Anda di halaman 1dari 138

1

Kementerian Kelautan Republik Indonesia


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan
Sekolah Tinggi Perikanan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
JL. PRAPANCA RAYA NO. 9 KEBAYORAN BARU – JAKARTA

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS

JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING)


REHAB TOTAL GEDUNG KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
TAHUN ANGGARAN 2019

KONSULTAN PERENCANA

Perencanaan Konstruksi Gedung Rektorat


SPESIFIKASI TEKNIS

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS

1. STRUKTUR
2. ARSITEKTUR
3. MEKANIKAL/ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

PEKERJAAN : JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR


LURAH PASAR MANGGIS

Jakarta, Agustus 2019

Untuk dan atas nama


Pejabat Pembuat Komitmen Konsultan Perencana
Setko. Kota Administrasi Jakarta Selatan PT. HUDA TATA SARANA

Suradi. SIP Ir. Muhammad Wajihudin, IAI


NIP. 196807041989031008 Direktur

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 1
SPESIFIKASI TEKNIS

BAGIAN I

SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

Pasal 1 PEKERJAAN PENGUKURAN & PERSIAPAN

I.1. Uraian Umum

I.1.1. Pekerjaan ini berlokasi Setiabudi Jakarta Selatan


I.1.2. Pelaksanaan Pekerjaan meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan serta
mengerjakan seluruhnya yang dinyatakan pada spesifikasi Teknik ini dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya, agar mendapat penyelesaian dan hasil akhir yang baik sesuai
dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.

I.1.3. Pekerjaan harus dikerjakan dan diserahkan oleh Kontraktor hingga selesai dan memuaskan
owner dan Konsultan Pengawas .

Dalam hal ini termasuk menyingkirkan bahan dan sisa bongkaran yang tidak dipergunakan
lagi keluar lokasi.

I.2. Lingkup Pekerjaan

I.2.1. Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi : Pekerjaan Struktur bawah dan struktur atas

I.2.2. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan Kontraktor diwajibkan menyediakan alat kerja,
material dan bahan lain yang dibutuhkan, agar pekerjaan berjalan secara sempurna dan
efisien, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.

I.2.3. Pekerjaan persiapan lain harus disiapkan dan dilaksanakan adalah : Pengadaan
Pembangkit Tenaga Listrik, Sumber Air dan Perlindungan tertentu terhadap milik umum
dan Owner , Pengukuran ulang ketinggian site serta hal-hal lain yang lazim dibutuhkan
untuk pekerjaan sipil.

I.2.4. Kontraktor harus menyediakan segala sesuatu yang diperlukan terhadap kemungkinan
terjadinya kecelakaan, kebakaran dan menjaga kelestarian lingkungan.

I.2.5. Kontraktor harus mengadakan pengurugan terhadap lahan/ lokasi pekerjaan sesuai gambar
dan petunjuk Owner dan Konsultan Pengawas dengan bahan/ material yang sumbernya
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan owner.
I.2.6. Kontraktor harus membersihkan lokasi dari segala macam tumbuh-tumbuhan, pohon-
pohon, semak-semak, sampah-sampah, akar-akaran, genangan air dan lain sebagainya
yang dapat mengganggu terhadap kelancaran pekerjaan berikutnya.

I.2.7. Pengamanan terhadap proyek (K3) dan yang berkaitan dengan jalannya proyek antara
lain :
 Penjagaan.
 Penerangan malam.
 Pemagaran sementara.
 Sistim pengamanan konstruksi terhadap kemungkinan terjadinya faktor alam misalnya :
longsor, gempa, angin dan lain-lain.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 2
SPESIFIKASI TEKNIS

 Personel Terdiri dari 2 ( Dua ) Orang . 1 Kepala dan 1 anak buah


 Semua pekerja harus menggunakan safety dalam melakukan pekerjaaan

I.2.8. Kontraktor diharuskan memperhatikan lingkungan proyek dan masyarakat sekelilingnya


agar jangan sampai terganggu.

I.2.9. Sebelum pelaksanaan dimulai Kontraktor harus menghubungi terlebih dahulu owner
setempat termasuk keperluan untuk menyelesaikan segala bentuk perijinan.

I.2.10. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama Gambar
Kerja, Rencana Kerja dan Syarat (Spesifikasi Teknik) serta menyiapkan gambar kerja (shop
drawing) yang harus disetujui oleh Pengawas atau owner.

I.2.11. Kontraktor diwajibkan melapor kepada Konsultan Pengawas atau owner setempat bila
terdapat perbedaan ukuran pada gambar kerja maupun pada bestek tertulis, untuk
mendapatkan suatu keputusan. Tidak dibenarkan sama sekali Kontraktor memperbaiki
sendiri perbedaan ukuran tersebut seperti yang dimaksud diatas. Akibat dari kelalaian
Kontraktor dalam hal ini akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Kontraktor tersebut.

I.2.12. Segala akibat dan biaya yang ditimbulkan pada item tersebut diatas akan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

I.3. Papan Nama Proyek

I.3.1. Kontraktor wajib memasang Papan Nama Proyek ditempat lokasi proyek dan dipancangkan
ditempat yang mudah dilihat umum.
I.3.2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan proyek dan
dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas

I.3.3. Bentuk, ukuran dan isi tulisan akan ditentukan kemudian (sesuai Perda setempat).

I.4. Pekerjaan Pemagaran Sementara Lokasi Pekerjaan

I.4.1. Kontraktor wajib memasang pagar sementara di sekeliling lokasi proyek.

I.4.2. Pemagaran dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan proyek dan dicabut kembali
sebelum penyerahan pertama.
I.4.3. Pagar proyek dibuat dari seng gelombang BJLS 32 dengan tiang kayu klas kuat IV yang
ditanam diatas pondasi batu kali setempat, bentuk dan ukuran pagar proyek direncanakan
oleh Kontraktor, selanjutnya diusulkan kepada Pemilik Proyek/ Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuan.

I.4.4. Batas-batas pemagaran sesuai dengan Gambar Rencana (Site Plan).

I.5. Direksi Keet, Kantor Kontraktor dan Gudang dan Barak Pekerja

I.5.1. Kontraktor wajib menyediakan kantor tempat para staff Konsultan Pengawas staff
kontraktor melakukan tugas dimasing-masing lokasi, yang nantinya kantor tersebut menjadi
milik Pemberi Tugas. Biaya pembuatan beserta perlengkapannya menjadi beban
Kontraktor.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 3
SPESIFIKASI TEKNIS

I.5.2. Bangunan dimaksud, terdiri dari ruang rapat, ruang Konsultan, gudang dan Kamar Mandi/
WC, merupakan bangunan sementara dengan lantai rabat beton diplester, konstruksi
rangka kayu, dinding multipleks, penutup atap asbes semen gelombang, diberi pintu dan
jendela secukupnya untuk penghawaan dan pencahayaan, sehingga dapat dipergunakan
dengan layak Letak kantor akan ditentukan oleh Konsultan.
Letak kantor Konsultan Pengawas) harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor tetapi
terpisah dengan tegas.

I.5.3. Perlengkapan Kantor.

Perlengkapan kantor Konsultan Pengawas yang harus disediakan oleh Kontraktor minimal
sesuai dengan kelaziman kantor lapangan.

I.5.4. Kontraktor wajib merawat peralatan yang dipakai oleh Konsultan Pengawas dan owner
seperti pompa air, telephone serta menanggung biaya perbaikan atas peralatan tersebut.

I.5.5. Kontraktor harus membuat barak untuk pekerja yang menginap dan lokasinya harus
dipisahkan cukup jauh dari kantor dan melengkapinya dengan MCK (Mandi Cuci Kakus).

I.5.6. Kontraktor diwajibkan membuat saluran/ selokan air untuk mengalirkan air kotor ke septic
tank dan genangan air hujan dari lokasi pekerjaan ke saluran utama yang terdekat dengan
lokasi pekerjaan.

I.5.7. Gudang bahan-bahan serta tempat penimbunan material harus terlindung seperti pasir,
koral, besi beton dan lain-lain dibuat secukupnya dan dapat dikunci. Gudang semen agar
lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara, minimal 30 cm diatas permukaan lantai
plesteran.

I.6. Pengadaan Air Kerja dan Air Minum

1.6.1. Kontraktor harus menyediakan air kerja untuk keperluannya termasuk untuk keperluan
Mandi Cuci Kakus (MCK).

1.6.2. Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan apabila mungkin didapat dari sumber
yang ada ditiap lokasi proyek tersebut antara lain Sumur Pantek, Jet Pump atau Sumur
Dalam (Deep Well) dan lain sebagainya.

1.6.3. Kontraktor harus membuat saluran-saluran sementara yang diperlukan atau cara lain untuk
mengalirkan air dan menutupnya kembali pada waktu pekerjaan selesai dan membetulkan
segala pekerjaan yang terganggu.

1.6.4. Tidak diperbolehkan menyambung dan mengambil air dari saluran induk, lobang penyedot
(tap point), reservoir dan lainnya tanpa persetujuan tertulis dari Direktur Lembaga yang
bersangkutan (PDAM).

1.6.5. Apabila air didapat dari sumber lain, Kontraktor harus membayar segala ongkos
penyambungan, air yang dipakai dan pembongkarannya kembali.
owner dalam hal ini tidak bertanggung jawab atau mengganti biaya yang dikeluarkan oleh
Kontraktor untuk keperluan itu.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 4
SPESIFIKASI TEKNIS

1.6.6. Penyediaan sumber air bersih tersebut harus dapat melayani seluruh pekerjaan yang
dilaksanakan dan Kontraktor lain (Sub Kontraktor) yang terkait pada proyek ini, termasuk
keperluan pekerjaan dan buruhnya, selama masa pembangunan proyek.

1.6.7. Apabila air tersebut didapat dari hasil pengeboran, maka harus ada test dari instansi yang
berwenang untuk menguji kelayakannya sebagai air kerja ataupun sebagai air minum.

1.6.8. Tidak diperbolehkan menyambung dan mengambil air dari sumber milik owner.

I.7. Pembuatan Saluran Sementara

Kontraktor diwajibkan membuat saluran sementara untuk mencegah genangan air pada lokasi
pekerjaan dan mengalirkannya ketempat yang dianggap tidak mengganggu kelancaran pekerjaan
dalam lokasi pekerjaan.

I.8. Pembersihan dan Penebangan Pohon

I.8.1. Persiapan

a) Tempat bangunan harus dibersihkan dari segala macam tanaman sampai keakar-
akarnya sehingga siap untuk pekerjaan penimbunan tanah atau penggalian.

b) Kontraktor tidak boleh menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar hidup
didalam lapangan pekerjaan, kecuali yang ada didalam batas-batas tempat bangunan,
tempat penggalian atau yang sejenis yang diberi tanda dalam gambar bahwa harus
disingkirkan.

c) Bila ada sesuatu hal yang mengharuskan Kontraktor untuk melakukan penebangan,
maka harus mendapatkan izin tertulis dari Konsultan Pengawas dan owner

I.8.2.Jika ada pohon-pohon yang ditebang, kecuali tanaman ornamen yang dipertahankan, harus
dibongkar sampai kedalaman 30 cm dibawah permukaan lahan setelah stripping dan
permukaan akhir (ditentukan permukaan mana yang lebih rendah) dan bersama-sama
dengan seluruh sampah dengan segala bentuknya harus dibuang keluar lapangan.
Penebangan pohon dilakukan setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan
owner

I.8.3. Kerusakan yang terjadi termasuk kerusakan pagar milik orang lain atau milik owner yang
diakibatkan pada waktu pembersihan, harus diperbaiki oleh dan atas biaya Kontraktor.

I.8.4. Pekerjaan pembersihan terdiri dari pembersihan segala macam tumbuh-tumbuhan, pohon-
pohon, semak-semak, sampah-sampah, akar-akaran dan lain sebagainya yang
mengganggu terhadap kelancaran pekerjaan berikutnya.

I.9. Pelaksanaan Peil dan Ukuran

I.9.1. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil-
peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS).

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 5
SPESIFIKASI TEKNIS

I.9.2. Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan


selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-
sungguh. Kelalaian Kontraktor dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Konsultan Pengawas
berhak untuk memerintahkan membongkar atas beban Kontraktor.

I.9.3. Kontraktor diwajibkan mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dalam tiap pekerjaan,
dan segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas setiap mendapat selisih/ perbedaan-
perbedaan ukuran, untuk diberikan keputusan pembetulannya. Kontraktor tidak
dibenarkan membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan Konsultan
Pengawas

I.9.4. Kontraktor harus mengerjakan pematokan dan pengukuran ulang untuk menentukan
batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai gambar rencana.

I.9.5. Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian lokasi/ areal
kerja untuk disetujui Konsultan Pengawas sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan
berikutnya dapat dilaksanakan. Bilamana ada perbaikan dari Konsultan Pengawas,
Kontraktor harus melakukan pengukuran ulang

Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang tidak boleh diganggu.

a. Patok utama yang dibuat dari beton ukuran 20x20x70 cm.


b. Patok yang lain yang digunakan untuk pembatas site terbuat dari pipa PVC pralon dan
diberi tulang besi dengan garis tengah 12 mm, di cor beton 1:3:5 atau beton tumbuk
dan diberi tanda koordinat.
I.9.6. Sebelum pelaksanaan pematokan, Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dan owner.

I.9.7.Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor, dimintakan


persetujuan Konsultan Pengawas. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui Konsultan
Pengawas yang dapat digunakan dasar pekerjaan selanjutnya.

I.9.8. Bila terdapat penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan 3
(tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok yang terjadi penyimpangan.

I.9.9. Konsultan Pengawas akan membubuhkan tanda tangan persetujuan pada satu lembar
gambar penyimpangan tersebut dan mengembalikannya pada Kontraktor, gambar ini
merupakan gambar pelengkap dan merupakan satu kesatuan dengan gambar kerja.

I.9.10. Apabila terdapat revisi disain, hasil revisi diajukan kembali untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas dan owner

I.9.11. Gambar revisi tersebut dibuat diatas kalkir dengan 3 (tiga) lembar hasil reproduksinya.
Ukuran maupun huruf yang dipakai pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan dan dijadikan gambar pelaksanaan sebagai pengganti gambar lama.

I.9.12. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tepatnya pelaksanaan pekerjaan


menurut peil dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dalam gambar kerja dan Rencana
Kerja Syarat (Spesifikasi Teknik).

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 6
SPESIFIKASI TEKNIS

I.9.13. Kontraktor diwajibkan memberitahu kepada Konsultan Pengawas setiap kali akan memulai
suatu bagian pekerjaan untuk dicek terlebih dahulu ketepatan peil-peil dan ukurannya

I.10. Pekerjaan Pengukuran Awal

I.10.1. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank dilaksanakan setelah pekerjaan


perataan dan peninggian tanah selesai dilaksanakan, dan berpedoman pada patok-patok
yang telah dipancang terdahulu.

I.10.2. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwplank) termasuk pekerjaan
Kontraktor dan harus dibuat dari kayu kelas kuat IV, yang tidak berubah oleh cuaca.
Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sifat datar (water pass).

I.10.3. Segala pekerjaan pengukuran persiapan (uitzet) merupakan tanggung jawab Kontraktor
dilaksanakan dengan instrument water pass dan theodolite, lengkap dengan patok-patok
yang kuat dari beton.

I.10.4. Pekerjaan penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar pelaksanaan
(bouwplank) disetujui Konsultan Pengawas
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan bouwplank, Kontraktor harus yakin bahwa
semua permukaan tanah baik kenyataan maupun garis pengukuran dalam gambar kerja
adalah betul.
Jika tidak merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, Kontraktor harus melaporkan
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan selanjutnya akan diselesaikan.

I.10.5. Mengingat setiap kesalahan peil dan ukuran pada bagian pekerjaan akan selalu
mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran
agar diperhatikan secara khusus.

I.11. Pekerjaan Tanah

I.11.1. Pekerjaan Penimbunan Lahan/ Lokasi Pekerjaan

I.11.1.1. Lingkup Pekerjaan.

Meliputi : Tenaga kerja, peralatan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan


untuk menyelesaikan semua pekerjaan-pekerjaan penggalian, pengurugan
tanah atau pasir dan pemadatan sesuai dengan yang tercantum dalam RKS
dan Gambar Kerja.

I.11.1.2. Pekerjaan Galian Tanah.

a. Semua pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja,


dan tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau
dibuang keluar dari lokasi pekerjaan atas persetujuan Konsultan
Pengawas dan owner

b. Tanah yang sudah digali dan telah mendapat persetujuan Konsultan


Pengawas harus segera dimulai dengan tahap pekerjaan berikutnya.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 7
SPESIFIKASI TEKNIS

I.11.1.3. Pekerjaan Urugan/ Timbunan

a. Material untuk timbunan site/ lokasi terdiri dari material-material yang baik
yang sesuai untuk keperluan itu dan disetujui oleh Konsultan Pengawas .

b. Apabila tanah untuk pengurugan diambil dari luar site, maka tanah yang
diambil harus dari satu sumber dan yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas

c. Material penimbunan terdiri dari tanah asli dan kering yang didatangkan
dengan memenuhi persyaratan material penimbunan jalan, standard Bina
Marga antara lain :
 Bersih dari bahan organik.
 Memenuhi persyaratan plastisitas.
 CBR rendaman laboratorium minimal 5 %.

d. Sebelum pekerjaan penimbunan dimulai, tanah semula yang sudah


dibersihkan harus dilakukan pemadatan terlebih dahulu.

1.11.1.4. Tanah Dasar Dari Macam Material Yang Kurang Baik


owner / Konsultan Pengawas mempunyai wewenang agar tanah yang kurang baik
mutunya digali sampai kedalaman tanah yang dianggap cukup mutunya, sebelum
pekerjaan konstruksi timbunan dimulai.

I.11.1.5. Penghamparan dan Pemadatan

a. Material untuk pengurugan yang didapat dari jenis yang telah disetujui
oleh owner/Konsultan Pengawas. dihampar lapis demi lapis dengan
ketebalan perlapis maksimum 20 cm dan dipadatkan sampai dengan
mencapai 95% kepadatan kering maksimum dengan metode Sand Cone
(ASTM -D1556).
Pekerjaan pemadatan dilaksanakan sedemikian rupa hingga mencapai
kepadatan yang disyaratkan dengan memperhatikan kadar air optimum
dari material timbunan.

b. Material untuk timbunan harus terdiri dari material-material yang sesuai


untuk keperluan itu, bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan atau
bahan-bahan lain yang dapat merusak/ mengurangi mutu pekerjaan.

c. Pada saat dilakukan hamparan, harus terlindung dari curah hujan atau
panas matahari yang tinggi yang dapat mengakibatkan perubahan kadar
air optimum.
Bila hamparan terkena hujan, Kontraktor harus melakukan pengupasan
kembali sampai pada lapisan tanah yang kepadatannya telah disetujui
oleh owner/Konsultan Pengawas , untuk kemudian dihampar kembali
dengan material baru.

d. Sebaliknya bila hamparan terlalu kering oleh panas matahari, Kontraktor


harus menyiraminya terlebih dahulu, sehingga kadar air optimumnya
dapat tercapai dan setelah itu pekerjaan pemadatan dapat dilaksanakan.
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 8
SPESIFIKASI TEKNIS

e. Dalam pekerjaan penghamparan dan pemadatan, Kontraktor harus


melaksanakannya dengan sistim pentahapan atau pembagian lokasi per
zone. Untuk itu Kontraktor harus menyampaikan rencananya kepada
owner/Konsultan Pengawas untuk disetujui.

I.11.1.6. Percobaan Pemadatan

1. Sebelum dimulai pekerjaan pemadatan yang sesungguhnya, Kontraktor


harus mengirimkan sample tanah yang akan dipakai dan setelah disetujui
owner/Konsultan Pengawas, kemudian diadakan test laboratorium untuk
mendapatkan nilai kadar air optimum dan standard penggilasan dengan
road roller/ walls 8 ton minimal 5 kali lintasan.

2. Tujuan percobaan ini adalah menentukan kadar air optimum yang akan
dipakai dan hubungan antara jumlah penggilasan dengan kepadatan yang
dapat dicapai untuk contoh material urugan tersebut.

3. Kontraktor harus mengadakan field density test sesuai dengan ASTM D-


1556 (sand cone methode) di lokasi pemadatan yang dilaksanakan.
Lokasi tempat test ini akan ditentukan oleh owner/Konsultan Pengawas.
Lapisan pemadatan berikutnya belum dapat dilaksanakan sebelum field
density test dilakukan.
Semua biaya laboratorium/ test adalah tanggung jawab Kontraktor.

I.11.1.7. Kepadatan Yang Harus Dicapai Untuk Konstruksi Urugan


Kepadatan yang harus dicapai untuk konstruksi urugan adalah sebagai
berikut :
Tiap lapisan tanah setinggi 30 cm harus dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan
kering maksimum yang dipakai dengan test sand cone. Atau nilai CBR 5 %

I.11.1.8. Kadar Air

a. Material urugan yang tidak mengandung air yang cukup untuk mencapai
kepadatan yang dikehendaki, harus ditambah air dengan alat penyemprot
dan dicampur sampai kadar air lebih tinggi dari seharusnya, tidak boleh
dipadatkan sebelum kering dan disetujui oleh owner/Konsultan
Pengawas.

b. Test kadar air di lapangan dilakukan dengan alat pengetes yangcepat dan
disetujui oleh owner/Konsultan Pengawas.

c. Pekerjaan pemadatan urugan tanah tadi harus dilaksanakan pada kadar


air optimum sesuai dengan sifat-sifat tanah dan alat-alat pemadat yang
disetujui oleh owner/Konsultan Pengawas.

d. Pada pelaksanaan, Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang


diperlukan agar pada pekerjaan tersebut bila terjadi hujan, maka air hujan
dapat mengalir dengan lancar dan harus dipersiapkan kemungkinan
adanya penyusutan dan pengembangan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 9
SPESIFIKASI TEKNIS

I.11.1.9. Penyelesaian Tanah

1. Bila oleh sesuatu penurunan diperlukan tambahan material timbunan


tidak lebih dari 30 cm untuk mencapai permukaan yang ditentukan, maka
bagian atas dari konstruksi timbunan harus digaruk sebelum material
tambahan dihampar.

2. Permukaan akhir yang dicapai harus sesuai dengan keperluan


ketinggian (peil batas), kemiringan melintang dan sebagainya menurut
ketentuan pada gambar pelaksanaan.

3. Pemborong bertanggung jawab atas stabilitas dari timbunan dan harus


mengganti bagian-bagian yang rusak, yang menurut owner/Konsultan
Pengawas diakibatkan karena kecerobohan atau keteledoran dari
Kontraktor dan akibat dari aliran air, tapi tidak karena disebabkan oleh
gerakan tanah dasar timbunan.

4. Bila material yang sudah tidak memenuhi syarat dipergunakan untuk


konstruksi timbunan tersebut, Kontraktor harus membongkar dan
mengganti dengan material yang sesuai.

5. Tanah bekas pemotongan tanah (gundukan tanah) dapat dipergunakan


untuk mengurug tanah yang lebih rendah, sehingga tanah bekas
pemotongan dapat dimanfaatkan kembali.

6. Tanah sekitar bangunan dan ditempat-tempat lain yang ditentukan harus


dibuat suatu kemiringan yang ditentukan dan tidak kurang dari 2%
kearah daerah pembuangan air.

7. Jika tidak dijelaskan dalam Gambar Kerja, maka semua permukaan


tanah pada daerah dimana bangunan didirikan harus rata dan meliputi
jarak 5 meter diluar garis bangunan terluar.

I.11.2. Pekerjaan Galian dan Urugan Pondasi

I.11.2.1. Pekerjaan Galian Tanah

1. Semua pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja


dan tanah kelebihannya dapat dipergunakan untuk urugan kembali atau
dibuang keluar lokasi pekerjaan atas persetujuan owner/Konsultan
Pengawas.

2. Tanah yang sudah digali dan telah mendapat persetujuan


owner/Konsultan Pengawas harus segera dimulai dengan tahap
pekerjaan berikutnya.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 10
SPESIFIKASI TEKNIS

I.11.2.2. Pekerjaan Urugan Pasir.

a. Urugan pasir harus disirami dengan air dan kemudian ditumbuk hingga
padat.
b. Pasir laut tidak boleh untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan
pekerjaan urugan pasir lainnya.
c. Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat juga dipakai sebagai pasir urug
dengan gradasi minimal diameter 0,35 mm.

I.11.2.3. Pekerjaan Urugan Pile cap

a. Pengurugan untuk bekas galian pondasi atau lain-lain yang akan


ditimbun tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa oleh
ownerKonsultan Pengawas.

b. Semua pekerjaan urugan yang tidak memakai pasir urug, harus dipakai
tanah yang bersih, bebas dari tanam-tanaman, akar-akar, brangkal-
brangkal, puing-puing dan segala macam kotoran lainnya yang dapat
merusak/ mengurangi mutu pekerjaan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 11
SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal II PEKERJAAN BETON

II.1. U M U M.

a. Lingkup Pekerjaan meliputi tenaga kerja , peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan
pekerjaan beton sesuai dengan Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat.

b. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi dengan ketentuan dalam pasal
berikut dan sesuai dengan gambar kerja konstruksi yang diberikan.

c. Pelaksanaan pekerjaan beton harus mengikuti peraturan Normalisasi Indonesia, Standar


Industri Indonesia dan peraturan-peraturan Nasional maupun Internasional yang
berhubungan dengan pekerjaan ini seperti :

 NI. 2 - 2013 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia)


 NI. 8 - 1972 (Peraturan Standard Semen Indonesia)
 SKSNI-03-2002
 ACI 318 - 08
 ASTM (American Standard Testing of Material)
 JIS (Japan Institute Standard)
 dan peraturan lain yang relevan dan setara.

II.2. BAHAN-BAHAN CAMPURAN BETON.

II.2.1. S e m e n.

a. Semen yang dipakai adalah semen portland semen type I yang memenuhi syarat-
syarat menurut Standar Semen Indonesia (NI-8,1 1972) dan Standar Industri
Indonesia (SII-0013, 1981) mutu dan cara uji semen portland.

b. Seluruh pekerjaan beton harus digunakan semen dari merk yang sama, kecuali
tidak adanya stock dipasaran, dapat dipakai merk yang lain, tanpa meninggalkan
syarat kualitas yang ditentukan. Pemakaian semen dari merk lain harus seijin owner/
Konsultan Pengawas secara tertulis.

c. Kantong-kantong semen yang rusak jahitannya dan robek-robek, tidak


diperkenankan digunakan.

d. Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan.

e. Kontraktor wajib menyerahkan kepada owner/ Konsultan Pengawas tentang


konsinyasi semen dan menyebutkan nama pabrik semen tersebut, type serta jumlah
semen yang akan dikirim, bersama sertifikat hasil test dari pabrik yang menyatakan
bahwa semen yang dikirim tersebut telah diadakan testing sesuai dengan segala
sesuatu yang telah disebutkan dalam standarisasi.

f. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan dalam
kantong asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 12
SPESIFIKASI TEKNIS

g. Harus disimpan di dalam gudang yang mempunyai ventilasi cukup dan tidak kena
air, diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Tidak
boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m, dan setiap pengiriman baru harus
dipisahkan diberi tanda dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut
urutan pengirimannya.

II.2.2. Agregat Halus (Pasir).

1. Harus sesuai dengan PBI 2013 (NI-2) atau ASTM.


2. Klasifikasi dan gradasi pasir disyaratkan sebagai berikut :

Ukuran ayakan Lolos


(US standard sieve)

No. 4 100%
No. 8 92 - 100%
No. 16 65 - 100%
No. 30 35 - 100%
No. 50 15 - 100%
No.100 0 - 100%
No.200 0%

3. Pasir tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering) dan
yang diartikan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm.
atau ayakan No.200 bila di test sesuai dengan PBI 2013 Apabila kadar lumpur
melampaui 5% maka agregat halus harus dicuci.

4. Pasir harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan organis
lumpur, tanah, karang, garam dan sebagainya. Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
Harus berupa “crushed” yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya, padat dan tidak porous.
Sesuai syarat dalam PBI. 2013.

5. Kontraktor harus mengajukan contoh agregat halus yang akan dipergunakan untuk
mendapat persetujuan owner/ Konsultan Pengawas. Test-test yang harus dilakukan
terhadap contoh diatas berupa :
 Test gradasi sesuai ASTM C 136.
 Test abrous-horder (larutan NaOH )
 Test-test lainnya bila memang dianggap perlu oleh owner/ Konsultan Pengawas.
Semua biaya pengetesan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

6. Pasir harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan dicegah
supaya tidak terjadi pengotoran dan percampuran satu sama lainnya.
Pasir laut sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan.

7. Persyaratan-persyaratan agregat halus diatas berlaku juga untuk beton ready mix.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 13
SPESIFIKASI TEKNIS

II.2.3. Agregat kasar (kerikil atau koral).

Sesuai dengan persyaratan pada PBI -2013 atau ASTM.


Klasifikasi dan gradasi agregat kasar sebagai berikut :

Agregat kasar type A1 : (besar)


Ukuran ayakan % lolos
(US. standard sieve)

1 inch 100
3/4 inch 90 - 98
1/2 inch 30 - 45
3/8 inch 0 - 10
No. 4 0 - 5

Agregat kasar type A2 (medium)


Ukuran ayakan % lolos
(US standard sieve)

1/2 inch 100


3/8 inch 85 - 100
No. 4 10 - 35
No. 8 0- 5

Harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, tidak mudah pecah dan tidak
terpengaruh oleh cuaca.

Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering juga
tidak boleh mengandung zat yang merusak beton.

Kontraktor harus mengajukan contoh agregat kasar yang akan dipergunakan untuk
mendapat persetujuan owner/ Konsultan Pengawas. Test - test yang harus
dilakukan terhadap contoh tersebut diatas berupa :
 Test dengan mesin sesuai ASTM C 131 resistance to abrasion of small size
coarse.
 Test gradasi sesuai ASTM C 136.
 Test gradasi untuk kadar lumpur sesuai ASTM C 117.
 Test-test lainnya bila dianggap perlu.
 Biaya pengetesan menjadi beban Kontraktor.

Persyaratan-persyaratan agregat kasar diatas berlaku juga untuk beton ready mix.

II.2.4. A i r.

Sesuai ketentuan PBI - 2013 ayat 3.6 air untuk adukan dan merawat beton harus
bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak beton/ baja tulangan atau campuran-
campuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Bila mana diperlukan harus :

 Dibuktikan dengan hasil test laboratorium.


SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 14
SPESIFIKASI TEKNIS

 Biaya test menjadi tanggung jawab Kontraktor.

II.2.5. Rencana Campuran Beton


Rencana rinci dari masing masing campuran yang di perlukan harus diserahkan
kepada direksi untuk di periksa sedikinya 4 ( empat) pelaksanaan pengecoran
beton)

Dalam melaksanakan campuran beton tersebut, kekuatan serta kekedapan air


harus menjadi tolak ukur yang utama, dengan memperhitubgkan jumlah air semen
minimum dan maksimum, dan perbandingan air semen ( water semen ratio)
Maksimum

Kekentalan campuran harus sesuai dengan slumnp test yang di isyaratkan


Rencana campuran harus di dasarkan pada kekuatan rencana rata-rata yang
tidak kurang dari kuat tekan karakteristik di tambah dengan 7,5 N/mm2

II.3. BAJA TULANGAN.

II.3.1. B a h a n.

1. Baja tulangan yang dipakai adalah minimal harus sesuai dengan PBI 2002- setara
produksi Krakatau Steel dengan mutu, jenis sebagai berikut :

Diameter Jenis Barang Mutu au ( 0,2)

1. Lebih kecil Polos 240 mpa 2400 kg/cm


< 10 mm
2. Lebih besar Ulir 400 mpa 4000 kg/cm2
atau sama deng
( ) 10 mm.

Keterangan :
au = Tegangan leleh karakteristik.
0,2 = Tegangan karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2%.

2. Kawat beton : kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimal 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu, dan tidak bersepuh seng.

3. Besi dan kawat beton dimaksud diatas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat,
minyak, cat, kulit giling serta bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton
4. Sambungan dan panjang lewatan/ overlaping besi beton harus sesuai dengan PBI
2002 & buku Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang
untuk Rumah dan Gedung, 1987, Buku Standard Tata Cara Penghitungan Struktur
Beton untuk Bangunan dan Gedung, 1991, serta buku referensii lainnya yang
releven dan setara.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 15
SPESIFIKASI TEKNIS

II.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pembengkokkan Besi.

1. Sebelum pekerjaan pembengkokkan besi beton, Kontraktor harus terlebih dahulu


mempersiapkan daftar pembesian, sketsa dan gambar pembengkokkan dan
menyerahkannya pada Konsultan Pengawas. Persetujuan atas gambar kerja oleh
Konsultan Pengawas terbatas pada pelaksanaan secara umum sesuai dengan
gambar.

2. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya akan ketelitian ukuran dan detail.


Ukuran dan detail akan diperiksa di lapangan oleh Konsultan Pengawas pada
waktu pemasangan pembesian.

3. Detail dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar standard detail/
peraturan atau standard yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

4. Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan sedemikian rupa, sehingga
rusak atau cacat. Dilarang membengkokkan besi beton dengan cara pemanasan,
besi beton dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar.

5. Harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran tidak
berubah tempat.

6. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak cat serta bahan lainnya yang
dapat mengurangi daya lekat semen dengan besi baja.

7. Pekerjaan pembengkokan besi beton harus dilaksanakan dengan teliti sesuai


dengan ukuran yang tertera pada gambar.

8. Harus diperhatikan khusus pada pembuatan tulangan geser (beugel) sehingga


diperoleh ukuran yang sesuai dengan gambar kerja.

9. Batang dengan tekukan atau bengkokkan yang tidak tercantum dalam gambar
tidak boleh dipakai.

10. Bengkokan atas haak harus dibengkokkan melingkari sebuah pasak dengan
diameter tidak kurang dari 5 kali diameter besi beton, kecuali untuk besi beton yang
lebih besar dari 25 mm dan pasak yang dipergunakan harus tidak kurang dari 8 kali
diameter besi beton kecuali bila ditentukan lain.

11. Beugel dan batang pengikat harus dibengkokkan melingkari sebuah pasak dengan
diameter tidak kurang dari 2 kali diameter minimum besi beton.

12. Semua pembesian harus mempunyai haak pada kedua ujungnya bila tidak
ditentukan lain.

II.3.3. Pemasangan Besi Beton/ Pembesian

II.3.3.1. Pembersihan

Sebelum dipasang, besi beton harus bebas dari sisa logam, karat dan lapisan
yang dapat merusak atau mengurangi daya ikat.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 16
SPESIFIKASI TEKNIS

Bila pengecoran beton ditunda, besi beton harus diperiksa kembali dan
dibersihkan.

II.3.3.2. Pemasangan

1. Pembesian harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat
dengan kawat atau jepitan yang sesuai pada persilangan dan harus
ditunjang oleh penumpu atau logam dan penggantung logam.

2. Jepitan atau penumpu logam tidak boleh diletakkan menempel pada


bekisting. Kawat beton harus dibengkokkan kearah dalam bekisting,
sehingga diperoleh beton dekking yang telah ditentukan.

3. Bilamana tidak ditentukan lain, disamping perlengkapan yang biasa dipakai


untuk memegang pembesian secara kokoh pada tempatnya, harus dipakai
ketentuan berikut :

a. Dalam pelat, berdiameter 12 mm berbentuk U dan Z dengan jarak 80-


100 cm, untuk menunjang penulangan bagian atas.

b. Dalam dinding dengan 2 lapisan penulangan, pembagian jarak


berbentuk U dan Z dengan jarak 180 - 200 cm.

4. Toleransi pada pemasangan penulangan harus sesuai dengan pasal 5.6


Bab.5 PBI 2013

5. Pemeriksaan.
Sebelum dilakukan pengecoran. Kontraktor harus memberi tahukan
kepada Pengawas bila penulangan sudah siap untuk diperiksa.
Pemasangan penulangan harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas

6. Panjang Penyaluran

Panjang penyaluran harus mengacu dalam standar gambar


STR- 002 dan SNI BETON BETON -2013
Panjang penyaluran yang digunakan = 1.3 Ld.
Untuk detail penyaluran di lihat pada Standar Gambar yang dIkeluarkan
konsultan perencana

II.3.4. Perawatan.

1. Besi beton harus disimpan dengan baik tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

2. Bila besi beton telah terpasang sebagai tulangan struktur dan belum dilakukan
pengecoran untuk jangka waktu yang lama (lebih dari 2 minggu), maka besi beton

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 17
SPESIFIKASI TEKNIS

tersebut harus dilindungi dari terjadinya karatan, yakni dibungkus dengan campuran
semen pasir dengan perbandingan 1 pc : 8 pasir.

