PEMOGRAMAN IOT
NIM : 152020107
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Aulia Fathurohman
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Pengertian IOT(Internet Of Things)..................................................2
2. Sejarah dan Proses dari IOT ..............................................................2
3. Unsur Unsur Pembentukan IOT. ...................................................... 3
4. Cara Kerja Internet of Things (IOT) ................................................ 4
5. Implementasi (Penerapan Data Mining) .......................................... 4
6. Sensor Sensor pada IOT ................................................................... 5
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................37
B. Saran ...............................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IoT (Internet of Thing) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas
manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus- menerus. Adapun
penggunaannya seperti berbagi data,remote control, dan penerimaan sensor, termasuk juga
pada benda. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk
benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang
tertanam dan selalu aktif. Pada perkembangan teknologi jaringan saat ini, maka kebutuhan
akan pertukaran data semakin tinggi. Hal ini dilakukan untuk salah satu upaya dengan cara
mengembangkan koneksi pada jaringan lokal menggunakan LAN maupun wi-fi untuk dapat
terkonfigurasi satu sama lain
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dalam makalah ini bertujuan:
1. Apa itu IOT?
2. Bagaimana Sejarah IOT?
3. Apa unsur pembentukan IOT?
4. Bagaimana Cara Kerja IOT ?
5. Apakah Manfaat dari IOT Ini?
6. Apa saja Sensor-sensor yang dibutuhkan pada IOT?
C. Tujuan
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dalam makalah ini bertujuan:
1. Mengetahui Pengertian dan Definisi dari IOT.
2. Mengetahui Sejarah IOT.
3. Mengetahui unsur pembentukan IOT.
4. Mengetahui Cara Kerja IOT
5. Mengetahui Sensor-sensor yang dibutuhkan pada IOT.
6. Mengetahui Manfaat dari IOT Ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi mengenai objek sehari-hari yang
terhubung ke internet dan bisa mengidentifikasi diri ke perangkat lain. Sedangkan Internet of
Things menurut RFID atau Radio Frequency Identification adalah sebuah istilah yang
termasuk dalam metode komunikasi walaupun IoT juga bisa mencakup teknologi sensor lain
seperti teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).
2. Fungsi dan Proses dari Data Mining
Pada tahun 1990, John Ramkey dengan Simon Hackett melakukan kerja sama untuk
membuat perangkat yang berupa pemanggang roti dan terhubung ke internet dengan jaringan
TCP atau IP serta dikendalikan dengan Basis Informasi Manajemen Protokol Manajemen
Jaringan Sederhana (SNMP MIB) dengan satu kontrol untuk menghidupkan daya, tetapi
manusia tetap harus yang memasukkan rotinya ke perangkat itu.
Pada tahun 1999, perangkat ini dikembangkan dengan ditambahkannya sebuah interop
atau robot derek kecil yang juga bisa dikendalikan lewat internet dan memungkinkan mampu
mengambil dan menjatuhkan roti ke dalam perangkat tersebut. Masih di tahun 1999, Kevin
Ashton yang merupakan direktur eksekutif Auto ID Centre MIT menciptakan The Internet of
Things.Ia juga menemukan peralatan berbasis RFID atau Radio Frequency Identification
global dengan sistem identifikasi di tahun yang sama.Penemuan ini bisa disebut sebagai
sebuah lompatan besar dalam komersial IoT.
Pada tahun 2000, LG atau Lucky and Goldstar menjadi perusahaan multinasional yang
berasal dari Korea Selatan mengumumkan rencana untuk membuat kulkas pintar yang bisa
dengan sendirinya menentukan makanan di dalam kulkas tersebut perlu diisi ulang atau tidak.
Pada tahun 2003, RFID atau Radio Frequency Indentification mulai ditempatkan pada
tingkat tinggi militer AS dalam Program Savi mereka. Di tahun yang sama pula RFID
disebarkan ke seluruh toko agar menjadi lebih besar.
Pada tahun 2005, The Guardian, Boston Globe, dan Amerika ilmiah yang merupakan
arus publikasi utama mengutip banyak artikel mengenai IoT.
