1. TUJUAN
Instruksi kerja ini bertujuan untuk pelaksanaan pekerjaan Pondasi Tower SUTT 150 kV
Phi Incomer Sidomulyo. Instruksi Kerja yang dipakai adalah berdasarkan desain
pondasi yang sesuai dengan standar atau ketentuan – ketentuan teknis yang berlaku
dalam dokumen SPLN dan Shop Drawing.
2. RUANG LINGKUP
Ruang Linkup pekerjaan pondasi dalam Instruksi kerja ini meliputi :
1. Melaksanakan Pekerjaan Sipil Pondasi Dangkal Tower SUTT 150 kV
2. Melaksanakan penyetelan (setting) Stub
3. Melaksanakan pemasangan dan pengujian grounding
3. REFERENSI
3.1. SPLN T5.004: 2010 tentang Kriteria Desain Tower Rangka Baja untuk Saluran
Udara Tegangan Tinggi
3.2. SNI 03-3976-1995 tentang Tata cara Pengadukan dan Pengecoran Beton
3.3. IEEE Std 80-2000 (Revision of IEEE Std 80-1986) : IEEE Guied for Safety in AC
Substation Grounding
4. DEFINISI
4.1. Pondasi merupakan Konstruksi struktur bagian bawah yang berfungsi
memperkokoh struktur diatas yang memikul beban vertical seperti beban hidup
dan beban mati, serta beban horizontal gempa dan angin. Pondasi dirancang
untuk menahan beban dari Support reaksi tower dengan menggunakan factor
keamanan berdasarkan kondisi normal dan kondisi abnormal.
4.2. Beton dibentuk dari campuran Portland Cement (PC), Pasir, Kerikil (Split) dan air
dengan perbandingan tertentu. Kelas Beton yang dipakai pada pekerjaan ini
adalah K-225 dan harus memenuhi persyaratan dalam Peraturan Beton
Bertulang.
Kekuatan tekan hancur beton berumur 28 hari seperti di dalam table berikut:
Kekuatan Tekan Minimum
Kelas Kadar air Kadar Semen
Beton pada umur 28 hari
Beton Maksimum Minimum
Kubus Silinder
Liter per Kilogram
Kg/cm2 Kg/cm2
Meter kubik Per meter kubik
4.3. Semua bahan dan material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus yang
masih baru dan mempunyai kualitas yang baik, serta dipilih berdasarkan syarat
dan ketentuan yang berlaku.
5.10. Pembesian
- Besi tulangan telah lulus uji Tarik di lab dan memenuhi persyaratan kuat Tarik
besi
- Dimensi, jarak dan jumlah tulangan sesuai dengan gambar approval
- Tulangan bersih dan bebas karat
- Beton decking / tahu beton minimal 4 buah dalam 1 m2
- Pada saat merangkai besi tulangan, stub tower jangan sampai bergeser.
- Pengawas memastikan dimensi bekisting terpasang kokoh dan sesuai ukuran.
- Pastikan grounding tower telah terpasang
5.13. Backfill
1. Urugan dalam pekerjaan ini menggunakan tanah dari galian yang dilakukan,
tetapi apabila tanah galian terlalu jelek, maka pengurugan harus
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Direksi Pekerjaan.
2. Seluruh tanah bekas galian akan diatur pemakaiannya dan ditetapkan oleh
Direksi Pekerjaan apakah bisa digunakan atau tidak untuk pengurugan.
3. Tanah urugan harus bersih dari humus, kotoran dan bahan-bahan yang
nantinya merusak dari stabilitas tanah urugan itu sendiri.
4. Kepadatan tanah hasil pengurugan harus mengikuti kondisi optimal dari jenis
tanah, kadar air optimum dan peralatan untuk memadatkan tanah.
5. Hasil akhir dari pengurugan minimal sampai permukaan tanah asli sebelum
digali. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan pengurugan melebihi ukuran,
karena memperhitungkan penyusutan tanah akibat konsolidasi. Setelah
dilakukan pengurugan, maka sisa tanah harus diratakan sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan
5.14. Compaction
Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan
dengan salah satu cara mekanis (menggilas / memukul / mengolah).
Faktor yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pemadatan adalah sebagai
berikut:
1. Tebal lapisan yang dipadatkan
2. Kadar air tanah
3. Alat Pemadat
Fungsi pemadatan dilakukan untuk :
1. Menaikan kekuatannya.
2. Memperkecil daya rembesan airnya.
3. Memperkecil pengaruh air terhadap tanah tersebut.
Disusun oleh :
Diperiksa oleh :
Disetujui oleh :