II.3.5. Test dan Sertifikat.

1. Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja tulangan sesuai dengan
RKS ini, maka pada saat pemesanan baja tulangan Pemborong harus menyerahkan
sertifikat resmi dari Laboratorium, khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini.

2. Setiap pengiriman 25000 kg baja tulangan harus diadakan tes periodik minimal 3
contoh untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja
tulangan akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

3. Semua pengetesan tersebut diatas, harus dilakukan di laboratorium Lembaga Uji


Konstruksi BPPT (LUK BPPT) Serpong atau lembaga lainnya yang direkomendasi
oleh owner/ Konsultan Pengawas dan minimal sesuai dengan SII 0136-84. Mutu dan
cara uji baja tulangan beton atau standard/ peralatan lain yang setara.

Semua biaya pengetesan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

II.4. ACUAN (Bekisting/Form Work).

II.4.1. Bahan.

1. Untuk penyelesaian beton exposed harus dibuat dari Plywood dengan tebal 12 mm
dan dapat dipakai maksimal untuk 2 kali pengecoran beton. Plywood ini diberi
penguat kaso 5/7 untuk menjaga kestabilan dari bekisting tersebut.

2. Untuk acuan beton yang tertutup finishing harus dibuat dari kayu klas awet II tebal
sesuai kebutuhan dan dapat dipakai 2 kali pengecoran beton. Acuan ini diberi
penguat kaso 5/7 untuk menjaga kestabilan dari acuan tersebut

II.4.2. Konstruksi.

1. Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
dan kuat menahan beban-beban sementara sesuai dengan jalannya pekerjaan
pembetonan.
2. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas perencanaan yang memadai untuk
seluruh bekisting.
Namun demikian bila ada bekisting yang menurut Konsultan Pengawas
membahayakan atau tidak memadai, maka bekisting tersebut dapat ditolak oleh
Konsultan Pengawas, dan Kontraktor harus segera membongkar dan memindahkan
bekisting yang ditolak keluar lokasi tersebut dan menggantinya atas biaya
Kontraktor.

3. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silang sehingga tidak ada
kemungkinan bergeraknya acuan, juga harus dapat menghindarkan keluarnya
bagian adukan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 18
SPESIFIKASI TEKNIS

4. Susunan acuan dengan perancah disusun sedemikian rupa sehingga mudah


dikontrol dan mudah dalam pembongkaran nantinya tanpa merusak beton yang
bersangkutan.

5. Bila digunakan bahan kayu untuk penunjang harus terdiri dari kayu yang bermutu
baik (dolken) sehingga dapat menjamin kekuatan dan kekakuannya. Bambu sama
sekali tidak boleh dipakai sebagai tiang penyangga.

6. Toleransi yang diizinkan adalah ± 3 mm untuk garis permukaan setelah penyetelan


bekisting yang harus demikian kuat dan kaku terhadap beban adukan beton yang
masih basah dan getaran terhadap beban konstruksi dan angin, bekisting harus
tetap menurut garis dan permukaan yang disetujui Konsultan Pengawas sebelum
pengecoran.

7. Penanaman pipa dan lain-lainnya beserta perlengkapan lain untuk membuat lobang,
saluran dan lain-lain harus dipasang kokoh dalam bekisting kecuali bilamana
diperintahkan lain oleh owner/ Konsultan Pengawas.

8. Bekisting harus cukup kedap air, sehingga dijamin tidak akan timbul sirip atau
adukan keluar pada sambungan atau cairan keluar dari beton.

9. Bekisting yang sudah selesai dibuat dan sudah disiapkan untuk pengecoran beton,
akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas, beton tidak boleh dicor sebelum bekisting
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

10. Untuk menghindari keterlambatan mendapatkan persetujuan, sekurang-kurangya 24


jam sebelumnya Kontraktor harus memberitahukan Konsultan Pengawas bahwa
bekisting sudah siap diperiksa.

11. Bekisting harus dibongkar dengan tenaga statis tanpa goncangan, getaran atau
kerusakan pada beton.
Untuk pelat dan balok setelah hari ke 4 harus tetap disangga setempat-setempat
yang posisi penyangga akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

II.4.3. Pelapisan Cetakan (Mould Oil).

Untuk mempermudah penyingkiran penutup-penutup, pelapis cetakan dapat digunakan


dari merk yang telah disetujui owner / Konsultan Pengawas.
Minyak pelumas tidak boleh digunakan untuk tugas ini.

II.4.4. Beton dekking.

a. Sebelum dilaksanakan pengecoran beton, Kontraktor agar menyiapkan beton


dekking dengan mutu sesuai dengan mutu beton yang akan dicor.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 19
SPESIFIKASI TEKNIS

b. Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka penulangan harus dipasang
dengan celah untuk beton dekking adalah sebagai berikut :

 Beton yang dicor pada tanah. 8 cm

 Semua bidang yang kena air atau tanah 5 cm

 Bagian atas pelat bawah saluran yang tertutup, -


balok dan kolom yang tidak kena tanah atau air. 4 cm

 Bidang yang kena udara dan semua bidang interior 2,5 cm

II.5. BETON BERTULANG.

II.5.1. Kekuatan dan penggunaan beton.


Kecuali ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton adalah
sebagai berikut :

II.5.1.1 Beton Struktural.

 Mutu Beton K-300 untuk struktur bawah dan struktur atas menggunakan
fly ash
 Mutu Beton Tinag Pancang K-450
 Mutu Beton K-225
Meliputi Struktur utilitas lain seperti tertera pada gambar.
 Untuk mencapai mutu beton tersebut, Kontraktor wajib membuat trial mix
dan selanjutnya Kontraktor membuat adukan sesuai dengan proporsi trial
mix yang disetujui.

II.5.1.2 Beton Non Struktural.

 Beton dengan adukan 1 pc : 3 ps : 5 kerikil dalam perbandingan isi.


Meliputi rabat beton, beton lantai kerja tebal 5 cm, tidak dicor kedalam
cetakan.

 Pengadukan.
Semua pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk yang
berkapasitas tidak kurang dari 500 liter dan dilengkapi dengan alat
timbangan berat.

II.6. PEKERJAAN PENGECORAN BETON.

II.6.1. Persiapan.

1. Proporsi semen, pasir dan kerikil disesuaikan dengan trial mix yang disetujui.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 20
SPESIFIKASI TEKNIS

2. Sebelum adukan beton dicor, kayu-kayu bekisting dan lantai kerja harus bersih dari
kotoran seperti serbuk gergaji, tanah, minyak dan lain-lain serta harus dibasahi
secukupnya. Perlu diadakan tindakan-tindakan untuk menghindarkan
mengumpulnya air pembasah tersebut pada sisi bawah.

3. Pembersihan dapat dilakukan dengan tangan, alat manual lainnya serta peralatan
compressor untuk membersihkan pada tempat-tempat yang susah dijangkau
dengan tangan/ alat manual.

4. Pekerjaan pengecoran beton baru dilaksanakan sesudah Konsultan Pengawas


memeriksa dan menyetujui bekisting, tulangan, stek-stek, beton dekking dan lain-
lainnya dimana beton tersebut akan diletakkan. Jika tidak ada pemberitahuan yang
semestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh owner/ Konsultan
Pengawas, maka Kontraktor diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang baru
dicor atas biaya sendiri.

5. Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton harus cukup, waktu
pengadukan beton harus diambil tetap dan normal, sehingga menghasilkan beton
yang homogen tanpa adanya bahan-bahan yang terpisah satu sama lain.

6. Penggetaran dilakukan dengan vibrator untuk mendapatkan beton yang padat,


cukup kedap dan licin permukaannya. Jumlah air yang dapat diubah sesuai
keperluan, dengan melihat perubahan keadaan cuaca atau kelembaban dari bahan
adukan (pasir, koral) untuk mempertahankan hasil yang homogen dan kekentalan
yang dikehendaki.

7. Kekentalan adukan beton harus ditetapkan menurut percobaan “Slump Test” PBI
2002, NI-2). Slump yang dipakai akan ditetapkan oleh Konsultan Pengawas untuk
jenis pekerjaan yang bermacam-macam, tetapi secara umum adalah sebagai berikut

Nilai-nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton.

Slump (cm)
Uraian
Maksimum Minimum

Dinding, pelat pondasi dan pondasi


telapak bertulang. 12,5 5,0

Pondasi telapak tidak bertulang kaison


dan konstruksi dibawah tanah 9,0 2,5

Pelat, balok, kolom dan dinding 15,0 7,5

Pengerasan jalan 7,5 5,0

Pembetonan massal 7,5 2,5.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 21
SPESIFIKASI TEKNIS

8. Contoh Koral, pasir dan PC yang akan dipergunakan harus dikirimkan oleh
Kontraktor ke Laboratorium yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Berdasarkan analisa dan hasil test contoh tersebut, laboratorium akan
merencanakan suatu campuran beton untuk memenuhi setiap kekuatan yang
dikehendaki dan memenuhi slump yang disyaratkan.

9. Kontraktor harus menyediakan 2 (Dua) kubus percobaan dari setiap adukan yang
direncanakan dari contoh koral,pasir dan PC yang telah diperiksa dan 2 (Dua)
Silinder ditest pada umur 7 (tujuh) hari dan sebuah lagi pada umur 28 (dua puluh
delapan) hari.

10. Kontraktor harus menyerahkan 3 (tiga) rangkap hasil test dan rencana adukan
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui sebelum pengecoran dilakukan.
Seluruh biaya pembuatan contoh, rencana adukan dan test laboratorium ditanggung
oleh Kontraktor.

11. Jumlah PC dan bahan adukan sebelum diaduk harus ditetapkan langsung dengan
alat timbangan yang disediakan oleh Kontraktor dan disetujui Konsultan Pengawas

12. Jumlah air yang dimasukkan kedalam beton molen harus ditakar dengan alat
takaran yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

13. Pipa, pipa drainase , angkur dan bahan lain yang terbuat dari besi yang ditanam
dalam beton harus dipasang cukup kuat sebelum pelaksanaan pengecoran beton
kecuali jika ada perintah lain dari Konsultan Pengawas.
Juga jarak antara bahan tersebut dengan setiap bagian pembesian sekurang-
kurangnya 5 cm.
Cara yang dibolehkan untuk mengikat bahan itu pada kedudukan yang benar adalah
kawat atau mengelas ke besi beton.

14. Permukaan tanah atau lantai kerja harus dibasahi dengan disiram air sebelum
pengecoran, permukaan tersebut harus tetap basah dengan penyiraman air terus
menerus sampai tiba saatnya pengecoran.
Bagaimanapun juga permukaan tersebut harus bebas dari air yang tergenang dan
juga bebas dari lumpur serta kotoran-kotoran pada saat pengecoran beton.
Pembersihan harus dilaksanakan dengan penyemprotan pasir dengan compresor
(sand blasting) diikuti dengan pembersihan dengan air sebaik-baiknya.
Permukaan beton yang akan dicor lagi, dimana pengecoran beton lama telah
terhenti atau terhalang dan Konsultan Pengawas berpendapat bahwa beton yang
baru tidak dapat bersatu dengan kayu maka untuk memperoleh permukaan yang
cukup rata permukaan sambungan harus dibersihkan dari semua kotoran, bahan
yang terlepas atau beton yang cacat dan benda asing lainnya. Permukaan yang
berisi koral dalam jumlah yang besar harus dihindarkan.

15. Semua genangan air harus dihilangkan dari permukaan sambungan beton sebelum
beton yang baru akan dicor.

16. Setelah permukaan disiapkan dengan persetujuan Konsultan Pengawas semua


sambungan beton yang horizontal harus dilapisi air semen.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 22
SPESIFIKASI TEKNIS

17. Perbandingan air semen lapisan aduk tersebut tidak boleh melebihi beton baru yang
akan dicor diatasnya dan kekentalan dari lapisan aduk tersebut harus cukup untuk
pengecoran dengan syarat yang diberikan.

18. Lapisan aduk tersebut harus disebar dengan merata dan harus dikerjakan benar
sampai mengisi kedalam seluruh liku-liku permukaan beton lama yang tidak rata
sedapat mungkin harus dipergunakan sapu kawat untuk menyisipkan lapisan aduk
tersebut kedalam celah permukaan beton lama, ditempatkan diatas beton yang
lama.

19. Beton tidak diperbolehkan dicor, bila seluruh pekerjaan bekisting dan pekerjaan
instalasi tiap bagian belum selesai dipasang dan persiapan seluruh permukaan
tempat pengecoran belum disetujui oleh Konsultan Pengawas. Seluruh permukaan
bekisting dan bagian instalasi yang akan ditanam didalam beton yang tertutup
dengan kerak beton bekas pengecoran yang lalu, harus dibersihkan terhadap
seluruh kerak beton tersebut, sebelum beton disekelilingnya atau beton yang
berdekatan di-cor.

20. Beton tidak boleh dicor kedalam setiap struktur, sebelum semua air yang memasuki
tempat pengecoran tersebut dikeringkan dengan sebaik-baiknya atau telah
disalurkan dengan pipa atau alat lain.

21. Beton tidak diperbolehkan dicor didalam air tanpa izin yang jelas dan tertulis dari
Konsultan Pengawas

22. Kontraktor juga tidak diperbolehkan tanpa seizin Konsultan Pengawas membiarkan
air mengalir diatas beton sebelum beton cukup umurnya dan mencapai pergeseran
awal. Air tidak boleh mengalir melalui permukaan beton yang baru dicor dengan
kecepatan sedemikian rupa, sehingga akan merusak penyelesaian permukaan
beton. Jika perlu, pemompaan air atau pekerjaan pengeringan air yang perlu untuk
memindahkan air tanah, harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.

II.6.2. Pelaksanaan.

a. Campuran Beton.

Campuran dari beton yang dispesifikasikan sebagai beton struktural harus


sedemikian rupa sehingga mencapai kekuatan tekan karateristik benda uji kubus
pada 28 hari.
Beton dispesifikasikan sebagai beton non struktural harus dispesifikasikan sebagai
Bo dalam NI - 2 Bab. 4.2 mempunyai campuran seperti tersebut dalam NI - 2 Bab
4.3.1, dimana sebelum dilaksanakan Kontraktor harus mengadakan trial test yang
dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai dari hasil
test.

1. Proses pengadukan bahan campuran beton yang sudah dituang didalam mixer
minimal 1,5 menit.

2. Adukan beton yang diketahui sebelum pengecoran tidak memenuhi syarat


spesifikasi yang tercantum disini, harus ditolak dan segera dikeluarkan dari
tempat pekerjaan. Adukan beton yang tidak dicor sesuai dengan syarat

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 23
SPESIFIKASI TEKNIS

spesifikasi atau yang mutunya rendah menurut keputusan Konsultan Pengawas,


harus disingkirkan keluar dan dipindahkan dengan biaya Kontraktor.

3. Beton tidak boleh dicor tanpa izin dari Konsultan Pengawas atau wakilnya. Beton
tidak boleh dicor bilamana keadaan cuaca buruk panas yang dapat
menggagalkan pengecoran dan pengerasan yang baik, seperti ditentukan oleh
Konsultan Pengawas

4. Monitoring
Dua puluh empat jam sebelum pengecoran Kontraktor harus memberikan
pemberitahuan tertulis kepada Konsultan Pengawas, adukan beton tidak boleh
dijatuhkan melalui pembesian atau kedalam papan bekisting yang dalam, yang
dapat menyebabkan terlepasnya koral dari adukan beton karena berulang kali
mengenai batang pembesian atau tepi bekisting ketika adukan beton itu
dijatuhkan, beton juga tidak boleh dicor dalam bekisting yang dapat
mengakibatkan penimbunan adukan pada permukaan bekisting diatas beton
yang telah dicor.

5. Untuk menjaga agar ikatan beton tetap terjamin, maka adukan yang sudah siap
dipakai maksimal dalam tempo 40 menit harus sudah dituang pada acuan yang
sudah disiapkan.

6. Beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 meter, untuk
kolom yang tinggi, jendela-jendela harus dibuat pada cetakan, ini harus
dikerjakan untuk menghindari agregrasi dan menjamin satu pengecoran yang
tidak terputus, bila lebih tinggi agar dipakai tremie pipe.

7. Pengecoran beton dilakukan dalam satu operasi yang menerus atau tercapai
pada construction joint.

8. Adukan beton didalam bekisting harus dicor berupa lapisan horizontal yang
merata tidak lebih dari 60 - 70 cm dalamnya dan harus diperhatikan agar
terhindar dari terjadinya lapisan adukan yang miring atau sambungan beton yang
miring, kecuali diperlukan untuk bagian konstruksi miring.

9. Jika pada bagian pengecoran terjadi pemberhentian maka tempat pemberhentian


harus ditentukan letaknya dan dibuat seperti yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

10. Tidak boleh mengecor beton waktu hujan, kecuali jika Kontraktor mengambil
tindakan-tindakan pencegahan kerusakan yang telah disetujui oleh owner/
Konsultan Pengawas.

11. Kontraktor harus menaruh perhatian agar dapat dicegah pengeringan cepat dari
aduk beton yang baru dicor. Bahkan bilamana suhu sekelilingnya didalam
bekisting lebih dari 32 derajat celcius.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 24
SPESIFIKASI TEKNIS

Adukan beton yang baru dicor harus diberi pelindung terhadap panas matahari
secepat mungkin setelah pengecoran dan proses pengeringan mulai, segera
setelah permukaan beton yang baru sudah cukup mengeras.
Pengecoran beton tidak diijinkan, bilamana Konsultan Pengawas berpendapat
bahwasanya, Kontraktor tidak memiliki fasilitas yang baik untuk melayani
pengecoran, proses pengerasan beton dan penyelesaiannya.

12. Apabila ada pertemuan dengan beton yang sudah dicor, bidang pertemuan harus
disiram dengan air semen kental.

b. Pemasangan Angker.
Pada semua sambungan-sambungan tegak dari kolom beton dengan dinding, harus
dipasang batang tulangan dari baja lunak yang diameternya 8 mm, panjang 50 cm,
dibengkokkan ujung yang satunya lagi panjang 35 cm, dibiarkan menjorok untuk
dimasukkan kedalam dinding tembok. Angker ini harus ditempatkan dengan jarak 50-
150-250 cm dan seterusnya diukur dari atas sloof pondasi beton bertulang.

c. Lobang dan Blok Kelos.


Kontraktor harus menentukan tempat dan memasang lobang-lobang dengan kayu-
kayu keras untuk paku atau kelos-kelos angker dan sebagainya yang diperlukan,
ditempat pipa-pipa bersilang/ pemasangan rangka-rangka atau lain-lain pekerjaan
kayu halus.

d. Toleransi-toleransi.

 Toleransi pada Beton Cetakan Kasar.


Posisi masing-masing bagian, konstruksi harus tepat dalam 1 cm, dam toleransi
ini tidak boleh bertambah (Cumulative)
Ukuran masing-masing bagian harus seksama dalam - 0,3 dan + 0,5 cm.

 Toleransi pada Beton Cetakan Halus.


Toleransi pada beton halus 0,6 cm untuk posisi masing-masing bagian.
Untuk penggantian papan tertutup pada sambungan masing-masing tidak boleh
lebih besar dari 0.1 cm, dan penggantian dari keseluruhan masing-masing
bagian harus dalam 1% (satu perseratus) dan toleransi ini tidak boleh
bertambah.

e. Pipa-pipa.

 Pipa drainase dan lain-lainnya serta bagian-bagiannya yang tertanam didalam


ataupun bersinggungan dengan beton harus dari bahan yang tidak merusak
beton.

 Pipa dan bagian-bagiannya yang terbuat dari alumunium tidak boleh tertanam
dalam beton, kecuali bila ditutup dengan lapisan yang efektif untuk mencegah
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 25
SPESIFIKASI TEKNIS

reaksi kimia antara alumunium dengan beton dan atau dapat mencegah proses
elektrolisa alumunium dengan baja.

 Pipa yang ditanam dalam beton tidak boleh mempunyai diameter yang lebih
besar dari pada 1/3 tebal beton ditempat pipa tersebut tertanam.

 Pipa yang menembus beton harus mempunyai ukuran dan letak yang tidak
mengurangi kekuatan konstruksi.

II. 63. Perbandingan Kekuatan Tekan Beton Pada Berbagai - bagai Umur

3 7 14 21 28

Semen Portland Biasa 0,45 0,65 0,88 0,95 1,00

Semen Portland dengan kekuatan awal yang tinggi 0,55 0,75 0,90 0,95 1,00

1. Untuk setiap perbandingan campuran percobaan di laboratorium, ditentukan sebagai hasil


rata - rata contoh contoh percobaan dan harus melampaui hasil rata - rata yang ditentukan.
2. Persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan mengenai campuran percobaan termasuk
kekuatan pada umur 28 hari harus didapat secara tertulis sebelum beton diijinkan untuk dicor.
3. Tidak diperkenankan mengadakan perubahan sumber atau sifat dari bahan - bahan beton
yang dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan dan tidak diperkenankan mendatangkan bahan baru yang akan dipergunakan
sampai Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan telah menerima bahan tersebut dan dilakukan
percobaan campuran yang baru berdasarkan percobaan campuran sebagaimana ditentukan
disini.
4. Jika perubahan akibat penggantian bahan tersebut memerlukan penambahan jumlah semen,
maka tidak akan ada pembayaran tambahan kepada pihak Kontraktor sebagai akibat dari
penambahan semen tersebut.
II.64 Penggunaan Admixture
1. Penggunaan admixture dapat digunakan setelah mendapat ijin dari Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.
2. Dimana pengunaan admixture diijinkan, maka bahan ini harus ditambahkan pada beton dalam
tempat pengadukannya dengan mempergunakan alat pengukur otomatis, dan petunjuk -
petunjuk pabrik mengenai cara penggunaannya.
3. Istilah - istilah kimia, rumus - rumus, dan jumlah bahan - bahan yang aktif, ukuran yang harus
dipakai dan efek mengenai bertambahnya atau berkurangnya penggunaan dosis bahan -
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 26
SPESIFIKASI TEKNIS

bahan secara terus menerus pada sifat - sifat fisik dan kimia beton basah dan sudah
mengeras akan diserahkan kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuannya.
4. Kontraktor harus menyediakan sampel - sampel dan melaksanakan percobaan - percobaaan
tersebut diatas sebagaimana diperintahkan oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan
sebelum ijin penggunaan admixture diberikan untuk dipakai pada pelaksanaan. Seluruh
pengambilan sampel dan pelaksanaan tes menjadi tanggungan Kontraktor.

II.6.5 Mengaduk Beton Secara Darurat


1. Di tempat pekerjaan harus selalu disediakan sebuah atau beberapa Concrete Molen mixer
yang selalu dapat digunakan bila dibutuhkan antara lain dalam keadaan dimana segera
dibutuhkan adukan beton untuk mengisi kembali bagian - bagian yang rusak.
2. Pengadukan kembali beton - beton yang sudah mulai mengeras tidak diperbolehkan. Beton
didalam keadaan seperti itu, bila dianggap rusak harus dibuang / disingkirkan dari tempat
pekerjaan.
3. Dimana dikhawatirkan adanya kelambatan dalam pengecoran beton, pengadukan dapat
dilanjutkan sampai 10 menit. Untuk jangka waktu yang lebih lama yaitu sampai 1½ jam, batch
tersebut harus diputar terus seperti yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan
4. Pada keadaan dimana mixer mekanis rusak, Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan dapat
mempertimbangkan dipakainya cara mengaduk beton secara manual dengan catatan untuk
pekerjaan yang bervolume kecil yaitu untuk mencapai suatu batas penghentian pengecoran
sesuai dengan syarat konstruksi (dalam hal keadaan darurat).
5. Pengadukan beton harus dilaksanakan diatas alat yang kedap air yang berukuran cukup
sehingga dapat menampung paling tidak 2 kali pencampuran bahan - bahan beton (kira - kira
masing - masing 1/4 m³) sekaligus.
6. Jumlah semen yang digunakan harus 10 % lebih banyak dibandingkan dengan jumlah semen
yang dibutuhkan untuk campuran dengan mixer, dan slump tidak boleh melebihi yang di
isyaratkan
7. Agregat halus dan semen harus terlebih dahulu dicampur hingga rata, terlihat dari warna
campuran yang homogen, dan kemudian dihamparkan diatas alas adukan rata dan tipis - tipis.
Agregat kasar yang telah dibasahi dengan air sebelumnya kemudian dihamparkan diatasnya.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 27
SPESIFIKASI TEKNIS

Campuran kemudian dibalik - balik sambil diperciki air dengan alat sprinkler, sedemikian
sehingga didapat suatu masa yang homogen dan mempunyai warna yang rata.

II.6.6 Pengangkutan Beton


1. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara - cara dimana dapat dicegah segregasi dan kehilangan bahan - bahan (air,
semen atau butir halus).
2. Cara pengadukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang
menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.
3. Memindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan
perantaraan talang - talang miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan
4. Dalam hal ini Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan mempertimbangkan persetujuan
penggunaan talang - talang miring ini setelah mempelajari usulan dari Kontraktor mengenai
konstruksi talang, kemiringan dan panjang talang itu.
5. Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu satu jam setelah pengadukan
air dimulai. Jangka waktu ini harus mendapat perhatian, apabila diperlukan waktu
pengangkutan yang panjang. Jangka waktu tesebut dapat diperpanjang sampai 2 jam, apabila
adukan beton diputar kontinu secara mekanis. Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih
panjang lagi, maka harus dipakai bahan - bahan panghambat pengikatan yang berupa bahan
pembantu yang penggunaannya harus seijin Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

II.6.7 Pengujian Beton


1. Semua silinder percobaan harus dilakukan sesuai SNI 03-6898-2013 atau berdasarkan
2. Untuk pengujian diperlukan 3 (dua) buah silinder yang diambil dari contoh dari setiap 15 m³
beton selama pengecoran, yang digunakan untuk pengujian kuat tekan umur 7 dan 28 hari.
3. Setiap Silinder (benda uji) harus diberi tanda dengan tanggal pengecoran, nomor urut dan
petunjuk - petunjuk lain yang diperlukan oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan. Selinder
percobaan harus diuji sampai hancur akibat gaya tekan dan harus dilakukan dibawah
pengawasan (supervisi) Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
4. Detail lain mengenai hasil pengujian kekuatan tekan dan data lain seperti jumlah air dan
semen yang dipakai, hasil analisa ayakan agregat dan perbandingan adukan dari bermacam -
macam mutu harus disampaikan kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan dalam waktu
24 jam setelah penyelesaian pengujian.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 28
SPESIFIKASI TEKNIS

5. Setiap kubus percobaan harus dibuat dari sample yang diambil dari salah satu adukan beton
atau dari adukan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

II.6.8 Pengambilan Contoh Beton Untuk Pengujian (Core Drilling)

1. Dalam hal mutu beton yang telah selesai dicor dianggap meragukan dan dalam hal - hal lain
dimana kubus - kubus percobaan tidak memenuhi syarat pengujian seperti telah diutarakan di
atas, maka harus dilakukan pengambilan contoh dari beton yang telah mengeras dengan contoh
yang berbentuk silinder yang mempunyai diameter luar 150 mm dan mempunyai tinggi 300mm
untuk diuji. Untuk di pakai dalam perencanaan struktur beton dinyatakan dalama satuan Mpa
2. Peralatan dan cara pemotongan pengambilan contoh harus disampaikan kepada Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan sebelum pelaksanannya dan persiapan -persiapan dan pengujiannya harus
dilakukan sesuai dengan SNI
3. Jika kekuatan contoh silinder yang diambil dari beton yang telah mengeras ini lebih rendah dari
persyaratan kekuatan yang diminta dan beton tidak memenuhi persyaratan - persyaratan lain yang
seharusnya dipenuhi, maka pekerjaan beton untuk bagian ini dianggap tidak memenuhi
persyaratan dan harus diganti atas biaya Kontraktor.
11.6.9 Kekuatan Tekan Beton Yang Dianggap Memenuhi Syarat
1. Sebelum beton di kirim ke lapangan, bukti harus di berikan untuk setiap mutu beton di
perlihatkan seperti kekuatan, proporsi mix design dan metode pembuatan beton yang berkwalitas
mengacu pada SNI 03-2847-2002
11.6.10 Kuat rata rata perlu
Kuat rata rata perlu f’cr yang di gunakan sebagai dasar pemilihan proporsi campuran beton harus
di ambil sebagai nilai terbesar dari persamaan 1 dan 2 dengan nilai deviasi standar
Tabel 1. Faktor modifikasi untuk devisiasi standar jika jumlah pengujian kurang dari 30 sample

Jumlah Pengujian Faktor modifikasi untuk devisiasi standar

Kurang dari 15 sample Mengunakan Table 2

15 sample 1.16

20 sample 1.08

25 sample 1.03

30 Sample atau lebih 1.00

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 29
SPESIFIKASI TEKNIS

Catatan :

Interpolasi untuk jumlah pengujian yang berada di


atara nilai nilai diatas

f ' cr  f ' c  1.34s...(1)


Atau
f ' cr  f ' c  2.33s  3.5..(2)
Dimana :
S = Hasil devisiasi standar
f’cr = Kuat Rata rata Perlu
f’c = Kuat Tekan

Tabel 2. Kuat Tekan Rata-rata Jika data tidak tersedia untuk menentukan devisiasi standar

Persyaratan Kuat Tekan, f’c (Mpa) Kuat Tekan Rata rata Pelu, f’cr ( Mpa)

Kurang dari 21 f’c +7

21 s/d 35 f’c +8.5

Lebih dari 25 f’c +10

II.6.11 Hasil Pengujian Yang Tidak Memenuhi Syarat


1. Jika persyaratan yang ditentukan tidak dipenuhi, Kontraktor harus mengambil langkah -
langkah untuk perbaikan seperti yang mungkin ditunjukkan oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan dan sebelum pelaksanaannya, Kontraktor harus menyampaikan usulan detail
pelaksanaan kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuannya
dan harus menjamin bahwa beton yang akan dicor untuk perbaikan akan memenuhi
persyaratan.
2. Seluruh biaya mengenai pekerjaan perbaikan / pembongkaran dan pelaksanaan kembali
pekerjaan ini termasuk pengujian, peralatan, pemotongan dan peralatan lain - lain, menjadi
tanggungan kontraktor

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 30
SPESIFIKASI TEKNIS

II.7. PEKERJAAN PEMADATAN BETON.

1. Pada waktu adukan beton dicor kedalam bekisting atau lobang galian, tempat tersebut harus
telah padat betul dan tetap, tidak ada penurunan lagi. adukan beton tersebut memasuki
semua sudut melalui celah pembesian, tidak terjadi sarang koral dan selama pengecoran
kelebihan air pada permukaan beton harus sedikit saja.

2. Perhatian khusus harus diberikan untuk pengecoran beton disekeliling waterstop.

3. Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sebaik-baiknya, dengan alat penggetar vibrator


(beton triller), untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi kantong udara dan sarang koral.

4. Lapisan beton berikutnya tidak boleh dicor, bila lapisan sebelumnya tidak dikerjakan secara
seksama.

5. Peralatan pendukung
Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar (Vibrator
yangberfrekwensi dalam adukan paling sedikit 6.000 putaran dalam 1 menit.
Penggetar harus dimulai pada waktu adukan dimasukkan dan dilanjutkan dengan
adukan berikutnya.

Peralatan vibrator mempunyai bagian yang bergetar bagian dalamnya dari jenis “tenggelam”
yang dibenarkan, sehingga diperoleh hasil yang baik dalam jangka waktu 15 (lima belas)
menit setelah beton dengan konsistensi yang ditentukan dicor dalam cetakan.
Dalam keadaan khusus dimana pemakaian vibrator tidak praktis, Konsultan Pengawas dapat
menganjurkan dan menyetujui pengecoran tanpa vibrator (triller).

6. Kontraktor harus menyediakan alat vibrator (triller) dengan cadangan yang cukup. Ujung
beton triller tidak boleh sampai mengenai bekisting maupun pembesian .

7. Harus pula diperhatikan, jangan sampai terjadi penggetaran berlebihan ataupun dikerjakan
sedemikian rupa sehingga menyebabkan pemisahan bahan beton ataupun gejala timbulnya
banyak air pada permukaan beton.

8. Dalam permukaan yang vertikal vibrator harus dekat ke cetakan tapi tidak menyentuhnya,
tidak boleh menggetarkan pada satu bagian adukan lebih dari 20 detik.

9. Penggetaran tidak boleh dilakukan pada tulangan-tulangan terutama pada tulangan yang
telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras.

10. Proses pengerasan


Beton yang selesai dicetak harus dijaga agar tetap basah selama sekurang-kurangya 14 hari
setelah dicor, yaitu dengan penyinaran, karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain
yang dapat dibenarkan.

11. Pekerjaan beton yang telah selesai harus merupakan satu masa yang bebas dari lobang-
lobang agregrasi dan honey combing, memperlihatkan permukaan yang halus dan
mempunyai suatu kepadatan yang sama dengan yang diperoleh pada kubus test.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 31
SPESIFIKASI TEKNIS

12. Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan akibat panas yang
berlebihan, kurangnya pembasahan, tegangan yang berlebihan atau hal lain sampai saat
penyerahan pekerjaan oleh Kontraktor pada Owner

13. Perhatian khusus harus diberikan untuk menjaga agar beton tidak terlalu cepat mengering
dan menghindarkan permukaan beton menjadi kasar atau rusak.

14. Beton yang keadaannya seperti tertera dibawah ini harus diperbaiki atau dibongkar dan
diganti dengan beton yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, semua biaya yang timbul
ditanggung oleh Kontraktor.

Beton yang dimaksud tersebut diatas adalah :


 Ternyata rusak.
 Sejak semula cacat.
 Cacat sebelum penyerahan pertama.
 Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang telah ditetapkan.
 Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

15. Semua permukaan atau permukaan yang dicetak harus dikerjakan secara cermat sesuai
dengan bentuk, garis, kemiringan dan potongan sebagaimana tercantum dalam gambar atau
ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Permukaan beton harus bebas dari segala jenis
kekerasan, dalam bentuk apapun dan harus merupakan suatu permukaan yang rapi, licin,
merata dan keras.

16. Permukaan bagian atas beton yang tidak dibentuk harus dijadikan permukaan yang
seragam, kecuali bila ditentukan lain.

17. Selama beton masih plastis, tidak diijinkan adanya benjulan yang berlebihan pada
permukaan. Semua permukaan harus dicor secara monolitis dengan beton dasarnya.

18. Dilarang menaburkan semen kering dan pasir diatas permukaan beton untuk menghisap air
yang berlebihan. Pelat lantai dan bagian yang diexposed harus dirapikan dengan
menggunakan sendok aduk.

II.8. PENGUJIAN (TESTING).

1. Kontraktor harus membuat benda uji menurut ketentuan dalam SNI tanpa menggunakan
penggetar. Saat pengecoran pertama harus dibuat minimum 1 benda uji dilakukan setiap 1,5
m3 beton, sampai didapat 20 benda uji untuk yang pertama. Pengambilan benda uji harus
dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.

2. Termasuk dalam pengujian ini adalah pengujian susut (slump) serta pengujian tekanan.

3. Jika beton tidak memenuhi syarat pengujian slump, maka kelompok adukan yang tidak
memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan.

4. Jika pengujian tekanan gagal, maka perbaikan harus dilakukan dengan mengikuti prosedur
PBI 2002

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 32
SPESIFIKASI TEKNIS

5. Pengambilan contoh untuk pengujian jumlahnya disesuaikan dengan keadaan konstruksi


dan harus diambil langsung dari lapangan lokasi pengecoran, atas petunjuk dan persetujuan
Konsultan Pengawas.

6. Kontraktor harus membuat bak air untuk tempat perawatan/penyimpanan benda uji sebelum
dilakukan test pengujian laboratorium. Pembuatan bak air harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas, serta biaya menjadi tanggungan Kontraktor.

7. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton, yang disyahkan
oleh owner/ Konsultan Pengawas

II.9. CACAT PADA BETON.

