Anda di halaman 1dari 9

COUNTER

Nuzulul Rahmah/171810201072/Empat
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember
Email : nuzulphysic@gmail.com

I. LATAR BELAKANG

Rangkaian sequensial yang bekerja menurut suatu urutan yang telah


ditentukan berdasarkan pulsa input disebut counter (Pencacah). Pulsa input, biasanya
disebut count pulse (pulsa hitung), mungkin berupa pulsa digital atau pulsa yang
berasal dari sumber lain dan merupakan interval waktu tertentu atau acak. Counter ini
dapat dijumpai pada hampir semua peralatan yang berisi logika digital. Biasanya
digunakan untuk menghitung jumlah suatu kejadian dan juga berguna untuk
membangkitkan urutan waktu (timing sequence) untuk mengontrol operasi dari suatu
sistem digital. Sebuah counter yang bekerja berdasarkan urutan biner disebut counter
biner (binary counter). Sebuah n-bit counter biner tersusun dari n flip-flop dan dapat
menghitung dalam biner dari 0 sampai dengan 2n –1. (Novfowan, 2000).
Secara umum counter dibagi menjadi dua jenis, yaitu Asynchronous counter
(riplle counter) dan synchronous counter. Perbedaan dari kedua jenis counter tersebut
adalah pada pemicunya. Asynchronous counter pemicunya minimal adalah satu flip-flop
yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan flip-
flop pada jenis counter ini tersusun seri. Sedangkan synchronous counter pemicunya
dilakukan secara serentak/hanya dipicu oleh satu sumber clock, dan flip-flop pada jenis
counter ini tersusun parallel (Ali, 2018).

Riple Counter
Riplle counter adalah pengaturan cascade dari flip-flop di mana output dari
satu flip-flop menggerakkan input jam dari flip-flop berikut. Jumlah flip-flop dalam
pengaturan bertingkat tergantung pada jumlah keadaan logika yang berbeda yang
dilaluinya sebelum mengulangi urutan, parameter yang dikenal sebagai modulus dari
penghitung. Dalam penghitung riak, juga disebut penghitung asinkron atau
penghitung serial, input jam hanya diterapkan pada flip-flop pertama, juga disebut
input flip-flop, dalam pengaturan bertingkat. Input jam ke flip-flop berikutnya berasal
dari output flip-flop segera sebelumnya. Sebagai contoh, output dari flip-flop pertama
bertindak sebagai input clock ke flip-flop kedua, output dari flip-flop kedua
mengumpankan input jam dari flip-flop ketiga dan seterusnya. Secara umum, dalam
pengaturan flip flop phi, input clock ke flip flop ke-n berasal dari output flip flop (n
op 1) untuk n> 1. Gambar 11.1 menunjukkan susunan skematis blok umum dari
penghitung riak biner n-bit (Maini, 2007).

Gambar 1.1 Generalized block schematic of n-bit binary ripple counter.


(Sumber : Maini, 2007)

Asynchronous Counter
Asynchronous counter adalah counter yang masukan clocknya tidak terhubung
ke setiap flip-flopnya secara tidak langsung. Pemicunya harus melalui setiap flip-flop
untuk mencapai masukan flip-flop yang berikutnya. Pemecahan asinkron terjadi jika
keluaran suatu flip-flop memicu flip-flop yang lain. Prinsip kerja dari counter ini
adalah flip-flop A harus berubah keadaannya sebelum dapat memicu flip-flop B, lalu
flip-flop B harus berubah keadaannya sebelum dapat memicu flip-flop C, dan flip-
flop C harus berubah keadaanya sebelum dapat memicu flip-flop D. Clock/ pemicu
bergerak melalui flip-flop bagaikan riak gelombang dalam air. Waktu rambatan
keseluruhan merupakan jumlah masing-masing waktu tunda (Ali, 2018).
Gambar 1.2 Diagram Asynchronous Counter Biner 4-Bit
(Sumber : Ali, 2018)

Gambar 1.3 Bentuk Gelombang dari Rangkaian Asynchronous Counter Biner 4-Bit
(Sumber : Ali, 2018)

Gambar 1.4 Tabel Kebenaran Asynchronous Counter Biner 4-Bit


(Sumber : Ali, 2018)
Synchronous Counter
Perbedaan synchronous counter dengan asynchronous counter hanya terletak pada
penyambungan clocknya saja (system pentriggerannya). Synchronous counter semua terminal
clock dari flip-flop yang terpasang disambungkan menjadi satu dan berfungsi sebagai input
counter. Urutan hitungan (output) dari counter jenis ini sama dengan asynchronous counter.
(Novfowan, 2000).

