Anda di halaman 1dari 25

Cv.

Setia utama

METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN LEONING BETON KECAMATAN SIAK
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LEONIG BETON SUAK SANTAI ARAH JALAN SAPTA TARUNA

UMUM
Setelah mempelajari dokumen lelang serta mempelajari bestek/gambar dan
berita acara Aanwidzjing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan,
karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut
diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang
kami ajukan, yang kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja.

Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan


langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau
penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja, material
dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu
pengerjaannya selama maksimal 180 hari kalender.

PENGERTIAN, MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pembangunan Pembangunan Leonig Beton Suak Santai Arah
Jalan Sapta Taruna adalah :
1. Meningkatkan fungsi saluran dari sebelumnya saluran alam (tanah)
menjadi saluran yang lebih bersifat permanen.
2. Mengoptimalkan fungsi saluran untuk menampung debit air yang baik
yang berasal dari kawasan perumahan masyarakat sekitar maupun dari
limpasan air.
3. Memperindah dan menjaga estetika kecamatan siak khususnya di lokasi
desa suak lanjut.
4. Menjaga keseimbangan pembangunan infrastruktur antar kecamatan
sehingga akan menghilangkan kesenjangan antar wilayah dengan tetap
memprioritaskan pembangunan ekonomi masyarakat yang tinggi.

Metode Pelaksanaan 1
Cv. Setia utama

PENGENALAN TERHADAP LOKASI KEGIATAN


Lokasi pekerjaan ini berada di kecamatan siak tepatnya di desa suak
lanjut yang mana lokasi pekerjaan berada Di Daerah SUak Santai Menuju
kearah Sapta Taruna.

Pekerjaan ini di desian menggunakan Cercucuk diameter 10 -15 cm ini


disebabkan keadaan atau kondisi tanah pada lokasi pekerjaan ini agak
lunak sehingga memerlukan perkuatan pondasi bawah menggunakan kayu
cerucuk tersebut. Atau guna menstabilkan tanah lunak dan mengurangi
penurunan total dan deformasi lateral serta meningkatkan stabilitas
pondasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Gambar sket lokasi secara kasar

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum memulai pekerjaan utama, kegiataan awal yang dilakukan adalah


mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kondisi dan
karakteristik lokasi pekerjaan dalam rangka penyusunan rencana kerja,
untuk menjamin kelancaran pekerjaan.
adapun langkah-langkah yang dilaksanakan sebagaimana berikut :

1. PENINJAUAN KONDISI LAPANGAN PROYEK


1.1. peninjauan kondisi lapangan untuk memastikan ketepatan
informasi dari gambar yang ada.
pekerjaan ini meliputi :
A. jalan masuk (access road) ke lokasi proyek.
B. kondisi di sekitar lokasi proyek (site).
C. posisi dan lokasi bangunan yang telah ada.
D. topografi di dalam dan di sekitar lokasi proyek.

Metode Pelaksanaan 2
Cv. Setia utama

1.2. mengidentifikasi kondisi lapangan yang belum tercantum


dalam gambar.

2. PAPAN NAMA PROYEK


Papan nama proyek dibuat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan,
didirikan pada tempat yang mudah dilihat umum, memuat antara lain:
nama proyek, pemilik proyek, lokasi proyek, jumlah biaya (kontrak),
nama pelaksana, konsultan pengawas dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan.
Tulisan yang tercantum adalah sebagai berikut :
a. Nama Proyek/Kegiatan
b. Nama Pekerjaan
c. Jangka Waktu Pelaksanaan
d. Konsultan Pengawas
e. Kontraktor / Pelaksana
f. Waktu Mulai Pelaksanaan
g. Bentuk dan ukuran akan dibuat setelah disetujui oleh pihak
owner/direksi.
Pekerjaan dimulai : Awal Minggu Pertama bulan Pertama
Pekerjaan berakhir : Akhir Minggu Pertama bulan Pertama
Lama Pekerjaan : 1 Minggu
Personil yang dibutuhkan : Pekerja, 1 orang