Meskipun hasil pengujian kubus-kubus memuaskan, Pemilik Proyek mempunyai wewenang


untuk menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut :

a. Konstruksi beton yang keropos.

b. Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau posisinya tidak sesuai
dengan gambar.

c. Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang direncanakan.

d. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lain.

e. Segera setelah dilepaskan, semua permukaan “Exposed” (terbuka) harus diperiksa secara
teliti dan bagian yang tidak rata harus segera digosok dengan baik agar diperoleh suatu
permukaan yang licin, seragam dan merata.

f. Perbaikan baru boleh dikerjakan setelah ada pemeriksaan dari Konsultan Pengawas,
pekerjaan perbaikan tersebut harus betul-betul mengikuti petunjuk-petunjuk Konsultan
Pengawas. Semua perbaikan dan penggantian sebagai mana diuraikan disini harus
dilaksanakan secepatnya oleh Kontraktor atas biaya sendiri.

g. Lobang bekas kerucut batang pengikat harus dihaluskan sedemikian rupa sehingga
permukaan dari lobang menjadi bersih dan kasar. Kemudian lobang ini harus diperbaiki
dengan suatu cara yang dapat disetujui dengan menggunakan ”Aduk kering”.

h. Bila terjadi lobang bekas pengikat cetakan yang berbentuk segi empat dan lobang bekas
sejenis lainnya, yang lebih dalam dari pada ukuran permukaan beton maka tidak boleh
dihaluskan, akan tetapi harus diperbaiki dengan suatu cara yang dibenarkan yaitu dengan
menggunakan aduk kering (dry packed mortar).

i. Semua perbaikan harus dilaksanakan dan dibentuk sedemikian rupa , sehingga pekerjaan
yang diselesaikan sesuai dengan ketentuan bab ini, tidak akan mengganggu pengikatan,
menyebabkan penurunan atau retak mendatar.

j. Permukaan perbaikan tersebut harus dirawat sebagaimana diperlukan untuk beton yang
diperbaiki.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 33
SPESIFIKASI TEKNIS

k. Sebelum sesuatu struktur diisi air, tiap retak non struktural yang kiranya timbul harus diberi
bentuk V dan diperbaiki dengan adukan kering (dry packed mortar) menurut cara
dibenarkan.

l. Lapisan pelindung beton lantai utility dan tempat yang ditentukan pada gambar rencana atau
petunjuk Konsultan Pengawas dilindungi dengan lapisan perkerasan permukaan lantai beton
(floor hardener).
Pemakaian jenis bahan “Floor Hardener” ini harus berkwalitas baik dan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, dan cara penyelesaiaanya harus menurut standard
dari pabrik yang bersangkutan.
Banyak pemakaian bahan floor hardener minimum 3 kg/ m2 atau menurut ketentuan pabrik
yang bersangkutan dan petunjuk Konsultan Pengawas.

II.10. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON.

a. Persiapan perlindungan kemungkinan datangya hujan harus diperhatikan supaya jangan


sampai adukan yang belum mengikat menjadi rusak oleh air.

b. Semua beton selalu dalam keadaan basah selama paling sedikit 7 (tujuh) hari.

c. Acuan (bekisting) dibiarkan tinggal agar beton tetap basah selama perawatan untuk
mencegah retak pada sambungan dan pengeringan beton yang terlalu cepat.

d. Air yang digunakan untuk perawatan harus bersih dan bebas dari unsur-unsur kimia yang
bisa menyebabkan perubahan warna pada beton.

e. Khusus harus diperhatikan pada permukaan plat lantai, pembasahan terus menerus harus
dilakukan dengan menutupinya dengan karung-karung basah atau mencegah pengeringan
dengan cara yang sesuai. Dilarang menaruh beban atau sesuatu barang diatas lantai yang
menurut pendapat owner/ Konsultan Pengawas belum cukup mengeras atau
mempergunakan lantai tersebut sebagai jalan untuk mengangkut bahan-bahan.

II.11. MEMBONGKAR ACUAN.

a. Waktu minimal dari saat selesainya pengecoran beton sampai dengan pembongkaran acuan
dari bagian-bagian struktur harus ditentukan dari percobaan-percobaan kubus benda uji
yang memberikan kuat desak minimal seperti tercantum pada daftar sebagai berikut :

Bagian-bagian struktur Waktu minimal


pembongkaran acuan.

Penyangga plat dinding ,lantai 21 hari

Penyangga balok 21 hari

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 34
SPESIFIKASI TEKNIS

b. Setelah acuan dibuka, sisi sudut yang tajam agar dilindungi dari benturan dan kerusakan.

c. Lajur-lajur tulangan (stek) yang belum dicor pada bagian atas harus dibungkus dengan spesi
semen supaya tidak berkarat dan meneteskan air karat pada permukaan beton.

d. Bilamana akibat pembongkaran cetakan pada bagian-bagian konstruksi akan bekerja beban-
beban yang lebih tinggi dari rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan
tersebut tetap berlangsung.

e. Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya
terletak pada Kontraktor.

f. Kontraktor harus memberitahu Konsultan Pengawas bilamana bermaksud membongkar


cetakan pada bagian konstruksi utama dan minta persetujuan Konsultan Pengawas,
walaupun begitu bukan berarti lepas dari tanggung jawab Kontraktor.

g. Pada dasarnya pembongkaran acuan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan PBI
2002 pasal 5.8.

II.12. BETON READY MIX.

a. Beton konstruksi yang menggunakan beton ready mix, kecuali tunduk pada persyaratan
umum menurut SNI -2013 juga harus mengikuti persyaratan ASTM C.94.

b. Mixing speed pada umumnya 8 - 12 RPM.

c. Beton dicampur dengan putaran minimum 50 putaran dan maximum 100 putaran.
d. Jika perlu ada penambahan putaran tidak boleh lebih dari 300 putaran dengan agregator 2 -
6 RPM.

e. Waktu percampuran beton dari penambahan air pertama sampai pengecoran selesai, tidak
boleh lebih dari 1,5 jam.

f. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang sesuai dengan
yang telah diuji di laboratorium, serta secara konsisten harus dikontrol bersama-sama oleh
Kontraktor Pelaksana dan Supplier beton ready-mix.
Kekuatan beton minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang
diadakan di laboratorium.

g. Batas temperatur beton ready-mix sebelum dicor disyaratkan tidak melampaui 30°C.

h. Penambahan bahan additive dalam proses pembuatan beton ready-mix harus sesuai
dengan petunjuk pabrik pembuat additive tersebut dan dengan persetujuan dari Konsultan
Pengawas. Bila diperlukan dua atau lebih jenis bahan additive maka pelaksanaannya harus
dikerjakan secara terpisah. Dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan
ACI 212.1R-63.

i. Dalam selang waktu yang diijinkan untuk penambahan air didalam adukan, harus
dilaksanakan dibawah pengawasan Kontraktor, baik selama ditempat pembuatan beton

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 35
SPESIFIKASI TEKNIS

ready-mix maupun di lokasi proyek. Penambahan air untuk meningkatkan slump beton atau
untuk alasan lain tidak diperkenankan, kecuali atas persetujuan dan dibawah pengawasan
Konsultan Pengawas.

j. Kendaraan pengangkut beton ready-mix harus dilengkapi dengan peralatan pengukur air
yang tepat.

k. Pelaksanaan pengadukan dapat dimulai dalam jangka waktu 30 menit setelah semen dan
agregat dituangkan dalam alat pengaduk.

l. Proses pengeluaran beton ready-mix di lapangan proyek dari alat pengaduk di kendaraan
pengangkut harus sudah dilaksanakan dalam jangka waktu antara 1 sampai 1,5 jam atau
sebelum alat pengaduk mencapai 300 putaran. Dalam cuaca tertentu, batas waktu tersebut
diatas harus diperpendek sesuai petunjuk owner/ Konsultan Pengawas.

m. Apabila temperatur atau keadaan lainnya menyebabkan perubahan slump beton maka
Kontraktor harus segera meminta petunjuk atau keputusan owner/ Konsultan Pengawas
dalam menentukan apakah adukan beton tersebut masih memenuhi kondisi normal yang
disyaratkan. Tidak dibenarkan untuk menambah air kedalam adukan beton dalam kondisi
tersebut.

Pasal III PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG

III.1. Permukaan Lapangan

Kontraktor harus memperhitungkan kemungkinan diperlukannya permukaan khusus untuk penempatan


mesin pemancang. Dalam tender, pemancangan dapat dianggap berlangsung dari taraf yang
diperlihatkan pada gambar-gambar Direksi.
Alat mesin pancang / jacking pile yang di gunakan minimal 2.5 x Beban Tekan ( 40 ton ) =100 ton
Pekerjaan pemancangan di harapkan sampai final set

III. 2. Pengukuran/Pemasangan Patok

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pemasangan patok dengan tepat dan
dibawah pengawasan surveyor ahli, termasuk pengadaan dan penempatan profil-profil yang sesuai.

III.3. Penyelidikan Lapangan

Kontraktor dianggap telah mengunjungi dan memeriksa lapangan dan sekelilingnya sebelum
mengajukan tender dan dianggap telah mengenal seluruh detail yang tampak di lapangan termasuk
detil-detil yang tidak tercakup dalam spesifikasi ataupun tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar.

Jika kontraktor ingin mengadakan penyelidikan tambahan yang mungkin memerlukan penggalian,
sounding (pendugaan) atau pengeboran, sebelum memasukkan tendernya, ia diperbolehkan

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 36
SPESIFIKASI TEKNIS

mengerjakan hal ini atas biaya sendiri. Untuk ijin masuk dan bekerja di lapangan dapat diatur dengan
Direksi.

III.4. Gambar-gambar Kerja dan Perhitungan

(a) Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja yang memperlihatkan detil yang diusulkan
untuk tiang termasuk panjang tiang, dimensi penampang, detil ujung tiang, besi tulangan, detil
kawat pengikat dan pengangkatan sisipan atau alat-alat.
(b) Kontraktor harus menyerahkan perhitungan yang meliputi tegangan yang timbul waktu
pengangkutan dan pemancangan tiang.
(c) Kontraktor harus menyerahkan hitungan posisi akhir tiap-tiap tiang.
Kontraktor tidak diijinkan untuk memulai produksi operasi pengecoran sebelum pengetesan tiang
yang diperlukan dan gambar-gambar kerjanya diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

III.5. Peralatan dan Tenaga Kerja

(a) Kontraktor harus menyediakan semua rangka, perlengkapan, alat-alat pengangkat dan tenaga
kerja yang diperlukan untuk pemancangan tiang.
(b) Sebelum memulai pekerjaan pemancangan, kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi, detil
lengkap mengenai program kerja termasuk jumlah dan jenis mesin Jacking Pile yang akan dipakai,
Kontraktor harus memberikan kepada Direksi suatu uraian lengkap mengenai para petugas
pemancangan dan pengawas. Kontraktor harus menugaskan seorang insinyur yang kualified dan
berpengalaman dalam jenis pekerjaan ini untuk menetapkan jalur dan taraf.
(c) Direksi berwenang untuk menginstruksikan agar suatu peralatan atau seorang staf dikeluarkan
atau diganti jika dianggap tidak sesuai untuk pekerjaan ini.
(d) Kontraktor harus memperhitunglan dalam tendernya semua pekerjaan dan bahan yang diperlukan
untuk mempersiapkan lapangan hingga mampu menahan mesin dan alat-alat lain selama
pemancangan berlangsung, termasuk taraf muka tanah yang tidak teratur dan daerah-daerah
rendah yang harus ditimbun untuk mencapai taraf yang diperlukan.

III. 6. Pemeriksaan

Direksi akan menyediakan pengawasan penuh selama operasi pemancangan. Tidak diijinkan
melakukan pemancangan tiang manapun tanpa sepengetahuan pengawas yang ditugaskan oleh
Direksi.

III. 7. Pelaksanaan Pemancangan, Lokasi dan Alignment

(a) Tiang harus ditempatkan pada posisi yang ditunjukkan dalam gambar yang akan diberikan oleh
Direksi. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan pemasangan patok, untuk pamancangan
dan posisi, taraf, dimensi dan alignment dari seluruh bagian pekerjaan dan atas pengadaan semua
instrument, perlengkapan semua tenaga kerja yang diperlukan untuk maksud diatas. Pemasangan
patok dan survey kembali akan dilakukan oleh surveyor yang memegang lisensi, sebelum memulai
pekerjaan berikutnya dan setelah pekerjaan pemancangan selesai.
(b) Rangka tiang harus diratakan dan dibuat tegak lurus sebelum mulai memancang atau mengebor
suatu tiang. Perbedaan yang lebih besar dari 7,5 mm per meter panjang terhadap garis vertical
atau garis yang ditetapkan, tidak diijinkan. Tiang yang dipancang dengan perbedaan yang lebih
besar dan tiang yang mengalami kerusakan pada waktu pemancangan harus disingkirkan atau

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 37
SPESIFIKASI TEKNIS

dipotong dan diganti dengan tiang baru. Pemancangan tiang harus dilakukan secara menerus
tanpa terhenti sampai tiang mencapai elevasi akhir yang ditentukan.
(c) Deviasi yang diijinkan untuk pusat dari tiap tiang terhadap pusat tiap titik yang sudah ditetapkan
pada gambar pemasangan patok adalah 50mm untuk semua arah.
(d) Tiang dapat ditahan dengan cara yang sesuai agar tetap pada posisi yang benar dengan memakai
penopang atau tali pengikat, tetapi tiang yang sudah mengalami defleksi atau salah diatur
alignmentnya sama sekali tidak boleh dipaksa untuk kembali ke alignment yang benar.
(e) Tiang yang berukuran harus dibentuk sedemikian sehingga dapat dipastikan tidak ada kerusakan
yang tertahan oleh tiang yang dibentuk sebelumnya dalam posisi yang berdekatan.
Jika ada tiang yang terangkat akibat pemancangan berikutnya untuk tiang yang berdekatan, maka
tiang terangkat itu harus dipancang kembali dengan tanggungan biaya kontraktor.

III. 8. Elevasi Ujung Tiang

(a) Elevasi ujung tiang yang ditunjukkan pada gambar hanya merupakan pendekatan. Sebuah tiang dari
tipe yang diperlihatkan, harus dipancang atau dibor (sesuai dengan kebutuhan) pada tiap daerah
sebagai tiang percobaan. Lokasi tiang ini harus ditentukan oleh Direksi. Tiang percobaan ini harus
disediakan oleh kontraktor dan dipancang dengan efisiensi yang sama seperti untuk tiang-tiang
berikutnya. Pada umumnya tiang-tiang percobaan ini akan dibiarkan ditempat dan dipakai sebagai
salah satu tiang yang ditetapkan.
(b) Direksi akan menentukan elevasi ujung sampai mana tiang harus dipancang pada tiap lokasi untuk
menghasilkan daya dukung yang diperlukan sebagaimana ditentukan dalam perhitungan yang
telah disetujui.

III. 9. Hambatan

(a) Bila dijumpai penghambat yang tidak alami seperti misalnya bekas dinding pondasi, basement dan
lain-lain, dibawah muka tanah pada saat pelaksanaan pemancangan sehingga kemajuan pekerjaan
pemancangan dengan metoda yang diterapkan menjadi terganggu, maka kontraktor harus segera
memberitahukan kepada Direksi.
(b) Jika menurut penilaian Direksi, kontraktor tidak mungkin lagi dapat melakukan pengeboran atau
pemancangan (tergantung situasi) suatu tiang pada lokasi yang ditentukan karena adanya
hambatan dibawah tanah, maka jika dianggap perlu, Direksi akan memberikan kepada kontraktor
suatu design yang telah diperbaiki dengan memindahkan lokasi tiang menurut keperluan dan
kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan pemancangan berdasarkan desain yang sudah
diperbaiki ini atau hingga taraf perbaikan tambahan yang dianggap perlu dan kontraktor akan
mendapat pembayaran tambahan untuk meliput biaya yang timbul akibat pekerjaan ini.
(c) Hambatan permukaan yaitu yang didefinisikan sebagai hambatan dalam jangkauan tiga meter dari
taraf permukaan, harus disingkirkan, bila perlu, dengan biaya kontraktor.
(d) Lubang pemboran untuk tiang yang harus dibatalkan atas persetujuan Direksi, sebelum mencapai
kedalaman yang ditentukan karena ditemui hambatan harus diakhiri menurut petunjuk. Nilai
kontraktor tidak akan ditambah atau dikurangi dengan adanya lubang bor yang dibatalkan ataupun
adanya penimbunan kembali lubang-lubang tersebut. Menurut petunjuk, tetapi tiang yang dipesan
dan dipasang sebagai pengganti tiang yang dibatalkan akan dibayar sebagai pekerjaan tambahan
sesuai dengan persyaratan kontrak.
(e) Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala tuntutan terhadap kerusakan pada prasarana
bawah tanah yang terjadi selama operasi pemancangan bila prasarana tersebut sudah ditunjukkan
dalam gambar.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 38
SPESIFIKASI TEKNIS

III. 10. Tiang Yang Rusak


Jika menurut pertimbangan Direksi, sebuah tiang menjadi rusak akibat penanganan, penempatan,
pemancangan atau pengujian, sehingga nilai strukturalnya mungkin terpengaruh, maka tiang itu harus
dicabut dan diganti dengan sejumlah tiang serupa yang mampu menghasilkan efek yang sama
sebagaimana diperlukan atau bagian yang rusak dapat diganti dengan penyambungan bertumpuk atau
diperbaiki sesuai dengan petunjuk konsultan, atas biaya kontraktor.

III. 11. Tiang yang Cacat


(a) Setiap tiang yang ternyata cacat atau dipancang diluar posisi yang sebenarnya harus diganti
dengan dua tiang (atau lebih) menurut petunjuk Direksi dengan tanggungan biaya Kontraktor.
(b) Biaya untuk perencanaan kembali atau penggambaran kembali yang selanjutnya diperlukan, atau
penambahan ukuran topi tiang atau balok tanah yang diperlukan akibat kesalahan pemancangan
dipihak kontraktor, atau akibat ketidak tepatan, juga menjadi tanggungan Kontraktor.

III. 12. Catatan Pemancangan Tiang

Kontraktor harus membuat pencatatan untuk tiap-tiap tiang yang dipancang dan harus memberikan
copy yang jelas terbaca kepada Direksi tiap hari.

Catatan ini minimum harus meliputi : tanggal, waktu, diameter, panjang, lokasi, tipe, kedalaman
penetrasi total yang dipakai untuk pemancangan.dengan jacking

III. 13. Pengujian Tiang Kerja, Tiang Uji

(a) Tiang-tiang dipilih untuk diuji harus dibebani menurut petunjuk Direksi. Harga yang dimasukkan
dalam Bills of Quantities harus mencakup biaya total untuk mobilisasi dan demobilisasi,
pelaksanaan test pembebanan termasuk pengadaan pemasangan semua perlengkapan dan
bahan yang diperlukan untuk pengujian. Pembebanan tiang harus dilakukan dengan dongkrak
hidrolis
(b) Tiang-tiang uji dapat dites hingga dua kali beban kerja rencana yang diterapkan dengan
pembebanan bertambah sebagaimana akan dijelaskan kemudian. Direksi akan memutuskan
apakah pengujian diperlukan demikian dan akan memilih tiang-tiangyang harus diuji setelah
selesai pemancangan. Tiang-tiang yang dipilih tidak boleh dibebani sampai tiga minggu setelah
pemancangan.
(c) Jika timbunan dan / atau lapisan tanah liat menimbulkan dukungan positif dalam kohesi pada tiang
uji, sedangkan pada tiang permanent mungkin menimbulkan kohesi negative, maka tiang tersebut
harus dibungkus pada lapisan yang bersangkutan, dengan memakai selongsong pipa baja yang
mendapat persetujuan dari Direksi.
(d) Pemakaian tiang kerja sebagai tiang tegangan untuk tujuan pengujian tidak diperbolehkan.

III. 14. Metoda Pengujian Tiang

(a) Pembebanan pada pengujian tiang harus dilaksanakan menurut ketentuan-ketentuan dalam
ASTM D1143-81 “Standar Method of Testing Piles Under Axial Compressive Load”, Ayat 4.2-
Standar Loading Procedure.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 39
SPESIFIKASI TEKNIS

(b) Prosedur pengukuran gerakan tiang harus menuruut ketentuan-ketentuan dalam ASTM D143-81
“Standar Method of Testing Piles Under Axial Compressive Load Ayat 5.2- Standar Measuring
Procedures. Metoda standar ini harus dipergunakan kecuali jika diatasi atau diperbaiki oleh
spesifikasi ini.
(c) Beban uji harus diterapkan dengan memakai suatu dongkrak hidrolis terhadap besi pembeban
melalui suatu sel beban atau proving ring yang baru dikalibrasi dengan pembagian yang tidak
melampaui 2 % dari beban maksimum yang diterapkan. Bila diminta, sebuah sertifikat kalibrasi
harus diberikan kepada Direksi.
(d) Besi pembeban harus ditumpu pada suatu kuda-kuda diatas tiang. Kontraktor harus
memperhitungkan biaya pembuatan dan pembongkaran kuda-kuda pembeban, penanganan
bahan besi pembeban naik dan turun kuda-kuda dan tumpuan-tumpuan lain yang diperlukan
untuk peralatan yang dipakai dalam pengujian.
(e) Sepanjang waktu pengujian, pengamatan gerakan vertical harus dilakukan dengan dua
extensometer putar yang meningkat setiap 0.025 mm. pembacaan harus dihubungkan dengan
dua blok baja yang kaku yang kedua ujungya bertumpu atau diikat pada tumpuan yang kokoh.
Tumpuan ini harus menerus dengan panjang tidak kurang dari 1 meter dibawah permukaan tanah
dan jaraknya kurang dari 2 meter dari pusat tiang uji atau tiang tegangan bilamana dipakai.
(f) Disamping itu, elevasi tumpuan harus sering dicek terhadap sebuah patok ukur (benchmark)
tetap. Seluruh perangkat pengukur harus dilindungi dari hujan, sinar matahari langsung dan
gangguan-gangguan lain yang dapat mempengaruhi ketepatannya. Pembacaan suhu harus
dilakukan juga bila diminta oleh Direksi.
(g) Sekurang-kurangnya 3 hari sebelum mulai pengujian, pemberitahuan secara tertulis harus
diberikan kepada Direksi.
(h) Kontraktor harus mengusahakan agar pengujian dilakukan dibawah pengawasan yang ahli dan
dilakukan menerus serta dianggap memuaskan oleh Direksi dan ia harus mengirimkan dua copy
dari seluruh pencatatan dan grafik kepada Direksi setelah tiap pengetesan selesai. Informasi ini
juga harus mencakup suatu diagram penurunan (settlement) terhadap beban yang diplot dengan
skala dimana panjang satu ton beban sama dengan panjang 0.25 mm settlement.
(i) Semua fasilitas yang perlu harus disediakan supaya Direksi dapat mengecek pembacaan selama
pengujian berlangsung.

- Pembebanan pada pengujian tiang harus dilaksanakan menurut ketentuan-ketentuan


dalam ASTM D1143-81 “Standard Method of Testing Piles Under Axial Compressive

Siklus 2 siklus 3 Siklus 4 siklus 5


0.25 x DL 0.50 x DL 0.50 x DL 1.00 x DL
0.50 x DL 0.75 x DL 1.00 x DL 1.50 x DL
0.75 x DL 1.00 x DL 1.50 x DL 1.75 x DL
1.00 x DL 1.50 x DL 1.75 x DL 2.00 x DL

Load”, Ayat 4.2 – Standard Loading Procedure. Dengan siklus sbb dengan metode
kentlede :

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 40
SPESIFIKASI TEKNIS

- Dan pengujian tiang dengan mengunakan metode PDA Test mengikuti standar
pengetesan dan kontraktor wajib mengajukan metode kerja yang disetujui Konsultan
Perencana /MK
- Elevasi tumpuan harus sering dicek terhadap sebuah patok ukur (benchmark) tetap.
Seluruh perangkat pengukur harus dilindungi dari air hujan, sinar matahari langsung
dan gangguan lainnya yang mempengaruhi ketepatannya.
- Pengujian harus dilakukan dibawah pengawasan yang ahli dan dilakukan menerus
serta harus mengirmkam copy dari seluruh pencatatan grafik kepada Direksi setelah
setiap pengetesan selesai. Infomasi ini juga harus mencakup suatu diagram
penurunan (settlement) terhadap beban yang diplot
- Pengujian tiang di laksanakan minimal berumur 14 hari setelah pemancangan /jacking

III. 15. Pembebanan Meningkat ( Pengujian Beban yang Dipertahankan )

Pembebanan harus ditingkatkan bertahap sebesar mencapai 2 kali beban untuk sampai ultimate dan 3
x bila beban tiang sampai runtuh . Selama siklus pembebanan, Beban Kerja Rencana maksimum yang
diterapkan harus dipertahankan selama 24 jam, sekurang-kurangnya. Untuk tiap pembebanan, harus
dilakukan pembacaan secukupnya untuk menentukan secara tepat semua kurve waktu -settlement
dan waktu- lentingan (rebound). Elevasi dan tiang uji harus sering diuji dengan sifat datar dengan
berpatokan pada benchmark yang tertentu.

III. 16. Jumlah Tiang Uji

Kontraktor harus memperhitungkan dalam tendernya, suatu nilai atau harga untuk pembebanan uji
pada tiang uji yang disediakan untuk itu, dengan intensitas minimum satu pengujian beban untuk tiap
75 tiang. Maka di proyek ini akan di lakukan test PDA seban yak 3 titik

Harga tersebut harus mencakup pemasukan semua bahan dan tenaga kerja serta peralatan yang
diperlukan untuk menetapkan beban dan mengukur settlement yang terjadi dengan cara yang telah
diuraikan dimuka.

III. 17. Penerimaan Tiang

(a) jika, pada suatu saat dalam pengetesan, atau tiang tidak mampu menahan beban yang diterapkan
atau settlement tiang rata-rata yang diukur pada alat ukuran regangan aksial melebihi settlement
keruntuhan., yang mana saja lebih kecil, maka tiang tersebut akan dianggap gagal dan pengujian
akan dihentikan. Settlement keruntuhan ‘s’ akan didefinisikan dengan persamaan berikut.

s=f–e

dimana : f = defleksi total (aksial) yang diukur (gross)(mm)


s = settlement (penurunan) tiang (mm) (net)
e = deformasi elastis tiang (mm)

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 41
SPESIFIKASI TEKNIS

Besaran ‘e’ harus dihitung menurut panjang tiang tekan efektif dan sifat-sifat tiang.
(b) Nilai-nilai pembatas ‘s’ harus diambil yang terkecil dari kriteria berikut :

i. Settlement sisa (net) sebesar 0.05 mm per ton dari beban uji yang diterapkan.
ii. Leleh plastik atau settlement sisa (net) sebesar 6 mm.

(c) Nilai pembatas ‘f’ harus lebih kecil dari kriteria berikut : D/10 dimana D adalah dimensi tiang yang
terkecil (mm).

III. 18. Kegagalan Pengujian Tiang Kerja

Jika satu tiang atau lebih gagal memenuhi persyaratan-persyaratan uji, maka kontraktor pemancangan
harus, dengan biaya sendiri, menguji tiang-tiang tambahan sebagaimana diperlukan oleh Direksi.
Kontraktor pemancangan juga harus menanggung biaya unttuk semua pekerjaan tambahan termasuk
memancang atau membuat tiang-tiang tambahan yang mungkin dianggap perlu oleh Direksi akibat
kegagalan satu tiang atau lebih dalam memenuhi persyaratan uji pembebanan.

III. 19. Catatan Pengujian

(a) Selama pengujian berlangsung, kontraktor harus membuat pen- catatan yang lengkap dan tepat
mengenai pengujian dalam bentuk yang harus disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus
menyediakan taraf yang tepat dan baik dari Direksi dan sejumlah pengukur test (Test Scales)
dengan pembagian skala 0.5 mm untuk test tiang.
(b) Sebuah diagram beban – settlement harus diserahkan kepada Direksi seperti dinyatakan pada
ayat 8.1.17.

III. 20. Penyelesaian Kepala Tiang

Puncak tiang harus dipotong secara tepat dan rata dengan elevasi seperti ditunjukkan pada gambar.
Semua bagian yang cacat, patah, melengkung, rusak atau tidak sempurna harus disingkirkan atau
diperbaiki hingga dianggap memuaskan oleh Direksi.

III. 21. Survei Kembali dan Pencatatan Kesalahan

Dalam waktu dua minggu setelah selesai pekerjaan pemancangan, kontraktor harus mensurvei
kembali tiang-tiang pancang dan mengeceknya dengan Denah Tiang Pancang dari Direksi dan harus
menunjukkan dengan jelas semua kesalahan, perbedaan atau ketidaksesuaian arah (jika ada) dari
setiap tiang pada dua copy denah yang harus diserahkan kepada Direksi untuk pencatatan.
Kontraktor pemancangan harus mengatur agar kontraktor yang melaksanakan pekerjaan structural dan
Direksi atau wakil-wakilnya, dapat hadir pada saat pelaksanaan survey kembali.

III. 22. Persetujuan Posisi Tiang

Posisi tiang akan dicek oleh Direksi selama pekerjaan ber-langsung dan persetujuan akhir akan
diberikan olehnya dalam waktu tiga hari setelah selesai pemancangan tiang terakhir. Semua mesin

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 42
SPESIFIKASI TEKNIS

atau peralatan pemancangan tidak boleh dikeluarkan dari lapangan bila belum mendapat ijin dari
Direksi, kecuali jika kontraktor bersedia menanggung resiko sendiri.

III. 23. Pembersihan

Kontraktor harus menyingkirkan dari lapangan, pada tanggung- tenggang waktu tertentu selama
pekerjaan berlangsung dan sesudah pekerjaan selesai, semua peralatan yang tidak diperlukan,
potongan tiang, sampah dan kotoran yang timbul dari operasi pemancangan dan kegiatan lain yang
berhubungan.

III. 24. Lain-lain, Garansi

Kontraktor diwajibkan untuk menjamin sistim pemancangan yang ditawarkan, selama periode enam
bulan setelah selesainya pekerjaan bangunan.

III. 25. Jaminan


Sebagai syarat yang harus dipenuhi sebelum ditetapkan sebagai pemanang kontrak, kontraktor harus
menyerahkan suatu jaminan pemancangan sebagaimana diuraikan dalam Preliminaries Bill (Dokumen
Awal) dan dalam format seperti yang diberikan dalam lampiran.

III. 26. Panjang-bayar (Pay-length) untuk Tiang

(a) Panjang-bayar untuk tiang akan didefinisikan dalam “Metoda standar untuk pengukuran” untuk
jenis pemancangan yang dipilih.
(b) Pembayaran akan dilakukan berdasarkan penjang-bayar dikalikan dengan harga pada kedalaman
penetrasi yang diberikan oleh kontraktor sebagaimana tercantum dalam “Bills of Quantities”.
Kontraktor harus memperhitungkan dalam harga kontraknya, biaya yang timbul akibat
pemborosan, biaya untuk membuang bahan-bahan yang tersisa, penumpukan, pengangkatan,
pemancangan, pemotongan kepala tiang pada taraf muka tanah atau taraf yang lebih rendah
(menurut keperluan) dan untuk semua bahan, mesin, perlengkapan untuk menyelesaikan
pekerjaan tiang pancang permanen.

III. 27. Tiang Pancang Beton Pra Cetak

(a) Tiang dapat dibuat di pabrik atau di lapangan dan diusahakan untuk mampu menahan beban
dinamis selama pengangkutan tiang, beban dinamis selama pemancangan tiang dan beban kerja.
Tiang harus dilengkapi dengan penulangan yang memadai.
(b) Kedalaman penetrasi tiang harus ditentukan dengan memperhitungkan data tanah dan kedudukan
akhir yang dicapai pada tiap posisi tiang.
(c) Beton dan penulangan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada bagian 4 “pekerjaan beton”
kecuali disini kekuatan tekan beton karakteristik pada umur 28 hari minimum harus 250 kg/cm² dan
ukuran agregat maksimum harus 20 mm. Beton penutup terhadap tulangan utama minimum harus
40 mm.
(d) Tiang pancang beton pra cetak harus mempunyai mutu sedemikian sehingga tiang yang sudah jadi
dapat ditangani dan dipancang hingga mencapai daya dukung yang diperlukan tanpa mengalami
keretakan atau kerusakan lain yang dapat mempengaruhi kekuatan atau keawetannya.
(e) Tiang pancang ini harus menampilkan permukaan yang rata, halus dan datar serta bebas dari
rongga (honey combs) dan harus cukup lurus sehingga bila suatu garis ditarik dari dasar
kepuncaknya di sepanjang permukaan yang manapun juga, tidak akan menghasilkan deviasi atau

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 43
SPESIFIKASI TEKNIS

defleksi dari permukaan sebanyak lebih dari 10 mm dalam panjang 6 m panjang pada setiap titik.
Cacat dalam tiang dapat diterima jika diperbaiki atas persetujuan Direksi.
(f) Tiang beton boleh dicor hingga seluruh panjang baja tulangan asalkan, stelah tiang dipancang,
betonnya disingkirkan agar baja dapat terbuka seperti ditunjukkan pada gambar.
(g) Tiang pancang beton pracetak pretegang tidak dapat diterima kecuali bila ada persetujuan
sebelumnya dari Direksi.
(h) Tiang akan dipancang dengan urutan sedemikian sehingga tidak ada tiang yang dipancang
dengan jarak kurang dari 2,5 kali diameter dari tiang yang dipancang sebelumnya.
(i) Preaugering, predrilling atau prejetting pada lokasi tiang tidak diijinkan kecuali jika disetujui oleh
Direksi.
(j) Kubus-kubus uji harus sesuai dengan ketetapan-ketetapan pada bagian 4 “Pekerjaan Beton”.
(k) Jika kontraktor memberikan stok tiang pancang pracetak, Direksi berhak untuk meminta agar
kubus tipikal dipotong dari kelebihan penjang tiang yang dipancang di lapangan untuk diuji.
Kontraktor pemancangan harus menanggung semua biaya pengetesan.
(l) Pemancangan Tiang

Tiang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi, demikian juga
pemancangan tidak boleh dilangsungkan jika Direksi atau wakilnya tidak hadir, kecuali jika sudah
ada wewenang tertulis sebelumnya.
(m) Tiang harus dipancang dengan peralatan yang disetujui. Sambungan mesin pemancang harus
diikat pada dua titik; titik-titik ini sekurang-kurangnya harus berjarak setengah panjang sambungan
guna menjaga agar tiang dan hammer tetap dalam arah sumbu pada lokasi rencana yang benar
selama operasi pemancangan berlangsung. Sambungan ini harus memanjang hingga ke titik
terendah dimana Jacking Pile harus beroperasi.
(n) Pemancangan harus dilakukan dengan memakai peralatan yang dapat menahan tiang dalam arah
rencana (vertical atau miring) selama pemancangan tiang.
(o) Arah (alignment) tiang vertical harus dicek secara teliti dengan memakai alat sipat datar tukang
kayu (sipat datar gelembung dengan panjang minimum 1.2 m), dengan transit atau dengan
memperhatikan sumbu tiang terhadap unting-unting. Arah (Alignment) tiang yang miring harus
dicek dengan transit atau metoda lain yang disetujui oleh Direksi.
(p) Metoda pemancangan harus sedemikian sehingga tidak mempengaruhi kekuatan tiang dan harus
dianggap memuaskan oleh Direksi. Kontraktor harus menyerahkan suatu pernyataan tertulis yang
menguraikan peralatan yang akan dipakai dan persetujuan Direksi atas usulan alat ini harus
diperoleh sebelum memulai pekerjaan pemancangan.
(q) Topi pancang atau ring dan/atau alat lainnya harus mampu melindungi kepala tiang dan
menghasilkan pembagian energi Jacking Pile secara merata ke kepala tiang dan harus didesain
untuk mengurangi absorpsi hingga ke taraf yang minimum. Topi pancang yang dipakai dalam
pemancangan tiang dapat memakai blok kayu yang padat dengan serat yang parallel terhadap
sumbu tiang. Blok ini harus tertutup oleh rumah baja yang ketat.
Potongan kayu, blok kayu kecil, tambang atau bahan lain yang memungkinkan banyak kehilangan
energi tidak boleh dipakai sebagai topi pancang. Kepala dan topi pancang tidak boleh
menghalangi rotasi tiang yang mungkin terjadi pada saat pemancangan. Jika gerakan tiang
tertahan maka mungkin timbul tegangan punter yang berlebihan dan keretakan pada tiang.
(r) Pengikut (followers) dapat dipakai untuk mendorong puncak tiang ke tingkat potongan yang berada
dibawah taraf muka tanah pada saat pemancangan. Panjang pengikut demikian maksimum 5.0 m,
kecuali jika persetujuan khusus telah diberikan oleh Direksi untuk memakai pengikut yang lebih
panjang. Pengikut ini terdiri dari suatu mandril baja silindris atau satu bagian flens lebar dengan
pelat penutup pada kedua ujungnya yang di las tegak lurus pada sumbu pengikut tersebut.
(s) Kontraktor harus memakai alat-alat bantalan yang diperlukan untuk melindungi agar tiang tidak
rusak.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 44
SPESIFIKASI TEKNIS

(t) Tiang harus dipancang minimum hingga kedalaman penetrasi yang diperlihatkan pada gambar.
Pemancangan tiang harus diteruskan hingga tercapai set untuk penetrasi 25 mm, yang harus
ditetapkan oleh Direksi.
(u) Pemancangan yang berlebihan harus diperhatikan agar tiang jangan sampai rusak akibat
pemancangan yang berlebihan. Setiap perubahan laju penetrasi yang tidak sesuai dengan sifat
tanahnya harus dicatat dan dilaporkan kepada Direksi supaya penyebabnya dapat ditentukan
sebelum pemancangan dilanjutkan.
(v) Tiang yang naik kembali dan pemancangan kembali. Semua tiang yang naik akibat pergeseran
pemancangan harus dipancang kembali hingga mencapai kedudukan atau taraf yang diperlukan,
dengan tanggungan biaya Kontraktor.
(w) Segera sesudah tiang beton bertulang dipancang. Kontraktor harus menetapkan suatu titik
referensi dan elevasinya pada tiang. Setelah semua tiang dalam satu kelompok, atau dalam radius
pengangkatan, telah terpancang, Kontraktor harus menentukan elevasi dari titik referensi pada tiap
tiang dalam kelompok tersebut. Radius pengangkatan harus didefinisikan sebagai jarak maksimum
antara dua tiang sedemikian sehingga pemancangan suatu tiang akan menyebabkan
pengangkatan sebesar 3 mm atau lebih pada tiang yang terpengaruh.
(x) Direksi juga dapat meminta agar Kontraktor memancang kembali beberapa tiang tertentu bukan
sebagai akibat kenaikan. Dalam hal ini kontraktor akan dibayar berdasarkan harga satuan yang
tercantum dalam Bill of Quantities.
(y) Pencatatan pemancangan dan pengecoran tiang. Semua tiang harus ditandai dengan jelas dengan
tanggal pengecoran.

