Anda di halaman 1dari 66

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak (3 Ruang (RKB)

Sebelum masa pelaksanaan proyek ini harus telah disiapkan metode pelaksanaan
pekerjaan pada saat tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender proyek
bersangkutan. Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan ini dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun bisa mencakup
segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut.
Dalam Pekerjaan: “ Pembangunan Ruang Kelas SKh Negeri 03 Kab. Lebak
(3 Ruang (RKB)
” ini dapat dibagi menjadi beberapa item pekerjaan, Item-item pekerjaannya sebagai
berikut :

NO. URAIAN PEKERJAAN

I PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN TANAH DAN


II
URUGAN

PEKERJAAN PONDASI DAN


III
BETON

PEKERJAAN DINDING DAN


IV
PLESTERAN

V PEKERJAAN LANTAI

PEKERJAAN KUSEN PINTU


VI
DAN JENDELA

PEKERJAAN ATAP DAN


VII
PLAFOND

VIII PEKERJAAN PENGECATAN

PEKERJAAN INSTALASI
IX
LISTRIK DAN ARMATURE

X PEKERJAAN LAIN-LAIN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 1


METODE PELAKSANAAN

Dengan Metode Pelaksanaan Pekerjaannya, Sebagai Berikut :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Item-item pekerjaannya:
1. Pek. Papan nama proyek
Papan Nama Kegiatan dibuat dan dipasang dilokasi yang akan dibangun agar dapat
dilihat dan dibaca dengan mudah dan setelah selesai pemasangan papan nama segera
melapor kepada Pengawas, dan Direksi pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan
sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
2. Pengukuran dan Pasang Bouplank
 Pengecekan kembali mengenai peil, ketinggian tanah, letak batasan-batasan
dengan alat-alat yang sudah diklaribrasi.
 Ketidak cocokan antara gambar dengan keadaan lapangan harus segera
dilaporkan kekonsultan yang berwenang.
 Penentuan ketinggian dan sudut-sudut yang dilakukan dengan
theodolit/waterpass dengan ketepatan akurasinya
 Pengukuran & pengecekan harus disetujui konsultan pengawas.
3. Biaya Listrik Kerja dan air kerja
Kebutuhan tenaga listrik kerja dan air kerja yang dimaksud, adalah jumlah
daya dan volume kubikasi air yang diperlukan oleh Kontraktor untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan proyek. Kebutuhan tenaga listrik kerja dan
air kerja ini, di luar daya listrik untuk proyek bangunan gedung itu sendiri,
merupakan tanggungan pihak kontraktor. Sumber daya listrik, biasanya diperoleh
dari PLN maupun penyediaan genset sendiri, tergantung penggunaannya. Daya
listrik yang diperlukan oleh proyek, meliputi:
 Penerangan
 Peralatan Kerja, seperti: Mesin Potong Keramik, Bor, Bar Bender, Bar Cutter,
Pompa Air dan lainnya
 Peralatan Kantor, seperti: Komputer, printer, dan lain-lain
Jumlah daya listrik yang diperlukan, harus memenuhi berbagai keperluan tersebut.
Sedangkan besar kecilnya daya listrik yang diperlukan tergantung pada besar
kecilnya fasilitas kerja yang dibutuhkan untuk bangunan kantor maupun sarana
pendukung lainnya.
Sedangkan untuk air kerja kontraktok akan mengebor air tanah untuk memenuhi
kebutuhan air dalam melaksanakan pekerjaan proyek tersebut

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 2


METODE PELAKSANAAN

4. Biaya Pelaporan dan Dokumentasi


Untuk pelaporan kami akan membuat pelaporan harian, dan tiap minngunya akan
dibuat progress mingguan dan bulanan yang disertai foto dokumentasi pekerjaan
yang didalmnya terdapat realisasi kemajuan pekerjaan dan dilaporkan kepada pihak
direksi setiap minggu dan bulannya,
Dalam pelporan adminsitrai juga akan dilengkapi dengan buku direksi dan buku tamu
yang ditempatka di direksi keet
Pembuatan Gambar-gambar Pelaksanaan (Shop-drawing)& Pembuatan Gambar
Terlaksana (As-Built drawing)
Pembuatanshop drawing dan asbuilt drawing akan dikerjakan di kantor, segala hasil
perubahandesain awal akan di tuangkan didalam as-built drawing setelah
mendapatkan persetujuan direksi dan konsultan pengawas

5. Mobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan
mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah berbatu dengan
alat berat excavator. Untuk demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecam.
Selain itu pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari
situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek,
untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi
pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang
dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan
lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop
Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan
membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material / bahan yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi
dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol )
sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.Terakhir apabila
pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang lebih
penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti
dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan
padakeadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto tersebut
dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres
kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk
dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian
perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 3


METODE PELAKSANAAN

setempat (pemuka masyarkat stempat / perangkat nagari), guna dapat membicarakan


masalah - masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut
teknis maupun non teknis

6. Direksi Keet
Kantor Proyek/Direksi Keet dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf di
lapangan, yang dilengkapi dengan ruang-ruang kerja staf, ruang rapat, ruang
pimpinan, mushola, dan toilet. Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk
pekerjaan persiapan ini adalah sementara.
Oleh karena itu, desain Kantor Proyek/direksi Keet tersebut, juga dibuat tidak
permanen. Namun demikian, tetap harus mengutamakan kenyamanan dan
persyaratan sebagai tempat kerja. Konstruksinya dilapisi dinding double triplex atau
plywood. Penutup atapnya terbuat dari bahan seng atau asbes.
Kelengkapan kantor pengelola proyek sebagai berikut :
- 3 (tiga) Set meja kerja lengkap dengan kursinya.
- Meja rapat untuk kapasitas 8 orang dan white board
- 1 (satu) unit lemari arsip berkunci.
- 1 (satu) unit PC sekelas Pentium IV dan printer A4
- Calkulator 12 Digit sebanyak 2 buah.
- AC 1 PK 2 unit /sesuai kebutuhan