3. Mobilisasi / Demobilisasi
Mobilisasi merupakan pekerjaan untuk mendatangkan seluruh
peralatan,tenaga kerja, fasilitas-fasilitas kontraktor dan pengawas
yang digunakan untuk melaksanakan dan mendukung pekerjaan di lokasi
kerja. Sedangkan demobilisasi merupakan pekerjaan untuk
mengembalikan seluruh peralatan yang telah dimobilisasi ke tempat
penyimpanan semula.
a. Mobilisasi
Pekerjaan mobilisasi merupakan pekerjaan untuk mendatangkan tenaga
kerja, alat-alat kerja, perlengkapan-perlengkapan kegiatan di
lokasi pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi :
1. Sewa Tanah
2. Base Camp
3. Jembatan darurat

Metode Pelaksanaan 3
Cv. Setia utama

4. Papan Nama Proyek


Pekerjaan dimulai : Awal Minggu Pertama bulan Pertama
Pekerjaan berakhir : Akhir Minggu Pertama bulan Pertama
Lama Pekerjaan : 1 Minggu
b. Demobilisasi
Pekerjaan ini meliputi, pembongkaran tempat kerja, pembersihan
akhir, pemindahan instalasi dan perlengkapan dan pengembalian alat
dari tempat kerja ke lokasi penyimpanan sehingga lokasi kerja
bersih dari segala bentuk sampah hasil dari pekerjaan. Pekerjaan
ini dilakukan setelah keseluruhan pekerjaan telah selesai
dilaksanakan.
Pekerjaan dimulai : Awal Minggu Keempat bulan Keenam
Pekerjaan berakhir : Akhir Minggu Keempat bulan Keenam
Lama Pekerjaan : 1 Minggu

4. PEMBERSIHAN LAHAN ATAU LOKASI PEKERJAAN

Tahap awal dalam tahapan pelaksanaan pembangunan adalah pekerjaan


pembersihan lahan atau lokasi pekerjaan. Mengingat area yang akan
dibangun pada umumnya masih dalam keadaan belum layak bangun,
pekerjaan ini meliputi pembersihan lahan dari rumput-rumput liar
yang mengganggu dan bebatuan non-konstruktif. Pekerjaan pembersihan
lahan meliputi keseluruhan area yang akan dibangun (keseluruhan
persil/ bagian tanah yang akan digunakan) berikut pekarangannya.

5. PEMBUATAN PAGAR PENGAMAN PROYEK.

Pekerjaan pembuatan pagar pengaman proyek dimaksudkan untuk


memisahkan area aktifitas proyek dengan aktifitas luar, dibuat
mengelilingi lokasi bangunan yang akan didirikan, dengan jarak
kurang lebih 5 m dari bangunan kecuali ditentukan lain, dengan tetap
mempertimbangkan penempatan material dan ruang gerak (aktifitas)
pekerja sehingga keamanan material dan pekerja dapat diperhatikan
dan terjaga.

Metode Pelaksanaan 4
Cv. Setia utama

5. PEMBUATAN DIREKSI KEET, BEDENG DAN GUDANG

Pembuatan direksi keet, bedeng dan gudang merupakan kegiatan pertama


yang dilakukan setelah pembersihan lahan yang berfungsi sebagai
kantor lapangan (site office) dalam pengendalian dan pengawasan
bahan, peralatan dan tenaga kerja berikut tempat penyimpanan bahan
dan peralatan serta tempat peristirahatan pekerja. Luasnya bangunan
disesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan gambar.
Direksi keet, bedeng dan gudang hanya dibuat sementara (hanya pada
proses pelaksanaan pembangunan) sehingga tempat yang digunakan
sebaiknya sesederhana dan se-efesien mungkin kecuali ditentukan
lain.
Penempatan direksi keet dan gudang harus diatur sebagaimana
mestinya, dengan tidak menghilangkan keterkaitan fungsi yang akan
menghambat pelaksanaan pekerjaan.

7. LISTRIK DAN AIR KERJA


Untuk memperlancar proses pekerjaan ini, pemborong akan menyediakan
listrik untuk keperluan pekerjaan perkantoran maupun pekerjaan di
lapangan. Selain itu pemborong juga akan menyediakan air baik untuk
memenuhi kebutuhan pekerja di perkantoran maupun pekerjaan di
lapangan yang membutuhkan air.

8. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK.


Kegiatan pengukuran dan pemasangan bouwplank merupakan kegiatan
awal yang sangat menentukan akurasi atau ketepatan desain awal
bangunan. Pengukuran dan penentuan tempat bangunan dilakukan oleh
tenaga ahli dengan menggunakan alat ukur sesuai dengan pola desain
perencanaan.

