Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 2:

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERBARU


(LANJUTAN)
(TEKNIK INFORMATIKA)

TIM PENYUSUN:
PUTU WIRAYUDI ADITAMA, S.KOM., M.KOM
I GUSTI AYU AGUNG MAS ARISTAMY, S.TI., M.KOM
CHRISTINA PURNAMA YANTI, S.KOM., M.KOM.
NI KADEK ARIASIH, S.KOM, M.T

DENPASAR SEPTEMBER 2020


Materi Ajar
Perkembangan Teknologi Terbaru (Lanjutan)
(Pertemuan 2)

4.1 Internet of Things (IoT)


Di era yang semakin maju ini, tentu teknologi informasi pun juga semakin
berkembang. Banyak teknologi informasi yang semakin gencar diterapkan di berbagai
aspek karena dianggap dapat membantu kegiatan manusia dalam mengerjakan
tugastugasnya. Adapun teknologi informasi yang sedang gencar-gencarnya diterapkan
diseluruh Negara, salah satunya adalah IoT atau Internet of Things. Salah satu contoh
implementasi IoT dapat dilihat dari penerapan prinsip Smart City diseluruh kota-kota
yang ada di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Perkembangan teknologi semakin pesat
dari waktu ke waktu. Mulai dari mobil pintar (smart car), yang bisa berjalan sendiri ke
berbagai tujuan tanpa pengemudi manusia, hingga perangkat rumah pintar (smart
home) semacam Alexa yang bisa otomatis bersuara mengingatkan untuk melakukan
aktifitas sesuai jadwal. Seluruh teknologi terbaru ini adalah bagian dari Internet of
Things. Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep di mana suatu objek memiliki
kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan adanya
interaksi dari manusia ke manusia atau dari manusia ke komputer. Internet of Things
(IoT) adalah struktur di mana objek, orang disediakan dengan identitas eksklusif dan
kemampuan untuk pindah data melalui jaringan tanpa memerlukan dua arah antara
manusia ke manusia yaitu sumber ke tujuan atau interaksi manusia ke computer
(Wilianto and Kurniawan, 2018).

Gambar 17. Internet of Things

IoT sudah berkembang pesat mulai dari penggabungan teknologi nirkabel,


MicroElectromechanical Systems (MEMS) dan juga Internet. IoT menggunakan
beberapa teknologi yang secara garis besar digabungkan menjadi satu kesatuan,
diantaranya sensor sebagai pembaca data, koneksi internet dengan bebarapa macam
topologi jaringan, Radio Frequency Identification (RFID), wireless sensor network dan
teknologi yang terus akan bertambah sesuai dengan kebutuhan. IoT juga bisa mencakup
teknologi-teknologi sensor lainnya, seperti teknologi nirkabel maupun kode QR yang
sering kita temukan di sekitar kita. Contoh penerapannya dalam benda yang ada di
dunia nyata adalah untuk pengolahan bahan pangan, elektronik, dan berbagai mesin
atau teknologi lainnya yang semuanya tersambung ke jaringan lokal maupun global
lewat sensor yang tertanam dan selalu menyala aktif. IoT ini mengacu pada mesin atau
alat yang bisa diidentifikasikan sebagai representasi virtual dalam strukturnya yang
berbasis Internet.

Tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam mengkonfigurasi IoT


adalah menjembatani kesenjangan antara dunia fisik dan dunia informasi dan
bagaimana menyusun jaringan komunikasinya, dikarenakan jaringan yang dibutuhkan
oleh IoT sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga memerlukan suatu sistem keamanan
yang cukup ketat. Di samping masalah tersebut, biaya pengembangan IoT yang mahal
juga sering menjadi faktor penyebab kegagalan, sehingga pembuatan dan
pengembangannya bisa berakhir gagal produksi. Cara kerja IoT, dengan memanfaatkan
suatu argumentasi pemrograman, di mana tiap-tiap perintah argumen tersebut dapat
menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa
campur tangan manusia dan tanpa dibatasi oleh jarak yang jauh. Internet menjadi
penghubung antara kedua interaksi mesin tersebut. Manusia dalam IoT tugasnya
hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara
langsung tersebut. Unsur-unsur pembentuk IoT yang mendasar adalah:

• Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI), IoT membuat hampir semua mesin


yang ada menjadi “Smart” (pintar). Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek
kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI.
Pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma
kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. Contohnya sederhana seperti
meningkatkan atau mengembangkan perangkat lemari es atau kulkas sehingga dapat
mendeteksi jika stok susu dan sereal sudah hampir habis, bahkan bisa juga membuat
pesanan ke supermarket secara otomatis jika stok akan habis.