Pada tahun 2008, IPSO Alliance dirilis untuk mempromosikan penggunaan IP atau
Internet Protocol dalam jaringan Smart Object serta mengaktifkan Internet of Things.Pada
tahun ini pula penggunaan white space spectrum disetujui oleh FCC.
2
Pada tahun 2011, IPv6 dirilis sehingga bidang Internet of Things mengalami
pertumbuhan besar. Perkembangan ini didukung oleh beberapa perusahaan besar seperti IBM,
Cisco, dan Ericson yang mengambil banyak inisiatif dari bidang pendidikan serta komersial
dengan IoT teknologi hanya bisa dijelaskan sebagai hubungan antara komputer dan manusia.
3. Unsur-Unsur Pembentuk IoT
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan,
konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil. Berikut,
kami akan menjelaskan masing-masing unsur pemberntuk tersebut dengan singkat:
• Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)
IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi "Smart". Ini berarti IoT bisa
meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang
didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan
pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia.
• Konektivitas
Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat/membuka jaringan baru, dan jaringan
khusus IoT. Jadi, jaringan ini tak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya saja.
Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh
lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara
perangkat sistem.
• Sensor
Sensor ini merupakan pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih
lainnya. Sensor ini mampu mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan
standar dan cenderung pasif dalam perangkat, hingga menjadi suatu sistem aktif yang
sanggup diintegrasikan ke dunia nyata sehari-hari kita.
• Keterlibatan Aktif (Active Engagement)
Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif. IoT ini
mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun keterlibatan
layanan.
• Perangkat Berukuran Kecil
Perangkat, seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, memang menjadi semakin kecil,
makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat
kecil yang dibuat khusus ini agar menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas
yang baik
3
4. Cara Kerja Internet of Things (IoT)
Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen
utama pada arsitektur IoT, seperti:
• Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT
• Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di
rumah anda
• Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base
Seluruh penggunaan barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data, data
tersebut terkumpul sebagai 'big data' yang kemudian dapat di olah untuk di analisa baik
oleh pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di manfaatkan bagi
kepentingan masing-masing.
1. Konektivitas
Jika dulu harus mengoperasikan perangkat secara manual, maka dengan adanya IoT Anda
bisa mengoperasikan banyak hal dari satu perangkat saja seperti dengan smartphone yang
telah terhubung ke internet.
Contoh konektivitas ini misalnya Smart Home, dengan salah satu penerapan teknologi IoT
ini kita dapat menyalakan lampu, memantau rumah, menghidupkan AC, atau sekadar
mengunci pintu rumah dari mana saja asalkan tersambung dengan internet.
2. Efisiensi
4
Contohnya seperti asisten suara Amazon’s Alexa atau Apple’s Homepod yang bisa
memberi jawaban dari pertanyaan Anda tanpa perlu mengangkat telepon atau
menghidupkan komputer terlebih dahulu.
3. Kemudahan
Ada banyak sekali perangkat IoT yang sudah dimiliki banyak orang untuk memudahkan
pekerjaan mereka
• Penggunaan
ESP32 adalah solusi yang sangat terintegrasi untuk aplikasi IoT Wi-Fi-dan-
Bluetooth, dengan sekitar 20 eksternal komponen. ESP32 mengintegrasikan sakelar
antena, balun RF, penguat daya, penguat penerima kebisingan rendah, filter, dan modul
manajemen daya. Dengan demikian, seluruh solusi menempati Printed Circuit Board
(PCB) minimal daerah.
5
• Kebutuhan Daya dan Ampere
Ram : 520 KB
2. Servo
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Kecil dan ringan dengan daya output tinggi. Servo dapat berputar sekitar 180 derajat (90
di setiap arah), dan bekerja seperti jenis standar tapi lebih kecil. Anda dapat
menggunakan kode servo, perangkat keras, atau perpustakaan apa pun untuk mengontrol
servos ini. Bagus untuk pemula yang ingin membuat barang bergerak tanpa membangun
pengontrol motor dengan umpan balik & kotak roda gigi, terutama karena akan muat di
tempat-tempat kecil. Muncul dengan 3 tanduk (lengan) dan perangkat keras.