7.1. Pengukuran
- Letak pondasi dan kedudukan bangunan disesuaikan dengan detail
dan gambar kerja.
- Pengukuran dilakukan mempergunakan alat ukur apabila lokasi
pekerjaan telah bersih.
- pemasangan bouwplank diambil ± 0.50 dari peil 0.00 untuk
pemasangan titik mati “bench mark” (bm) juga diambil ± 0.50
dengan jumlah patok minimal 2 titik mati.
- Pengambilan titik mati “bench mark” (bm) harus ditempat yang
tidak mudah diganggu.

Metode Pelaksanaan 5
Cv. Setia utama

Untuk menandai hasil pengukuran tersebut, diperlukan pemasangan


bouwplank.

7.2.Pemasangan bouwplank
- Bouwplank terbuat dari papan 2/20 diserut/diketam pada sisi
sebelah atas dan kaso 5/7 cm serta paku kecuali ditentukan lain.
- Bagian atas dari papan bouwplank harus waterpass (horizontal dan
siku).
- pemasangan bouwplank diletakkan kurang lebih 1 sampai dengan 2
meter dari sisi luar galian atau diletakkan pada posisi yang
dirasa aman terutama akibat galian pondasi.
- tiang bouwplank dipasang sebanyak 4 tiang untuk setiap
bouwplank, serta ditanam ke dalam tanah maksimal sedalam 1
meter.

Fungsi dari bouwplank adalah :


- untuk memindahkan titik ukuran suatu bangunan.
- untuk membuat dan menarik sumbu dinding bangunan.
- unuk pedoman titik as.
- untuk menentukan garis - garis pondasi.
- sebagai pedoman penggalian tanah untuk pondasi

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan


pekerjaan adalah selama 2 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur

Metode Pelaksanaan 6
Cv. Setia utama

 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 Theodolit
 Meteran
 Waterpass
 Siku
 Palu
 Gergaji

II. PEKERJAAN UTAMA


1. PEKERJAAN KIST DAM
Untuk mengamankan pelaksanaan pembangunan leoning beton, dilakukan
pembuatan kistdam. Kistdam merupakan bangunan pembendungan
sementara selama pelaksanaan pekerjaan leoning beton dengan maksud
agar pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu.

Untuk mengamankan pekerjaan dibawah air dibuat kisdam, dan


dilakukan pengeringan dengan menggunakan pompa air. Pemasangan
kisdam harus dilakukan secermat mungkin agar rembesan ari sekecil
mungkin pada saat pengecoran.

Proses pekerjaan kistdam yaitu :


 Sebelum melakukan pekerjaan galian terlebih dahulu membuat
kist dam untuk mengantisipasi terjadinya pasang surut
terutama lokasi dekat sungai kemudian dilakukan pekerjaan
galian tanah dengan menyesuaikan dengan peil-peil pondasi
yang tertera pada gambar dengan memberikan space untuk ruang
gerak tenaga kerja dalam melakukan galian.

Metode Pelaksanaan 7
Cv. Setia utama

 Kontruksi Kist Dam terdiri dari bahan kayu bulat, papan,


plastic dan timbunan tanah. Konstruksi Kist Dam disesuaikan
dengan kondisi lapangan atau atas petunjuk direksi.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan


pekerjaan adalah selama 3 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 Theodolit
 Meteran
 Waterpass
 Siku
 Palu
 Gergaji

2. PEKERJAAN GALIAN TANAH


Penggalian dilaksanakan sesuai dengan ukuran kedalaman dan elevasi
sebagaimana ditentukan dalam gambar utama dan gambar detail dan
atau sesuai dengan ketentuan keadaan tanah dilokasi pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 8
Cv. Setia utama

Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian
terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah
yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan
seluruhnya kemudian lubang diisi dengan pasir urug kemudian dasar
tanah dipadatkan. Tanah hasil galian ditempatkan diluar dan agak
jauh dari lobang galian agar tidak mengganggu pekerjaan.

Dimensi dan panjang galian berpedoman pada ukuran gambar dan gambar
detail bangunan, dengan memperhatikan toleransi ukuran untuk
memudahkan pekerjaan plesteran pada pondasi.
Tahap-tahap pekerjaan galian tanah yaitu :
- menentukan as pondasi dengan menggunakan benang, dari
hasil persilangan benang ditetapkan sebagai as pondasi (dengan
bantuan bouwplank).
- pekerjaan galian tanah untuk tempat pondasi sesuai
dengan kebutuhan dimensi pondasi dan kedalaman galian
sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
- tebing dinding galian tanah dibuat dengan perbandingan
5:1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah
yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat
juga dibuat tegak lurus permukaan tanah.
- dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalaman
tanah padat/ tanah keras dengan daya dukung yang cukup kuat,
min 0,5 kg/cm2.
- bila tanah dasar masih kurang baik, dengan daya dukung
yang kurang dari 0,5 kg/cm 2, maka galian tanah diteruskan,
sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya
dukung setara atau lebih dari 0,5 kg/cm 2.

Metode Pelaksanaan 9
Cv. Setia utama

- dasar tanah dipadatkan dengan memperhatikan kadar air


tanah guna memperbaiki kuat geser tanah, mengurangi
kompresibitas, permeabilitas dan sifat kembang susut tanah.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan


pekerjaan adalah selama 3 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 Theodolit
 Waterpass
 Siku
 meteran
 benang
 palu
 paku
 cangkul
 sekop
 ember
 alat tumbuk (tamper/ ramper)

3. PEKERJAAN CEROCOK
Pekerjaan cerocok kayu dalam maksud memberi pembayaran-pembayaran
untuk kegiatan pemancangan kayu dibawah permukaan pondasi lantai
bangunan leoning. Pancangan kayu tersebut dimaksud untuk memperkuat
daya dukung konstruksi yang ada diatasnya dengan mengandalkan Jumlah
Hambatan Pelekat .

Metode Pelaksanaan 10
Cv. Setia utama

Kayu yang digunakan adalah kayu bulat dengan ukuran diameter 10-15 cm
dengan panjang tiap batangnya 1 s/d 2 meter.

Pemancangan cerocok kayu digunakan sebagai pendukung beban dari atas


sangat dalam yang memenuhi syarat.

 Pekerjaan cerocok kayu dia. 10-15cm yang berfungsi sebagai


pembantu pondasi untuk mencapai daya dukung tanah terhadap
konstruksi.
 Kayu yang digunakan untuk pekerjaan cerocok ini adalah kayu
bulat dengan ukuran diameter 10-15cm dengan panjang tiap
batangnya 4s/d5m
 Jenis kayu yang dipergunakan adalah kayu klas II yang biasa
digunakan untuk kontruksi terendam air.
 Kayu harus ditanam sesuai dengan kedalaman yang ditetapkan.

Tahap – tahap pekerjaan pondasi tiang pancang yaitu :


- Sebelum pekerjaan pemancangan dilakukan, kayu cerocok
harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa kayu cerocok tersebut memenuhi ketentuan dari
bahan, diameter dan kedalaman serta toleransi yang diijinkan.

Metode Pelaksanaan 11
Cv. Setia utama

- Pemasangan kayu cerocok harus dalam keadaan lurus, tidak


boleh melengkung dengan posisi dan dimensi tiang yang telah
ditentukan dalam detail gambar serta syarat teknis.
- Kayu cerocok dipasang dengan cara dipancang atau
ditekan dengan menggunakan alat pancang/tekan.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan


pekerjaan adalah selama 1 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 Hammer/stamper
 Katrol Hidrolik
 Meteran
 Segi tiga siku-siku
 Palu
 Benang
 Besi pemberat
 Cangkul
 Sekop
 Gerobak sorong

4. PEKERJAAN BETON B-1 LANTAI KERJA


Pekerjaan pengecoran lantai kerja berfungsi sebagai kedudukan pasangan
pondasi setempat, pondasi lajur dan lain-lain. Pengecoran lantai kerja
dilakukan dengan campuran dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi
dan gambar.

Metode Pelaksanaan 12
Cv. Setia utama

 Pekerjaan beton B-1 dimaksud untuk memberi pembayaran mencakup


pekerjaan untuk lantai kerja sesuai dengan gambar rencana.
 Semen yang dipakai adalah semen Portland sesuai dengan SKSNI-S-
04-1989-F dan SH-0013-81
 Bahan pasir dan kerikil yang digunakan harus sesuai dengan SKSNI-
S-04-1989-F : 6.1
 Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton harus bebas dari
Lumpur dan bahan organik lainnya, dan sesuai dengan SKSNI-S-04-
1989-F : 4.1
 Alat pengaduk beton harus memakai mesin pengaduk atau lainnya,
dan yang disetujui oleh direksi.

