Anda di halaman 1dari 35

URAIAN SINGKAT

Metode pelaksanaan adalah merupakan acuan untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan


agar dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang ditetapkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan
dalam dokumen lelang. Pekerjaan yang akan dilaksanakan PEMBANGUNAN RUANG
KELAS BARU (RKB) SMPN FATUMFAUN BESERTA PERABOTNYA, jangka waktu
Pelaksanaan Pekerjaan adalah 120 (seratus Dua Puluh hari) Hari Kelender. Setelah meneliti
gambar rencana serta mepelajari kondisi lapangan baik secara Teknis maupun non teknis, kami
membuat suatu metode Pelaksanan untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagai berikut :

KEADAAN LOKASI PEKERJAAN


Pekerjaan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU (RKB) SMPN FATUMFAUN
BESERTA PERABOTNYA, dalam kondisi yang dapat dicapai dengan transportasi darat dengan
kata lain lokasi ini tergolong mudah, sehingga menurut kami tidak ada kendala Terhadap
proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

PERSONEL MANAJERIAL
Untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami menyediakan tenaga
ahli di lapangan sesuai dengan keahlianya masing-masing yang telah mempunyai pengalaman dalam
bidang pekerjaan, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

PENGADAAN PERALATAN
Sebagian besar peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan peralatan milik
sendiri,sehingga dalam pengadaan peralatan tidak mengalami kesulitan.

KONDISI CUACA
Kondisi cuaca diperkirakan memasuki masa transisi dimana cuaca hujan dan kemarau
akan datang bergantian, yang selanjutnya diperkirakan akan didominasi hujan

JAM KERJA
Jam kerja di lapangan adalah mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00. Dalam hal terdapat
kebutuhankhusus yang tidak dapat ditunda pada esok harinya, maka diadakan kerja
lembur/malam dengan sepengetahuan dan ijin Pengawas Lapangan.
Pekerjaan ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan awal dan akhir

Pekerjaan keamanan dan keselamatan kerja (BPJS) akan di kerjakan dengan cara mendaftarkan
semua orang yang terlibat dalam pekerjaan ke BPJS agar nantinya jika ada kecelakaan kerja para tenaga
kerja mendapat jaminan atas keamanan dan kesalamatan kerja.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa mengakibatkan luka berat /
lecet, patah tulang oleh karena demi menjaga keselamatan di jalan raya pelaksana akan menunjuk supir
yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus mematuhi rambu – rambu lalu lintas.

2 Bedeng Pekerja dan Gudang & Direksi Keet

Gudang dibangun dengan tujuan melindungi material dan bahan yang tidak dipakai segera,
menyimpan alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang mudah hilang seperti : bor listrik,
gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel, alat sanitair dan lainnya. Bangunan gudang
menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan
asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding.

Posisi dan letak Gudang Penyimpanan Material ditentukan bersama antara Kontraktor Pelaksana dengan
Konsultan Supervisi. Letak gudang tidak boleh berada terlalu dengan dekat dengan posisi bangunan yang
sedang dikerjakan. Gudang Penyimpanan Material sebaiknya tidak diletakkan didalam lokasi pekerjaan
kecuali dalam keadaan memaksa dan sulit mencari lokasi lain.

Kontraktor pelaksana juga harus membangun barak pekerja dengan biaya pribadi untuk keperluan pekerja
yang menginap dilokasi pekerjaan. Barak pekerja yang dibangun mampu menampung semua pekerja yang
menginap dilokasi pekerjaan atau minimal berukuran 32 m2. Barak pekerja juga harus dilengkapi dengan
dapur untuk keperluan konsumsi sehari-hari para pekerja. Lantai barak pekerja minimal dari perkerasan
beton dengan permukaan yang rata dan diperhalus dengan acian beton.

Jika barak pekerja harus di bangun dengan tipe panggung maka lantai barak dibuat dari papan ukuran
2.5/25 Cm dengan jarak balok-balok lantai ukuran 5/10 Cm minimal 50 Cm dari kayu kelas II. Dinding
barak pekerja minimal dari material papan 2/20 Cm dengan rangka dinding kayu ukuran 2/20 Cm dengan
rangka dinding kayu ukuran 5/10 Cm dari jenis kayu kelas II. Dinidng barak juga dapat dibuat dengan
menggunakan bahan multiplek dengan tebal 6 mm. Atap barak pekerja dari bahan seng BJLS 0.20 mm.
Posisi dan letak berak pekerja ditentukan bersama antara kontraktor pelaksana dengan konsultan supervisi.
Barak pekerja tidak bolek diletakkan dalam area pekerjaan.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan memasang Bowplank, terkena
debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan, tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan
material ke mata, tertimbun material tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul)
antar pekerja, tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area kerja.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

4 Pengukuran & Pemasangan Bouwplank


Pada tahap ini, terlebih dahulu membersihkan pada lokasi pekerjaan dari segala kotoran/sampah dan
berkas - berkas, Setelah lokasi bersih baru kemudian menyediakan keperluan pekerjaan dan membuat
gudang-gudang los kerja dan kantor Pengawas.