Gambar 1.5 Rangkaian Logika 3-bit Synchronous Counter


(Sumber : Novfowan, 2000)
Menurut Hilmi (2016), Synchronous counter merupakan counter yang dapat
masukan clockpemicunya dihubungkan ke setiap flip-flop, sehingga setiap flip-flop
akan beroperasi dengan masukan transisi clock yang sama. Pada synchronous
counter harus dipastikan bahwa setiap flip-flop menahan transisi luarannya sampai
tiba gilirannya IC 74LS190 adalah synchronous BCD counter (0 sampai 9). IC ini
mempunyai 4 masukan P0, P1, P2, dan P3 yang digunakan untuk mengeset mulainya
hitungan dengan operasi Parallel Load ( PL ). Counter ini juga
menghitung up/down dengan menentukan masukan U / D. Kaki Count Enable (CE )
adalah masukan aktif-LOW yang digunakan untuk meng-enable/inhibit counter. Kaki
luaran yang ada pada IC 74LS190 adalah Q0, Q1, Q2, dan Q3 serta TC (Terminal
Count) dan RC (Ripple Clock). TC maupun RC dapat digunakan sebagai
masukan clock untuk counter yang lebih tinggi. Kaki 8 dihubungkan ke GND dan
kaki 16 dihubungkan ke +5V .
Percobaan yang telah dilakukan Rizky (2015), pada uji coba pencacah sinkron
(synchronous) yang kita lakukan pertama adalah pencacahan biner modulo-8. Uji coba
yang dilakukan munggunakan Digital Experimenter dengan penghubung-pengubungnya
adalah Kabel Conector. Uji coba pencacah biner modulo-8 itu benar jika kita menekan
klok delapan kali maka output atau lampu akan mati semua atau lamupu tidak nyala pada
digital experimenter. Hasil pencacahan sinkron biner modulo-8 ke 8 output bernilai 0
pada output a, 0 pada output b, dan 0 pada output c. Pencacah biner modulo-8 outputnya
bernilai 0 semua karena nilai tertingginya adalah biner delapan, jika lebih akan kembali
lagi seperti awal.
Perbedaan percobaan antara Hilmi (2016) dan Rizky (2015) dengan percobaan
yang akan kami lakukan, meraka tidak melakukan percobaan terhadaprangkaian riplle
counter. Perbedaan lain dengan percobaan Hilmi (2016) untuk rangkaian pencacah
taksinkron adalah pada bit yang digunakan, Hilmi (2016) menggunakan 4-bit sedangkat
percobaan kita menggunaka 3-bit. Perbedaan lain dengan percobaan Rizky (2015) dengan
percobaan kami terletak pada modulo yang digunakan, percobaan Rizky (2015)
menggunakan modulo 8 sedangkan percobaan kita menggunakan modulo 6.
Percobaan counter ini bertujuan untuk lebih memahami tentang counter dalam
system digital, baik asynchronous maupun synchronous counter. Percobaan counter
ini juga agar mampu menganalisis dari rangkain counter yang dibuat. Mahasiswa
diharapkan mampu menerapkan konsep gerbang logika pada system counter.

II. METODE

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Counter adalah sebagai berikut :
1. IC7476 sebagai IC flip – flop
2. IC 7408 sebagai pembuat gerbang AND
3. IC 7400 sebagai pembuat gerbang NAND
4. IC 555 sebagai clock
5. Resistor sebagai penghambat arus yang mengalir ke LED
6. LED sebagai indikator keberhasilan
7. Kabel sebagai penghubung rangkaian
8. Adaptor sebagai sumber tegangan
9. Project Boardsebagai tempat menyusun rangkaian
Desain rangkaian yang digunakan pada praktikum pengenalan gerbang logika
adalah sebagaiberikut :

Gambar 2.1 Rangkaian Synchronus Counter Modulo 6

Gambar 2.2 Rangkaian Asynchronus Counter Modulo 6

Gambar 2.3 Rangkaian Ripple Counter 3 bit


Tabel Kebenaran pada praktikum counter adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kebenaran Ripple Counter 3 bit

Pulsa A B C Decimal

0 - - - -

1 0 0 0 0

2 0 0 1 1

3 0 1 0 2

4 0 1 1 3

5 1 0 0 4

6 1 0 1 5

7 1 1 0 6

8 1 1 1 7
Tabel 2.2 Kebenaran Synchronus Counter

Pulsa A B C Decimal

0 - - - -

1 0 0 0 0

2 0 0 1 1

3 0 1 0 2

4 0 1 1 3

5 1 0 0 4

Tabel 2.3 Kebenaran Asynchronus Counter

Pulsa A B C Decimal

0 - - - -

1 0 0 0 0

2 0 0 1 1

3 0 1 0 2

4 0 1 1 3

5 1 0 0 4
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad., dan Nugraha, Ariadie Chandra. 2018. Teknik Digital Teori dan
Aplikasi Dilengkapi dengan Contoh dan Simulasi Rangkaian. Yogyakarta :
UNY Press
Hilmi, Arif. 2016. Laporan Praktikum Counter dan Decoder. Surabaya : Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maini, Anil K. 2007. Digital Electronics Pinciples, Device and Applications.
Chichester: Wiley
Novfowan,Anang Dasa. 2000. Dasar-Dasar Teknik Digital. Malang : Politeknik
Negeri Malang
Rizky, Lukman Falid. 2015. Laporan Praktikum Counter. Purwokerto : Sekolah
Tinggi Teknologi Telematika Telkom
Tim Penyusun. 2019. Modul Praktikan Teknik Digital. Jember: Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai