Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR IOT (INTERNET OF THINGS) DAN BIG DATA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Literasi Digital dan Kemanusiaan

Dosen Pengampu:

Nila Prasetya Aryani, S.Si., M.Si

Disusun oleh:

Iyazi Putri (3312421161)

Nisvia Rahmah Ayu Novianty (5101421037)

Abraham Galing Prayogo (5101421040)

Elsa Soraya Firdaus (5101421043)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Literasi Digital dan Kemanusiaan. Penulis berharap laporan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang dampak negatif dari perkembangan
teknologi.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah ini. Kepada dosen
pengampu kami dan teman-teman kami yang telah memberikan kontribusi bagi kami. Harapan
kami, informasi dan materi yang terdapat pada makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada makalah ini.

Semoga dengan makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh semua kalangan yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini karena makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karen aitu diperukan saran dan kritik yang berguna untuk
membangun makalah ini ke depannya.

Semarang, 3 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. I


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………. 2
1.4 Manfaat ………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 3
2.1 Pengertian IOT (Internet of Things) …………………………………………… 3
2.2 Perangkat pada IOT (Internet of Things) ……………………………………… 3
2.3 Pengertian Big Data …………………………………………………………… 5
2.4 Karakteristik Big Data …………………………………………………………. 7
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….. 9
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….. 9
3.2 Saran …………………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tercatat ada beberapa teknologi yang muncul di era revolusi industri 4.0 yang berguna bagi
penanganan COVID-19, yakni artificial intelligence (AI), big data, internet of things (IoT),
virtual reality (VR), holography, cloud computing, autonomous robot, 3D scanning, 3D
printing, dan biosensor (Javaid dkk., 2020). Dari banyaknya teknologi tersebut, yang sering
kali muncul ke permukaan dan menjadi perbincangan adalah AI, big data, dan IoT. Hal ini
karena penggunaan tiga teknologi tersebut memiliki cakupan yang luas, baik dari segi fungsi
maupun penggunanya. AI digunakan untuk banyak tujuan, di antaranya deteksi dini dan
memprediksi wabah, pembuatan robot, memproduksi CT scan yang berguna untuk mendeteksi
pneumonia dalam diri seseorang, dan berbagai kegunaan lainnya untuk mendukung sistem
jaminan kesehatan. Big data digunakan dalam hal melakukan tracking dengan data yang
bersifat real time, serta menganalisis dan memprediksi sejauh mana kasus itu berkembang dan
dampaknya. Sedangkan IoT yang terintegrasi dengan big data dapat menjadi sumber data
tracing dan tracking. IoT juga berguna untuk mendukung sistem pengawasan warga selama
menjalani karantina ataupun pasien saat berada di rumah sakit, serta dapat menjadi sistem
pengawasan pembatasan sosial dengan menggunakan drone ataupun Closed Circuit Television
(CCTV) (Javaid dkk., 2020).

Saat ini internet of things mengalami banyak perkembangan seiring dengan pemanfaatan yang
meluas terhadap kemajuan teknologi (Nurkholis et al., 2017). Menurut coordinator and support
action for global RFID-related activities and standadisation menyatakan internet of things (IoT)
sebagai sebuah infrastruktur koneksi jaringan global, yang mengkoneksikan benda fisik dan
virtual melalui eksploitasi data capture dan teknologi komunikasi. Infrastruktur IoT terdiri dari
jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangannya. Hal ini menawarkan
identifikasi obyek, identifikasi sensor dan kemampuan koneksi yang menjadi dasar untuk
pengembangan layanan dan aplikasi koperatif yang berdiri secara independen, juga ditandai
dengan tingkat otonomidata capture yang tinggi, event transfer, konektivitas pada jaringan dan
juga interoperabilitas (Setiadi & Abdul Muhaemin, 2018). Internet saat ini sangat mendorong
pendapat-pendapat paradigma dalam segi pemanfaatan komputasi, salah satu faktor
kemunculan perangkat yang dapat menguhubungkan perangkat satu dengan yang lain atau juga
dapat dikenal dengan istilah Internet of Things (IoT) (Prihatmoko, 2016; Syauqy et al., 2020).
Penggunaan benda yang terkoneksi ke internet akan menghimpun data yang kemudian
terkumpul menjadi „big data‟ untuk kemudian diolah, dianalisa baik oleh instansi pemerintah,
perusahaan terkait, maupun instansi lain kemudian di manfaatkan bagi kepentingan masing-
masing (Setiadi & Abdul Muhaemin, 2018).

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian IOT (Internet of Things).