6
• Penggunaan
Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin industri pintar
yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan kontrol yang dengan
presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan kecepatan, sebuah kemampuan yang
tidak dimiliki oleh motor biasa
• Kebutuhan Daya dan Ampere
7
3. LED RGB
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
LED RGB adalah sebuah LED yang dapat mengeluarkan perpaduan warna red(merah),
green(hijau), dan blue(biru). LED ini seperti LED biasa memiliki anoda dan katoda
hanya saja terdapat 3 anoda pada LED ini mewakili warna red, green, dan blue.
• Penggunaan
LED adalah dioda pemancar cahaya. Perangkat yang murah dan mudah digunakan
dengan papan elektronik apa pun bahkan tanpa itu. Fungsi utamanya adalah hemat
energi yang dikonsumsi dan berbagai format yang kami temukan dengan LED. Jadi,
tidak seperti lampu tradisional yang menerangi kita, LED memungkinkan kita untuk
menggunakannya di berbagai perangkat dan bahkan membuat bentuk lain yang jauh
dari bentuk bohlam tradisional.
8
Green Channel:
3.2 V minimum forward voltage
522 nm dominant wavelength
6000 - 8000 mcd brightness intensity at 20 mA
• Blue Channel:
3.1 V minimum forward voltage
465 nm dominant wavelength
4000 - 5000 mcd brightness intensity at 20 mA
4. Buzzer
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai
indikasi suara.
9
• Penggunaan
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
arus menjadi getaran suara. Buzzer memiliki kumparan elektromagnetik yang terpasang
pada diafragma
10
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
5. Raindrop sensor
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Modul Sensor Rintik Hujan Sensor hujan dapat digunakan untuk semua jenis
pemantauan cuaca, dan diterjemahkan ke dalam sinyal output dan AO.
• Penggunaan
Sensor Hujan (Raindrop Sensor) adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi apakah
terjadi hujan atau tidak dan mengukur tingkat intensitasnya. Sensor hujan saat ini hadir
dalam bentuk modul sehingga memudahkan pemakaiannya.
6. Moisture Sensor
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Sensor ini menggunakan dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, dan kemudian
membaca bahwa resistansi terhadap mendapatkan tingkat kelembapan. Lebih banyak air
membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (kurang tahan), sedangkan tanah
kering menghantarkan listrik dengan buruk (lebih tahan).
12
• Penggunaan
Soil Moisture Sensor (Sensor YL) adalah sebuah jenis sensor yang fungsinya adalah
untuk mengukur kelembaban tanah, prinsip operasinya adalah mendeteksi kelembaban
di sekitar tanah, meskipun secara teknis sensor ini tidak dapat mendeteksi kelembaban
tanah.
13
7. Sensor suhu di dalam air (DS18B20 Waterproof Temperature Sensor Cable)
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Probe atau sensor termo digital yang menggunakan: DALLAS DS18B20. Antarmuka 1-
kawatnya yang unik memudahkan untuk berkomunikasi dengan perangkat. Itu dapat
mengubah suhu menjadi kata digital 12-bit dalam 750ms (maks). Selain itu, dapat
mengukur suhu dari -55 °C hingga +125 °C (-67F ke +257F). Selain itu, probe termo ini
tidak memerlukan eksternal catu daya karena mengambil daya dari jalur data. Terakhir,
seperti probe termo umum lainnya, kepala probe stainless steel membuatnya cocok untuk
setiap lingkungan basah atau keras.
• Penggunaan
Sensor Suhu didalam air Berfungsi untuk mengetahui temperatur/suhu didalam air
menjadi beda potensial listrik.
15
• Penggunaan
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan
kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut
menggunakan mikrokontroler.
16
9. Sensor kekeruhan air (Turbidity sensor)
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Sensor kekeruhan mendeteksi kualitas air dengan mengukur tingkat kekeruhan. Ini
menggunakan cahaya untuk mendeteksi partikel tersuspensi dalam air dengan mengukur
transmisi cahaya dan tingkat hamburan, yang berubah dengan jumlah total padatan
tersuspensi (TSS) dalam air. Saat TTS meningkat, cairan tingkat kekeruhan meningkat.
• Penggunaan
Sensor Turbidity merupakan sensor yang berfungsi untuk mengukur kualitas air dengan
mendeteksi tingkat kekeruhannya. Sensor ini mendeteksi partikel tersuspensi dalam air
dengan cara mengukur transmitansi dan hamburan cahaya yang berbanding lurus dengan
kadar Total Suspended Solids (TTS)
• Kebutuhan Daya dan Ampere
Specification
Operating Voltage: 5V DC
Operating Current: 40mA (MAX)
Response Time : <500ms
Insulation Resistance: 100M (Min)
Output Method:
Analog output: 0-4.5V
Digital Output: High/Low level signal (you can adjust the threshold value by
adjusting the potentiometer)
Operating Temperature: 5Ԩ~90Ԩ
Storage Temperature: -10Ԩ~90Ԩ
Weight: 30g
17
Adapter Dimensions: 38mm*28mm*10mm/1.5inches *1.1inches*0.4inches
• Penggunaan
Sensor flow water merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur debit air yang
mengalir pada pipa pelanggan. Sensor flow water terdiri dari bagian katup plastik (valve
body), rotor air dan sebuah sensor half effect.
18
• Kebutuhan Daya dan Ampere
Working voltage : 5V-24V
Maximum current : 15 mA(DC 5V)
Weight : 43 g
External diameters : 20mm
Flow rate range : 1~30 L/min
Operating temperature : 0℃~80℃
Liquid temperature : <120℃
Operating humidity : 35%~90%RH
Operating pressure under : 1.2Mpa
Store temperature : -25℃~+80℃
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
19
• Penggunaan
Wind Speed atau anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin pada sekitar alat tersebut. Pengukuran ini meliputi kecepatan angin, tekanan angin,
dan tinggi gelombang laut.
• Kebutuhan Daya dan Ampere
Spesifikasi
Output: 0 - 5 VDC (0 to 250 km/hr)
Wind Speed in km/hr = 50*Sensor Output voltage (in Volt)
Output: 4-20mA (0 to 250 km/hr)
Wind Speed in km/hr = 15.625*(Output in mA - 4)
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
20
• Penggunaan
Sensor load cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi tekanan atau
berat sebuah beban, sensor load cell umumnya digunakan sebagai komponen utama
pada sistem timbangan digital dan dapat diaplikasikan pada jembatan timbangan yang
berfungsi untuk menimbang berat dari truk pengangkut bahan baku,
• Kebutuhan Daya dan Ampere
Rated force : 400 N 2 kN 8 kN
Rated characteristic value : 2,0 mV / V of rated output
Relative error of characteristic value : ≤ 15 % of rated output
Relative repeatability error : ≤ 0,05 % of rated output
Relative linearity error : ≤ ±0,15 % ≤ ±0,15 % ≤ ±0,25 %
Relative reversibility error : ≤ ±0,15 % ≤ ±0,15 % ≤ ±0,25 %
Relative deviation of zero signal : ≤ ±3,0 % of rated output
Rated displacement : ≤ 0,15 mm
Input resistance : 700 ±10Ω
Output resistance : 700 ±10Ω
Insulation resistance : ≥ 500 MΩ @ 50 V DC
Maximum operating force : ≤ 150 % of rated force
Rated range of excitation voltage : 10 V DC / AC
Operating range of excitation voltage : ≤ 20 V DC / AC
Rated temperature range : -50 °C .. +90 °C
Compensated temperature range : +15 °C .. +70 °C
Protection IP64
Temperature effect on characteristic value : ≤ 0,36 % of output / 10 K
Temperature effect on zero signal : ≤ 0,18 % of rated output / 10 K
Creep under load : ≤ 0,5 % of rated output
Cable dimension : 4 x AWG26, cable shielded
Cable length from body ca. : 3 m
21
Body material Stainless steel (17-4 PH)
Mass ca. : 45 g
• Penggunaan
Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya
• Kebutuhan Daya dan Ampere
Arus : 3 Ampere
Daya : 650 Watt
Tegangan : 220Vac
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
22
14. Servo 360
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Gear motor untuk proyek robotika Arduino dan Raspberry-Pi. Penggunaan umum:
Model pesawat, mobil, dan robot. Servo terus menerus berputar ke depan atau ke
belakang alih-alih bergerak ke posisi tertentu.Rotasi dua arah - durasi pulsa menentukan
kecepatan dan arah rotasi.
• Penggunaan
Motor servo merupakan jenis motor yang dapat kontrol sudutnya (sudut putar
motor). Misalnya kita menghendaki putaran sudut 180 atau 360. Motor servo
banyak dipakai untuk system robotika dan Arduino.
• Kebutuhan Daya dan Ampere
~ Dimensi: 40x19x43mm
~ Tipe Gigi: Semua Roda Gigi Logam
~ Torsi stall: 12kgfcm (6V)
~ Catu Daya: Melalui Adaptor Eksternal
~ Tegangan Operasi: 4.8 - 7.2 V
23
~ Kisaran suhu: 0 hingga 55 C
~ Kecepatan Pengoperasian: 0.17sec / 60 derajat (4.8V tanpa beban)
~ Kecepatan Operasi: 360 derajat
~ Panjang Kawat Konektor: 300mm
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
• Penggunaan
Solenoid Door Lock adalah sebuah pengunci pintu yang mengaplikasikan sistem
solenoid. Solenoid [10] adalah sebuah kumparan electromagnet yang dirancang secara
khusus. Cara kerja solenoid ini adalah pada saat arus mengalir melalui kawat pada sistem
solenoid, disekitar kawat tersebut akan menghasilkan medan magnet
24
• Kebutuhan Daya dan Ampere
16. Relay
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Relay adalah sebuah saklar (switch) yang dioperasikan dengan listrik dan merupakan
komponen elektomekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu elektromagnet (coil) dan
mekanikal (kontak saklar). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk dapat
menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
25
• Penggunaan
Relay dapat digunakan untuk menjalankan fungsi logika (logic function) dan dapat
memberikan fungsi untuk menunda waktu (time delay function), relay juga dapat
melindungi motor atau komponen lain dari kelebihan tegangan
• Kebutuhan Daya dan Ampere
o Tegangan: 220V Ac.
o Frekuensi: 50-60 Hz.
o Arus: 10A.
o Berat: 150 – 250g.
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
17. Motor DC
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Motor DC adalah salah satu jenis motor listrik yang penggunaannya memerlukan jenis
arus DC atau searah, arus searah yang dihasilkan akan diubah menjadi energi mekanis
(putaran/getaran).
26
• Penggunaan
Arus listrik dalam medan magnet pada motor DC akan membawa arus dibengkokkan
menjadi lingkaran/loop maka kedua sisi loop yaitu sudut kanan medan magnet akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Motor DC sering dimanfaatkan sebagai
penggerak pintu geser otomatis.
• Kebutuhan Daya dan Ampere
o Tegangan: 1-6 V DC.
o Frekuensi: 50-60 Hz.
o Arus: 0,35 = 0,40.
o Kecepatan: 17000-18000 rpm (pada tegangan 3V).
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
18. Button
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Button adalah salah satu komponen elektronica yang dapat memutus dan mengalirkan
arus listrik ke dalam rangkaian Arduino. Tombol (button) akan berfungsi sebagai input
sederhana untuk Arduino.
27
• Penggunaan
Button memiliki fungi sebagai input sederhana untuk Arduino. Button ini akan
digunakan untuk menyambung sinyal HIGH atau LOW pada pin arduino, sehingga
dapat dikenali sebagai input pada saat tombol ditekan.
• Kebutuhan Daya dan Ampere
o Tegangan: 1 – 6 V DC.
o Temperatur: -25 °C hingga 70 °C.
o Arus: 0.35 - 0.40 A.