Tahap-tahap pekerjaan pengecoran lantai beton yaitu :


4.1. Mengukur kembali as untuk lantai beton sesuai dengan
gambar rencana.
4.2. Membuat bekisting untuk pengecoran lantai beton.
Bekisting (formwork) adalah konstruksi bantu/ cetakan yang
bersifat sementara yang digunakan untuk menahan beton selama
beton dituangkan, dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran-
ukuran yang ditetapkan spesifikasi dan gambar. Tahap-tahap
pekerjaan bekisting yaitu :
4.2.1. Pabrikasi bekisting
Pabrikasi bekisting dibuat kokoh (kuat), rapat (agar
tidak bocor), mudah untuk penyetelan dan pembongkaran
dengan ketelitian (presisi) ukuran (siku, lurus, dimensi
tepat) sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran, yang
ditetapkan spesifikasi dan gambar.
4.2.2. Pemasangan bekisting
- Membersihkan permukaan bekisting dari kotoran seperti
serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan lain-
lain.
- Melapisi permukaan bagian dalam bekisting dengan minyak
bekisting.
- Pemasangan bekisting pada tempat yang telah diberi
tanda.
4.3. Pengecoran lantai beton
Sebelum dilakukan pengecoran, perlu dilakukan kontrol
kualitas yang terdiri atas beberapa tahap yaitu :
4..3.1 Sebelum pengecoran. Sebelum pengecoran dilakukan
kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting.

Metode Pelaksanaan 13
Cv. Setia utama

4.3.2 Pada saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya


pengecoran, campuran dari concrete mixer truck diambil
sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang
tercantum dalam spesifikasi.
4.3.3. Pekerjaan pengecoran. Pengecoran dilakukan secara
langsung dan menyeluruh yaitu dengan menggunakan
concrete pump truck. Pengecoran yang berhubungan dengan
sambungan selalu didahului dengan penggunaan bahan
bonding agent.
4.3.4. Pekerjaan curing. Curing dilakukan sehari (24 jam)
setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air
dan dijaga/ dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.
Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-
sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat
berita acara pengesahan kontrol kualitas.
4.4. Meratakan hasil pengecoran yang telah di tuang dengan
ruskam, sendok spesi hingga rata dan didapat ketebalan
yang direncanakan.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan


pekerjaan adalah selama 7 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 Concrete mixer
 Concrete vibrator
 Gerobak sorong
 waterpass

Metode Pelaksanaan 14
Cv. Setia utama

 waterpump
 poly tank
 meteran
 gergaji
 palu
 benang
 cangkul
 sekop
 cetok
 raskam
 meteran
 gerobak sorong
 segi tiga siku-siku
 mesin ketam

5. PEKERJAAN PEMBESIAN
Pekerjaan pembesian dapat dilakukan sejak dari awal pelaksanaan
proyek dikarenakan pekerjaan pembesian dapat dilakukan pada tempat
lokasi yang berbeda dan tidak tergantung dengan item pekerjaan
lainnya. Besi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang berlaku
bebas dari kotoran, karat, dan bahan lainnya yang dapat mengurangi
daya lekat beton terhadap besi. Diameter besi yang digunakan untuk
pembesian disesuaikan dengan gambar detail pembesian yang tercantum
dalam gambar bestek.

Fabrikasi besi beton

Metode Pelaksanaan 15
Cv. Setia utama

Fabrikasi di laksanakan dengan memperhatikan hal – hal sebagai


berikut :
 jenis besi utama dan besi pembagi.
 diameter besi utama dan besi pembagi.
 jumlah pembesian utama.
 jarak besi pembagi.
 overlap / panjang penyaluran antar besi beton harus sesuai
spesifikasi.

Penyetelan besi beton


Penyetelan pembesian pada struktur bangunan harus sesuai dengan
gambar kerja yang telah di setujui. Penyetelan ini harus
memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
 jenis dan jumlah besi beton.
 jarak tulangan sesuai gambar pelaksanaan.
 panjang penyaluran dan pengangkutan harus sesuai dengan
persyaratan.
 pemberhentian besi beton harus benar.
 ikatan antar besi beton harus kuat.
 jarak antar lapisan besi beton harus benardan kuat (tidak
melendut).
 beton decking terbentuk dengan benar.