2. Perangkat pada IOT (Internet of Things).

3. Pengertian Big Data.

4. Karakteristik Big Data.

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian IOT (Internet of Things).

2. Untuk mengetahui perangkat pada IOT (Internet of Things).

3. Untuk mengetahui pengertian Big Data.

4. Untuk mengetahui karakteristik Big Data.

1.4 Manfaat

Penulisan makalah ini bermanfaat untuk para pembaca agar dapat mengetahui bahwa zaman
yang yang sudah canggih sekarang ini, perkembangan teknologi meningkat sangat pesat.
Perkembangan teknologi ini, sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satunya yaitu
Internet of Things dan Big Data.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IOT (Internet of Things)

Internet of things merupakan jaringan objek atau "hal" yang disematkan seperti sensor,
perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang tujuan untuk mentransfer, menyimpan, dan
bertukar data atau informasi. Perangkat tersebut mencakup berbagai macam peralatan, mulai
dari peralatan rumah tangga hingga peralatan industri yang rumit. IoT memiliki satu tujuan-
membuat hidup manusia lebih mudah.

Peralatan IoT bekerja melalui integrasi perangkat lunak dan perangkat keras dalam
menyelesaikan tugas tertentu. Perangkat keras datang dalam berbagai bentuk, prosesor dalam
pengontrolan, sensor yang mengumpulkan informasi dari dunia fisik, perangkat konektivitas
sebagai media perantara komunikasi antar perangkat. Sedangkan perangkat lunak berperan
sebagai pemberi instruksi kepada perangkat keras untuk menjalankan suatu fungsi yang telah
terprogram. Beberapa tugas perangkat lunak pada IoT seperti sebagai pengelolah dan penyajian
data, penghubung antar perangkat pada sebuah sistem dan lain sebagianya. Beragamnya
perangkat yang tersedia di pasaran dengan berbagai macam spesifikasi dan keunggulan dari
masing-masing, memungkinkan para pengembang sistem dapat memilih dan menggunakan
sebuah perangkat sesuai kebutuhan sistem. Tentunya dengan banyak pertimbangan, seperti
kemampuan dari perangkat, harga, kemudahan dalam penggunaan serta dukungan terhadap
perangkat lunak dari perangkat tersebut.

2.2 Perangkat pada IOT (Internet of Things)

a) Perangkat Keras loT

Perangkat Keras IoT mencakup berbagai perangkat yang saling terhubung untuk mencapai
sebuah tujuan. Perangkat IoT mengelola tugas dan fungsi utama seperti komunikasi antar
sistem, monitoring, deteksi masalah dan penyelesaiannya. Pada perangkat keras IoT terdiri dari
sekumpulan perangkat dengan masing-masing fungsi yang berbeda untuk saling mendukung
dalam menyelesaikan sebuah masalah. Semisal sensor untuk mengumpulkan data dari dunia
fisik, mikroprosesor pengontrol perangkat yang saling terhubung pada sebuah board dan
memproses data, serta sistem komunikasi yang mengirim informasi ke User.
Secara umum arsitektur perangkat keras pada IoT terdiri atas sensor dan aktuator,
mikrokontroler, perangkat komunikasi dan perangkat end user. 1. Sensor dan aktuator:
berhubungan dengan kemampuan untuk merasakan dan berinteraksi dengan dunia fisik 2.
Mikrokontroler: berhubungan dengan perangkat yang menjalankan dan mengontrol perangkat-
perangkat lain 3. Perangkat komunikasi: berhubungan dengan kemampuan perangkat dalam
berkomunikasi. Baik dalam bentuk komunikasi kabel maupun komunikasi wireless atau
transceiver radio 4. Perangkat end user: berhubungan dengan perangkat yang digunakan oleh
end user dalam berinteraksi. Interaksi dapat berupa kendali dan pemantauan jarak jauh seperti
smartphone, tablet dan computer (Cirani et al., 2019).

b) Perangkat Lunak loT

Perangkat lunak dan bahasa pemrograman pada IoT menggunakan bahasa pemrograman yang
sangat umum digunakan dan sudah diketahui oleh banyak programmer. Perangkat-perangkat
IoT memiliki kapasitas penyimpanan dan pemrosesan yang terbatas berdapak pada penggunaan
bahasa pemrogramanan yang sederhana. Beberapa bahasa pemrograman yang digunakan
seperti C/C++, Java dan Phyton. Bahasa perograman Secara umum perangkat lunak pada IoT
dapat dikategorikan menjadi 3 bagian berdasarkan jenis perangkat, yaitu: 1 Perangkat lunak
pada IoT device, IoT Gateway dan IoT Cloud. Perangkat lunak pada IoT device berkaitan
langsung dengan mikrokontroler dan proses akuisisi data 2. Perangkat lunak pada IoT Gateway
berkaitan dengan perangkat perantara yang menghubungkan antara IoT device dan IoT Cloud
untuk berkomunikasi dan saling mengirim data 3. Perangkat IoT Cloud berkaitan dengan
perangkat cloud computing yang menyimpan dan menampilkan data.

Selain pembagian berdasarkan jenis perangkat, penggunaan perangkat lunak juga dapat
dikategorikan berdasarkan pemrosesan data, yaitu: 1. Data Collection, Perangkat lunak ini
mengelola penginderaan, pengukuran, penyaringan data ringan, keamanan data ringan, dan
agregasi data. Ini menggunakan protokol tertentu untuk membantu sensor terhubung dengan
jaringan mesin-ke-mesin secara real-time. Kemudian mengumpulkan data dari beberapa
perangkat dan mendistribusikannya sesuai dengan pengaturan. Ini juga bekerja secara terbalik
dengan mendistribusikan data melalui perangkat. Sistem akhirnya mengirimkan semua data
yang dikumpulkan ke server pusat. 2. Device Integration, Perangkat lunak yang mendukung
integrasi mengikat (hubungan ketergantungan) semua perangkat sistem untuk membuat tubuh
sistem IoT. Ini memastikan kerja sama yang diperlukan dan jaringan yang stabil antar
perangkat. Aplikasi ini adalah teknologi perangkat lunak yang menentukan jaringan IoT karena
tanpa mereka, ini bukan sistem IoT. Mereka mengelola berbagai aplikasi, protokol, dan batasan
setiap perangkat untuk memungkinkan komunikasi. 3. Real-Time Analytics, Aplikasi ini
mengambil data atau input dari berbagai perangkat dan mengubahnya menjadi bentuk lain yang
mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh manusia. Perangkat lunak ini menganalisis
informasi berdasarkan berbagai pengaturan dan desain untuk melakukan tugas terkait
otomatisasi atau menyediakan data yang dibutuhkan oleh oleh end user. 4. Application and
Process Extension, Perangkat lunak ini berkaitan dengan perluasan jangkauan sistem dan
perangkat lunak yang ada untuk memungkinkan sistem yang lebih luas dan lebih efektif.
Mereka mengintegrasikan perangkat yang telah ditentukan sebelumnya untuk tujuan tertentu
seperti mengizinkan perangkat seluler tertentu atau akses instrumen teknik. Ini mendukung
peningkatan produktivitas dan pengumpulan data yang lebih akurat.

2.3 Pengertian Big Data

Big Data adalah istilah umum untuk segala kumpulan himpunan data dalam jumlah yang sangat
besar dan kompleks sehingga menjadikannya sulit untuk ditangani atau diproses jika hanya
menggunakan manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional. Big data
merupakan istilah untuk data elekEonik, yang tidak hanya sangat besar, tapi juga sangat cepat
berubah, dan sangat banyak jenisnya.

Big Data menjadi sangat populer di dunia teknologi setelah milyaran manusia menggunakan
internet untuk berbagai kebutuhan. Sangat banyak data tersimpan di komputer-komputer dan
di internet berupa teks, gambar, suara, video, animasi, blog, buku, cuaca, posisi tempat di bumi,
suhu, penerbangan, belanja di supermarket, dan lain-lain. Perusahaan “Super Big” pengguna
Big Data, antara lain Facebook, Google, Twitter, dan Yahoo. Big Data menjamin pemrosesan
solusi data dengan varian baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat nyata bagi
bisnis.

Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi teknologi
kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis. Hal terpenting dari Big Data bukanlah sekedar
kemampuan teknis untuk mengolah data melainkan manfaat yang dapat disadari oleh
perusahaan dengan menggunakan Big Data Analytics.

Terminologi Big Data diyakìni berasal dari perusahaan pencarian web yang mengolah data
dengan agregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak terstruktur. Big Data melibatkan
proses pembuatan data, penyimpanan, penggalian informasi, dan analìsis yang menonjol dalam
hal volume, velocity, dan variety.
Volume (Ukuran)

Pada tahun 2000 lalu, PC biasa pada umumnya memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 10
gigabytes. Saat int, Facebook menyedot sekitar 500 terabytes data baru setiap harinya; sebuah
pesawat Boeing 737 menghasilkan sekitar 240 terabytes data penerbangan dalam satu
penerbangan melintasi Amerika; rnakin menjamumya penggunaan ponsel pintar (smartphone),
bertambahnya sensor-sensor yang disertakan pada perangkat harian, okan terus mengalirkan
jutaan data-data baru, yang terus terupdate, yang mencakup data- data yang berhubungan
dengan lingkungan, lokasi, cuaca, video bahkan data tentang suasana hati si pengguna ponsel
pintar.

Velocity (Kecepatan)

Cli‹kstreams maupun ad impressions mencatat perilaku pengguna Internet dalam jutaan event
per detik; algoritma jual-beli saham dalam frekuensi tinggi dapat mencerminkan perubahan
pasar dalam hitungan microseconds; proses- proses yang mehbatkan hubungan antara suatu
mesin dengan mesin lainnya telah melibatkan pertukaran data antar jutaan perangkat; peralatan
sensor dan perangkat-perangkat pada infrastruktur menghasilkan log data secara real time;
sistem game online dapat melayani jutaan pengguna secara bersamaan, yang masing-masing
memberikan sejumlah input per detíknya.

Salah satu dampak penting dari perkembangan teknologi dan informasi adalah tersedianya data
dan informasi pada teknologi internet (virtual data). Kemudian, data dan informasi yang
tersedia di database teknologi internet disebut Big Data (BD). BD adalah paradigma baru
teknologi menghasilkan volume, variasi, dan kecepatan data yang tinggi. BD memberìkan nìlai
positif bagi perkembangan ilmu dan dunia bisnis (Sivarajah, Kamal, lrani, & Weerakkody,
2017).

Karena itu, ilmuwan dapat menggunakan database yang tersedia uniuk kepentingan
pengembangan ilmu, sedangkan pelaku usaha dapat menggunakan database untuk kepentingan
bisnis. Kendati demikian, tidak semua orang dapat memanfaatkan database yang ada unmk
kepentingannya. Orang yang dapat memanfaatkan BD adalah orang yang memahami prosedur
akses BD dan juga memahami penggunaannya atau orang yang bisa membuat dan
menggunakan tools Big Data Analysis (BDA).

BDA adalah seperangkat aplikasi teknologi yang digunakan dalam menganalisis Big Data.
Memperhatikan pentingnya memahami BD dan BDA, Sivarajah, Kamal, lrani, & Weerakkody
(2017) secara khusus menulis sebuah paper tentang BD dan BDA. Dalam papemya ini, Sivaraja
et.a1. (2017) mendiskusikan secara holistik tentang tantangan organisasi swasta/bisnis di era
BD, serta mendiskusikan BDA yang digunakan oleh para ilmuwan untuk merespons BD.
Kemudian, scholars lainnya juga menulis conceptual framework Big Data, di mana mereka
menekankah bahwa perkembangan paradigma BD sangat cepat dan dinamis (Lee, 2017a; Lu,
2017).

Big Data menghadirkan sebuah paradigma ilmu yang merespon dan menjelaskan pendekatan
penelitian dalam semua bidang ilmu. Jauh sebelum para sarjana mendiskusikan tentang Big
Data, Thomas Kuhn sudah sejak lama mengklasifikasikan perkembangan ilmu. Kuhn
mengkategorikan perkembangan ilmu kedalam empat bagian experimental science, theoretical
.sciem e, computatianal .sciem e, dan expluniitory .scien‹e (Philip Chen & Zhang, 2014).
Klasifikasi ilmu oleh Kuhn tersebut menggambarkan perkembangan ilmu dari yang sifatnya
empiris, generalis, simulasi, dan eksplorasi data statistical (Big Data).

2.4 Karakteristik Big Data

Big data memiliki ciri-ciri berukuran sangat besar, variatif, memiliki laju pertumbuhan yang
cepat, dan sebagian besar tidak terstruktur. Ciri-ciri int biasa dikenal dengan 3 V's Big Data.
Istilah 3 V's Big Data pertama diperkenalkan oleh perusahaan riset dan konsultan IT bernama
Gartner.

Menurut McKinsey Glohul Institute (MGI), big data adalah data yang sulit untuk dikoleksi,
disimpan, dikelola maupun dianalisis dengan menggunakan sistem database biasa karena
volumenya yang terus bertambah. Karakteristik 3V yang dimaksud adalah volume, velocity,
dan varîety. Maksud dari karakteristik volume ini adalah jumlah big data yang terus bertambah
dan terus diproduksi setiap hart yang tersîmpan dalam format dijital di internet. Karakteristik
3V yang kedua adalah velocity.

Istilah velocity ini merujuk pada kecepatan pertumbuhan atau pertambahan big data yang tidak
bisa dikontrol sehingga kita sulit mengolah data tersebut dengan teknologi konvensional. 3V
yang terakhir adalah variety. Maksud dari variety adalah macam-macam data yang tersedia di
dalam big data. Beberapa jenis data yang ada dalam big data adalah data text, audio, video,
gambar, dan ]ain sebagainya.