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
• Penggunaan
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran
fisis atau bunyi menjadi besaran listrik dan juga sebaliknya.
29
20. PIR sensor
• Deskripsi (kebutuhan I/O, gambar)
Sensor PIR memungkinkan Anda merasakan gerakan, hampir selalu digunakan untuk
mendeteksi apakah manusia telah masuk atau keluar dari jangkauan sensor. Mereka
kecil, murah, daya rendah, mudah digunakan dan tidak aus. Untuk alasan itu mereka
biasanya ditemukan di peralatan dan gadget yang digunakan di rumah atau bisnis.
Mereka sering disebut sebagai Sensor PIR, "Inframerah Pasif", "Pyroelectric", atau
"gerakan IR"
• Penggunaan
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang
digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu objek.
30
• Contoh rangkaian (yang aktuator dan sensor)
31
• Penggunaan
ESP32-CAM merupakan salah satu mikrokontroler yang memiliki fasilitas tambahan
berupa bluetooth, wifi, kamera, bahkan sampai ke slot mikroSD. ESP32-CAM ini
biasanya digunakan untuk project IoT (Internet of Things) yang membutuhkan fitur
kamera.
34
• Contoh Rangkaian
• Deskripsi
LCD 16×2 adalah salah satu penampil yang sangat populer digunakan sebagai interface
antara mikrokontroler dengan user nya. Dengan penampil LCD 16×2 ini user dapat
melihat/memantau keadaan sensor ataupun keadaan jalanya program. Penampil LCD 16×2
ini bisa di hubungkan dengan mikrokontroler apa saja. Salah satunya dari keluarga AVR
ATMega baik ATMega32,ATMega16 ataupun ATMega8535 dan ATMega 8.
Ada 16 pin yang terdapat pada LCD 16X2 yaitu :
- VSS, merupakan Ground atau GND (-).
- VDD, merupakan Tegangan Suplay atau VCC (+5V).
- V0 atau VEE, digunakan untuk mengatur kontras teks yang ditampilkan
- RS (Register Select), digunakan oleh Arduino untuk memilih lokasi memori saat
penulisan data.
- RW (Read/Write), digunakan untuk menentukan mode LCD, mode read atau mode
write.
- E (Enable), digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan mode penulisan
karakter.
- D0, data untuk bit ke-8
- D1, data untuk bit ke-7
- D2, data untuk bit ke-6
35
- D3, data untuk bit ke-5
- D4, data untuk bit ke-4
- D5, data untuk bit ke-3
- D6, data untuk bit ke-2
- D7, data untuk bit ke-1
- A, terhubung ke kaki anoda LED latar mendapat tegangan positif.
- K, terhubung ke kaki katoda LED latar, mendapat tegangan negatif.. Pin A dan K
digunakan untuk menyalakan LED supaya teks yang ditampilkan dapat terlihat
dalam kegelapan.
• Penggunaan
Pengaplikasian pada kehidupan sehari – hari yang mudah dijumpai antara lain pada
kalkulator, gamebot, televisi, atau pun layar komputer.
36
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanpa kita sadari, bahwa Internet of Things sudah berada disekitar kita,
termasuk barang – barang yang kita gunakan sehari hari contohnya ponsel, alarm,
hingga mobil yang “Smart” dalam kehidupan sehari – hari. Internet of Things membuat
sesuatu permasalah yang kompleks menjadi simple dengan proses pengotomatisasi dan
juga monitoring secara Real Time yang membuat teknologi IoT ini hanya
membutuhkan koneksi internet dengan perangkat ponsel dengan jaringan Wi-Fi. Secara
tidak langsung konsep Internet of Things ini juga banyak menjadi suatu bisnis di
Indonesia, mulai dari pertanian, peternakan, kesehatan, hingga infrastruktur
menggunakan teknologi Internet of Things yang membuat pekerjaan lebih cepat dan
efisien.
B. Saran
Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
penulis.
Apabila ada terdapat kesalah mohon dapat mema’afkan dan memakluminya,
karena penulis adalah hamba Allah SWT yang tak luput dari salah dan khilaf, alfa dan
lupa.
37