• Konektivitas dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat atau membuka jaringan baru,
dan jaringan khusus IoT. Jaringan ini tidak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya
saja. Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang
jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil di antara perangkat
sistem.

• Sensor merupakan pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih lainnya.
Sensor ini mampu mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan standar
dan cenderung pasif dalam perangkat, sehingga menjadi suatu sistem aktif yang dapat
diintegrasikan ke dunia nyata dalam kehidupan seharihari.

• Keterlibatan Aktif (Active Engagement), IoT mengenalkan paradigma yang baru bagi
konten aktif, produk, maupun keterlibatan layanan.
• Perangkat Berukuran Kecil. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat kecil yang dibuat
khusus agar menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.

Berbagai macam penerapan IoT dalam beberapa sektor antara lain:

• Pertanian
Beberapa diantaranya seperti mengumpulkan data soal suhu, curah hujan,
kelembaban, kecepatan angin, serangan hama, dan muatan tanah. Data-data
tersebut bisa dipakai untuk mengotomatisasi teknik pertanian dan dapat dipakai
untuk mengambil keputusan (decision making) berdasarkan informasi yang
diperoleh sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas, meminimalkan
risiko dan limbah, serta mengurangi upaya yang diperlukan dalam mengelola
tanaman. Sebagai contoh, petani sekarang sudah bisa memantau suhu dan
kelembaban tanah dari jauh, dan bahkan menerapkan data yang diperoleh IoT
untuk program pemupukan yang lebih merata.

• Energi
Sejumlah perangkat yang memakan energi besar saat ini sudah bisa terintegrasi
dengan konektivitas internet yang memungkinkan mesin-mesin maupun jaringan
untuk berkomunikasi dalam menyeimbangkan pembangkitan listrik serta
penggunaan energi yang lebih hemat dan efektif. Perangkat ini juga bisa
memungkinkan akses remote control dari pengguna. Selain itu, bisa juga
mengaktifkan fungsi semacam penjadwalan (misalnya untuk
menyalakan/mematikan mesin pemanas, mengendalikan oven, mengubah kondisi
pencahayaan dari terang menjadi redup hingga ke gelap, dan lain sebagainya).

• Lingkungan
Aplikasi pemantauan lingkungan dari IoT biasanya menggunakan sensor dalam
membantu terwujudnya perlindungan lingkungan. Contoh penerapannya seperti
pemantauan kualitas udara atau air, kondisi atmosfer atau tanah, dan dapat
mencakup pemantauan terhadap satwa liar dan habitatnya. IoT juga dimanfaatkan
dalam penanggulangan bencana seperti sistem peringatan dini Tsunami atau
gempa bumi. Perangkat IoT dalam hal ini memiliki jangkauan geografis yang
sangat luas serta mampu bergerak.

• Otomatisasi Rumah.
Perangkat IoT dimanfaatkan untuk memantau dan mengontrol sistem mekanis
dan elektronik yang digunakan pada berbagai jenis bangunan, seperti industri atau
perumahan. Selain itu juga dapat mengontrol penggunaan energi secara real-time
dalam mengurangi konsumsi energi. Perangkat IoT dapat terintegrasi menjadi
sistem rumah pintar. Contoh penerapannya seperti: lampu menyala secara
otomatis ketika malam hari, kemudian lampu akan mati secara otomatis pada saat
jadwal tidur. Pagi hari, taman Anda akan disiram air oleh mesin penyiram
otomatis. Begitu juga dengan kulkas Anda yang bisa memesan stok makanan
sendiri ketika habis.

• Medik dan Kesehatan


Dalam dunia medik dan kesehatan, Perangkat IoT akan merekam data-data
kesehatan pasien dan ditransfer langsung ke tenaga medis maupun Rumah Sakit.
Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan seperti detak jantung, tingkat gula
dalam darah, dan lain sebagainya. Smartphone atau ponsel akan jadi alat
pemantau kesehatan yang canggih dan tentunya bisa sangat membantu. Salah satu
contoh penerapannya seperti, tempat tidur pintar yang bisa otomatis
memberitahukan dokter atau perawat ketika pasien hendak bangun dari tempat
tidur.