Personil Manajerial yang dibutuhkan :

Pelaksana Lapangan = 1 Orang

Petugas K3 = 1 Orang

Salah satu pekerjaan persiapan yang penting adalah pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouplank
Adapun kegunaan survey awal (field engineer) adalah untuk mengestimasi volume pekerjaan, apakah sesuai
dengan volume rencana dan sebagai data awal dalam pelaksanaan serta menyiapkan job mix formula
sebagai bahan persiapan (pedoman) dalam rangka pemakaian material yang dipakai untuk setiap pekerjaan.
Pekerjaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan pada proyek ini. Agar didapatkan hasil yang akurat,
maka setiap alat survey harus sudah dikalibrasi. Surveyor dipilih tenaga yang berpengalaman. Kemudian
akan dilakukan pemasangan bouwplank dengan menggunakan kayu yang kuat dengan ukuran patok 5 / 7
cm dan untuk papan 2 / 20 cm, papan bouwplank tersebut harus diketam halus dan lurus. Dalam
pemasangan bowplank akan dilakukan dengan disaksikan oleh pemilik proyek dan konsultan pengawas dan
konsultan perencana sehingga akan didapatkan sesuai dengan yang telah direncanakan dan harus mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pemasangan tersebut sudah benar, dan baru akan dilakukan
pekerjaan selanjutnya.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan memasang Bowplank, terkena
debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan, tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan
material ke mata, tertimbun material tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul)
antar pekerja, tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area kerja.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

7 Mobilisasi & Demobilisasi Alat dan bahan

Mobilisasi peralatan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhannya untuk pekerjaan yang akan segera
dilakukan di lapangan, sedangkan demobilisasi alat akan dilakukan setelah pekerjaan yang menggunakan
alat selesai dikerjakan dan setelah pekerjaan yang membutuhkan penggunaan peralatan telah benar-benar
selesai dilaksanakan.
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil yang di perlukan dan semua
falitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan serta melakukan demobilisasi kembali
terhadap semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat pekerjaan selesai.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Terjatuh saat menggambil foto Oleh karena itu
para pekerja akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker.

8 Pembuatan Papan Nama Proyek

Pemasang papan nama proyek yang di buat oleh Owner yang di tulis berisikan Nomor kontrak, nama
Proyek, lokasi proyek, jumlah harga yang sudah ditawarkan, dan sumber dana proyek.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan memasang Bowplank, terkena
debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan, tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan
material ke mata, tertimbun material tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul)
antar pekerja, tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area kerja.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

9 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pekerjaan keamanan dan keselamatan kerja (BPJS) akan di kerjakan dengan cara mendaftarkan semua
orang yang terlibat dalam pekerjaan ke BPJS agar nantinya jika ada kecelakaan kerja para tenaga kerja
mendapat jaminan atas keamanan dan kesalamatan kerja.

adalah salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika bekerja guna
menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada adanya
resiko kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu Safety pekerja akan lebih leluasa bergerak hingga
dapat meningkatkan efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.

Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan dengan metal, di bagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal.
Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari berbagai kecelakaan pada kakinya. Sangat banyak manfaat yang
diperoleh dengan memakai sepatu Safety, berikut ulasannya.

Helm/Safety Shoes
Helm Safety adalah alat untuk melindungi kepala dari kejadian yang tak diinginkan sewaktu
bekerja. Biasanya helm ini digunakan di area pabrik, kilang minyak, proyek pembangunan dan
proyek yang lainnya.

Cara menggunakannya pun haruslah benar supaya bisa memberikan perlindungan yang maksimal
untuk kepala. Sebab banyak sekali potensi bahaya yang datang dari atas kepala seperti kejatuhan
benda berat, tajam dan lainnya. Apabila menggunakan helm ini, maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu :

Sebelum menggunakan helm Safety, pastikanlah bahwa helm bisa dipakai dengan nyaman di kepala
secara bebas. Jangan sampai terlalu ketat. Pastikan bahwa helm tak rusak maupun cacat. Jangan
menggunakan helm Safety walaupun kerusakannya hanya kecil. Gunakanlah dengan benar, tidak
miring, tidak menutupi pandangan Anda.
Apabila Anda tengah berada di area yang tinggi serta berangin, maka rantai stripnya mesti
digunakan. Hal ini bertujuan supaya helm tidak terbang karena tertiup angin.

Biasanya umur helm Safety ini sekitar 5 tahun. Namun bisa pula lebih dari lima tahun, itu semua
tergantung pada bahan pembuatan helm tersebut. Setiap perusahaan pembuat helm Safety
mencantumkan batas maksimal pemakaian pada setiap helm yang dibuatnya. Sebelum
menggunakannya periksalah terlebih dahulu batas penggunaannya. Setelah digunakan, jangan lupa
bersihkan helm. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan.

Kacamata/Savety eyeglasses
Kacamata safety adalah kacamata safety equipment yang didesain khusus bagi para penggunanya
yang bekerja diarea resiko tinggi dan juga standar kesehatan keselamaan kerja (K3). Kacamata ini
dapat melindungi mata dari bahan cairan berbahaya, partikel micro, dan juga bahan lain yang
dapat membahayakan mata. Bahan dari kacamata ini mempunyai ketahanan yang tinggi guna
melindungi mata dengan lensa yang tahan oleh benturan dan frame dari palstik atau logam.

Bok Obat K3/Savety eyeglasses


Kecelakaan dapat terjadi dimana dan kapanpun saja yang dapat menimpa siapapun. Tanpa bisa
kita prediksi seblelumnya kapan kecelakaan akan terjadi. Khususnya di tempat kerja dengan resiko
bahaya yang lebih besar, dapat menimpa siapa saja yang kurang memperhatikan kewaspadaannya.

Pertolongan Pertama adalah Langkah awal kepada setiap orang yang mengalami kecelakaan, Pertolongan
pertama diberikan sebelum tenaga medis datang, untuk menghindari terjadinya infeksi yang dapat
membahayakan korban. Kecelakaan dapat terjadi dimana dan kapanpun saja yang dapat
menimpa siapapun. Tanpa bisa kita prediksi seblelumnya kapan kecelakaan akan terjadi. Khususnya di
tempat kerja dengan resiko bahaya yang lebih besar, dapat menimpa siapa saja yang kurang memperhatikan
kewaspadaannya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.
Per.15/Men/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja. yang mewajibkan
di setiap Perusahaan untuk menyediakan Kotak P3K. Sebagaimana Kita ketahui bahwa Resiko Kecelakaan
di tempat kerja lebih berbahaya, maka diperlukan kewaspadaan pada setiap karyawan yang bekerja.

Pertolongan Pertama adalah Langkah awal kepada setiap orang yang mengalami kecelakaan, Pertolongan
pertama diberikan sebelum tenaga medis datang, untuk menghindari terjadinya infeksi yang dapat
membahayakan korban.

Petugas P3K di Tempat Kerja :


- Memberikan Pertolongan pertama pada setiap karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, supaya
dapat meringankan rasa sakit yang dialami oleh korban.
- Melakukan Pemeliharaan rutin terhadap fasilitas-fasilitas P3K di tempat kerja.
- Membuat Laporan Peralatan / Obat-obatan apa saja yang dibutuhkan dan harus disediakan di
Kotak P3K agar selalu terpenuhi.

Selalu Gunakan Alat Pelindung Diri di tempat kerja dan Selalu Waspada dimanapun kamu berada,
Sayangi Tubuhmu, Karna Sehat Itu Mahal.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan memasang Bowplank, terkena
debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan, tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan
material ke mata, tertimbun material tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul)
antar pekerja, tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area kerja.

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

10 Administrasi dan Dokumentasi

Pekerjaan administrasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh pelaksana termasuk pelaporan, Shop Drawing
dan Asbuilt Drawing yang harus diberikan kepada direksi pekerjaan, yang berupa laporan mingguan dan
laporan bulanan. Untuk membuat Shop Drawing terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran dengan
menggunkan alat survey equipment. System Pengukuran yang digunakan dengan system Koordinat
sehingga meminimalkan tingkat kesalahan pada penentuan titik-titik pancang dan penentuan sudut-sudut
konstruksi bangunan. Hasil dari Pengukuran kemudian diterapkan dalam gambar dan dijadikan sebagai
acuan untuk pelaksanaan pekerjaan ini (Shop Drawing).

a. Membuat Laporan Harian yang berisi :


- Jenis kegiatan yang dikerjakan
- Bahan – bahan yang digunakan
- Alat – alat yang didatangkan
- Jumlah tukang / tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Besarnya prestasi pekerjaan
- Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan
b. Membuat pemotretan :
Dokumentasi pemotretan dilakukan minimal 1 (satu) kali setiap perubahan progress pekerjaan harian sejak
dimulainya proyek sampai selesai proyek. Foto foto harus berwarna dan berukuran post card. Foto ini
merupakan bukti otentik pekerjaan yang dilakukan pelaksana dan akan diserahkan kepada direksi
pekerjaan dalam bentuk laporan seperti disebut diatas.

Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Tenaga Administrasi
Juru Gambar

Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

11 PDA (Pile Driving Analyzer) Test

Pile Driving Analyzer (PDA) adalah sistem yang paling banyak digunakan untuk Pengujian beban secara
Dinamik dan pengawasan pemancagan di dunia. Ia dapat menilai kapasitas beberapa tiang dalam satu
hari. PDA juga mengevaluasi keutuhan tiang dan menyelidiki tegangan dan energy palu selama instalasi
tiang.

Palu pemancangan sendiri digunakan untuk melakukan tes PDA, pada tiang pertama atau produksi. Jika
diperlukan, dapat dilaksanakan tes ulang PDA bahkan setelah palu pemancangan tidak lagi ada dilokasi,
dengan menggunakan tumbukan berat palu ke pondasi. Program PDA menghitung hasil dari sinyal
kecepatan dan gaya yang diperoleh accelerometers dan strain transduser yang terpasang pada tiang uji.
Mungkin sensor pintar (mengirim data menggunakan Wireless Transmitter) atau tradisional (mengirim
data melalui kabel). Program CAPWAP ® analisis dari data PDA sangat penting.

Program ini menyediakan distribusi tanah sepanjang tahanan pondasi dan mensimulasikan tes beban
statis. korelasi antara program CAPWAP simulasi dan aktual tes beban statis telah membuktikan keandalan
dari metode ini dalam menentukan kapasitas tiang.
B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1 Galian Tanah Pondasi Menerus

Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi. Galian dilakukan dengan
langkah – langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan
perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan
(Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area.

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop

Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3

TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang

Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok – patok panduan serta
berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan
panduan dari surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian
ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk
timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang
berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di buang menggunakan
dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa
tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat
ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

2 Galian Tanah Pondasi Pile Cap

Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi. Galian dilakukan dengan
langkah – langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan
perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan
(Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area.

