Anda di halaman 1dari 9

Lesson 1.

1 : Contoh IoT, Lemari Pendingin (Kulkas)

Proffessor Ian Harris merupakan seorang professor di Departemen Ilmu

Komputer di Universitas California Irvine. Dalam kursusnya ia mengajarkan

materi tentang Internet of Things. Internet of Things telah menjadi Buzzword yang

sering diucapkan para pengguna Internet akhir-akhir ini. Pada intinya IoT

mempunyai pengertian bahwa Internet telah berintegrasi ke komputer kita, ponsel,

dan peralatan elektronik lainnya, dan mulai hidup di benda-benda sekitar kita, dari

lemari es, termos, kursi, meja, lampu lalu lintas, lampu belajar, dan masih banyak

benda yang dimungkinkan untuk ‘ditanami’ internet.

namun secara singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-

benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah

jaringan seperti internet.

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan' IoT, merupakan

sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas

internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti

berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia

nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk

benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui

sensor yang tertanam dan selalu aktif.


Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat

diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis

Internet.Beberapa penelitian awal mengenai konsep IoT salah satunya dilakukan

oleh Neil Gershenfeld dari Massachuset Institute Technology (MIT) media Lab.

Pak Neil menyebutnya ‘Internet O’, konsep yang mengeksplor bagaimana objek

(benda) dapat berkomunikasi dengan kita, bagaimana cara kita berkomunikasi

dengan benda-benda tersebut, dan bagaimana benda-benda tersebut dapat

berkomunikasi satu sama lain, sehingga kita dapat mengendalikan kehidupan

menjadi lebih baik.

Pada tingkat konsumen, kita ambil sebuah contoh menjadikan rumah lebih

pintar dan efisien dengan menghubungkan pendingin udara, oven, lampu teras,

sehingga sebelum sampai ke rumah kita dapat mengirimkan pesan kepada mereka

untuk siap ‘melayani’ kita (ideas.ted.com).

Dalam skala yang lebih luas, sebagai contoh New York memanfaatkan IoT

untuk menanggulangi salju dari sensor yang melekat pada bajak salju dan

teknologi pemetaan interaktif, warga mendapatkan banyak informasi tentang

kondisi jalan dan dapat meminta dinas kebersihan jalan untuk membersihkan jalan

dari salju secara lebih efektif


Contoh IOT dalam video tersebut mengambil sebuah contoh yaitu Kulkas

yang bergungsi sebagai pendignin items. Kulkas yang biasa hanya berfungsi

sebagai pendingin, tetapi dengan menambahkan Computasional Intelegence serta

koneksi jaringan akan menjadi Intelegent Refrigator atau kulkas smart, kulkas

tersebut mampu memberitahu kita banyak hal, termasuk:

a. Ketika pintu terbuka maka akan berbunyi “bip”

b. Ketika harus mengganti filter air

c. Ketika ada bahan makanan yang habis.

d. Memberitahu kandungan bahan yang dibeli

e. Dapat memesan bahan makanan yang habis di market terdekat, dengan

harga termurah.

Lesson 1.2: IOT Devices

Contoh contoh IOT selain kulkas smart.

Tahun 1950 diciptakan Mobil dengan elektromekamikal control, dengan fungsi

serta struktur mobil yang memiliki setir, pedal gas, rem, dan sebagainya, radio,

dll. Sedangkan mobil abad 21dengan teknologi IOT seperti saat ini, mobil sudah

ditanamkan computer based control, sistem injeksi otomatis, smart lock dll.

Selanjutnya dalam bidang logistic, Intelegent RFID sebagai pengganti barcode

yang akan mendetelsi barang secara cepat tanpa melakukan proses scan.
Fitur yang paling penting dari IoT dapat dilihat dibawah ini.

 AI (Artificial Intelegence) − IoT pada dasarnya membuat hampir apa pun

"Smart", berarti meningkatkan setiap aspek kehidupan dengan kekuatan

pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan. Ini bisa

berarti sesuatu yang sederhana seperti meningkatkan lemari es dan lemari

untuk mendeteksi ketika susu dan sereal favorit Anda berjalan rendah, dan

kemudian menempatkan pesanan dengan toko kelontong Anda pilihan

Anda.

 Konektivitas − Teknologi yang memungkinkan untuk jaringan baru, dan

jaringan khusus IoT, jaringan tidak lagi terikat secara eksklusif dengan

penyedia utama. Jaringan bisa ada pada skala yang jauh lebih kecil dan

lebih murah dan tentunya tetap praktis. IoT menciptakan jaringan kecil ini

di antara perangkat sistemnya.

 Sensor − IoT kehilangan keunikan tanpa sensor. Mereka bertindak

sebagai mendefinisikan instrumen yang mengubah IoT dari jaringan pasif

standar perangkat menjadi sistem aktif yang mampu integrasi dunia nyata.

Lesson 2.1 : Trends in the Adoption of IoT

Sejak mulai dikenalnya internet pada tahun 1989, mulai banyak hal

kegiatan melalui internet, Pada tahun 1990 John Romkey menciptakan 'perangkat',

pemanggang roti yang bisa dinyalakan dan dimatikan melalui Internet. WearCam

diciptakan pada tahun 1994 oleh Steve Mann. Pada tahun 1997 Paul Saffo

memberikan penjelasan singkat pertama tentang sensor dan masa depan. Tahun
1999 Kevin Ashton menciptakan The Internet of Things, direktur eksekutif Auto

IDCentre, MIT. Mereka juga menemukan peralatan berbasis RFID (Radio

Frequency Identification) global yang sistem identifikasi pada tahun yang sama.

Penemuan ini disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam commercialisingIoT.

Tahun 2000 LG mengumumkan rencananya menciptakan kulkas pintar yang akan

menentukan sendiri apakah bisa atau tidak makanan yang tersimpan di dalamnya

diisi ulang. Pada tahun 2003 RFID mulai ditempatkan pada tingkat besar besaran

di militer AS di Program Savi mereka. Pada tahun yang sama melihat raksasa ritel

Walmart untuk menyebarkan RFID di semua tokotoko di seluruh dunia untuk

lebih besar batas. Pada tahun 2005 arus publikasi utama seperti The Guardian,

Amerika ilmiah dan Boston Globe mengutip banyak artikel tentang IOT. Pada

tahun 2008 kelompok perusahaan meluncurkan IPSO Alliance untuk

mempromosikan penggunaan Internet Protocol (IP) dalam jaringan dari "Smart

object" dan untuk mengaktifkan Internet of Things. Pada tahun 2008 FCC

menyetujui penggunaan “white space spectrum”. Akhirnya peluncuran IPv6 di

tahun 2011 memicu pertumbuhan besar di bidang Internet of Things,

perkembangan ini didukung oleh perusahaan raksasa seperti Cisco, IBM, Ericson

mengambil inisiatif banyak dari pendidikan dan komersial dengan IOT teknologi

dapat hanya dijelaskan sebagai hubungan antara manusia dan komputer.

Perkembangan Internet of Things, semua peralatan yang kita gunakan dalam

kehidupan kita sehari hari dapat dikendalikan dan dipantau menggunakan IOT.

Mayoritas proses dilakukan dengan bantuan sensor di IOT. Sensor dikerahkan di

mana mana dan sensor ini mengkonversi data fisik mentah menjadi sinyal digital
dan mengirimkan mereka ke pusat kontrol. Dengan cara ini kita bisa memonitor

perubahan lingkungan jarak jauh dari setiap bagian dari dunia melalui internet.

Arsitektur sistem ini akan didasarkan pada konteks operasi dan proses dalam

skenario real-time. Di otomasi rumah setiap kotak saklar listrik akan terhubung

dengan ponsel pintar (atau kadang-kadang remote) sehingga itu bisa dioperasikan

dari jarak jauh. Tapi scenario seperti itu tidak perlu prosesor dan perangkat

penyimpanan dipasang di setiap kotak saklar. Hanya dibutuhkan sensor untuk

menangkap sinyal dan proses itu (kebanyakan beralih ON / OFF). Jadi arsitektur

sistem ini bervariasi tergantung pada konteks penerapannya.

Lecture 2.2: IoT Is Powerful and Pervasive

Kelebihan dan Kekurangan Internet of things (IoT)

Kelebihan

1. Internet of Things memungkinkan peningkatan layanan di beberapa sektor

fundamental ekonomi. Sebagai contoh di lingkungan perumahan, integrasi

smart device yang terkoneksi internet akan membantu meningkatkan

keamanan perumahan melalui monitoring jarak jauh.