Cara kerja dan pengolahan big data sedikit berbeda dari data yang sudah tersimpan di database.
Proses pertama yang dilakukan dalam big data adalah mengintegrasi data. Jika data dari
database diproses menggunakan ETL (Extract, Transform, and Load), lain halnya dengan big
data yang memiliki proses pengolahan yang lebih rumit. Karena big data terdiri dari berbagai
jenis data dengan berbagai format, maka perlu adanya proses perubahan format agar seragam
dan dapat diolah lebih lanjut. Proses kedua yang dilakukan dengan big data adalah me-manage
data.

Agar big data dapat diatur, maka perlu adanya proses penyimpanan yang tepat. Salah satu
sistem penyimpanan big data yang murah adalah cloud. Proses ketiga dalam pengolahan big
data adalah menganalisis data. Tidak sama seperti data biasa yang bisa diolah menggunakan
metode statistik tertentu, big data harus diolah dengan membuat pemodelan menggunakan
machine leaming dan artificial intelligence. Setelah data berhasil diolah dan dianalisis, maka
kita akan mendapatkan input dan insight baru yang berguna bagi proses pengambilan
keputusan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1) Internet of things merupakan jaringan objek atau "hal" yang disematkan seperti sensor,
perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang tujuan untuk mentransfer, menyimpan, dan
bertukar data atau informasi. Perangkat tersebut mencakup berbagai macam peralatan, mulai
dari peralatan rumah tangga hingga peralatan industri yang rumit. IoT memiliki satu tujuan-
membuat hidup manusia lebih mudah.

2) Perangkat Keras IoT mencakup berbagai perangkat yang saling terhubung untuk mencapai
sebuah tujuan. Perangkat IoT mengelola tugas dan fungsi utama seperti komunikasi antar
sistem, monitoring, deteksi masalah dan penyelesaiannya. Pada perangkat keras IoT terdiri dari
sekumpulan perangkat dengan masing-masing fungsi yang berbeda untuk saling mendukung
dalam menyelesaikan sebuah masalah.

3) Perangkat lunak dan bahasa pemrograman pada IoT menggunakan bahasa pemrograman
yang sangat umum digunakan dan sudah diketahui oleh banyak programmer. Perangkat-
perangkat IoT memiliki kapasitas penyimpanan dan pemrosesan yang terbatas berdapak pada
penggunaan bahasa pemrogramanan yang sederhana.

4) Big Data adalah istilah umum untuk segala kumpulan himpunan data dalam jumlah yang
sangat besar dan kompleks sehingga menjadikannya sulit untuk ditangani atau diproses jika
hanya menggunakan manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional. Big
data merupakan istilah untuk data elekEonik, yang tidak hanya sangat besar, tapi juga sangat
cepat berubah, dan sangat banyak jenisnya.

5) Big data memiliki ciri-ciri berukuran sangat besar, variatif, memiliki laju pertumbuhan yang
cepat, dan sebagian besar tidak terstruktur. Ciri-ciri int biasa dikenal dengan 3 V's Big Data.
Istilah 3 V's Big Data pertama diperkenalkan oleh perusahaan riset dan konsultan IT bernama
Gartner yaitu volume, velocity, variety.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil dari pemaparan di atas semoga memberikan manfaat yang sangat besar bagi
dunia pengetahuan khususnya di bidang IT yaitu Internet of Things dan Big Data.
DAFTAR PUSTAKA

Samsugi, S., Damayanti, D., Nurkholis, A., Permatasari, B., Nugroho, A. C., & Prasetyo, A.
B. (2021). Internet of Things Untuk Peningkatan Pengetahuan Teknologi Bagi Siswa. Journal
of Social Sciences and Technology for Community Service (JSSTCS), 2(2), 173-177.

Mubaroq, S., & Insyiroh, I. M. (2020). Teknologi Kecerdasan Buatan, Big Data Analysis,
Dan Internet of Things: Potensi Dan Perannya Dalam Penanganan Covid-19 Di
Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, 2902, 109.

Simarmata, J., Muttaqin, M., Karim, A., Rismayani, R., Angriawan, R., Nurzaenab, N., ... &
Jamaludin, J. (2022). Dasar-Dasar Teknologi Internet of Things (IoT). Yayasan Kita Menulis.

Muttaqin, M., Samosir, K., Raja, H. D. L., Prasetio, A., Harizahayu, H., Darwas, R., ... &
Simarmata, J. (2022). BIG DATA: Informasi Dalam Dunia Digital. Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai