Anda di halaman 1dari 44

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan

: Penataan Tempat Berusaha Pedagang

Paket Pekerjaan

: Pengadaan Bangunan Kios, Los dan Penataan Sarana Penunjang Pasar


Rakyat Pamotan

Lokasi

: Pasar Pamotan, Kab. Rembang

Tahun Anggaran

: 2016

BAB I PENDAHULUAN DAN PERSIAPAN

1.1 LATAR BELAKANG


Metode pelaksanaan adalah suatu pedoman tahapan pelaksanaan atau rencana kerja yang
disusun oleh kontraktor dan telah disesuaikan / mengacu pada persyaratan umum dan teknis yang
dikehendaki oleh pemilik proyek.Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan
membutuhkan pengaturan, metode pelaksanaan pekerjaan yang jelas serta pengawasan pekerjaan yang
baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya, dan sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan sebelumnya.
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu
proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan,
rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur
pekerjaan dengan baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang
ditemui di lapangan. Di dalam kegiatan Pengadaan Bangunan Kios, Los dan Penataan Sarana
Penunjang Pasar Rakyat Pamotan, proses pengadaan penyedia jasa harus melalui proses kompetisi
yaitu pelelangan. Proses pengadaan penyedia jasa menggunakan cara pelelangan dengan sub
kualifikasi Jasa Pelaksana untuk konstruksi bangunan komersial (BG 004).
Metode kerja ini disusun sebagai salah satu persyaratan pengadaan penyedia jasa dimana
didalam metode kerja ini dapat menggambarkan kemampuan penyedia jasa dalam melaksanaakan
pekerjaan, menggambarkan pemahaman dan penguasaan pekerjaan mulai pekerjaan persiapan,
rencana penanganan pekerjaan utama atau pekerjaan spesifik sampai dengan serah terima pekerjaan
pertama (Provisional Hand Over / PHO) dan penanganan pada saat masa pemeliharaan.

I.2 LOKASI PEKERJAAN


Pekerjaan Pengadaan Bangunan Kios, Los dan Penataan Sarana Penunjang Pasar Rakyat Pamotan,
Kabupaten Rembang Tahun 2016 terletak di Pasar Pamotan Kabupaten Rembang.

Lokasi Pekerjaan

Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan

I.3 RENCANA PERSIAPAN PEKERJAAN


1.3.1 Pekerjaan Pembersihan Lapangan
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa terlebih dahulu melakukan pembersihan lokasi dari
sampah, puing-puing bangunan dan berbagai hal lain yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia atau bantuan alat berat excavator.
Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui
oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat
pembuangan akhir.
Pembersihan Akhir Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam
keadaan bersih dan siap untuk dipakai Pemilik. Penyedia Jasa juga harus mengembalikan bagianbagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke kondisi semula. Pada
saat pembersihan akhir, semua hasil pekerjaan harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan
fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir.

1.3.2 Pekerjaan Pemasangan Bowplank


Pekerjaan ini biasanya dilakaukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan
bowpank (pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana, Pengawas,
Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya
dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bowplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass
(horisontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari as ke as antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada
papan bowplank agar mudah dicek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak

1,5 m dari as sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok-patok yang terlebih dahulu ditancapkan
ke dalam tanah.

1.3.3 Pembuatan Direksi Keet


Direksi keet merupakan fasilitas kerja untuk Tim teknis yang ditunjuk Pengguna Jasa di
lapangan (Direksi) serta Konsultan Pengawas. Pembuatan direksi keet beserta perangkat
pendukungnya mengikuti instruksi dari Direksi / Konsultan Pengawas. Terbuat dari bangunan semi
permanen dengan bahan dari tiang kayu kruing dan dinding papan/triplex lantai rabat beton dan atap
asbes/ seng gelombang. Direksi Keet dibuat dengan ukuran 4 m x 8 m untuk kantor serta ruang rapat
berukuran 4x4 m, sedangkan untuk penghawaan diberi jendela dan untuk keluar masuk / sirkulasi
diberi pintu dengan pengunci. Setelah akhir pekerjaan kantor direksi menjadi milik proyek ( pemberi
tugas ) sedangkan pembongkaran dan pembersihannya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
konstruksi. Ruang kantor dan ruang rapat di dalamnya dilengkapi dengan meja, kursi, gambar kerja,
time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku
Direksi dan laporan harian proyek.

I.3.4 Gudang dan Zona Fabrikasi


Terbuat dari bangunan semi permanen dengan bahan dari tiang kayu kruing dan dinding
papan/triplex lantai rabat beton dan atap asbes/ seng gelombang Sedangkan untuk penghawaan diberi
jendela dan untuk keluar masuk / sirkulasi diberi pintu dengan pengunci. Gudang dibuat dengan
ukuran 4 m x 8 m untuk menyimpan material dan peralatan kerja, gudang didirikan didepan direksi
keet dan dekat dengan lokasi pekerjaan tetapi mudah dijangkau oleh kendaraan untuk memudahkan
pemantauan sirkulasi material dan alat dan lokasi. Gudang berfungsi untuk penyimpanan alat-alat
pertukangan maupun penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut seperti gudang penyimpanan semen tempatnya harus baik
sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak material.

I.3.5 Mess Pekerja/Barak


Mess pekerja dibuat dengan ukuran 4 m x 12 m untuk menampung tenaga kerja sementara,
selama sebagian bangunan dalam belum jadi. Ketika bangunan dalam sebagian sudah selesai dan
seiring bertambahnya tenaga, maka sebagian tenaga kerja akan disediakan tempat (mess pekerja) yang
berada di dalam bangunan yang sifatnya sementara /berpindah pindah , karena masih ada pekerjaan
arsitektur yang masih berjalan. Terbuat dari bangunan semi permanen dengan bahan dari tiang kayu
kruing dan dinding papan/triplex lantai rabat beton dan atap asbes/ seng gelombang, Sedangkan untuk
penghawaan diberi jendela dan untuk keluar masuk / sirkulasi diberi pintu dengan pengunci.

I.3.6 mobilisasi dan demobilisasi alat, tenaga, bahan


Mobilisasi dilakukan dimana peralatan, material dan tenaga kerja setelah termobilisasi dilakukan
percobaan secara fungsional dan kwalitas / kemampuan jika sudah memenuhi syarat akan tetap
digunakan dan jika tidak memenuhi syarat akan dilakukan remobilisasi / mobilisasi ulang. Pekerjaan
dimulai dengan mobilisasi personil, alat alat kerja,bahan dan alat bantu pelaksanaan lainnya.
Mobilisasi Tenaga
Mobilisasi tenaga dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dengan persetujuan
Pengawas Kegiatan/ Direksi Pekerjaan. Untuk tenaga inti harus mengacu pada daftar personel inti
(key personel) yang dibutuhkan sebagai berikut:
No.

Jabatan

Jumlah
Personil

Keahlian

Pengalaman
Kerja

1.

Project Manager

1 (satu) orang

SKA Ahli Manajemen


Kontruksi / SKA Ahli
Manajemen Proyek (memiliki
NPWP)

2.

Tenaga Ahli K3 Kontruksi

1 (satu) orang

SKA Ahli K3 Kontruksi


(memiliki NPWP)

3 Tahun

3.

Pelaksana Bangunan
Gedung

2 (dua) orang

SKT Pelaksanan Bangunan


Gedung / SKT Pelaksana
Perumahan dan Gedung

3 Tahun

4.

Tukang Kontruksi Baja dan


Plat

2 (dua) orang

SKT Tukang Kontruksi Baja


dan Plat

3 Tahun

5.

Juru Gambar

1 (satu) orang

SKT Juru Gambar Arsitek / Juru


Gambar Draftman Sipil

3 Tahun

6.

