NIM : 2022731150104
MATA KULIAH : METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI (STRUKTUR)
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi, pekerjaan pertama yang harus
dilakukan adalah pelaksanaan pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan pada pekerjaan konstruksi bangunan yang berbeda-beda seperti gedung
bertingkat, infrastruktur, pelabuhan, irigasi, atau besar kecilnya pekerjaan atau tingkat
kesulitan pada pekerjaan, secara umum tidak banyak perbedaan.
Pekerjaan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek konstruksi,
bahkan pekerjaan ini harus telah disiapkan pada waktu tender proyek dan dijadikan bagian dari
penawaran tender proyek bersangkutan.
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan konstruksi
antara lain :
Perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak atau lay out dari fasilitas-
fasilitas yang di perlukan selama pelaksanaan proyek.
Fasilitas-fasilitas proyek yang dimaksud antara lain :
Waktu membuat lay out untuk pekerjaan persiapan ini perlu diperhitungkan secara cermat
penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek.
Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan dengan desain layout
proyek akan dikerjakan penempatan fasilitas dan sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi
optimal sesuai perencanaan.
Namun demikian yang tetap harus diperhatikan bahwa seluruh fasilitas dan sarana proyek yang
dibangun untuk pekerjaan persiapan tersebut adalah bersifat sementara dan nantinya akan
dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lay out fasilitas dan sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan persiapan proyek antara lain :
1. menempatkan semua fasilitas proyek di luar dari bagian denah proyek yang akan dikerjakan
sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelaksanaan proyek.
2. menempatkan material bangunan seperti besi beton, kayu, panel beton dan lainnya, harus
dipisahkan sesuai dengan jenis dan ukurannya, sehingga memudahkan penyimpanan dan
pengambilannya.
3. menempatkan material-material harus terlindung dari cuaca, seperti semen maupun material
finishing lainnya dalam gudang tertutup
4. menempatkan alat-alat berat seperti tower crane pada posisi yang strategis gar dapat
menjangkau seluruh areal kerja yang diperlukan.
5. merencanakan jalur jalan kerja dan arus lalu lintasnya secara benar agar tidak menimbulkan
stagnasi lalu lintas, baik lalu lintas material maupun manuver alat-alat berat.
6. menempatkan los kerja tidak jauh dari penumpukan material
7. menempatkan pos jaga yang tepat sehingga memudahkan mengawasi seluruh kegiatan proyek
8. merencanakan pagar proyek yang rapi dan memperhitungkan estetika namun tetap efisien
9. menempatkan barak kerja dan base camp staf proyek tidak jauh dari lokasi proyek.
SITE OFFICE
Site Office dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staff dari kontraktor, pengawas maupun
pemilik proyek di lapangan yang dilengkapi dengan ruang-ruang kerja staf, ruang rapat, ruang
pimpinan, mushola dan toilet.
Besar kecilnya kantor proyek ini tergantung pada jenis proyek maupun jumlah staff yang
bekerja.
Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk pekerjaan persiapan ini adalah sementara.
Oleh karena itu, desain kantor proyek / direksi keet tersebut dibuat tidak permanen, namun
tetap harus mengutamakan kenyamanan dan persyaratan sebagai tempat kerja.
Karena sifatnya tidak permanen maka desain bangunan kantor ini sebisa mungkin dibangun
dengan biaya konstruksi yang semurah mungkin. Salah satu cara adalah dengan membuat
konstruksi bangunan kantor yang dapat digunakan berulang kali (sistem rakitan).
Desain bangunan kantor proyek, konstruksinya dapat terbuat dari rangka baja atau balok kayu,
dindingnya menggunakan material triplek atau plywood.
Penutup atap terbuat dari bahan seng atau asbes, dan plafon menggunakan bahan triplek.
Untuk lantai dasar, penutup lantai menggunakan bahan keramik, dan apabila kantor proyek
bangunan berlantai 2, penutup lantai atas menggunkan triplek tebal 20 mm.
Contoh Site Office
Stock material & tools warehouse, berfungsi untuk melindungi material dari pengaruh cuaca
seperti material semen dan insulasi atap, triplek, perlengkapan kerja, material finishing yang
memerlukan tempat penyimpanan.
Sebagai tempat penyimpanan material, bagunan gudang harus memenuhi persyaratan antara
lain kondisi ruangan harus tetap kering dan tidak lembab, karena kondisi ruangan dalam
bangunan gudang mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan.
Gudang penyimpanan material dan gudang penyimpanan peralatan, dapat disatukan atau
dapat juga dipisahkan, hal ini ditentukan besar kecilnya proyek, dan luas lahan gudang
penyimpanan.
Pengunaan kontainer untuk stok material
Gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat ringan seperti vibartor
untuk pemadatan beton, mesin genset, alat ukur, mesin potong keramik, mesin bor, mesin las,
tabung oksigen, tabung lpg, kabel listrik, kabel las, dan perlengkapan lainnya.
Untuk proyek-proyek yang berlokasi di luar kota, bisanya pelaksana proyek menyediakan
Dormitory tempat tinggal staf proyek dan barak pekerja untuk tenaga kerja proyek.
Base camp dan barak pekerja dapat menggunakan bangunan dekat lokasi pekerjaan dengan
menyewanya, atau membangunnya dengan metoda rakit atau secara konvensional.
Penempatan base camp staf proyek dibuat terpisah dengan barak pekerja, masing- masing
dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan dapur.
Untuk base camp terdapat fasilitas tambahan seperti televisi maupun fasilitas olah raga, fasilitas
ini disediakan untuk tujuan memberikan kesempatan refreshing bagi staf karena jauh dari
pusat kota.
Konstruksi bangunan base camp dan barak ini dapat menggunakan sistem rakitan, kecuali untuk
daerah basah, seperti kamar mandi dan toilet .
Los kerja besi dan kayu dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu, tempat pemotongan maupun
pembengkokan besi beton sesuai gambar, pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya.
Los kerja umumnya merupakan bangunan tanpa dinding, dengan penutup atap terbuat dari
seng atau terpal, agar pekerja dapat berkerja dengan nyaman.
Fabarikasi besi
Bangunan pos jaga berupa bangunan yang tidak terlalu luas, tempat untuk bertugasnya security
proyek untuk mengawasi pihak-pihak yang boleh masuk kedalam lokasi proyek dengan
memeriksa kelengkapan safety, identitas, surat jalan dan sebagainya.
Bangunan pos jagar umumnya ditempatkan di lokasi berdekatan dengan pintu pagar proyek,
berupa bangunan dengan tutup atap seng dan lantainya terbuat dari beton atau triplek.
Umumnya dinding bangunan pos jaga tidak penuh, terbuat dari triplek 2 sisi. Bangunan pos
jaga difungsikan menempatkan mesin absensi karyawan proyek.
Pagar proyek terbuat dari bahan seng atau zincalum sheet dan di perkuat rangka dari siku baja
atau kayu kaso atau kayu gelam.
Pagar Proyek seperti yang disebutkan diatas dibuat dengan rapi dan memenuhi unsur estetika,
sekaligus dapat dijadikan papan promosi, bangunan yang akan dibangun.
Pagar Proyek
JALAN KERJA
Akses jalan dari dan menuju proyek, harus dipersiapkan, dengan membuat jalan rata tidak ada
halangan seperti tumbuhan, bangunan dan sebagainya.
Jalan kerja dapat berupa tanah asli atau tanah asli diperkuat daya dukungnya dengan
perkerasan permanen atau perkerasan sifatnya temporary / sementara misalnya terbuat dari
batang pohon kelapa, anyaman bambu, menggunakan kayu gelam.
Kriteria jalan kerja yang diperlukan sebagai berikut :
Selama proses pembangunan, akses jalan harus dipelihara dengan baik, salah satu caranya
menyiapkan infrastruktur saluran agar terhidar dari genangan air, yang dapat merusak pondasi
badan jalan,
Perancanaan site plan merupakan bagian dari pelaksanaan pekerjaan persiapan disamping ada
5 jenis pekerjaan lainnya, seperti yang diuraikan diatas.
SELAMAT BELAJAR.