• Transportasi
Penerapan IoT dapat membantu manusia dalam berkomunikasi, mengontrol, dan
pemrosesan informasi pada berbagai aspek sistem transportasi. Interaksi dinamis
yang terjadi antara komponen-komponen itu berasal dari sebuah sistem
transportasi. Sistem tersebut memungkinkan komunikasi antara kendaraan
dengan kontrol lalu lintas yang lebih efektif, parkir yang lebih cerdas, manajemen
logistik dan armada, kontrol kendaraan, dan juga terkait faktor keselamatan
maupun bantuan di jalan raya.

• Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak yang
sangat besar dalam berbagai sisi kehidupan. Demikian pula di bidang pendidikan
diantaranya untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan system online
learning, e-learning ataupun web based learning. Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi ini akan membawa perubahan yang sangat berarti baik
dalam hal sistem pembelajaran yang akan dikembangkan, materi pembelajaran
yang akan disampaikan, bagaimana proses pembelajaran akan dilakukan,
hambatan-hambatan yang akan dihadapi baik oleh pembelajar, pengajar,
penyelenggara pendidikan, masalah jaringan atau media akses yang menjadi
jembatan antara sumber belajar dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses
pembelajaran. Learning management system (LMS) merupakan salah satu
penerapan IoT dibidang pendidikan.

4.2 Learning management system (LMS)


Konsep pembelajaran jarak jauh dan konsep web based learning atau internet
based learning atau dikenal pula dengan sebutan e-learning. Penggunaan media dalam
suatu proses pembelajaran tentu saja akan menimbulkan proses pembelajaran yang
tidak sama dengan proses pembelajaran dengan tatap muka. Suatu sistem atau proses
yang menghubungkan pembelajar dengan pembelajar yang lainnya maupun dengan
suatu sumber pengetahuan, yang masing-masing terpisah oleh suatu jarak harus
berinteraksi baik secara synchronous maupun asynchronous. Synchronous adalah
interaksi antara komponen-komponen yang saling berhubungan, dan terjadi secara
bersamaan atau real time. Sedangkan asynchronous adalah proses interaksi antara
komponen-komponen yang saling berhubungan dan tidak terjadi dalam waktu yang
bersamaan (Anggriawan, 2009).
Pengembangan pembelajaran jarak jauh perlu memperhatikan analisis resiko,
deskripsi global setiap sistem, struktur personalia, jadwal dan rancangan biaya. Dalam
analisis resiko terdapat beberapa resiko yang perlu diperhatikan penanganannya, seperti
tidak akan adanya existing system informasi jika pembelajaran jarak jauh belum
dilaksanakan. Akibatnya, ada kemungkinan aturan sistem akan mengalami perubahan
jika pendidikan jarak jauh tersebut sudah dilaksanakan. Namun hal ini bisa menjadi
nilai positif karena sistem informasi sudah dirancang sejak awal untuk menggunakan
teknologi komputer dapat dirancang lebih efisien. Untuk menangani resiko yang timbul
itu maka dapat dilakukan berbagai upaya antara lain fitur-fitur terpenting saja yang akan
dibuat, kemudian setelah pendidikan jarak jauh mulai dilaksanakan barulah fiturfitur
lainnya dikembangkan.
Selain tidak adanya existing system informasi, resiko lainnya adalah waktu
pengembangan yang terbatas. Penanganannya adalah dengan mengembangkan sistem
dibagi menjadi beberapa tahap yang dapat dikerjakan secara terpisah. Resiko lainnya
yang klasik adalah terbatasnya dana atau anggaran. Penanganannya adalah
mendahulukan membuat sistem yang dianggap penting. Pengananan lainnya adalah
menggunakan software yang sudah jadi yang bersifat gratis dan open source. Untuk
mengurangi biaya, dapat digunakan LMS (Learning management system) open source
yang gratis. LMS ini akan disesuaikan (di-customize) dengan keperluan pembelajaran
jarak jauh.
Learning management system ini berisi materi-materi dalam kompetensi
pedagogik dan profesional, yang dibuat dengan kemasan multimedia (teks, animasi,
video, sound, FX). Diberikan sebagai supplement dan enrichment bagi pengembangan
kompetensi pembelajar. Dalam learning management system perlu dilakukan
inovasiinovasi. Inovasi yang dikembangkan mencakup inovasi dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi, khususnya yang berbasis virtual melalui web online learning
dan pembelajaran yang terpisah (stand alone) yang tidak berhubungan dengan koneksi
internet. Web yang dikembangkan dibuat secara dinamis (dinamic e-learning) yang
bersifat learning management system (LMS).
Ada beberapa jenis web based learning yang saat ini berkembang, yaitu:

