Anda di halaman 1dari 13

Internet Of Things dalam Model Business yang Baru

Oleh:

Nur Nahrul Hayat


Sri Reski
Fitriana Nur Akbar

KELAS ILMU EKONOMI B


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena


dengan limpahan rahmatnya makalah berjudul studi ekonomi untuk memenuhi
tugas mata kuliah Studi ekonomi ini telah kami selesaikan. Dengan makalah ini,
kami berharap semoga makalah ini dapat di terima dan membawa manfaat
besar serta memberikan nuansa baru bagi pihak yang berkecimpungdalam dunia
ilmu ekonomi Studi ekonomi digital. Sebagai penyusun kami menyadari dalam
proses penyusunan makalah studi ekonomi ini tidak lepas dari hambatan,
tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak segala hambatan itu dapat
teratasi.Akhirnya, jikalau dalam makalah ini ada hal-hal yang kurang
berkenan atau bahkan tidak sesuai menurut pengamatan pembaca, dengan
lapang dada kami akan menerima kritik dan saran demi pembenahan makalah
kami selanjutnya.

GOWA,5 OKTOBER 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Masalah...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Internet of Things (IoT)...............................................3
B. Definisi dan Unsur Internet of Things (IoT)................................. 3
C. Ketertrikan dan Pengaruh Platform Digital & IoT Terhadap
Perekonomian..................................................................................5
BAB III PENUTUP ..............................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1990, John Ramkey dengan Simon Hackett melakukan kerja
sama untuk membuat perangkat yang berupa pemanggang roti dan terhubung ke
internet dengan jaringan TCP atau IP serta dikendalikan dengan Basis Informasi
Manajemen Protokol Manajemen Jaringan Sederhana (SNMP MIB) dengan satu
kontrol untuk menghidupkan daya, tetapi manusia tetap harus yang memasukkan
rotinya ke perangkat itu.
..Pada tahun 1999, perangkat ini dikembangkan dengan ditambahkannya
sebuah interop atau robot derek kecil yang juga bisa dikendalikan lewat internet
dan memungkinkan mampu mengambil dan menjatuhkan roti ke dalam
perangkat tersebut. Masih di tahun 1999, Kevin Ashton yang merupakan direktur
eksekutif Auto ID Centre MIT menciptakan The Internet of Things.Ia juga
menemukan peralatan berbasis RFID atau Radio Frequency Identification global
dengan sistem identifikasi di tahun yang sama.Penemuan ini bisa disebut sebagai
sebuah lompatan besar dalam komersial IoT.
Pada tahun 2000, LG atau Lucky and Goldstar menjadi perusahaan
multinasional yang berasal dari Korea Selatan mengumumkan rencana untuk
membuat kulkas pintar yang bisa dengan sendirinya menentukan makanan di
dalam kulkas tersebut perlu diisi ulang atau tidak. Pada tahun 2003, RFID atau
Radio Frequency Indentification mulai ditempatkan pada tingkat tinggi militer
AS dalam Program Savi mereka.
Di tahun yang sama pula RFID disebarkan ke seluruh toko agar menjadi
lebih besar. Pada tahun 2005, The Guardian, Boston Globe, dan Amerika ilmiah
yang merupakan arus publikasi utama mengutip banyak artikel mengenai IoT.
Pada tahun 2008, IPSO Alliance dirilis untuk mempromosikan penggunaan IP
atau Internet Protocol dalam jaringan Smart Object serta mengaktifkan Internet
of Things

1
2

Pada tahun ini pula penggunaan white space spectrum disetujui oleh FCC.
Pada tahun 2011, IPv6 dirilis sehingga bidang Internet of Things mengalami
pertumbuhan besar. Perkembangan ini didukung oleh beberapa perusahaan besar
seperti IBM, Cisco, dan Ericson yang mengambil banyak inisiatif dari bidang
pendidikan serta komersial dengan IoT teknologi hanya bisa dijelaskan sebagai
hubungan antara komputer dan manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut adapun yang menjadi rumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimana Menganalisis Pemakaian Teknologi Untuk Kegiatan Teknologi?
2. Bagaimana Mememahami Keterkaitan Dan Pengaruh Platform Digital Dan
Iot Terhadap Perekonomian?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut adapun yang menjadi tujuan
masalah yaitu:
1. Menganalisa Pemakaian Teknologi Untuk Kegiatan Ekonomi
2. Mampu Memahami Keterkaitan Dan Pengaruh Dan Pengaruh Platform
Digital & Iot Terhadap Perekonomian
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INTERNET OF THINGS (IoT)


Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi mengenai objek
sehari-hari yang terhubung ke internet dan bisa mengidentifikasi diri ke
perangkat lain. Sedangkan Internet of Things menurut RFID atau Radio
Frequency Identification adalah sebuah istilah yang termasuk dalam metode
komunikasi walaupun IoT juga bisa mencakup teknologi sensor lain seperti
teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).
.Dalam beberapa tahun terakhir, Internet of Things (IoT) mendapat
perhatian luas dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk di sektor
perekonomian. IoT pertama kali diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada saat
memberikan presentasi di perusahaan Procter & Gamble (P&G) pada tahun 1999
(Ashton, 2010). Dalam presentasi tersebut, IoT pada mulanya diajukan sebagai
ide perbaikan rantai pasok (supply chain) bisnis P&G melalui penggunaan radio-
frequency identification (RFID).
.RFID merupakan teknologi jaringan tanpa kabel untuk mengidentifikasi
obyek yang telah diberi tag sebelumnya Saat ini, masih banyak orang yang
belum mengenal terminologi “Internet of Things” atau dapat disebut “IOT”.
Menurut majalah Forbes, mayoritas (87%) orang belum mengenal istilah IOT.
IOT adalah objek-objek yang mampu mengirimkan dan menerima data
atau informasi melalui internet secara real time kepada penggunanya. Informasi
yang diberikan dianalisa secara mandiri oleh perangkat tersebut atau perangkat
lain lalu dikirimkan. Contohnya ketika Anda bisa mengendalikan suhu ruangan
rumah, mematikan alat-alat listrik, atau bahkan membuka pintu pagar rumah
otomatis dengan menggunakan internet maka Anda sudah menggunakan IOT.
B. DEFINISI DAN UNSUR INTERNET OF THINGS
1. DEFINISI INTERNET OF THINGS

3
4

Berikut ini merupakan penjelasan dari defisini Internet Of Things (IoT)


dari beberapa sumber yang dirangkum :
Casagras (Coordination and support action for global RFID-related
activities and standardisation). Caragas mendefinisikan, bahwa Internet Of
Things (IoT) adalah sebuah infrastruktur jaringan global, yang dapat
mengubungkan perangkat keras dan virtual melalui eksploitasi data capture
serta kemampuan komunikasi.Dalam Infrastruktur terdiri dari jaringan yang
sudah ada dan internet beserta pengembangan jaringannya.Sehingga, IoT ini
menawarkan objek, sensor dan kemampuan koneksi agar dapat menyediakan
layanan dan aplikasi ko-operatif yang independent.
SAP (Systeme, Anwendungen and Produkte). SAP Mendefinisikan,
bahwa dunia Internet Of Things (IoT) merupakan sebuah benda-benda
perangkat keras yang diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara
berkesinambungan, serta di mana benda-benda fisik tersebut dapat berperan
aktif dalam proses bisnis.
ETP EPOSS. ETT EPOSS mendefinisikan, Bahwa IoT merupakan
jaringan yang dibentuk oleh benda yang memiliki identitas, Pada dunia maya
dengan cara beroperasi di ruang itu dengan menggunakan kecerdasan
perangkat untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks
sosial dan lingkungan. Internet Of Things merupakan sebuah konsep yang
memiliki fungsi untuk memperluas konektivitas pada Internet yang
tersambung secara terus – menerus. Internet of Things atau biasa disebut
dengan IoT sudah berkembang pesat diseluruh dunia.
2. UNSUR UNSUR INTERNET OF THINGS
Anda perlu mengetahui beberapa unsur yang masuk sebagai bahan
dasar dari pembuatan Internet Of Things (IOT), perangkat-perangkat ini sangat
mempengaruhi bagaimana Internet Of Things (IOT) bisa berjalan. Berikut ini
unsur-unsur yang diperlukan dalam membentuk Internet Of Things (IOT)
Sensor – Sensor meripakan perangkat yang sangat canggih dimana alat ini bisa
5

menangkat atau mendapatkan informasi terkait dari hal hal tertentu seperti
sensor gerak, suhu, udara, panas, dan lainnya.
Konektivitas – Konektivitas disini berfungsi sebagai penghubung dan
pertukaran informasi yang terjadi pada Internet of Things (IoT). Konektivitas
ini biasanya yang dibutuhkan harus stabil namun tidak perlu dalam bentuk
yang besar juga. Perangkat yang Berukuran Kecil – Perangkat kecil ini dapat
mendukung dan meningkatkan ketepatan, skalabilitas dan fleksibel dalam
pengembangan IoT. Dan teknologi memang seperti itum makin kecil makin
murah dan lebih kuat.
C. KETERKAITAN DAN PENGARUH PLATFORM DIGITAL & IOT
TERHADAP PEREKONOMIAN
Faktor teknologi sebagai pendukung utama bisnis tengah berkembang
pesat di kawasan Asia. Startup-startup berbasis teknologi bermunculan,
pengusaha muda kian bertambah banyak, dan semakin tingginya penggunaan
teknologi dalam strategi marketing adalah sebagian tren di masa depan
1. Digital dan IoT memberi dampak besar pada marketing
Dampak teknologi akan semakin kuat dan luas di setiap aspek bisnis
serta di beberapa wilayah kompetensi kerja. Teknologi juga akan menjadi
media yang kuat dalam mendukung bisnis consumer to consumer melalui
pasar internet dan akan memberikan kemampuan personalisasi serta
kustomisasi kepada setiap individu dengan lebih baik.
Penggunaan kecerdasan buatan di TV layar lebar, PC, smartphone,
tablet dan perangkat lain akan meningkat sesuai dengan ketersediaan dan
keterjangkauan perangkat tersebut. Lebih jauh, di beberapa negara kehadiran
pesawat tak berawak, virtual reality, robot pribadi, dan lain-lain akan memiliki
kegunaan yang jauh lebih praktis.
Teknologi berbasis AI juga akan menjadi kunci untuk meningkatkan
kualitas produk dan layanan, namun hebatnya mampu mengurangi biaya di
6

waktu yang sama. Pemasaran yang semakin digital akan membuat para pelaku
di dunia ini semakin meningkatkan kompetensi mereka di dunia IT.
Karenanya wilayah Asia telah memulai langkahnya untuk
mengembangkan ekosistem Internet of Things (IoT), teknologi cloud, dan
memfasilitasi fixed mobile convergence (FMC) sehingga bisnis berbasis
teknologi akan terus mendisrupsi pasar dan eksistensi perusahaan berbasis
konvensional.
2. Pengaruh online dan sosial media pada generasi muda tidak terhentikan
Platform online dan media sosial akan terus menjadi lebih kuat dalam
mendukung bisnis dalam berbagai sektor dan skala. Walau begitu, kedua
platform ini tetap tidak akan menggantikan platform pemasaran konvensional
namun pada akhirnya akan saling melengkapi.
Kehadiran media sosial yang komprehensif menjadi strategis bagi
perusahaan untuk tetap berada di depan era persaingan tanpa batas pada saat
pembuatan keputusan generasi Y dan Z benar-benar dipengaruhi oleh media
sosial, yang sejalan dengan berkembangnya dunia konten marketing.
Terlepas dari semakin sosial berbagai platform, justru individualisme
akan menjadi penanda semakin kuatnya karakter personal tiap konsumen
karena kehadiran media sosial tersebut. Maka tidak heran konsep personal
branding akan meningkat dan selebgram akan semakin memberi pengaruh kuat
kepada komunitasnya masing-masing.
Platform eCommerce pun akan semakin populer di kalangan anak
muda, mendorong para pemasar untuk mendengarkan suara mereka dengan
serius dan hadir dalam bentuk distribusi secara digital. Startup atau UKM yang
telah hadir secara online akan mendapatkan keuntungan kompetitif dalam
bersaing merebut pasar.
3. Jumlah Entrepreneur Muda Meningkat
Semakin banyak orang muda, termasuk yang baru lulus kuliah, masuk
ke bisnis startup, membangun usaha pemula di berbagai bidang, difasilitasi
7

oleh meningkatnya jumlah coworking space, akses terhadap informasi (via


internet), dan kemudahan akses pasar via online.
Para startup ini, dalam hal apa yang ditawarkan dan bagaimana
menawarkannya, juga diharapkan dapat mempraktikan pendekatan lebih
kreatif dan inovatif. Pusat inkubasi dan kehadiran startup- startup potensial
akan menjadi kunci inovasi di beberapa negara, di mana Singapura adalah
salah satu contoh yang baik.
Anak muda berwawasan teknologi, dikombinasikan dengan jiwa
entrepreneurship dan kuat dalam berkolaborasi, akan menjadi yang terdepan
untuk menjadi pemimpin di masing-masing industrinya. Namun begitu rasio
atau jumlah startup yang gagal diperkirakan masih akan tinggi, walau hal itu
tidak menyurutkan anak muda untuk menjadi entrepreneur.
yang menarik di sini adalah banyak dari startup yang dibangun para
anak muda tersebut tidak melulu bertujuan bisnis dan mengejar nominal. Tapi
juga untuk memberi dampak sosial positif bagi lingkungannya. Transparansi
dan otentisitas adalah kunci sukses di bisnis ini
4. Jumlah Entrepreneur Muda Meningkat
Semakin banyak orang muda, termasuk yang baru lulus kuliah, masuk
ke bisnis startup, membangun usaha pemula di berbagai bidang, difasilitasi
oleh meningkatnya jumlah coworking space, akses terhadap informasi (via
internet), dan kemudahan akses pasar via online.
Para startup ini, dalam hal apa yang ditawarkan dan bagaimana
menawarkannya, juga diharapkan dapat mempraktikan pendekatan lebih
kreatif dan inovatif. Pusat inkubasi dan kehadiran startup- startup potensial
akan menjadi kunci inovasi di beberapa negara, di mana Singapura adalah
salah satu contoh yang baik.
Anak muda berwawasan teknologi, dikombinasikan dengan jiwa
entrepreneurship dan kuat dalam berkolaborasi, akan menjadi yang terdepan
untuk menjadi pemimpin di masing-masing industrinya. Namun begitu rasio
8

atau jumlah startup yang gagal diperkirakan masih akan tinggi, walau hal itu
tidak menyurutkan anak muda untuk menjadi entrepreneur.
Yang menarik di sini adalah banyak dari startup yang dibangun para
anak muda tersebut tidak melulu bertujuan bisnis dan mengejar nominal. Tapi
juga untuk memberi dampak sosial positif bagi lingkungannya. Transparansi
dan otentisitas adalah kunci sukses di bisnis ini.
Industri Indonesia termasuk dalam salah satu pendorong ekonomi
terbesar di Asia Tenggara, dengan sektor industri produksi yang telah
menyumbang sebesar $1,126 triliun Gross Domestic Product (GDP) di kuartal
empat tahun 2019. Selain itu, data dari OECD juga menunjukkan bahwa
Indonesia memiliki tingkat produksi industri terbesar di dunia. Namun
menurut statistik ekonomi global, kapasitas industri di Indonesia bekerja pada
kurang lebih 30-35% di bawah potensi seharusnya. Di sinilah kehadiran IoT di
industri Indonesia bisa membawa perubahan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tanpa kita sadari, bahwa Internet of Things sudah berada disekitar kita,
termasuk barang – barang yang kita gunakan sehari hari contohnya ponsel, alarm,
hingga mobil yang “Smart” dalam kehidupan sehari – hari. Internet of Things
membuat sesuatu permasalah yang kompleks menjadi simple dengan proses
pengotomatisasi dan juga monitoring secara Real Time yang membuat teknologi
IoT ini hanya membutuhkan koneksi internet dengan perangkat ponsel dengan
jaringan Wi-Fi. Secara tidak langsung konsep Internet of Things ini juga banyak
menjadi suatu bisnis di Indonesia, mulai dari pertanian, peternakan, kesehatan,
hingga infrastruktur menggunakan teknologi Internet of Things yang membuat
pekerjaan lebih cepat dan efisien.

9
DAFTAR PUSTAKA

-Implementasi Internet of Things (IoT) dalam Bisnis, diakses pada Tanggal 5 maret
2023 ttps://accounting.binus.ac.id/2020/07/07/implementasi-internet-of-
things-iot dalam-bisnis/
-Febry Wulandari, 2020, Internet of Things (IoT)
-Kemampuan dan Peran Penting IoT untuk Indusri Indonesia, diakses pada
Tanggal 5 maret 2023, https://telkomseliot.com/id/berita-i
nsight/kemampuan-dan-peran-penting-iot-untuk-industri-indonesia
-Budi Harsanto, 2020, INOVASI INTERNET OF THINGS PADA SEKTOR
PERTANIAN: PENDEKATAN ANALISIS SCIENTOMETRICS
-Digital dan IoT berdampak besar ke pemasaran, diakses pada Tanggal 5 Maret 2023
https://www.google.com/amp/s/www.indotelko.com/amp/read/15148552DAF
T

10

Anda mungkin juga menyukai