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop

Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3

TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang

Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok – patok panduan serta
berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan
panduan dari surveyor dan diawasi oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian
ditempatkan / distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk
timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang
berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung di buang menggunakan
dump truck ke disposal area. Bak dump truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa
tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat
ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

3 Urugan Pasir Alas Pondasi Menerus

Pekerjaan Pasir Urug Bawah Pondasi pada proyek ini meliputi timbunan yang digunakan dari pasir yang
didatangkan. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi kesehatan dan
keselamatan kerja dan dampak lingkungan (environmental aspect).

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3

TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang

Metode kerja :
- Pemadatan pasir bawah lantai dikerjakan setelah pekerjaan timbunan tanah bawah lantai,
- Pasir yang didatangkan ke lokasi akan ditimbunan bawah lantai dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis, sehingga benar benar
padat, karena berisiko penurunan lantai pada kemudian hari
Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

4 Aanstamping

Pekerjaan pasangan Aanstamping/batu Kosong sesuai dengan gambar. Bahan batu kali yang digunakan
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, berat, dan berwarna kehitam-hitaman.
- Batu harus bersih dari tanah / Lumpur dan kotoran lainnya.
Pemasangan pondasi batu kali harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
- Adukan / spesi yang digunakan minimal 1 PC : 4 PS.
- Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukuran sesuai dengan gambar yang dimaksud.
- Sebelum pasangan batu, dasar galian pondasi diberi lapisan pasir pasangan dan batu kosong yang
ketebalannya masing-masing sesuai gambar.
- Permukaan bagian atas pondasi batu kali harus rata (water pass), diberi spesi dan dilaksanakan
(digaris-garis silang). Pada tempat-tempat yang akan dipasang kolom praktis harus diberi stick besi
beton.

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop

Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
TenagaKerja

• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

5 Pasangan Pondasi Batu Gunung

Pekerjaan pasangan batu kali sesuai dengan gambar. Bahan batu kali yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, berat, dan berwarna kehitam-hitaman.
Batu harus bersih dari tanah / Lumpur dan kotoran lainnya.

Pemasangan pondasi batu kali harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :


- Adukan / spesi yang digunakan minimal 1 PC : 4 PS.
- Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukuran sesuai dengan gambar yang dimaksud.
- Sebelum pasangan batu, dasar galian pondasi diberi lapisan pasir pasangan dan batu kosong yang
ketebalannya masing-masing sesuai gambar.
- Permukaan bagian atas pondasi batu kali harus rata (water pass), diberi spesi dan dilaksanakan (digaris-
garis silang). Pada tempat-tempat yang akan dipasang kolom praktis harus diberi stick besi beton.

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop

Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3

TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

6 Urugan Kembali Bekas Galian

Pekerjaan urugan kembali bekas galian pada proyek ini meliputi timbunan yang digunakan dari hasil galian.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi kesehatan dan keselamatan
kerja dan dampak lingkungan (environmental aspect).

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metodekerja:
- Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.
- Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

7 Urugan Tanah Bawah Lantai

Pekerjaan urugan kembali bekas galian pada proyek ini meliputi timbunan yang digunakan dari hasil galian.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi kesehatan dan keselamatan
kerja dan dampak lingkungan (environmental aspect).

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metodekerja:
- Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.
- Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja
RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh,
Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena
alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku
pelaksana akan menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat
pelindung kerja yaitu tali keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety,
baju rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung
tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi
BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu
diantaranya rambu larangan dan peringantan.

C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
1 Pasangan dinding Batako
2 Plasteran Mortar

3 Acian Mortar
pemasangan hebel untuk membentuk dinding ini memerlukan tingkat ketelitian yang sangat tinggi,
terutama dalam pekerjaan pasangan hebel dan pengaciannya.
Alat dan Bahan :

Hebel
Semen instan (MU 301)
Air
Ember
Timba
Cetok
Palu karet
Gergaji
Waterpass

Cara Pemasangan :

1. Siapkan area kerja yang akan dipasangi dinding bata ringan di atasnya. Di antaranya mencakup
pekerjaan pemasangan gejala yang bisa mendukung kerataan pasangan hebel serta pencucian area
tersebut dari kotoran-kotoran yang sanggup mengganggu kelangsungan pekerjaan. Jangan lupa juga
untuk menyiram area kerja supaya daya serapnya bertambah lebih besar dan adukan perekat pun
bisa melekat besar lengan berkuasa di atasnya nanti.
2. Isilah bejana dengan air hingga penuh, kemudian masukkan hebel ke dalamnya. Perendaman ini
bertujuan untuk membasahi hebel tersebut semoga tidak menyerap air dari adukan perekat
sehingga proses pengerasannya sanggup berjalan dengan normal. Perlu diketahui daya serap hebel
terbilang tinggi adalah mencapai 20 gram/menit.
3. Buat adukan perekat yang terdiri dari semen instan yang dicampurkan air secukupnya, kemudian
aduk hingga komposisinya tercampur rata dan bersifat homogen. Umumnya setiap kemasan semen
instan yang mempunyai netto 40 kg membutuhkan air sebanyak 6-7 liter. Anda bisa
memperhatikan petunjuk yang tertera pada bungkus semen untuk mendapat dosis yang pas.
4. Pemasangan hebel dilakukan secara manual sebagaimana umumnya, yakni menyusun hebel-hebel
tersebut dalam satu barisan mendatar dengan menambahkan adukan perekat di sela-selanya.
Sebaiknya ukuran ketebalan spesi yang digunakan berkisar antara 8-10 mm semoga hasil pekerjaan
rapi dan kuat. Anda juga bisa memperlihatkan angkur untuk pasangan hebel dengan catatan harus
menyesuaikannya terlebih dahulu terhadap jenis bata ringan yang dipilih.
5. Proses pemlesteran dinding bisa dilakukan sesudah menunggu waktu selama sehari semalam supaya
kondisinya telah benar-benar kering. Jika pengerjaan pemasangan ini menghasilkan dinding yang
mempunyai permukaan rapi, bahkan Anda tidak perlu memplesternya lagi, melainkan eksklusif
bisa mengacinya.