 Besi tulangan yang digunakan sebelum dipasang harus bebas dari


kotoran karat, minyak dan lapisan yang akan merusak atau
mengurangi mutu. Apabila terjadi penundaan dalam pengecoran,
besi tulangan harus diperiksa kembali dan dibersihkan
bilamana perlu.
 Ukuran/diameter besi digunakan harus sesuai dengan gambar kerja
yang telah direncanakan.

Metode Pelaksanaan 16
Cv. Setia utama

 Pembengkokan/pembentukan besi tulangan harus tepat menurut


ukuran yang ditunjukkan pada gambar yang telah dilaksanakan
oleh kontraktor.
 Besi tulangan tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara yang dapat merusak bahan, semua batangan harus
dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemanasan hanya dapat
dilaksanakan apabila disetujui oleh direksi.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan


pekerjaan adalah selama 12 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan Yang Dipergunakan


 Meteran
 Gunting baja
 Pembengkok besi
 Meja membengkok

6. PEKERJAAN BETON K-175


Bahan-bahan untuk adukan beton harus dicampur dalam batch mixer atau
“portable mixer”, tidak kurang dari 15 menit sesudah seluruh bahan-
bahan (kecuali untuk air dengan jumlah yang penuh) didalam mixer.
Waktu pengadukan ditambah apabila kapasitas mixer melalui 1,5 M 3.

 Pekerjaan beton k-175 dilaksanakan apabila material yang


dipergunakan sudah standby baik dari segi volume maupun kualitas
material disamping itu juga pekerjaan pembesian yang telah

Metode Pelaksanaan 17
Cv. Setia utama

dilaksanakan sebelumnya telah selesai difabrikasikan pada saat


akan melakukan pengecoran.
 Pekerjaan beton K-175 dimaksud untuk memberi pembayaran mencakup
pekerjaan untuk lantai, dinding (lining) dan sheet pile serta
pekerjaan beton lainnya yang tercantum dalam gambar rencana.
 Sebelum dilakukan pengerjaan beton K-175, kontraktor terlebih
dahulu mengirimkan Job Mix Formula (JMF) yang telah disyahkan
oleh laboratorium sebagai jaminan campuran yang sesuai dengan
yang disyaratkan dan disetujui oleh pengguna jasa.
 Semen yang dipakai adalah semen Portland sesuai dengan SKSNI-S-04-
1989-F dan SH-0013-81
 Bahan pasir dan kerikil yang digunakan harus sesuai dengan SKSNI-S-
04-1989-F : 6.1
 Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton harus bebas dari
Lumpur dan bahan organik lainnya, dan sesuai dengan SKSNI-S-04-
1989-F : 4.1
 Alat pengaduk beton harus memakai mesin pengaduk atau lainnya, dan
yang disetujui oleh direksi.

Sebelum pengecoran beton K-175 dilakukan, pastikan semua kondisi


bekisting telah dipasang dengan baik sesuai dengan gambar detail.

Pekerjaan bekisting
Bekisting (formwork) adalah konstruksi bantu/ cetakan yang bersifat
sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituangkan,
dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang ditetapkan
spesifikasi dan gambar.

Tahap-tahap pekerjaan bekisting yaitu :

pabrikasi bekisting
Pabrikasi bekisting dibuat kokoh (kuat), rapat (agar tidak bocor),
mudah untuk penyetelan dan pembongkaran dengan ketelitian (presisi)
ukuran (siku, lurus, dimensi tepat) sesuai dengan bentuk dan ukuran-
ukuran, yang ditetapkan spesifikasi dan gambar.

Pabrikasi bekisting meliputi :


 pemasangan kaso horizontal 5/7 cm pada sisi samping bawah papan
bekisting

Metode Pelaksanaan 18
Cv. Setia utama

 memasang penguat 5/7 cm pada bekisting agar dapat menahan gaya


tekan ke arah luar yang diakibatkan oleh berat bahan adukan yang
dituangkan.
 pemasangan klos pengikat 2/3 cm

Pemasangan bekisting
 membersihkan permukaan bekisting dari kotoran seperti serbuk
gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan lain-lain.
 melapisi permukaan bagian dalam bekisting dengan minyak
bekisting
 bekisting diletakkan pada tempat yang telah diberi tanda
 pemasangan pasak 5/7 cm
 pemasangan penopang/ penyangga 5/7 cm di salah satu sisi
bekisting kemudian dipaku ke pasak.