CV. MITRA JAY ABADI

Gambar Direksi keet


Keperluan direksi keet yang akan disediakan :

Tenaga
Bahan Alat
Kerja

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 4


METODE PELAKSANAAN

Semen Pekerja Sendok


Semen
Split Tk.Kayu Cangkul
Pasir Tk.Batu Ember
Kaso Mandor Palu
Tripleks Meteran
Asbes Gergaji
Paku Obeng
Nako Sckup
Menyediakan alat-alat kerja Pengelola Proyek di lapangan sebagai berikut :
- Sepatu Lapangan yang tahan terhadap paku (dengan lapisan besi), Helm penutup
kepala dan Jas hujan, Masing-masing 10 Set.
- 1 (satu) set Kamera Digital 6 mega pixcel
- 2 (dua) buah roll meter ukuran 5 m
- Alat ukur optic theodolit, waterpass, Clipe/schuifmaat dan penyiku besi.
7. P 3 K, Pemadam Kebakaran dan Alat-alat Pengaman Pekerja
8. Keamanan Proyek, Perlindungan Pekerjaan
Dalam Pekerjaan Faktor Keamanan Proyek juga sangat Penting dalam kenyamananan
bekerja
9. Pengadaan Sumber Air Bersih
Air dari sumber air disimpan pada tangki-tangki penampungan air sesuai
dengan kapasitasnya. Volume air yang diperlukan dihitung berdasarkan kebutuhan
volume air setiap harinya.
Pekerjaan Penyediaan Air, Listrik dan lahan untuk kerja
 Air kerja harus dipersiapan terlebih dahulu biasa melalui sumur yang sudah ada
maupun membuat sumur gali, air ini harus bebas terhadap debu, lumpur, minyak
dan bahan-bahan kimia yang dapat menggangu kekuatan konstruksi.
 Air harus mampu menyuplai kebutuhan proyek, kantor proyek

10. Gudang tempat bahan


Gudang tempat bahan dibangun sebagai tempat suntuk stok material kerja, gudang
bahan berfungsi untuk menyimpan bahan material untuk kebutuhan material di
lapangan, apabila mandor kerja kehabisan bahan bisa langsung mengambilnya di
gudang kerja dengan seijin staf gudang /bahan material.
Oleh karena itu, desain gudang bahan tersebut, juga dibuat tidak permanen. Namun
demikian, tetap harus mengutamakan keamanan dan persyaratan sebagai tempat
bahan material . Konstruksinya dilapisi dinding triplex . Penutup atapnya terbuat dari
bahan seng atau asbes.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 5


METODE PELAKSANAAN

11. Kebersihan dan Kerapihan


Kebersihan dan kerapihan dalam pelaksanaan proyek perlu mendapatkan perhatian
khusus, maka yang harus dilakukan:
 Penyiapan alat –alat kebersihan
 meletakan dan mengaturan alat-alat pekerjaan setelah pekerjaan selesai ditaruh
dalam gudang alat
 Penempatan sisa-sisa material pada tempat yang telah disediakan .
 Pembersihan ini dilakukan secara berkala
 Pastikan tempat kerja proyek selalu bersih

II. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN


Item yang dikerjakan dan metode kerjanya sebagai berikut :
1. Galian Tanah untuk pondasi dan sloof

 Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas
lapangan.
 Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
 Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-akar
kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka
bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan
pasir urug.

Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan pasir.

2. Pekerjaan Urugan Tanah kembali


Pekerjaan urugan tanah kembali akan dikerjakan setelah pasangan podasi batu kali
selesai, tanah urugan berasal dari bekas galian tanah untuk podasi dan urugan tanah
akan dipadatkan dengan manual atau dengan alat bantu stemper

3. Pekerjaan Urugan Pasir

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 6


METODE PELAKSANAAN

Untuk pekerjaan urugan pasir dibagi menjadi 2 bagian yaitu :


Urugan pasir dibawah pondasi yang dikerjakan setelah galian tanah untuk podasi
dan sebelum pekerjaan aanstamping
Urugan pasir bawah lantai akan dikerjakan setelah pekErjaan urugan tanah (tiap
20 cm selesai dan sebelum pekerjaan lantai keramik

III. PEKERJAAN BETON


Untuk pekerjaan Beton yang Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak
bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai
dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan standart peraturan beton
bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03

o Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef, kolom,
kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar
rencana.
kerja. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang
dijelaskan sebagai berikut :

 Bahan
Portland camen
- Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut
standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia.
- Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat
digunakan harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
- Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti
syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut.

Air

Air Yang akan digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air
tawar yang dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam
alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat
menurungkan mutu beton.

Kerikil/Batu Pecah

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 7


METODE PELAKSANAAN

- Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat


PBI 1971.
- Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak
porous, memenuhi syarat kekerasannya.
- Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan
terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%,
maka kerikil harus dicuci.

Pasir
- Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
- Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan
yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri
dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik,
tidak porous cukup syarat kekerasannya.
- Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan
terhadap berat kering.

Besi Beton

Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai


dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan
bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta
berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan
harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter
minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.

Kayu
- Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa
segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan
dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai
konstruksi.
- Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan
gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat
kayu yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
- Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih
kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 8


METODE PELAKSANAAN

 Pengecoran Beton
- Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan
adukan. 1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai
alas keramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen
dan rabat beton, ukuran disesuaikan dengan gambar.

- Semua pekerjaan konstruksi beton pada bangunan dikerjakan


dengan mutu beton K -175. Semua pekerjaan konstruksi beton
harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971

- Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan


menggunakan Ready Mix pada K-175.

- Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan


cara manual.

- Kecuali untuk pekerjaan plat lantai menggunakan beton K-250

- Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan


pembesian disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan
tersedian cukup bahan, perlatan serta tenaga kerja.

 Pekerjaan Besi beton


- Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya
diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar
rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus dengan
persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan
tidak diperkenankan.

- Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan


dipakai dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat
dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada
beton.

- Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat
adalah kawat beton dengan diameter minimum 1mm.

- Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta,


maka disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus
ada sertifikat dari laboratorium.

 Berkesting dan Acuan


- Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu
dibuat bekesting atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga
air semen tidak bocor.
- Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan
dilaksanakan.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 9


METODE PELAKSANAAN

- Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau


multiplex.
- Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton
sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari

o Pekerjaan Flooran Rabat


Pekerjaaan flooran rabat beton akan dikerjakan setelah pekerjaan pondasi
rollag selesai dan dinding bangunan selesai. Untuk dimensinya akan mengacu
pada gambar kerja yang telah disepakati dalam shop drawing

IV. PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI


Peralatan yang Digunakan: Bahan yang Digunakan:
a. Meteran a. Triplek
b. Jidar Aluminium b. Kawat Ayam (jika plesteran lebih
dari 3cm)
c. Roskam Kayu
c. Air
d. Roskam Besi
d. Semen
e. Kertas Semen
f. Benang

Pelaksanaan:
a. Pasang Batu Bata/Bataco sesuai shop drawing
b. Basahi permukaan pasangan bata dengan air sampai basah secara merata (curring)
c. Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal untuk caplakan kepalaan dan cek
tarikan benang
d. Setelah kepalaan terpasang tentukan hold point ke 1:

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 10


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 11


METODE PELAKSANAAN

FINISHING ACIAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 12


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 13


METODE PELAKSANAAN

Plesteran
i) Lingkup Kerja
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan finishing yang harus dilaksanakan
beradasarkan kontrak dan gambar kerja.

Plesteran
ii) Kontrol dan Batasan
Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti
syarat yang tercantum di dalam RKS ini, PUBI 1982, SII.0013-81, PUBI 1970 dan
semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi selama
berlangsungnya pekerjaan.

iii) Persyaratan Bahan


Pekerjaan meliputi Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang
bermutu baik.
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam
dan luar , plesteran yang lama dikupas / dibongkar (pengembalian ke bentuk
semula).
Syarat-syarat pelaksanaan:
a. Plesteran pada pasangan batu bata lama dilaksanakan setelah plesteran lama
dikupas bersih sampai batu bata lama terlihat dan sebelum pelsteran baru
dilaksanakan spesi/ perekat/ siar dikeruk sedalam ½ cm.
b. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 14


METODE PELAKSANAAN

Untuk pekerjaan plesteran kami perlukan :


Bahan Alat Tenaga
Kerja
Pasir Mollen Pekerja
Semen Sendok semen Tk.Batu
Cangkul Mandor
Jidar/Waterpa
ss
Ember

(a) Semen Portland


Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai
dengan persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-
150 dan produksi dari satu merk.
Semen tersebut harus ditempatkan dalam gudang yang baik untuk
mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal, sweeping,
tercampur dengan kotoran atau kena air / lembab tidak diijinkan untuk
digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek. Penggunaan semen
harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
(b) Pasir Pasang

Saringan Ukuran % Lewat Saringan

3/8” 9,50 mm 100


No. 4 4,76 mm 90 – 100
No. 8 2,38 mm 80 – 100
No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
No. 100 0,149 mm 5 - 10
No. 200 0,074 mm 0-5
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari
pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan
tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton
Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus
terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi
seperti tabel berikut :
(c) Air

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 15


METODE PELAKSANAAN

Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung


minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja
tulangan.
iv) Persyaratan Campuran Plesteran
Proporsi adukan dan campuran harus mengikuti persyaratan di bawah ini :
Semen Pasir
Jenis Plesteran
Portand Pasang
Plesteran Kedap Air 1 3
Plesteran Sudut 1 4
Plesteran Biasa 1 5

v) Penyelenggaraan Pekerjaan
Pekerjaan plesteran harus dapat dilaksanakan setelah semua nat
pasangan bata dikorek dan dibersihkan dengan sikat kawat. Seluruh permukaan
pasangan batu bata harus dibasahi dengan air, sebelum adukan plesteran dapat
diterapkan dan ditebarkan.
Pekerjaan plesteran harus dimulai dari sudut sebelah kiri atas dan harus
diteruskan ke sebelah kanan bawah. Selama pemasangan harus dijaga agar tidak
terjadi gelombang-gelombang dan hasilnya harus rata dan uniform.
Permukaan plesteran yang telah selesai harus diusahakan tetap basah
selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal selesainya plesteran. Adukan untuk
pekerjaan plesteran ini harus sama dengan yang dipakai pada pekerjaan
pasangan batu bata. Plesteran hanya dapat dimulai setelah pasangan bata/batu
bata benar-benar kering.
Sebelum pekerjaan plesteran dapat dimulai, harus dibuat/ memasang
“Kepala Plesteran”, pemasangan “Kepala plesteran” harus dirancang begitu rupa,
dengan menggunakan benang-benang pembantu dan alat lot sehingga nantinya
akan diperoleh hasil plesteran yang benar-benar rata dan tegak lurus. Jarak
“Kepala Plesteran” tidak boleh lebih dari 1 m, dan harus dibiarkan mengering
sebelum garis plesteran pembantu dapat dibuat.
Garis Plesteran Pembantu harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan
mengguna-kan kayu telah diketam rata, sedemikian rupa sehingga diperoleh
garis plesteran yang rata dan tegak lurus (lot). Plesteran susungguhnya baru
dapat dimulai setelah “Garis Plesteran Pembantu” cukup kering.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 16


METODE PELAKSANAAN

Flow Pekerjaan Plesteran dan Acian

Pekerjaan Acian
Dinding yang akan diaci dibersihkan dari segala kotoran. Dinding kemudian dibasahi
sampai keadaan kenyang air. Kemudian dilanjutkan dengan Penggelaran adukan semen.
Pastikan semua plesteran terkena adukan acian. Sampai saat acian setengah kering
kemudian dogosok sampai halus.

Bahan Alat Tenaga


Kerja
Semen Kertas Amplas Pekerja
Sendok semen Tk.Batu
Kuas Mandor
Ember

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 17


METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PELAPIS DINDING


PEMASANGAN DINDING DENGAN MARMER/GRANIT (SISTEM BASAH)

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 18


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 19


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 20


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 21


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 22


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 23


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 24


METODE PELAKSANAAN

PEMASANGAN DINDING DENGAN KERAMIK

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 25


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 26


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 27


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 28


METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PELAPIS LANTAI


Pasangan Keramik lantai
a. Pekerjaan pemasangan keramik lantai akan dikerjakan secara presisi, rata,
rapih, kuat dan mempunyai permukaan yang tidak bergelombang, serta
didapatkan nad-nad yang tegak lurus.
b. Khusus sebelum di pasang finishing lantai akan di floor terlebih dahulu
dengan adukan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh perencana.
c. Didalam pemasangan akan menggunakan rentangan benang yang di ukur
dengan water pass dan di pindahkan pada setiap keramik.
d. Peil lantai yang di inginkan akan diperiksa betul-betul bila terdapat hal-hal
yang berbeda dengan rencana yang di setujui, maka pelaksanaan pekerjaan
ini harus segera di laporkan kepada direksi untuk di carikan jalan keluarnya.
e. Pelaksanaan pemasangan keramik dilaksanakan dengan adukan sesuai
dengan ketentuan yang telah dibuat oleh perencana.
f. Pekejan finishing lantai akan kami mulai setelah seluruh pekerjaan plafond
dan dinding selesai dikerjakan
g. Pola pemasangan keramik bila tidak jelas terdapat pada gambar kerja maka
kami akan menanyatakan kepada direksi untuk mendapat penjelasan
h. Nad antara keramik dibuat sekecil mungkin dan diisi dengan semen
berwarna sama dengan dasar keramik yang di pakai sesuai dengan arahan
dari direksi
i. Keramik sebelum dipasang akan di rendam dalam air hingga tidak muncul
gelembung-gelembung udara kemudian ditiriskan sampai tidak ada lagi air
yang menetes
j. Selesai pemasangan ruangan akan dijaga dari beban berat yang ada
diatasnya.
k. Sedapat mungkin pemotongan di hindarkan jangan terjadi pemotongan
lebih kecil dari setengah ukuran, kecuali tercantum dalam gambar.
Potongan dilakukan tanpa bergerigi.
l. Dalam pemasangan keramik kami akan mempehatikan nilai estetikanya.
Lantai di tutup dengan lembaran plastic untuk mendapatkan hasil yang
sempurna.
Sebelum dilaksanakan pasangan secara serentak dilaksanakan dibuat
contoh cara pelaksanaan pada bidang tertentu dengan mengikuti prosedur
diatas. Hasil yang telah disetujui akan kami dipakai sebagai pedoman untuk
pelaksanaan selanjutnya.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kami perlukan :
Bahan Alat Tenaga
Kerja
Keramik Mollen Pekerja

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 29


METODE PELAKSANAAN

Semen Ember Tk. Keramik


Pasir Cangkul Tk. Batu
Sendok semen Mandor
Alat Potong
Keramik

Atau dapat dilihat sebagai berikut :


Planning Lantai Keramik
I. Shopdrawing II. Perhitungan Resources
a. Menentukan sisa potongan (sumber daya):
Keramik harus ≥ 1/2 badan a. Bahan yang digunakan:
Keramik. - keramik.
b. Menentukan nad keramik - semen pc.
Dinding dan lantai agar - air.
Bertemu dan nad keramik - additive.
Seragam. B. Alat yang digunakan :
c. Menentukan supaya 1. Jidar aluminium.
Perempatan keramik bertemu. 2. Bak air ( ember ).
d. Menentukan tata letak 3. Tempat dudukan /
Sanitair dan fixture : harus tatakan keramik.
Diperempatan / tengah 4. Benang atau senar.
Badan keramik. 5. Palu karet
e. Menentukan titik awal 6. Sendok spesi.
Pemasangan keramik. 7. Water pass.
f. Menentukan expantion joint 8. Sekop.
Minimal setiap luasan 12 m2- 9. Busa/spon
16 m2. 10. Kain/lap basah.

C. Tenaga kerja: menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai schedule dan volume
pekerjaan.
B. Pelaksanaan :
1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.

2. Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dan lain - lain.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 30


METODE PELAKSANAAN

3. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman:

 Ukuran/dimensi
 Presisi
 warna

4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1 jam.

5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/tatakan


keramik, setelah proses perendaman.

6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dart lantalpenentuan peil ini untuk
seluruh kesatuan.

7. Pasang benang aran horisontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shopdrawing. Kedudukan benang datar dan siku apabila dinding yang ada
adalah dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 31


METODE PELAKSANAAN

dengan yang ada pada dinding.

8. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang.

9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 32


METODE PELAKSANAAN

10. Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/spesi


11. Seletahitu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan
supaya tidak ada las-lasan
12. Jika
keramik sudan terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet
untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat.
13. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
14. Bersihkan
permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap
BASAH SAMPAI BERSIH.

15. Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka


buatlah delatasi

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 33


METODE PELAKSANAAN

16. Kemudian siapkan isian/bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah
hingga rata

17. Setelahadukan rata , isi sela - sela nad dengan bahan cor nad dengan menggunakan
sendok spesi ( sekop ). pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah
kurt atau spesi telah kering.
18. Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape

19. Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar -benar kering.
20. Setelah
kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudan
dipasang nad dari sisa -sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain/lap

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 34


METODE PELAKSANAAN

basah sampai bersih.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 35


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 36


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 37


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 38


METODE PELAKSANAAN

PEMASANGAN LANTAI DENGAN MARMER/GRANIT (SISTEM BASAH)

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 39


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 40


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 41


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 42


METODE PELAKSANAAN

V. PEKERJAAN KUDA-KUDA ATAP DA PLAFOND


Lingkup Pekerjaan

Bagian ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pekerjaan


konstruksi rangka atap sesuai dengan gambar dan spesifikasi.berikut Penutup
Atap Genteng Metal Berpasir dan Bubungan Metal Berpasir.
Rangka atap berbentuk segitiga kaku yang terdiri dari rangka utama atas
(topchord), rangka utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi (web),
seluruh rangka tersebut disambung dengan menggunakan baut menukik sendiri
(self drilling screw) dengan jumlah yang cukup, untuk meletakkan material
penutup atap/ genteng, dipasang rangka reng (batten) langsung diatas rangka
atap utama dengan jarak yang disesuaikan dengan ukuran genteng.
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material kelapangan (site), Perangkaian

(assembling) dan ereksi (erection) meliputi ; Pekerjaan rangka atap (roof


truss), pekerjaan reng (batten), dan pekerjaan jurai dalam (valley gutter).
Produsen materail baja ringan harus memberikan sertifikat garansi material
selama minimal 10 tahun

. Syarat – syarat dan Peraturan

Material rangka atap yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang diuraikan
dibawah ini :
Material Struktur Rangka atap

a. Properti mekanikal baja (steel mechanical properties):

- Baja mutu tinggi G550 (sertifikat bahan harus dilampirkan)


- Tegangan leleh minimum (minimum yield strength) : 550 Mpa

- Modulus Elastisitas : 2,1 x 105 Mpa


- Modulus Geser : 8 x 104 Mpa b. Lapisan
pelindung terhadap karat (protective coating) Rangka Batang harus memiliki
lapisan tahan karat seng dan alumunium

(zincalume) dengan komposisi sebagai berikut :

- 55 % Alumunium (Ai)
- 43,5 % Seng (Zinc)
- 1,5 % Silicon (Si)
Ketebalan Pelapisan : 100gr/m²

c. Geometri Profil rangka atap :

- Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-channel; C75.100
(tinggi profil 75 mm dan tebal 0,8 mm) berat 1,29 kg/m’

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 43


METODE PELAKSANAAN

- Reng TS 40 (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik) dengan
spesifikasi tinggi profil 40 mm dan tebal 0,48 mm, berat 0,57 kg/m’, yang pada
sisi kana kiri sepanjang profil dilipat kedalam selebar 5mm.

d. Alat Sambung (Screw)

Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan
instalasi adalah baut menukik sendiri (self drilling screw), dengan spesifikasi :
- Ukuran baut untuk struktur rangka atap adalah type 12-14x20,
dengan ketentuan;
- diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm)
- Jumlah ulir per inchi : 14 TPI
- Panjang : 20 mm
- Ukuran kepala baut : 5/16” ( 8 mm hex. Socket)
- Ukuran baut untuk reng (batten faastener) adalah type 10-16x16,
dengan ketentuan;
- diameter ulir : 10 Gauge (4,87 mm)
- Jumlah ulir per inchi : 16 TPI
- Panjang : 26 mm
- Ukuran kepala baut : 5/16” ( 8 mm hex. Socket)

Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan pada gambar
kerja, pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik minimum 560 watt
dengan kemampuan minimal 2000rpm.

e. Steel strap brace (bracing)

Untuk menjaga stabilitas ikatan struktur rangka atap, maka antara rangka utama
pada batang utama atas (top cord) dipasang strap bracing (pengaku). Material
baja strap bracing harus memiliki minimum tegangan tarik 250 Mpa, dengan
ketebalan minimum 1,00mm dan lebar minimum
25mm, serta materialnya dilapisi dengan bahan anti korosi zinc- alumunimu
100gr/m2 untuk mencegah terjadinya karat.

Tata Cara Pelaksanaan dan Pemasangan

a. Persyaratan Pra Konstrukasi

- Kontraktor wajib melaksanakan pemaparan produk (penjelasan teknis


dan software desain) sesuai dengan rencana kerja dan syarat (RKS), produk yang
telah dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan
pada dokumen tender.
- Pemaparan produk dilaksanakan dalam rapat koordinasi teknis
lapangan sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 44


METODE PELAKSANAAN

- Kontraktor bersama pengawas lapangan harus mengadakan


pengecekan ring balok yang kemudian diajukan untuk mendapat persetujuan
tertulis PPTK sebelum pemasangan rangka atap baja ringa dilaksanakan.
- Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap, detail dan akurat
dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil pada setiap segment dan
jumlah screw pada setiap titik buhul.
- Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan tanggung jawab terhadap
semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Pada prinsipnya
ukuran pada gambar kerja adalah ukuran jadi/ finish.

- Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disini


yang diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan
harus diganti kewajiban yang sama, juga berlaku untuk ketidakcocokan
kesalahan maupun kekurangan lain akibat kontraktor tidak teliti dan cermat
dalam koordinasi dengan gambar pelengkap dari arsitek, struktur, mekanikal dan
elektrikal
- Perubahan bahan/ detail karena alasan apapun harus diajukan

kepada konsultan pengawas dan pejabat pelaksana teknis kegiatan

(PPTK) untuk mendapat persetujuan secara tertulis.

b. Persyaratan Konstruksi

- Perangkaian rangka batang dilakukan dilapangan sesuai dengan


hasil pengukuran terakhir dan sesuai dengan aktual dilapangan.
- Perangkaian harus memperhatikan bentuk, ukuran dan gambar
desain.
- Permukaan ring balok beton sudah rata dan elevasi sesuai desain.

- Dalam proses erection rangka atap, harus memperhatikan support


sementara untuk menjaga stabilitas rangka atap setelah dipasang. Support
sementara ini tidak boleh dilepas sebelum rangka kuda-kuda dinyatakan cukup
kuat oleh tenaga ahli dari pabrik.
- Jarak antar kuda-kuda, jarak ikatan angin/ bracing maksimum adalah

1,2 m.

- Jika diperlukan pemotongan material maka harus memperhatikan hal-


hal berikut :
- Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan
peralatan yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh
pabrik.
- Alat potong harus dalam kondisi baik.

- Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.

- Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.

c. Persyaratan tenaga pemasang

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 45


METODE PELAKSANAAN

Komponen struktur konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga kerja
pemasang yang terlatih dan bersertifikat serta mampu memahami gambar kerja
dan dibuktikan dengan surat ijin memasang dari pabrik. Surat ijin memasang
atap baja ringan ini harus disertakan pada saat pemaparan produk.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 46


METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PLAFOND

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 47


METODE PELAKSANAAN

1. Tentukan / marking elevasi plafond


dan buat garis sipatan pada dinding
& as sumbu ruangan serta titik -
titik paku kait pada langit –langit.
2. Pasang paku kait. Tembakan paku -
paku kait pada marking titik -titik
yang telah ada 600 x 1200 mm.

3. Pasang penggantung rangka


plafo nd (rod) yang ter di ri dari
hanger dan clip adjuster ( ex. Boral
type 223 ), dengan posisi tegak -
lurus.
4. Pasang rangka tepi (steel hollow)
dan wall angle profil L 20 x 20
m m atau mouldi ng profil W
sebagai list tepi tepat pada sipatan
marking elevasi plafond.
5. Tentukan jarak penempatan kait
penggantung.
6. Pasang tarikan benang sebagai
pedoman penentu kelurusan dan
ketinggian rangka pla -fond.
7. Pasang rangka utama / top cross rail
(ex.boral type 201 ) dengan jarak
1200 mm.
8. Pasang rangka pembagi / furing
chanel (ex.boral type 204) dengan
jarak 600 mm menggunakan locking
clip (ex. Boral type 210 ).
a. Cek elevasi dan tarak rangka
plafond.
b. Cek sparing, ducting, dan
perlengkapan mekanikal
elektrikal lainnya.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 48


METODE PELAKSANAAN

9. Pasang dan kencangkan clip


rod.
10. Pasang panel Gypsum
pada rangka dengan sekrup
ceiling menggunakan screw
driver dengan jarak 60 cm
dan setiap sambungan harus
tepat pada rangka.
11. Cek kerapihan dan
kerataan bidang plafond
dengan menggunakan
waterpass.
12. Perataan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban.
13. Kemudian ditutup dengan paper tape dan compound ceiling.
14. Setelah itu diamplas.
15. Finish permukaan plafond Gypsum tersebut dengan cat.
a. Ratakan permukaan plafon Gypsum menggunakan plamur sampai terlihat rata
dan lurus.
b. Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar - benar halus.
c. Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan
sudut, serta rol cat untuk bidang luas.

Metode Pemasangan Compound


1. Lakukan pelapisan pada pertemuan bidang panel dengan compound.
2. Lanjutkan dengan penempelan paper tape pada lapisan compound.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 49


METODE PELAKSANAAN

3. Lapiskan kembali compound menimpa paper tape.


4. Tunggu sampai kering.
Kemudian haluskan permukaan dengan hand sander dan grit paper 150/120

VI. PEKERJAAN KUSEN DAUN PINTU, DAN JENDELA


Tebal Profil Sesuai Gambar. Warna Profil ditentukan kemudian, dengan proses
anodizing. Profil yang dipakai dengan ukuran sesuai gambar. Konstruksi kosen
aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk
bentuk dan ukurannya. Seluruh bahan aluminium berwarna harus datang di site
dengan dilengkapi bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka
sesudah mendapat persetujuan Pemilik Proyek/Konsultan
Untuk keseragaman warna diisyaratkan, sebelum proses pabrikasi warna
profilprofil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan mesin potong, mesin punch,
drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan
dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut : Untuk tinggi dan
lebar : 1 mm Untuk diagonal : 2 mm
Accessories.
Sekrup dari stailess steel galvanized kepala tertanam, weather strip dan vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking . Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate
tebal 4 mm sesuai gambar, dengan lapisan zink tidak kurang dari 18 mikron sehingga
dapat bergeser. Engsel ex Onasis terbuat dari Aluminium, SUS dari bahan Stainless
steel dengan
kwaliatas baik dengan struktur yang kuat tahan dari abrasi dan karat, lebar buka 15
cm dengan ukuran sesuai dengan gambar Grendel ex Onasis terbuat dari bahan
stainless steel dengan kwaliatas baik dengan struktur yang kuat tahan dari abrasi
dan karat, dengan ukuran sesuai dengan gambar.
Bahan Finishing
Treatment untuk permukan jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrusive treatment dengan insulating
varnish seperti asphaltir varnish atau bahan insulation lainnya.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 50


METODE PELAKSANAAN

Langkah Kerja, sebagai berikut :

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 51


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 52


METODE PELAKSANAAN

VII. PEKERJAAN PENGUNCI KACA


1. Bahan yang digunakan adalah kunci tanam untuk pintu putar 1 daun dan 2 daun,
grendel putar (kosong-isi) dipakai untuk pintu-pintu WC/Lavatory, grendel kunci
yang menyesuaikan fungsi ruang, engsel untuk jendela BV jungkit dipakai engsel
khusus (engsel pivot)
2. Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup,
cara menokohkannya diputar sampai ujung. Sekrup yang rusak sewaktu dipasang
dicabut kembali dan diganti.
3. Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedangkan engsel
ke tiga dipasang di tengah-tengah
4. Semua kunci tanam dipasang kuat pada rangka daun pintu, dipasang setinggi 105 cm
dari lantai
5. Pemasangan lockage, handle dan blok plate rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi
yang telah ditentukan
6. Tanda pengenal anak kunci dipasang sesuai dengan pintunya

PEKERJAAN KACA
1. Bahan yang digunakan adalah kaca bening atau Rayband/hitam, karet penjepit kaca
dan assesoris pekerjaan pintu-jendela aluminium
2. Tempat untuk kaca pada kusen harus dibersihkan. Kaca dipotong dengan diberi
sedikit toleransi untuk pemuaian, dipasang pada kusen dengan dempul pengikat dan
diperhitungkan pemuaiannya.
3. Bahan yang terpasang tidak bergelombang dan dilindungi dari kerusakan, benturan
serta diberi tanda agar mudah diketahui.
4. Potongan kaca rapi, lurus dan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus
5. Pemasangan kosen-kosen aluminium dipakai pelindung dan penjepit karet di
sekeliling tepi kaca yang terpasang pada kosen-kosen tersebut
Dipakai lapisan kedap air pada kaca dengan rangka aluminium yang berhubungan
dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai sealantsesuai dengan persyaratan
dari pabrik dengan tebal sealant maksimal 5 mm yang tampak dari kaca dan
kerangka

VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ARMATURE

Panel Listrik
Langkah Kerja :
i. Panel tegangan rendah mengikuti sandart VDE/DIN dan peraturan IEC serta PUIL
ii. Panel-panel terbuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya
dizinchromat dan diduco 2 kali dan memakai cat bakar, warna abu-abu ICI. Pintu dari
panel-panel dilengkapi dengan master key
iii. Setiap panel mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar
neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar diperhitungkan untuk besar
arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 53


METODE PELAKSANAAN

tinggi dair 65°C. Setiap busbar copper diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan
yang dipergunakan untuk member warna busbar dan saluran dari jenis yang tahan
terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan
iv. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi Under mounting dalam kotak tahan
getaran, dalam Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96x96 mm dengan skala
linear dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat dari
LMK/PLN
v. Komponen-komponen pengaman yang dipakai adalah sebagai berikut :
a. A.C.B
b. MCCB
c. HRC Fuse
d. Miniatur Circuit Breaker (MCB)
e. Auxiliary relay
vi. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai:
a. Current Transformer
b. KWH meter
c. Ampermeter
d. Voltmeter
e. Frequency meter
f. Cos O meter
vii. Operasi LVMDP
a. Apabila dalam keadaan normal (PLN hidup), incoming circuit breaker dari trafo
posisi on dan incoming CB dari genset posisi off
b. Apabila PLN padam, secara otomatis dengan AMF system. Generator set
hidup/menyala, dalam kondisi incoming CB dari genset posisi on, incoming CB
posisi off.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 54


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 55


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 56


METODE PELAKSANAAN

Instalasi listrik & stop kontak


Langkah Kerja :
a. Material :
- Kabel listrik : NYA/ NYM/NYY/NYFGBY
- Pipa konduit
- Sambungan Pipa
- Las dop
b. Peralatan :
- Kawat Pancingan
- Tang, Obeng
- Gunting
- Lakban kertas
- Spidol
c. Urutan Pelaksanaan:
- Instalasi Indoor :
i. Masukan kawat pancing kedalam Pipa konduit sesuai dengan groupnya.
ii. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancing tersebut
iii. Tandai kabel sesuai dengan group dengan lakban dan spidol
iv. Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan las dop
v. Merger kabel yang telah dipasang
- Instalasi Outdoor :
i. Marking jalur instalasi
ii. Tandai posisi tiang lampu
iii. Gali jalur yang telah dimarking, kemudian gelar kabel sesuai dengan shop
drawing sesuai groupnya.
iv. Timbun dengan pasir, dan urug dengan tanah kembali

KABEL
a. Semua kabel di kedua ujungnya diberi tanda dengan kabel merk yang jelas dan tidak
mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban
b. Setiap kabel daya pada ujungnya diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan
phasenya sesuai PUIL
c. Kabel daya yang dipasang dishaft dipasng padatangga kabel, diklem dan disusun rapi
d. Setiap tarikan kabel tidak disambung kecuali pada kabel penerangan
e. Kabel berdiameter 16 mm² atau lebih dilengkapi dengan sepatu kabel untuk
terminasinya
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih menggunakan pressure
tank yang kemudian disolder dengan timah pateri
g. Semua kabel yang ditanam pada kedalaman minimum 100 cm, dimana sebelum kabel
ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu
bata sebagia pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan
dengan jumlah kabel
h. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench mempergunakan kabel support,
minimum setiap 50 cm
i. Pada route kabel tiap 25 cm dan di setiap belokan ada tanda arah jalannya kabel

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 57


METODE PELAKSANAAN

j. Kabel yang ditanam dn menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya ditanam
lebih dalam dari 80 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter
minimum 2 ½ kali penampang kabel
k. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit diletakkan pada suatu trunking kabel
l. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton dibuatkan sleeve dari
pipa galvanis dengan diameter minimum 2 ½ kali penampang kabel
m. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak di dalam kotak terminal yang
terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan sekrup
untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal minimum 4 cm.
n. Setiap pemasangan kabel daya diberikan cadangan kurang lebih 1 m di setiap ujungnya
o. Penyusunan conduit di atas trunking kabel rapi dan tidak saling menyilang
p. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak di dalam kotak
penyambungan dan memakai alat penyambungan berupa las dop merk Legrand atau 3
M

SAKLAR DAN STOP KONTAK

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 58


METODE PELAKSANAAN

a. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian minimum 300 mm dari level lantai untuk kotak kontak dan
1500 mm untuk saklar
b. Kotak kontak dan saklar yang akan dipasang pada tempat yang lembab type water dicht
c. Kotak kontak yang khusus dipasang di dalam outlet box di bawah lantai, dari jenis yang
sesuai dengan box dan underfloor duct, rata dengan permukaan lantai, tahan injakan
serta dengan system tutup pengaman lubangnya.

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 59


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 60


METODE PELAKSANAAN

PENGUJIAN
Sebelum dilakukan pengujian, baik parsial maupun general, maka hal utama yang harus
dilakukan adalah pencermatan atau commissioning.Tujuan dari pencermatan (lebih dikenal
dengan istilah commissioning) dan pengujian secara umum adalah untuk tercapainya
jaminan keamanan, keselamatan dan kenyamanan para pengguna dan lingkungan yang
berada disekitarnya.
Secara spesifik bertujuan sebagai berikut:
o Menjamin terpasangnya instalasi secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam gedung sesuai dengan fungsinya
o Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari adanya
kejadian yang tidak diinginkan
o Menjamin kehandalan system yang dipasang
o Menjamin mudahnya dilakukan perawatan
o Menjamin life time peralatan, minimum sesuai dengan yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat
o Menjamin beroperasinya system sehingga dapat menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam gedung sesuai dengan fungsinya secara optimal

Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan (baik electrical maupun mechanical) harus diuji
sehingga mencapai hasil baik dan bekerja sempurna sesuai dengan standar dan persyaratan
yang diacu dalam pekerjaan ini seperti termaktub pada RKS Mechanical Electrical Bab I, sub
bab B tentang Standard dan Referensi atau sesuai dengan standard pabrik. Bilamana
diperlukan, bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh Direksi Proyek untuk
diuji di laboratorium atas tanggungan biaya kontraktor

2. Pekerjaan Electrical
Setiap bagian instalasi pengkabelan harus diuji sehingga dicapai baik, sesuai dengan PUIL
2000. Untuk bagian-bagian yang akan tertutup instalasinya, harus diuji sebelum dan
sesudah bagian tersebut ditutup.

