Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PERCOBAAN

No. Percobaan : 02

Judul : Bilangan Biner

Nama Praktikan :

o Ade Kamillia
o Ira Selfianthy
o Muhammad Ali Ihsan F
o Reyninta Destari Aulia

Kelas / Group : Teknik Telekomunikasi 2A / 1

Tanggal Percobaan :

° 5 Maret 2010

Instruktur : Yan Maraden, ST, MT.

23
BILANGAN BINER

I. TUJUAN
I.1 Mempelajari sistem bilangan biner
I.2 Mempelajari konversi dari biner ke desimal
I.3 Mempelajari konversi dari desimal ke biner

II. PENDAHULUAN
Sistem bilangan biner adalah dasar untuk semua sirkuit digital dan kapasitas untuk
bekerja dengan akurat dan efisien adalah penting dengan bilangan biner.

Bilangan Biner
Arti bilangn biner adalah dua. Sistem bilangan biner hanya menggunakan 2 digit,
yaitu 0 dan 1, atau dengan kata lain system bilangan biner hanya mempunyai 2 keadaan
diskrit yang biasanya ditandai dengan 1 dan 0. Seluruh digit yang lain yaitu 2 sampai 9
tidak dipergunakan. Dengan kata lain, bilangan-bilangan biner merupakan string dari 0
dan 1. Pada sirkuit TTL kedua keadaan itu dinyatakan dengan level tegangan sebagai
definisi berikut :

1= +5 [V DC] = +v cc
0= 0 [V DC] = Ground

Tabel 1 di bawah ini memperlihatkan urutan bilangan biner yang dimulai dengan 0
desimal dan diakhiri dengan 15 desimal. B-3 disebut Most Significant Bit (MSB),
sedangkan B-0 disebut Least Significant Bit (LSB).

24
Tabel 1. Tabel Urutan Bilangan Biner

BINARY DESIMAL
B-3 B-2 B-1 B-0
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 9
1 0 1 0 10
1 0 1 1 11
1 1 0 0 12
1 1 0 1 13
1 1 1 0 14
1 1 1 1 15
Konversi Biner Ke Desimal
Masing-masing bit pada ekivalen desimal mempunyai bobot desimalnya. LSB
mempunyai bobot 1 sedangkian MSB mempunyai bobot 8. untuk merubah bilangan biner
ke ekivalen desimalnya, haruslah menjumlahkan bobot desimal setiap bit 1 terjadi.
Contoh : ekivalen desimal untuk bilangan 1101 adalah 8+4+0+1 = 13.

Konversi Desimal Ke Biner

25
Teknik yang popular untuk merubah bilangan desimal ke biner adalah double dabble
method. Yaitu dengan membagi secara terus menerus bilangan dengan 2 dan mengambil
sisa hasil bagi tersebut. Contoh : bilangan desimal 10 dijadikan bilangan biner.
Caranya :
10 : 2 =5 sisa 0
5 : 2 =2 sisa 1
2 : 2 = 1 sisa 0
Jadi bilangan desimal 19 bilangan binernya adalah 1010.

III. ALAT-ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

No. Alat-alat & Komponen Tabel 2.Alat dan Komponen Yang Digunakan
Jumlah
1 IC 7408 (Quad 2 Input AND Gate) 1
IC 7432 (UAD 2 Input OR Gate) 1
IC 7400 (Quad 2 Input NAND Gate) 1
IC 7411 (Triple 3 Input AND Gate) 1
IC 7486 (Quad 2 Input EX-OR Gate) 1
2 Power Supply 1
3 Multimeter Matrix 1
4 Resistor 220 [Ohm] 1
5 LED 2
6 Protoboard 1
7 Kabel-kabel Penghubung secukupnya

IV. LANGKAH KERJA

IV.1 IC 74193 adalah device MSI yang mampu menghitung bilangan biner seperti
Tabel 2.1. Ia akan menghitung setiap mendapat trigger positif pada clock CPu.

26
Output adalah bilangan biner 4 bit Q3, Q2, Q1 dan Q0. Memperhatikan data
sheet IC 74193 dan menentukan pin-pin untuk hal-hal di bawah ini, yaitu:
Clock input = CPu
Master Reset = MR
Power Supply = Vcc
Ground = Gnd
Binary output
LSB = Q0
2d LSB = Q1
3d LSB = Q2
MSB = Q3

IV.2 Menghubungkan Vcc = 5 [Vdc] dan Gnd ke IC 74193 dan hubungkan P0, P1,
P3 ke Gnd serta hubungkan MR ke Vcc dan ukur tegangan pada output binary
(untuk mengetahui pin-pin yang dihubungkan baik untuk input atau output
dapat melihat pada gambar di bawah ini:

27
X4 X3 X2 X1

2.5 V 2.5 V 2.5 V 2.5 V

U1
J1 8
15 3
0 1
A QA
2 7
10
B QB
6 6
9
C
D
QC
QD 7 5
10 11 ~LOAD ~BO 13
Key = 1 14 CLR ~CO 12
5 UP
4 DOWN R4 R3 R1 R2
J2 11 220Ω 220Ω 220Ω 220Ω
74LS193D 4 3 1 2
X5
Key = 2 LED4 LED3 LED1 LED2
J3 2.5 V
9

Key = 3
VCC

VCC
5V
Gambar 1. Rangkaian Bilangan Biner

IV. 3 Mencatat hasil yang diperoleh pada data hasil percobaan


IV.4 Merubah bentuk -bentuk desimal dan biner ke dalam bilangan heksa
dan oktal pada tabel 4

28
V. HASIL PERCOBAAN
Dengan menggunakan rancangan Gambar 1, maka dapat diketahui hasil percobaan
dengan mengubah posisi switchnya untuk mengubah nilai inputnya. Hasil percobaan
akan tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Tabel Hasil Percobaan

QA QB QC QD
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 0 1
1 1 1 0
1 1 1 1

Terlihat bahwa nyala lampu sesuai dengan urutan biner. Untuk lebih memastikan,
setelah didapat urutan nyala lampu, hasil percobaan ini dikonversi ke biner, desimal, okta
desimal dan heksa desimal.

29
Tabel 4. Tabel Hasil Konversi

Bilangan Bilangan Bilangan Bilangan


Desimal Biner Oktal heksadesimal
0 0 0 0
1 1 1 1
2 10 2 2
3 11 3 3
4 100 4 4
5 101 5 5
6 110 6 6
7 111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F

Pengonversian ini bertujuan untuk menyamakan apakah hasil percobaan sudah sama
dengan hasil konversi. Dari hasil percobaan dan hasil konversi terlihat bahwa hasil
percobaan sudah sama dengan hasil konversi.

30
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan bilangan biner digunakan IC 74193. Menurut fungsinya, IC
74193 mampu menghitung bilangan biner bila ia mendapat trigger positif pada clock.
Pertama-tama, pin IC 74193 dihubungkan dengan vcc dan ground juga dengan lampu
LED nya berdasarkan rancangan Gambar 1, lalu mengubah inputnya sesuai dengan tabel
kebenaran yang ada, setelah itu mencatat hasil percobaannya.

Berdasarkan hasil percobaan, dapat dianalisa bahwa hasil percobaaan sudah sesuai
dengan urutan lampu biner, setelah dikonversi, hasil tersebut menunjukan bilangan biner
1-15. Hal ini membuktikan bahwa IC 74193 mampu untuk menghitung bilangan biner
secara urut bila mendapat trigger positif dari clock.

Juga dapat dianalisa bahwa sistem bilangan biner merupakan dasar dari sirkuit digital,
karena dari semua percobaan digital, nilai output maupun input yang ada hanya 0 dan 1.
Karena analisis komputer hanya dapat menggunakan bilangan biner, sementara akan
lebih mudah untuk kita mengerjakan dalam bentuk desimal, okta desimal maupun heksa
desimal maka konversi bilangan biner ke desimal, okta desimal dan heksa desimal
diperlukan. Dari sini sistem bilangan biner diperlukan untuk mengubah ke bilangan
desimal, okta desimal maupun heksa desimal untuk berbagai macam keperluan.

VII. KESIMPULAN
Dapat dianalisa bahwa :
1. IC 74193 mampu menghitung bilangan biner
2. Sistem Bilangan Biner adalah dasar dari semua sirkuit digital
3. Sistem Bilangan Biner meliputi konversi biner ke desimal dan konvesi
desimal ke biner
4. Output yang dihasilkan sesuai dengan urutan bilangan biner, misalnya 0000,
0001, 0010 dst

31
VIII. TUGAS
VIII.1 Rubahlah 31F(H) ke bilangan desimal!
Jawab :
Ini merupakan konversi dari heksa desimal ke desimal.
Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah merubah nilai heksa
desimal ke dalam bentuk biner, setelah itu baru dikonversi ke dalam
nilai desimal.
31F = 0011 0001 1111
Lalu mengonversi bilangan biner ke desimal
0011 0001 1111 = 1*20 = 1
1*21 = 2
1*22 = 4
1*23 = 8
1*24 = 16
0*25 = 0
0*26 = 0
0*27 = 0
1*28 = 256
1*29 = 512
0*210 = 0
0*211 = 0
= 1+2+4+8+16+256+512 = 799

VIII.2 Rubahlah 101111111011 ke bilangan desimal!


Jawab :
1011 1111 1011 = 1*20 = 1
1*21 = 2
0*22 = 0
1*23 = 8
1*24 = 16
1*25 = 32

32
1*26 = 64
1*27 = 128
1*28 = 256
1*29 = 512
0*210 = 0
1*211 = 2048
= 1+2+8+16+32+64+128+256+512+2048 = 3067

VIII.3 Bagaimana hubungan antara bilangan biner dengan bilangan heksa dan
oktal?
Jawab :

1) Bilangan Heksa

Bilangan heksa adalah bilangan yang berbasis 16, maksudnya bilangan


ini terdiri dari 16 simbol, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E,
dan F. Notasi bilangan Heksa desimal digunakan secara luas pada
sistem mikrokomputer / mikroprosesor untuk menyatakan bilangan
biner 8-bit atau yang lebih besar. Apabila ingin mengonversikan
heksa desimal ke biner, maka pengonversiannya dapat dilihat seperti
pada Tabel.5. Bila ingin mengonversikan heksa desimal ke desimal,
maka dikonversikan dulu ke biner lalu diubah ke desimal. Hubungan
antara Bilangan Desimal, Bilangan Biner dan Heksa Desimal seperti
pada Tabel 5.

33
Tabel 5. Hubungan Desimal, Biner dan Heksa
Bil. Bil. Biner Bil.Heksa
Desimal Desimal
0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1
2 0 0 1 0 2
3 0 0 1 1 3
4 0 1 0 0 4
5 0 1 0 1 5
6 0 1 1 0 6
7 0 1 1 1 7
8 1 0 0 0 8
9 1 0 0 1 9
10 1 0 1 0 A
11 1 0 1 1 B
12 1 1 0 0 C
13 1 1 0 1 D
14 1 1 1 0 E
15 1 1 1 1 F

Konversi Bilangan Heksadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan


sebagai berikut:

Misal kita mempunyai bilangan Heksa Desimal 1A.

Pertama kita kelompokkan terlebih dahulu bilangan tersebut,

4-bit pertama 4-bit kedua

1 A Bil. Heksa desimal

0001 1010 Bil. Biner

Jadi bilangan biner 1A adalah 00011010

34
Bila ingin mengubah ke bilangan desimal, maka :
0001 1010 = 0*20 = 0
1*21 = 2
0*22 = 0
1*23 = 8
1*24 = 16
0*25 = 0
0*26 = 0
0*27 = 0
= 2+8+16 = 26

2) Bilangan Oktal

Bilangan oktal adalah bilangan yang berdasarkan 8. kegunaan bilangan


oktal adalah untuk pengubahan langsung ke dalam bilangan biner 3-
bit. Notasi untuk bilangan desimal, Oktal dan Biner seperti pada Tabel
6.

Tabel 6. Hubungan Bilangan Biner, Desimal dan Oktal

Bil. Bilangan Biner Bil.Oktal


Desimal
0 0 0 0 0
1 0 0 1 1
2 0 1 0 2
3 0 1 1 3
4 1 0 0 4
5 1 0 1 5
6 1 1 0 6
7 1 1 1 7

35
Untuk melakukan konversi dari bilangan Oktal sama seperti halnya
pada bilangan Heksa Desimal.

Misalnya kita mempunyai bilangan oktal sebesar 32.

3-bit pertama 3-bit kedua

3 2 Bil. Okta desimal

011 010 Bil. Biner


Jadi bilangan binernya 011010

Bila ingin mengubah ke bilangan desimal, maka :


011 010 = 0*20 = 0
1*21 = 2
0*22 = 0
1*23 = 8
1*24 = 16
0*25 = 0
= 2+8+16 = 26

36

Anda mungkin juga menyukai