• Free Course Commersial Advantage


Untuk jenis web learning ini, biasanya provider memberikan kursus secara
cuma-cuma dan semua orang dapat mengikuti kursus ini tanpa rasa takut harus
membayar. Nilai komersil diperoleh dari pemasangan iklan ataupun content
provider lain yang berminat mengisi web tersebut. Free course biasanya
mengambil nilai komersil dari para pemasang iklan dan penyedia isi tersebut.
Tentu saja penyedia konten disini harus membawa misi “pendidikannya”.
Model seperti ini umumnya menggunakan media teks, gambar, kuis interaktif,
chat, bahkan free e-mail address. Interaksi antara pengajar dan pembelajar,
pembelajar dan pembelajar lainnya dilakukan melalui mailling list, e-mail atau
text chating.

• Commercial Course
Model ini merupakan kursus-kursus yang biasa dilakukan dengan tatap muka,
hanya saja medianya melalui internet atau web. Proses-proses seperti registrasi,
test dan otorisasi harus dilalui terlebih dahulu, sebelum dapat mengakses materi
pembelajaran yang disediakan. Sebagaimana kursus konvensional (tatap muka),
semua proses yang ada ditransformasikan ke dalam web. Mulai dari proses
registrasi, pengambilan mata pelajaran, dan evaluasi. Sebelum kursus dimulai,
pembelajar harus terlebih dulu membayar biaya kursusnya. Bahkan beberapa
situs web melengkapinya dengan Virtual Library.

• Learning Application Service Provider


Umumnya yang melakukan model bisnis distance learning ini adalah
produsenprodusen dari perangkat lunak aplikasi/tool distance Learning. Selain
menjual produk-produknya, mereka juga menjual service (semacam fasilitas
penyewaan) penggunaan perangkat pada pelanggannya. Penyedia layanan ini
biasanya adalah para pembuat atau produsen perangkat lunak aplikasi Distance
Learning. Jadi selain menjual produk perangkat lunaknya, mereka juga
memberikan service terhadap penggunaan perangkat lunak. Lisensi service
untuk perusahaan lain tidak diberikan. Pembeli atau institusi yang membeli
dapat meminta lisensi produknya untuk penggunaan internal saja. Selain
menjual produk dan service, ada juga yang betul-betul hanya menjual
servicenya saja tanpa menjual produk.

• Learning Portal
Model yang keempat ini seperti portal-portal umumnya yang sedang
berkembang saat ini, terutama pada subyek pendidikan dalam hal ini distance
learning. Portal ini dapat berupa gerbang ke suatu kursus, materi atau situs-situs
web mengenai distance learning lainnya. Seperti web-web portal lainnya,
distance learning portal merupakan suatu web yang berfungsi sebagai gerbang
menuju informasi-informasi lain yang dititikberatkan pada Learning, education,
learningtechnology, dan informasi yang berkaitan dengan belajar. Learning
portal ini ada bermacam-macam. Ada yang khusus menyediakan kursus-kursus
yang gratis, dan juga yang sekedar menyediakan link-link ke informasi
pendidikan yang lain.

4.3 Smart City


Smart City atau sering disebut dengan kota pintar, merupakan konsep penataan
kota secara terintegrasi dengan cakupan pembangunan yang luas dan dipadukan dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan antara lain,
menciptakan perencanaan dan pengembangan kota yang layak huni, maju dan modern,
meningkatkan produktivitas daerah dan daya saing ekonomi dan membangun fondasi
Negara smart nation. Perkembangan teknologi yang semakin pintar membuat konsep
smart tak hanya diterapkan pada berbagai perangkat, tetapi pada berbagai system atau
tatanan. Konsep yang disebut sebagai kota pintar adalah konsep yang mengetengahkan
sebuah tatanan kota cerdas yang bisa berperan dalam memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Konsep kota pintar dihadirkan sebagai
jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara efesien. Bisa dibilang, konsep kota
cerdas ini adalah integrasi informasi secara langsung dengan masyarakat perkotaan
(Hasibuan and Sulaiman, 2019).

