A. URAIAN SINGKAT/PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam melaksanakan peningkatan mutu dan hasil kerja dan keamanan maupun kenyamanan
mahasiswa dan pegawai dalam gedung.
Perbaikan ini diperlukan dengan memperhatikan kondisi bangunan dan atap lama /existin.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk pencapaian mutu dan kualitas bangunan yang lebih baik.
Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan di area kampus saat ini dan waktu yang akan
datang, maka perlu dilakukan Pembuatan Pagar Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Tidar
Magelang
3. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Kampus Universitas Tidar Magelang
4. Sumber Dana
Kegiatan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN DIPA Tahun Anggaran 2022
Pagu Anggaran: Rp. 1.913.867.000,-, Harga PerkiraanSendiri (HPS):Rp. 1.913.797.794,-
5. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Universitas Tidar Kampung Sidotopo, Kelurahan Kedungsari,
Kec. Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah 56116. (sesuai dokumen tender).
6. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK.
(sesuai dalam Dokumen Tender).
9. Pengendalian Teknis
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatuhasil
pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan di dalam dokumen kontrak.
Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan,
B. METODE KERJA/METODOLOGI
Metode pelaksanaan ini diajukan PT. Angg Gian Putera, di dalam memulai suatu pekerjaan yang
menjadi acuan dalam pelaksanaan kerja pada Pembuatan Pagar Gedung Laboratorium
Terpadu Universitas Tidar Magelang
Tujuan pembuatan metode pelaksanaan kerja ini adalah sebagai acuan/arahan dalam melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan waktu.
Metode Kerja ini mencantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal proyek
hingga selesainya proyek yang dimulai dari Site Management hingga Quality Control serta hubungan
unsur-unsur pelaksanaan proyek yang terkait selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Dengan adanya perencanaan metode yang tetap/baik, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan
dengan baik.
Pekerjaan Persiapan,
Pekerjaan Sipil/Struktur, dan Pekerjaan Arsitektur
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Pendahuluan
Uraian:
- Untuk identitas pekerjaan di lapangan Kontraktor akan membuat papan nama pekerjaan
dari bahan triplek tebal 1,2 cm dengan bagian tepi diberi lis 5 cm, tulisan-tulisan pada
papan nama seperti gambar rencana, atau menurut petunjuk Direksi. Pembuatan papan
nama proyek dibuat segera setelah keluar surat perintah kerja (SPK) bentuk dan dimensi
papan nama proyek beserta jenis hurup yang digunakan disesuaikan dengan dokumen
lelang, papan nama proyek dipasang pada area proyek yang mudah dilihat oleh umum
tidak terhalang dilihat, ditancapkan dan diberi penguatan dan dudukan supaya tidak
mudah roboh.
Uraian:
▪ Kantor proyek (Direksi Keet) berupa bangunan sementara. Untuk bangunan sementara
dibuat bangunan yang cukup mudah dalam pembongkarannya jika proyek telah selesai.
▪ Kantor Direksi Keet sementara dibuat rangka dan kuda-kuda dari kayu dan dinding dari
triplek serta atap dari seng gelombang.
4. Listrik Kerja
➢ Untuk penyediaan fasilitas penerangan dan listrik bagi operasional lapangan dan kantor
direksi keet, berasal dari PLN, untuk mengantisipasi jika terjadi listrik padam maka akan
disiapkan genset;
➢ Instalasi pengabelan dan titik lampu dikoordinasikan dengan pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya.
Uraian Kegiatan :
Pada pekerjaan pembongkaran ini dimulai dari Pemasangan Scafolding dan tangga untuk
mempermudah pekerja.
Pembongkaran penutup atap, dimulai dari pembongkaran perabung dan lembaran
atap dari atas menggunakan lingis, paku pengikat atap harus dicabut dahulu kemudian
lembaran atap bisa ditutunkan menggunakan katrol dan taliatau bisa langsung
dilamparkan kebawah. Setelah seluruh permukaan penutup atap selesai dibongkar
dilanjutkan dengan membongkar lisplang.
Metode pembongkaran listplang sama seperti pembongkaran penutup atap yaitu
dicabut paku terdahulu denggan menngunakan linggis pada pangkal palu. Setelah semua
material bongkaran dibawah dilnjutkan dengan melakukan pembersihan sisa material
bongkaran menuju gudang sementara dan disusun dengan rapi.
Pada pekerjaan pembongkaran rangka atap dimulai dengan membuka seluruh paku/baut
sambungan rangka atap secara bertahap, dimulai dari gording dan dilanjutkan dengan
rangka kuda-kuda.
Untuk pekerjaan pembongkaran rangka atap ini resiko kecelakaan kerja sangat tinggi,
maka harus diawasi secara seksama agar tidak terjadi kecelakaan. Setiap rangka atap
yang selesai dibongkar akan dikumpulkan pada suatu tempat dan disusun secara rapi
Alat Kerja :
1. Meteran
2. Palu karet
3. Waterpas
4. Drum atau ember besar untuk merendam keramik
5. Kain lap
6. Gerobak
7. Pemotong keramik
8. Sendok semen
9. Ember
10.Waterpass
11.Benang dan Paku
Bahan :
1. Keramik ; ukuran 40x40, 20x20, plint ; Asia Tile setara
2. Semen ; 3 roda
3. Pasir pasang
4. Air
5. Semen Grouting untuk nat keramik
Uraian Kegiatan :
Pasangan lantai keramik harus siku terhadap dinding bangunan, sedangkan bentuk dan
ukurannya disesuaikan dengan spsifikasi dan gambar kerja yang ada.
Pemasangan pertama sekali dilakukan adalah pengambilan peil lantai dan dilanjutkan
dengan pemasangan kepala keramik. Kepala keramik inilah yang nantinya akan jadi
pedoman pemasangan selanjutnya sampai pekerjaan selesai.
Langkah kerja pekerjaan ini dimulai dari : Cocokan spesifikasi dengan RKS,
Perhatikan pola pemasangan keramik sesuai gambar, Rendam keramik dalam air,
Tentukan garis dasar pasangan serta elevasi dari lantai, Pasang benang arah horizontal
sesuai elevasi, Pasang keramik dalam 2 arah yang berfungsi sebagai kepala pasangan
keramik dan menjadi pedoman selanjutnya, Cek kesikuan kepala pasangan dan
kedatarannya, Lanjutkan pemasangan keramik pada sisi lainnya, Jika kermaik telah
terpasang, ketuk dengan palu karet permukaan keramik untuk mendapatkan permukaan
yang datar, Bersihkan permukaan yang telah terpasang dengan kain lap basah sampai
bersih.
Pengisian bagian nut keramik dapat dilakukan pada saat pasangan keramik sudah
kering dan kuat, tidak lepas ataupun pecah. Dilakukan bertahap sesuai ruang/area kerja,
setelah kering harus diberihkan dengan kain lap, bagian yang masih kotor dibersihkan
dengan pembersih khusus.
Alat Kerja :
- Scafolding/steger
- Cangkul
- Gerobak
- Benang
- Meteran
- Sendok semen
- Roskam
- Keranjang
- Ember
- Bak kayu
- Sepatu safety
- Topi helm
Bahan :
- Bata merah
- Semen
- Pasir pasang
- Paku
- Benang
- Kayu profil/kaso/reng
- Split 2-3
- Papan bekesting
- Besi kolom praktis +ring balok (sesuai rks)
Uraian Kegiatan :
a. Pas. Dinding panel beton k225 dan kolom K300
Dinding dibuat dari pasangan panel beton k225, sebelum pasangan panel terlebih dahulu
kami buat profil-profil dari kayu yang lurus sebagai pedoman dalam pekerjaan, pasangan
harus tegak lurus dan siku secara horizontal dan vertikal.
Pemasangan dinding bata untuk penambahan tinggi ini dapat dimulai setelah ditentukan
tinggi kolom dan balok. pemasangan dinding disesuaikan denah dalam gambar kerja.
Langkah pertama adalah pemasangan benang bantu yang dipakukan ke kolom, harus
diperhatikan adalah pedoman benang ini apakah posisinya pada as bangunan atau pada tepi
luar dan dalam bangunan. Benang dipasang setiap jarak untuk lima tingkat pasangan bata.
Pemasangan kolom beton dan panel dinding dilakukan sesuai urutan kerja dengan
menggunakan alat katrol hidrolik
c. Plesteran Dinding
Plesteran dapat dilakukan apabila bagian dinding bata sudah terpasang smua dan tinggi
yang di perlukan sudah sesuai gambar.
Dimulai bertahap pada bagian yang pertama dipasang bata, untuk menyesuaikan hari dan
waktu kering sambungan /adukan serta cora kolo praktis.
Dimulai dengan pengukuran dan pemasangan benang untuk membuat posisi tegak
lurus,sesuai dengan dinding lama.
Setiap bagian yang akan di plester sebaiknya disiram terlebih dulu,agar kelembaban bata
terjaga, guna menghindari keretakan plesteran.
Setelah semua benang dan peil bidang tembok dibuat, dilakukan plesteran dengan adukan 1
: 4, tebal sesuai dengan plesteran existing, kemudian diratakan untuk setiap bagian sudut
agar siku.
Plesteran akan dibiarkan sampai kering hingga 14 hari atau cukup.
d. Pekerjaan Acian
- Pekerjaan acian dilakukan setelah semua plesteran dinding kering maksimal.
- Dilakukan pembersihan untuk bagian yang akan di aci , harus bebas kotoran dan minyak,
agar acian dapat menempel sempurna.
- Dilakukan penyiraman merata pada dinding plesteran sampai plesteran lembab.
- Pekerjaan acian dapat dilakukan setelah plesteran cukup lembab, di lakukan secara
merata, menggunakan raskam,atau alat yang sesuai, dan plesteran harus selalu disiram
apabila akan dilakukan pada bagian lainnya.
- Setelah selesai, semua bagian tembok dibersihkan perlahan, bebas dari paku dan
sebagainya sampai kering maksimal.
Pekerjaan Beton
Persiapan :
Alat Kerja :
- beton molen,
- skop
- Cangkul
- sendok semen
- Ember
- gerobak sorong.
- Gergaji
- Meteran
- Bandul timbangan
Uraian Kegiatan :
- Pekerjaan kolom praktis 11/11, di mulai dengan memasang besi dan di lanjutkan
dengan memasang bekesting dan di lanjutkan pengecoranya,
- pekerjaan ring balok 11/20, di mulai dengan memasang besi tulangan dan di
lanjutkan dengan memasang bekesting, dengan papan atau bahan triplek di ukr
sesuai ketinggian/lebar bidang dan di lanjutkan dengan pengecoran.
- Pekerjaan Sloof 12/20
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan pengukuran elevasi sloof dari
permukaan tanah sesuai softdrawing dan dilakukan penarikan benang sebagai
pedoman lurus dan sikunya bagunan dan juga elevasi permukaan lantai. Kemudian
dilanjutkan dengan memasang besi tulangan sloof yang menghubungakan atara
pondasi yang satu dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan besi tulangan
yang dari pondasi dan selanjutnya di pasang bekistingya. Untuk melanjutkan
pengecoranya di minta persetujuan konsultan pengawas dan apabila sudah di
setujui maka di lanjutkan pekerjaan pengecoranya untuk semua sloof
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan Lantai Kerja (LC), Pemasangan Bekisting dan
Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan
gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum
pekerjaan
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan
3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
4. Pekerjaan pabrikasi Besi
5. Pekerjaan Urug Pasir
6. Pekerjaan Hamparan Lantai Kerja
7. Pekerjaan bekesting
8. Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
9. Cor Beton
c. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof beton.
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk
pekerjaan sloof beton.
Pekerjaan Sloof
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu
beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang digunakan
relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod
bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi
ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila
jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom
lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena
bebannya lebih besar di bawah.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk mendapatkan
sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena
itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan
persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan.
Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
d. Kebutuhan bahan, alat dan tenaga
Bahan:
• Beton
• Beton K-175 sd k200
• Baja Tulangan Beton Ø 8 D16
• Kawat Beton
• Bekisting
• Minyak Bekisting
• Pasir Urug
• Paku
Peralatan:
• Bor sekrup
• Palu
• Gegep Besi
• Gergaji
• Bar Cutter
• Bar Bender
• Concreate Vibrator
• Waterpass
• Alat bantu pertukangan
Tenaga :
• Pekerja
• Tukang
• Kepala tukang
• Mandor
e. Analisa K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
Personil
Pelaksana
Petugas K3
Tenaga Kerja
Aspek K3
• Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD)”
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan, Masker
dan Kaca Mata Kerja.
Persiapan :
- Pembersihan lokasi, bagian dinding, plafon dan sisa puing , dibuang keluar area
kerja
- Menyiapkan bahan dan alat kerja
- Pekerja yang tidak diperlukan lagi untuk dikurangi jumlahnya’
Uraian Kegiatan :
Pengecatan Plafond/dinding;
- Bagian yang dicat dibersihkan kembali, bagian yang kasar/rusak dirapikan
kembali, di amplas halus.
- Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran – kotoran
lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan
- Gypsum plafond dicat paling sedikit 3 (tiga) kali dengan roller minimal 20 cm ,
sampai baik dan merata atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik dan
tertera pada brosur pemakaian dari pabrik penghasil cat.
- Dilakukan pada saat cuaca panas atau terang, agar kualitas cat pada gypsum
lebih baik ,
- Pengecatan dilakukan hingga menghasilkan pengecatan yang rata dan baik.