2. Memenuhi kebutuhan pelanggan yang memerlukan model distribusi global

dan layanan global yang konsisten. Sebagai contoh kita dapat mengetahui

perilaku masyarakat tentang pasaran suatu produk.

3. Perilaku perangkat dan aplikasi akan menempatkan tuntutan baru dan

berbeda-beda pada jaringan selular.


4. Menghubungkan benda mati dengan benda hidup. Sebagai contoh,

pelacakan sapi proyek di Essex menggunakan data yang dikumpulkan dari

radio posisi Tag untuk memantau sapi dari penyakit dan melacak perilaku

kawanan sapi tersebut.

5. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan sensor. Benda-

benda fisik yang sedang terhubung akan memiliki satu atau lebih sensor.

Setiap sensor akan memantau kondisi tertentu seperti lokasi, getaran,

gerak, dan suhu. Dalam IoT, sensor ini akan terhubung satu sama lain dan

sistem yang dapat memahami atau menyajikan informasi dari data feed

sensor. Sensor ini akan memberikan informasi baru untuk sistem

perusahaan dan orang-orang.

Kelemahan

1. Perangkat Internet of Things (IoT) memiliki sistem keamanan yang masih

sangat lemah dan mudah untuk diretas.

2. Biaya yang diperluakan dalam pengembangan dan menyiapkan keamanan

yang baik sangat memerlukan biaya yang sangat besar dan mahal.

3. Bahaya yang mengancam terhadap kehiduapan. Sebagai contoh, mengunci

pintu terhubung ke Internet dapat digunakan untuk memantau ketika

seseorang memasuki atau meninggalkan rumah mereka.


Lecture 3 : Risks, Privacy, and Security

Salah satu tantangan yang harus diatasi untuk mendorong implementasi

IoT secara luas adalah factor keamanan. IoT merupakan sebuah sistem yang

majemuk. Kemajemukannya bukan hanya karena keterlibatan berbagai entitas

seperti data, mesin, RFID, sensor dan lain-lain, tetapi juga karena melibatkan

berbagai peralatan dengan kemampuan komunikasi dan pengolahan data.

Banyaknya entitas dan data yang terlibat, membuat IoT menghadapi resiko

keamanan yang dapat mengancam dan membahayakan konsumen. Ancaman ini

utamanya dilakukan dengan cara memungkinkan orang yang tidak berhak untuk

mengkases data dan menyalah gunakan informasi personal, memfasilitasi

serangan terhadap sistem yang lain, serta mengancam keselamatan personal

penggunanya. Ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi entitas IoT sangat

beragam, tergantung dari target serangan tersebut.

Kategori ancaman terhadap IoT sebagai berikut:

1. Denial of Service, serangan yang menyebabkan pihak yang sah tidak

dapat mengkses layanan.

2. Merusak secara fsik objek-objek dalam IoT.

3. Eavesdropping; serangan pasif yang dapat dilakukan pada berbagai kanal

komunikasi dengan tujuan mengekstrak data dari aliran informasi.

4. Node capture; penyerang mengekstrak informasi dari node maupun dari

infrastruktur lain yang memiliki kemampuan penyimpanan data.


5. Controlling; di mana penyerang berusaha mendapatkan kontrol

terhadap entitas IoT dan mengganggu layanan maupun data dari entitas

tersebut

KESIMPULAN

Kekurangan dan kelebihan setelah belajar tentang nternet of Things di Coursera :

A. Kelebihan

1. Pembelajaran lebih menarik karena setiap materi disajikan dalam bentuk


video
2. Terdapat fitur Quis untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi.
3. Setelah melakukan kursus di coursera peserta akan mendapatkan Sertifikat
(khusus yang melakukan pembayaran)
4. Pembelajaran di coursera terstruktur setiap minggu
5. Materi kursus tetap bisa diakses seacara free meskipun tidak mendapatkan
sertifikat
6. Memiliki fitur Grades untuk megecek pencapaian belajar

B. Kekurangan

1. Harus menggunakan koneksi internet karena materi ditampilkan dalam


bentuk video.

Anda mungkin juga menyukai