(z) Kontraktor harus memberikan kepada Direksi setiap hari informasi berikut ini mengenai seluruh
tiang yang dipancang atau ditempatkan pada hari sebelumnya berdasarkan urutan pemancangan
yaitu :

a. Nomor seri pada denah


b. Tanggal pengecoran
c. Dimensi
d. Tanggal Pemancangan
e. Detil penetrasi termasuk kedudukan akhir
f. Penetrasi tiang
g. Data lain yang diperlukan oleh Direksi.
a. Penyambungan dan penumpukan tiang.
Bila tiang bertipe ruas-ruas dengan pelat dasar dan puncak dari baja lunak, maka penyambungan
dapat dilakukan dengan melas pelat-pelat ujung dari beberapa unit setelah pusat dan
alignmentnya disesuaikan.
Penumpukan dengan memakai pelat baja tidak diijinkan karena dikuatirkan taraf muka air tanah
terendah ternyata lebih rendah dari penumpukan. Minimum harus disediakan jarak 2 m diantara
taraf muka air tanah terendah dan penumpukan.

b. Tiang tidak boleh disambung menumpuk tanpa persetujuan Direksi.


c. Semua penumpukan harus dikerjakan dengan pengelasan di lapangan yang harus disesuaikan
dengan Persyaratan Umum Untuk Metal Arc. Welding of Mild Steel (Pengelasan Baja Lunak).
d. Sebelum pengelasan dilakukan, pipa sambungan harus diatur posisinya secara tepat dan
disesuaikan arah serta kevertikalannya dengan tiang utama

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 45
SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal IV PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

IV.1 STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN

Semua bahan dan peralatan, detail-detail konstruksi dan perhitungan struktur harus sesuai
dengan dan berdasarkan pada “Spesifikasi for the Design, Fabrication and Erection of
Structural Steel for Building” dari American Institute of Steel Construction, kecuali ditetapkan
lain dalam gambar-gambar atau ditetapkan secara khusus.

British Standard atau standard lain yang setara dapat dipakai. Semua baja structural harus
sesuai dengan A36 menurut ASTM kecuali ditetapkan lain dalam gambar.

Sebagai tambahan, semua peraturan-peraturan local harus diperhatikan dan dipatuhi dalam
pelaksanaan.
Dalam hal terjadi perbedaan, maka peraturan-peraturan setempat umumnya lebih
menentukan, tetapi keputusan akhir berada pada Direksi.

IV.2 BAHAN-BAHAN

IV.2.1 Umum

Material baja menggunakan mutu baja BJ 37 dengan tegangan leleh 2400 kg/cm².
Semua bahan harus baru, tidak cacat dan harus sesuai dengan spesifikasi standard yang
ditetapkan dalam spesifikasi ini.
Semua material yang rusak atau cacat akan ditolak oleh Direksi, dan harus diganti dengan
material yang disetujui atas biaya kontraktor.

Keterlambatan yang mungkin timbul akibat penggantian material tersebut tidak dapat
dijadikan alasan untuk mendapatkan perpanjangan waktu.

Sertifikat pengujian dari pabrik pembuat untuk semua profil baja structural, pelat, batang,
pipa, profil ringan (cold formed steel), baut dan sebagainya harus diserahkan kepada Direksi
sebelum dilaksanakannya pabrikasi atau pengiriman bahan ke lapangan.

Bilamana sertifikat pengujian dari pabrik pembuat tidak bias didapat atau bila diminta oleh
Direksi maka kontraktor harus menyelenggarakan pengujian di Laboratorium Pengujian
Bahan yang disetujui oleh Direksi.

Informasi yang didapat dari hasil pengujian harus cukup untuk menyatakan bahwa barang
yang diuji tersebut sesuai dengan spesifikasi standard yang ditetapkan.
Kontraktor harus memasukkan didalam penawarannya biaya untuk pengujian-pengujian
tersebut.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 46
SPESIFIKASI TEKNIS

IV.2.2 Profil-profil Baja, Pelat, dan Pelat Strip

Semua komponen tersebut diatas harus sesuai dengan ASTM A36 “ Standard Spesification
of Structural Steel”, atau yang setara.
Tegangan leleh minimum adalah 250 MPa (2500 kg/cm²) dan tegangan tarik minimum adalah
425 MPa (4250 kg/cm²).

Pelat bordes haruslah pelat dengan strip anti selip pada seluruh permukaan bagian atas saja.

Yang dimaksud dengan tebalnya dalam hal ini adalah tebal netto dari pelat, dan tinggi
minimum dari sirip-sirip adalah 1,5 mm.

IV.2.3 Prodil-profil Baja Ringan (Coldformed Steel Sections)

Semua jenis profil baja ringan harus terbuat dari lembaran baja dengan kadar karbon rendah
dan kadar mangan sedang.

Tegangan leleh minimum sebelum dibentuk menjadi profil adalah 260 MPa (2600 kg/cm²).

Profil-profil tersebut harus memenuhi persyaratan-persyaratan dari AISI : Spesification for the
design of light gauge cold formed steel structural members.

IV.2.4 Elektroda Untuk Pengelasan.

Semua elektroda untuk pengelasan harus sesuai dengan spesifikasai dari American Welding
Society dan harus kelas E70xx atau alternatif lain yang setara dan telah disetujui Direksi.
Batang-batang elektroda harus disimpan dalam lemari yang kering.

IV.2.5 Baut-baut dan Mur

(a) Umum

Bahan untuk mur dan baut harus memenuhi persyaratan-persyaratan dari standard yang
berlaku.
Baut-baut penyambung harus terdiri dari baut yang galvanis.
Mur kontra harus dari jenis yang khusus untuk keperluan tersebut dan harus digalvanis.

Penggunaan pelat pertemuan harus dijaga seminimum mungkin.


Bilamana pertemuan adalah sedemikian rupa sehingga pelat pertemuan akan menambah
eksentrisitas sambungan diluar batas yang wajar maka penggunaannya tidak
diperkenankan.

Bila memungkinkan, dalam hal pelat pertemuan digunakan, batang-batang tegak dan
diagonal harus disambung ke batang-batang utama dengan menggunakan paling sedikit
dua buah baut.

Bilamana pengisi dibutuhkan pada dua atau lebih lubang-lubang yang bersebelahan,
maka harus digunakan pelat pengisi tunggal.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 47
SPESIFIKASI TEKNIS

Struktur harus dirancang secara rinci sehingga semua bagian dapat diinspeksi dan
dibersihkan.
Kantumg-kantung atau cekungan-cekungan yang dapat menahan air harus diberi lubang
drain.

(b) Baut Mutu Tinggi (High Tension Bolts)

Baut, mur dan ring harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan komposisi kimia
sebagaimana yang dinyatakan dalam standard-standard untuk Baut Mutu Tinggi (ASTM
A325).

(c) Baut-baut Angker

Baut, mur dan ring harus sesuai dengan persyaratan dari spesifikasi ASTM A307 edisi
terakhir.

Semua baut-baut, mur dan ring yang diperlukan untuk pemasangan harus disediakan
bersama-sama dengan baja konstruksi dan termasuk didalam harga penawaran.
Baut angker harus mempunyai tegangan leleh minimum sebesar 2500 kg/cm² dan harus
sesuai dengan ASTM A36.

(d) Grouting

Grouting untuk mengisi ruang-ruang/celah-celah dibawah pelat landas dan disekeliling


baut-baut angker harus dapat dituangkan, tidak susut, dapat diaduk diluar (premixed) dan
dari jenis epoxy.
Penggunaan suatu produk grout harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu.

Kuat tekan minimum dari bahan grout pada umur 28 hari adalah 30 MPa (300 kg/cm²).

IV.3 PABRIKASI

IV.3.1 Bentuk dan Dimensi Profil

Bilamana kontraktor tidak bisa mendapatkan profil-profil baja sebagaimana ditetapkan


dalam gambar-gambar rencana, maka pada saat mengajukan penawaran kontraktor harus
menyerahkan daftar yang berisi besaran-besaran geometris dari profil-profil pengganti,

Sebelum pabrikasi dilaksanakan, semua pekerjaan baja harus diperiksa ukurannya,


kelurusannya, dan bila dijumpai adanya bengkokan atau distorsi pada material tersebut,
maka cacat-cacat tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu dengan cara sedemikian rupa
sehingga tidak merusak baja atau mengurangi kekuatannya.

Hanya ketidak sempurnaan yang kecil boleh diperbaiki dengan cara pemanasan yang
terbatas, selain itu semua perbaikan harus dilaksankan dengan peralatan mekanis.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 48
SPESIFIKASI TEKNIS

IV.3.2 Identifikasi Komponen-komponen Konstruksi

Semua batang/komponen konstruksi yang telah selesai dipabrikasi harus diberi tanda
dengan jelas oleh Pabrikator sesuai dengan rencana penandaan dan sebagaimana yang
diperlukan untuk memudahkan pemasangan.

IV.3.3 Pemotongan.

Semua baja lunak dapat dipotong dengan cara menggunting, menggergaji atau dengan
nyala api.
Profil-profil ringan (colformed section) tidak boleh dipotong dengan alat potong yang
menggunakan nyala apai.

Tepi pemotongan harus bebas dari cacat-cacat yang dapat mengganggu fungsi dari
bagian tersebut.

IV.3.4 Lubang-lubang Baut

Lubang-lubang baut harus dibor, dipons atau dibor/dipons sampai ukuran lubang
mendekati 3 mm lebih kecil dari ukuran akhirnya, kemudian lubang dibesarkan. Lubang
tidak boleh dibuat dengan alat potong nyala api.
Lubang-lubang harus diratakan tanpa tersobek atau bergerigi.

Diameter dari lubang yangsudah selesai tidak boleh lebih dari 2 mm lebih besar dari
diameter nominal dari baut.

Semua lubang-lubang bauut dari komponen-komponen yang membentuk pertemuan


harus cocok satu sama lain sehingga baut dengan ukuran 2 mm lebih kecil dari lubang
tersebut dapat masuk dengan bebas pada sudut yang tegak/lurus, pemeriksaan ini harus
dilakukan dibengkel kerja Kontraktor.

IV.3.5 Pengelasan

(a) Standard Pelaksanaan

Kecuali ditetapkan lain, semua las, pengelasan dan pekerjaan-pekejaan yang berkaitan
dengan pengelasan harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari “AISC
Spesification for the Design, Fabrication and Erection of Structural Steel for Buildings”
termasuk supplement-nya dan “Code for Welding in Building Construction”, AWS D1.0-69
yang dikeluarkan oleh American Welding Society.

Semua prosedur pengelasan dan tukang lasnya harus diuji oleh suatu laboratorium
pengujian yang bebas sesuai dengan “AWS Standard Qualification Procedures” edisi
terakhir.

Semua kualifikasi prosedur dan tukang las harus mendapatkan persetujuan Direksi.
Semua catatan tentang kualifikasi tersebut harus disimpan oleh kontraktor dan harus
selalu siap bila diminta oleh Direksi.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 49
SPESIFIKASI TEKNIS

Semua sambungan las yang berada diluar ruangan atau yang ada kemungkinan tercelup
air harus diberi las yang menerus sepanjang tepi-tepinya yang berhubungan dengan
udara luar.
Las-las yang tidak diberi ukuran dalam gambar-gambar rencana harus diberi ukuran
untuk mendapatkan kekuatan penuh dari komponen terlemah yang disambung.

(b) Persiapan Permukaan Yang Akan di Las

Semua permukaan yang akan dilas harus dipersiapkan menurut spesifikasi standard dan
harus bebas dari kerak, debu, cat, oli, karat dan lapisan-lapisan lain pada jarak paling
sedukit 10 mm dari permukaan tersebut.

(c) Kualitas Dari Las

Semua las harus bebas dari kerak, porositas, keropos dan cacat-cacat lainnya.
Bila terdapat las yang memperlihatkan tanda-tanda diatas maka harus dipotong dan dilas
kembali.
Semua pekerjaan las harus cukup mendapat pegangan selama pengelasan, dan distorsi
harus dijaga seminimum mungkin.
Las-las yang ditolak harus diperbaiki atas biaya kontraktor.

Kecuali ditetapkan lain didalam gambar, semua las tumpul harus merupakan las tumpul
penetrasi penuh dengan menggunakan pekerjaan pendahuluan.

Urutan dari pengelasan harus sedemikian rupa untuk memperkecil distorsi.

(d) Kondisi Untuk Pengelasan

Pengelasan tidak boleh dilaksanakan pada keadaan cuaca yang dapat mempengaruhi
operasi pengelasan.
Dengan persetujuan Direksi, pemanasan pendahuluan boleh dilaksanakan.
Semua pengelasan diatas tanah harus dilaksanakan dengan menggunakan scaffolding
atau panggung yang cukup kuat.
Tangga tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk mencapai tempat pengelasan.

(e) Panjang Las

Las yang berakhir disudut harus diselesaikan dengan memperpanjangnya di sekitar


sudut tersebut dengan jarak nominal 10 mm.

IV.3.6 Pertemuan yang Menggunakan Baut Mutu Tinggi

Bidang-bidang kontak dari pertemuan-pertemuan yang memakai baut mutu tinggi (high
strength friction grip bolts) harus sejajar satu sama lain dan harus mempunyai bidang kontak
yang penuh pada saat baut dikencangkan.

Dalam hal beberapa batang yang berpenampang sama dihubungkan dengan menggunakan
pelat-pelat sayap (flange plates), maka batang-batang tersebut harus diberi tanda dan
dipotong dari batang yang sama.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 50
SPESIFIKASI TEKNIS

IV.3.7 Gambar-gambar Kerja

Detail-detail kerja yang lengkap dari semua pekerjaan baja structural harus dibuat menurut
standard penggambaran yang umum diterima.
Dua copy gambar tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk pemeriksaan.

Direksi akan memeriksa hal-hal yang penting dari gambar tersebut (bukan pemeriksaan
detail) dan mengembalikan satu copy yang telah dikoreksi kepada kontraktor.

Dua copy dari gambar kerja yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada Direksi.

IV.4 TOLERANSI

IV.4.1 Kelurusan

Suatu batang structural sebelum dipasang tidak boleh menyimpang dari kelurusan atau
konfigurasi lain yang ditetapkan melebihi dari nilai-nilai sebagai berikut :

Kolom atau batang tekan lainnya L/1000


Pipa L/600
Pelat B/200
Batang-batang lainnya L/500

Dimana L adalah panjang akhir batang dan B adalah lebar dari pelat

IV.4.2 Panjang

Panjang dari suatu batang tidak boleh berselisih dari panjang yang telah ditetapkan dengan
melebihi :

a) Kolom dan batang tekan dengan bidang kontak penuh ± 1 mm.


b) Batang-batang lain dengan panjang maksimum 9 meter ± 2 mm.
c) Batang-batang dengan panjang lebih dari 9 meter ± 3 mm.

IV.4.3 Elevasi dan Garis Sumbu Balok, Kap, Gording dan Kaso

Pada posisi terpasang penyimpangan maksimum dari posisi yang tepat adalah 5 mm.

IV.4.4 Posisi dan Ke-tegaklurus-an Kolom

Pada posisi terpasang dasar kolom harus berada dalam batas 5 mm dari posisi sebenarnya.
Penyimpangan dari suatu titik di atas dasar kolom dari posisi sebenarnya tidak boleh
melebihi 25 mm.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 51
SPESIFIKASI TEKNIS

IV.5 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Direksi atau wakilnya setiap saat harus dapat melihat tempat/bengkel untuk pabrikasi pekerjaan
baja. Kontraktor harus mmenyediakan semua fasilitas yang memungkinkan Direksi atau
wakilnya untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengujian yang diminta.

Frekwensi dari pemeriksaan, jenis dan frekwensi pengujian akan ditetapkan oleh Direksi.

Direksi dapat meminta suatu bagian las untuk dipotong dan ditest sesuai ketentuan AISC.

Kontraktor harus menyediakan bila diminta oleh direksi, benda-benda uji sesuai dengan
spesifikasi dari AISC.]

Pengujian non-destruktif akan dilakukan atas 5 % dari sambungan/pertemuan dan 1% atas


penampang yang dilas.
Sambungan/pertemuan dan penampang-penampang yang akan diuji akan ditentukan oleh
Direksi. Pengujian dapat berupa pengujian ultra-sonic atau Radiographic (X-Ray).

Seluruh biaya pengujian termasuk untuk menetapkan kualifikasi tukang las harus disediakan
oleh kontraktor dan harus dimasukkan dalam penawarannya.

IV.6 PENYIAPAN PERMUKAAN

IV.6.1 Umum

Semua permukaan baja termasuk las dan simpul harus dibersihkan dengan baik untuk
menghilangkan kotoran, oli dan sebagainya.
Semua karat, kerak yang lepas harus dibuang dengan pembersihan secara mekanis,
penyemprotan dengan pasir, membersihkan dengan sekat kawat dan lain-lain cara yang
disetujui.
Pemberian lapisan, cat atau bitumen dan sebagainya harus dilaksanakan segera setelah
pekerjaan persiapan selesai.

IV.6.2 Pembersihan Secara Mekanis

Pembersihan secara mekanis harus dikerjakan dengan alat-alat yang digerakkan dengan
tenaga listrik seperti carborundum grinding discs dan chipping hammer, diikuti dengan
penyikatan dengan sikat kawat untuk menghilangkan semua material lepas.
Pemanasan yang berlebihan pada baja akibat penggunaan sikat kawat yang terlalu lama
harus dihindari.

IV.6.3 Pembersihan dengan Penyemprotan

Pembersihan dengan cara penyemprotan harus dikerjakan menurut B.S4232 atau Swedish
Standard SA Z ½ atau yang setara.
Penggosok non-metalic yang digunakan harus bebas dari kontaminasi yang merugikan dan
penggunaan kembali material bekas harus mendapat ijin dari Direksi.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 52
SPESIFIKASI TEKNIS

Permukaan yang disemprot harus disikat atau divakum dan tidak boleh disentuh dengan
tangan atau terkontaminasi dengan cara lain.

IV.7 PERLINDUNGAN TERHADAP KARAT

IV.7.1 Umum

Semua pekerjaan baja structural termasuk las sambungan-sambungan harus dilindungi


terhadap karat dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan yang berkaitan.

IV.7.2 Pengecatan

Penggunaan Meni dan Cat

a) Semua cat yang digunakan dalam pekejaan harus mendpat persetujuan Direksi terlebih
dulu.
b) Untuk bidang-bidang permukaan dari pekerjaan logam, kecuali ditentukan lain maka harus
diberikan pengecatan sebagai berikut : Setelah permukaan dipersiapkan, diberikan satu lapis
meni besi, kemudian satu lapis cat dasar dan terakhir dua lapis cat akhir dari jenis synthetic
enamel paint.
c) Untuk permukaan-permukaan baja terbuka yang galvanis termasuk pipa-pipa dan jaringan
kawat yang dilas, setelah dipersiapkan diberikan satu lapis larutan mordant, satu lapis zinc
chromate metal primer, satu lapis cat dasar dan dua lapis cat akhir dari jenis synthetic
enamel paint.
d) Untuk pipa-pipa dari besi tuang dan besi siku, setelah dipersiapkan, diberikan satu lapis
meni, satu lapis cat dasar dan dua lapis cat akhir jenis synthetic enamel paint.

IV.7.3 Baja Struktural Yang Tertanam Didalam Beton

Kecuali ditetapkan lain, permukaan-permukaan baja yang akan ditanam dalam beton harus
dibiarkan tanpa cat serta harus dibersihkan sehingga bebas dari karat lepas dan kerak pada
saat pengecoran .

IV.7.4 Pencegahan Karat Lainnya

Cara-cara lain untuk perlindungan terhadap karat antara lain adalah metallic couting,
pengecatan, pelapisan bitumen, cathodic protection dll.
Kontraktor harus mempersiapkan alat untuk mengukur ketebalan dari coating bilamana
diperintahkan oleh Direksi.
Biaya pengadaan/sewa perlatan semacam itu dianggap sudah termasuk dalam jumlah
kontrak.

IV.7.5 Pelapisan Permukaan Dengan Galvanis

Semua pekerjaan logam yang ditentukan dalam spesifikasi ini atau ditunjukkan didalam
gambar untuk digalvanisir, hanya dikerjakan dengan cara “hot dip galvanized” sesuai dengan
standard ASTM atau yang setara.
Material yang akan digalvanisir harus dipersiapkan lebih dulu dengan cara membersihkan
dengan baik, mencuci dan mengeringkan material yang sudah kering tersebut harus segera
digalvanisir sebelum timbul karat.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 53
SPESIFIKASI TEKNIS

Tebal minimum lapisan galvanisir adalah 0,008 mm (8 micron)

IV.8 PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN

Semua pekerjaan baja harus diangkut dan ditangani sedemikian rupa sehingga semua kerusakan
dapat dihindari.
Kontraktor harus memperhatikan cara pengangkatan yang benar termasuk penempatan sling
secara hati-hati dan penggunaan balok pembagi tekanan sesuai keperluan.

Dalam segala hal pekerjaan baja tidak boleh dilemparkan, ditumpuk secara sembarangan atau
diperlakukan secara tidak tepat.
Batang yang terkikuk, bengkok atau mendapat kerusakan lain harus diganti atau diperbaiki dengan
cara yang disetujui Direksi.

Semua macam system lapisan pelindung sebagaimana yang diuraikan pada pasal-pasal di atas
harus mendapat kesempatan untuk mengeras secukupnya sebelum pekerjaan baja tersebut
ditangani.

Pekerjaan baja harus ditumpuk dengan baik dan diberi jarak dari tanah dengan menumpuknya di
atas susunan balok kayu dan semua batang harus dipisahkan secara vertical oleh balok-balok
kayu.

Tempat penyimpanan di lapangan harus rata dan diberi atap agar didapat ruang penyimpanan
yang bersih dan tahan cuaca.
Tempat penyimpanan tersebut harus dikembalikan seperti semula setelah pekerjaan selesai.

Semua batang-batang/penampang-penampang harus diberi tanda dengan jelas untuk


memudahkan pemasangan : dan cara penumpukan harus diatur sedemikian rupa agar sesuai
dengan jadual pemasangan dan menghindari pengangkutan yang berulang.

Pada saat penawaran kontraktor harus menaksir besarnya area yang akan dipakai untuk
penyimpanan.

IV.9 PENGIRIMAN

Direksi harus mendapat cukup waktu untuk pemeriksaan akhir sebelum pekerjaan baja yang telah
selesai dikirim ke lapangan.
Waktu pengiriman ke lapangan harus diatur agar sesuai dengan jadual pemasangan

IV.10 PEMASANGAN

IV.10.1 Umum

Kontraktor harus menyusun rencana pemasangan di lapangan dalam waktu yang cukup.
Kontraktor harus menyediakan tenaga yang terlatih untuk melaksanakan dan mengatur
berbagai fase pekerjaan dan menjamin keseluruhan operasi pemasangan berada dibawah
control dari tenaga ahli yang cukup berpengalaman.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 54
SPESIFIKASI TEKNIS

Pada saat tenaga ahli tersebut tidak berada di lapangan maka ia harus diwakili oleh staff
pengawas yang dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan dan mengkoordinasikan
pekerjaan.

Sebelum pengiriman pekerjaan baja ke lapangan, kontraktor harus menyerahkansuatu


rencana kerja yang lengkap kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

Rencana kerja tersebut harus memuat :


a) Rincian dari tenaga-tenaga untuk pemasangan
b) Cara pelaksanaan (method of operation)
c) Peralatan yang akan digunakan.
d) Program untuk pemasangan alat-alat pengaman/ pelindung seperti penopang-
penopang sementara untuk pengamanan semua tegangan-tegangan yang timbul sewaktu
pemasangan, termasuk yang disebabkan oleh penggunaan jenis-jenis peralatan tertentu
dan pengoperasiannya.

Persetujuan dari Direksi tidak membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya untuk
rancangan-rancangan pekerjaan sementara yang dibuatnya ataupun dari kewajibannya
untuk menjamin bahwa cara pelaksanaan yang digunakan harus menghasilkan konstruksi
yang efisien, aman, stabil dan memuaskan.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk keamanan dan ketepatan arah dan posisi dari
struktur selama pemasangan.
Bilamana suatu peralatan untuk pemasangan harus ditumpu pada suatu kerangka baja,
maka detail-detail yang lengkap dari pembebanannya harus pula disertakan dalam
rencana kerja di atas.

IV.10.2 Koreksi dari Kesalahan-kesalahan

Direksi menyarankan untuk tidak melakukan pengelasan-pengelasan di lapangan : semua


pertemuan batang di lapangan hanya direncanakan dengan memakai baut.
Namun koreksi-koreksi dari kesalahan-kesalahan kecil atau ketidak telitian dalam pabrikasi
dapat diijinkan, tetapi dalam segala hal diperlukan persetujuan lebih dulu dari Direksi
sebelum melaksanakan perbaikan-perbaikan tersebut.
Kesalahan-kesalahan atau ketidak telitian yang besar dalam pabrikasi akan menyebabkan
penolakan material yang kurang sempurna tersebut.

Bilamana batang-batang yang diperbaiki tersebut dilapisi dengan cat atau digalvanis untuk
perlindungan permukaan, maka daerah yang rusak tersebut harus diperbaiki sesuai
dengan pasal-pasal di atas untuk hal tersebut.

IV.10.3 Pengelasan

Pengelasan di lapangan yang telah mendapatkan ijin dari Direksi hanya boleh
dilaksanakan oleh tukang las yang memiliki sertifikat dan telah mendapat persetujuan
serta memenuhi persyaratan-persyaratan untuk itu.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 55
SPESIFIKASI TEKNIS

Untuk setiap pekerjaan pengelasan hanya boleh dipakai batang-batang las yang sesuai
baik las busur maupun gas.
Kekuatan tariknya harus sesusai dengan bahan yang akan dilas seperti ditetapkan dalam
spesifikasi AWS untuk batang-batang las dari baja untuk las busur.

Elektroda untuk las busur harus diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat mekanikal dari
bahan las yang terdeposit, jenis pelapisan, posisi pengelasan dari elektroda-elektroda dan
dari jenis arus.

IV.10.4 Pemasangan Baut

(a) Umum

Semua baut, mur dan ring harus disimpan dengan cara sedemikian rupa selama
pengiriman dan setelah di lapangan sehingga tidak rusak oleh karat atau terkena
bahan-bahan atau gas yang merugikan.
Baut-baut mutu tinggi seperti baut jepit mutu tinggi ( High Strength Friction Grip Bolt),
berikut mur dan ringnya harus dikirim dengan masih dilapisi lapisan pelindung atau
“malam”(wax) yang dalam segala hal tidak boleh dihilangkan/dihapus.

(b) Baja Lunak dan Baut Mutu Tinggi

Bidang-bidang kontak pada pertemuan yang dibuat dengan bauut-baut ini harus
terlebih dulu dibersihkan dari material-material yang mungkin akan menghalangi
kontak antara bidang-bidang tersebut secara penuh.
Baut-baut penyetel harus dipasang dan harus tetap ditempatnya hingga baut-baut
yang bersebelahan dikencangkan dengan urutan dari bagian tengah pertemuan
hingga ke bagian tepi atau dari bagian terjepit menuju ke arah tepi-tepi yang bebas.

(c) Baut Jepit Mutu Tinggi (High Strength Friction Grip Bolts)

Semua kotoran, oli, kerak, karat lepas, cat dan lain-lain lapisan pada bidang-bidang
kontak yang akan menghalangi kontak secara penuh dari bidang ini harus dibuang.

Lubang-lubang baut harus diperhalus dengan baut stel (drift).


Baut-baut dipasang dengan ring yang sesuai dan dikencangkan dengan tenaga orang
terlebih dahulu.
Setelah semua baut dikencangkan dengan cara demikian maka pengencangan baut
tahap II dikerjakan.
Bilaman bidang-bidang yang dipertemukan tidak sepenuhnya kontak, maka pertemuan
tersebut harus dibongkar kembali dan ketidak cocokan tersebut harus dikoreksi.
Bila bidang-bidang kontak telah benar-benar sempurna maka baut-baut harus
dikencangkan lagi sampai sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya.
Urutan pengencangan baut haruslah dari bagian tengah dari pertemuan menuju
kearah luar.
Baut-baut yang pernah dikencangkan secara penuh tidak boleh dipakai ulang.

Baut harus dipasang sesuai dengan satandard ASI.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 56
SPESIFIKASI TEKNIS

Pengencangan harus menggunakan metode “Part Turn” dan kontraktor bertanggung


jawab untuk memberi tanda pada baut tersebut setelah dikencangkan dengan tenaga
orang.
Pengencangan harus dibawah pengawasan Direksi dan pengencangan akhir harus
disetujui oleh Direksi.

(d) Baut-baut Angker

Kontraktor harus menempatkan tenaga yang ahli dan berpengalaman untuk


memeriksa ketepatan posisi dari baut-baut angker, dan bila perlu Direksi dapat
meminta kontraktor untuk menyediakan tenaga ahli lain yang telah mendapatkan
persetujuan Direksi untuk mengadakan pemeriksaan ulang atas ketelitian pemasangan
dan penempatan baut angker tersebut.

(e) Paku Keling (Rivet)

Paku keling harus sesuai dengan persyaratan kekerasan dari standard yang
bersangkutan yaitu ASTM A 502 atau lain-lain standard yang telah disetujui Direksi.

IV.11 BATANG-BATANG PENGAKU

Batang-batang pengaku harus dipasang sesuai gambar-gambar detail.


Setelah pemasangan semua pengaku-pengaku harus lurus dan dalam keadaan tertarik.

IV.12 GROUTING DIBAWAH PELAT LANDAS

Semua pelat landas yang berada dibawah kolom, penyangga peralatan dan sebagainya
yang berhubungan dengan pondasi beton haruslah digrouting secara penuh setelah
pekerjaan baja selesai dipasang dengan tepat pada posisi akhirnya.

Bahan grouting haruslah yang dapat dicampurkan dan jenis epoxy yang tidak menyusut
sebagaimana ditetapkan di atas dalam spesifikasi ini serta digunakan sesuai dengan
instruksi pabrik pembuatnya dan atas pengarahan Direksi.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 57
SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal IV MATERIAL

Nomer Keterangan Spesifikasi


1 Besi Tulangan
Tulangan ulir ( Deformed) BJTD 40 , Fy=400 Mpa Ex. Krakatau Steel
Tulangan Polos ( plain) BJTD 24 , fy=240 Mpa Master steel atau setara SNI

2 Semen Portland Ex. Adhimix, Pioner, tiga roda atau


Tipe 1 to SNI 15-2049-2004-atau ASTM C 150 setara

3 Fly Ash
Class F to ASTM C 168

4. Air campuran Semen


per ASTM C 260:
AER
MicroAir 303 ex Sika
Atau Setara ex BASF

5 Superplasticizer.
per ASTM C 494 types F and G:
Sikament 163 or 520 ex Sika
Conplast SP430 ex Fosroc
Superplastet F ex CementAid
Atau Setara

6 Retarder
to ASTM C 494 types B and D:
Sika-Retarde ex Sika
Conplast RP264M ex Fosroc
Delvostabilizer ex BASF
Atau Setara
7 Release Agent
Sika-Form-Oil ISD
Reebol ex Sika
Rheofinish 200 ex Fosroc
Arau setara ex BASF
8 Bonding Agent
Sikabond NV
Nitobond PVA ex Sika
Rheomix 157 ex Fosroc
Atau setara ex BASF

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 58
SPESIFIKASI TEKNIS

9 Concrete Repair
cement-based polymer modified
Sikatop 121 ex Sika
Barra 80 ex BASF
Atau setara
10 Couplers and Mechanical Joints
screw or grip type, shall be capable to develop 125%
yield ex Bartec atau setara
strength of rebar, shown by ICBO Test Report

11 Chemical Anchor
epoxy adhesive injection system
HIT HY 150 ex Hilti
FIS-V ex Fischer
Atau setara
12 Material Baja ex Krakatau Steel
Muru baja BJ37 ex. Gunung Garuda setara
Fy=240 Mpa
Fu=370 Mpa

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.STR- 59
SPESIFIKASI TEKNIS

BAGIAN II
SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pasal 1
PERSYARATAN UMUM
1. Lingkup Kegiatan dan Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup Kegiatan.
1). Nama pekerjaan : Pembangunan Rehab Total Gedung Kantor Lurah
Pasar Manggis .
2). Lokasi pekerjaan : Jl. Menteng Wadas Timur Kelurahan Manggis Kec
Setiabudi Jakarta Selatan
b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan adalah :
1). Pembangunan Gedung Kantor
c. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa adalah :
1). Melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi, pematangan lahan, pekerjaan arsitektur,
struktur, mekanikal dan elektrikal sesuai yang tertera dalam gambar teknis dan bill of
quantity.
2). Pengadaan, pengamanan dan pengawasan segala macam alat dan bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan.
3). Pemasangan, pengetesan dan pemeliharaan semua bahan dan peralatan sesuai batas
waktu yang telah ditentukan.
4). Pengerahan tenaga kerja sesuai kebutuhan, keahlian dan keterampilannya.
2. Ukuran dan Notasi
a. Semua ukuran dalam gambar arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal adalah ukuran
jadi/finishing, kecuali ada ketentuan lain yang akan dijelaskan kemudian.
b. Apabila ada perbedaan atau penyimpangan ukuran dan notasi, maka harus dikonfirmasikan
kepada Konsultan Perencana, atau cukup hanya dengan memperbandingkan dengan skala
gambar.
3. Gambar-gambar
a. Seluruh gambar-gambar pelaksanaan secara lengkap (arsitektur, struktur, mekanikal dan
elektrikal, serta spesifikasi teknis dapat diperoleh melalui Konsultan MK atas sepengetahuan
pemberi kerja atau konsultan perencana.
b. Penyedia Jasa wajib meneliti dan memahami seluruh proses dan teknis pekerjaan ini
sehingga dapat menyesuaikan program kerja secara integral dan simultan.
c. Gambar kerja dibuat dalam rangkap 3 (tiga); 1 (satu) set untuk Penyedia Jasa, 1(satu) set
untuk Pengguna Jasa dan 1 (satu) set untuk Konsultan MK.
d. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib membubuhkan tanda dengan warna
tertentu pada gambar atas bagian-bagian bangunan yang sudah dilaksanakan, termasuk
apabila ada perubahan dari gambar semula.
e. Sebelum setiap bagian pekerjaan dilaksanakan, Penyedia Jasa wajib mengajukan shop
drawing. Shop drawing harus mendapatkan persetujuan pengguna jasa dibantu oleh
Konsultan Perencana/Konsultan MK.
f. Apabila ada perbedaan antara gambar kerja dan syarat-syarat teknis/ spesi-fikasi, maka yang
berlaku adalah syarat-syarat teknis dan spesifikasi, kecuali ditentukan lain oleh Pengguna
Jasa/Konsultan Perencana/Konsultan MK.
g. Apabila ada keraguan-raguan gambar, maka Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada
Pengguna Jasa/Konsultan MK paling lambat 1 (satu) minggu sebelum dilaksanakan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 1
SPESIFIKASI TEKNIS

h. Perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Jasa untuk mengadakan
claim atas waktu pelaksanaan.

