Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

UNIT 5

COUNTER
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO

Amelia Nur Safitri


3332200010

TD - 28

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB 1
METODOLOGI PERCOBAAN

1.1 Prosedur Percobaan


1.1.1 Pencacah Naik
1. Buat rangkaian sesuai gambar berikut :

Gambar1.1 Pencacah Naik Menggunakan JK-FF dan D-FF[1]


2. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan, clock C1,
reset R dan Set S sesui dengan tabel kebenaran.
3. Tentukan hubungan antar jumlah clock C1 dengan Kombinasi Q3
Q2 Q1 Q0.

1.1.2 Pencacah Biner Tak Sinkron (Asynchronous Binary Counter)


1. Buatlah rangkaian pencacah biner yak sinkron sesuai gambar
berikut :

Gambar 1.2 Pencacah Biner Tak Sinkron[2]


Keterangan :
A1 , A2 : terminal reset, aktif hanya jika keduanya 1

2
3

C1 : clock untuk pembagi 2 (DIV2)


C2 : clock untuk pembagi 5 (DIV5)
2. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan A1, A2, C1,
C2 Sesuai dengan tabel kebenaran.

1.1.3 Pencacah Biner Mod 16 ( Pencacah Heksadesimal)\


1. Dengan menghubungkan keluaran Q0 dengan clock C2, maka
pencacah biner tak sinkron dapat dibuat menjadi pencacah
heksadesimal.
2. Buat rangkaian seperti gambar berikut :

Gambar 1.3 Pencacah Biner Mod 16[3]


3. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan sesuai
dengan tabel kebenaran.
4. Buat kesimpulan dari hasil pengujian pada tabel.

1.1.4 Pencacah Biner Mod 10


1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut :

Gambar 1.4 Pencacah Biner Mod 10[4]


2. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan sesuai pada
tabel kebenaran.
4

3. Buatlah kesimpulan dari pengujian tabel tersebut.

1.1.5 Pencacah BCD Tak sinkron (Asynchronous BCD Counter)


1. Buatlah rangkaian pencacah BCD tak sinkron sesuai gambar
berikut :

Gambar 1.5 Pencacah BCD Tak Sinkron[5]


2. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan sesuai
dengan tabel kebenaran.
3. Buatlah kesimpulan dari hasil pengujian tersebut.
4. Tambahkan panel BCD to 7 segment pada rangkaian.
5. Bandingkan hasilnya.
BAB II

TUGAS

2.1 Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan apa yang dimaksud counter?
Jawab :
Rangkaian elektronika digital yang menggunakan urutan logika
digital dan dipicu oleh pulsa atau clock.

2. Jelaskan perbedaan dari counter up dan down!


Jawab :
Pada counter up menghitung mulai dari nilai terendah sampai pada
nilai tertinggi, lalu jika pada counter down akan menghitung mulai dari
tertinggi sampai pada nilai terendah.

3. Jelaskan perbedaan dari asikron counter dan sinkron counter!


Jawab :
- Asinkron counter, pemicu flip – flop dilakukan serentak disusun
secara paralel.
- Sinkron counter, minimal ada 1 flip – flop yang clocknya dipicu oleh
keluaran flip – flop sebelumnya, disusun secara seri.

4. Hitung hasil dari :


a. 10 Mod 16 = 10
b. 8 Mod 9 = 8
c. 18 Mod 16 = 2

2.2 Tugas Unit


1. Berikan contoh aplikasi pencacah naik dan turun!

5
6

Jawab :
- Jam digital
- Tasbih digital
- Spedometer
2. Rancanglah pencacah Modul-6 ( mempunyai digit 0, 1, 2, 3, 4, 5), yaitu
pencacah mencach angka 5, akan mereset nilai outputnya secara
otomatis.
Jawab :

Gambar 2.1 Rangkaian Pencacah[6]


Up Counter Asynchronous Mod-6 akan menghitung:
0,1,2,3,4,5,0,1,2, ... nilai yang belum pernah dikirim adalah 6. Jika
hitungan berada di angka 6, maka penghitung akan disetel ulang ke 0.
Untuk melakukan ini, Anda perlu menggunakan input asinkron
(clip_image018 dan clip_image020) dari setiap flip-flop untuk menyetel
ulang ke nilai "0". Nilai "0" yang akan dimasukkan pada PC diperoleh
dengan input NAND A dan B (untuk desimal 6, ABC = 110). Jika kedua
input A dan B adalah 1, setel ulang seluruh flip-flop[6].
BAB III

ANALISIS

3.1 Dasar Teori

Counter merupakan salah satu rangkaian elektronika digital yang


menggunakan urutan logika digital dan dipicu oleh pulsa atau clock (rangkaian
sekuensial). Counter biasanya mencacah atau menghitung dalam biner dan dapat
dibuat untuk menghentikan atau berulang ke hitungan awal setiap saat. Pada
counter berulang, jumlah kondisi biner yang berbeda menunjukkan modulus
(MOD) counter. Contoh, counter yang mencacah dari 0-1-2-3-4-5-6-7 secara
berulang disebut juga modulus 8 atau MOD-8.

