Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II

PERCOBAAN PENCACAH BINER (COUNTER DOWN)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Elektronika II

Yang dibimbing oleh Dr. Sutrisno M.Si

Disusun oleh:
Anadya Dewi Shinta Aulia
220322608612
Offering GB2/NO

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

NOVEMBER 2023
PERCOBAAN PENCACAH BINER (COUNTER DOWN)

A. TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja pencacah biner (counter down)

B. DASAR TEORI

Counter merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi sebagai


pengurut. Suatu counter harus memiliki 2 parameter yang penting yaitu, pewaktu
dan karakter memori. Rangkaian counter tersusun atas rangkaian logika flip-
flop. Proses perhitungan pada counter dilakukan secara sekuensial, bisa
dilakukan secara Down Counting ataupun Up Counting. Selain sebagai
penghitung, counter juga dapat difungsikan sebagai penyimpan data dan
membagi frekuensi (Putra, 2020).

Bilangan counter down atau pencacah turunan merupakan rangkaian digital


yang fungsinya kebalikan dari counter up. Counter down atau bisa disebut
synchronous down counter berfungsi untuk menghitung mulai dari nilai tertinggi
sampai pada nilai terendah yang telah ditentukan

Gambar 1. Tabel Kebenaran


(Aswin, 2022).
Pencacah Sinkron dapat pula disebut sebagai Ring Counter maupun
Twisted Ring Counter atau Parallel Counter (Pencacah Jajar). Pencacah
Sinkron ataupun Pencacah Tak Sinkron dibedakan menjadi Pencacah Maju dan
Pencacah Mundur yang dapat dirangkaikan dari flip-flop JK (IC 7476 Counter
dibagi menjadi tiga berdasarkan arah menghitungnya, yaitu:
1) Up Counter
2) Down Counter
3) Up-Down Counter
Sedangkan Counter juga dibagi menjadi dua, dilihat berdasarkan cara kerja
masukan pulsa ke dalam setiap rangkaian flip-flop yang ada, yaitu:
1) Asynchronous Counter
2) Synchronous Counter (Setiawan, 2018).
Teknik counter juga dipakai untuk mengontrol pengulangan suatu proses.
Pengontrolan ini dilakukan dengan cara memeriksa isi variabel yang digunakan
sebagai counter (pencacah), sehingga jumlah pengulangannya dapat diketahui.
Counter disusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa
menggunakan peta karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai
rancangan. Counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop, tergantung oleh
karakteristik masing-masing flip-flop. Karakteristik counter antara lain adalah
jumlah hitungannya maksimum, menghitung ke-atas atau ke-bawah, operasi bisa
berupa asinkron atau pun sinkron, serta bergerak bebas atau berhenti sendiri
(Adirori, 2020).
Counter tersusun atas deretan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa
dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung
sesuai rancangan. Dalam perancangan counter dapat tersusun atas semua jenis
flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut. Dapat
dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up
Counter), pencacah turun (Down Counter) dan pencacah naik turun (Up-Down
Counter). Pencacah naik melakukan cacahannya dari kecil ke arah besar,
kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah turun,
pencacahan dari besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali
ke cacahan awal. Secara umum counter terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus
Counter dan Asyncronous counter. Perbedaan kedua jenis counter tersebut
adalah pada pemicuannya. Pada Syncronous counter pemicuannya adalah flip-
flop yang dilakukan serentak (dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip-
flopnya paralel. Sedangkan pada Asyncronous counter, minimal ada salah satu
flip-flop yang clocknya dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock
lain, dan susunan flipflopnya seri (Andika, 2019).
C. ALAT DAN BAHAN

No Nama Alat Gambar Alat


1. IC 7400, 7410, 7474,
7476

2. Kabel

3. Project Board

4. Resistor
5. Lampu LED

6. Power Supply

D. SKEMA

Gambar 2. Flip-flop T dapat dibentuk dari flip-flop JK (IC 7476)

Gambar 3. Rangkaian percobaan menggunakan IC 7476 atau 7473


E. PROSEDUR PERCOBAAN
Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan percobaan pencacah
biner (counter down).
1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian counter down
(menggunakan IC 7476). Membaca terlebih dahulu bagian pendahuluan
Modul Elektronika II sebagai acuan.

2. Mengset clock ke nilai 0 (Low)


3. Kemudian mengset Q0, Q1, Q2, dan Q3 ke nilai 0 (menggunakan PRE).
Lalu menulisnya pada tabel 2.
4. Mengset clock ke nilai 1.
5. Menulis nilai Q0, Q1, Q2, dan Q3 pada tabel 2.
6. Mengset clock ke nilai 0.
7. Menulis nilai Q0, Q1, Q2, dan Q3 di tabel 2.
8. Melakukan langkah 4,5,6,7 sebanyak 20 kali.

F. DATA PERCOBAAN
Tabel 1. Data percobaan
Clock Q3 Q2 Q1 Q0
0 1 1 1 1
0 1 1 1 0
0 1 1 0 1
0 1 1 0 0
0 1 0 1 1
0 1 0 1 0
0 1 0 0 1
0 1 0 0 0
0 0 1 1 1
0 0 1 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 0 0
0 0 0 1 1
0 0 0 1 0
0 0 0 0 1
0 0 0 0 0

G. ANALISIS DATA

Dari data di atas dapat diketahui nilainya dari hasil data percobaan telah sesuai
dengan Teori Counter Down karena diawali dengan nilai 1111 dan diakhiri
dengan 0000.

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan Pencacah Biner (Counter Down), praktikan melakukan
percobaan yang membahas tentang memahami prinsip kerja Counter Down.
Percobaan kali ini menggunakan Hardware. Hardware yang digunakan adalah
project board dan komponen-komponen yang akan dirangkai di atas project
board yaitu dua buah IC 7476, LED, kabel penghubung, dan power supply.
Berdasarkan hasil analisis data, saat clock bernilai 0 maka semua akan mereset
ulang dari nilai output sebelumnya. Namun, ketika clock beralih dan diberi nilai
1 maka outputnya akan bertahan (sama dengan keadaan sebelumnya). Antara
Q0, Q1, Q2, dan Q3 memiliki output yang berbeda-beda, namun perbedaan
tersebut berpola. Q0 memiliki perubahan output setiap 2 kali pergantian nilai
clock. Q1 memiliki perubahan setiap 4 kali pergantian nilai clock (kecuali saat
clock diberi masukan 0 dan 1 di awal percobaan), Q2 memiliki perubahan output
setiap 8 kali pergantian nilai clock. Dan Q3 memiliki perubahan setiap 16 kali
pergantian nilai clock. Angka pergantian tersebut merupakan angka biner sesuai
dengan output yang diharapkan pada praktikum ini. Angka biner yang
menunjukkan hasil paling akhir di mana angka-angka tersebut merupakan urutan
angka biner. Counter down menunjukkan urutan angka-angka tersebut adalah
keterbalikan dari counter up. Pada praktikum counter down yang digunakan
sebagai penetralisir adalah PREset dan yang menghubungkan gerbang flip-flop
JK satu dengan yang lainnya adalah Q’ dan clock.
Pada saat percobaan counter down dilaksanakan terjadi beberapa kendala,
diantaranya ternjadi kelalaian dalam pemasangan kabel untuk gound dan vcc,
terjadinya kesalahan mengaplikasikan kabel ke IC, karena perbedaan datasheet
IC mempengaruhi suatu percobaan, adanya beberapa kabel yang rusak juga
mempengaruhi saat pengambilan data.

I. KESIMPULAN
Sistem kerja dari Counter down sendiri adalah sistem yang mencacah atau
menghitung suatu bilangan desimal. Di mana segala sesuatunya diperintahkan
oleh masukan yang diberikan. Keluaran yang diberikan dari rangkaian terpadu
Counter down merupakan angka desimal yang telah dikonversi dari bilangan
biner. Prinsip kerja dari counter down yaitu menghitung bilangan biner dengan
urutan mulai dari atas ke bawah (dari besar ke kecil). Dimana bilangan biner ini
merupakan perintah keluaran yang diberikan oleh suatu IC flip-flop yang
digunakan dalam suatu rangkaian. Jika counter sudah mendapatkan input pulsa
clock dari clock generator, dan telah terhubung dengan power supply 5V dc,
maka output IC counter akan menghitung naik terus sampai batas tertinggi sesuai
dengan fungsi dari IC counter yang digunakan masingmasing. Tentu saja untuk
dapat menghitung naik atau turun sampai batas tertentu atau sampai batas yang
sesuai fungsi dari masing-masing jenis counter, ada persyaratan dan tabel fungsi
reset dan aturan tabel fungsi kebenaran yang harus dilakukan, karena setiap
industri pembuat IC counter tersebut selalu menyertakan buku manual berupa
data sheet berupa tabel kebenaran, tabel fungsi reset, dan tabel diagram pulsa,
serta spesifikasi data sebagai petunjuk teknis untuk kelengkapan perancangan
rangkaian aplikasi dari setiap IC tersebut.
J. DAFTAR PUSTAKA
Adirori, N., Erwansyah, K., & Alhafiz, A. (2020). Perancangan Alat Informasi
Dan Pembatas Jumlah Pengunjung Pada Swalayan Dalam Masa Pandemi
Menggunakan Teknik Counter Berbasis Arduino. Jurnal Cyber Tech, 3(1),
32-43.
Aswin, M., Setiawan, D., & Syahputra, G. (2022). Perancangan Jam Digital
Dan Sistem Bel Otomatis Pada Sekolah Dengan Teknik Counter Berbasis
Mikrokontroler. Jurnal Cyber Tech, 2(10).
Eka Putra. 2020. Laporan Sistem Digital. Teknik Elektro: Universitas Islam
Indonesia.
Harahap, Andika Pratama.2019. Literatur Review Rangkaian Pencacah Digital.
Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Setiawan, Wawan. 2018. Pengantar Sistem Digital. Bandung: Media Asri
Pratamal.
K. LAMPIRAN
• Tugas
1. Cari pola pada tabel, mengapa bisa demikian?
Jawab:
Polanya adalah saat sinyal clock aktif, maka counter akan berkurang
satu unit secara berurutan, misal jika counter awalnya adalah 1111
(bilangan biner dari angka 15), saat clock dinaikkan maka nilai tersebut
menjadi 1110 (bilangan biner dari angka 14), pola ini akan terus
berkurang hingga mencapai nilai 0000, kemudian kembali ke awal.
2. Apa fungsi PRE pada flip-fllop JK?
Jawab:
Fungsi PRE adalah memberikan nilai awal tertentu pada output Q, saat
PRE diaktifkan, biasanya dengan sinyal 1 maka output dari flip-flop
akan diatur ke angka 1.
3. Apa yang terjadi pada tabel jika tidak menggunakan nilai Q, melainkan
nilai Q’?
Jawab:
Karena keluaran Q’ merupakan kebalikan dari Q’ maka pola yang
dihasilkan pun juga akan terbalik, counter akan bertambah satu unit
secara berurutan, misal jika counter awalnya adalah 0000 (bilangan
biner dari angka 0), saat clock dinaikkan maka nilai tersebut menjadi
0001 (bilangan biner dari angka 1), pola ini akan terus bertambah
hingga mencapai nilai 1111, kemudian kembali ke awal.
• Laporan sementara
• Cek plagiasi

Anda mungkin juga menyukai