Pasal 2
PEKERJAAN SARANA TAPAK

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi :
a. Penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
1). Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan membuat sumur pompa di
Tapak proyek atau disuplai dari luar.
2). Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang
merusak.
3). Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengguna Jasa.
4). Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan .
5). Penggunaan Diesel pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan sementara atas
persetujuan Pengguna Jasa.
b. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.
1). Penyedia jasa wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (Fire Extinguisher)
YAMATO lengkap dengan isinya, sekurang-kurangnya 4 tabung @ 4 – 6 kg.
2). Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam kebakaran
tersebut menjadi hak milik Pengguna jasa.
c. Drainase Tapak
Penyedia jasa wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air
yang ada. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk/persetujuan Pengguna
Jasa.

Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Pekerjaan pembuatan entrance / pintu masuk utama sementara
b. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan
c. Pekerjaan perlindungan instalasi existing
d. Pengukuran tapak
e. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja

2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Pekerjaan Pembongkaran dan Pembersihan Sebelum Pelaksanaan
Pekerjaan ini meliputi pembongkaran seluruh atau sebagian bagian bangunan, pembuangan
puing sampai dengan pembersihan area proyek dari semua kotoran dan sampah baik sampah
organik maupun anorganik yang nantinya akan mengganggu dan atau menurunkan kualitas
pekerjaan diatasnya.
Pada prinsipnya seluruh pekerjaan bongkaran harus dikerjakan secara bertahap dan harus
segera ditutup kembali agar tidak mengganggu pekerjaan karyawan Depkominfo oleh
karenanya harus dikoordinasikan dengan pemakai ruangan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 2
SPESIFIKASI TEKNIS

1). Pada saat akan melakukan pekerjaan pembongkaran, terlebih dahulu pemborong
harus berkonsultasi dengan pihak MK untuk mengkoordinasikan pekerjaan tersebut,
meliputi:
a). Koordinasi terhadap pemakai ruangan, dan kontraktor harus membantu
pemindahan peralatan pemakai kantor.
b). Koordinasi waktu pembongkaran / pemberitahuan 2 x 24 jam sebelumnya.
c). Bahan bongkaran diangkut keluar lokasi, dilakukan segera, tidak boleh ditumpuk
/ disimpan di site
2). Pelaksanaan pembongkaran, sebelumnya harus yakin akan kesiapan lokasi dan
segala akibat yang mungkin akan timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran, persetujuan izin memulai pelaksanaan pekerjaan setelah
pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas dan Pelaksana
Pekerjaan.
a). Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan
aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara atau getaran
yang mempengaruhi lingkungan sekelilingnya. Pembongkaran harus memenuhi
syarat yang telah ditentukan, kebersihan , keamanan atau persyaratan lainnya.
b). Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bagian
bangunan yang tidak dibongkar maupun kesiapan pekerjanya. Bagian yang tidak
dibongkar harus tetap utuh dan bila terjadi kerusakan menjadi tanggung jawab
pelaksana pekerjaan.

b. Pekerjaan perlindungan instalasi existing


1). Pekerjaan ini meliputi instalasi existing yang berada di dalam Tapak Proyek dan
dinyatakan oleh Pengguna Jasa/Perencana masih berfungsi. Dalam hal ini
Penyedia jasa harus menjaga dan memeliharanya dari gangguan/cacat.
2). Kabel dan pipa existing yang masih berfungsi harus dilindungi buis beton ½ 
30 cm.
3). Apabila jalur instalasi existing yang masih berfungsi harus dipindahkan, maka
Penyedia jasa harus melakukan pekerjaan ini sesuai dengan putusan tertulis dari
Pengguna Jasa/Perencana
c. Pekerjaan Penentuan Peil Dasar Bangunan atau P  0.00 dan Pemasangan
Bouwplang
1). P  0.00 finishing Arsitektur adalah peil Lantai Dasar/Ground Floor Bangunan
Rencana
2). Untuk pekerjaan pagar halaman dan saluran air hujan
a). Papan patok ukur/bouwplang dibuat dari kayu Borneo dengan ukuran tebal 3 cm
dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi atasnya. Papan patok ukur
dipasang pada patok kayu Borneo 5/7 yang jarak satu sama lain adalah 1.50 m
tertancap di tanah sehingga tdak dapat digerakkan atau diubah.
b). Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya dan/atau rata
waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Pengguna Jasa/ Perencana.
c). Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Penyedia jasa harus melaporkan
kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan.
d. Pengukuran Tapak
1). Penyedia jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggam-baran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak bangunan yang ada, letak batas-batas tanah dengan menggunakan
alat optik dan sudah ditera kebenarannya oleh pihak yang terkait.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 3
SPESIFIKASI TEKNIS

2). Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan di lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengguna Jasa untuk
dimintakan keputusannya.
3). Instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan
dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan proyek ini,
untuk itu harus dicantumkan dalam gambar pengukuran.
4). Penyedia jasa bertanggungjawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan yang sudah
dilaksanakannya.
5). Gambar pengukuran tapak harus mendapat persetujuan/pengesahan Pengguna Jasa
/MK antara lain memuat :
a). Denah tapak existing.
b). Rencana lokasi Kantor Pengguna Jasa, Kantor Penyedia Jasa, tempat
menyimpan bahan terbuka, tempat menyimpan bahan tertutup, los kerja, sumber
air, reservoir dan MCK.
e. Kantor Pengguna Jasa Lapangan
1. Kantor Pengguna Jasa Lapangan cukup representatip untuk bekerja dan aman untuk
menyimpan dokumen-dokumen proyek selama pelaksanaan proyek.
2. Luas dan peralatan yang harus disediakan untuk Kantor Pengguna Jasa Lapangan
minimal harus memenuhi persyaratan administrasi.
3. Di dalam kantor Pengguna Jasa/MK harus disediakan WC lengkap dengan bak air bersih
secukupnya dan dirawat kebersihannya.

f. Kantor Penyedia jasa dan Los Kerja


1). Ukuran luas kantor Penyedia jasa dan los kerja serta tempat menyimpan bahan bakar,
terserah kepada Penyedia jasa dengan tidak mengabaikan keamanan dan
kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan tempat yang tersedia
sehingga tidak menganggu kelancaran pekerjaan.
2). Khusus untuk tempat menyimpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan
kotak simpan, dipagar dengan dinding papan, sehingga masing-masing bahan tidak
tercampur dengan lainnya.
3). Penyedia jasa tidak diperkenankan :
a). Menyimpan alat/bahan bangunan di luar pagar proyek.
b). Menyimpan bahan-bahan yang ditolak Pengguna Jasa Lapangan karena tidak
memenuhi syarat.

g. Pekerjaan Tanah
1). Pekerjaan Persiapan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan, tenaga kerja, bahan-bahan alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua "pekerjaan tanah",
seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
b. Meliputi pembersihan areal galian, galian tanah untuk seluruh pekerjaan yang
diperlukan dalam bangunan ini, urugan dan pemadatan tanah untuk bangunan
seperti yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Manajemen
Konstruksi.
2) Syarat-syarat Pelaksanaan
2).1.Pekerjaan Pembersihan.
a. Seluruh areal galian dan bangunan dibersihkan dari semua belukar/ semak,

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 4
SPESIFIKASI TEKNIS

sampah yang tertanam, material lain yang tidak diinginkan dan berada dalam
daerah yang akan dikerjakan, harus dibuang keluar site, atas tanggungan
Kontraktor.
b. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa
tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian
hari.
2).2. Pekerjaan Galian Tanah.
a. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan
dalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar
elevasi seperti pada gambar rencana atau yang ditentukan oleh Manajemen
Konstruksi tidak terganggu, jika terganggu Kontraktor harus menggalinya dan
mengu'rug kembali lalu dipadatkan seperti yang telah ditentukan oleh
Manajemen Konstruksi.
b. Semua galian harus dilaksanakan sesuai gambar dan syarat-syarat yang
ditentukan menurut keperluan.
c. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini
harus digali kembali, dan akar-akar tersebut dikeluarkan, sedang lubang-
lubang tadi diisi kembali dengan pasir dan dipadatkan.
d. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa
air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus,
untuk menghindari terkumpulnya air.
e. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap binding tepi galian
agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau
penunjang sementara atau lereng yang cukup.
f. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan
terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali/ berbatasan dengan lubang
galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada bangunan
tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami
kerusakan.
g. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, serelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari area kerja.
h. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang
bersih, bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah
urug.
i. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk
dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di
lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita
kerusakan harus direparasi/diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya
sendiri.
j. Bila suatu alat atau fasilitas pelayanan umum yang sedang ditemui di
lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan cara lain
yang dapat diketahui oleh Kontraktor dan ternyata memerlukan perlindungan
atau pemindahan, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil
setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 5
SPESIFIKASI TEKNIS

berlangsung tersebut tidak terganggu.


k. Bila pekerjaan fasilitas pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan
Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang
dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.
Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah
tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar
lapangan ketempat yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi atas
tanggungan Kontraktor.
2).3. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan.
a. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik.
b. Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Manajemen Konstruksi.
c. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah-sampah
harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk itu adalah
tanggung jawab Kontraktor.
d. Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka lapisan tanah urug
dilakukan lapis demi lapis, setiap lapis maksimum tebal 10 cm,
disiram/dibasahi diratakan dan dipadatkan, hingga mencapai peil urugan yang
disyaratkan.
e. Bahan yang digunakan untuk tanah urugan dari jenis tanah silty clay yang
bersih tanpa potongan-potongan bahan-bahan yang bisa lapuk serta bahan
batuan yang telah di pecah-pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut
tidak boleh lebih besar dari 15 cm.
f. Disyaratkan agar supaya semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan
urugan, terdiri dari mutu yang terbaik yang dapat diperoleh.
g. Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis-lapis
dengan maximum 30 cm untuk setiap lapisan dan dipadatkan s/d CBR 15 %
sebelum lapisan berikutnya.
h. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat
pemadat/compactor "vibrator type" yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.
Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil tingkat kepadatan/ CBR 15%
pada Modified Proctor 95%.
Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan Modified
Proctor tersebut diatas, Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan
maksimum terhadap kadar air optimum minimal satu kali untuk setiap jenis
tanah yang dijumpai dalam tabung gelas atau plastik untuk bukti
penunjukan/referensi dan diberi label yang berisikan nomor contoh,
kepadatan kering maksimum dan kadar air optimumnya. Penelitian harus
mengikuti prosedur yang umum dipakai yaitu ASTM D-1557-70.
i. Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan seiama pekerjaan tanah
supaya daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
j. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu-batu
yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori harus diisi dengan

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 6
SPESIFIKASI TEKNIS

batu-batu kecil dan tanah yang dipadatkan.


k. Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ketempat
pembuangan yang ditentukan oleh Manajemen Konstruksi. Jika material
galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan dari tempat lain,
tanpa tambahan biaya.
2).4. Pengujian Mutu Pekerjaan.
a. Manajemen Konstruksi harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah
dapat dilaksanakan untuk menentukan kepadatan relatip yang sebenarnya di
lapangan.
b. Jika kepadatan dilapangan kurang dari 95% dari kepadatan maksimum, maka
Kontraktor harus memadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai
memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak kurang dari 95% dari kepadatan
maksimum di laboratorium, jika perlu fill material diganti.
c. Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM D-1556-70
atau prosedur lainnya yang disetujui Manajemen Konstruksi. Semua biaya
untuk pemeriksaan di laboratorium menjadi beban Kontraktor.

Pasal 4
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL


a.LINGKUP PEKERJAAN

a.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-
aiat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasii
pekerjaan yang bermutu baikdan sempurna.
a.2. Meliputi pekerjaan beton praktis, seperti : sloof, kolom, ring balok, neut kosen, angkur
beton setempat, piat meja, serta seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
b. PERSYARATAN BAHAN
b.1. Semen Portland :
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas
persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian/ seluruhnya
tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
b.2. Pasir Beton.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur
dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan
dalam PBI 1971.
b.3. Koral Beton / Split.
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/ penimbunan pasir dan

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 7
SPESIFIKASI TEKNIS

koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua bahan
tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
b.4. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali
dan bahan-bahan organis / bahan lainnya yang dapat merusak beton dan harus memenuhi
NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Manajemen Konstruksi dapat minta kepada
Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.
b.5. Besi Beton.
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas dari cacat
seperti serpih-serpih dan sebagainya. Penampang besi adalah bulat dan memenuhi syarat-
syarat PBI 1971. Kontraktor diwajibkan, bila dipandang perlu untuk memeriksa mutu besi
beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
b.6. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
1. Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai.
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971; NI-2.
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961; NI-5.
4. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972; NI-8.
5. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
6. Ketentuan-ketentuan Umum Untuk Pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Urn urn (A.V.)
no 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 14571.
7. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Manajemen Konstruksi.
8. Standard Normalisasi Jerman (D.I.N.).
9. American Society for Testing and Material (A.S.T.M).
10. American Concrete Institute (A.C.I).

c.PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Mutu Beton :
Mutu beton yang digunakan adalah : ketentuan lain sesuai dengan PBI-1971.
b. Pembesian :
1. Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada PBI-1971.
2. Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi.
3. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah
tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan dengan memasang
beton decking sesuai dengan ketentuan dalam PBI-19771.
4. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Manajemen Konstruksi.
c. Cara Pengadukan :
1. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
2. Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh
Manajemen Konstruksi dan tercapai mutu pekerjaan seperti yang ditentukan dalam
uraian dan syarat-syarat. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 8
SPESIFIKASI TEKNIS

dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum
30 mm dan maksimum 75 mm.
d. Pengecoran Beton :
1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Manajemen Konstruksi.
3. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat
pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral / split yang dapat memperlemah
konstruksi.
4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka
tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Manajemen Konstruksi.
e. Pekerjaan Acuan/Bekisting.
1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan
seperti dalam gambar. Dari papan jenis kayu yang memenuhi persyaratan dalam NI-2
pasal 5.1.
2. Acuan harus dipasang sedemikian trupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
3. Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti
tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran
dilakukan serta harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
4. Tiang-tiang acuan harus di atas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan
perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu. Tiang-tiang yang
digunakan dari kayu dolken diameter 80 -100 mm atau kaso 50/70 mm.
5. Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang papan / balok secara
cross.
6. Pembukaan acuan baru harus dibuka setelah memenuhi syarat-syarat yang
dicantumkan dalam PBI-1971.
7. Kayu yang dipakai adalah papan atau multiplex dengan teba! 25 mm. 8 Penggunaan
Bekisting (Formwork) harus sesuai dengan petunjuk / spesifikasi pabrik.
f. Kawat Pengikat.
Kawat pengikat besi beton / rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat lebih besar atau sama-dengan 0.40 mm. Kawat pengikat besi beton / rangka
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun-1971).
g. Pekerjaan pembongkaran Acuan / Bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan ijin tertulis
dari Manajemen Konstruksi. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan
perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari Manajemen
Konstruksi.
h. Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai
dengan saat-saat penyerahan (selesai).
i. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-
syarat apapun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku baik
dalam negeri maupun luar negeri.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 9
SPESIFIKASI TEKNIS

j. Sebeium pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material :


besi, koral, pasir, PC untuk mendapat persetujuan dari Manajemen Konstruksi.
k. Kontraktor harus melakukan pengujian atas besi / kubus beton di laboratorium yang akan
ditunjuk kemudian.
l. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil benda uji berupa
kubus / silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat-syarat / ketentuan dalam PBI-1971.
Pembuatannya harus disaksikan oieh Manajemen Konstruksi dan diperiksa di laboratorium
konstruksi beton yang ditunjuk Manajemen Konstruksi. Jumlah dan Frekwensi pembuatan
kubus serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan PBI-1971.
m. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran.
n. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan
lain.
o. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
p. Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu dibasahi dengan
air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai dengan ketentuan dalam PBI-
1971).
q. Bagian-bagian yang tertanam dalam beton :
1. Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton bertulang.
2. Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.
r. Sparing Conduit dan pipa-pipa :
1. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
2. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan bila
tidak ada dalam gambar, maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan
dari Manajemen Konstruksi.
3. Bilamana sparing-sparing (pipa, counduit dan lain-lain) berpotongan dengan tulangan
besi, maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Manajemen
Konstruksi.
4. Semua sparing-sparing (pipa, counduit) harus dipasang sebelum pengecoran dan
diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
5. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran.
s. Hal-hal lain (Miscellaneous Items)
1. Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang harus dibeton sebagai bekas jalan kerja
sewaktu pembetonan. Digunakan mutu beton seperti yang ditentukan dan dengan
penghalusan permukaannya.
2. Untuk pekerjaan lantai beton, harus ditrowel sehingga diperoleh permukaan lantai yang
betul-betul rata. Sesudah selesai ditrowel, jika ada permukaan lantai beton yang akan
dicat, maka lantai beton harus betul-betul kering sempurna dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pengecatan.
3. Untuk pekerjaan dinding / kolom lepas cetak yang harus dicat, dilakukan dengan
pengecatan cat emulsi pada saat beton sudah kering sempurna dan memenuhi syarat
untuk dicat.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 10
SPESIFIKASI TEKNIS

B. PEKERJAAN BESI NON STRUKTURAL


a. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasii pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi antara lain :
1. Pengadaan dan pemasangan beugel-beugel talang, klem-klem down pipe, pelat klem-
klem sambungan rangka, dari bahan galvanized steel.
2. Bahan penggantung rangka plafond dari besi diameter 6 mm dilengkapi dengan wartel
moer dan klem pada rangka plafond (klem besi strip 1/4" x 1" bentuk U) dan dipasang
sesuai dengan gambar dan atas petunjuk Manajemen Konstruksi, tiap jarak 90 cm.
Pemasangan pada bidang beton dikaitkan pada angker-angker beton (Philips red head /
Ramset) atau ditanam dalam hpt-nn
b. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1. Sambungan.
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku ketentuan
sebagai berikut:
1. Hanya diperkenankan satu sambungan.
2. Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul (full penetration
butt weld).
2. Pemasangan percobaan (trial erection).
Bila dipandang perlu oleh Manajemen Konstruksi, Kontraktor wajib melaksanakan
pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang
tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh
Manajemen Konstruksi. Pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan
Manajemen Konstruksi.
3. Pengecatan.
1. Semua bahan konstruksi baja harus di cat. Sebelum di cat semua permukaan baja harus
bersih dari kotoran- kotoran atau minyak-minyak. Pembersihan harus dilakukan dengan
sikat besi mekanis (mechanical wire brushing).
2. Cat dasar adalah cat zinc chromate produk ICI, atau setara. Pengecatan dilakukan satu
kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak
boleh di cat.
3. Cat akhir adalah cat zinc chromate (synthetic super gloss paint) produk ICI, atau setara.
Pengecatan dilakukan satu kali atau lebih di lapangan sampai menutup sempurna.
4. Pemasangan akhir (final erection).
1. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam keadaan
baik. Bagian-bagian di mana tidak dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana
mestinya, sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk karena
kesalahan penanganan atau pengangkutan, maka keadaan itu harus segera dilaporkan
kepada Manajemen Konstruksi, untuk mendapatkan persetujuan cara perbaikan dan
pemecahannya, yang dapat dilakukan di lapangan atau di work shop. Meluruskan pelat
dan besi siku atau bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan cara yang disetujui. Segala
biaya sebagai akibat dari hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 11
SPESIFIKASI TEKNIS

2. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya. Kantong air pada konstruksi yang
tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan Waterproofing yang telah disetuju.
3. Setiap komponen harus diberi kode (marking) yang sesuai dengan gambar pemasangan.
Komponen harus diberi kode sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
4. 'Baut-baut, baut angker, baut hitam dan lain-lain harus disediakan dan harus dipasang
sesuai dengan gambar detail.

C. PEKERJAAN DINDING
1.PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA
a.LINGKUP PEKERJAAN

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik.

2) Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar. Harus sesuaistandar :

1) Batu bata harus memenuhi NI-10


2) Semen Portland harus memenuhi NI-8
3) Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2
4) Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9

b. PERSYARATAN BAHAN
Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. lokal dengan kualitas terbaik yang
disetujui Perencana/Konsultan Pengawas, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm.Bata
harus baru, terbakar, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai dengan persyaratan yang
berlaku.

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN

1) Pasangan batu bata merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 5 pasir


pasang.
2) Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof
sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah
setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar
menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan
campuran 1 pc : 3 pasir pasang.
3) Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
4) Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
5) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
6) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24
lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
7) Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan
balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok
diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 12
SPESIFIKASI TEKNIS

8) Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak


diperkenankan.
9) Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm jarak
75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali
ditentukan lain.
10) Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%. Bata
yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.

2. PEKERJAAN PLESTERAN
a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding /
tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan plesteran itu sendiri
pada dinding yang akan diselesaikan dengan cat, satu dan lain hal sesuai
dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi penyelesaian dinding.

b. PERSYARATAN BAHAN
1). Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus meme-nuhi persyaratan
seperti pada semen untuk konstruksi beton, satu dan lain hal sesuai dengan NI-8.
Merk / hasil produksi pabrik dari semen untuk pekerjaan ini akan ditentukan
kemudian.
2). Pasir yang harus digunakan ini harus halus dengan warna asli. Satu dan lain
hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI-3 pasal 14 dan setelah
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa / Pengawas Lapangan.
3). Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut diatas satu dan lain hal dengan pasal
10 dari NI-3.

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara
pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 menit.
2). Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran adukan kedap air yaitu 1 PC : 3
Pasir. Dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan batu bata yang tertanam
dalam tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau lantai.
3). Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir. Adukan plesteran ini untuk menutup
semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian dalam bangunan terkecuali
dinyatakan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
4). Plesteran kedap air adalah campuran 1PC : 3 Pasir. Adukan plester ini untuk menutup
semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian luar/tepi bangunan, semua
bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan batu bata seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
5). Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini adalah
pekerjaan finishing yang dilaksanakan setelah aduk plesteran sebagai lapisan dasar
berumur 7 (tujuh) hari / sudah kering benar.
6). Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 13
SPESIFIKASI TEKNIS

7). Terkecuali untuk braben, permukaan semua aduk plesteran harus diratakan.
Permukaan plesteran tersebut, khususnya plesteran halus, harus rata, tidak
bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga /berlobang, tidak mengandung
kerikil ataupun benda lain yang membuat cacat.
8). Sebelum pelaksanaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan beton,
permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa begisting kemudian
diketrek/scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat begisting atau formtie
harus tertutup aduk plesteran.
9). Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan batu bata dan
beton yang akan difinish dengan cat.
10). Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin keramik
dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material finishing tersebut.
Pekerjaan ini tidak berlaku apabila bahan finishing tersebut cat.
11). Ketebalan plesteran minimal 10 mm, maksimal 25 mm. Jika ketebalan melebihi 30
mm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang diikatkan ke pemukaan
pasangan batu bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat daya lekat
plesteran.
12). Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pen-cembungan
bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap jarak 2 m.
13). Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlang-sung dengan wajar,
tidak secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari langsung dengan
bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan
tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Penyedia jasa
harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai
jenuh. Jika terjadi keretakan, Penyedia jasa harus membongkar dan memperbaiki
sampai hasilnya dinyatakan diterima Pengguna Jasa/ Konsultan MK.
14). Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
15). Khusus untuk dinding pasangan batu bata pada Peturasan lantai atas, sebelum
pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, harus diberi lapisan kedap air setinggi 40 cm
dari peil finish lantai bersangkutan.

3. PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK DINDING


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam Gambar Kerja untuk melakukan pekerjaan pemasangan dinding keramik.
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Bahan lantai keramik yang digunakan adalah:
a). Jenis : Glazed Ceramic Tile
b). Ukuran : 20 x 20 cm DAN 30X30 Keramik Roman
atau sesuai Gambar Kerja
c). Produk : ROMAN,
d). Bentuk : Sudut, jenis dan ukuran disesuaikan dengan
jenis keramik
e). Ketebalan : Minimum 5 mm
f). Daya resap : 1%
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 14
SPESIFIKASI TEKNIS

g). Kekerasan : minimum 5 scala Mohs


h). Kekuatan tekan : minimum 900 kg/cm
i). Daya tahan : Minimum 350 kg/m2
lengkung : Tingkat I extruded single firing, tahan
j). Mutu terhadap asam dan basa
: Konsisten terhadap PVBB 1970 NI-3
k). Chemical resistant : Grout semen berwarna /IGI grout
l). Bahan pengisi : Adukan dengan campuran 1 PC : 5 Pasir
m). Bahan perekat ditambah bahan perekat/carofix
: Akan ditentukan kemudian
n). Warna
2). Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, Peraturan Keramik Indonesia NI-19, PVBB 1970 dan PVBI 1982.
3). Semen Portland yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam PVBB 1970 NI-3, PBI 1971 dan ASTM.
4). Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu
Penyedia jasa menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa/Perencana, baik mengenai mutu/kualitas maupun terhadap warna.

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasaagar meneliti gambar-
gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia jasauntuk
membuat shop drawing menggambarkan mengenai system pemasangan dan juga pola
pemasangan keramik.
2). Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3). Sebelum memulai pemasangan keramik, maka harus dilakukan perendaman
terlebih dahulu dengan air hingga jenuh.
4). Campuran adukan perekat/spesi menggunakan campuran 1PC: 3 Pasir dan
ditambahkan perekat seperti yang telah disyaratkan di atas atau dapat juga
menggunakan Aci PC murni dengan ditambahkan bahan perekat.
5). Pada saat pemasangan bahan keramik harus merupakan satu bidang permukaan
yang benar-benar rata, tidak bergelombang.
6). Pola arah awal pemasangan dinding keramik harus sesuai dengan yang tertera dalam
Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Pengguna Jasa/Perencana. Pada saat
pemasangan keramik agar diperhatikan lubang instalasi dan drainase.
7). Jarak antara unit pemasangan keramik satu sama lainnya (siar-siar) harus sama
lebarnya maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus, yang
sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku-siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
8). Siar-siar diisi dengan bahan pengisi yang bermutu baik, dari bahan seperti yang
disyaratkan di atas, warna ditentukan kemudian.
9). Pemotongan unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik atau alat pemotong keramik yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa/ MK.
10). Keramik yang telah terpasang harus dibersihkan dari segala kotoran/ noda yang
menempel pada permukaan keramik hingga benar-benar bersih.
11). Keramik yang telah terpasang agar dihindarkan dari beban/sentuhan selama 2 x 24
jam dan dihindarkan dari kemungkinan cacat-cacat akibat pekerjaan lain.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 15
SPESIFIKASI TEKNIS

4. PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM BOARD


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjan pemasangan dinding gypsumboard
pembatas ruang dan atau seperti yang ditunjukkan Gambar Kerja.
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Spesifikasi gypsumboard
a). Jenis : Gypsumboard double sided
b). Tebal : 12 mm
c). Produk : Jaya Board atau setara
d). Ukuran : 1200 x 2400 mm
e). Fire rating : 1 jam
2). Rangka dinding dari besi hollow 40x40 seperti yang tertera dalam Gambar Kerja.
c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasaagar meneliti gambar-
gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia jasa untuk
membuat shop drawing menggambarkan mengenai system pemasangan (sesuai
rekomendasi pabrik pembuat) dan juga pola pemasangan dinding gypsum board.
2). Pada pekerjaan dinding ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat berkaitan.
3). Sebelum dilaksanakan pemasangan dinding, pekerjan lain yang terletak di dalam
dinding tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara lain elektrikal
(saklar dan stop kontak), dan perlengkapan instalasi lain yang diperlukan.
4). Apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar
rencana dinding, maka harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain.
Untuk detail pemasangan, Penyedia jasa harus berkonsultasi dengan Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
5). Dinding yang terpasang harus tegak lurus, kokoh dan rapi.

5. PEKERJAAN PEMASANGAN PANEL ALUMINIUM KOMPOSIT


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan dinding panel aluminium komposit
meliputi pembungkus kolom luar seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam Gambar
Kerja.

b. PERSYARATAN BAHAN
1). Material penutup dinding adalah berupa aluminium composite panel dari bahan
polyethylene ditempatkan diantara dua permukaan aluminium setebal 0.5 mm.
2). Spesifikasi teknis
a). Bahan : Allumunium Composite
b). Tebal : 4 mm
c). Berat : 5 - 6 kg/m2

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 16
SPESIFIKASI TEKNIS

d). Bending Strength : 45 – 60 kg/5 mm


e). Heat Deformation : 200C
f). Sound Insulation : 24 – 39 db
g). Finished : Flourocarbond factory finished
h). Warna : Lihat gambar (sesuai yang disetujui)
i). Allumunium Skin Thickness : 0,5 mm
j). Allumunium Alloy : 5005
k). Coating Type : PFDF
l). Rangka : ALLUMUNIUM
.

3). Bahan Composite tidak mengandung racun (non toxic).

4). Bahan Composite harus dalam kadaan rata, warna akan ditentukan kemudian

5). Produk : SEVEN, ALPOLIC, ALUCOBON

6). Contoh- contoh

Kontraktor harus menyerahkan contoh – contoh bahan ke direksi untuk mendapatkan


persetujuan

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-
gambar dengan kondisi di lapangan.
2). Kontraktor agar terlebih dulu membuat shop drawing lengkap petunjuk dari
Direksi/Pengawas Lapangan meliputi gambar denah lokasi, ukuran, bentuk dan
kualitas bahan untuk disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
3). Prosedure penyimpanan, pengakutan dan pemasangan atap/dinding aluminium
composite panel harus mengikuti semua prosedur yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat.
4). Pemasangan aluminium composite panel ini harus dikerjakan oleh tenaga ahli
untuk bidang pekerjaan ini.
5). Hasil yang diharapkan rapi, bersih, tidak cacat, tidak ada noda, tidak bergelombang.
6). Ketidaksempurnaan pekerjaan ini menjadi tanggungjawab kontraktor dan perbaikan
untuk itu tidak menjadikannya pekerjaan tambah.

D. PEKERJAAN LANTAI

1. PEKERJAAN PEMASANGAN LANTAI KERAMIK


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam Gambar Kerja untuk melakukan pekerjaan pemasangan lantai keramik.
b. PERSYARATAN BAHAN

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 17
SPESIFIKASI TEKNIS

1). Bahan lantai keramik yang digunakan adalah :


a). Jenis : Glazed Ceramic Tile
b). Ukuran : 30X30 cm atau 40X40 sesuai Gambar
Kerja
c). Produk :
d). Bentuk : Merek Roman
Sudut, jenis dan ukuran disesuaikan dengan
e). Ketebalan : jenis keramik
f). Daya resap : Minimum 5 mm
g). Kekerasan : 1%
h). Kekuatan tekan : minimum 5 scala Mohs
i). Daya tahan : minimum 900 kg/cm
lengkung Minimum 350 kg/m2
j). Mutu : Tingkat I extruded single firing, tahan
terhadap asam dan basa
k). Chemical resistant : Konsisten terhadap PVBB 1970 NI-3
l). Bahan pengisi Grout semen berwarna /IGI grout
m). Bahan perekat : Adukan dengan campuran 1 PC : 5 Pasir
: ditambah bahan perekat/carofix
n). Warna Akan ditentukan kemudian
:
2). Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM,
Peraturan Keramik Indonesia NI-19, PVBB 1970 dan PVBI 1982.
3). Semen Portland yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam PVBB 1970 NI-3, PBI 1971 dan ASTM.
4). Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu
Penyedia jasa menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa/ MK, baik mengenai mutu/kualitas maupun terhadap warna.
c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasaagar meneliti gambar-
gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia jasa untuk
membuat shop drawing menggambarkan mengenai system pemasangan dan juga pola
pemasangan keramik.
2). Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3). Campuran adukan perekat/spesi menggunakan perekat adhesive .
4). Pada saat pemasangan bahan keramik harus merupakan satu bidang permukaan yang
benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah
basah dan teras.
5). Pola arah awal pemasangan lantai keramik harus sesuai dengan yang tertera dalam
Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Pengguna Jasa/Perencana. Pada saat
pemasangan lantai keramik agar diperhatikan lubang instalasi dan drainase/bak
kontrol.
6). Jarak antara unit pemasangan lantai keramik satu sama lainnya (siar-siar) harus
sama lebarnya maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus,
yang sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku-siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
7). Siar-siar diisi dengan bahan pengisi yang bermutu baik, dari bahan seperti yang
disyaratkan di atas.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 18
SPESIFIKASI TEKNIS

8). Pemotongan unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik atau alat pemotong keramik yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa/ MK.
9). Keramik yang telah terpasang harus dibersihkan dari segala kotoran yang menempel
pada permukaan keramik hingga benar-benar bersih.
10). Keramik yang telah terpasang agar dihindarkan dari beban/ sentuhan selama 2 x 24
jam dan dihindarkan dari kemungkinan cacat-cacat akibat pekerjaan lain.

2. PEKERJAAN PEMASANGAN LANTAI HOMOGENIOUS TILE


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi seluruh pemasangan keramik homogeneus pada
koridor atau detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam Gambar Kerja .
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Bahan lantai keramik yang digunakan adalah :
a). Jenis : Homogeneus tile
b). Ukuran 60 x 60 cm atau sesuai Gambar Kerja
c). Produk : niro granite,Granitto
d). Bentuk Sudut, jenis dan ukuran disesuaikan
: dengan jenis keramik
e). Ketebalan Minimum 5 mm
f). Daya resap : ± 0,06 %
g). Kekerasan : minimum 7 - 8 scala Mohs
h). Bending strenhgt : minimum 450 kg/cm²
i). Tingkat abrasi : < 125 mm3
permukaan
j). Mutu : Tingkat I extruded single firing, tahan
terhadap asam dan basa
k). Chemical resistant : Konsisten terhadap PVBB 1970 NI-3
l). Bahan pengisi : setara ABA grout, PM-500 Prime Mortar
m). Bahan perekat : Tile adhesive setara ABA, PM-420 Prime
Mortar
n). Warna : Akan ditentukan kemudian
2). Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, Peraturan Keramik Indonesia NI-19, PVBB 1970 dan PVBI 1982.
3). Semen Portland yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam PVBB 1970 NI-3, PBI 1971 dan ASTM.
4). Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu
Penyedia jasa menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa/ MK, baik mengenai mutu/kualitas maupun terhadap warna.
c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti gambar-
gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia jasa untuk
membuat shop drawing menggambarkan mengenai system pemasangan dan juga pola
pemasangan keramik.
2). Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3). Campuran adukan perekat/spesi menggunakan perekat adhesive .

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 19
SPESIFIKASI TEKNIS

4). Pada saat pemasangan bahan keramik harus merupakan satu bidang permukaan yang
benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah
basah dan teras.
5). Pola arah awal pemasangan lantai keramik harus sesuai dengan yang tertera dalam
Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Pengguna Jasa/ MK. Pada saat
pemasangan lantai keramik agar diperhatikan lubang instalasi dan drainase/bak
kontrol.
6). Jarak antara unit pemasangan lantai keramik satu sama lainnya (siar-siar) harus
sama lebarnya maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus,
yang sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku-siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
7). Siar-siar diisi dengan bahan pengisi yang bermutu baik, dari bahan seperti yang
disyaratkan di atas.
8). Pemotongan unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik atau alat pemotong keramik yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa/ MK.
9). Keramik yang telah terpasang harus dibersihkan dari segala kotoran yang menempel
pada permukaan keramik hingga benar-benar bersih.
10). Keramik yang telah terpasang agar dihindarkan dari beban selama 2x 24 jam dan
dihindarkan dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.

3. PEKERJAAN WATERPROFING
a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehinga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan waterprofing pada lantai
atap atau sperti ditunjukkan pada gambar

b. PERSYARATAN BAHAN
1). Bahan harus sesuai dengan standard yang ditentukan oleh pabrik dan standard-
standard lainnya, seperti NI-3, ASTM D, ASTM UNI, UEAtc.
2). Bahan waterproofing dari jenis Non ekspose
3). Bahan adalah waterproofing coating semen base yang terbuat dari Polimer dan semen
yang dicampur jadi satu
4). Jenis bahan yang digunakan produk Brushbond flex eks FOSROC, Sikatop 109
elasto eks SIKA, Master sheal 555 BASF.
5). Komposisi pemakaian adalah 1,6 Kg material waterproofing untuk 1 m2.
6). Perlindungan terhadap waterprofing menggunakan screed dengan perbandingan 1 Pc
: 2 Psr + tulangan susut kawat ayam.

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Persiapan Permukaan.
a). Permukan plat beton yang akan diberi lapisan waterprofing harus benar-
benar bersih, bebas dari minyak, debu serta tonjolan-tonjolan tajam yang
permanen dari tumpahan atau cipratan adukan dan dalam kondisi kering
(baik dalam arti kata kering leveling screed maupun kering permukaan).
b). Khusus untuk lantai atap lapisan screed dan water proofing existing harus
dibongkar sebelum dilakukan pemasangan waterproofing yang baru.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 20
SPESIFIKASI TEKNIS

c). Semua pertemuan 90° atau sudut yang lebih tajam harus dibuat tumpul, yaitu
penutup sepanjang sudut tersebut dengan aduk kedap air 1 Pc :2 Psr atau
seperti tercantum dalam gambar kerja.
d). Dalam leveling screed digunakan campuran kedap air 1Pc: 2 Psr, dibentuk
menggunakan benang waterpass arah kemiringannya (arah kemiringan menuju
ke lubang-lubang talang dan floordrain ± 1%)
e). Khusus lapisan screed pada bagian atap dan talang beton harus
menggunakan tulangan susut wire mesh yang terpasang di tengah ketebalan
screed dan sebelum dipasang harus didatarkan dulu sehingga tidak melengkung.
f). Screed dipasang mengikuti pola-pola yang sudah ditentukan dan diratakan
permukaannya (dihaluskan) dengan menggunakan roskam, digosok sedemikian
rupa dengan roskam tadi sehingga gelembung-gelembung udara yang
terperangkap di dalam adukan sceed dapat keluar.
g). Dalam kondisi setengah kering, screed tadi langsung ditaburi semen sambil
digosok lagi dengan roskam besi sehingga merata. Setelah lapisan sreed
kering tidak boleh diaci.
h). Setelah kering udara ± 24 jam, sceed baru ini harus dilindungi dari
kemungkinan pecah-pecah rambut dengan jalan menutupi permukaan
atasnya dengan karung goni yang sudah dibasahi air terlebih dahulu dan
dijaga kondisi basahnya.
i). Waktu yang diperlukan untuk keringnya screed ini minimal 7 (tujuh) hari
dalam kondisi cuaca cerah. Untuk cuaca buruk(hujan) tidak termasuk dalam
perhitungan waktu pengeringan screed.
2). Lapisan Waterproofing
a). Permukaan beton yang akan dipasang waterproofing harus dalam keadaan
kering, bebas dari kotoran dan debu.
b). Bahan waterproofing yang sudah dicampur dikuaskan di atas permukaan beton
sebagai lapisan pertama.
c). Pekerjaan coating yang ke dua dilakukan setelah tenggang waktu ± 2 (dua)
jam dari pekerjaan pertama.
d). Pekerjaan coating yang ke tiga dilakukan setelah tenggang waktu ± 2 (dua)
jam dari pekerjaan ke dua.
e). Pelaksanaan waterproofing pada daerah talang (roof drain) masuk ke dalam
talang sepanjang ± 10 cm.
f). Pada pelaksanaan waterproofing ini, harus dilindungi dari sengatan matahari
dengan menggunakan tenda-tenda.
g). Waterproofing yang sudah terpasang tidak boleh terinjak-injak apalagi oleh
sepatu atau alas kaki yang tajam. Penyedia jasa harus melindungi dan
melokalisir daerah yang sudah terpasang waterproofing ini. Pada daerah
lisplang beton, waterproofing harus dipasang mengikuti bentuk lisplang.
h). Penyedia jasa harus menghentikan pekerjaan apabila terjadi hujan dan
melanjutkan kembali setelah benar-benar kering.
3). Lapisan Pelindung
a). Setelah waterproofing terpasang, maka di atas permukaannya diberi lapisan
perlindungan screed (perbandingan 1 Pc dan 3 Pasir), setebal minimal 5 cm
dengan menggunakan tulangan susut kawat ayam yang terletak di tengah-
tengah adukan screed.
b). Lapisan screed ini permukaan ini sloping kemiringan 1 % kearah gutter dengan
minimal ketebalam 5 cm

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 21
SPESIFIKASI TEKNIS

c). Untuk mengatur jarak/ketebalan screed, harus digunakan beton decking


setebal 1,5 cmm tiap jarak 0.5 m.
d). Permukaan screed ini dihaluskan dengan roskam pada saat kondisi screed
setengah kering dengan jalan menaburkan semen dan menggosoknya hingga
licin.
e). Setelah semua pemasangan lapisan waterproofing dan sebelum palaksanaan
lapisan pelindung, Penyedia jasa harus melaksa-nakan pengujian kebocoran
(test rendam) terutama untuk permukaan horizontal plat atap. Cara pengujian
adalah dengan menuangkan air ke area yang tertutup lapisan waterproofing
hingga ketinggian air minimum 50 mm dan dibiarkan selama 3 x 24 jam. Beri
tanda bagian-bagian yang tidak sempurna atau bocor. Untuk plat atap yang
miring harus dibagi menjadi beberapa segmen agar genangan air tidak
perlu tinggi di titik plat terendah.
f). Penyedia jasa wajib mengadakan pengamanan dan perlindungan terhadap
pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemung-kinan pergeseran, lecet
permukaan atau kerusakan lainnya. Apabila terdapat kerusakan yang
disebabkan oleh kelalaian Penyedia jasa baik pada waktu pekerjaan ini
dilaksanakan maupun pada saat pekerjaan telah selesai, maka Penyedia
jasa harus mengganti bagian yang rusak tersebut sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Pengguna Jasa/MK. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan
ini adalah tanggung jawab Penyedia Jasa.
g). Garansi
Penyedia jasaharus memberikan jaminan tertulis terhadap pekerjaan
pemasangan waterproofing ini selama jangka waktu 10 ( sepuluh) tahun.
5. PEKERJAAN LANTAI SCREED

a. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
b. Pekerjaan lantai screed meliputi area di atas plat-plat beton, bawah lantai, tangga serta untuk
seluruh detail seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
b. PERSYARATAN BAHAN
a. Semen Portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type I, dari satu hasil produk yang
disetujui Manajemen Konstruksi serta memenuhi syarat- syarat dalam NI-8, SII 0013-81 dan
ASTM C150-78A.
b. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 19S2 pasal 11 dan SII 0404-
80.
c. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P.18-303 dan NZS
3121/1974.
d. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam NT-2, NI-8
dan PUBI 1982.
C. PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
b. Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton, telah

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 22
SPESIFIKASI TEKNIS

dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang memenuhi syarat-
syarat seperti yang telah ditentukan.
d. Lapisan atas / finish lantai screed adalah acian PC tanpa campuran bahan lain, yang
dilapiskan ke seluruh permukaan lantai dan diratakan. Tebal acian minimum 2 (dua) mm
setelah diratakan dan dilicinkan, atau bahan / material lain sesuai yang disebutkan /
disyaratkan dalam gambar detail atau sesuai petunjuk Manajemen Konstruksi.
e. Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang ditentukan
oleh Manajemen Konstruksi, dari adukan 1 PC : 5 pasir. Permukaan lantai screed harus betul-
betul rata, kecuali bila disyaratkan lain, bebas cacat (retak-retak), sehmgga siapdipasang
karpetdan bahan finishing lainnya.
f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed diiakukan, alas lantai screed harus dibersihkan
dengan sikat kawat dan air, supaya agregate muncul dan memberi ikatan yang baik dengan
screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang
disetujui Manajemen Konstruksi. Setelah dibersihkan, alas lapisan dibasahi (semalam) dan
setelah kering dilapis cairan semen (air semen) maximum 20 menit, selanjutnya screed dicor.
g. Untuk screeding daerah yang luas di atas 25 m2 mixing harus mengikuti syarat-syarat mixing
untuk beton (mechanical mixing dan weight batcher harus digunakan).
h. Pengecoran harus diiakukan sekaligus. Untuk daerah yang luas pengecoran mengikuti lajur
selebar 3 (tiga) m dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh diiakukan 24 jam setelah lajur
sebelahnya dicor. Permukaan ujung dari lajur screed yang terdahulu harus dibasahi dahulu
dengan air semen atau dengan diberi Calbond atau bahan lain yang setara sebelum lajur
sebelahnya dicor.
i. Peralatan dan Compaction.
Screed harus di compact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan pada ujung-
ujung yang sering tertinggal. Bila perataan diperlukan (untuk finishing yang membutuhkannya),
maka perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5 jam dan maximum 2,5
jam untuk menghindari pendebuan permukaan screed. Toleransi perbedaan tinggi dalam satu
ruang besar dengan luas 25 m2 maximum 15 mm. Toleransi perbedaan antara 2 jalur
maximum 1 mm. Screed harus ditrowel sehingga diperoleh permukaan yang betul-betul rata.
Setelah ditrowel, permukaan yang memerlukan pengecatan harus ditunggu sampai cukup
kering dan memenu'hi syarat untuk dicat.
j. Screed harus selalu dibasahi selama 7 hari.
k. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat diiakukan minimum setelah 4 (empat)
minggu.

E. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA


1.PEKERJAAN KOSEN ALUMINIUM
a. LINGKUP PEKERJAAN
2). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
3). Pekerjaan ini meliputi kosen pintu exterior/interior, daun pintu/ jendela serta seluruh
detail yang disebutkan dalam Gambar Kerja serta shop drawing dari Penyedia jasa
yang disetujui oleh Pengguna Jasa/ Perencana.
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Spesifikasi Teknis

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 23
SPESIFIKASI TEKNIS

a). Bahan : Dari bahan aluminium framing syetem,


aluminium extrusi sesuai SII extrusi 0695-
82 dan Alloy 6063 ST-5, tidak terbuat dari
scrapt(bahan bekas), dari produk
alexindo,atau indal

b). Aluminium Depht :


4” untuk shop front t = 1,35mm, dan juga 4”
untuk curtain wall atau sesuai gambar
c). Nilai deformasi : kerja, tebal 2 mm
d). Warna profil : diijinkan
maksimal 2 mm
powder coating untuk kosen.
2). Seluruh bagian aluminium berwarna harus datang di lokasi Proyek dilengkapi
dengan bahan pelindung dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa/Perencana.
3). Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai test, minimum 100
kg/m2.
4). Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/jam dan terhadap tekanan air
15 kg/m2 yang harus disertai hasil test.
5). Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses pabrikasi warna, profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu pabrikasi unit-unit
jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehinga dalam
setiap unit didapatkan warna yang sama. Pemotongan profil-profil aluminium
menggunakan mesin potong, mesin punch, drill sedemikian rupa sehinga diperoleh
hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran
sebagai berikut :
a). Untuk tinggi dan lebar 1 mm
b). Untuk diagonal 2 mm.
6). Accessories
Sekrup dari galvanized steel mutu hotdeep kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealent. Ankur-ankur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel
plate tebal minimal 2 mm, dengan laipsan zink tidak kurang dari 13 mikron
sehingga tidak dapat bergeser.
7). Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kosen jendela / bouvenlicht dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkali seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish seperti ashpaltic varnish atau bahan insulation
lainnya.
8). Bahan Penjepit Kaca
Digunakan sealent dari silicont yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik pemasangan product Wacker.
9). Bahan panil kaca daun pintu dan jendela
a). Bahan untuk kaca menggunakan kaca clear absortif tebal 5 mm , 8 mm, 12
mm atau sesuai gambar kerja.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 24
SPESIFIKASI TEKNIS

b). Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk ASAHI atau setaraf type
panasap.

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Semua frame kosen, jendela dan pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti
sesuai ukuran dan kondisi di lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
2). Pemotongan besi hendaknya dijauhkan dari material aluminium untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
3). Pengelasan dibenarkan menggunakan non activated gas (Argon) dari arah dalam
agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
4). Akhir bagian kosen harus isambung dengan kuat dan teliti menggu-nakan sekrup, rivet
dan ankur yang cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai Gambar Kerja.
5). Angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari galvanized steel plate setebal minimal
2 mm dan ditempakan pada interval 600 mm.
6). Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah
antara kaca dan system kosen aluminium ditutup dengan sealent.
7). Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya, maka pemukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
8). Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
9). Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang
melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
10). Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding, diberi sealent
supaya kedap suara dan air.
11). Tepi bawah ambang kosen exterior dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.
12). Daun Pintu/Jendela
a). Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.
b). Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh
ada cacat bekas penyetelan.
c). Untuk daun pintu/jendela panil kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.

2. PEKERJAAN PINTU KACA FRAMELESS


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 25
SPESIFIKASI TEKNIS

2). Pekerjaan pemasangan pintu kaca frameless meliputi seluruh pekerjaan yang
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
b. PERSYARATAN BAHAN.
Bahan untuk pintu kaca frameless di lobby adalah temperad plate glass, tebal 12 mm,
setara produk Asahimas type Panasap. Warna akan ditentukan kemudian.
c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diadakan pengukuran di lapangan
terlebih dahulu.
2). Pemasangan Frameless ini meliputi semua accessories yang diperlukan,
3). Toleransi pemasangan kaca pintu ini terhadap pintu adalah 1 mm sedangkan
lentur adalah 3 mm
4). Kaca tempered yang akan dipasang tidak boleh cacat
5). Daun pintu harus terpasang dengan baik dan sempurna.

3. PEKERJAAN KAYU / PINTU PLYWOOD


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu teak plywood/ formika rangka kayu
seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Bahan Rangka Pintu kayu
a). Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PPKI th
1961), dan persyaratan lain yang tertulis dalam bab material kayu.
b). Kayu yang dipakai harus cukup tua, kering oven dengan rata, bebas dari cacat
seperti retak-retak, mata kayu & cacat lainnya.
c). Kelembaban bahan rangka pintu diisyaratkan 12%
d). Untuk rangka kayu yang dipakai adalah kayu kamper dengan mutu baik,
keawetan kelas I dan kelas I-II.
e). Ukuran pintu dan jendela disesuaikan dengan gambar-gambar dan ukuran
lapangan
2). Bahan panil daun pintu dan finishing
a). Bahan panil daun pintu dari plywood 12 mm dilapis HPL (merek Taco) dan pada
bibir pintu (ketebalan pintu) di beri edging PVC yang warna nya disamakan
dengan warna bidang pintu

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan kayu yang akan diperlihatkan
dan permukaan kayu yang akan dilapis dengan bahan finishing harus diserut
halus dan rata.
2). Proses pengerjaan semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus menggunakan
mesin tanpa kecuali dan tidak diperkenankan mengerjakan di tempat pemasangan.
Persyaratan ini mencakup pula :
a). Setelah penyerutan mesin, baru kemudian diperkenankan dengan
penyerutan tangan.
b). Sambungan tenon, ekor burung, dowel dan sambungan-sambungan lain
harus dikerjakan dengan ketelitian yang tepat terutama untuk bagian yang
diperlihatkan/exposed.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 26
SPESIFIKASI TEKNIS

c). Bila kompenen berjumlah lebih dari 10 buah, maka pemotongan menurut pola
dan pengerjaan assembling harus menggunakan JIG.
3). Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala kerusakan baik
berupa benturan, pecah, retak, noda dan cacat-cacat lain. Apabila hal tersebut di
atas ditemui, maka Kontraktor harus membongkar dan mengganti tanpa
mengurangi mutu. Biaya untuk pekerjaan ini adalah menjadi tanggungjawab
Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

2. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2). Meliputi pekerjaan pemasangan seluruh alat-alat penggantung dan pengunci beserta
assesories lainnya yang dipasang pada pintu dan jendela serta yang disebutkan dalam
gambar.
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Semua Hardware yang digunakan dalam pekerjaan ini dari produk merk CISA,
MARKS atau yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta disetujui
oleh Direksi Pengawas atau Pemberi Tugas.
2). Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
3). Seluruh kunci pintu yang dipasang lengkap dengan anak kunci, masing-masing minimal
2 (dua) buah anak kunci.
4). Engsel swing door memakai engsel koningan ex CISA atau KEND.
Sedangkan floor hings dari Dorma
c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1). Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2). Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian material, bahan pengganti
harus mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan
oleh kontraktor.
3). Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan.
4). Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan atas biaya kontraktor, selama
kerusakan tersebut tidak disebabkab oleh tindakan Pemberi Tugas.
5). Handle / penarik pintu dipasang 100 cm as dari permukaan lantai setempat.
6). Untuk pintu dipasang 3 engsel per daun pintu
7). Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapih dan
lancar dipergunakannya / tidak macet dan sebagainya.

4. PEKERJAAN PINTU DAN PARTISI CUBICAL (TOILET)


a. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan daun pintu dan partisi toilet ini merupakan pekerjaan menggunakan daun pintu panel
dan partisi solid yang dipasang pada ruang daerah basah serta meliputi seluruh detail sesuai yang

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 27
SPESIFIKASI TEKNIS

dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.


c. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci.
b. PERSYARATAN BAHAN
a. Daun pintu dan partisi terbuat dari Bahan parikan press mesin dari PHENOLIC, termasuk rangka,.
Warna ditentukan kemudian.
b. Built in Fittings menggunakan produk pabrikan, yang meliputi accessories, yaitu:
1. Engsel, Surface Mounted Hinges
2. Kunci, Door Knob
3. Bracket dan Bolt
4. Pedestal
c. Segala peralatan pelengkap (sekrup, angkur) hams terbuat dari bahan stainless steel, atau sesuai
yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan/ material yang
digunakan kepada Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuannya.
b. Sebelum melaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
c. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu / partisi di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
d. Harus diperhatikan semua sambungan panel, pintu dan penguat lainnya. Kontraktor harus
memperhatikan dan menjaga kerapihan, serta tidak boleh terjadi noda-noda atau cacat-cacat
bekas penyetelan.
e. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup stainless steel atas persetujuan Manajemen
Konstruksi, tanpa meninggalkan bekas / cacat pada permukaan daun pintu yanq tampak.
f. Penggunaan bahan panel Trespa pada daun pintu harus merupakan lembaran utuh, tidak ada
sambungan.
g. Untuk daun pintu dan panel partisi, setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir
dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

F. PEKERJAAN PLAFON
1. PEKERJAAN PLAFON GYPSUM BOARD
a. LINGKUP PEKERJAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjan pemasangan plafon gypsumboard
atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. PERSYARATAN BAHAN
1) Spesifikasi gypsumboard
a). Jenis : Gypsumboard double sided
b). Tebal : 9 mm
c). Produk : Jaya Board
d). Ukuran : 1200 x 2400 mm
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 28
SPESIFIKASI TEKNIS

e). Fire rating : 1 jam


f). Berat : 10,5 Kg/M2
2). Rangka panel dari bahan Hollow 40x40 seperti ditunjukkan dalam gambar

c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti gambar-
gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia jasa untuk
membuat shop drawing menggambarkan mengenai system pemasangan dan juga pola
pemasangan plafon.
2). Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
dalam pelaksanaannya sangat berkaitan.
3). Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjan lain yang terletak diatas
langit-langit tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara lain
elektrikal, AC, sound system, fire alarm/fire detector, sprinkler dan perlengkapan
instalasi lain yang diperlukan.
4). Apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar
rencana plafond, maka harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang
lain. Untuk detail pemasangan, Penyedia jasa harus berkonsultasi dengan
Pengguna Jasa/ Pengawas Lapangan/Perencana.
5). Langit-langit harus sesuai dengan pola gambar kerja dan wajib diperhatikan terhadap peil
rencana. Rangka yang datar harus rata air.

2. PEKERJAAN PLAFON PVC


a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan panel linear di ruang-ruang sesuai
dengan Gambar Kerja.
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Bahan plat metal
a). Bahan dasar panel PVC sundaplafond.
b). Rangka panel terbuat dari bahan aluminium dengan lapisan enamel warna hitam
dengan takikan untuk penjepit panel.
c). Warna akan ditentukan kemudian (contoh warna agar diajukan oleh
Penyedia Jasa).
d). Nilai deformasi yang diizinkan maksimal 2 mm.
2) Bahan Penggantung
a). Penggantung dari batang/kawat penggantung, adjusment spring dan rangka
panel.
b). Penggantung langit-langit metal dari ukuran dan jarak pemasangan sesuai
dengan Gambar Kerja.
c). Persyaratan bahan penggantung harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.

c. PERSYARATAN PEMASANGAN
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasaagar meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan(ukuran, type plafon, peil, lubang dan membuat contoh
jadi untuk semua detail sambungan).

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 29
SPESIFIKASI TEKNIS

2).
Penyedia jasa agar terlebih dahulu membuat shop drawing lengkap dengan
petunjuk dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan yang meliputi gambar denah
lokasi, merk, ukuran, bentuk dan kualitas.
3). Seluruh rangka langit-langit digantung pada plat beton, atau sesuai Gambar
Kerja, dengan kawat penggantung dari plat besi yang dipaku dengan paku
ramset ke plat beton/balok beton.
4). Semua rangka batang profil untuk rangka langit-langit telah diseleksi dengan
baik, lurus dan rata. Tidak ada bagian yang bengkok, melengkung dan cacat-
cacat lainnya, semua bahan-bahan yang dipasang agar mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
5). Seluruh langit-langit yang terpasang harus rata, lurus dan tidak ada bagian-
bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
6). Hal-hal yang menjadi kendala di lapangan agar segera dilaporkan kepada MK agar
mendapatkan persetujuan sebelum pemasangan.
3. PEKERJAAN PLAFON CALSIBOARD
d. LINGKUP PEKERJAN
3). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
4). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjan pemasangan plafon cALSIBOARD DI
Area toiet atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
e. PERSYARATAN BAHAN
1) Spesifikasi gypsumboard
g). Jenis : kalsiboard ling
h). Tebal : 3,5 mm
i). Produk : KALSI bard
j). Ukuran : 1200 x 2400 mm
k). Fire rating : 1 jam
l). Berat : 13,91 Kg/M2
3). Rangka panel dari bahan Hollow 40x40 seperti ditunjukkan dalam gambar

f. PERSYARATAN PELAKSANAAN
6). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti gambar-
gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia jasa untuk
membuat shop drawing menggambarkan mengenai system pemasangan dan juga pola
pemasangan plafon.
7). Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
dalam pelaksanaannya sangat berkaitan.
8). Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjan lain yang terletak diatas
langit-langit tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara lain
elektrikal, AC, sound system, fire alarm/fire detector, sprinkler dan perlengkapan
instalasi lain yang diperlukan.
9). Apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar
rencana plafond, maka harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang
lain. Untuk detail pemasangan, Penyedia jasa harus berkonsultasi dengan
Pengguna Jasa/ Pengawas Lapangan/Perencana.
10). Langit-langit harus sesuai dengan pola gambar kerja dan wajib diperhatikan terhadap peil
rencana. Rangka yang datar harus rata air.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 30
SPESIFIKASI TEKNIS

G. PEKERJAAN SANITARY
1. SANITARY FIXTURE
a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan alat-alat sanitary pada
ruang-ruang yang tercantum dalam Gambar Kerja.
b. PERSYARATAN BAHAN
1). Sanitary fixtures produk TOTO. Yang dimaksud penyebutan type disini adalah
lengkap dengan accessories seperti standard pabrik.
2). Hand Shower type : TX472 SE
3). Closet duduk type : CW702j / SW 784 JP
4). Closet jongkok type : ce9 :dengan flasing
5). Urinal Muslim type : U-57M
6). Penyekat Urinal type : A-100
7). Wastafel tanam type : LW565
8). Kran dinding :T26-13
9). Zink :ICN 5546 + kran TX609 K
10). Shower :TX465sen
Warna akan ditentukan kemudian
c. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1). Pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati, rapi dan tidak ada percikan
kotoran, seperti adukan semen pada alat-alat tersebut.
2). Apabila fixture tersebut dilengkapi dengan peralatan pelindung terhadap tekanan
balik/pelepas vacuum atmosfir, maka pekerjaan tersebut harus dilakukan.
3). Apabila fixtures tersebut dilengkapi dengan plastik pelindung oleh pabrik, maka
pelindung tersebut baru boleh dibuka pada saat penyerahan pekerjaan dilakukan.
4). Penyedia jasa harus melengkapi fixtures tersebut dengan leher angsa hanya jika
fixtures tersebut belum memiliki leher angsa built in.
5). Seal-seal untuk mengatasi kebocoran, klos-klos penguat dudukan termasuk untuk
kesempurnaan dan berfungsinya peralatan ini.

H. PEKERJAAN PENGECATAN
1. PENGECATAN BATA, PARTISI, PLAFON DAN BESI
a. LINGKUP PEKERJAAN
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a). Pekerjaan pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata, permukaan
beton dan plafon.
b). Pekerjaan pengecatan besi,
c). Dan/atau seperti tercantum dalam gambar kerja.
b. PERSYARATAN UMUM
1). Seluruh pelaksanaan dan bahan untuk pekerjaan ini harus sesuai dengan standard
dan/atau spesifikasi pabrik.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 31
SPESIFIKASI TEKNIS

2). Pabrik dan konraktor harus memberi jaminan minimal selama 5 (lima) tahun
terhitung waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan
cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.
3). Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pengguna Jasa harus diulang dan diganti.
Penyedia jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat
finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Pengguna
Jasa.
4). Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa harus diawasi Tenaga Ahli /
Supervisi dari pabrik pembuat.
5). Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Tapak Konstruksi harus masih
tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat. Penyedia jasa wajib membuktikan
keaslian cat dari produk tersebut iatas mengenai kemurnian cat yang akan
dipergunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test Laboratorium dan
hasil akhir pengecatan. Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Penyedia
Jasa. Hasil test kemurnian harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan
diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk persetujuan pelakanaan.

c. PERSYARATAN TEKNIS
1). Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa wajib melakukan percobaan
pengecatan (mock up). Biaya percobaan ini ditanggung Penyedia Jasa. Hasil
percobaan tersebut harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan
persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.
2). Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap
lapisan jadi/finish minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik.
3). Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia jasa harus menyediakan
peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus
dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
4). Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang
lembab/hujan, berdebu. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat
dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan
tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung
lancar. Didalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Penyedia jasa
harus memakai kipas angin/fan untuk memperlancar pergantian/aliran udara.
5). Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/ vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas/ mutu terbaik.
6). Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan
hanya boleh dilakukan apabila disetujui Pengguna Jasa.
7). Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain
kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengguna Jasa
terkecuali disyaratkan lain dalam Spesifikasi ini.
8). Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan dasar untuk komponen
bahan/material metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.

d. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1). PEKERJAAN PENGECATAN DINDING BATA dan BETON
a). Pekerjaan persiapan Sebelum Pengecatan
Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau nod lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat dan dalam kondisi kering.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 32
SPESIFIKASI TEKNIS

(1). Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin


menggunakan roller.
(2). Pekerjaan pengecatan semua dinding/permukaan pasangan bata dan
permukaan beton yang tampak/ exposed seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.

b). Permukaan Interior dan Exterior


Lapisan Pertama
(1). Wallfiller jenis acrylic wallfiller ex ICI setara Pearl Glo
(2). Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
(3). Ketebalan lapisan 25 – 150 micron atau daya sebar 10 m2/liter.
(4). Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
Lapisan Ke dua
(1). Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer Sealer ex ICI setara Pearl Glo
(2). Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
(3). Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 13 – 15 m2/liter.
(4). Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
Lapisan ketiga dan keempat
(1). Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior ex vinilex, catylac
sedangkan exterior dari jenis weathershield eks dulux weatershield
(2). Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
(3). Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 11 – 17 m2/liter
per lapis.
(4). Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam .
(5). Warna ditentukan kemudian.

2). PEKERJAAN PENGECATAN METAL / BESI


Pekerjaan Persiapan Metal Sebelum Pengecatan
a). Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/mill), karat, minyak, lemak serta
kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga permukaan yang
dimaksud menampilkan tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan
ini dilaksanakan dengan sikat kawat mekanik. Akhirnya permukaan
dibersihkan dengan vacuum cleaner atau sikat yang bersih.
b). Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan
sebagai berikut :
(1). Semua bagian/permukaan yang tampak/expose dicat sampai cat finish.
(2). Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/un-exposed,
menempel pada material lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya
sampai dengan cat anti karat atau cat dasar primer.
c). Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless steel.
Pekerjaan Cat Baja/Besi
a). Lapisan Pertama.
(1). Cat primer jenis setara ICI setara Pearl Glo.
(2). Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 45 micron atau daya
sebar 9 - 12 m2/liter.
(3). Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 33
SPESIFIKASI TEKNIS

b). Lapisan Ke Dua


(1). Cat dasar jenis ICI setara Pearl Glo.
(2). Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 35 micron atau daya
sebar 17 m2/liter.
(3). Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
c). Lapisan Ke Tiga
(1). Cat akhir/finish jenis syntetic ICI setara Pearl Glo.
(2). Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 30 micron atau daya
sebar 11 – 14 m2/liter.
(3). Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam. Warna ditentukan
kemudian.

I. PEKERJAAN LOGAM NON STRUKTURAL, KACA DAN CERMIN


1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi
1). Pekerjaan plat / railing stainless steel
2). Pekerjaan plat / railing besi
3). Pekerjaan cermin
4). Dan atau semua pekerjaan logam non structural sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
a. Bahan stainless steel sesuai SII 0695-82, ASTM A36 dan alloy A6063 5T.5, mutu ST
37, tidak terbuat dari scrapt (bahan bekas) produk setara Ex. MIYABI.
b. Pengelasan sambungan stainless steel memenuhi persyaratan ASTM A53 type E atau
type S.
c. Pipa railing adalah pipa besi GIP yang telah digalvanisasi dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan yang tertera dalam gambar.
d. Kaca
1). Semua kaca yang dipakai dari standard produk SII 0189/78, produk Asahimas
2). Jenis kaca yang dipasang untuk fasade type reflective Stopsol biru dengan ketebalan 8
mm .
3). Ketebalan kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal, untuk
kaca 8 mm adalah 0,3 mm. Ukuran lebar dan panjang kaca dan cermin lembaran tidak
boleh melebihi toleransi untuk kaca 8 mm adalah 2 mm.
4). Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak
lain.

e. Cermin
1). Semua cermin harus sesuai NI - 3. Tebal cermin 5 mm, produk Asahimas
2). Cermin jenis clear glass float type dengan salah satu permukaan dilapisi perak
(chemical deposital silver).Diberi bevel 3 cm
3). Lapisan perak/chemical deposited silver pada cermin yang dipakai harus terlihat
merata.
4). Semua cermin harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-
bercak lain.
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 34
SPESIFIKASI TEKNIS

3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Pekerjaan Stainless steel
1). Sebelum memulai pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan.
2). Penyedia jasa agar terlebih dahulu membuat shop drawing lengkap dengan
petunjuk dari Pengguna Jasa / MK yang meliputi gambar denah lokasi, contoh
bahan, ukuran, bentuk dan kualitas untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Jasa / MK.
3). Penyambungan dengan las harus dilaksanakan dengan kelipatan dan keahlian
yang tinggi. Pengelasan dengan las listrik dengan elektroda stailess steel.
Permukaan yang dilas harus sama rata dan alur lasnya kelihatan teratur. Bekas
las-lasan harus dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan lasnya. Las-
lasan yang cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya Penyedia Jasa.
4). Pembengkokan profil-profil/plat-plat/pipa-pipa harus dilaksanakan dengan alat
blender(pembengkokan) sehingga hasilnya baik, halus dan tidak cacat-cacat
bekas pukulan.
5). Setelah pekerjaan las-lasan, penghalusan dan pemasangan selesai stainless steel
dipoles dengan mesin poles, kemudian digosok dengan compound memakai kain
halus sehingga bersih dan mengkilap.

b. Pekerjaan besi
1). Sebelum memulai pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan.
2). Penyedia jasa agar terlebih dahulu membuat shop drawing lengkap dengan
petunjuk dari Pengguna Jasa / MK yang meliputi gambar denah lokasi, contoh
bahan, ukuran, bentuk dan kualitas untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Jasa / MK.
3). Penyambungan dengan las harus dilaksanakan dengan kelipatan dan keahlian yang
tinggi. Pengelasan dengan las listrik. Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan
rapi, tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin
pengakhiran yang rata dari cairan elektroda tersebut. Permukaan dari daerah yang
akan dilas harus bersih dan bebas dari kotoran, cat minyak dan karat.
4). Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak
akan berputar atau membengkok.
5). Setelah selesai pengelasan, sisa-sisa/kerak las harus dibersihkan dengan baik.
c. Pekerjaan Cermin
1). Pemasangan cermin di atas rangka kayu dengan memakai sekrup. Jarak
pemasangan sekrup maximal 60 cm. Kepala sekrup yang timbul dipermukaan kaca
ditutup dengan penutup yang diverchroom. Saat pemasangan sekrup tidak boleh
ada keretakan pada cermin.
2). Pemasangan list kayu/list lain harus sesuai gambar kerja, benar - benar lurus, telah
memenuhi persyaratan pekerjaan kayu halus dan telah difinish sesuai
persyaratan pengecatan kayu halus.
d. Pekerjaan Kaca
1). Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti gambar-
gambar dengan kondisi di lapangan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 35
SPESIFIKASI TEKNIS

2). Penyedia jasaagar terlebih dulu membuat shop drawing lengkap petunjuk dari
Pengguna Jasa/Konsultan MK meliputi gambar denah lokasi, ukuran, bentuk dan
kualitas bahan untuk disetujui oleh Pengguna Jasa / MK.
3). Dalam pemotongan kaca harus dihasilkan potongan yang baik dan bersih, bebas dari
chipping (goresan/gompel) dan kemudian digosok tepinya dengan sander pada tingkat
120 mesh atau lebih.
4). Harus diusahakan kaca yang terpasang pada rangkanya tidak bersinggungan langsung
dengan rangkanya dengan cara memasang 2(dua) buah setting block dari neopreme,
foam dan polyethylene foam dengan ukuran seperti yang disyaratkan pabrik pembuat
kaca.
5). Semua kaca yang terpasang harus ditutup dengan sealent yang benar-benar elastis
dan bermutu baik (silicons sealent).
6). Hasil yang diharapkan rapi, bersih, tidak cacat, tidak ada noda, tidak bergelombang.
7). Ketidaksempurnaan pekerjaan ini menjadi tanggungjawab penyedia jasa dan
perbaikan untuk itu tidak menjadikannya

J.PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELAH


PEMBANGUNAN

1. Pembersihan lokasi proyek meliputi semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
seperti yang tercantum dalam gambar kerja dan terurai dalam buku ini dari semua barang
atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia jasa bersangkutan selesai.
2. Semua bekas bongkaran dan sebagainya harus dikeluarkan dari lokasi proyek.
Selama pembangunan berlangsung, Penyedia jasa harus menjaga keamanan bahan/ material,
barang maupun bangunan yang dilaksanakanya sampai tahap serah terima

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 36
SPESIFIKASI TEKNIS

DAFTAR MATERIAL

No.
Item Bahan Finishing
1 Lantai & Plint - Homogeneous Tile 60x60cm; merek nirogranite,
Granitto
- Homgenious Tile 40 x 40 (toilet) merek nirogranite,
Granitto
- Keramik 40x40cm merek roman
- Keramik 30 x 30 cm merek Roman
- Plint partisi kayu solid di cat duco
- Step nosing lantai tangga Homogenious tile 10x60 (utuh
30 x 60)
2 Waterproofing - - Toilet dengan coating merek sika

- - Atap dengan coating merek Brushbond flex eks


FOSROC, Sikatop 109 elasto eks SIKA, Master sheal
555 BASF.

3 a. Dinding - Plester + Aci + Cat AEP;

b. Cat - Dinding luar merek dulux wheatershield,


- Dinding dalam merek vinilex, catylax

c. Keramik dinding - Keramik 30x30cm merek roman janitor


- Keramik dinding 20x20 pantry merek Roman
- Homgenious tile 40x40 merek nirogranite, Granitto

d. Dnding HPL - HPL merek Taco


4 Kusen Pintu dan Jendela - Shop front Aluminium 4”, merek Alexindo, Indal fin
powder coating
5 Pintu dan Jendela - Kaca bening 5 mm + Frame Aluminium;
- Double Teakwood + HPL merek taco,smartlam,arborite +
edging PVC keliling frameless 12 mm bening untuk pintu

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 37
SPESIFIKASI TEKNIS

utama
- Pintu besi atap merk Marks
6 Partisi - Gypsum 12 mm + Cat AEP; merek jayaboard, , rangka
hollow
- Partiisi Toilet (kubikal)
- Partisi dan pintu bahan Phenolic
7 Plafond - Gypsum 9 mm+ rangka hollow 40 x 40 Cat AEP;
jayaboard,
- Pvc linear merek sunda plafond
- Kalsibard 3,5 mm
8 Railing - Railing pipa SS tangga 2"
- Pipa 2 “ stainlesstel (RAM)
9 Sanitair - Merek Toto.
10 Dinding fasade - Plester + Aci + Cat dulux Weathersield;
- Aluminium Composit Panel merek Seven, Allucobond,
Alpolic, Alloy 5005 tebal 4 mm, tebal skin 0.5 mm type
PVDF, RANGKA ALLUMUNIUM
11 Asesoris pintu - Cisa
- MARKS
13 Atap - Beton + Waterproofing Coating merek Brushbond flex
eks FOSROC, Sikatop 109 elasto eks SIKA, Master
sheal 555 BASF.
- Screed dan kawat ayam
14 Kaca dan cermin - Shopfront kaca clear 5 mm merek asahimas
- Cermin kaca 5 mm merek asahimas + bevel 3 cm
15 Cat - Dalam = vinilex dan catilac
- Luar = Dulux wheater shield
16 Jalan dan Halaman - Paving block t=8cm full press mesin, type hexagonal +
abu batu
17 Signate - Plat galvanis finish cat duco

18 Ornamen Betawi - GRC Cetak t = 5cm

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.AR- 38
SPESIFIKASI TEKNIK

BAGIAN III

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Pasal 1
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1.1. U M U M

A. Penjelasan penerangan

Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi:

1. Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempurna.

2. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan
sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.

3. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh sub kontraktor
instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-
pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut
terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (C)
yang masih berlaku untuk tahun terakhir yang berjalan.

4. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Persyaratan Umum Instalasi Listrik di
Indonesia (PUIL) edisi terakhir tahun 2000 dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai petunjuk
dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kode-kode
lainnya yang diakui (VDE, DIN,IEC).

5. Pelaksana harus memiliki Pas PLN Golongan C

6. Kontraktor wajib membuat shop drawing atau gambar kerja an mendapat persetujuan dari
Perusahaan.

7. Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli sebagai wakil dari
perusahaan dan dapat memberikan keputusan-keputusan apabila sewaktu-waktu
diperlukan. dapat meminta pergantian pengawas yang lain apabila dianggap tidak mampu.

B. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan

1. Penyediaan dan pemasangan panel-panel :

 Panel Utama
 Panel-panel penerangan dan Panel daya
 Panel-panel AC dan Panel Pompa

2. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi tegangan rendah.

3. Instalasi penerangan dalam, luar bangunan dan general purpose outlet / stop kontak.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 1
SPESIFIKASI TEKNIK

4. Pengadaan dan pemasangan fixture dan armature penerangan lengkap dengan komponen
dan accessoriesnya.

5. Sistem pentanahan peralatan.

6. Testing dan commissioning peralatan dan instalasi

C. Koordinasi Pekerjaan

Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat di
dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut di dalam proyek harus dikoordinir
lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan
Perusahaan

D. Material dan "Workmanship"

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan material
harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang
benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan
khusus bagi pekerja adalah diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor
harus melengkapi surat sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa
personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-
pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

E. Daftar Material

Pada waktu mengajukan penawaran, Kontraktor harus menyertakan /melampirkan "Daftar


Material" yang lebih dahulu diperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek dan
harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog. Ini adalah
mengikat dan harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.

F. Shop Drawing

Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, Kontraktor diharuskan
menyerahkan shop drawing untuk disetujui Perencana. Shop Drawing harus termasuk katalog
data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, data ukuran
dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan group
perusahaan pemeliharaan yang tetap menyediakan persediaan/ stock suku cadang yang terus
menerus, shop drawings harus diberi catatan dari Kontraktor, yang menyatakan bahwa apa yang
dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi
komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebe-narnya dari keseluruhan sistem,
penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar shop drawing harus dibuat
sebanyak 4 (empat) set.

Shop drawing yang harus diajukan adalah :


 Panel Utama
 Panel-panel daya dan penerangan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 2
SPESIFIKASI TEKNIK

 Detail-detail pemasangan lampu.dan gambar koordinasi plafond yang menggambarkan


posisi pemasangan lampu, Detector, ceiling speaker
 Rencana instalasi penerangan, stop kontak setiap lantai.dikoordinasikan dengan Pekerjaan
Fire Alarm,Tata Suara,Tata Udara.
 Dan lain-lain yang diminta oleh Perusahaan.

Shop drawing dimasukkan untuk diperiksa/ disetujui Perusahaan paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

G. C o n t o h

Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan


persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor. Contoh-contoh
tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah
dikeluarkannya SPK.

H. Acces Opening

Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk instalasi dan


pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada
konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan
harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus
dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang
berdekatan.

I. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya

Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar di lapangan
yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem outlet
panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterus-nya dengan dimensi yang diambil dari
patokan center colom (as colom). Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang
sebenarnya ("as installed") dari instalasi. Kontraktor pada saat mendekati penyerahan (2 minggu
sebelum penyerahan) harus menyerahkan gambar "as built drawing" yang menyatakan gambar-
gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada Perusahaan sebanyak 4 (empat)
set gambar cetak dan 1 (satu) set kalkir.

J. Pengetesan

Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan
percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem.
Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan /cacat/ salah
harus diganti /dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh peng-kabelan, instalasi "keur"
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mem-peroleh persetujuan PLN bagi pemasangan
sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas beban Pemborong.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 3
SPESIFIKASI TEKNIK

K. Data Suku Cadang

Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan Kontraktor harus
menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare parts) dan menyerahkan untuk
masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat supplier dan tambahan
daftar dari suku cadang dan suplai yang secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku
cadang yang disebutkan dalam spesifikasi yang harus dilengkapi oleh pemborong dengan biaya
dari Kontraktor.
Lama pengetesan peralatan listrik 1 x 24 jam tanpa henti biaya pengetesan ditanggung
Kontraktor.

L. Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi

Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual cara
mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan ini harus dalam
bahasa Inggris dan Indonesia.

M. Training

Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala biaya-biaya
tersebut adalah menjadi tanggungan Kontraktor

1.2. SISTEM DISTRIUSI LISTRIK

A. Umum

1. Sistem distribusi listrik digunakan sistem Tegangan Rendah

1.3. TEKNIK INSTALASI

A. Instalasi Kabel/ Wiring

1. U m u m

Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL/
LMK. Semua kabel/ wiring harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm² ke atas
haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan
penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote control.

Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :


a. Untuk instalasi penerangan adalah NYM 3x2,5mm2 dalam conduit pipa High impact,
semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 (tiga) core dimana
core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan. Pentanahannya disatukan di dalam
panel.

b. Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan kabel NYFGbY.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 4
SPESIFIKASI TEKNIK

Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang disesuaikan
dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus diklem.
Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke
masing-masing fixture lampu.

2. "Splice"/ Pencabangan

Tidak diperkenankan adanya pencabangan dan penyambungan pada kabel/ feeder utama
dan instalasi kecuali :
a. Feeder utama hanya pada panel dan harus diproteksi dengan breaker
b. Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/ junction box dan tidak
diperkenankan adanya sambungan kabel dalam konduit.

Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis dan harus teguh secara electris
dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau
soldered". Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor
dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-kabel
telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik di
dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang
terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang
diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

3. Bahan Isolasi

Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas,
tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain tertentu itu harus dipasang
memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau
manufacturer.

4. Penyambungan Kabel

a. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang


khusus untuk itu.

b. Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang


dinyatakan oleh pabrik, kepada Perencana dan Perusahaan.

c. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau namanya masing-


masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh
Perusahaan.

d. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan


dari ukuran-ukuran yang sesuai.
e. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pita PVC/protolen
yang khusus untuk listrik.

f. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan, bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 5
SPESIFIKASI TEKNIK

g. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi
dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi minimum 2,5 m.

5. Saluran Penghantar Dalam Bangunan

a. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung, saluran


penghantar (conduit) dipasang diatas rak kabel dan digantung tersendiri diatas ceiling.

b. Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan trench, kecuali untuk
penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized  2". Trench dilengkapi dengan
Hand-hole untuk belokan-belokan.

c. Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa conduit

d. PVC High Impact minimum  3/4". Setiap pencabangan ataupun pengambilan saluran
ke luar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari
satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction box, sambungan kabel
menggunakan lasdop 3M.

e. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan
"Socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan
lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m
harus dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50
cm.

B. Instalasi Sakelar dan Stop Kontak (Outlet)

1. Sakelar-Sakelar

Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/ 250 V, sakelar pada
umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain,
sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150
cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh Perusahaan.
Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring, (standar). Sambungan-
sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.

2. Stop Kontak

Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan rating 10 A, 16 A,
25 A, 250 V AC.
Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah
(grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian
30 cm dari atas lantai yang sudah selesai sesuai gambar rencana atau petunjuk
Perusahaan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 6
SPESIFIKASI TEKNIK

C. Instalasi Fixtures Penerangan

1. U m um

Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan
yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik.
Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang
kepada Perusahaan untuk disetujui.

2. Kabel-Kabel untuk Fixture

Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos
dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-kawat harus
dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi. Semua
kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan
penggantungan rantai atau kalau pemasangan/ perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak
boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan dan harus terus
menerus utuh mulai dari kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-
armature lampu. Saluran-saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak
merusak kabel.

3. Lampu-lampu

Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type edison
screw, untuk lamp holder type edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre
control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool white atau
sesuai perencanaan.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya harus
dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad" (f) dari kapasitor
untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari
power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.

D. Instalasi / Konstruksi Panel

1. Kabinet

Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm, atau dibuat dari
bahan lain seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran
yang proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan
ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran
kabel yang dipakai tidak terlalu penuh/ padat.
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang
baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya. Kabinet
dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan
lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus
dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak
kunci, dengan sistem master key. Sebelum panel dibuat pemborong harus mengajukan
gambar kerja lengkap ukuran panel,list component,wiring yang dibuat oleh Panel maker dan
disetujui oleh Perusahaan.
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 7
SPESIFIKASI TEKNIK

E. Panel Utama
Panel distribusi utama harus seperti tertera pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh
assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan
dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel distribusi utama harus dari jenis in
door type terbuat dari plat baja tebal minimum 2 mm. Konstruksi harus terbuat dari rangka baja
struktur yang kaku, yang bisa mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu
hubung singkat . Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi
dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk
mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang
bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL-2000/LMK/VDE untuk peralatan yang tertutup.
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan
percikan air. Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokkan
pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.

F. Busbar / Rel

Busbar harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak dengan
ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya
disesuaikan dengan aturan PUIL 2000.
Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka
panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL.
Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperature 75°C. Busbar disusun dan dipegang oleh
isolator dengan baik untuk sistem 3 , 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel
harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus penatanahan yang
telan-jang diklem dengan kuat pada frame dan panel dilengkapi klem untuk pentanahan. dari
panel peralatan perlu diketanahkan minimum 2 .

G. Teminal dan Mur-baut

Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan disekrup dengan
menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang diberi nikel (atau stainless)
dengan ring tembaga.

H. Alat-alat ukur

Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-meter adalah
dari type "moving iron vane type" khusus untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi
flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan skala
linier dan ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter (Voltmeter Selector Switch)
harus ditandai dengan jelas.

I. Merk Pabrik

Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, peralatan-peralatan sejenis
harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame.

J. Pilot lamp

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 8
SPESIFIKASI TEKNIK

Semua tutup muka panel dilengkapi dengan :


Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T. Penyediaan dari Pilot lamp yang
disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :
1. Untuk phasa R : warna merah
2. Untuk phasa S : warna kuning
3. Untuk phasa T : warna biru.

1.4. MOTOR LISTRIK

Semua motor listrik harus sesuai dengan klasifikasi DIN, baik dalam segi proteksi, isolasi pengaman,
cara operasi, pemasangan dan lain-lain.
Untuk motor-motor dengan rating :
 Sampai dengan 2 kVA - 1 phasa / 3 phasa
 2 kVA keatas - 3 phasa
Kecuali ditentukan lain oleh manufakturer.
Starting
Untuk motor-motor dengan rating
 Sampai dengan 4 kVA, starting langsung
 Diatas 4 kVA, dengan star delta starter
Semua peralatan bantu/tambahan untuk starting ini harus sudah termasuk di dalam lingkup
pekerjaan Pemborong.

1.5. KABEL TEGANGAN RENDAH (NYY, NYFGbY, NYM) 380 V


A. Umum

Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang harus memenuhi
persyaratan kemampuan melakukan arus pada temperatur 35°C, temperatur maximum kabel
dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 70°C dan temperatur maksimum kabel untuk arus
hubung singkat tidak boleh lebih 250°C.

B. Konstruksi

Kabel harus terdiri atas :


1. Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau tembaga
"compacted" yang dipilin.
2. Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun penghantar netral.
3. Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan pengisi
ruangan diantara kawat phasa.
4. Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.
5. Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan persyaratan IEC
(NYFGbY).
6. Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.

Penampang kabel yang digunakan adalah :

 6 mm²  10 mm²  16 mm²  25 mm²


 50 mm²  70 mm²  95 mm²  240 mm²

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 9
SPESIFIKASI TEKNIK

C. Penandaan/ Warna
Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap kawat adalah :
Phasa : merah netral : biru
kuning
Hitam

D. Rak Kabel
Bahan : Product Pabrik terbuat dari Plat dibentuk Tray atau ladder
Finishing : Hot dip galvanized
Type : Ladder, Tray

1.6. PERALATAN LISTRIK

A. Peralatan Panel Utama


1. Circuit Breaker Motor Operated
Rating Arus : sesuai gambar rencana
Insulation Rating : 750 V AC, Voltage rating : 380 V 50 Hz
Rated Breaking Cap : 50 kA (500 V, 50 Hz) dengan Arc chute.
Relay : Thermis dan magnetis over current release, under voltage
release, Auxiliary contact block (2 NO+1 NC) Electrical
interlocking dengan CB genset.
Drive : Motor, 220 V, 50 Hz.

2. Moulded Case Circuit Breaker


Insulation Rating : 380 V
Dilengkapi dengan : Thermal release dan electromagnetic over
current release
Rating Arus In : Sesuai gambar perencanaan
Rated Breaking Cap : Sesuai gambar perencanaan

3. Capacitor Bank
Capacitor type kering standard IEC 831 - 182
a. Tegangan : 400 V - 415 V
b. Frequency : 50 Hz
c. Toleransi tegangan : > 10%
d. Toleransi arus lebih : > 30%
e. Max. beban lebih akibat tegangan dan harmoni > 135%
Tiap Capacitor Bank harus dilengkapi dengan discharge resistor dan internal fuse untuk
mencegah ledakan yang merusak, juga dilengkapi filters untuk harmonic.

4. Trafo Arus
Insulation Rating : 400 Volt
Class : 1,5
I therm : 60 x In
Rated secondary current :5A
Rated burden cap : 10 VA

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 10
SPESIFIKASI TEKNIK

5. Rotary Switch (On-Off Cam Switch)


Rated Tegangan : 500 V ZC
Rated Arus max. : 63 A
Pemasangan pada "base plate"
Jumlah pole : 4 pole

6. Ampere Meter
Class : 1,5
Over load cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 – 1.250 A
Type : Moving Iron, untuk pengukuran AC
Ketelitian : ± 1,5 % untuk pengukuran AC

7. Volt Meter
Class : 1,5
Over load cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 - 500 A
Ketelitian : ± 1,5 % untuk pengukuran AC

8. Lampu Indikator
Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
Warna : merah, kuning, biru

9. Push Button
Panel mounting, double on-1, off-0. Semua push button dilengkapi dengan lampu indikator
untuk menyatakan sistem dalam on atau off.

10. Relay - relay


Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder Utama, dilengkapi dengan relay proteksi
OL (over load), SC (short circuit) dan UV (under voltage).
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (Earth Fould) dan RP
(Reverse Power).

11. Selector Switch


Dari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC insulation 660 V.

B. Panel Penerangan dan Daya


1. Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2 mm, lipatan dan bentuk sudut plat
melalui proses mekanis.

2. Peralatan panel penerangan :

a. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)


Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz
Type : Compact

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 11
SPESIFIKASI TEKNIK

Breaking Cap. : 18 kA,36kA


b. Kontaktor
Rating Arus : 10 A, 16 A, 25 A
Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz
Pole : 3 pole
c. Miniature Circuit Breaker
Rated voltage : 380 Volt, 50 Hz
Breaker cap : 10,0 kA (380 V) minimum
Type : yang mempunyai "Instantenous tripping valve"
sebesar 12 (dua belas) kali arus In

C. Material Untuk Instalasi


1. Grid Switch
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
Type : Decorative
Plates : Steel

2. Sakelar Tunggal / Ganda


Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
Type : Decorative push-push, flush, segi empat
Plates : Standard

3. Socket Outlet/ Outlet dan Swicth Type Dinding


Type : Flush
Terminal : 2 P + e, 220 V, AC 10 A
Untuk outlet + switch : 10 A / 16 A
Bentuk : Persegi dengan outlet, swicth, pilot lamp

1.7. FIXTURES DAN ARMATURE

A. Armature Lampu/ Fixtures LED

1. Armature Downght LED 7 Watt ,15Watt, 9 Watt type Bulp


a. Housing : Bahan plat besi 0,7 pembuatan harus dengan mesin, peralatan
lampu built in dilengkapi Reflector, lauvre Product Philips
b. Semua komponen listrik berada di dalam rumahan/ housing (built in).
Konstruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar mudah dapat
dibuka/dilepas untuk perbaikan/ penggantian komponen yang berada di dalamnya. Seluruh
rumahan harus dilapisi dengan cat dasar, serta diberi lapisan cat akhir berwarna putih.
Pengecatan dengan cara "stove enamelled/ bake enamelled" (cat bakar).
Seluruh armature harus lengkap dengan rangka dudukan/ gantungannya.

B. Lampu/ Tube/ Bulb Fluorescent

1. Lampu Fluorescent/TL 18 Watt Standard an Type T.5


a. Lampu Fluorescent gas discharge tube type, standar, warna putih type TLD 84.
b. Lumen output minimum  3.450 lumen (setelah 100 jam nyala).

2. Lampu TL 18 Watt

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 12
SPESIFIKASI TEKNIK

a. Lampu type standar, warna putih type TLD 54.


b. Lumen output minimum  1.050 lumen (setelah 100 jam nyala).

C. Komponen Lampu TL

1. B a l l a s t
Ballast Electronic, mempunyai temperature kerja rendah, noise-less, ballast dengan
rumahan dari bahan polyester. Untuk lampu TL dengan 2 (dua) lampu disusun/digunakan
"twin lamp ballast"/2 (dua) ballast (anti stroboscopic).
Rated tegangan 220 V. Rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari :
a. TL 15 Watt, losses max. 7,5 Watt
b. TL 20 Watt, losses max. 9,0 Watt
c. TL 40 Watt, losses max. 9,5 Watt
Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal.

2. Lamp Holder dan Starter Holder (Sochets)


Lamp holder dan starter holder dari material white plastic, unobtrusive dan touchproof. Lamp
holder dan starter holder antri vibration contact. Rating lock lamp holder type, dengan atau
tanpa starter socket yang disesuaikan dengan rumahan yang digunakan. Untuk lamp TL 2 x
36 Watt continue row, tanpa atau pakai air troffer harus memakai twin lamp holder
(merupakan 2 lamp holder menjadi satu unit).

3. S t ar t e r
Starter untuk lamp fluorescent mempunyai reliability. Terbuat dari high quality white
polycarbonate. Rating starter disesuaikan dgn rating lampu TL.

D. Lampu Baret Persegi

Rumah lampu terdiri dari plat baja tebal 0,7 mm dengan tutup dari bahan Acrylic yang tahan
panas dan tak berubah warna bagian tepi lampu memakai karet untuk menjamin kekedapan.
1. Daya : TL Circular 22 Watt/220 V, 50 Hz
2. Type : Persegi

E. Down Light Recessed Mounted

Housing allumunium cylinder, brown polycarbonate dibagian dalam, dilengkapi dengan black
bayonet fitting diaphram dan reflector. Lampu : LED 7 W.

F. Lampu Tanda Arah Kebakaran/ Emergency Exit Lamp.

Dipasang pada beberapa tempat sesuai dengan gambar perencanaan lampu tersebut ditandai
dengan arah panah dan tanda "KELUAR" dengan warna merah, untuk lampu yang dipasang
ditengah coridor dipasang 2 (dua) sisi (double side) sedang lampu pada dinding 1 (satu) sisi
(single side).

Dilengkapi dengan Ni Cad battery, charger dan peralatan kontrol lainnya, lampu tetap menyala
baik pada saat sumber PLN ada gangguan. Instalasi dipasang sebelum swicth/ CB utama pada
incoming feeder panel sedemikian rupa sehingga sejauh masih ada tegangan pada kabel feeder

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 13
SPESIFIKASI TEKNIK

utama, maka lampu tersebut tetap nyala dan sebaliknya untuk emergency exit lamp atau diambil
dari rangkaian stop kontak.

Spesifikasi Teknis :
1. Tipe : Maintained
2. Durasi : 2 Jam
3. Daya Lampu : TL 10 Watt Exit Lamp
4. Input Voltage : 220 V, 50 Hz
5. Power Comsumption : 10 VA
6. Body : Epoxy coated zintec sheet steel.
Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja selama ± 5 tahun dan
diberikan garansi minimum 2 tahun.

G. Tangga menggunakan Lampu Type GMS TL 1x18W + Battery

1.8. SISTEM PENTANAHAN

A. Lingkup Pekerjaan

1. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh) terhadap seluruh
peralatan listrik yang terbuat dari metal, yaitu : panel TM, transformator, panel penerangan,
daya dan lain-lain.
2. Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda pentanahan.
3. Sistem pentanahan (grounding system) maksimal 3 .
4. Penyambungan sistem pentanahan Mesh/ Loop dengan Bare Standard

B. Standar dan Kode-Kode yang Berlaku

Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan kode-kode yang
berlaku, antara lain :
1. British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan.
2. Underwriters Laboratories Standard UL. 467, Standar untuk Safety On Grounding dan
Bounding Equipment.

C. Sistem Pentanahan

1. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini sesuai gambar perencanaan.


2. Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda Rods/Earth Rod dan satu sama lain
saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan secara Mash.
3. Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar didapatkan
satu sistem pentanahan yang baik.

D. Pekerjaan dan Alat Bantu

Setiap penyambungan/ pencabangan dari konduktor harus menggunakan "Cadweld


Connection". Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi banyak
dengan memperhatikan hal-hal :
1. Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu sehingga tidak
akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain.
2. BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned".

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 14
SPESIFIKASI TEKNIK

3. Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai disambung, dibungkus dengan


bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya.

Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus memperhatikan
hal-hal :
1. Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut.
2. Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan berproses bila kontak
dengan jenis metal lainnya.

1.9. TESTING DAN COMMISIONING

A. Sesudah semua pemasangan Instalasi dan Sistem


Setelah seluruh instalasi selesai terpasang dan sistem telah dilaksanakan, maka harus dilakukan
pengetesan disaksikan oleh Perusahaan dan Perencana minimum 1 minggu sebelumnya
diberitahukan secara tertulis.
Biaya testing tersebut dan lain-lain menjadi beban Kontraktor disertai dengan Berita Acara
Testing dan Commissioning.

B. Sebelum dilakukan penyerahan Instalasi di lapangan


Sebelum penyerahan instalasi harus di test dihadapan Perusahaan dan Perencana dengan
kapasitas beban maksimum dan secara terus menerus selama 3 x 24 jam.
Apabila selama proses pengetesan berlangsung terjadi kerusakan Kontraktor harus
mengembalikan seperti dalam keadaan semula secepatnya dan atas beban/tanggungan
pelaksana pekerjaan

C. Serah Terima Pekerjaan.


Serah terima pekerjaan bisa dilakukan apabila :
1. Telah melaksanakan Testing dan Comissioning dan telah dibuat Berita Acara Pengetesan
2. Menyerahkan Buku Manual Operation Rangkap Tiga.
3. Menyerahkan Asbuilt drawing.
4. Melaksanakan Training kepada Calon Maintenance Gedung ini.
5. Memperbaiki kerusakan dan Testing kembali.

1.10. DAFTAR MATERIAL

No. Material Merk


1. Kabel Tegangan Rendah NYY, NYM, Kabelindo, Kabel Metal, Supreme atau
NYFGbY. TRANKA
2. Box Panel Simetri, MG, INDUSTIRA atau setara
3. MCCB, MCB dan Contactor MG, Schneider
4. Conduit, Flexible Conduit EGA ,Clipsal
5. Isolasi Kabel 3M
6. Housing Armature Lamp ARTOLITE, PHILIPS
7. Komponen Lampu
- Tube Philips
- Ballast Philips,
- Capasitor Philips
- Fitting Philips,
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 15
SPESIFIKASI TEKNIK

- Stater Philips
8. Saklar Tunggal MK
9. Saklar Ganda MK,
10. Stop Kontak MK,
11. Inbow Dosh, T Dosh MK, Clipsal atau setara
12. Kunci Panel DOM, dengan espagnolet
13. Rak Kabel Interack, Tri Abadi, AJK atau setara
14. Penangkal Petir ( Non Radio Active ) KURN, EF
15. Stop kontak 3Phase LEGRAND
.

PASAL II
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

A. Lingkup Pekerjaan

1. Menyediakan dan memasang lightning control terminal type electrostatic (non


radioactive) lengkap tiang penegak dan klem-klem.
2. Melaksanakan instalasi penghantar dari Lightning Control Terminal sampai bak kontrol
lengkap alat bantu.
3. Melaksanakan pentanahan lengkap bak kontrol dengan tutupnya dan terminal
penyambungan.
4. Melakukan pengetesan.
5. Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar as-built.
6. Melaksanakan pemeliharaan dan memberikan jaminan

B. Persyaratan Umum Bahan

a. Lightning control terminal jenis elctrostatic (non radioactive).


b. Tiang penegak steel pipe lengkap dengan alat bantu.
c. Penghantar NYA 70 mm² lengkap klem dan alat bantu.
d. Elektroda pentanahan batangan tembaga masip ø 1".
e. Bak kontrol dan tutupnya dari beton bertulang.
f. Terminal penyambungan dari tembaga dan muurbaut.
g. Tahanan tanah maksimal 2 ohm dengan pantekan minimal 6 m.
h. Alat bantu.

C. Persyaratan Instalasi dan Peralatan

a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi – dimensi secepatnya sesudah mendapat


Surat Perintah Kerja (SPK).
Ajukan usul-usul kepada MK, apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar semua
instalasi dan peralatan dalam sistem dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 16
SPESIFIKASI TEKNIK

1. Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah pengukuran,


meneliti peil-peil dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.
2. Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data kepada
MK.
b. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan dan
detail sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan
dari MK.

c. Kontraktor harus berkonsultasi dengan kontraktor lain, sehingga pemasangan


instalasi dan peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi tabrakan.
d. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau
dipasang harus mendapat persetujuan dari MK.
e. Dilengkapi dg sertifikat ijin Depnaker dan sertifikat factory

D. Persyaratan Pemasangan

a. Lightning control terminal jenis electrostatic (non radioactive) terpasang dengan diklem
dan mouurbaut ketiang penegak bahan black steel pipe yang dicat. Sambungan antara
tiang menggunakan coupling.
1. Tiang penegak terpasang di lantai atap dengan pelat baja memakai muurbaut.
2. Penghantar kabel NYY 70 mm2 diklem ke tiang penegak, lantai atap, kolom atau
dinding setiap jarak 150 cm. Dalam tanah tertanam minimal 60 cm dibawah
permukaan tanah.
3. Pentanahan berupa pantekan batangan tembaga masip minimal sedalam 6 m
dan tahanan tanah lebih kecil dari 2 ohm.
4. Sambungan antara penghantar dan pentanahan dilaksanakan dalam bak kontrol
memakai terminal tembaga.
5. Semua penyambungan harus secara metal (dilas atau di cor timah).

b. Gali Urug
1. Kontraktor listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai
spesifikasi yang diminta.
2. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus di buat
gambar detail dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan
mendapat persetujuan dari MK.
3. Kesalahan yang timbul karena kelalaian kontraktor listrik menjadi tanggung
jawabnya.
4. Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu
sampai padat.
5. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil pekerjaan pihak lain harus
diperbaiki kembali oleh kontraktor listrik dengan beban biaya tanggungan sendiri.

c. Pentanahan
Semua instalasi, peralatan dan panel-panel listrik harus diberi pentanahan

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 17
SPESIFIKASI TEKNIK

Pasal 3
PEKERJAAN INSTALASI TELEPHONE

2.L ingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaannya adalah : termasuk semua material peralatan tenaga kerja dan
lain-lainnya. Untuk pemasangan, test commissioning seluruh sistem komunikasi telepon
sesuai yang dipersyaratkan di dalam buku ini dan gambar perencanaan. Di dalam
pekerjaan ini juga termasuk pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut di atas yang tidak mungkin disebutkan secara terperinci di dalam
buku ini tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi dan operasi sistem
komunikasi telepon.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar rancangan, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi teknis ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada buku ini, merupakan
kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai
dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup
pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1.1. Instalasi telepon

Pengadaan PABX lengkap Operator Consule kabel instalasi yang menghubungkan


antara terminal box telepon (TBT) dengan TBT (telkom), kabel instalasi yang
menghubungkan TBT dengan outlet telepon termasuk outlet telepon, serta condiut /
sparing pelindung kabel instalasi yang menuju setiap meja kerja.
Pemasangan kabel instalasi disesuaikan dengan pemakaian dalam bangunan (tipe ITC).
Kabel instalasi harus mampu menyalurkan komunikasi telepon, dan fungsi intercom
dengan baik.

1.2. Boxes Panel

Pengadaan TBT, kualitas dan material TBT harus sama dengan panel listrik, untuk itu
diharapkan agar pengadaan TBT diambil darimerk yang sama atau atas persetujuan
DIREKSI PENGAWAS / MK.

1.3. Peralatan Bantu

Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu yaitu peralatan-peralatan yang diperlukan


untuk kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara
jelas atau terinci di dalam gambar rancangan dan persyaratan teknis.

1.4. Test Commissioning

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan Test Commissioning dengan tahapan


sebagai berikut :

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 18
SPESIFIKASI TEKNIK

Pengecekan instalasi yang terpasang di setiap lantai dari sub TBT sampai titik outlet
yang berada pada tiap meja kerja untuk tahanan isolasi (merger) dan fungsi jaringan
sesuai gambar rancangan.
Setiap langkah pengecekan harus sepengetahuan / diketahui DIREKSI PENGAWAS /
MK.

1.5. Kemampuan Operasi

1.5.1.Sistem Komunikasi

Pemasangan jaringan instalasi, yang menuju meja kerja terhubung secara


langsung dari MDPT ke outlet telepon yang berada di setiap meja kerja.
Komunikasi dari luar ke dalam
Komunikasi dari luar ke dalam harus terhubung langsung, sedangkan yang
melalui PABX harus dapat diprogram untuk dapat dihubungi langsung atau tidak
dapat dihubungi langsung dari luar kecuali melalui operator.

1.5.2.Terminal Box Telepon (TBT)

Terminal Box Telepon terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 2mm,
konstruksi las, dicat dengan meni tahan karat dan cat finish. Dalam pabrikasi
harus mempunyai kesamaan dengan pabrikasi panel listrik.
Kontraktor harus mengkonsultasikan dengan perencana arsitektur / interior atau
atas persetujuan Pemberi Tugas melalui DIREKSI PENGAWAS / MK dalam
penentuan warna cat.
Kapasitas terminal box disesuaikan dengan gambar perencanaan.
Dilengkapi dengan pintu, handle, kunci (harus dilengkapi dengan master key) dan
dipasang flush mounting pada dinding TBT.
Penyambungan kabel instalasi telepon dalam TBT dilakukan dengan
menggunakan terminal penyambungan dari jenis sambungan jepit.

1.5.3.Kabel Instalasi

Kabel instalasi telepon menggunakan kabel berukuran 4 x 0,6 mm2 dengan merk
sesuai standard yang telah diakui / lolos uji dari lembaga yang terkait.

Kabel instalasi dipasang di atas tray kabel didalam pipa sparing turun partisi /
didalam dinding partisi serta di bawah lantai ( didalam saluran penghubung under
floor duct system ). Ke meja kerja.

Konduktor kabel instalasi telepon mempunyai inti solid yang terbuat dari bahan
tembaga yang dilapisi perak pelindung induksi medan magnit.

Pipa-pipa pelindung kabel instalasi telepon harus dibedakan dari pipa-pipa


pelindung kabel untuk keperluan instalasi yang lain dengan cara menandai
dengan cat finish berwarna hijau atas persetujuan PENGAWAS DIREKSI / MK.

Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit, sparing, rak


kabel dan lainnya sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem
catu daya listrik dan penerangan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 19
SPESIFIKASI TEKNIK

1.5.4.Outlet Telepon

Outlet telepon dipasang pada dinding dengan ketinggian pemasangan 30 cm dari


permukaan lantai atau mengikuti ketentuan dalam gambar rancangan. Jika dalam
gambar dan spesifikasi teknis terdapat informasi yang bertentangan, Kontraktor
agar menghubungi DIREKSI PENGAWAS / MK untuk mendapatkan persetujuan
dan solusi pemasangan.
Outlet telepon dipasang pada dinding partisi, dibawah top meja work station dan
lantai . outlet telepon harus disejajarkan dari outlet daya dan outlet data computer.

Pemasangan outlet telepon harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh
gangguan mekanis walaupun dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis
tidak menjelaskan secara rinci. Sedangkan cara pemasangannya disesuaikan
dengan rekomendasi dari produk yang dipilih.

PABX Produt : PANASONIC

Pasal 4
PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA

A. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA


1. PERSYARATAN UMUM
Persyaratan umum dan persyaratan khusus termasuk instruksi kepada peserta pelelangan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isian uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan
ini Spesfikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal penyediaan dan
pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua instalas sistem Tata Suara baik yang
terpasang di bangunan dan di luar bangunan seperti yang tertera pada gambar-gambar atau pada
bagian lain dari spesifikasi teknis ini.
1.1. Gambar-gambar
1). Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi Tata Suara
dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar TS.
2). Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ ketidak
cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain.
Hal-hal di atas harus diajukan dalam bentuk tertulis atas gambar pada waktu
penjelasan tender aanwijzing.
3). Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap. Pemborong wajib
menyerahkan kepada MK sebanyak 4 (empat) set gambar yang disebut "as built
drawing" yaitu gambar dari semua material dan instalasi sistem Tata Suara.

1.2. Standard/ Peraturan


Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi Persyaratan Umum
Instalasi Listrik (PUIL) 2000, SPLN dan standar international yang berlaku di negara Republik
Indonesia untuk sistem Tata Suara.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 20
SPESIFIKASI TEKNIK

1.3. Nama Pabrik/ Merk Yang Ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan maka
Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada
saat pemasangan bahan/ merk tersebut tidak/ sukar diperoleh maka MK/ Perencana akan
menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi yang sama dan setara.
1.4. Contoh Bahan
1). Untuk bahan yang disebutkan di bawah ini Pemborong wajib memperhati-kan contoh
bahannya sebelum pemasangan pada Perencana/ MK untuk disetujui.
2). Apabila dianggap perlu oleh MK/ Perencana dan hal itu memungkinkan maka
Pemborong wajib mempelihatkan contoh kepada MK/ Perencana. Apabila contoh-
contoh tersebut ditolak oleh MK/ Perencana maka Pemborong harus mengganti dan
memperlihatkan yang sesuai dengan spesifikasi untuk disetujui.
3). Kualitas teknis/listrik, merk/ pabrik karakteristik kerja besar fisik dan kualitas estetika
dari contoh material/bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat.
4). Biaya pengadaan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biaya Pemborong,
contoh bahan harus diserahkan kepada MK/ Perencana tidak lebih dari 14 (empat
belas) hari kalender setelah dikeluarkannya SPK.

1.5. Klausal Yang Disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan kembali pada item/
ayat lain maka ini bukan berarti menghilangkan item tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya.
Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.

1.6. Pembebasan Claim


Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala macam pengadaan bahan
dan cara pemasangan, Pemilik bebas dari segala claim atau tuntutan terhadap hak-hak
khusus seperti patent dan lain-lain.

1.7. Koordinasi
Pada waktu pengadaan material dan pemasangan, Pemborong instalasi Tata Suara wajib
mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan/ Pemborong lain atau petunjuk MK/
Perencana Apabila ada item pekerjaan oleh Pemborong lain maka pemborong wajib
menyiapkan/menyerahkan bahan-bahan tersebut dan penjelasan untuk pemasangan. Selama
pemasangan oleh Pemborong lain maka menjadi kewajiban Pemborong Tata Suara untuk
hadir dan memberi petunjuk bersama MK/ Perencana sehingga hasilnya akan sesuai
dengan kebutuhan instalasi
1.8. Gambar Kerja/ Shop Drawing
Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan material pemborong
wajib mengajukan pada MK/ Perencana untuk disetujui gambar kerja/ shop drawing paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya SPK.
1.9. Instruksi Pemakaian, Operasi Peralatan dan Cara-cara Pemeliharaan Peralatan.
Pemborong wajib menyerahkan kepadá Pemilik, 1 (satu) bulan sebelum serah terima,
sebanyak 4 (empat belas) set instalasi/ manual untuk menjalankan menggunakan/
mengoperasikan dan pemeliharaan/ maintenance semua peralatan. Juga termasuk
Pemborong harus mendidik orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjadi operator,

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 21
SPESIFIKASI TEKNIK

untuk menjalankan dan pemeliharaan alat-alat tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut


adalah menjadi tanggungan Pemborong.
1.10. Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan, mengoperasikan
pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala biaya-biaya tersebut
adalah menjadi tanggungan Pemborong
1.11. Masa Jaminan
Semua pekerjaan instalasi tata suara harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua
peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan tata suara harus diberi pemeliharaan cuma-
cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah penyerahan tersebut selesai, garansi selama ± 1
(satu) tahun.

2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Pengadaan dan pemasangan instalasi Mixer Power Amplifier, Program Input, Monitor Desk
Power Amplifier, Tape, Radio FM/AM, Mic, Speaker dan lain-lain accessories.
2.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel sistem tata suara dan attenuator serta
accessories-accessories lainnya.
2.3. Mengadakan testing dan trial run serta balancing secara menyeluruh semua sistem sehingga
diperoleh sistem performance yang berfungsi dengan tepat dan benar.

3. PERALATAN UTAMA TATA SUARA


Public Address
Peralatan utama pada ruang operator/ kontrol melayani Area Publik diuraikan sebagai berikut :
3.1. Mixing Power Amplifier
1). Chanel :6
2). Power Supply : 220/ 240 V, 50 hz
3). Daya Output : 240 Watt rata-rata
4). Tanggapan Frequensi : 20 – 20.000 Hz 1 dB
5). Input : 1 Terminal input, 1 direct input
6). Output Balance : 8 , 50 – 100 V
7). Jumlah Unit : Sesuai gambar

3.2. Ceiling Loudspeakers


1). Power handling capacity : 6 W, dapat diperkecil menjadi 3/1,5 W
2). Tegangan input : 100 V
3). Frekwensi range : 75 – 11.000 Hz
4). Sound Pressure Level : 96 dB pada 1 W, max 104 dB pada 6 W
5). Type : Circular (bulat) dan flush mounting pada
langit-langit (ceiling) atau sesuai gbr
perencanaan.
6). Inpedance : 6 Ohm

3.3. Microphone
1). Microphone merupakan omni-direct system, type grooseneck cordoid
2). Dilengkapi dengan On / Off switch
3). Frequency range : 270 – 11.000 Hz
4). Impedance : 600 Ohm
5). Sensitivy : 2,2 mV / Pa 4 dB
3.4. Volume Control / Attenuator
1). Kapasitas volume control : 6 W, 36 W
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 22
SPESIFIKASI TEKNIK

2). Volumen control harus dapat mengecilkan level suara dari 0-18 dB, dengan batasan 3
dB untuk setiap langkah.
3.5. AM / FM Tuner
1). FM
Wave range : 87,5 – 108 MHz
Sensitivity at 75 ohms : 1,1 mV at 75 kHz deviation mono, 26 dB
S/N
Stereo, 46 dB S/N : 22 MV at 75 kHz deviation
Selectivity : 60 dB for 300 kHz off resonance
THD Mono / Stereo : 0,2 % / 0,5 %
Frequency response : 76 dB / 68 dB
S/N Ratio Mono / Stereo : 76 dB / 68 dB
Stereo separation (1 kHz) : 45 dB
Image rejection : 75 dB
IF suppresion : 80 dB
AM suppression : 55 dB
Sub-carrier suppresion : 32 dB
Audio Output : 1.000 mV
Aerial input : 75 Ohms coax and 300 Ohms balanced
2). AM
Wave range : LW 153 – 281 kHz (1960 – 1067 m) MW
531 – 1602 kHz (565 – 187)
Sensitivity : 200 MV
Selectivity : 30 dB for 9 kHz off resonance
IF rejection : 60 dB
Audio output : 300 mV
Power suppy main voltage : 220 VAC
Jumlah unit : 1 buah
3.6. Fully Automation Charging Units / Battery Units
1). Operating voltage : 220 V + 10 %
2). Main Frequency : 50 Hz
3). Nominal Charging Voltage : 24 VDC
4). Residual ripple : < 10 MV
5). Nominal charging current : 2,5 A, 5 A, 10 A
6). Battery capacity : 20 AH
3.7. Battery Unit
1). Maintenance-free and leak proof battery
2). Battery voltage 24 V
3). Battery capacity 36 AH

4. PEMASANGAN
4.2. Kabel-kabel speaker dan relay pagging di instalasi ketiap Terminal Box (TB) yang ada pada
setiap lantai melalui shaft. Kabel distribusi dimasukkan di dalam pipa konduit. Dari Terminal
Box (TB) ke speaker di tiap-tiap lantai saluran kabel melalui conduit PVC baik yang ditanam
dalam beton maupun yang terletak pada langit-langit. Setiap penyambungan ataupun
pembelokkan harus dilengkapi junction box.
4.3. Semua Terminal Box (TB) harus ditanahkan atau grounded dengan baik dan benar.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 23
SPESIFIKASI TEKNIK

4.4. Semua conduit PVC yang masuk ke panel dan junction box harus diberi ulir dan diikat denga
"Lock-nut" yang terbuat dari brass atau nickel plated. Sedangkan conduit PVC yang keluar
dari Terminal Box (TB) pada permukaan atau TB harus dilengkapi dengan brass atau nickel
plated compression gland. Seluruh pengadaan dan pemasangan conduit PVC dan junction
box serta peralatan untuk penggantungan ceiling speaker dilaksanakan oleh kontraktor/ sub-
kontraktor dengan koordinasi bersama pihak lain yang terlibat pada pelaksanaan proyek ini.
4.5. Untuk menghubungkan antara amplifier pemanggil kendaraan (Car Call) dengan out door
speaker diparking area dipergunakan kabel yang didalam tanah dengan bahan pipa
Galvanized Steel Pipa (GSP) Medium Class BS 138-196 sebagai conduit yang
dipersyaratkan.

5. BAHAN/ MATERIAL

No. Material Merk

1 Mixer Pre Amplifier TOA, Philips


2 Power Amplifier TOA, Philips
3 Rack Console Equipment TOA, Philips
4 Desk microphone TOA, Philips
5 Emergency Microphone TOA, Philips
6 Volume Control / Attenuator TOA, Philips
7 Ceiling/Horn & Coulum Speaker TOA, Philips
8 Counduit, Junction Box EGA , Clipsal

Pasal 5
PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM

5.1 PERSYARATAN UMUM

Persyaratan umum dan persyaratan khusus termasuk instruksi kepada peserta pelelangan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isian uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan
ini Spesfikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal penyediaan dan
pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua instalas sistem Tata Suara baik yang
terpasang di bangunan dan di luar bangunan seperti yang tertera pada gambar-gambar atau pada
bagian lain dari spesifikasi teknis ini.

A. Gambar-gambar

1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi Fire Alarm dalam
Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar FA.

2. Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ ketidak cocokan baik
dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. Hal-hal di atas harus
diajukan dalam bentuk tertulis atas gambar pada waktu penjelasan tender aanwijzing.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 24
SPESIFIKASI TEKNIK

3. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap. Kontraktor wajib


menyerahkan kepada Perusahaan sebanyak 4 (empat) set gambar yang disebut "as built
drawing" yaitu gambar dari semua material dan instalasi sistem Tata Suara.

B. Standard/ Peraturan

Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi Persyaratan Umum
Instalasi Listrik (PUIL) 2000, SPLN dan standar international yang berlaku di negara Republik
Indonesia untuk sistem Tata Suara.

C. Nama Pabrik/ Merk Yang Ditentukan

Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan maka
Kontraktor wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada
saat pemasangan bahan/ merk tersebut tidak/ sukar diperoleh maka Perusahaan akan
menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi yang sama dan setara.

D. Contoh Bahan

1. Untuk bahan yang disebutkan di bawah ini Kontraktor wajib memperhati-kan contoh
bahannya sebelum pemasangan pada Perusahaan untuk disetujui.

2. Apabila dianggap perlu oleh Perusahaan dan hal itu memungkinkan maka Kontraktor wajib
mempelihatkan contoh kepada Perusahaan. Apabila contoh-contoh tersebut ditolak oleh
Perusahaan maka Kontraktor harus mengganti dan memperlihatkan yang sesuai dengan
spesifikasi untuk disetujui.

3. Kualitas teknis/listrik, merk/ pabrik karakteristik kerja besar fisik dan kualitas estetika dari
contoh material/bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat.

4. Biaya pengadaan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biaya Kontraktor, contoh
bahan harus diserahkan kepada Perusahaan tidak lebih dari 14 (empat belas) hari kalender
setelah dikeluarkannya SPK.

E. Klausal Yang Disebutkan Kembali

Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan kembali pada item/ ayat
lain maka ini bukan berarti menghilangkan item tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya.
Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi maka yang
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot
biaya yang paling tinggi.

F. Pembebasan Claim

Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala macam pengadaan bahan dan
cara pemasangan, Pemilik bebas dari segala claim atau tuntutan terhadap hak-hak khusus
seperti patent dan lain-lain.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 25
SPESIFIKASI TEKNIK

G. Koordinasi

Pada waktu pengadaan material dan pemasangan, Kontraktor instalasi Tata Suara wajib
mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan/ Kontraktor lain atau petunjuk
Perusahaan Apabila ada item pekerjaan oleh Kontraktor lain maka Kontraktor wajib
menyiapkan/menyerahkan bahan-bahan tersebut dan penjelasan untuk pemasangan. Selama
pemasangan oleh Kontraktor lain maka menjadi kewajiban KontraktorTata Suara untuk hadir
dan memberi petunjuk bersama Perusahaan sehingga hasilnya akan sesuai dengan kebutuhan
instalasi

H. Gambar Kerja/ Shop Drawing

Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan material Kontraktor wajib
mengajukan pada Perusahaan untuk disetujui gambar kerja/ shop drawing paling lambat 14
(empat belas) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya SPK.

I. Instruksi Pemakaian, Operasi Peralatan dan Cara-cara Pemeliharaan Peralatan.

Kontraktor wajib menyerahkan kepadá Pemilik, 1 (satu) bulan sebelum serah terima, sebanyak 4
(empat belas) set instalasi/ manual untuk menjalankan menggunakan/ mengoperasikan dan
pemeliharaan/ maintenance semua peralatan. Juga termasuk Kontraktor harus mendidik orang-
orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjadi operator, untuk menjalankan dan pemeliharaan
alat-alat tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut adalah menjadi tanggungan Kontraktor.

J. Training

Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala biaya-biaya
tersebut adalah menjadi tanggungan Kontraktor

K. Masa Jaminan

Semua pekerjaan instalasi tata suara harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua
peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan tata suara harus diberi pemeliharaan cuma-
cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah penyerahan tersebut selesai, garansi selama ± 1
(satu) tahun.

3.1. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pengadaan dan pemasangan Master Control, Fire Detector, Manual Call, Alarm Bell,
Signal/ Location Lamp, Sirene beserta instalasi wiringnya.

2. Pengadaan dan pemasangan TB (Terminal Box) sesuai gambar rencana.

3. Pengadaan dan pemasangan unit-unit fire fighting (fire extinguisher).

4. Mengadakan trial run dan pengujian untuk seluruh instalasi maupun demonstrasi dari unit-
unit fighting yang dipergunakan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 26
SPESIFIKASI TEKNIK

5. Board yang menunjukan adanya peralatan-peralatan manual push button fire fighting unit,
menunjukan tempat/arah pintu bahaya/tangga bahaya (fire escape).

6. Pembuatan lemari-lemari/ panel-panel untuk fire extinguisher dan alarm call dan button pada
tempat-tempat yang ditentukan.

7. Connection dengan Panel Kontrol Pompa kebakaran

B. Master Control Fire Alarm Panel, Auxiliary Monitor Panel

1. Master Control Fire Alarm (MCFA) Panel Type konvensional harus mempunyai kapasitas
sesuai gambar perencanaan. Harus mempunyai perlengkapan-perlengkapan standar :

a. Indicator/ signal zones sesuai dengan jumlah zones


b. Buzzer/ horn
c. Fire Brigade telephone line
d. Fire Fighting (fire pump) line
e. Monitor line

2. Pada indicator/signal zones, harus ditunjuk juga lokasi daripada tiap zones, untuk
mempermudah identifikasinya.

C. Power Suplai

Tegangan yang boleh dipergunakan adalah tegangan DC, tidak lebih dari 100 V tegangan ini
diperoleh dari rectifier. Dalam keadaan emergency atau supplai daya PLN terputus, maka
dipergunakan supply dari battery yang dapat melayani sistem ini selama 12 (dua belas) jam.
Battery harus battery Nickel Cadmium (NiCad). Besar kapasitas battery dan rectifier system
harus sesuai dengan performance dan kebutuhan instalasi fire alarm secara keseluruhan.

D. Fire Alarm Detector

1. Fixed temperature detector mempunyai daerah cakup Maksimum :


a. ± 40 m² dengan maksimum temperatur 65°C
b. ± 30 m² dengan maksimum temperature 75°C

2. Kombinasi rate of rise dan fixed temperature detector mempunyai daerah cakup 40 m²
dengan temperatur maksimum 65°C sedangkan untuk daerah cakup 30 m² temperatur
maksimum 75°C

E. Smoke Detector

Smoke Detector adalah detektor yang berkerjanya berdasarkan batas konsistensi asap tertentu,
detektor asap dapat berupa.

1. Detektor asap optik (Photo Electric Smoke Detector) yang berkerja dengan prinsip
berkurangnya cahaya oleh asap oleh kosentrasi tertentu.

2. Detektor asap Ionisasi (Ionization Smoke Detector) yang berkerja dengan prinsip
berkurangnya arus ionisasi oleh asap pada kosentrasi tertentu.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 27
SPESIFIKASI TEKNIK

F. Alarm Bell

Supply tidak lebih dari 100 V.DC, type indoor. Bell yang dipasang di dalam bangunan
mempunyai frekwensi yang cukup, sehingga dapat mengatasi noise level dengan tingkat
sedang. Pemasangan alarm bell disesuaikan keadaan penempatan alarm bell itu sendiri yang
telah mendapat persetujuan Perusahaan.

G. Manual Call Box

Indoor type, dipasang mounted pada dinding atau pintu. Supplai tidak lebih dari 100 Volt DC.

H. Sirine (Horn Alarm)

Dipasang outdoor, di daerah terbuka, parkir atau tempat lainnya, lengkap dengan tiang.
Mempunyai frekwensi yang cukup sehingga dapat terdengar dengan jelas di dalam bangunan
atau tempat lainnya.
I. Location Lamp

Material :
1. Globe : Resin, inside of globe : frost finish
2. Frame : Synthetic Resin
3. Power Supply : 24 V.AC atau DC atau 100 V.AC
4. Pemasangan : Surface Mounted

J. Portable Fire Fighting Extinguisher Unit

Portable fire fighting extinguisher unit adalah dari type dry chemical, multi purpose untuk type
class fire rating A, B, C dan E.
1. Serbuk kimia yang dipergunakan harus dari jenis non toxic (tidak beracun)
2. Dilengkapi dengan hosing
3. Unit-unit fire extinguisher yang dipergunakan adalah :
a. Fire Extinguisher
Bahan : Multipurpose dry chemical
Kapasitas : 3 kg
Daya semprot :±6m
Jenis : Fixed type, digantung pada dinding atau diletakkan pada
lemari fire fighting unit yang telah disediakan.
b. CO2
Bahan : CO2
Kapasitas : 3 kg
Daya semprot :±6m
Jenis : Fixed type, digantung pada dinding.
c. Mobile fire extinguisher
Bahan : CO2
Kapasitas : 23 kg
Jenis : Mobile
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING
JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 28
SPESIFIKASI TEKNIK

3.2. BAHAN / MATERIAL

No. Material Merk


1. Master Control Fire Equipment Niittan Esser, Gent, atau
Auxiliary Master Control setara
2. Fire Alarm, Fire Detector, Manual Call Box Niittan Esser, Gent, atau
setara
3. Conduit EGA ,Clipsal ,Duble H
4. Junction Box, Terminal Box dll. Eks. Lokal Standard Pabrik
5. Fire Extinghuiser, Multi Purpose Dry Chemical, Yamato, Servo atau setara
CO2
6. Kabel Distribusi, Instalasi dan Kontrol Supreme, Kabelindo, Kabel
Metal atau setara

Pasal 6
PEKERJAAN PLUMBING
(AIR BERSIH, KOTOR DAN BUANGAN)

6.1 Lingkup Pekerjaan

A. Pekerjaan Air Bersih

1. Pengadaan dan pemasangan Roof Tank Fiberglass.

2. Instalasi pipa di dalam dan luar bangunan.

3. Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang diperlukan
dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa beserta perlengkapannya.

4. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang meliputi


pemipaan dan top reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada
setiap titik pengeluaran.
5. Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closet, wastafel,
urinal dan lain-lain.

6. Pengadaan dan pemasangan instalasi air Panas berikut water Heater

B. Pekerjaan Air Kotor dan Buangan

1. Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam sistem


pembuangan air kotor dan buangan.

2. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, wastafel, urinal, floor
drain dan lain-lain.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 29
SPESIFIKASI TEKNIK

3. Pekerjaan Drainasi dalam bangunan, pengadaan dan pemasangan instalasi pipa air hujan
dari atap bangunan sampai ke saluran luar bangunan lengkap dengan accessoriesnya.

4.1. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN AIR BERSIH, KOTOR DAN BUANGAN
A. Material/ Bahan-bahan yang dipakai :
1. Untuk pipa-pipa jaringan air bersih menggunakan PVC AW Class .
2. Untuk pipa air kotor, air buanganan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC, berkatagori class AW
(10 kg/cm²) JIS K 6742.
3. Tebal dinding pipa PVC tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut:

Diameter Dalam Tebal Dinding Minimum


50 - 75 mm  3,15 -  4,05 mm
100 - 125 mm  4,5 -  5,4 mm
150 - 125 mm  4,5 -  6,4 mm
200 - 125 mm  4,5 -  8,3 mm
250 - 125 mm  4,5 -  10,3 mm

B. Sistem Pemipaan

1. Sistem Penyambungan Pipa

a. Pipa Air Bersih :


Pipa air bersih menggunakan Polypropelin ( PP.R PN 10) dan yang luar bangunan
menggunakan Type S1.
Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih
dahulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes. Sedangkan untuk
sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara homogen.

b. Pipa Air Kotor dan Ventilasi :


Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan yang sama,
sedangkan untuk bahan pengikatnya digunakan lem/ solventcement.
Pipa-pipa yang sudah terpasang, pada ujungnya yang terbuka agar bertutup dan rapat
untuk menghindari kotoran masuk.

2. Penggantung / Penumpu Pipa

a. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker yang
kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.

b. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak
antara tidak lebih dari 2,5 m.

c. Semua pipa yang melewati daerah dilokasi bangunan, dipergunakan flexible joint untuk
mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 30
SPESIFIKASI TEKNIK

d. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada kontruksi bangunan
dengan insert/ angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton dengan Ramset.

e. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem-clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih
dari 3 m.

3. Valve - valve

a. Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "screwed bronze body dengan external
spendle ".

b. Water valve  21/2" -  3" adalah jenis "bronze flanged body dengan internal screwed
spendle ".

c. Water valve lebih besar 3" adalah jenis "flanged steel body dengan external spendle
yoke ".

d. Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk pekerjaan air
bersih sanitary digunakan tekanan kerja 150 psi dan untuk pekerjaan air bersih fire
fighting digunakan valve dengan tekanan kerja minimum 300 psi, bahan cast iron.

4. Pipa-pipa Dalam Tanah

a. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa 4" ke
bawah dan 80-100 cm untuk pipa  5" keatas. Dasar lubang galian harus cukup stabil
dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa
air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang
sama.

b. Galian tanah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran/puing-puing. Setelah bersih diurug


dengan pasir urug setebal  5 cm kemudian pipa dipasang dalam lubang galian dan
diperiksa oleh Perusahaan, ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas galian
yang bebas dari puing-puing.

c. Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah
pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/tanah asli atau bila tidak supaya disesuaikan
gambar rencana.

d. Syarat penyeberangan pipa yang melintasi jalan atau drainase setempat dilihat gambar
rencana..

e. Khusus untuk pipa fire hydrant diluar bangunan (site plan) harus di coating terlebih
dahulu dengan bahan Aspal kemudian dilapis dengan jacketing yang terbuat dari bahan
karung goni.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 31
SPESIFIKASI TEKNIK

4.2. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA

A. Pekerjaan Air Bersih

1. Pompa Air Bersih


Type pompa : Centrifugal End suction
Kapasitas : 100 liter permenit
Head pompa : 30 m
Putaran pompa : 2900 rpm
Daya pompa :
Karakteristik listrik :
Jumlah : 1 unit
Lokasi : Ruang Pompa

2. Pompa Dorong
Type pompa : Centrifugal
Kapasitas : 50 liter permenit
Head pompa : 30 m
Putaran pompa : 2800 rpm
Daya pompa :
Karakteristik listrik :
Jumlah : 1 unit
Lokasi : Dak atap

3. Top Reservoir
Kapasitas : 2 x 1 m3
Material : Fiber glass

4.3. PEKERJAAN AIR KOTOR

Diadakan pemisahan antara pemipaan air kotor dari closet dan urinal dengan air buangan dari
lavatory dan floor drain. Pengumpulan digunakan pipa-pipa cabang horizontal pad setiap lantai
digunakan pipa PVC yang kemudian diteruskan ke pipa induk vertikal dalam shaft. Pembuangan air
kotor dari closet dan urinal disalurkan ke salurkan pipa tegak air kotor dan air buangan dalam shaft
lalu disalurkan ke resapan lalu ke Septik Tank sebelum ke riol kota disalurkan sumur resapan.

4.4. PEMIPAAN VENTILASI

Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding  1 1/4" untuk masing-masing fixtures yang
membutuhkan.
Kemudian diteruskan oleh pipa induk ventilasi yang berada pada shaft dimana pelepasan akhir pada
lantai atap dilengkapi dengan vent-cup.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 32
SPESIFIKASI TEKNIK

4.5. PENGUJIAN DAN DESINFEKSI

A. Pengujian Sistem Pembuangan

1. Pengujian Instalasi Sistem Distribusi Air Bersih

a. Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi Seluruh


sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup (plugged)
agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “Vent” tertinggi.

b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas, minimal
selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.

c. Apabila Perusahaan menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas,


Kontraktor harus melakukannya tambahan biaya dan menjadi tanggungan Kontraktor air
bersih. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan pengujian secara parsial terhadap
peralatan utama (pompa-pompa, panel listrik dan panel kontrol, pressure tank dll),
Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain :
 Debit aliran air, Putaran pompa , Tekanan pompa
 Pompa dilengkapi WLC dan kabelnya

Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Perusahaan untuk diminta
persetujuannya.

Pemilik Proyek dan Kontraktor diwajibkan untuk melakukan pengujian terhadap


performasi peralatan utama dengan sistem yang telah difungsikan secara penuh.
Pengujian ini meliputi :
- Kapasitas pompa , Arus Kerja Motor

Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Perusahaan untuk dimintakan
persetujuannya.
 Setelah Bidang Ruangan Dalam menjadi Tidak Rata (Roughing In selesai dipasang
dan sebelum memasang fixture-fixture, seluruh sistem distribusi air bersih dan air
kotor harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (working pressure) dengan tekanan 12 kg / cm2 atau 12 atm untuk seluruh
sistem distribusi air bersih sedangkan untuk seluruh sistem distribusi air kotor
dengan tekanan 8 kg / cm2 atau 8 atm dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling
kurang 12 (dua belas) jam tanpa mengalami kebocoran pada distribusi pipa dan
tekanan tersebut tidak berubah.
 Sebelum dilakukan pengujian maka dilakukan Pengglontoran air pada seluruh
sistem distribusi air bersih dan air kotor atau dengan disebut dengan sistem
Blashing.

2. Kerusakan dan Kegagalan Uji

Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Kontaktor harus mengganti

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 33
SPESIFIKASI TEKNIK

bagian atau bahan yang rusak atau gagal tersebut dan pemeriksaan / pengujian dilakukan
lagi sampai memuaskan Perusahaan.

3. Desinfeksi

a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air
sebelum diserahkan kepada Perusahaan.
b. Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam sistem pipa,
dengan cara / metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah sebesar 50
ppm (Parts per Million).
c. Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih, sehingga
kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
d. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut
harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam.

4.6. DAFTAR MATERIAL

No. Material Merk


1. Pompa-pompa Air Bersih Grounfost, EBARA
2. Pompa dorong SANYO,PANASONIC, GAE
3. Motor-motor Pompa ABB, GAE
4. Pipa Air Bersh PP.R WAVIN,RUCKA,TORRO
Tye AW Class Wavin, Pralon,
5. Pipa Air Kotor, Bekas
Rucika
6. Valve-valve :
 Gate valve TOYO,KITZ
 Butterfly valve TOYO,KITZ
 Check valve TOYO,KITZ
 Strainer TOYO,KITZ
 Float valve KITZ
 Safety valve Yoshitake, Fushiman
13 Flexible connection Proco, Tozen
14. Top Reservoir Fiber Glass

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 34
SPESIFIKASI TEKNIK

Pasal 7
PEKERJAAN MEKANIKAL SISTEM TATA UDARA
DAN VENTILASI MEKANIK

1.1 PEKERJAAN AC

A. Lingkup Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini diantaranya adalah :

1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian AC Split Wall Mounted dan AC Type
Celling Cassete

2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian instalasi sistem aliran refrigerant.

3. Pengadaan dan pemasangan pipa untuk membuang air pengembunan (drainage) dari
evaporator blower unit sampai ketempat pembuangan yang terdekat yang diperkenankan.

4. Pengadaan dan Pemasangan Instalasi meliputi Pemipaan Referigerant, Pempaan Drain

5. Pengadaan, pemasangan, pengaturan instalasi listrik. Untuk sistem ini termasuk penarikan
kabel dari panel utama ke AC kesemua unit peralatan.

6. Pengadaan & pemasangan pondasi peredam getaran untuk masing-masing yang dipasang
dalam instalasi ini.

7. Pembobokan, penutupan serta finishing kembali dinding, atap lantai dan lain-lain akibat pe-
masangan pipa kabel, mesin-mesin AC dan lain-lainnya.

8. Melakukan pemeliharaan instalasi selama masa pemeliharaan 3 (tiga) bulan (90 hari
kalender)

9. Memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatan sistem instalasinya


kepada petugas yang ditunjuk sampai cakap menjalankan tugasnya.

10. Memberikan garansi terhadap perawatan atau mesin yang dipasangnya atau yang dipasang
untuk instalasi sistem ini.

11. Melakukan testing, balancing dan commissioning untuk semua peralatan mesin-mesin AC
dan instalasi ducting, pipa refrigerant dan drain dapat berfungsi dengan sempurna.

B. Spesifikasi Teknis Khusus

1. Peredam Getaran

a. Semua mesin/ peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi landasan atau
penggantung peredam getaran (vibration eliminator) yang sesuai.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 35
SPESIFIKASI TEKNIK

b. Peralatan yang digantung harus dipasang peredam jenis kinetic glass fibre hanger merk
kineties atau sound anttenuator limited atau setara.

c. Peralatan yang diletakkan diberi landasan peredam getaran jenis kinetic neoprene
isolator merk kineties atau sound anttenuator limited atau setara.

d. Semua fan harus dipasang karet sekelilingnya sebelum dipasang.

2. Pipa Pembuangan Air

a. Pekerjaan
Kontraktor harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-mesin air
conditioning sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang
tersembunyi atau tidak mengganggu, sesuai layout gambar perencanaan jalur pipa AC.

b. Bahan
Untuk pembuangan air (drain) dipergunakan pipa PVC.

c. Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa serta
peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 8
meter atau sampai daerah dimana tidak terjadi pengembunan bagian luar pipa, isolasi
harus dari bahan Nitrile Rubber Closed Cell Tubing yang sejenis dari bahan tahan api
(fire resistant) setebal 3/4". Bagian luar hendaknya dicat sesuai dengan warna yang
disetujui oleh Direksi.

C. Condensing Unit (CU)

1. Umum
Kontraktor harus memasang condensing unit untuk split system dengan jenis, ukuran dan
kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini hendaknya "factory built"
dan telah diuji pabriknya berdasarkan test yang dilakukan sesuai dengan ASHRAE
standard 14-67.

2. Kompressor
Kompressor adalah scrool kompressor dari jenis "semi/hermetic" didinginkan oleh gas
refrigerant dan motor yang dilindungi secara "inherent".

3. Koil Kondens
Koil kondensor harus dari tembaga dengan "fin" dari alluminium yang direkatkan secara
mekanis. Koil ini telah diuji terhadap kebocoran, telah di "dehidrated" dan diisi gas refrigerant
secukupnya dari pabrik.

4. Fan Kondensor
Fan kondensor dari jenis propeller, pembuangan tegak ke atas/ke samping dan dihubungkan
langsung dengan fan motor.

5. Fan Motor

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 36
SPESIFIKASI TEKNIK

Fan motor hendaknya dari jenis "permanent split capicator" yang dilindungi secara "inherent"
serta mempunyai bantalan peluru yang dilumasi secara tetap.

6. Dinding
Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan sesuai untuk pemasangan diluar.

7. Peredam Getaran
Hendaknya pada semua kaki, mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.

D. Evaporator Blower Unit (EVB)

1. Umum
Kontraktor harus memasang "evaporator blower unit" untuk "split system" dengan jenis,
ukuran dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini hendaknya
"factory built" dan telah diuji oleh pabriknya.
Berdasarkan test yang dilakukan sesuai dengan AMCA Standard 210-1967, "test code for air
moving devices" dan ARI Standard 410-1964 "Standard for forced circulation air cooling and
ari heating coil".

2. Fan
Hendaknya dipakai fan dari jenis "forward curved" dan direncanakan khusus untuk unit ini.
Alas motor harus dapat menyediakan variasi jarak antara sumbu-sumbu yang dapat diatur
dengan skrup-skrup. fan hendaknya dilengkapi dengan "pulley" yang dapat diatur "pitchnya"
untuk mengatur kecepatan fan. Semua unit fan hendaknya mempunyai peluru dengan
bantalannya yang dapat dilumasi dari luar dengan mudah. Fan hendaknya mempunyai
performansi sesuai dengan ARI standard 430-1966. Sistem fan hendaknya telah ditimbang
dan dibalans secara statis maupun dinamis di dalam rumah fan oleh pabriknya.

3. Dinding
Dinding unit minimal dari plat besi ukuran "20 gauge". Semua panel atau lubang-lubang
berpintu harus dapat dengan mudah dan cepat dibuka. Rangka hendaknya diperlengkapi
dengan penyangga dilapisi dengan cat anti karat.
Bak pengembunan air hendaknya terletak dibawah koil pendingin dan harus cukup besar
untuk menampung segenap pengembunan uap air dari koil pada kondisi maksimumnya.

E. Koil Pendingin

Koil pendingin harus dari tembaga dengan "fin" dari alluminium yang rekatkan secara mekanis.
Koil ini telah diuji terhadap kebocoran di pabriknya.

F. Isolasi

Dinding unit ini hendaknya diisolasi mulai dari masuknya sampai pada keluarnya udara pada
unit. Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus cukup untuk menghalangi
terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api sesuai dengan
persyaratan NFPA Standard 90-A. Tempat penampungan air pengembunan harus disolasi untuk
menghindari terjadinya pengembunan dibagian luarnya.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 37
SPESIFIKASI TEKNIK

G. Peredam Getar

Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.

H. Pipa Refrigerant

1. Umum

Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin. Semua
bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran. Hendaknya
dipakai pipa tembaga jenis L atau K yang "dihydrated" dan "sealed".
Jenis pemakian pipa refrigerant untuk air conditioning kelas ASTM B 280

2. Sambungan

Pipa jenis "hard drawn tubing" harus disambung dengan perantaraan "wrought copper fitting"
atau "non porous brass fitting". Dianjurkan dipakai solder perak dengan ditiupkan gas mupia
seperti Nitrogen kering ke dalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan
terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.
Solder lunak semacam "50 - 50" tidak boleh digunakan solder "95 - 5" dapat dipergunakan
kecuali pada "discharge" gas panas.
Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau lainnya yang
sesuai untuk pipa refrigerant. Bilamana "precharged refrigerant ines" disediakan oleh pabrik,
hendaknya diperhatikan benar-benar instruksi pabrik. Bila terjadi kelebihan pipa
"precharged" hendaknya dibentuk gulungan dan disangga pada bidang mendatar.
Sambungan hendaknya sependek mungkin.
3. Konstruksi

a. Pipa refrigerant hendaknya disangga baik-baik untuk mencegah melentur. Harus


dipasang peredam getaran untuk mencegah penerusan getaran kepada bangunan.
Bilamana perlu dipasang peredam getaran pada pipa.

b. Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang di lapangan harus dilaksanakan


sesuai dengan "ASHRAE GUIDE BOOK" atau rekomendasi pabrik.

c. Suatu pengering refrigerant dengan kapasitas yang cukup serta "sight glass moisture
indicator" hendaknya dipasang pada bagian "liquid line" setiap pipa yang terpasang di
lapangan.

d. Perbedaan tinggi dan jarak antara condensing unit dengan evaporator blower unit
hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.

e. Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji terhadap
kebocoran.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 38
SPESIFIKASI TEKNIK

4. Pengisian Refrigerant

Sistem yang dipasang dengan precharged dan sistem yang dipasang di lapangan harus
dihampakan. Sama sekali di larang memakai kompressor dari sistem untuk mengisi
refrigerant.
Penghampaan haruslah dilakukan dengan suatu pompa penghampa tinggi dengan pengukur
tekanan mutlak yang baik. Dianjurkan penghampaan dilakukan sampai tekanan dibawah
300 .
Tekanan sistem setelah pengisian freon tidak boleh lebih dari yang disyaratkan oleh
pabriknya. Persyaratan pabrik tentang jumlah pengisian freon hendaknya dipatuhi dan
dipergunakan suatu Charging Cylinder untuk memastikan jumlah dan jenis refrigerant yang
diisikan adalah sesuai.

I. Spesifikasi Teknis Khusus

1. Isolasi Pipa
Pipa suction line refrigerant harus diisolasi dengan isolasi panas.

Diameter Pipa 5/8 s/d 1 ¼" 1 ½" s/d 2" 3" s/d 5"
Tebal Isolasi 1" 1 ¼" 1 ½"

Isolasi pipa refrigerant hendaknya dari bahan “nitrile rubber closed cell tubing” insulation
dengan density 0,08-0,12 gram/cm3 (5-8 lb/Cu.ft), thermal conductivity : 0,0374 W/MK (0,26
BTU-in/hrft2) dan diberi dengan lapisan luar shell tape (insuflex tape).

2. Saringan Udara
Saringan udara hendaknya dari bahan yang dapat dibersihkan/dicuci seperti alluminium,
anyaman kawat atau logam. Saringan harus memiliki effesiensi penahan debu (Avarage
Synthetic Duct Weight Air Resistance) minimal 65 %, tahanan mula-mula maksimum 2,5 mm
tekanan air, pada kecepatan aliran udara 2 mps (500 fpm). Kerangka saringan dari baja
galvanis setebal 1,2 mm dan dari ukuran standard. Tebal filter 2,5 mm (1 inch) dan tiap-tiap
filter dapat dipasang dengan rapat satu dengan yang lainnya.

5.1. PEKERJAAN VENTILASI MEKANIK

A. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini menjelaskan kebutuhan untuk peralatan, perlengkapan dan pemasangan sistem
ventilasi mekanik untuk proyek ini.

Lingkup pekerjaan Ventilasi Mekanik terdiri dari :

1. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian exhaust/ intake fan untuk ruang yang tidak
dikondisikan.

2. Exhaust/ intake fan untuk ruang pompa, mesin, toilet dan gudang.

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 39
SPESIFIKASI TEKNIK

B. Exhaust Fan

1. Seluruh fan harus mempunyai pilot light dan on/off switch pada lokasi/panel yang tertera
dalam gambar serta dapat dimonitor dan/ atau diremote dari pusat kontrol panel diruang
kontrol yang tersedia.

2. Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa "single phase".

3. Pada prinsipnya exhaust fan dan intake fan yang dipasang adalah dari type yang umum
digunakan, dimana :
Kapasitas : sesuai gambar rencana
Type : sesuai gambar rencana
Static Pressure : sesuai gambar rencana
Warna : ditentukan kemudian
Exhaust fan harus memiliki damper yang secara automatik bekerja dengan motor atau
dengan kata lain bila exhaust fan dimatikan (di-off) untuk dampernya harus dapat tertutup
dan sebaliknya.
Exhaust fan tidak boleh melebihi tingkat kebisingan 40 dB. Cara pemasangan dnegan
rangka kayu yang dibuat sedemikian rupa, dapat dibuka/pasang kembali untuk maintenance.

5.2. PRODUK PABRIK

No. Material Merk


1. Split Unit Panasonic, Daikn, M.Quay atau setara
2. Pipa Tembaga Crane, Kembla ex Australia
3. Plat seng lokfom
4. Isolasi Pipa Insuflex, Armaflex
5 Pipa drain PVC AW Class
6. Exhaust Fan NATIONAL,KDK atau setara

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL PLUMBING


JASA KONSULTAN PERENCANAAN (PLANNING) REHAB TOTAL KANTOR LURAH PASAR MANGGIS
ST.ME- 40

Anda mungkin juga menyukai