2.a. Panel Listrik


o Sebelum dilakukan pekerjaan pembuatan panel, maka kontraktor diwajibkan untuk
menyampaikan shop drawing baik ukuran panel, tebal plat, lay out equipment

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 61


METODE PELAKSANAAN

maupun one line diagram lengkap dengan daftar dan volume equipment yang akan
digunakan
o Sebelum dilakukan pembuatan panel kontraktor diwajibkan untuk menunjukan
kualitas panel yang pernah dibuat, baik itu di workshop pembuat panel ataupun
diprojek lain yang pernah dikerjakan untuk mendapatkan persetujuan kualitas yang
dikehendaki.
o Sebelum panel-panel dikirimkan ke lokasi projek, kontraktor wajib melaporkan ke
direksi proyek untuk dilakukan pengecekan akhir (victory visit). Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya kesalahan, dan jika terjadi kesalahan, maka perbaikan
harus dilakukan di work shop. Terutama panel induk (LVMDP dan SDP) yang bekerja
secara otomatis, harus dilakukan test unjuk kerja di workshop.
o Cek peralatan yang digunakan baik Merk dan keasliannya, kemampuan hantar arus,
breaking capacity, rangkaian kontrolnya dan ukuran busbar

2.b. Kabel daya, instalasi listrik dan sistem pembumian:


Insulation test.
o Lakukan pengukuran tahanan isolasi kabel yang meliputi tahanan penghantar
phasa-netral, tahanan penghantar phasa-ground, tahanan penghantar antar phasa.
Tahanan isolasi minimum adalah seperti berikut :
Tabel1. Nilai Tahanan Isolasi Minimum
Tegangan sirkit nominal Tegangan uji arus searah Resistan isolasi (mega Ohm)
(volt) (volt)

50 V (ac) atau120 V (dc) 250 ≥ 0,25

s/d 500 500 ≥ 0,5


Diatas 500 1000 ≥1

Walaupun tahanan isolasi tersebut telah memenuhi syarat minimum, namun pada
proyek ini dikehendaki tahanan isolasi di atas harus mencapa tak terhingga, atau dapat
dianggap besarnya tak terhingga. Dalam satu kelompok rangkaian instalasi yang menuju
ke panel, tahanan isolasinya haruslah seimbang antara bagian satu dengan lainnya. Jika
ada nilai yang perbedaannya cukup mencolok dibandingkan dengan yang lain, maka
instalasi tersebut harus dicek dan diperbaiki sehingga mendapatkan tahanan isolasi

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 62


METODE PELAKSANAAN

yang seimbang dengan lainnya.


Visual test.
o Lakukan pengecekan aplikasi warna kabel serta luas penampang kabel pada
instalasi yang dikerjakan.
o Polaritas penyambungan kabel atau hubungan fasa, harus benar dan semuanya
terpasang dengan kuat
o Lakukan pengecekan pada sistem penyambungan kabel instalasi beserta
kelengkapannya.

Grounding test.
Besar tahanan pembumian tidak boleh melebihi seperti berikut ini:

Jenis Instalasi Tahanan pembumian Maksimum(Ohm)

Penyalur Petir 5
Pentanahan Peralatan Listrik 2

Telekomunikasi/elektronik 0,5

2.c. Pekerjaan Sistem Peringatan Dini


o Lakukan pengetesan dan pengecekan tahanan isolasi pengkabelannya.
o Lakukan test sistem secara simulasi
o Lakukan pengetesan langsung dengan menggunakan asap (untuk smoke
detector) dan dengan menggunakan panas (untuk ROR dan Fix Temperature
Detector)
o Lakukan pengetesan terhadap fungsi break glass manual station, telphone, fungsi
flow switch (dari sistem splinkler) dan lain-lain yang terhubung secara
terintegrasi dengan Sistem Peringatan Dini

1.0. KETENTUAN UMUM


a. Sistem harus dari jenis yang sesuai untuk beroperasi didaerah tropis
dengan kelembaban tinggi
b. Sistem harus mengikuti standard yang dikeluarkan oleh salah satu dari
berikut ini, “ BRITISH STANDARD INSTITUTION “, Specification for Lifts,
Escalators Passengers Conveyors and Patternosters; BS.2655 AMERICAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 63


METODE PELAKSANAAN

NATIONAL STANDARD INSTITUTE, Safety Code for Elevators, Dumbwaiters,


Escalators and Moving Walks; ANSI 17.11.3 Japan Industrial Standards,Atau
standard lain yang dianggap setaraf dan disetujui untuk di pergunakan oleh
“DIREKSI PENGAWAS/MK.”
c. Hal penting yang harus diperhatikan adalah sistem harus ber operasi tanpa
menyebabkan penerusan suara ke daerah hunian hinggamenyebabkan
polusi suara di atas ambang batas yang diijinkan. Sistem juga harus tidak
menyebabkan menerusan getaran melalui struktur bangunan yang lebih
besar dari toleransi yang diijinkan.

IX. PEKERJAAN PENGECATAN DAN LABURAN


Item pekerjaannya :
1 Pengecatan dinding
2 Pengecatan plafond
Langkah-langkah kerjanya:

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 64


METODE PELAKSANAAN

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 65


METODE PELAKSANAAN

X. PEKERJAAN LAIN LAIN


Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib
membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding,
pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan
barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi
harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar
bersih dan rapih

Pandeglang, 06 Oktober 2021


CV. MITRA JAYABADI

FIKI HERDIANSYAH
Direktur

CV. MITRA JAYA ABADI Hal.... 66

Anda mungkin juga menyukai