I.2 PEKERJAAN PINTU & JENDELA + ASSESORIES


1 Pekerjaan kusen pintu dan jendela kayu kelas I
2. Pemasangn daun pintu panil kayu kelas II
3. Pemasangan bingkai jendela kayu kelas II + kaca
4. Pemasangan jelusi pintu dan jendela kayu kelas II
5. Pemasangan kunci pintu 2 kali putar
6. Pasang engsel pintu
7. Pasang engsel jendela
8. Pasang grendel jendela
9. Pasang kait angin
10. Pengecatan Kusen, Daun Pintu dan daun jendela

Uraian :

1. Pekerjaan tersebut meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu


yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan.

2. Semua kayu untuk pintu/jendela diawetkan dengan residu yang dilakukan


dua kali sehingga menghasilkan warna yang merata pada seluruh
permukaan kayu.

3. Konstruksi dibuat sesuai dengan detail, untuk ukuran kayu maupun


penyambungan yang mengacu pada gambar pelaksanaan yang telah
disetujui oleh Konsultan dan Direksi.
4. Semua sambungan kayu dibuat dengan rapi dan penuh keahlian dengan
memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SK-SNI-5-10-1990.

Tahapan pelaksanaan meliputi :


Mempelajari gambar dan melakukan kembali pengukuran lapangan (cek).
Rangka kusen pintu dan jendela menggunakan kayu mutu kelas I (Seumantok)
Sebelum kusen dipasang perlu diperhatikan dan diteliti kembali Retak retak dan ukuran
lubang-lubang pintu maupun jendela serta tipe-tipe jendela maupun pintu yang dipasang.
Pemasangan rangka kusen dilapangan dilakukan dengan hati-hati pada tempat yang telah
ditentukan.
Detail kusen dan sambungan material disesuaikan dengan tipe pintu yang akan dipasang,
kusen harus lurus dan siku.
Pemasangan assesories dengan benar sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar
pelaksanaan.
Pemasangan dilakukan setelah rangka pemegang pada daun pintu telah dikerjakan dan
dengan hasil yang maksimal/rapi sesuai gambar rencana dan spesifikasi.

Pemasangan dilakukan dengan tenaga ahli yang berpengalaman dan akan menghasilkan hasil
yang maksimal dan rapi.

Daun pintu dan jendela, dipasangkan pada rangka kusen yang sesuai, diikatkan/ dikaitkan pada
engsel yang terpasang pada kusen dengan dengan sudut kelurusan 90° siku. Pembersihan akhir
dari kaca mempergunakan kain katun yang lunak dengan cairan khusus pembersih kaca yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Langkah Kerja :
Setelah Daun pintu siap untuk dipasangkan pada dudukannya dalam kondisi belum dilapisi
cat ataupun plitur dipasangkan engsel pintu 3 (tiga) pasang dengan ketinggian dan jarak
sedemikian rupa kemudian dipasangkan kunci sesuai dengan peruntukannya pada posisi
yang ditunjukkan pada gambar ketinggian pemasangan lubang kunci.
Pemasangan kunci menggunakan sekrup dengan ukuran sesuai dengan lubang sekrup tidak
menggunakan paku untuk memperkuat dudukan kuncinya.
Untuk daun pintu yang terpasang double atau dua buah daun dipasangkan espagnolet
di salah satu sisi.
Untuk tiap jendela dan bouvenlict dipasangkan hak penahan dan grendel
pengunci.
Peralatanyangdigunakan:
Alat
Bantu
Alat
Pertukangan

BahanYangdipakai:
Kunci
Pintu
Engsel
Pintu
Grendel Jendela
Kait Angin
Jendela
Engsel Jendela

PersonilManajerial:
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
TenagaKerja
Kepala Tukang
Pekerja
Tukang
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :

Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tangan terluka terkena bahan material
kerja, Tersetrum aliran listrik, Sesak napas akibat debu material, Pendengaran terganggu akibat suara bising
saat memotong kusen alumunium
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

I.3 PEKERJAAN PLAFOND


1 Penutup plafond Gypsum T = 9 mm + rangka Furing, Fins.Cat lengkap terpasang
2 Plafond PVC 8 mm + rangka Furing dan list lengkap terpasang
3 Plafond WPC Contempo + Rangka dan list lengkap
4 Plafond Multiplek 9mm Fins. HPL + Rangka dan list lengkap

PEKERJAAN PLAFON

Lingkup Pekerjaan seperti yang tertera dalam gambar bestek adapun lingkup pekerjaan ini meliputi:
Pemasangan kembali kembali rangka plafond baru.
Pemasangan Plafond untuk ruang gedung.

Persyaratan umum, Bahan-bahan dan peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas pekerjaan, sesuai dengan
standar yang berlaku peraturan pemasangan plafond. Peraturan tersebut antara lain :
SII (Standar Industri Indonesia).
Standar ISO, SNI, ASTM.

Peralatan yang akan digunakan :

Palu
Bor Kayu
Mesin Cater ( mesin potong)
Mesin Serutan Kayu
Meteran
dll.
PersonilManajerial:
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
TenagaKerja
Kepala Tukang
Pekerja
Tukang

Untuk Optimalkan pekerjaaan pemasangan dilakuakan oleh 6 tukang pasang partisi profesional, 4 Pekerja
yang diperintahkan oleh 2 orang mandor lapangan.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Terjatuh dari ketinggi, Tersetrum aliran listrik.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

I.4 PEKERJAAN SANITAIR


1 Pemasangan Kloset Duduk (American Standard) + Acc lengkap terpasang
- Kloset Duduk Type Luxia Dual Flush CCST Toilet + Slim Smart Washer 3
- TP 404 Jet Washer Chrome
- T. Connection Galvanis
2 Pemasangan Wastafel (American Standard) + Acc lengkap terpasang
- Wastafel Type Acacia E Wall hung basin WT
- Kran Wastafel Type Acacia E Single Hole Basin Mono
- IN200A(i) Shipon Lava 35cm with ext pipe
- In 305 Flexible hose 50 cm
- New Stop Valve
- Pemasangan Kaca Cermin 60 x 100 cm
3 Pemasangan Wastafel (American Standard) + Acc lengkap terpasang
- Wastafel Type Acacia Supasleek Vessel with Deck
- Kran Wastafel Type Acacia E Single Hole Basin Mono
- IN200A(i) Shipon Lava 35cm with ext pipe
- In 305 Flexible hose 50 cm
- New Stop Valve
- Pemasangan Kaca Cermin 100 x 187 cm

4 Pekerjaan Pemasangan Meja Wastafel Beton bertulang Uk 60 x 187 cm + Pemasangan Granit 60 x60
cm + Acc lengkap terpasang
5 Pekerjaan Pemasangan Meja Wastafel Beton bertulang Uk 60 x 187 cm + Pemasangan Granit 60 x60
cm + Acc lengkap terpasang
6 Pemasangan Floor Drain (American Standard, In23R Floor Drain Square) + Acc lengkap terpasang
7 Pemasangan Gantungan Handuk (American Standard Seva Towel Shelf)
8 Pemasangan Urinoir (American Standard) + Acc lengkap terpasang
- Mini Washbrook Top Spud Urinal
- Manual Flush Valve Urinal with Adjustment
- Cubicle UPVC urinoir + Acc lengkap terpasang
9 Pemasangan Shower (American Standard, Signature Bath & shower Mixer With Integrated Rain
Shower Kit) + Acc lengkap terpasang
10 Handrail Kamar Mandi Type 1 (90 Degree Safety Grab Bar) Stainless + lengkap terpasang
11 Handrail Kamar Mandi Type 2 (Safety Grab Bar) Stainless Model Lipat + lengkap terpasang

Pekerjaan sanitasi meliputi pemasangan Instalasi Air Bersih + Pompa Air + Lengkap Terpasa”, Instalasi
Air Kotor + Septicktan dan Resapan + Leng, . Kloset Jongkok, Bak Air Fiber, Floor Drain.
Closet Jongkok, floor drain dan bak air mempunyai standard SNI yang memenuhi kwalitas yang baik.
Pada pekerjaan plumbing di beri lapisan water profing agar tidak terjadi kebocoran airbuangan dan air
bersih pada bak air.
Semua pekerjaan dilakukan oleh pekerja dan tukang khusus yang profisionan padapekerjaan
plumbing.
Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• dll
PersonilManajerial:
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Petugas K3
TenagaKerja
Kepala Tukang
Pekerja
Tukang

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja dan Tangan lecet dan iritasi.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

Demikan metode pelaksanaan ini kita buat sebagai acuan awal untuk pekerjaan dilapangn, sehingga
dapatberjalan dalam skema dan sistematis. Apabila ada penyesuaian lain dilapangan akan kita tentukan
pada saatmengerjakan pekerjaan dilapangan.

I.5 PEKERJAAN LANTAI


1 Urugan Pasir Bawah Lantai T= 7 cm
2 Beton Tumbuk Lantai T= 10cm

. Timbunan Tanah Bawah Lantai


Pekerjaan Timbunan Tanah Bawah Lantai. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu
diperhatikan dari segi kesehatan dan keselamatan kerja dan dampak lingkungan (environmental aspect).

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metodekerja:
- Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.
- Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.
2. Urugan Pasir Bawah Lantai
Pekerjaan Urugan Pasir Bawh LAntai pada proyek ini meliputi timbunan yang digunakan dari pasir yang
didatangkan. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi kesehatan dan
keselamatan kerja dan dampak lingkungan (environmental aspect).

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang

Metode kerja :
- Pemadatan pasir bawah lantai dikerjakan setelah pekerjaan timbunan tanah bawah lantai,
- Pasir yang didatangkan ke lokasi akan ditimbunan bawah lantai dengan tenaga orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis, sehingga benar benar
padat, karena berisiko penurunan lantai pada kemudian hari
Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material yang jatuh, Kaki
terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

3. Beton Tumbuk Dibawah Lantai


Lantai kerja merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan dengan lingkup dan
kondisi lingkungan yang cukup kompleks. Ketebaan lantai kerja biasanya setebal 10 - 15 cm. Adapun
pembuatan lantai kerja adalah sebagai berikut :

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Concrate
Mixer

Cangkul

Sekop
• Water
Pass
Personil Manajerial
:
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru
Ukur
Petugas
K3

TenagaKerja
• Kepala Tukang

Pekerja

Tukang
• Tukang
Keramik

Persiapa
n
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai kerja.
Approval material yang akan digunakan.

Persiapan lahan kerja.


Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete mixer, meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember,
sendok semen, raskam, benang, selang air, dll.

Pengukura
n
Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolith untuk menentukan
leveling lantai kerja.
Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.

Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja


Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan
yang sesuai rencana dan telah diratakan.
Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa
juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan
yang lainnya.

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tangan lecet dan iritasi, Mata terluka saat
memotong keramik, Pendengaran terganggung akibat suara bising saat memotong Keramik.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai meliputi :
1. Pasangan Lantai Keramik 40x40
2. Pasangan Plint Keramik 10 x 40 cm Polished

Adapun metode pekerjaannya diiantara lain :


Persiapan

Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Keramik.


Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja : keramik, semen PC, pasir, semen grouting nat, air, dll..
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass, benang, selang dan air.
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk star/awal
pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai
Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik.
Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
Buat adukan untuk pasang keramik.
Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat
yang lurus.
Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang rata/flat.
Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan
perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan
pasangan keramik yang telah dibuat.
Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan
lantai keramik yang rata.
Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish
garis siar/nat.
Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

Peralatanyangdigunakan:
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
• Water Pass

Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
PEMBANGUNAN GEDUNG A1 ASRAMA PEMONDOKAN DAN MEUBELAIR

TenagaKerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
• Tukang Keramik

- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tangan lecet dan iritasi, Mata terluka saat
memotong keramik, Pendengaran terganggung akibat suara bising saat memotong Keramik.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

I.6 PEKERJAAN PENGECATAN


1 Pengecatan dinding Bagian Dalam Ex. Dulux
TahapanPelaksanaanCatDinding
Sebelum memulai pengecatan, permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran.
Debu-debu yang menempel pada permukaan yang akan di cat, dibersihkan dengan lap basah
kemudian dibiarkan hingga kering.
Permukaan dinding yang akan di cat harus kering dan rata
Semua pekerjaan plesteran atau acian yang cacat dipotong dan diperbaiki dengan plesteran
atau acian dari jenis yang sama hingga diperoleh permukaan yang benar-benar rata.
Lubang-lubang atau retak-retak kecil ditutup dengan dempul / plamir yang khusus dibuat
untuk itu dan dihasilkan oleh produksi yang sama dengan produsen catnya.
ItemPekerjaan :
Pekerjaan Pengecatan

Peralatanyangdigunakan:
Kuas & Roller. Mengecat jendela, pintu, bingkai dan tepian.
Tiang Ekstensi. Menjangkau roller mengecat area yang tinggi.
Papan / Baki Cat. Untuk menampung cat dan melapisi cat pada roller secara rata.
Tangga. Untuk menjangkau area tinggi.
Perangkat Pelindung.
Kain Bekas.
Ember
PersonilManajerial:

Manager/ General Superintendent


Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Petugas K3
TenagaKerja
Kepala Tukang
Pekerja
Tukang Cat
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Jatuh dari ketinggian, Mata terkena tumbahan cat, Hidung terhirup
bahan berbahaya dari Cat.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam
yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan
menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety,
masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan
kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan peringantan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PERSYARATAN TEKNIS UMUM


1.1. UMUM
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada klausul dari
persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut
perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-
klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
1.2. PERATURAN DAN ACUAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada Peraturan
Daerah maupun Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi Internasional, Standar
Nasional maupun Internasional yang terkait. Pelaksana Pekerjaan dianggap sudah mengenal
dengan baik standard dan acuan nasional maupun internasional dari Amerika dan Australia
dalam spesifikasi ini. Adapun standar atau acuan yang dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain
seperti dibawah ini :
1.2.1. Listrik Arus Kuat (L.A.K)
• SNI-04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
• SNI-04-0255-200 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
• SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan.
• SNI-03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan.
• SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan PencahayaanDarurat,
Tanda
Arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan.
• SNI-03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan
pada Bangunan.
• SNI-03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya darurat

1.2.2. Listrik Arus Lemah (L.A.L)


• SNI-03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.
• KepMen PU 10/KPTS/2000 tg. 1-03-2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengaman
• Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No. 52/2000
tentang

Telekomunikasi Indonesia.

Wolsey, Planning for TV Distribution System
• Wisi, CATV System Refference
1.2.3. Plambing

• Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
• Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang
& Morimura.
• Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi
1.2.4. Pemadam Kebakaran
• SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Slang.
• SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
• Perda Pemda setempat
• Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
• Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum
No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
• LITERATURE DAN / ATAU REFERENCE
• National Fire Codes :
- NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher
- NFPA-13, Standard for The Installation Sprinkler Systems
- NFPA-14, Standard for The Installation Standpipe and Hose Systems
- NFPA-20, Standard for The Installation Centrifugal Fire Pumps
- Mc. Guiness, Stein & Reynolds
- Mechanical & Electrical for Buildings

1.3. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada, petunjuk instalasi dari pabrik pembuat dan mempertimbangkan
juga kemudahan pengoperasian serta pemeliharaannya jika peralatan-peralatan sudah
dioperasikan.
c. Gambar-gambar Arsitek, Struktur dan Interior serta Specialis lainnya (bila ada) harus
dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus mengajukan gambar kerja dan
detail, “Shop Drawing” kepada Manajemen Konstruksi (MK) untuk dapat diperiksa dan
disetujui terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) set. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, Pelaksana Pekerjaan dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang
berhubungan dengan instalasi ini. Persetujuan tersebut tidak berarti membebaskan
Pelaksana Pekerjaan dari kesalahan yang mungkin terjadi dan dari tanggung jawab atas
pemenuhan kontrak.
e. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus membuat gambar-gambar terinstalasi, “As-built
Drawings” disertai dengan Operating Instruction, Technical and Maintenance Manual,
harus diserahkan kepada Manajemen Konstruksi (MK) pada saat penyerahan pertama
pekerjaan dalam rangkap 5 (lima) terdiri dari atas 1 (satu) asli kalkir berikut
diskettenya dan 4 (empat) cetak biru dan dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi, notasi
dan penjelasan lainnya, dalam ukuran A0 atau A1 atau disebutkan lain dalam
proyek ini. As-built Drawing ini harus benar-benar menunjukkan secara detail seluruh
instalasi M & E yang ada termasuk dimensi perletakan dan lokasi peralatan, gambar kerja
bengkel, nomor seri, tipe peralatan dan informasi lainnya sehingga jelas.
f. Operating Instruction, Technical and Maintenance Manuals harus cetakan asli (original)
berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebanyak 5 (lima) set dan dijilid dan
dilengkapi dengan daftar isi, notasi dan penjelasan lainnya, dalam ukuran A4.

1.4. KOORDINASI
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pelaksana Pekerjaan lainnya,
agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
a. Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi lain.
b. Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan koordinasi dari
Manajemen Konstruksi (MK), sehingga menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibat menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan ini.

1.5. RAPAT KOORDINASI LAPANGAN


Wakil Pelaksana Pekerjaan harus selalu hadir dalam setiap rapat koordinasi proyek yang diatur
oleh Manajemen Konstruksi (MK).
Peserta rapat koordinasi harus mengetahui situasi dan kondisi lapangan serta bisa memberi
keputusan terhadap sebagian masalah.

1.6. PERALATAN DAN MATERiAL


Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan brosur yang dipublikasikan, sesuai
dengan spesifikasi yang diuraikan, maupun pada gambar-gambar rencana dan merupakan
produk yang masih beredar dan diproduksi secara teratur.
1.6.1. Persetujuan Peralatan dan Material
1. Dalam jangka waktu 2 (dua) minggu setelah menerima Surat Perintah Kerja
(SPK), dan sebelum memulai pekerjaan instalasi peralatan maupun material,
Pelaksana Pekerjaan diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang
akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya
tercantum nama-nama dan alamat manufacture, catalog dan keterangan-
keterangan lain yang dianggap perlu oleh Manajemen Konstruksi (MK) dan
Konsultan Perencana antara lain :

- Manufacturer Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang tercetak jelas
cukup detail sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
- Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu table atau kurva yang
meliputi informasi yang diperlukan dalam menyeleksi peralatan- peralatan lain
yang ada kaitannya dengan unit tersebut.
- Quality Assurance
Suatu pembuktian dari pabrik pembuat atau distributor utama terhadap
kualitas dari unit berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa
tahun, telah dipasang di beberapa lokasi dan telah beroperasi dalam jangka
waktu tertentu dengan baik.
2. Persetujuan oleh Konsultan Perencana dan Manajemen Konstruksi (MK) akan
diberikan atas dasar atau sesuai dengan ketentuan diatas.

1.6.2. Contoh Peralatan dan Material


1. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan
dipasang kepada Manajemen Konstruksi (MK) paling lama 2 (dua) minggu
setelah daftar material disetujui. Semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi
tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.
2. Manajemen Konstruksi (MK) tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang
akan dipakai dan semua biaya yang tidak berkenaan dengan penyerahan dan
pengambilan contoh / dokumen ini.

1.6.3. Peralatan dan Bahan Sejenis


Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus diproduksi
pabrik (bermerk), sehingga memberikan kemungkinan saling dapat dipertukarkan.

1.6.4. Penggantian Peralatan dan Material


1. Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender sudah memenuhi
spesifikasi, walaupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan
dan bahan belum memenuhi spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhi sesuai
spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai Pelaksana Pekerjaan pelaksana pekerjaan.
2. Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi spesifikasi, karena suatu hal
yang tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya
harus dari jenis setaraf atau lebih baik (equal or better) yang disetujui.
3. Bila Manajemen Konstruksi (MK) membuktikan bahwa penggantinya itu betul
setaraf atau lebih baik, maka biaya yang menyangkut pembuktian tersebut
harus
dengan kontrak yang telah dibuat
.
Demikan metode pelaksanaan ini kita buat sebagai acuan awal untuk pekerjaan dilapangn,
sehingga dapatberjalan dalam skema dan sistematis. Apabila ada penyesuaian lain dilapangan akan
kita tentukan pada saatmengerjakan pekerjaan dilapangan.

Kefamenanu, 08 Juli 2022


CV. UMA BESI

YULIUS BRIA NAHAK


Direktur

Anda mungkin juga menyukai