Peralatan yang dipergunakan :


 meteran
 segi tiga siku-siku
 gergaji
 palu
 benang
 besi pemberat

Pekerjaan kontrol kualitas.


Sebelum dilakukan pengecoran, perlu dilakukan kontrol kualitas
yang terdiri atas dua tahap yaitu :

Sebelum pengecoran.
Sebelum pengecoran dilakukan kontrol kualitas terhadap :
 Posisi dan kondisi bekisting.
 Posisi dan penempatan pembesian.
 Jarak antar tulangan.
 Panjang penjangkaran.
 Ketebalan beton decking.
 Ukuran baja tulangan yang digunakan.
 Posisi penempatan water stop

Metode Pelaksanaan 19
Cv. Setia utama

Pada saat pengecoran.


Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari concrete mixer
truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang
tercantum dalam spesifikasi. Pekerjaan kontrol kualitas ini akan
dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya
dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.

Pekerjaan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh yaitu dengan
menggunakan concrete pump truck. Pengecoran yang berhubungan dengan
sambungan selalu didahului dengan penggunaan bahan bonding agent.

Pekerjaan curing
Curing dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/ dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

Beton yang dirawat dengan air harus tetap basah sekurang-kurangnya


selama 24 hari berturut-turut setelah pengecoran. Perawatan harus
dimulai segera setelah beton cukup mengeras untuk menghindari
kerusakan. Curing harus dengan penetapan bahan suatu system dengan
pipa-pipa atau metode lain yang disetukui yang akan menjaga agar
semua permukaan yang dirawat secara kontiniu tetap basah (tidak
periodik). Air yang digunakan untuk curing harus memenuhi
ketentuan-ketentuan spesifikasi yang digunakan untuk mengaduk
beton.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan


pekerjaan adalah selama 8 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Metode Pelaksanaan 20
Cv. Setia utama

peralatan yang dipergunakan :


 Concrete mixer
 Concrete vibrator
 Gerobak sorong
 waterpass
 waterpump
 poly tank
 meteran
 segi tiga siku-siku
 gergaji
 palu
 Gunting baja
 Pembengkok besi
 Meja membengkok
 benang
 besi pemberat

7. Pekerjaan Plasteran
Sebelum pekerjaan plasteran dimulai semua pipa-pipa rembesan harus
di cek dan dibersihkan, air bersih dan lain-lainnya yang berhubungan
dengan dinding sudah terpasang dengan baik. Maka lanjutkan dengan
pekerjaan plasteran untuk dinding bagian saluran (Dlam) diplaster
dengan adukan 1:4 plasteran harus menghasilkan permukaan dinding yang
bersih, rata, halus dan dikerjakan dengan benar. untuk permukaan beton
di aferwiking dengan adukan 1:3 halus dengan rapi dengan menghasilkan
sudut yang tajam.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan


adalah selama 1 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi

Metode Pelaksanaan 21
Cv. Setia utama

 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 cangkul
 sekop
 gerobak sorong
 Peralatan Tukang

8. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH HASIL GALIAN


Pekerjaan timbunan tanah hasil galian merupakan kegiatan penimbunan
kembali tanah ke dalam sisi-sisi galian dengan memperhatikan urugan
tanah harus baik, bebas kotoran atau bahan organis. Sisi-sisi yang
akan diurug harus sudah bebas dari kotoran puing-puing atau kayu yang
masih menempel, guna menghindari keroposnya tanah urug yang berakibat
pada berkurangnya daya dukung tanah.

Adapun hal - hal yang menjadi perhatian adalah parameter - parameter


yang berpengaruh pada saat pemadatan seperti kondisi tanah, kadar air
optimum serta jumlah lintasan compactor.

Tahap-tahap pekerjaan urugan tanah yaitu :


- tanah ditimbun pada sisi-sisi galian (pondasi, sloof dan dll).
- Tanah ditimbun dan dipadatkan selapis demi selapis (layer by
layer), dihamparkan rata dengan ketebalan sekitar 20 cm (tanah
kohesif) sampai 30 cm (tanah butir kasar).
- Kadar air sebelum tanah ditumbuk kondisinya harus sekitar omc.
- Penumbukan dilakukan pada setiap lapis sebanyak 6 hingga 10
lintasan sampai kepadatannya mencapai yang diisyaratkan (90% s/d
100% mdd).
- Selesai ditumbuk dilakukan pemeriksaan kepadatannya. Bila kurang
padat ditumbuk lagi.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan


adalah selama 1 minggu.

Metode Pelaksanaan 22
Cv. Setia utama

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 cangkul
 sekop
 gerobak sorong
 Stamper

9. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH DIDATANGKAN


Pekerjaan timbunan tanah didatangkan dimaksud untuk memberi pembayaran
kegiatan
penimbunan tanah yang berfungsi untuk membuat jalan akses dan menutup
sekitar bangunan Timbunan tanah yang direncanakan pada gambar atau
atas petunjuk Direksi yang dihamparkan pada suatu garis (lajur) yang
ditunjukkan pada gambar pengukuran atau yang ditetapkan Direksi.

Tanah yang dipergunakan adalah tanah yang baik, bebas kotoran atau
bahan organis, memiliki :
 omc : 5% (tanah butir kasar) s/d 35 % (lempung plastis), umumnya
15% sampai 25%.
 mdd : 9,6 (tanah organik) s/d 23,2 (tanah butir kasar well grade)
tanah biasa 12 s/d 16.

Adapun hal-hal yang menjadi perhatian adalah parameter-parameter yang


berpengaruh pada saat pemadatan seperti kondisi tanah, kadar air
optimum serta jumlah lintasan compactor.

Metode Pelaksanaan 23
Cv. Setia utama

Tahap-tahap pekerjaan urugan tanah didatangkan yaitu :


- Tanah ditimbun dan dipadatkan selapis demi selapis
(layer by layer), dihamparkan rata dengan ketebalan sekitar 20 cm
(tanah kohesif) sampai 30 cm (tanah butir kasar).
- Kadar air sebelum tanah ditumbuk kondisinya harus
sekitar omc.
- Penumbukan dilakukan pada setiap lapis sebanyak 6 hingga
10 lintasan sampai kepadatannya mencapai yang diisyaratkan (90% s/d
100% mdd).
- Selesai ditumbuk dilakukan pemeriksaan kepadatannya.
Bila kurang padat ditumbuk lagi.

Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan


adalah selama 3 minggu.

Personil yang dibutuhkan :


 Pelaksana
 Juru ukur
 Juru gambar
 Logistik
 Administrasi
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

Peralatan yang dipergunakan :


 Dump Truck/Pick Up
 Cangkul
 sekop
 gerobak sorong
 stamper

III. PEKERJAAN AKHIR


1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
Waktu Pelaksanaan selama 1 minggu (7 HK), Pembersihan akhir dilakukan
pada puing -puing atau bekas bowplank dan bekas kertas semen yang
telah dipakai, ini dibersihkan dari lokasi pekerjaan dengan

Metode Pelaksanaan 24
Cv. Setia utama

membuangnya di tempat pembuangan sampah akhir, dengan menggunakan


mobil pickup atau L 300.
Setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan dilakukan serah terima
pekerjaan, adapun hal yang harus dipersiapkan untuk kebutuhan serah
terima pertama pekerjaan, kontraktor harus mempersiapkan segala
kebutuhan seperti pembersihan lapangan, mengadakan core terhadap
ketebalan pengecoran dan kelengkapan administrasi lainnya.

2. SERAH TERIMA PEKERJAAN


Untuk persiapan serah terima kontraktor wajib menyerahkan pekerjaan
pada KPA sebelum pencairan maka kontraktor wajib meyelasaikan semua
administrasi proyek yang di tangani oleh TIM administrasi proyek.

Checklist data serah terima

1. Shop Drawing
2. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
3. MC dari 0 - 100 %
4. Back Up Data
5. Foto Dokumentasi Kemajuan Pekerjaan
6. As Build Drawing
7. Data hasil tes Labor dan Job Mix Desain
8. Berita acara serah terima pekerjaan.

Demikian secara singkat metode pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Leonig


Beton Suak Santai Arah Jalan Sapta Taruna dengan urutan pelaksanaan
tergambar dalam Jadwal Pelaksanaan terlampir.

Siak Sri Indrapura, 11 April 2014

CV. SETIA UTAMA

TTD

AGUS CAHYONO
Direktur

Metode Pelaksanaan 25

Anda mungkin juga menyukai