TEKNIK DIGITAL
MODUL II : PENCACAH (COUNTER)
DISUSUN OLEH :
Rizky Putra Fadhilah Moralibi
(20101073)
Praktikum Tanggal : 5 November 2021
Asisten Praktikum :
Yuansa Alfaresa (19101200)
Rifki Ardiansah (20101003)
Muhammad Najmi (20101011)
I. DASAR TEORI
Teknologi sistem digital menjadi semakin semarak antara lain
karena peranan flip-flop yang dapat menampilkan fungsi baik sebagai
pencacah (counter) maupun sebagai register. Dalam kehidupan sehari-hari
sering dijumpai mesin-mesin digital yang bekerja sebagai pencatat seperti
pencatat waktu, pencatat frekuensi, pencatat bilangan, pencatat banyaknya
orang yang memasuki suatu tempat, dan sebagainya. Mesin-mesin pencatat
itu bekerja sebagai pencacah. Pada dasarnya mesin-mesin tersebut
mencacah pulsa tegangan. Pencacah termasuk dalam kelompok rangkaian
sekuensial yang merupakan gabungan antara rangkaian kombinasional dan
flip-flop. Dengan demikian flip-flop merupakan komponen utama untuk
menyusun rangkaian pencacah. Semua jenis flip-flop yang dilengkapi
dengan fasilitas Clock (Ck), Preset (Pr), ataupun Clear (Cr) dapat
digunakan untuk menyusun rangkaian pencacah. Tetapi dalam bab ini akan
banyak menggunakan flip-flop JK atau JK-MS [1].
Secara umum counter dibagi menjadi dua jenis, yaitu asinkronus
counter (ripple counter) dan sinkronus counter. Perbedaan dari kedua jenis
counter tersebut adalah pemicuny, minimal ada salah satu flip-flop yang
dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain. Dan flip-flop
pada jenis counter ini tersusun seri. Sedangkan sinkronus counter
pemicunya dilakukan secara serentak atau hanya dipicu oleh satu sumber
clock, dan flip-flop pada jenis counter ini tersusun parallel. Selanjutnya
berdasarkan arah cacahannya counter dibagi menjadi dua jenis, yaitu
counter up (naik) dan counter down (turun). Counter up adalah pencacah
yang melakukan cacahan kecil ke arah yang besar yang selanjutnya akan
kembali ke cacahan awal secara otomatis. Sedangkan counter down adalah
pencacah yang melakukan pencacah yang melakukan cacahan dari besar ke
arah yang kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal.
Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan counter up
maupun counter down, yaitu proses transisi flip-flop yang aktif, lalu transisi
pulsa dari positif ke negative atau sebaliknya, kemudian output flip-flop
yang diumpankan ke flip- flop berikutnya, dan juga indikator hasil cacahan
yang dinyatakan sebagai output [2].
Untuk membuat suatu counter menghitung ke bilangan tertentu,
maka diperlukan adanya rangkaian tambahan yang berfungsi untuk mereset
counter bila hitungan counter telah mencapai angka yang diinginkan. Hal
ini dapat dicapai dengan cara memanfaatkan fasilitas pin reset pada FF
pembentuk Counter. JK flip-flop adalah perbaikan dari RS flip-flop di dalam
hal bahwa kondisi tidak menentu (indeterminate state) dari jenis RS adalah
didefinisikan di dalam jenis JK. Input-input J dan K bertindak seperti
inputinput S dan R untuk menngeset dan mengclear flip-flop. Jika input-
input diberikan ke kedua J dan K secara bersamaan, FF tersebut berubah ke
kondisi komplemennya, yaitu, jika Q = 1, FF tersebut berubah ke Q = 0, dan
sebaliknya. Output Q di-AND-kan dengan input K dan CP sehingga FF
adalah “clear” selama pulsa clock hanya jika Q sebelumnya adalah 1.
Dengan hal yang sama, output Q’ di-AND-kan dengan input J dan CP
sehingga FF adalah “set” dengan pulsa clock hanya jika Q’ sebelumnya
adalah satu. Untuk merancang Decade Counter (Counter Mod-10), perlu
dibuat suatu rangkaian pengendali untuk mereset counter, bila hitungan
counter mulai akan mencapai angka desimal 10, Pada saat counter mencapai
hitungan desimal 10, maka output QD = 1, QC = 0, QB = 1, QA = 0. Output
ini digunakan sebagai input bagi rangkaian pengendali reset. Dengan
keadaan output seperti di atas, maka output pengendali akan menghasilkan
logika 0. Output hitungan desimal 10 hanya terjadi sesaat, karena adanya
sinyal reset yang menyebabkan counter reset ke kedudukan awal 0000.