Pencacah dibagi menjadi 2 yaitu pencacah ( up counter) dan pencacah turun


(down counter). Rangkaian dasar counter adalah beberapa flip – flop yang
jumlahnya bergantung pada modulus yang di perlukan. Secara umum, counter
terbagi menjadi 2 yaitu asynchronous counter dan synchronous counter.

3.2 Analisis
3.2.1 Pencacah Naik

Pada praktikum kali ini kita mendapatkan data yang telah ada
dibawah ini :

Tabel 3.1 Pencacah Naik

Keluaran
Masukan
Dalam Biner
Dalam Desimal
C1 R S Q3 Q 2 Q1 Q0
x 0 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 0 2
1 1 0 0 1 1 3
1 1 0 1 0 0 4
1 1 0 1 0 1 5
1 1 0 1 1 0 6

7
1 1 0 1 1 1 7
1 1 1 0 0 0 8
1 1 1 0 0 1 9
1 1 1 0 1 0 A
1 1 1 0 1 1 B
1 1 1 1 0 0 C
1 1 1 1 0 1 D
1 1 1 1 1 0 F
1 1 1 1 1 1 0

Rangkaian digital yang mencacah pulsa listrik dari nilai terendah


ke nilai tertinggi dengan clock. Berdasarkan tabel diatas output Q dari Flip
– Flop 1 menjadi clock dari flip – flop 2, sedangkan output Q dari flip –
flop 2 menjadi clock dari flip – flop 3 dan seterusnya. Perubahan pada
negatif edge di maisng – masing clock flip – flop yang ada disebelumnya
menyebabkan flip – flop sesudahnya berganti kondisi yaitu kondisi toggle,
sehingga input – input J dan K di masing – masing flip – flop diberikan
logika 1 sesuai dengan sifat dari toggle JK-FF.

Gambar 3.1 Counter Up

Gambar 3.2 Counter Down

3.2.2 Pencacah Biner Tak Sinkron (asynchronous Binary Counter).

Pada pencaca biner tak sinkron didapatkan tabel yang sesuai


dengan berikut :

8
9
10

Tabel 3.2 Pencacah Biner Tak Sinkron

Keluaran
Masukan
Dalam Biner Dalam
A1 A2 C1 C2 Q3 Q2 Q1 Q0 Desimal
1 1 x x 0 0 0 0 0
x 0 1 1 1 1 15
0 x 1 1 1 0 14
0 X 1 1 0 1 13
0 X 1 1 0 0 12
0 X 1 0 0 1 11
0 X 1 0 1 0 10
0 X 1 0 0 1 9
0 X 1 0 0 0 8
0 X 0 1 1 1 7
0 X 0 1 1 0 6
0 X 0 1 0 1 5
0 X 1 1 0 0 4
0 X 0 0 1 1 3
0 X 0 0 1 0 2
0 X 0 0 0 1 1

Pencacah tak sinkron disebut juga ripple counter, karena output


masing – masing flip – flop yang digunakan akan berguling atau berubah
kondisi dari 0 ke 1 atau sebaliknya dengan cara berurutan. Hal ini karena
flip – flop yang paling ujung saja yang dikenadlikan sinyal clocknya,
sedangkan sinyl lainnya diambil dari masing – masing flip – flop
sebelumnya. Pada pencacah ini, elemen – elemen penyusunnya yakni flip
– flop bekerja tidak serempak atau tidak berberangan ketika pencacah
tersebut diberi input pulsa. Pada pencacah ini penundaan ialah sama
dengan penundaan flip – flop yang digunakan.
11

3.2.3 Pencacah Biner Mod 16 (Pencacah Heksadesimal)

Pada percobaan ini didapatkan data yang dapat dilihat pada tabel
kebenaram berikut :

Tabel 3.3 Pencacah Biner Mod 16

Keluaran
Masukan
Dalam Biner
Dalam Desimal
A1 A2 C1 C2 Q 3 Q2 Q1 Q0
1 1 x x 0 0 0 0 0
0 x 0 0 0 1 1
0 x 0 0 1 0 2
0 x 0 0 1 1 3
0 x 0 1 0 0 4
0 x 0 1 0 1 5
0 x 0 1 1 0 6
0 x 0 1 1 1 7
0 x 1 0 0 0 8
0 x 1 0 0 1 9
0 x 1 0 1 0 10
0 x 1 0 1 1 11
0 x 1 1 0 0 12
0 x 1 1 0 1 13
0 x 1 1 1 0 14
0 x 1 1 1 1 15
0 x 0 0 0 0 0

Pencacah modulus adalah rangkaian pencacah yang dapat


menghasilkan jumlah cacah tertentu paling banyak. Dalam kasus di mana
angka-angka ini tidak dapat diperoleh dari jumlah flip – flop JK yang
digunakan atau dari rumus yang digunakan untuk menentukan nilai angka
tertinggi (yaitu (2n) -1). Misalnya, kami menginginkan pencacah biner
yang hanya dapat menghitung paling banyak 5, 9, atau 12. Dengan
menggunakan flip – flop , kita dapat membentuk pencacah modulus yang
tidak menghitung secara maksimal, tetapi hanya menghitung sebelum
12

bilangan biner tertentu cocok dengan hitungan yang kita inginkan, lalu
meresetnya ke posisi semula (nol).

3.2.4 Pencacah Biner Mod 10

Pada percobaan pencacah biner mod 10 ini didapatkan data yang


dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 3.4 Pencacah Biner Mod 10

Keluaran
Masukan
Dalam Biner
Dalam Desimal
A1 A2 C1 C2 Q3 Q2 Q1 Q0
1 1 x x 0 0 0 0 0
0 x 0 0 0 1 1
0 x 0 0 1 0 2
0 x 0 0 1 1 3
0 x 0 1 0 0 4
0 x 0 1 0 1 5
0 x 0 1 1 0 6
0 x 0 1 1 1 7
0 x 1 0 0 0 8
0 x 1 0 0 1 9

Pencacah MOD adlaah rangkaian sekuensial yang menghasilkan


urutan bit biner sebagai hasil dari sinyal clock dan keadaan counter biner
ditentukan oleh kombinasi spesifik yang dibentuk oleh semua keluaran
pencacah bersama – sama. Pencacah dengan urutan terpotong adalah
sepuluh (1010) yang disebut MOD-10. Pencacah dengan sepuluh keadaan
dikenal sebagai pencacah decade. Bilangan MOD pada counter
menunjukkan pembagian frekuensi didapat dari FF yang terakhir. Pada
pencacah ini merupakan pencacah naik atau counter up dengan batas
pencacahan 10 yaitu 0-9.
13

3.2.5 Pencacah BCD Tak Sinkron (Asynchronous BCD Counter)

Pada percobaan pencacah BCD Tak sinkron ini didapatkan data


sebagai berikut :

Tabel 3.5 Pencacah BCD Tak Sinkron

Keluaran
Masukan Dalam
Dalam Biner
Desimal
𝑼𝑼
𝑷𝑷𝑷𝑷 𝑪𝑪𝑪𝑪 𝑪𝑪𝑷𝑷 D0 D1 D2 D3 Q3 Q 2 Q1 Q0
/𝑫𝑫
1 1 x x 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 x x x x 0 0 0 1 1
1 0 0 x x x x 0 0 1 0 2
1 0 0 x x x x 0 0 1 1 3
1 0 0 x x x x 0 1 0 0 4
1 0 0 x x x x 0 1 0 1 5
1 0 0 x x x x 0 1 1 0 6
1 0 0 x x x x 0 1 1 1 7
1 0 0 x x x x 1 0 0 0 8
1 0 0 x x x x 1 0 0 1 9
1 1 0 x x x x 1 0 0 1 9
1 1 0 x x x x 1 0 0 0 8
1 1 0 x x x x 0 1 1 1 7
1 1 0 x x x x 0 1 1 0 6
1 1 0 x x x x 0 1 0 1 5
1 1 0 x x x x 0 1 0 0 4
1 1 0 x x x x 0 0 1 1 3
1 1 0 x x x x 0 0 1 0 2
1 1 0 x x x x 0 0 0 1 1

Pada percobaan kali ini sama saja seperti percobaan sebelumnya,


tapi pada percobaan kali ini terdapat 2 mode yaitu counter up dan counter
down. Dengan cara mengatur nilai U/D nya jika bernilai logika 0 maka
akan masuk ke mode counter up lalu bila bernilai logika 1 akan masuk
ke mode counter down. Pada percobaan kali ini kita juga menggunakan
komponen seven segment yang dapat mempermudah kita dalam melihat
keluaran atau output.
BAB 1V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan Percobaan


Pada percobaan yang telah dilakukan, saya dapat menarik beberapa
kesimpulan seperti berikut :
1. Pada counter up menghitung mulai dari nilai terendah sampai pada nilai
tertinggi, lalu jika pada counter down akan menghitung mulai dari
tertinggi sampai pada nilai terendah.
2. Pada rangkaian pencacah ini terdiri dari beberapa FF dimana FF yang
digunakan pada percobaan kali ini adalah T-FF.

14
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Asisten Lab Dasar Elektro, “Aritmatika,” in Modul Praktikum

Teknik Digital, Cilegon, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Teknik,

2021, pp. 35.

[2]. Rizky, Aditya, “Rangkaian Pencacah”. Juni 2011. [Online]. Tersedia pada :
https://adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-rangkaian-pencacah-counter/ [13
April 2021]

15

Anda mungkin juga menyukai