Gambar 18. Aspek Smart City

Aspek utama pembangun smart city menurut Frost dan Sullivan, yaitu smart
governance, smart environment, smart people, smart mobility, smart economy dan
smart living. Tujuan dari smart city itu sendiri adalah untuk membentuk suatu kota yang
nyaman, aman, serta memperkuat daya saing dalam perekonomian.

• Smart governance
Kunci utama keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good
Governance, yang mana good governance dapat diwujudkan dengan menerapkan
aspek smart governance. Good governance merupakan paradigma, sistem dan
proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan
prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi,
transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen
terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi, daya guna, hasil guna,
pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab dan berdaya saing.

Sebagai salah satu agen terpenting Smart City, pemerintah harus dapat
memfasilitasi perubahan, dan perkembangan social dengan baik. Misalnya, lewat
regulasi ekonomi strategis yang dibuat untuk mendorong perkembangan UKM &
industri kreatif, atau dengan regulasi denda elektronik dengan memanfaatkan
teknologi untuk mengurangi campur tangan oknum yang tidak bertanggung
jawab. Hasilnya, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta transparansi
akan tercipta. Apalagi, setelah populernya system Blockchain, transparansi
transaksi akan bisa dilacak oleh masyarakat dengan mudah.
Smart governance sebagai salah satu indikator penting bagi kota pintar
mengharuskan adanya beberapa aspek penting dalam pemerintahan. Tiga aspek
utama dalam smart governance adalah penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pemerintahan, mewujudkan transparansi dan keterbukaan
data, serta merumuskan kebijakan sesuai dengan kebutuhan warga. Contoh
penerapan smart governance adalah telah diterapkannya sistem E-Samsat,
EBudgeting dan E-KTP diseluruh kota yang ada di Indonesia.

• Smart environment
Smart Environment merupakan wujud pengelolaan lingkungan yang pintar
dengan memperhatikan lingkungan hidup dalam pembangunan kota yang sama
besarnya dengan perhatian yang diberikan terhadap pembangunan infrastruktur
fisik maupun pembangunan bagi sarana dan prasarana bagi warga. Ide dasarnya
untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan menjadikan elemen
teknologi sebagai elemen pendorongnya.

Waste management, water management, dan energi alternatif yang ramah


lingkungan menjadi objek untuk dikembangkan. Misalnya, kini pemerintah
Indonesia sedang gencar mengurangi sampah plastik. Berbaga cara dilakukan
untuk mendaur ulang sampah plastik dan memperlambat pertumbuhannya. Salah
satunya dengan mengembangkan plastik sebagai campuran aspal untuk jalanan.
Untuk merespon tindakan baik pemerintah tentang pengurangan sampah plastik,
kini banyak rumah makan atau restoran yang tidak lagi memberikan sedotan
dalam paket penjualan. Contoh penerapan smart environment adalah adanya
pembangunan infrastruktur hijau, ruang terbuka hijau, pembangkit listrik
bertenaga surya dan panel surya yang telah berhasil diterapkan di kota Surabaya.

• Smart people
Konsep untuk menciptakan masyarakat yang cerdas melalui pemanfaatan
kemajuan ICT. Untuk membangun kota yang cerdas, maka dibutuhkan pula
masyarakat yang cerdas, maka dari itu konsep ini juga menjadi salah satu konsep
terpenting dalam SmartCity. Aspek Smart People (masyarakat yang pintar) dapat
diwujudkan dengan mengoptimalkan potensi tingkat pendidikan warganya yang
cukup tinggi dan juga keberadaan komunitas-komunitas kreatif yang terbukti
dapat berperan positif terhadap pembangunan suatu kota.

Faktor-faktor yang penting dalam karakter ini adalah level of qualification


(tingkat kualifikasi), affinity to long life learning (keinginan untuk pembelajaran
seumur hidup), social and ethnic plurality (keberagaman sosial dan budaya),
flexibility (fleksibilitas), creativity (kreatifitas),
cosmopolitanism/openmindedness (keterbukaan), dan participation in public life
(partisipasi masyarakat). Contoh dari penerapan smart people adalah telah
disediakannya kursus bahasa asing, penyelenggaraan kompetisi blog, fasilitas
1.000 titik wifi gratis, dan peningkatan kemampuan pemasaran masyarakat
melalui program kampung daring di kota Surabaya.
• Smart mobility
Smart mobility adalah penerapan teknologi di bidang elektronika, komputer dan
telekomunikasi bertujuan agar prasarana dan sarana transportasi menjadi lebih
informatif dan komunikatif sehingga memberikan dampak pada kelancaran,
keamanan, keselamatan, dan kenyamanan berlalu lintas dan juga ramah
lingkungan. Smart Mobility merupakan kemampuan untuk mengembangkan
transportasi dan pembangunan infrastruktur sebagai bentuk penguatan sistem
perencanaan infrastruktur kota.

Pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di masa depan merupakan


sebuah sistem pengelolaan terpadu dan diorientasikan untuk menjamin
keberpihakan pada kepentingan public. Contoh dari penerapan smart mobility
adalah telah diterapkannya MRT & LRT, yang mana dipandang sebagai solusi
pengurai macet di kota Jakarta. Selain itu, di Singapura, telah diterapkan sistem
E-Parking, dan jika para warga Singapura ingin menggunakan transportasi
publik, maka mereka harus membayar melalui smart mobility card.

• Smart economy
Mendorong berkembangnya ekonomi melalui industri kreatif pada bidang digital,
merupakan contoh dari pengembangan Smart Economy. Dengan memanfaatkan
teknologi digital, banyak peluang usaha baru yang muncul dan tak jarang yang
menghasilkan solusi efektif untuk suatu masalah perkotaan. Namun, solusi tidak
berhenti pada industri kreatif saja. Keseluruhan iklim bisnis juga perlu
diperhatikan. Pada intinya, bagaimana cara pemerintah dan masyarakat bekerja
sama untuk menarik investor, dan meningkatkan daya tarik kota. Akhirnya, akan
membuka lapangan kerja baru, percepatan pertumbuhan ekonomi, dan
keuntungan ekonomi lainnya.

Smart economy juga disebut sebagai konsep kualitas yang menghasilkan suatu
inovasi dan mampu menghadapi persaingan. Semakin tinggi inovasi-inovasi baru
yang ditingkatkan, maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan
persaingan pasar usaha atau modal. Smart Economy, juga diartikan sebuah kota
cerdas yang memiliki tingkat perekonomian yang baik, pemanfaatan sumber daya
atau potensi alam yang dimiliki oleh kota secara efisien dan efektif. Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat pembangunan
di suatu daerah pada periode waktu tertentu sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Contoh penerapan smart economy, salah satunya di kota Jakarta telah di terapkan
program bernama JAKmikro, program ini merupakan digitalisasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM). JAKmikro merupakan salah satu cara yang
ditempuh pemerintah untuk memfasilitasi para pengusaha di Jakarta dengan
memberikan pembinaan khusus bagi para pedagang dan pelaku UMKM.
• Smart living
Smart living yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi
indikator selanjutnya. Memberikan fasilitas berupa informasi tentang kesehatan,
mengembangkan kurikulum melek digital, dan membangun fasilitas ramah
difabel merupakan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Misalnya, dengan melek digital, masyarakat dapat mengurangi penyebaran berita
bohong atau Hoax yang marak terjadi di Indonesia. Dengan berkurangnya
informasi bohong, masyarakat akan diuntungkan dengan informasi yang valid dan
benar adanya. Contohnya informasi tentang bencana alam. Jika masyarakat melek
digital, mereka dapat mengakses situs institusi terkait bencana seperti BMKG.
Mereka dapat mengetahui status bencana dari sumber yang terpercaya.

Referensi :
Anggriawan, F. S. (2009) ‘Pengembangan Learning Management System ( Lms )
Sebagai Media Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah’, Jurnal Kependidikan:
Penelitian Inovasi Pembelajaran, (ellis), pp. 1–10.
Hasibuan, A. and Sulaiman, oris krianto (2019) ‘Smart City , Konsep Kota Cerdas
Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Perkotaan Kabupaten / Kota ’, Buletinutama
Teknik, 14(2), pp. 127–135.
Wilianto, W. and Kurniawan, A. (2018) ‘Sejarah, Cara Kerja Dan Manfaat Internet of
Things’, Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika, 8(2), p. 36. doi:
10.31940/matrix.v8i2.818.

Anda mungkin juga menyukai