Juru Ukur

1 (satu) orang

SKT Juru Ukur / Teknisi Survey


Pemetaan

3 Tahun

7.

Logistik

1 (satu) orang

1 Tahun

8.

Administrasi / Keuangan

1 (satu) orang

1 Tahun

5 Tahun

Mobilisasi Alat
Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam
Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan di mana peralatan tersebut akan digunakan
menurut Kontrak ini. Setelah termobilisasi dilapangan dilakukan percobaan secara fungsional dan
kwalitas / kemampuan jika sudah memenuhi syarat akan tetap digunakan dan jika tidak memenuhi
syarat akan dilakukan remobilisasi / mobilisasi ulang.
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer. Trailer yang digunakan
harus memiliki perlengkapan yang memadai. Daftar peralatan

utama yang diperlukan untuk

pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Bangunan Kios,Los dan Penataan Sarana Penunjang Pasar
Rakyat Pamotan sebagai berikut:

No

Jenis Alat

Kapasitas

Bukti kepemilikan

Jumlah

1.

Theodolit

Sendiri

1 Unit

2.

Beton Molen

Sendiri

4 Unit

3.

Generator Set

Sendiri

2 Unit

4.

Dumptruck

Sendiri

5 Unit

5.

Stamper

Sendiri

2 Unit

Mobilisasi barang/material
Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi pelaksanaan fisik. Material yang
ditempatkan dilokasi agar tidak mengganggu kegiatan pekerjaan. Bahan/material tersebut harus dalam
keadaan baru dan berkualitas baik serta harus memenuhi semua persyaratan terlebih dahulu. Semua
pemuatan, pengangkutan dari tempat asal ke lapangan, pembongkaran muatan di lapangan, serta
pemasangan semua material dan peralatan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Material yang akan didatangkan dari luar lokasi pekerjaan harus terlebih dahulu diambil contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Kegiatan/Direksi Pekerjaan dan atau diuji
keandalannya di laboratorium, apabila tidak memenuhi syarat, harus segera diperintahkan untuk
diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24 jam.

Gambar 1.2. Penyiapan Lokasi Material

Penyimpanan Bahan-bahan bangunan perlu mendapat perhatian khusus sebab penempatan


bahan yang tepat dan efisien juga dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan, disamping itu
penempatan bahan yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan kerja.
Penempatan material terutama material alam dilokalisir sehingga lalu-lintas tenaga maupun alat tidak

terganggu seperti gambar di atas. Selain itu pembuatan jalan kerja dilakukan untuk mempermudah
aksebilitas kendaraan yang masuk kedalam lokasi proyek, sehingga pengangkutan material dapat
berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir
kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan penunjang pekerjaan dari
lokasi pekerjaan dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi semula seperti sebelum
pekerjaan dimulai. Untuk memudahakan pemahaman tentang metode mobilisasi kami sederhanakan
dengan bagan alir (flow chart) metode mobilisasi sebagai berikut :
Mobilisasi

Bahan

Personil

Alat

Termobilisasi

cek

tidak

tidak

ya
Cek kemampuan
fungsional & kwalitas
ya
Hasil

cek

tidak

tidak

ya
lanjutkan

Gambar 1.3. Bagan Mobilisasi Alat,Bahan dan Tenaga

1.3.7 Pembuatan Papan Nama, Penyediaan Air Kerja, dan Listrik dll
Untuk sarana yang harus dilengkapi antara lain adalah :
Pembuatan Papan Nama
Papan nama yang dimaksud di sini merupakan papan nama proyek, antara lain berisi jenis
kegiatan, nama pekerjaan, nilai pekerjaan, waktu pelaksanaan ,nama kontraktor pelaksana dan
pengawas pelaksana proyek dengan ukuran ukuran 1 x 1,5m dipasang ditepi jalan masuk lokasi
pekerjaan.

Penyediaan Air Kerja


Pekerjaan air kerja merupakan persiapan kebutuhan air kerja selama proyek berjalan sampai
selesai. Air ini didapat dari sambungan PDAM atau disuplai dari luar. Termasuk persiapan
perlengkapan air yang dapat menunjang kelancaran pekerjaan sampai akhir.
Penyediaan Listrik Kerja.
Kebutuhan listrik dalam suatu proyek sangat dibutuhkan, baik untuk penggunaan alat proyek yang
elektrik atau sebagai penerangan proyek dan kebutuhan listrik kerja sangat di butuhkan untuk
pekerjaan over time. Karena pekerjaan over time terutama pekerjaan arsitektur dan finishing sangat
membutuhkan penerangan yang cukup besar. diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat
selama masa pembangunan atau Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik

1.3.8 Administrasi dan Dokumentasi proyek


Sebelum pekerjaan dimulai, membuat foto dari 4 (empat) sisi pengambilan pada kondisi fisik
lahan calon lokasi bangunan dan atau bangunan 0% (untuk bangunan yang berdiri di atas bangunan
lama atau bangunan yang menempel pada bangunan lama). Selanjutnya, setiap pelaksanaan pekerjaan
yang akan dimulai disetiap tahapan pekerjaan dilakukan pembuatan dokumentasi berupa dokumentasi
foto. Semua gambar yang dibuat oleh Penyedia Jasa harus menurut atau sesuai ukuran yang
ditetapkan oleh Direksi (Pejabat Pembuat Komitmen). Penyedia Jasa harus menyerahkan gambargambar tersebut kepada Direksi (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk dikoreksi dan disahkan sebelum
sebelum pekerjaan yang dimaksudkan dimulai. Sebagai koreksi dari Direksi (Pejabat Pembuat
Komitmen) dapat menghasilkan gambar-gambar yang sama atau berbeda sama sekali dengan
Dokumen Tender. Adapun gambar-gambar yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut :Gambar Pelaksana, Gambar Kerja, Gambar Tata Letak Bangunan-Bangunan sementara,
Gambar As Built Drawing.
Sebagaimana disebut dalam kontrak Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi (Pejabat
Pembuat Komitmen) gambar-gambar untuk disahkan dalam waktu sepuluh (10) hari sebelum dimulai
pekerjaan yang dimaksud. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi (Pejabat Pembuat
Komitmen), rencana kerja secara rinci sesuai dengan apa yang telah tercantum dalam Kontrak dan
Gambar, untuk dikoreksi dan disahkan sebagai pedoman pelaksanaan. Rencana kerja harus dengan
Critical Path Method (CPM) dan Bar Chard Schedule untuk setiap kegiatan. Kegiatan yang terlihat
dalam CPM (alur lintas kritis) dan diagram garis (Bart Chart) harus sudah diperhitungkan waktu
penyiapan gambar, proses asistensi gambar, pengadaan material, hari libur nasional dan sebagainya
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi (Pejabat Pembuat Komitmen), laporan-laporan
kemajuan pekerjaan (progres) dan statistik pekerjaan sebagai berikut :

a) Laporan progres fisik setiap bulan dan perkiraan kegiatan (kemajuan) untuk bulan berikutnya,
termasuk tahap pekerjaan yang nyata dari semua jenis selama saat pembuatan (anufacture) dan
pekerjaan di lapangan.
b) Jadwal penyelesaian (target actual) berdasarkan persetujuan dari Program Pelaksanaan (CPM).
c) Laporan harian periodik pada tiap bagian pekerjaan seperti diminta oleh Direksti, yang berisi tidak
terbatas pada hal berikut : kondisi cuaca, staf supervise dan jumlah pekerja dipesan, kemajuan
pekerjaan dan persiapan pekerjaan.
d) Data berikut kondisi cuaca, material di lapangan, material yang dipesan, pekerjaan-pekerjaan,
kecelakaan dan semua informasi lainnya yang diminta oleh Direksi (Pejabat Pembuat Komitmen).
e)Daftar atau catatan prestasi mengenai jumlah yang telah dibayar, yang belum dibayar dan yang
masih ditangguhkan.
f) Daftar atau catatan klaim yang telah disetujui oleh Direksi (Pejabat Pembuat Komitmen).
g) Foto-foto pelaksanaan fisik sampai dengan periode laporan tertulis.

BAB II
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

II.1 Ruang Lingkup Pekerjaan


Pengadaan Bangunan Kios,Los dan Penataan Sarana Penunjang Pasar Rakyat Pamotan
Kabupaten Rembang dilaksanakan dari pekerjaan persiapan, pekerjaan pasangan batu belah,
pekerjaan

tanah,

pekerjaan

pengecatan,

pekerjaan

beton

,pekerjaan

pembesian,pekerjaan

bekesting,pekerjaan penutup lantai,pekerjaan baja,pekerjaan penutup atap dan pekerjaan lansekap.


II.2 Rincian Pekerjaan
Pelaksanaanya direncanakan akan selesai dalam waktu 80 (Delapan Puluh) hari kalender yang
meliputi seperti dibawah ini:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Pekerjaan
2. Pengukuran dan pemasangan 1 m' Bouwplank
3. pembuatan gudang dan alat
4. Pembuatan 1 m2 kantor sementara lantai plesteran
5. Pembersihan 1 m2 Lapangan dan peralatan
6. Pembuatan barak pekerja

B. PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH


1. Menggali 1 m3 Tanah biasa sedalam 1 m'
2. Pengurukan 1 m3 dengan pasir urug
3. Pemasangan 1 m3 Pondasi batu belah dgn campuran 1 PPC: 3 PP
4. Pemasangan 1 m3 Batu Kosong
5. Urugan Tanah Kembali

C. PEKERJAAN TANAH
1. Urugan sirtu
2. Galian Tanah sedalam 2 m
3. Urugan tanah kembali
4. Galian tanah Stros
5. Pasir urug di bawah lantai

D. PEKERJAAN BETON
1. Rabatan bawah keramik tebal 10 cm (K-125)
2. Lantai kerja tebal 5cm ( K-100 )
3. Beton stros K-200
4. Beton Poor K-200
5. Beton Sloof K-200
6. Beton Kolom Pendek K-200

E. PEKERJAAN PEMBESIAN
1. Pek. Besi stros
2. Pek. Besi Foot Plat
3. Pek. Besi Sloof
4. Pek. Besi Kolom Pendek

F. PEKERJAAN BEKESTING
1. Pek. Bekisting Foot Plat
2. Pek. Bekisting Sloof
3. Pek. Bekisting Kolom

G. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


1. Keramik lantai 40x40 ex Platinum
2. Keramik lantai km 40 x 40 ex Platinum (kasar)

H. PEKERJAAN BAJA
1. Kuda-kuda Baja WF 350 x 175 x 7 x 11 mm
2. Kolom kuda Baja WF 350 x 175 x 7 x 11 mm
3. WF 175 x 90 x 5 x 8 mm
4. Plat penegar + Plat sambungan T. 14 mm
5. Besi siku L 75. 75. 6
6. Plat landasan T. 16 mm
7. Baut HTB 14 mm
8. Anchor Bolt 16 mm P. 50 cm
9. Besi trekstang 16 mm
10.Ikatan angin besi 12 mm
11.Penggantung Gording Besi 12 mm
12.Besi holo 40 x 40 x 3mm

13.Sunscreen allumunium
14.Besi Gording Canal C 150.50.20.4,5 mm
15.Pengerjaan 100 kg pekerjaan perakitan
16.Pengerjaan 10 cm pengelasan dengan las listrik

I. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


1. Pasang penutup atap galvalum
2. Bubungan Galvalum

J. PEKERJAAN CAT
1. 1 m2 Cat Besi Baru Dengan (1 lapis Plamur, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat Penutup)
2. 1 m2 Cat Besi Baru Dengan (1 lapis Plamur, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat Penutup)

K. PEKERJAAN LANSEKAP
1. Galian Tanah

2. Urugan sirtu jalan


3. Urugan Pasir
4. Lantai kerja
5. Pasang Ugatter 60 x 80 x 120
6. Pasang Ugatter 50 x 50 x 120
7. 1 m' Pasang Kerb Standard 10/12,5 30 x 50 K.300 (ALDAS)
8. 1 m2 Pasang Paving Block Holland tebal 6 cm K.300 (ALDAS)

BAB III
METODE PENYELESAIAN DAN URAIAN PEKERJAAN

III.1 PEKERJAAN TANAH


III.1.1 Galian Tanah
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini sesuai gambar rencana dari tanah asli
sampai elevasi sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual)/alat berat dan alat bantu.
c. Kebutuhan Alat: Cangkul,Ganco,Linggis, pompa air,waterpass/theodolith serta alat bantu lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Operator, Pekerja
e. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan
Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Marking dan Pemasangan Bowplank

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan dengan alat theodolith &
waterpass dan dilanjutkan dengan pemasangan
bowplank
Bouwplank dipasang pada patok yang tertancap
kuat dalam tanah dan dibuat dari kayu yang tebal 2
cm diserut rata dan tidak terputus, tinggi bouwplank

Galian dengan tenaga manusia atau (alat berat)

Penggalian kedalaman maupun lebar galian


dilakukan sesuai dengan gambar rencana.
Galian Pekerjaan Tanah, Pondasi dan Pekerjaan
lainnya menggunakan tenaga manusia( manual)/alat
berat serta alat bantu.
Perapihan Galian menggunakan tenaga manusia
( manual) dan alat bantu.
Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian,
baik pada waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air

Penangan Material Hasil Galian

Penanganan material hasil galian ke tempat


pembuangan/ disposal area, atau bila dibutuhkan
digunakan sebagai material untuk urugan.

f. Bagan Alir/Flowchart Pek Galian Tanah


Mulai

Pembersihan Lokasi Proyek

Persiapan Alat

Pengukuran dan Pasang Bowplank

Persiapan Tenaga Kerja

Penentuan Titik Titik Dasar Galian


(Pengukuran menggunakan alat waterpass)

Penandaan Titik Galian dengan


Patok Kayu dan Cat

Inspeksi Oleh
Pengawas Lapangan

Cek Kembali

Penggalian

Galian Tergenang Air

Dewatering

Selesai

III.1.2 Urugan Tanah Kembali Dan Pemadatan


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan dan pemadatan kembali untuk pekerjaan
substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu hand stamper.

Lokasi pekerjaan : Pada Bangunan Pekerjaan los selatan, Pekerjaan Bangunan Kios B,
Pekerjaan Drainase dan Jalan Lingkungan Pasar
c. Kebutuhan Alat: Cangkul,Ganco,Linggis, pompa air,waterpass/theodolith,stamper serta alat bantu
lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Operator, Pekerja
e. Bahan Yang digunakan

: Material Bekas Galian

f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan


Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Penangan Material Hasil Galian

Penanganan material hasil galian bila dibutuhkan


sebagai material urugan harus tidak mengandung
akar atau kotoran tumbuh-tumbuhan .
Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan setelah
pondasi selesai dan telah mengeras

Pengurugan

Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi


lapis dengan tebal 20 cm dan Kepadatan mencapai
Maksimum pada Kadar Air Optimum, dan mencapai
peil permukaan tanah yang direncanakan.

Pemadatan

Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai cara


manual dan alat pemadat/ stamper. Pemadatan
sebaiknya mencapai 80% kepadatan maksimum

g. Bagan Alir/Flowchart Pek Urugan Tanah Kembali


Mulai
Persiapan Alat
Pembersihan Lokasi Proyek
Persiapan Bahan
Persiapan Tenaga Kerja

Penentuan Titik Titik Urugan

Penandaan Titik Urugan dengan


Patok Kayu dan Cat

Inspeksi Oleh
Pengawas Lapangan

Cek Kembali

Urugan Kembali

Pemadatan dengan stamper

Inspeksi Oleh
Pengawas Lapangan

Cek kembali

SelesaiM
ulai

III.1.3 Urugan Pasir Urug dan Sirtu


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Urugan meliputi pengurugan pasir, pengurugan tanah dari luar dalam pelaksanaanya
meliputi pengangkutan bahan, penghamparan, pemadatan untuk dilakukan diatas dasar galian
tanah, dibawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk pondasi, struktur beton sehingga
mencapai titik piel dan dibuat sesuai dengan rencana gambar.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu hand stamper.
c. Kebutuhan Alat: Stamper,Cangkul, pompa air, waterpass/theodolith, stamper, dump truck serta
alat bantu lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan

: Pasir Urug/Tanah Padas

f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan


Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Pengangkutan Material dari Quarry ke Lokasi Proyek

Padas/ pasir urug yang digunakan harus tediri dari


butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari
lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya,

Quarry
Pengurugan

Pelaksanaan pengurugan pasir dan tanah sirtu harus


dilakukan mengikuti dimensi, bentuk dan batas
elevasi menyesuaikan gambar rencana

Pemadatan

Setiap lapisan sirtu dan pasir urug harus diratakan,


disiram air dan atau dipadatkan dengan alat
pemadat/stamper.

g. Bagan Alir/Flowchart Pek.Urugan Pasir Urug dan Sirtu


Mulai
Persiapan Alat
Pembersihan Lokasi Proyek
Persiapan Bahan
Persiapan Tenaga Kerja

Penentuan Titik Elevasi Urugan Pasir & Tanah

Penghamparan Urugan Pasir & Tanah

Inspeksi Oleh
Pengawas Lapangan

Cek Kembali

Penyiraman

Pemadatan dengan stamper

Cek kembali

Selesai
Mulai

III.1.4 Pekerjaan Strauss Pile


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua Pekerjaan Bor strauss pile seperti tertera pada gambar
rencana dan spesifikasi teknis sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu.
c. Kebutuhan Alat: Alat bor,Ganco,Linggis, pompa air,pipa dan stang serta alat bantu lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Bor, Pekerja
e. Kebutuhan Bahan : Besi Tulangan,Pasir,Batu Split, Semen Portland, Air bersih

f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan


Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Menentukan titik bor Pile

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan titik bor pile dengan bowplank

Galian Strauspall diameter 25 cm

Alat strauss pile di seat sehingga terbentuk alat bor


pile manual,
kemudian mata bor ditancapkan pada titik pondasi
yang akan dibangun dan diberi tekanan dan di putar
searah putaran jarum jam.
Setelah mata bor dirasa cukup penuh dengan limbah
yang berupa tanah maka di angkat dan di buang
Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga
mendapatkan hasil sesuai gambar teknis atau
sampai di lapisan tanah keras
Menyiapkan besi tulangan dengan panjang sesuai
kedalaman lubang dan dirakit mengunakan cicin
berbentuk sepiral dan diikat menggunakan kawat
beton/bendrat
jika perakitan besi tulangan sudah selesai maka besi
dimasukan ke dalam lubang strauss pile yang sudah
siap tersebut srecara berhati-hati untuk menghindari
banyak singgungan dengan diding lubang bor.

Pemasangan Besi tulangan

Pengecoran Beton Pekerjaan Strauspall

Pekerjaan Beton merupakan campuran antara PC,


pasir beton dan krikil atau split dengan
perbandingan mutu beton sesuai spesifikasi teknis
memasang chassing pralon sesuai diameter
strauspall ke dalam hingga mencapai dasar lubang
terlebih dahulu. chasing paralon berfungsi sebagai
alat bantu cor untuk melakukan proses pengecoran
dri dasar lubang
Beton dimasukan ke dalam lubang pipa tersebut dan
pipa di angkat sedikit demi sediki dan pengecoran
di lakukan secara kontinew sampai lubang terisi
penuh dengan beton

g. Bagan Alir/Flowchart Pek Straus Pile


Mulai
Persiapan Bahan
Pembersihan Lokasi Proyek
Persiapan Alat
Persiapan Tenaga Kerja

Pengukuran dan Pasang Bowplank

Penentuan Titik Titik Dasar Galian Straus Pile


(Pengukuran menggunakan alat waterpass)

Galian Straus Pile


denganAlat bor

Inspeksi Oleh
Pengawas Lapangan

Cek Kembali

No

Fabrikasi dan Pemasangan Besi Tulangan


Ok

Pengecoran

Cek

Selesai

III.2 PEKERJAAN BATU BELAH


a. Lingkup Pekerjaan
Bagian Pekerjaan Batu Belah ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan pondasi batu pecah / kali baru
sesuai gambar dan persyaratan
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu.
c. Kebutuhan Alat: meteran , Cetok,cangkul,concrete molen,arco,ember,waterpass/theodolith serta
alat bantu lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Batu,Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan

: Batu Belah,Pasir Pasang,Semen Portland,Air bersih

f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan


Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Membuat Profil Acuan

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


menadapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan dan dilanjutkan dengan
membuat profil acuan untuk kelurusan dan
ketinggian pondasi yang sesuai peil rencana

Pemasangan Batu Kosong/Anstamping

Sebelum Pemasangan anstamping dilakukan


pengurugan pasir setebal 10 cm yang berguna untuk
menstabilkan lahan pekerjaan
Pasangan batu kosong harus ditata dengan sisi
panjang tengah dan bersilang kemudian diberi /
ditabur pasir bagian atasnya hingga pasir mengisi
lobang-lubang yang terdapat disela-sela batu.
Penyusunan batu pondasi tidak boleh saling
berhimpitan dengan rongga antar batu 2 - 5 Cm

Waterpass (Selang Plastik)


Pas.Pondasi
BatuBelah

Pas.Batu Kosong
Pencampuran Material Sitemix

Adukan yang dipergunakan menggunakan campuran


1Pc:3Ps atau sesuai dengan gambar rencana

Pemasangan Batu Belah

Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga antara


batu yang satu dengan yang lainnya terisi spesi
penuh dan padat serta saling berkaitan dan
mengikat.
Ukuran kedalaman dan lebar pondasi disesuaikan
dengan gambar kerja yang telah ada.
Hasil akhir pekerjaan pondasi kokoh, rapi, dan
presisi dengan bidang sisi dan permukaan rata

g. Bagan Alir/Flowchart Pek Anstamping & Pondasi Batu Belah


Mulai

Persiapan Lokasi Pekerjaan

Persiapan Alat
Persiapan Bahan
Persiapan Tenaga Kerja

Pekerjaan Anstamping

Inspeksi Oleh
Pengawas Lapangan

Pencampuran Material

Cek Kembali

Penyusunan Batu Belah

Cek
Ok

No

Perekatan dengan adukan

Cek
Ok

Selesai
Mulai

III.3 PEKERJAAN BETON


III.3.1 Lantai Kerja
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing lantai /
atau pekerjaan struktur pada seluruh detail yang ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan Beton Molen.

c. Kebutuhan Alat: Cetok,roskam,concrete molen,arco,ember,waterpass/theodolith ,meteran serta alat


bantu lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Batu,Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan
Begesting : Multiplek, kayu, paku dan minyak bekesting
Bahan Cor : Pasir Beton,Split,Semen Portland,Air bersih
f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan
Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Pencampuran Material Sitemix

Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara


PC, pasir beton dan krikil atau split dengan
perbandingan mutu beton1:3:5.
Pekerjaan Rabatan bawah keramik menggunakan
campuran K-125

Penghamparan dan Perataan Adukan

Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir


Penghamparan adukan beton sitemix tersebut ke
lokasi pekerjaan lantai kerja dengan persyaratan
bahwa permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat
rata / waterpas dengan alat bantu cetok , ember dan
roskam.
Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm dan rabatan
bawah keramik tebal 10 cm

g. Bagan Alir/Flowchart Pek.Lantai Kerja


Mulai

Persiapan Alat

Persiapan Lokasi
Pekerjaan(Leveling)

Persiapan Bahan
Persiapan Tenaga Kerja

Pencampuran Material Sitemix

No

Cek
Ok

Penghamparan adukan beton

Perataan Adukan
Beton sitemix
No

Cek
Ok

Selesaii

III.3.2 Pondasi Footplat


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengecoran beton
Footplat berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar.
b. Metode Kerja
Pemasangan besi tulangan dengan cara manual
Pemasangan Begesting dengan cara manual
Pekerjaan pengecoran ready mix dengan tenaga manusia(manual), concrete truck mixer dan alat
bantu lainnya
c. Kebutuhan Alat: Concrete Vibrator,Cetok,roskam, meteran ,arco,ember,waterpass/theodolith serta
alat bantu lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Batu,Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan
Pembesian : Besi beton polos,besi beton ulir dan bendrat
Begesting : Multiplek,kayu,paku dan minyak bekesting

Bahan Cor : Pasir Beton,Split,Semen Portland,Air bersih


f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan
Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Marking& Membuat Profil Acuan

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan dengan alat theodolith &
waterpass dan dilanjutkan dengan pemasangan
bowplank

Pemasangan Besi Tulangan Footplat dan Pedestal

besi footplat difabrikasi, sesuai dengan gambar dan


telah dirakit
menjadi komponen footplat
(pengerjaan fabrikasi dan perakitan dilakukan di
area fabrikasi),
Besi footplat dibawa ke lubang galian yang telah
disiapkan.
di atas lantai kerja diberikan beton tahu kira-kira
berukuran 2x2x2 cm
Setelah besi dimasukkan ke dalam galian disusul
dengan pemasangan besi tulangan pedestal (kaki
kolom)
Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan sumbu
bangunan agar tidak meleset dari as bangunan yang
telah ditentukan

Bekesting

Bekisting yang telah difabrikasi di area fabrikasi


sesuai dengan ukuran beton footplat dan pedestal
dibawa ke lokasi pengecoran
Perakitan modul modul bekisting yang telah jadi,
disiapkan perkuatan bekisting dengan balok skoor /
penyokong dan stang pengaku agar tidak
menggelembung akibat terkena tekanan beton
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi
yang ukuran, kerataan/kelurusan,elevasi dan
posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi

Ilustrasi
Pengecoran Beton ready mix & Pengujian

Keterangan
Pembersihan lokasi pekerjaan yang akan dituang /
di cor beton dengan menggunakan air compressor
agar tidak ada kotoran seperti potongan potongan
kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji,
tanah yang tertinggal
Mobilisasi beton readymix kemudian dilanjutkan
dengan setting alat tuang beton Dilapangan.
Sebelum adukan beton jadi (readymix) dituang
dilakukan test slump terlebih dahulu.
Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3,
harus dilakukan pengujian slump(slump test).
Pengujian tekan beton bisa berbentuk silinder atau
kubus.Percobaan/test kubus beton dilakukan untuk
umur-umur beton 3,7 dan 14 hari dan juga untuk
umur beton 28 hari.
Penuangan adukan beton jadi (readymix) kedalam
lubang galian footplat
Adukan/campuran yang dipakai untuk beton
bertulang footplat sesuai dengan ketentuan
spesifikasi teknis/Gambar teknis.

Curing dan Perlindungan atas beton

Beton
yang
dituang
dipadatkan
dengan
menggunakan alat vibrator dengan ukuran yang
sesuai
Perawatan beton dengan mnyemprotkan air atau
menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut.

III.3.3 Sloof
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengecoran beton
sloof berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar.
b. Metode Kerja
Pemasangan besi tulangan dengan cara manual
Pemasangan Begesting dengan cara manual

Pekerjaan pengecoran ready mix dengan tenaga manusia(manual), concrete truck mixer dan alat
bantu lainnya
c. Kebutuhan Alat: Vibrator,Cetok,roskam,arco, meteran,ember,waterpass/theodolith serta alat bantu
lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Batu,Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan
Pembesian : Besi beton polos,besi beton ulir dan bendrat
Begesting : Multiplek,kayu,paku dan minyak bekesting
Bahan Cor : Pasir Beton,Split,Semen Portland,Air bersih
f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan
Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Marking& Membuat Profil Acuan

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan dengan alat theodolith &
waterpass dan dilanjutkan dengan pemasangan
bowplank

Pemasangan Besi Tulangan Tie beam/Sloof

Besi Sloof difabrikasi, sesuai dengan gambar dan


telah dirakit menjadi komponen sloof (pengerjaan
fabrikasi dan perakitan dilakukan di area fabrikasi)
Besi sloof dibawa ke lokasi titik pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis.
Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan sumbu
bangunan agar tidak meleset dari as bangunan yang
telah ditentukan

Bekesting

bekisting yang telah difabrikasi di area fabrikasi


sesuai dengan ukuran beton sloof dibawa ke lokasi
pengecoran
Perakitan modul modul bekisting yang telah jadi,
disiapkan perkuatan bekisting dengan balok skoor /
penyokong dan stang pengaku agar tidak
menggelembung akibat terkena tekanan beton

Ilustrasi
Pengecoran beton readymix dan Pengujian

Keterangan
Pembersihan lokasi pekerjaan yang akan dituang /
di cor beton dengan menggunakan air compressor
agar tidak ada kotoran seperti potongan potongan
kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji,
tanah yang tertinggal
Mobilisasi beton readymix kemudian dilanjutkan
dengan setting alat tuang beton Dilapangan.
Sebelum adukan beton jadi (readymix) dituang
dilakukan test slump terlebih dahulu.
Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3,
harus dilakukan pengujian slump(slump test).
Pengujian tekan beton bisa berbentuk silinder atau
kubus.Percobaan/test kubus beton dilakukan untuk
umur-umur beton 3,7 dan 14 hari dan juga untuk
umur beton 28 hari.
Penuangan adukan beton jadi (readymix) kedalam
lubang Sloof
Adukan/campuran yang dipakai untuk beton
bertulang sloof sesuai dengan ketentuan spesifikasi
teknis/Gambar teknis.
Beton
yang
dituang
menggunakan alat vibrator

Curing dan Perlindungan atas beton

dipadatkan

dengan

Perawatan beton dengan menyemprotkan air atau


menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut.

III.3.4 Kolom
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengecoran beton
kolom berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar.

b. Metode Kerja
Pemasangan besi tulangan dengan cara manual
Pemasangan Begesting dengan cara manual
Pekerjaan pengecoran ready mix dengan tenaga manusia(manual), concrete truck mixer ,pompa
dan alat bantu lainnya
c. Kebutuhan Alat: Vibrator,Cetok,roskam,arco, meteran ,ember,waterpass/theodolith serta alat bantu
lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Batu,Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan
Pembesian : Besi beton polos,besi beton ulir dan bendrat
Begesting : Multiplek,kayu,paku dan minyak bekesting
Bahan Cor : Pasir Beton,Split,Semen Portland,Air bersih
f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan
Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Marking& Membuat Profil Acuan

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan dengan alat theodolith &
waterpass dan dilanjutkan dengan pemasangan
bowplank

Pemasangan Besi Tulangan kolom

Besi Kolom difabrikasi, sesuai dengan gambar dan


telah dirakit menjadi komponen Kolom (pengerjaan
fabrikasi dan perakitan dilakukan di area fabrikasi)
Besi Kolom dibawa ke lokasi titik pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis.
Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan sumbu
bangunan agar tidak meleset dari as bangunan yang
telah ditentukan

Bekesting

bekisting yang telah difabrikasi di area fabrikasi


sesuai dengan ukuran kolom dibawa ke lokasi
pengecoran
Begisting dibuat dari multiplek 9 mm yang
diperkuat dengan kayu usuk 4x6 cm dan diberi
skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
Pemasangan selimut beton (beton decking) harus
sesuai dengan gambar detail standard penulangan.
Perakitan modul modul bekisting yang telah jadi,
disiapkan perkuatan bekisting dengan balok skoor /
penyokong dan stang pengaku agar tidak
menggelembung akibat terkena tekanan beton

Pengecoran beton readymix dan Pengujian

Pembersihan lokasi pekerjaan yang akan dituang /


di cor beton dengan menggunakan air compressor
agar tidak ada kotoran seperti potongan potongan
kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji,
tanah yang tertinggal
Mobilisasi beton readymix kemudian dilanjutkan
dengan setting alat tuang beton Dilapangan.
Sebelum adukan beton jadi (readymix) dituang
dilakukan test slump terlebih dahulu.
Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3,
harus dilakukan pengujian slump(slump test).
Pengujian tekan beton bisa berbentuk silinder atau
kubus.Percobaan/test kubus beton dilakukan untuk
umur-umur beton 3,7 dan 14 hari dan juga untuk
umur beton 28 hari.
Penuangan adukan beton jadi (readymix) kedalam
lubang Bekesting Kolom.
Adukan/campuran yang dipakai untuk beton
bertulang kolom sesuai dengan ketentuan spesifikasi
teknis/Gambar teknis.
Beton
yang
dituang
menggunakan alat vibrator

Curing dan Perlindungan atas beton

dipadatkan

dengan

Perawatan beton dengan menyemprotkan air atau


menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut.

III.4 PEKERJAAN BAJA


a. Lingkup Pekerjaan
Mulai Pengukuran, Pengiriman material ke site, perangkaian (assembling) dan ereksi (erection),
seluruh pekerjaan pemasangan baja IWF,Baja C dan pengikat baja serta penyediaan tenaga kerja
beserta alat / bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan baja sesuai gambar rencana.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia dan mekanik dengan crane /mobil crane
c. Kebutuhan Alat: Mobil crane,katrol, mesin bor,mesin potong, siku,meteran,alat las.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor,Tukang las,operator, logistik dan pekerja
e. Bahan Yang digunakan : Besi IWF, baja Kanal C,baut,angkur,baseplate,galvalum
f.Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan
Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Fabrikasi

Pengelasan dan Pemasangan baut pengikat

Erection

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan
Semua material untuk Konstruksi Baja harus
menggunakan Baja yang baru dan memenuhi mutu
tegangan leleh fy minimum 2400 kg/cm2.
Pemotongan-pemotongan
elemen-elemen
harus
dilaksanakan dengan rapi dan pemotongan besi harus
dilakukan dengan alat pemotong atau gergaji besi
Semua konstruksi Baja yang telah selesai difabrikasi
harus dibedakan dan diberi kode dengan jelas sesuai
bagian masing-masing agar dapat dipasang degnan
mudah.
Beberapa proses sambungan dilakukan dengan
pengelasan dengan metode yang dipandang paling
baik dan dikonsultasnikan dengan Direksi (Pejabat
Pembuat Komitmen)
Ketebalan dan jarak pengelasan bervariasi sesuai
gambar rencana dan harus dilakukan dengan presisi
Beberapa proses hubungan dilakukan dengan baut
HTB yang jarak antar baut presisi dan sesuai gambar
Sebelum erection dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi
harus memeriksa kembali kedudukan angkur-angkur
Baja
Pemasangan profil IWF vertical bertumpu pada
pedestal yang ditanam angkur untuk mengikat
baseplat dan profil IWF vertical
Dalam proses pemasangan dilakukan dengan bantuan
crane/mobil crane
Kuda kuda yang sudah dirangkai dibawah, samping
kanan kiri kuda kuda diberi tali tambang untuk
menjaga posisi tidak terpuntir dengan box pipa
Bentang kuda-kuda dichek bentangnya haru sama
dengan bentang kolom

Setelah itu kuda-kuda dibaut di kolom dan bergeser


ke posisi kuda-kuda yang kedua
Setelah 2 kuda-kuda terpasang maka segera dipasang
gording lalu dipasang sagrod dan treckstang
Untuk kuda-kuda seterusnya pemasangan sama
seperti langkah diatas
Pemasangan atap dan bubungan galvalum

Atap galvalum dipasang setelah gording selesai


dilaksanakan dan mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan
Setiap lembaran atap aluminium dibutuhkan 4 buah
sekrup untuk setiap gording
Letak sekrup pada gording pada puncak gelombang
Pemasangan bubungan dilaksanakan setelah atap
galvalum selesai dilaksanakan.
Pemasangan bubungan harus menjamin air tidak
dapat masuk ke sela sela sambungan.
Perkuatan bubungan dan nok dilakukan menggunakan
bahan asesories yang sesuai, sedemikian rupa dapat
terpasang kokoh dan kuat.

g. Bagan alir/flowchart pekerjaan baja

Mulai

Persiapan Alat

Persiapan lokasi

Persiapan Bahan
Persiapan Tenaga Kerja

Fabrikasi

Pengelasan,penyambungan serta
pemasangan baut pengikat

Cek

No

Ok

Erection dan pemasangan atap

Cek
Ok

Selesai

Perbaikan

III.5 PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan sempurna. Pekerjaan ini
meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup lantai dan dinding atau sesuai yang
disebutkan/dinyatakan dalam gambar.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu.
c. Kebutuhan Alat: concrete molen,waterpass, unting-unting,skrop, ember, benang, sipatan,roskam,
pacul, meteran dan cetok.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Batu,Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan : Keramik Lantai, Semen portland, pasir pasang, air bersih
f.Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan
Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Persiapan

Keramik yang akan dipasang direndam dengan air


bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai kering

Marking & membuat profil acuan

Setelah ijin kerja (request ofwork) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking/ penandaan
Tentukan elevasi Keramik dan buat garis sipatan
pada dinding & as sumbu ruangan

Pemasangan keramik lantai

Pemasangan lantai keramik dipasang setelah pasir


urug dan rabat beton dikerjakan
Pemberian Adukan semen kental untuk pemasangan
keramik harus penuh, baik di permukaan dasar
maupun dibadan belakang keramik yang akan
dipasang
Pemasangan keramik dan ratakan pasangan keramik
dengan palu karet .
Pemotongan keramik pinggir dengan alat pemotong
keramik
Cek kerataan pasangan antar keramik dengan
waterpass.
Pengisian Naad atau siar keramik dengan mortar
tertentu yang tahan asam, basa serta kedap air atau
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam

spesifikasi teknis

g.Bagan alir/flowchart pekerjaan lantai


Mulai

Persiapan Alat

Persiapan lokasi

Persiapan Bahan

Cek elevasi dengan pola tarikan


benang

Persiapan Tenaga Kerja

Buat adukan perekat

Cek

No

Ok

Selesai

III.6 PEKERJAAN LANSEKAP


III.6.1 Pemasangan Gutter U
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengecoran beton plat
lantai berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu.
c. Kebutuhan Alat: meteran , Cetok,cangkul,concrete molen,arco,ember waterpass/theodolith serta
alat bantu lainnya.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang Batu,Operator, Pekerja,Logistik
e. Bahan Yang digunakan

: Gutter U, Pasir Pasang,Semen Portland,Air bersih

f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan

Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Marking& Membuat Profil Acuan

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan dengan alat theodolith &
waterpass dan dilanjutkan dengan pemasangan
bowplank

Pemasangan Buis Beton

Gali tanah rencana lokasi saluran sesuai kondisi


lokasi, peil kemiringan arah air masing-masing
lokasi sesuai gambar dan persetujuan direksi.
Pastikan ketinggian saluran hulu dan hilir sehingga
air dapat mengalir menuju ke saluran utama dengan
lancar.
Lantai kerja dibawah saluran dibuat dengan tebal
padat 5 cm.
Saluran U dipabrikasi setempat dengan ukuran
U60x80x120 dan U 50x50x120 dan penutup saluran
plat beton

Pemasangan tutup saluran

Langkah selanjutnya adalah pemasangan tutup


saluran

g. Bagan alir/flowchart pekerjaan Saluran Beton


Mulai

Persiapan Alat

Persiapan lokasi

Persiapan Bahan

Cek elevasi dengan pola tarikan


benang

Persiapan Tenaga Kerja

Pemasangan U Gatter

Cek

No

Ok

Selesai

III.6.2 Pekerjaan Pengecatan


a. Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam pengecatan tembok baru serta besi pada
seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar teknis.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu.
c.Kebutuhan Alat: kuas,rol,sekrap,sapu lidi
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang car,ekerja
e. Bahan Yang digunakan : cat tembok,cat besi,amplas,thinner
f. Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan

Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Pengecatan dinding/kolom/

Pengecatan dilaksanakan setalah bidang plesteran


tembok benar-benar sudah rata dan kering
Permukaan plesteran yang belum rata atau cacat
diperbaiki terlebih dahulu
Bidang tembok yang sudah rata dan kering,
kemudian diplamur sampai rata dan menutup poripori/renggat-renggat plesteran/acian
Setelah plamur betul-betul kering, maka plamur
diamplas sampai halus dan dibersihkan dari debu
bekas amplasan yang
menempel dengan
menggunakan kain bersih
Pengecatan bertahap lapis demi lapis menggunakan
cat encer sampai betulbetul rata seluruh bidang yang
cat
Setiap lapis ditunggu sampai kering, baru kemudian
pengecetan lapis berikutnya
Pengecatan dilaksanakan menggunakan kuas yang
kualitasnya bagus
Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang
terbentuk utuh, rata dan tidak ada bagian-bagian
yang belang dari pengotoran-pengotoran

Pengecatan besi

Bidang permukaan Besi/Baja yang sudah bersih,


rata dan halus, kemudian dicat dasar
Setelah cat dasar kering, kemudian dicat penutup 23 kali per lapis sampai seluruh bidang permukaan
cat rata warnanya, halus dan mengkilap
Untuk menghasilkan pengecatan yang halus dan
rata, setiap pengecatan mulai cat dasar sampai cat
penutup menggunakan cat yang benar-benar encer
Setelah pengecatan selasai, bidang cat yang
terbentuk utuh, rata, dan tidak ada bintik - bintik
atau gelembung udara, serta bekas bulu kuas, dan
dijaga dari pengotoran pengotoran
Ikuti langkah pengecatan sesuai merk cat dan
dikonsultasikan dengan Direksi (Pejabat Pembuat
Komitmen) teknik

c.

Bagan alir/flowchart pekerjaan cat


Mulai

Persiapan Alat

Persiapan lokasi

Persiapan Bahan
Persiapan Tenaga Kerja

Cat dasar pada tembok,besi & kayu

Buat adukan cat

Cek

No

Ok

Pngecatan pada tembok dan besi

Cek

Perbaikan

Selesai

III.6.3 Pekerjaa Paving dan Kansteen


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, tenaga dan material serta sebelum pemasangan paving terlebih dahulu
dilakukan urugan tanah,pemadatan tanah dan pasir urug dikerjakan dalam seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar teknis.
b. Metode Kerja
Pekerjaan menggunakan tenaga manusia (manual) dan alat bantu.
c.Kebutuhan Alat: Alat potong block mekanis/hidrolis,sapu lidi/ijuk,benang,arco,palu kayu,jidar kayu
d. Kebutuhan Tenaga Kerja : Pelaksana, Mandor, Tukang batu,pekerja
e. Bahan Yang digunakan : Kerb standars,paving block,pasir urug

f.Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan


Ilustrasi
Ijin Kerja (Request of Work)

Keterangan
Mengajukan ijin kerja (request of work) kepada
direksi pekerjaan, dalam ijin kerja (request of work)
ini disertai gambar shop drawing, perhitungan
volume/back up volume, beserta material yang akan
digunakan

Marking& Membuat Profil Acuan

Setelah ijin kerja (request of work) didapat / sudah


mendapat ijin dari direksi, kemudian melakukan
marking / penandaan dengan alat theodolith &
waterpass dan dilanjutkan dengan pemasangan
bowplank

Pekerjaan paving

Sebelum paving di pasang, permukaan


lantai harus padat dan rata diurug dengan pasir urug
kemudian diratakan dan dipadatkan dengan tebal 10
cm.

Kemudian di atas pasir urug dipasang


paving Square dengan kwalitas baik sesuai dengan
gambar kerja,

Adapun

paving

blok

disusun

dengan

susunan seperti gambar kerja dan Rekanan wajib


memberikan 10 buah contoh paving blok serta
dilampiri dengan hasil tes laboratorium.

Bahan paving blok sebelum dipasang harus


mendapatkan ijin dari Direksi dan disampaikan
untuk

diperiksa

spesifikasi

teknisnya

kepada

pimpinan kegiatan.

Pada celah-celah antara paving blok yang


satu dengan lainnya (naat) dikolot dengan pasir
halus/ ayakan kering (pasir yang digunakan pasir
pasang/beton yang diayak/disaring).

Pada tiap sisi/tepi batas diberi pengunci


atau penahan tepi (kansteen) dari kanstein jadi
(cetak) sesuai dengan gambar kerja.

BAB IV
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA / K3
4.1. Komitmen
Kami akan selalu mengiplementasikan K3 untuk menekan kecelakaan kerja pada setiap proyek
yang dilaksanakan.
4.2. Kebijakan K3
Manajemen Puncak Perusahaan dalam hal ini Direktur menetapkan kebijakan K3 dengan
ketentuan :
a. Sesuai dengan jenis dan skala resiko K3 dari kegiatan, produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan
b. Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan Sistem Manajemen Keselamatan &
Kesehatan Kerja (SMK3).
c. Mencakup komitmen untuk mematuhi persyaratan undang-undang dan persyaratan lain yang
diacu perusahaan.
d. Didokumentasikan dalam pernyataan Kebijakan K3 yang ditandatangani Direktur, selanjutnya
diterapkan dan dipelihara oleh seluruh jajaran perusahaan.
e. Dikomunikasikan ke seluruh karyawan melalui penjelasan oleh manajemen dan displai pada
setiap lokasi kerja.
f. Terbuka untuk pihak-pihak terkait, seperti : pelanggan, subkontraktor, supplier.
g. Ditinjau secara berkala melalui tinjauan manajemen untuk memastikan relevansinya dan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan mengacu pada ketentuan di atas, Kebijakan K3 ditetapkan sbb :
a. Menekan kecelakaan kerja.
b. Meningkatkan kesehatan karyawan dengan menghilangkan penyakit akibat kerja.
c. Mematuhi persyaratan undang undang dan persyaratan lain yang berlaku.
d. Melakukan perbaikan terus menerus Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kebijakan ini terbuka untuk umum dan dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak luar yang
terkait.
4.3. PELAKSANAAN K3
Pekerjaan Pengadaan Bangunan Kios,Los dan Penataan Sarana Penunjang Pasar Rakyat
Pamotan. Pengadaan Bangunan Kios,Los dan Penataan Sarana Penunjang Pasar Rakyat Pamotan
Kabupaten Rembang dilaksanakan dari pekerjaan persiapan, pekerjaan pasangan batu belah,
pekerjaan tanah, pekerjaan pengecatan, pekerjaan beton ,pekerjaan pembesian,pekerjaan
bekesting,pekerjaan penutup lantai,pekerjaan baja,pekerjaan penutup atap dan pekerjaan lansekap.

Hal ini memungkinkan terjadinya resiko kecelakaan kerja. Untuk itu perlu dilaksanakan program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) didalam proses pelaksanaan pekerjaan ini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Alat-alat pengaman pribadi:
1.

Topi pengaman / helmet

2.

Sepatu (safety shoes)

3.

Masker

4.

Safety body harness

5.

Pelindung dada dan mata

6.

Tutup telinga / earplug

7.

Pakaian kerja

Gambar 4.1: Program K3 / alat keselamatan pada proyek


b. Sarana keselamatan kerja:
1.

Barier / barikade untuk lubang-lubang

2.

Railing pembatas ditepi galian

3.

Rambu-rambu

c. Pemadam Kebakaran:
1.

Pemadam Api Ringan (APAR)

2.

Tempat / lokasi penempatan APAR

3.

Nomor telepon Dinas Kebakaran

4.

Sarana Komunikasi

d. P3K :
1.

Alat penolong (drugbar)

2.

Alat dan obat pertolongan pertama

3.

Obat-obatan

4.

Rumah sakit terdekat

e. Kebersihan Proyek:
1.

Tempat sampah utama

2.

Tempat sampah di tiap lokasi pekerjaan

3.

Pengangkutan sampah keluar proyek.

BAB V
PENANGANAN MASA PEMELIHARAAN

5. PENANGANAN MASA PEMELIHARAAN


Masa pemeliharaan adalah jangka waktu tertentu yang sudah ditetapkan dimana bangunan
sudah selesai dikerjakan dan sudah dilakukan serah terima pekerjaan, tetapi Penyedia jasa wajib
merawat bangunan tersebut. Apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan oleh kegagalan atau
kesalahan pemasangan, maka penyedia jasa wajib membetulkan (memperbaiki) pekerjaan tersebut.
a. Untuk Perawatan rutin;
Penyedia jasa akan menempatkan 1 tukang dan 1 pekerja yang rutin melakukan perawatan
sampai masa pemeliharaan berakhir. Disamping itu 1 orang pelaksana yang tidak standby tetapi
sewaktu-waktu bisa hadir dilapangan apabila dibutuhkan.
b. Apabila terjadi perbaikan yang volumenya besar maka akan ditempatkan tukang dan pekerja
sesuai kebutuhan dengan diawasi/diarahkan oleh pelaksana.
c. Selama pemeliharaan dilakukan penyempurnaan pekerjaan yang antara lain dapat diuraikan
sebagai berikut :

Memelihara dan menjaga serta mengontrol secara berkala semua item pekerjaan yang ada
sampai saat serah terima pekerjaan yang kedua yaitu setelah masa pemeliharaan berakhir.

Membersihkan segala kotoran diarea pekerjaan secara berkala sehingga saat serah terima
kedua kondisi pekerjaan sempurna dan bersih.

Dilakukan pengecekan ulang semua hasil dari semua item pekerjaan sehingga ada tahaptahap penyempurnaan apabila ada hasil pekerjaan yang kurang sempurna.

Setelah 194 hari kalender dilampui maka pekerjaan akan diserah terimakan untuk yang
kedua kalinya (Final Hand Over / FHO) dan pekerjaan telah selesai.

BAB VI
APRESIASI

Dalam Pekerjaan Pekerjaan Pengadaan Bangunan Kios,Los dan Penataan Sarana Penunjang
Pasar Rakyat Pamotan, diterapkan suatu proses sistem pengendalian pelaksanaan. Sistem
pengendalian meliputi pengendalian atas mutu kualitas/hasil pekerjaan, pengendalian teknis atas
proses pelaksanaan, pengendalian atas waktu pelaksanaan pekerjaan dan pengendalian atas biaya
operasional. Sistem pengendalian dilakukan secara intern, yaitu diterapkan di dalam sistem organisasi
pelaksana yang mencakup seluruh personil yang terlibat secara langsung.
Secara prinsip rencana pengendalian terhadap kualitas mutu bahan, pelaksanaan teknis dan
pengendalian waktu serta biaya merupakan hal yang sangat penting bagi setiap kegiatan pelaksanaan
pembangunan. Berhasil atau tidaknya kegiatan pembangunan pada akhirnya harus dilihat dari
berbagai faktor di atas. Sedangkan di sisi lain prinsip-prinsip ekonomi tidaklah meluncur semata-mata
tanpa diimbangi dengan prinsip-prinsip teknis yang benar dan tepat. Bertemunya dua prinsip pokok
tersebut secara ringkas kami jabarkan dalam bentuk algoritma sebagaimana diuraikan berikut.

6.1. PENGENDALIAN MUTU ATAU KUALITAS BAHAN


Pengendalian terhadap mutu atau kualitas diterapkan pada bahan/material yang dipergunakan.

6.2. PENGENDALIAN TEKNIS


Sistem pengendalian terhadap teknis diterapkan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan.
Bermula dari pemahaman yang benar dan mendalam atas rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Manager Pelaksana mengajukan rencana item pekerjaan yang akan dilaksanakan, dilengkapi dengan
shop drawing. Selanjutnya dimintakan persetujuan kepada konsultan pengawas dan direksi.
Seandainya pengajuan izin rencana kerja disetujui oleh direksi maka selanjutnya dapat dilaksanakan
pekerjaan tersebut. Sedangkan jika tidak disetujui, maka dilakukan perbaikan atas konsep yang akan
diterapkan. Atau mungkin saja ditunda beberapa item dari rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pekerjaan yang dilaksanakan sudah barang tentu dalam kendali pengawasan oleh pihak pengawas.
Jika dinilai ada proses pekerjaan yang tidak sesuai dengan rencana yang telah disetujui, maka akan
dilakukan perbaikan. Dengan adanya sistem koordinasi dan penugasan antar personil di lapangan
maka proses pekerjaan dilapangan berjalan dengan lancar.

6.3. PENGENDALIAN TERHADAP WAKTU DAN BIAYA


Sistem pengendalian atas waktu dan biaya pelaksanaan didasarkan pada schedulle yang telah
direncakan oleh pelaksana. Semua item pekerjaan dilaksanakan secara berurutan dengan didukung

semua elemen, baik peralatan dan personil yang memadai. Dalam pelaksanaannya prestasi
pelaksanaan pekerjaan diukur dari jumlah volume pekerjaan yang terlaksana.
Pengukuran ini diwujudkan dalam prosentase terhadap nilai total pekerjaan. Jumlah progress
aktual dicatat dan dibandingkan dengan proges rencana pada setiap minggunya. Pekerjaan dikatakan
mendahului jika progres aktual lebih besar daripada progres rencana, sedangkan pekerjaan dikatakan
terlambat jika progres aktual lebih kecil dari progres rencana. Pengendalian atas biaya yang
dikeluarkan pada setiap minggunya dapat dilakukan dengan memantau schedule rencana yang
tertuang dalam prosentase bobot setiap minggunya. Prosentase bobot merupakan interprestasi dari
besarnya alokasi biaya yang direncanakan atas suatu item pekerjaan. Project manager bertanggung
jawab penuh atas pelaksanaan setiap kegiatan proyek, maka penyusunan cash flow/aliran dana harus
direncanakan dan dikendalikan secara tepat.
Dalam pelaksanaan ini waktu pelaksanaan 80 (delapan puluh) hari kalender dan masa
pemeliharaan 194 (seratus sembilan puluh empat) hari kalender.
Demikian uraian tentang penerapan system prosedur pengendalian mutu/kualitas, teknis,
waktu dan biaya pada kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Pengadaan Bangunan Kios, Los dan
Penataan Sarana Penunjang Pasar Rakyat Pamotan

..,. 2016

Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai