimpan rapi dan ditaruh diatas alas
: papan. Seluruh pekerjaan baja setelah
selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat dengan sikat baja
dan dicat zincromate 2 (dua) kali.
f. Kekurangtepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus
dibetulkan, diperbaiki atau diganti dengan yang baru atas biaya
Kontraktor.
g. Pengawas dan Konsultan berhak meninjau bengkel dan memeriksa
pekerjaan fabrikasi Kontraktor yaitu baja dengan tegangan leleh
minimum y = 2.400 kg/cm2.
h. Semua baja yang digunakan harus sesuai bentuk, ukuran dan
ketebalannya serta bebas dari karat, cacat karena tumbukan, tekuk
dan puntir, dengan berat sesuai gambar rencana.
i. Semua fabrikasi yang dilakukan Pemborong harus mengajukan
gambar kerja (Shop Drawing) sesuai dengan gambar rencana untuk
disetujui oleh Konsultan Pengawas, dan Pemborong tidak
diperkenankan memulai pekerjaan sebelum gambar kerja tersebut
disetujui.
Gambar kerja harus menunjukkan detail pelaksanaan secara jelas,
untuk hal-hal berikut :
- Dimensi layout dalam metrik.
- Type dan lokasi sambungan.
- Dimensi bagian-bagian konstruksi bentuk, detail dan berat
setiap unit konstruksi.
j. Permukaan yang akan disambung harus rata satu sama lain,
digurinda dahulu sebelum dilakukan penyambungan dan tidak boleh
bergeser selama pengelasan dilakukan. Sisa-sisa atau material las
yang berlebih atau kerak-kerak las harus dibersihkan.

Contoh Bahan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan
contoh-contoh material, baja profil, kawat las, cat dasar atau akhir
dan lain-lain untuk mendapat persetujuan MK.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh MK akan dipakai sebagai
standar atau pedoman untuk pemeriksaan atau penerimaan
material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-
contoh material yang telah disetujui di bengkel MK.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

Penyimpanan dan Pengiriman Bahan


a. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan
atau balok-balok kayu untuk menghindari kontak langsung dengan
permukaan tanah, sehingga tidak merusak material.
b. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak, bengkok.
c. Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada
pengiriman dari pabrik ke lapangan, guna pengecekan pengawas.
Kontraktor harus memberitahukan pengawas sebelum pengiriman
konstruksi baja dan menjamin bahwa setelah di lapangan konstruksi
baja tersebut tetap tidak rusak dan kotor. Bilamana ternyata yang
dikirim rusak dan bengkok, Kontraktor harus mengganti dengan
yang baru.
d. Sebelum erection dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali
kedudukan angker-angker baja dan memberitahukan kepada
Pengawas metode dan urutan pelaksanaan erection.
e. Ketinggian dasar kolom yang telah ditentukan dan ketinggian daerah
lainnya diukur dengan theodolite oleh Kontraktor dan disetujui
Pengawas.
f. Perhatian khusus dalam pemasangan angker-angker untuk kolom
dimana jarak-jarak/kedudukan angker-angker harus tetap dam
akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam erection, untuk ini
harus dijaga agar selama pengecoran angker-angker tersebut tidak
bergeser.
g. Dasar kolom dan bidang bawah pelat pemegang angker harus dalam
satu bidang yang rata betul.
h. Erection komponen-komponen baja harus menggunakan alat
mekanik (crane).
i. Tali pengikat dan penarik yang dipakai pada waktu erection harus
dari kabel baja.
j. Toleransi dari kelurusan batang maupun komponen batang tidak
boleh lebih dari 1/1000 panjang batang/komponen batang.
k. Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom
tempat perletakan maksimum 0.5 cm dari kedudukan pada gambar
kerja ke arah horizontal dan 1 cm ke arah vertikal.
l. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah
fabrikasi, tidak akan diperbolehkan dipakai untuk erection.
m. Untuk pekerjaan erection di lapangan, Kontraktor harus
menyediakan tenaga ahli. Tenaga ahli tersebut harus
senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas
pekerjaan erection.
Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan erection tersebut harus
mendapat persetujuan pengawas dan berpengalaman dalam
erection konstruksi baja bertingkat guna mencegah hal-hal
yang tidak menguntungkan bagi struktur.
n. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-
pekerjanya di lapangan, sesuai ketentuan yang
dikeluarkan oleh dinas keselamatan kerja dari Departemen
Tenaga Kerja. Untuk ini Kontraktor harus menyediakan ikat

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

pinggang pengaman, safety helmet, sarung tangan


dan pemadam kebakaran.
o. Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya, oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi
perhatian khusus pada masalah erection ini.
p. Dalam pengiriman semua bahan yang didatangkan ketempat
pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. Beberapa bahan
tertentu harus masih didalam kotak atau kemasan aslinya yang
masih bersegel dan berlabel pabriknya.

Tanda-tanda Pada Konstruksi Baja


Semua konstruksi baja yang telah
selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi kode dengan
jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan
mudah.

Pemotongan Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapi dan rata.
Pemotongannya hanya boleh dilaksanakan dengan brander atau
gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sekali kali tidak
diperkenankan.

Perencanaan dan Pengawasan


1. Gambar Kerja dan Metode Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan
gambar-gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari
semua komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta
tempat baut-baut serta detail-detail lain yang lazimnya diperlukan
untuk fabrikasi.

a. Sebelum fabrikasi dimulai, kontraktor harus membuat gambar-


gambar kerja yang diperlukan dan mengirim 3
(tiga) copy gambar kerja untuk disetujui pengawas.
Bilamana disetujui 1 (satu) set gambar akan dikembalikan
kepada Kontraktor untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya.
b. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui oleh pengawas,
tidaklah berarti mengurangi tanggung jawab Kontraktor
bilamana terdapat kesalahan atau perubahan dalam
gambar. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran
selama erection tetap ada pada Kontraktor.
c. Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak diperkenankan.
d. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus memberikan
metode pelaksanaan.
2. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab
terhadap semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
3. Kelurusan

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua


komponen.

Pemeriksaan dan lain-lain


Sebelum pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang
berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan
ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat
dipasang dengan tepat di lapangan. MK mempunyai hak untuk
memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, dan
tidak ada pekerjaan boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa
dan disetujui MK. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak
sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila
terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera.

Pelaksanaan
Pengelasan
a. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification,
baru dapat dilaksanakan dengan seijin pengawas, dan menggunakan
mesin las listrik.
b. Kawat las yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang
setaraf.
c. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
d. Semua pekerjaan pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan
kerusakan-kerusakan pada beban bajanya.
e. Elektrode las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang
dapat tetap menjamin komposisi dan sifat-sifat dari electrode
selama masa penyimpanan.
f. Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan
electrode tersebut.
g. Teknik atau cara pengelasan yang dipergunakan harus
memperlihatkan mutu dan kualtias dari las yang dikerjakan.
h. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bebas dari kotoran
yang memberi pengaruh besar pada kawat las. Permukaan yang
akan dilas juga harus bersih dari aspal, cat, minyak, karat dan bekas-
bekas potongan api yang kasar, bekas potongan api harus digurinda
dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
i. Pengelasan tidak boleh dilakukan jika temperatur dari base metal
lebih rendah 0F. Pada temperatur 0F, permukaan las dari titik
dimulainya las sampai sejauh 7.5 m juga dijaga temperaturnya
sampai dengan waktu pengelasan.
j. Pemberhentian las harus pada tempat yang ditentukan dan harus
dijamin tidak akan berputar atau berbengkok.
k. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan
lebih dari satu kali), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya
lapis terdahulu harus dibersihkan dari kerak-kerak las atau slag dan
percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori
atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

Sambungan.
a. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-
gaya yang bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan
untuk menahan lenturan batang.
b. Hanya diperkenankan 1 (satu) sambungan dalam 1 (satu)
bentang. Yang dimaksud dengan 1 bentang adalah panjang
komponen batang baja dimana hanya ujung-ujungnya terdapat
sambungan dengan menggunakan bolt.
c. Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las
tumpul atau full penetration butt weld.

Lubang-lubang Baut
a. Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan
diameternya. Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang
baru di lapangan tanpa seijin pengawas.
b. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi
yang tipis (maksimum 10 mm), boleh memakai mesin pons.
Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
c. Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru.
d. Diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang
diperlukan. Mutu baut yang digunakan sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar perencanaan.
e. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
f. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan momen
torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi kekuatan
baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang
baut yang khusus dengan momentorsi yang sesuai dengan buku
petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan
masih terdapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan,
tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut.
h. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada
kedua sisinya.
i. Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-
baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna
menghindari adanya baut yang tidak dapat dikencangkan.

Pemasangan percobaan atau Trial Erection


Bila dipandang perlu oleh MK, Kontraktor wajib melaksanakan
pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan
konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai
dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh MK dan
pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan
MK.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus di cat. Permukaan profil harus
dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan
sebagainya dengan cara mencuci dengan white spirit atau
solvent lain yang cocok. Karat dan kerak harus dihilangkan
dengan cara menggosok dengan wire brush mekanik.
b. Paling lambat 2 jam setelah pembersihan ini, pengecatan dasar
pertama sudah harus dilakukan. Baja yang akan ditanam didalam
beton tidak boleh dicat.
c. Sebelum mulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuannya untuk
aplikasi dari semua bahan cat.
d. Cat dasar pertama adalah cat zinchromat primer 2 (dua) kali di
Workshop dengan menggunakan kuas (brush). Cat dasar ini setebal
2 (dua) kali 50 mikron.
e. Cat finish dilakukan 2 (dua) kali di lapangan setebal 30 mikron,
setelah semua konstruksi selesai terpasang dengan menggunakan
kuas (brush).
f. Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segera dicat ulang
sesuai dengan persyaratan cat yang digunakan.

Grouting
Untuk grouting disekitar angker dan dibagian bawah dari base
plate dipakai Conbextra GP exFosroc atau yang setara setebal
2.5cm. Pekerjaan ini harus menggunakan injection pump.

Pemasangan Akhir atau Final Erection


a. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan
harus dalam keadaanbaik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi
yang tidak dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya
sebagai akibat dari kesalahan fabrikasi atau perubahan bentuk yang
disebabkan penanganan, maka keadaaan itu harus segera dilaporkan
kepada MK disertai dengan usulan cara perbaikannya. Cara
perbaikan tersebut harus mendapat persetujuan dari MK sebelum
dimulainya pekerjaan tersebut. Perbaikan harus dilakukan
dihadapan MK. Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan
perbaikan tersebut adalah menjadi tanggungan Kontraktor.
Meluruskan pelat dan siku atas bentuk lainnya dilaksanakan dengan
cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana
mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidak terlindungi dari
cuaca harus diisi dengan bahan “Waterproofing” yang disetujui.
Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja
pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang
berupa “platform” atau jaringan (“net”).

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

b. Setiap komponen diberi kode atau marking sesuai dengan gambar


pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
c. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan
yang melewati tegangan izin. Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai
konstruksi selesai. Sambungan-sambungan sementara dari baut
harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menahan beban
mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
d. Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-
lain harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar
detail. Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci
momen (torque wrench).
e. Pelat dasar kolam untuk kolom penunjang dan pelat perletakan
untuk balok, balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang
dengan luas perletakan penuh setelah bagian pendukung
ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat harus
diberi adukan lembab atau kering yang tidak susut dan disetujui
Konsultan atau MK.
f. Toleransi terhadapt penyimpangan kolom dari sumbu vertical tidak
boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi vertical kolom.

Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Sebelum dilaksanakan fabrikasi atau pemasangan, Kontraktor
diwajibkan memberikan pada MK “Certificate Test” bahan baja
profil, baut-baut, kawat las, cat dari produsen atau pabrik.
b. Bila tidak ada “Certificate Test”, maka Kintraktor harus melakukan
pengujian atas baja profil, baut, kawat las di laboratorium.
c. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan
dan tiap type dari bahan yang akan di las. Pengujian bersifat
merusak contoh dari produsen dan kualifikasi pengelasan harus
diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
d. Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak.
Khusus untuk bagian-bagiankonstruksi dengan ketebalan bagian
yang dilas tidak lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan
dilakukan secara visual, bila ditemukan hal-hal yang meragukan,
maka bagian tersebut harus diuji dengan standar AWS.D.1.0.
Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh MK atau
Konsultan harus dilakukan test ultrasonic atau radiographic.

1. Pengujian secara “Radiographic” harus sesuai dengan lampiran B


dari AWS.D.1.0. Pengelasan dan operator pengelasan harus
memberi tanda pengenal pada baja seperti ditentukan dengan
tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
- Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk
pelaksanaan pengujian secara “Radiographic” termasuk
sumber tenaga dari utilitas lainnya tanpa adanya tambahan
biaya pada Pemberi Tugas.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

- Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui


rusak melebihi standar yang ditentukan pada “AWS.D.1.0”
dinyatakan oleh “Radiographic” harus diperbaiki dibawah
pengawasan MK dan tambahan “Radiographic” dari daerah
yang diperbaiki harus dibuat atas biaya
Kontraktor.
2. Pemeriksaan dengan “Ultrasonic” untuk las dan teknik serta
standar yang dipakai harus sesuai dengn lampiran C dari
AWS.D.1.0 atau – 75 : Ultrasonic Contact Examination or
Weldments : E273-68 : Ultrasonic Inspection of Longitudinal and
Spiral Welds or Welded Pipe and Tubing (1974).
3. Cara pemeriksaan dengan “Partikel Magnetic” harus sesuai
dengan
ASTM E109.
4. Cara pemeriksaan dengan “Liquid Penetrant” harus sesuai
dengan E109.
5. Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh MK.

e. Jumlah pengujian
Jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus
seperti yang ditentukan di lapangan oleh MK.
f. Pemeriksaan visual pengelasan harus dilakukan ketipa operator
membuat las dan setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan
diselesaikan, las harus disikat dengan sikat kawat dan dibersihkan
merata sebelum MK membuat pemeriksaannya. Konsultan atau MK
akan memberikan perhatian khusus pada permukaan yang pecah-
pecah, permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada
permukaan, potongan bawah, lewatan atau overlap, kantong udara
dan ukuran lasnya. Pengelasan yang rusak harus diperbaiki sesuai
dengan persyaratan AWS.D.1.0.
g. Hasil pengujian dari laboratorium atau lapangan diserahkan pada
MK secepatnya.
h. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan atau las
dan sebagainya, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan


a. Bahan-bahan baja profil dihindarkan atau dilindungi dari hujan dan
lain-lain.
b. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat atau
rusak yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh
biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

A. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


1. Rabat Beton tebal 10 cm. Mutu Beton K – 225.
2. Finishing Rabat Beton Memakai Acian Semen Plus Cat Anti Lumut.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

B. PEKERJAAN PENGECATAN
Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
1. Memakai Cat Anti Karat di setiap Pekerjaan Baja baik Baja WF, Plat
dan Mur dan CNP Atap.
2. Scimcoat interior dan eksterior ex. Aplus
3. Plamur kayu ex. cat Avian, Polymix, Vinilex, Platon.
4. Cat interior ex. cat Mowilex , Dulux
5. Cat eksterior ex. cat Mowilex , Dulux ;Weathershield
6. Residu kualitas baik tidak luntur.

6. SPESIFIKASI C. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK / ELEKTRIKAL


BAHAN 1. Persyaratan umum bahan
BANGUNAN - Jenis kabel : NYA, NYM, NYY, NYFGBY, BC dan lain-lain sesuai
KONSTRUKSI gambar rencana.
- Pipa Conduit dan Fitting ex. Clipsal
- Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan fan
dilaksanakan dalam pipa dan fitting-fitting High Impact Conduit
PVC untuk dalam bangunan kecuali untuk feeder dan NYY tanpa
pipa. Untuk di halaman terpasang dalam trench atau tertanam
dalam tanah.
- Sparing pipa menggunakan pipa galvanis yang ukurannya
disesuaikan dengan material yang akan dipasang.
- Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu
menggunakan pipa flexible jenis PVC .
- Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan,
pengetapan dan sebagainya harus menggunakan fitting-fitting
yang sesuai yaitu socket,

2. Syarat syarat dasar


- Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang
bekas atau hasil perbaikan.
- Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating
yang cukup.
- Harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan.
- Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah
minimum.
- Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang
diminta dengan syarat :
- Tidak boleh menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

3. Syarat syarat fisik


- Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama,
diminta merek atau dibuat oleh pabrik yang sama.
- Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku cadang dari
peralatan yang jumlahnya jelas ditentukan, maka jumlah
tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan tersebut
diperlukan, sehingga merupakan unit yang lengkap.
- Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik
pembuatnya atau mereknya, hal in i dimaksud untuk mengikat
mutu, tipe perencanaan dan karakteristik.

7. SPESIFIKASI D. PEKERJAAN INSTALASI SANITAIR


BAHAN 1. Bahan - bahan yang digunakan sebagai berikut :
BANGUNAN - Kran Air Bersih ex. Onda
KONSTRUKSI - Floor Drain Stainless steel ex. Onda
- Kran air Sink ex. Toto/American Standart
- Wastafel ex. Toto / American Standart/ setara.
- Pipa – pipa, ex Wavin.
2. Warna akan ditentukan kemudian dan pemasangan harus dengan
persetujuan Kansultan Pengawas dan Pemberi Tugas
3. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah
didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.
4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh
pabrik.Barang yang dipakai adalah dari produk baru yang telah
disyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
5. Kontraktor wajib melampirkan faktur pembelian dan asal usul
barang pada setiap apabila diperlukan.

E. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP


Pasal 1
Konstruksi Atap Baja Profil
 Material
a. Seluruh material baja yang digunakan adalah baja dengan tegangan
leleh minimal 2400 kg/cm² (ASTM-36 atau baja BJ-37). Khusus
untuk bolt structural digunakan baja muto tinggi (STM-325) dan
untuk bagian lainnya digunakan bolt biasa (ASTM-307).
b. Material baja hrus bersih dari karat dan kotoran lainnya.
c. Las yang digunakan adalah electrode yang sesuai dengan ASTM-5.1.
 Pekerjaan persiapan
a. Material baja yang ke lokasi harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kontak langsung antara baja dan tanah.
b. Sebelum dipasang material baja yang mengalami deformasi harus
dibetulkan terlebih dahulu dengan cara yang tidak merusak bahan.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

Bila perbaikan dilakukan dengan pemanasan, temperature tidak


boleh lebih 650° C.
 Pemotongan, tekuk dan pelubangan
a. Pemotongan material baja dilakukan dengan cara mekanik yaitu
gergaji, grinding, atau pemotongan otomatis dengan gas. Deformasi
dan kerusakan akibat pemotongan harus dibetulkan dan dihaluskan.
b. Pekerjaan tekuk untuk material baja dilakukan dengan pemanasan
dibawah 650°
c. Pekerjaan pelubangan untuk bolt dilakukan dengan bor atau dengan
pons. Kotoran disekitar lubang bolt harus dibersihkan. Letak lubang
bolt harus akurat dan berhubungan satu dengan lain pada titik
pertemuan batang. Toleransi ketelitian lubang bolt diijinkan sampai
1mm.
 Bolt, Mur dan Ring
a. Sebelum Pelaksanaan, bidang kontak pada sambungan harus bersih
dari karat, debu, minyak, pernis atau lapisan lain.
b. Bila permukaan kepala bolt atau mur membentuk kemiringan
dengan baja antara 1/20 atau lebih diputar dengan persetujuan
pemberi kerja/pengawas lapangan.
c. Pengencangan dilakukan dengan memutar mur. Hanya jika tidak
bias dihindarii kepala bolt boleh diputar dengan persetujuan
pemberi kerja/pengawas lapangan.
d. Bolt pada sambungan yang dikombinasikan dengan las
dikencangkan terlebih dahulu sebelum pengelasan dilakukan.
 Pengelasan
a. Pengelasan hanya boleh dilakukan oleh tukang las yang
berpengalaman yang memiliki sertifikat pengelasan.
b. Pengelasan tidak boleh dilakukan bila kondisi cuaca hujan, berangin
kencang dan permukaan kotor.
c. Ukuran dan panjang las tidak boleh kurang atau lebih dari yang
ditentukan dalam gambar tanpa persetujuan pemberi
kerja/pengawasangan.
d. Base metal dengan tebal kurang dari 3mm tidak boleh digunakan
untuk pengelasan yang bersifat structural.
e. Permukaan yang akan dilas harus rata dan bebas dari kotoran,
material lepas dan lain-lain.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

f. Semua bahan las (filler metal) yang telah diambil dari tempat aslinya
harus dilindungi dan disimpan dengan baik sehingga sifat-sifat yang
berhubungan dengan pengelasan tidak berubah. Elektroda dalam
keadaan basah dan tidak dibenarkan untuk digunakan. Elektrode
type low hydrogen harus dikeringkan terlebih dahulu menurut
petunjuk dari pabrik sebelum digunakan.
g. Bagian las yang cacat harus dihilangkan tanpa merusak base metal.
Penambahan las untuk mengganti yang dibuang harus dilakukan
dengan menggunakan elektroda dengan ukuran yang lebih
kecil dibandingkan elektroda yang digunakan untuk pengelasan
utama dan tidak boleh berdiameter lebih dari 4mm. Cacat base metal
atau las lemah harus dibetulkan dengan membuang dan mengganti
seluruh las atau dengan petunjuk sebagai berikut:
 Overlap atau cembung yang berlebihan yaitu dengan membuang weld
metal yang berlebihan.
 Las terlalu cekung, under seize atau under cutting yaitu dengan
menambah las.
 Las keropos, kemasukan kotoran, pencampuran base dan weld metal yang
tak sempurna yaitu dengan membuang dan melakukan las ulang.
 Retak las atau base metal yaitu dengan membuang retak dan perkuat
dengan metal 50mm pada ujung-ujung retak dan lakukan pengelasan
ulang.

Penutup Atap SPANDEK 9 GELOMBANG WARNA


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;
- Atap SPANDEK 9 GELOMBANG.
- Penutup Atap Seng Licin Spandek

Syarat-syarat umum dan pengaturan.


Semua pekerjaan baja/kayu harus sesuai dengan standar di bawah :
a. Peraturan Muatan Indonesia (PMI)
b. Persyaratan Konstruksi Bahan Bangunan Indonesian
(PUBBI)
c. Standard Industri Indonesia (SII)
d. Ketentuan – ketentuan yang relevan

Tata Cara Kerja Pelaksanaan


1. Asesori (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet kedap air),
lembar pelindung (flashing), lembar penutup bubungan (capping),
sealant dan lain-lain harus dari bahan dan tipe yang sama dengan
penutup atap dan atau mengikuti spesifikasi yang ditentukan pabrik.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

2. Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan


disertai keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk,
ukuran serta petunjuk cara pemasangan.
3. Bila Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka
Pemberi Tugas berhak meminta Kontraktor agar dalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi khusus dari
pabrik pembuat dengan dan atas biaya tanggungan Kontraktor.
4. Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila akan
dipasang, rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap sisi di
mana pemasangan dimulai.
5. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan
memastikan bahwa permukaan atas semua gording atau atap sudah satu
bidang. Jika belum satu bidang, dapat menyetel atau mengganjal bagian-
bagian ini terhadap rangka penumbu / gording. Dalam keadaan apapun
juga untuk mengatur kemiringan atap, ganjal tidak diperkenankan
dipasang langsung di bawah plat kait. Hal ini harus diperhatikan
sungguh-sungguh oleh Kontraktor Karen penyetelan dan pengganjalan
tidak tepat akan mengakibatkan gangguan pengikatan, terutama jika
jarak penyangga kecil.
6. Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila
dipergunakan plat kait. Jarak perletakan pertama maupun terakhir dari
plat kait terhadap ujung / tepi lembaran harus memenuhi persyaratan
pabrik.
7. Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk
mencegah pergeseran. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat
disetel 2 mm. dengan menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah
lembaran pada saat mengikatkan plat kait tersebut. Untuk mencegah plat
kait bergeser ke bawah, harus dipergunakan pengikat positif yaitu
sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
8 Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan
pemasangan ke samping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan
seterusnya. Pada tumpangan akhir, sebaiknya gunakanlah 2 (dua)
lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih pendek. Tumpangan /
overlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik.
9. Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang
rapi dan lurus, garis-garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak
bergelombang ke arah horizontal maupun vertikal, menghasilkan
penampilan yang baik.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

F. PEKERJAAN FASADE
1. Pekerjaan Fasade Depan dan samping Mengunakan Finishing
rangka Kalsi Board, t= 30 cm. sesuai RAB dan bentuk gambar
dengan bahan sebagai berikut :
- Rangka Fasade menggunakan BAJA WF 150.12,5 sebagai rangka
yg mengikat di kolom dan kuda-kuda BAJA WF.
- Rangka Hollow Kanal C 80.100 jarak 90 cm.
- Rangka Hollow Reng jarak max. 60 cm. sebagai tempat melekat
Kalsi Board finishing fasade
- Karet talang pelindung untuk menahan air hujan masuk.
- Seng licit Spandek diletakan di atap sebagai penutup karet talang
agar air tidak masuk ke gedung.
- Finishing Cat Notdrop Bitumen di gunakan di setiap ujung
pertemuan Atap Spendek dengan Karet Talang fasade.
2. Lampu Sorot untuk Penerangan bagian depan sebesar 50 watt
LED dengan jumlah 5 bh dengan Speksifikasi sesuai gambar dan
RAB.
3. Tulisan SteinlistSteel sebanyak 58 Bh. Dengan TULISAN sesuia
gambar rencana dengan Speksifikasi sesuai gambar dan RAB.
4. Pekerjaan Talang Air Mengunakan Seng Licing Spandek dengan
Panjang dan Ukuran Sesuai Gambar Rencana/Disesuaikan di
lapangan.
5. Pintu baja Galvanis Sliding DOOR sesuai Gambar rencana baik
ukuran dan bentuk/di sesuaikan di lapangan, lengkap dengan
aksessories DLL.
6. Pekerjaan Kanopi Depan bangunan Lebar dan Panjang sesuai
gambar rencana dengan rangka Baja WF 150.12,5 dengan
Speksifikasi sesuai gambar dan RAB.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

8. SPESIFIKASI A. PERALATAN UNTUK PEKERJAAN BETON


PERALATAN 1. Molen (Concrete Mixer), Mesin ini digunakan untuk
KONSTRUKSI membantu proses aduk semen, dengan menggunakan alat ini
DAN hasil adukan semen akan lebih merata.
PERALATAN 2. Tandon dan Pompa Air. Tandon air digunakan untuk
BANGUNAN menampung air kerja. Kualitas air yang baik dengan pompa
air yang 60 lt/min
3. Mesin Pemotong Besi digunakan untuk memotong besi
sesuai ukuran pada gambar bestek

B. PERALATAN UNTUK PEKERJAAN ATAP


 Mesin bor dipergunakan untuk menguatkan sambungan
pada pekerjaan kusen pintu dan jendela serta rangka
plafon hollow aluminium.
 Mesin bor dipergunakan juga untuk menguatkan
sambungan antara baja ringan yang satu dengan lainnya
pada pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan.
Dimana perkuatan antara ukuran (potongan baja yang satu
dengan lainnya diperkuat dengan skrup)

Peralatan minimum yang perlu disediakan dalam pelaksanaan


adalah :

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

9. SPESIFIKASI A. PENJELASAN UMUM KEGIATAN


PROSES Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu
KEGIATAN memahami dan menghayati dengan sebaiknya seluruh item
pekerjaan yaitu Gambar Kerja, rencana kerja dan Syarat-syarat
Teknis seperti diuraikan dalam buku ini. Di dalam hal terdapat
ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpang siuran informasi di
dalam pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan
dengan Direksi Pelaksanaan untuk mendapatkan penjelasan
pelaksanaan.

B. LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI


1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah :
PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN
1 PAKET
2. Lingkup pekerjaan melaksananakan pekerjaan antara lain:

NO. URAIAN PEKERJAAN

a b
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pek. Pemasangan Bowplank/Pembongkaran
2 Pek. Pembersihan Lapangan
3 Scafolding/Stelling
4 Pek. SMK3 ( APD Pekerja/P3K/Rambu-Rambu Keselamatan Kerja Dll).

J U M L A H SUB 1
B PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pek. Galian Tanah Pondasi Poer Plat, 80.80.20
2 Pek. Pondasi Poer Plat
3 Pek. Timbunan Tanah, t = 28 cm.
4 Pek. Sloef 20/40
- Besi
- Bakesting
- Beton K-250
5 Pek. Stek Kolom 30/30, t = 2,00 Meter
- Besi
- Bakesting
- Beton K-250
6 Pek. Lantai Rabat Beton K250, t = 10 cm. (K-250)
7 Pek. Plat dan Angkur dia. 16 untuk Kolom Baja WF
8 Pek. Kolom Baja WF 250.12,5
9 Pek. Balok Baja WF 150.12,5
10 Pek. Selasar Rabat Beton, t = 10 cm.
11 Pek. Timbunan Tanah, t = 30 cm.

12 Pek. Kuda-Kuda Baja WF 250.12.5


13 Pek. Gording Baja CNP 100.50.20
14 Pek. Besi Tarik/Skor Angin dia. 16
15 Pek. Plat Besi Tarik/Skor Angin dia. 16
16 Pek. Atap Spandek 9 Gelombang 35mm Warna Merah Maron
17 Pek. Penutup Atap Spandek

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

C PEKERJAAN ARSITEKTUR
FASADE DEPAN
1 Pek. Finishing KalsiBoard Keliling Bangunan. (T= 2.5 meter. P= 36 Meter)
- Rangka Baja WF 150.12,5
- Rangka Hollow Baja Ringan 80.100
- KalsiBoard 30 cm. Max Jarak 5 cm.
- Karet Talang Pelindung Air Hujan
- Seng Licin Spandek
- Cat NotDrop Bitumen
2 Pek. Spandek warna 9 Gelombang Keliling Bangunan Bagian Samping
Kanan, Kiri Dan Belakang.
- Rangka Hollow Baja Ringan 80.100, Jarak Max. 90 cm.
- Finishing Spandek warna 9 Gelombang
3 Pek. Spandek warna 9 Gelombang Bagian Depan Bangunan.
(T= 2.25 Meter. P= 18.6 Meter)
- Rangka Hollow Baja Ringan 80.100, Jarak Max. 90 cm.
- Finishing Spandek warna 9 Gelombang
4 Pek. Spandek warna 9 Gelombang Bagian Samping Kiri Bangunan.
(L= 2 Meter. P= 9 Meter)
- Rangka Hollow Baja Ringan 80.100, Jarak Max. 90 cm.
- Finishing Spandek warna 9 Gelombang
- Rangka Baja WF 150.12,5
5 Pek. Tulisan Steinlist + Lampu Sorot Bagian Depan Bangunan
- Tulisan SteinlisStell (58 Buah)
- Lampu Sorot 50 watt (4 Buah)
6 Pek. Plat Talang Air, (P= 20 Meter, L= 30 cm, T = 60 cm).
- Seng Licing Spandek
- Besi Siku 40.40
7 Pek. Pintu Baja Galvanis Lipat+Aksessories Pintu+Finishing Cat Duko
(Hendle, Kunci Tanam Dll ), 250x300.
8 Pek. Kanopi depan Bangunan. (L= 5 meter. P= 12 Meter)
- ACP Exterior warna
- Rangka Kanopi Besi Galvanis 100.100 (Super)+Dudukan Cor Beton 30.30.50
- Rangka Hollow Baja Ringan 80.100
- Reng Hollow Baja Ringan max. Jarak 60 cm.
- Karet Talang Pelindung Air Hujan
- Seng Licin Spandek
- Cat NotDrop Bitumen
- Seng licit Talang Air ( 30 cm x 5 meter)
- Roodrain 3" (2Bh)
- Pipa Air AW 3"
9 Pek. Pengecetan Dinding Tembok Lama
- Acian
- Pek. Pengecetan
10 Pek. Exshaut Fan
- Exshaut Dinding
- Exshaut Atap/Turbin Ventilator, dia 60 cm.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

D PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1 Pek. Instalasi Lampu
2 Pek. Instalasi Stop Kontak
3 Saklar Ganda
4 Pek. Stop Kontak
5 Lampu TL 2 x 18 Watt Plus Rumah Lampu

E PEKERJAAN INSTALASI AIR


1 Pek. Kran Air
2 Pipa Air Pembuangan Kotor
3 Pipa Air bersih
4 Floor Drain

C. MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal
Penunjukan atau Surat Perintah Kerja (SPK), Pihak Kontrator
Pelaksana harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan fisik
secara nyata di lapangan.
Sebelum pelaksanaan dimaksud, Kontrator Pelaksana harus
memberitahukan kepada Pihak pertama secara tertulis.

D. MOBILISASI
2. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan
barang- barang yang diajukan dalam penawaran, dari tempat
pembuatannya (pabrik) ke lokasi dimana akan digunakan.
3. Pembuatan kantor Kontrator Pelaksana, gudang dan lain-lain
dilokasi pekerjaan untuk keperluan pekerjaan
4. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan
memulai kerja, kontraktor/Kontrator Pelaksana harus
menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan
untuk disetujui.

E. RENCANA KERJA
1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
kontraktor/Kontrator Pelaksana wajib membuat rencana
kerja pelaksanaan dari bagian-bagian pekejaan berupa
BarChart dan S-Curve Bahan dan tenaga kerja
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Keputusan
Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/ Kontrator Pelaksana.
3. Kontraktor/Kontrator Pelaksana wajib memberikan salinan
rencana keja rangkap 4 kepada Direksi Pekerjaan, 1 (satu)
salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding ruang
kerja Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan/prestasi kerja.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai


dengan jadwal rencana Kerja tersebut di atas.
5. Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan
berdasarkan rencana kerja tersebut.

F. TENAGA KERJA
Kontraktor/Kontrator Pelaksana harus menyediakan tenaga
kerja yang ahli, bahan- bahan, peralatan berikut alat Bantu
lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta
mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan
terhadap bahanbahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan beriangsung sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah
terimakan pekerjaan tersebut kepada Direksi Pekerjaan.

1. TENAGA KERJA/TENAGA AHLI


Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan
berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan
2. PERALATAN
Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat-alat bor,
alat-alat pengangkat dan pengangkut serta peralatan lain
yang benarbenar diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan
ini.
3. PENYEDIAAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
Tenaga Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor
selama masa pekerjaan. Penggunaan diesel untu pembangkit
tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

G. LAPORAN
1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan
Harian mengenai segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembangunan/pekejaan, baik teknis maupun
Administratif
2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak
Kontraktor/Kontrator Pelaksana harus memberikan data-
data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenamya
3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan
mingguan dan Laporan bulanan secara rutin
4. Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan untuk bahan monitoring dan proses
pembayaran pekerjaan.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

H. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


1. Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana
kerja dan Syarat syarat, maka harus dilaporkan kepada
Direksi Pekerjaan dan selanjutnya akan dibahas bersama
untuk ditentukan solusinya.
2. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin
akan dilakukan didalam waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
gambar dan spesifikasinya
3. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di
lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan dilapangan.Kontraktor wajib membuat shop
drawing untuk detail khusus yang belum terangkup lengkap
dalam Gambar Dokumen Kontrak maupun diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

I. KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA


1. Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu
tersedia cukup air minum bagi para pekerja.

2. Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di


tempat pekerjaan, pencegahan dan pemberantasan penyakit
dan menyediakan perlengkapan P3K yang cukup. Peti obat-
obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi
kecelakaan akibat kurang sempurna peralatan dan
kelalaian, menjadi tanggung jawab kontraktor dalam arti
kata yang luas.

3. Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang


sakit.

4. Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan


pencegahan yang perlu dan berusaha dengan sebaik-
baiknya untuk menjaga jangan sampai timbul kerusakan
atau pelanggaran hukum, oleh atau diantara para pekerja
atau Sub-Kontraktor dan memelihara keamanan,
melindungi para penghuni dan barang milik disekitar
tempat pekerjaan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam bidang pemeliharaan kesehatan pekerja,
kontraktor harus bertindak sesuai dengan semua
peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang berlaku,
Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan dengan
tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

5. Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk


semua pegawainya yang bertugas, tenaga kerja dan juga
untuk pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung
jawab kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan -
peraturan keselamatan, termasuk memakai alat pengaman
lainnya yang diperlukan.

6. Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di


tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-
pencurian terutama pada waktu orang-orang yang bekerja.
Kontraktor harus memelihara gudang-gudang, ruangan-
ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta
pintu pintu nya yang jika dipandang pertu diperkuat
diperbaiki/dipasang kunci.
Untuk para penjaganya, kontraktor dapat mendirikan suatu
tempat kediaman atas biaya kontraktor, dengan perjanjian
bahwa tempat tersebut dapat harus dibongkar setelah
selesai pekerjaan. Penjaga keamanan harus mendaftarkan
diri kepada kantor seksi Polisi terdekat.

7. Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda


milik orang lain atau pihak ke tiga disekitar lokasi pekerjaan.

8. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja


kontraktor, harus diadakan penerangan-penerangan lampu
pada tempat-tempat tertentu atas biaya kontraktor.

9. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-


bahan yang disimpan di dalam halaman pekerjaan baik
terhadap bahaya pencurian maupun terhadap bahaya
kebakaran, dan kerusakan yang disebabkan kurang
sempurnanya pengamanan. Kontraktor diharuskan
menyediakan tabung tabung pemadam kebakaran di lokasi
kerja dan tempat-tempat yang mudah terjadinya bahaya
kebakaran.

10. Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan kotak


obat – obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

No JENIS/TYPE IDENTIFIKASI BAHAYA


PEKERJAAN
1 Pek. Pondasi -Terjatuh, terluka
-Tertimpa batu
-Tangan dan kaki kena
batu
2 Pek. Beton -Terluka pada bagian
tubuh (tangan,kaki) saat
pengoperasian alat
-Terjatuh saat
pengecoran
3 Pek. Dinding & -Tergelincir, terpleset ,
Plasteran terjatuh dan terluka pada
saat plasteran
4 Pek. Kusen Terluka pada bagian
Pintu & Jendela tangan tubuh saat
pengoperasian alat
5 Pek. Atap dan -Jatuh dari ketinggian
Palfond -Terluka pada bagian
tubuh saat
pengoperasian alat
6 Pek. Lantai Tergelincir, terluka pada
bagian tubuh saat
pengoperasian alat

11. Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk


menjaga keamanan proyek baik barang – barang milik
Proyek, Kontraktor, maupun Direksi/Pengawas Lapangan.

10. KUALIFIKASI 1. Memiliki Izin Usaha Konstruksi, yaitu:


PENYEDIA a. Bidang Bangunan Gedung Sub Bidang Jasa Pelaksana
Pekerjaan Baja dan Pemasangan Termaksud Pengelasan
(SP011).
b. Bidang Bangunan Gedung Sub Bidang Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Komersial (BG003).
c. Memiliki pengalaman Sejenis Minimal dengan Nilai
Pengalaman sama dengan Nilai Paket Pekerjaan yang diikuti
2. Memiliki IUJK,TDP (masih berlaku), Akte Pendirian Perusahaan,
NPWP dan SPT tahun terakhir (tahun 2020).
3. Mempunyai / menguasai tempat usaha berupa milik/sewa.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

11. SUMBER DANA Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari APBD
Provinsi Sulawesi Selatan tahun Anggaran 2021 dengan rincian
sebagai berikut :
Pagu Dana DPA : Rp. 1000.000.000 ,-
(Satu Milyar Rupiah )
HPS/OE : Rp. 999.753.976 ,-
(Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta
Tujuh Ratus Lima Puluh Tiga Ribu
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah).

12. SPESIFIKASI Pekerjaan Utama yang diuraikan dalam Metode Pelaksaan


METODE Pekerjaan ini :
KONSTRUKSI/
NO JENIS PEKERJAAN UTAMA
METODE
PELAKSANAAN
PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Struktur
3. Pekerjaan Arsitektur
4. Pekerjaan Instalasi Listrik
5. Pekerjaan Instalasi Air

13. SPESIFIKASI Daftar personil inti tenaga ahli/ teknis/ terampil minimal yang
JABATAN diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:
KERJA
No Jenis Jumlah Sertifikat Pengalaman Ijazah
KONSTRUKSI Keahlian Tenaga keahlian

 Daftar Personel

1 Pelaksana 1 orang SKT Pelaksana 2 thn SMK/SMA


Lapangan Bangunan Sederajat
Gedung/Pekerjaan
Gedung (TS.051). S1

1 orang SKA Ahli Teknik 1 Thn (Sarjana)


Bangunan Ged.

2 orang 3 Thn SMA/SMK


Tukang
Sederajat
Konstruksi baja
dan Plat

3 Petugas 1 orang Memiliki 2 thn SMK/SMA


K3 sertifikat Sederajat
pelatihan K3
Konstruksi

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

PERENCANAAN

1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko

JENIS / IDENTIFIKASI PENGENDALIAN


NO RESIKO K3
TYPE JENIS BAHAYA &
.
PEKERJA RESIKO K3
AN
1 Pekerjaan Persiapan 1.Tertipa bongkaran 1. Pakai Pengaman
beton atau material /safety belt sebagai
lainnya Pelindung
2.Terjatuh dari 2. Buat Perancah
bubunganResiko Luka yang baik.
ringan/sedang/ berat
2 Galian Tanah 1.Tertimbun 1. Buat Pagar
longsoran galian Pelindung
tanah 2. Buat Turap
2.Terjatuh ke lubang Penahan Tanah
Resiko Luka
ingan/sedang/ berat
3 Pekerjaan Pondasi 1. Tertimpah Batu 1. Buat Pagar Pelindung
2. Tangan dan Kaki kena 2. Pakai pengaman
batu tangan dan kaki
4 Pekerjaan Beton 1. Terjatuh saat 1. Buat Perancah yang
pengecoran Baik
Pekerjaan
2. Tertimpah Batu 2. Pakai pengaman
Lantai
tangan dan kaki
3. Tangan dan Kaki kena
Pekerjaan
batu 3. Pakai helm pengaman
Dinding
Pekerjaan
Plesteran
5 Pekerjaan Atap 1. Jatuh dari ketinggian 1. Buat Perancah yang
baik
Pekerjaan Plafond / 2. Tangan Kena Palu
2. Pakai sarung
langit-langit Pekerjaan
tangan dan helm
Pintu dan Jendela
3. Pakai pengaman
tangan dan kaki
6 Pekerjaan Pengecetan 1. Menghirup Uap Cat 1. Pakai sarung tangan,
Masker, Kacamata
dan helm
6 Pekerjaan Pipa & Sanitasi 1. Tergores / Luka 1. Buat Perancah yang
akibat terkena baik
material/bahan
2. Pakai sarung
sanitair
tangan dan helm
2. Tertimpah Batu
3. Tangan dan Kaki kena 3. Pakai pengaman
batu tangan dan kaki
7 Pekerjaan Listrik 1. Tersengat Listrik 1. Buat Sambungan
yang baik
2. Pakai sarung tangan
dan helm
3. Padamkan Listrik

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

1) Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan lainnya

Daftar Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dan dipenuhi dalam


melaksanakan Paket Pekerjaan ini adalah :

a. Undang-Undang No. 14 Tahun 1969, tentang Perlindungan terhadap


Tenaga Kerja
dan Pembinaan Norma Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
c. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi.
d. Peraturan Menteri PU No.09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang PU.
e. SNI 19-0231-1987 Kegiatan Konstruksi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja.
f. SNI 19-3994-1995 Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.
g. SNI 191957-1990 Pedoman Pengawasan Kesehatan Kerja
h. SNI 19-1961-1990 Peraturan Khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2) Sasaran K3 dan

Program K3 Sasaran

K3

a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Acident).
b. Tingkat penerapan elemen SMK3 Minimal 80%.
c. Semua pekerja wajib mengenakan APD yang sesuai bahaya dan resiko
pekerjaannya masing- masing.
d. Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.

Program K3

a. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 yaitu APD,


Rambu-rambu, Spanduk Poster, Pagar Pengaman, Jaring Pengaman, sesuai
kebutuhan dilapangan secara konsisten.
b. Melakukan Inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja yang berpotensi
bahaya.
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR


SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWEI SELATAN

PENUTUP

1. Pemborong membuat opnane photografi sebanyak 3 (tiga)


lembar pada saat belum dimulai, sedang dalam pelaksanaan
dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan yang sama 4
(empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping
kanan. Selain itu laporan harian serta semua Berita acara
yang diperlukan.
2. Pemborong harus membuat perubahan gambar rencana
sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan
harus dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan
persetujuan pekerjaan dari Direksi.

Makassar, MARET 2021

Mengetahui :
Kepala Dinas Perindustrian
Provinsi Sulawesi Selatan
Pengguna Anggaran

H. AHMADI AKIL, SE, MM


Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP.19651231 199403 1 081

PEKERJAAN RUMAH KEMASAN MAMIN 1 paket – prvo. Sulsel - KOTA MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai