Anda di halaman 1dari 6

NULL MODEM

I.

TUJUAN
1. Dapat membangun hubungan null modem untuk komunikasi Asynchronous. 2. Melakukan aplikasi dengan menggunakan Hyper Terminal.

II.

PENDAHULUAN
Untuk menghubungkan 2 PC (DTE) konektor yang dihubungkan adalah female ke female, hubungan di bawah ini digunakan untuk komunikasi asynchronous RS 232 (sebagian besar system berbasis PC). Kabel null modem menghubungkan handshaking lines. Pada kabel ini, Request-to-send (RTS, pin 7) dihubungkan dengan Carrier Detect (pin 1) pada sisi yang sama Clear-to-send (CTS, pin 8) pada sisi lain kabel. Setelah kedua computer telah diinstalasi dengan kabel null modem, program Hyper Terminal dapat digunakan sebagai alat yang bermanfaat untuk configuring dan menguji koneksi dengan situs lainnya. HyperTerminal mencatat pesan yang dilewatkan ke dan dari computer atau layanan ujung lain. Selain itu, dapat digunakan sebagai alat troubleshooting ketika pengesetan dan pemakaian modem, transfer file besar.

III.

LANGKAH KERJA
1. Hubungkan 2 PC dengan kabel null modem melalui com1. 2. Untuk set up a new connection using the Window Interfaces : a. Buka Hyperterminal. b. Pada menu File, klik New Connection. c. Pada kotak nama, ketik nama yang mendeskripsikan koneksi. d. Pada kotak icon, pilih icon yang diinginkan, lalu klik Ok. e. Pada kotak connect to, pilih port atau modem yang diinginkan untuk dipakai pada kotak connect using. f. Atur port setting nya. 3. Ketik At, bila pesan Ok, maka hubungan sudah terbentuk. 4. Lakukan aplikasi dengan pengiriman file dengan merubah-rubah variable yang tersedia.

IV.

HASIL PERCOBAAN
Data yang ditransfer yaitu Sunset.JPG (69,5 Kb) 1. Bit Rate a. Komputer 1 ke Komputer 2 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 110 8 2. 300 8 3. 1200 8 4. 2400 8 5. 4800 8 6. 9600 8 7. 19200 8 8. 38400 8 9. 57600 8 10. 115200 8 11. 230400 8 12. 460800 8 13. 921600 8 b. Komputer 2 ke Komputer 1 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 110 8 2. 300 8 3. 1200 8 4. 2400 8 5. 4800 8 6. 9600 8 7. 19200 8 8. 38400 8 9. 57600 8 10. 115200 8 11. 230400 8 12. 460800 8 13. 921600 8

Parity none None None None None None None None None None None None none

Stop Bit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Flow Control None None None None None None None None None None None None none

Efek Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out 9310 bps/1:16 Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Disconnect Disconnect Disconnect

Parity none None None None None None None None None None None None none

Stop Bit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Flow Control None None None None None None None None None None None None none

Efek Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out 9310 bps/1:16 Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Conn Time Out Disconnect Disconnect Disconnect

2. Bit Karakter a. Komputer 1 ke Komputer 2 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 5 2. 9600 6 3. 9600 7 4. 9600 8 b. Komputer 2 ke Komputer 1 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 5 2. 9600 6 3. 9600 7 4. 9600 8

Parity none None None None

Stop Bit 1 1 1 1

Flow Control None None None None

Efek 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16

Parity none None None None

Stop Bit 1 1 1 1

Flow Control None None None None

Efek 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16

3. Parity a. Komputer 1 ke Komputer 2 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 8 2. 9600 8 3. 9600 8 4. 9600 8 5. 9600 8 b. Komputer 2 ke Komputer 1 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 8 2. 9600 8 3. 9600 8 4. 9600 8 5. 9600 8

Parity Even Odd None Mark Space

Stop Bit 1 1 1 1 1

Flow Control None None None None None

Efek 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16

Parity Even Odd None Mark Space

Stop Bit 1 1 1 1 1

Flow Control None None None None None

Efek 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16

4. Stop Bit a. Komputer 1 ke Komputer 2 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 8 2. 9600 8 3. 9600 8

Parity none None None

Stop Bit 1 1,5 2

Flow Control None None None

Efek 9310 bps/1:16 Disconnect 8470 bps/1:24

b. Komputer 2 ke Komputer 1 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 8 2. 9600 8 3. 9600 8

Parity none None None

Stop Bit 1 1,5 2

Flow Control None None None

Efek 9310 bps/1:16 Disconnect 8470 bps/1:24

5. Flow Control a. Komputer 1 ke Komputer 2 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 8 2. 9600 8 3. 9600 8 b. Komputer 2 ke Komputer 1 No. Bit Bit Karakter Rate 1. 9600 8 2. 9600 8 3. 9600 8

Parity none None None

Stop Bit 1 1 1

Flow Control Xon/Xoff Hardware None

Efek 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16

Parity none None None

Stop Bit 1 1 2

Flow Control Xon/Xoff Hardware None

Efek 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16 9310 bps/1:16

V.

ANALISA
Pada percobaan di atas, dilakukan pengetesan koneksi Hyperterminal antara computer satu dengan computer lain. Pada setting connection, computer 1 diubah-ubah variable pada penyetinggannya, sedangkan pada computer 2 settingnya sesuai dengan defaultnya. Gambar yang ditransfer adalah Sunset.JPG (69,5 Kb). Pada percobaan pertama, yang mengubah variable bit rate pada computer 1, sedangkan computer 2 pada keadaan default. Dilakukan transfer gambar Sunset.JPG (69,5 Kb) dari computer 1 ke computer 2 dan sebaliknya. Dari table di atas didapat

bahwa pada bit rate 230400, 460800 dan 921600 tidak dapat dilakukan pengkoneksian (disconnect). Pada bit rate 9600 dapat dilakukan pentransferan data dengan kecepatan 9310 bps sementara pada bit rate 110, 300, 1200, 2400, 4800, 19200, 38400, 57600, dan 115200 menghasilkan efek Connection Time Out. Maka, dapat dianalisa bahwa proses transfer data hanya bisa dilakukan pada bit rate yang sama pada computer 1 dan computer 2, yaitu pada keadaan default 9600. Bit rate di atas 115200 tidak dapat melakukan koneksi dengan bit rate pada keadaan default. Pada percobaan kedua, yaitu mngubah bit karakter pada computer 1, sedangkan bit karakter pada computer 2 pada keadaaan default. Dilakukan transfer data pada computer 1 ke computer 2 dan sebaliknya. Dari table di atas diapat bahwa pada computer 1 yang memilliki bit karakter 5, 6, 7, 8 dapat diakukan proses transfer data dengan kecepatan 9310 bps/1:16 pada computer 2 yang memiliki bit karakter pada keadaan defaultnya, yaitu 8. Maka, dapat dianalisa bahwa pada semua keadaan bit karakter dapat dilakukan proses transfer data dan bit karakter tidak mempengaruhi kecepatan proses transfer data asalkan bit rate pada kedua computer sama pada keadaan default yaitu 9600. Pada percobaan ketiga, yaitu mengubah parity pada computer 1 sedangkan parity pada computer 2 dalam keadaan default. Dilakukan proses transfer data dari komuter 1 ke computer 2 dan sebaliknya. Dari table di atas didapat bahwa pada computer 1 yang memiliki parity even, odd, none, mark dan space dapat melakukan transfer data dengan computer 2 yang memiliki parity pada keadaan default yaitu none. Maka, dapat dianalisa bahwa pada semua keadaan parity dapat dilakukan proses transfer data dan parity tidak mempengaruhi kecepatan transfer data. Pada percobaan keempat, yaitu ,mengubah stop bit pada computer 1 sedangkan stop bit pada computer 2 dalam keadaan default. Dilakukan proses transfer data dari computer 1 ke computer 2 dan sebaliknya. Dari tabel di atas didapat bahwa pada computer 1 yang memiliki stop bit 1 ke computer 2 pada stop bit default (1) menghasilkan transfer data dengan kecepatan 9310 bps/1:16. Sedangkan pada computer 1 yang memiliki stop bit 1,5 ke computer 2 yang memiliki stop bit default (1) tidak dapat melakukan koneksi. Pada computer 1 yang memiliki stop bit 2 ke computer 2 yang memiliki stop bit default (1) menghasilkan transfer data dengan kecepatan 8470 bps/1:24. Maka, dapat dianalisa bahwa tidak semua keadaan stop bit dapat dilakukan proses transfer data dan stop bit mempengaruhi kecepatan transfer data. Pada percobaan kelima, yaitu mengubah flow control pada computer 1 sedangkan computer 2 pada keadaan default. Dilakukan transfer data pada computer 1 ke

computer 2 dan sebaliknya. Dari table di atas, didapat bahwa pada computer 1 yang memiliki flow control Xon/Xoff, Hardware maupun None dapat menghasilkan proses transfer data dengan kecepatan 9310 bps/1:16 ke computer 2 yang memiliki flow control dalam keadaan default. Maka, dapat dianalisa bahwa pada semua keadaan flow control dapat dilakukan proses transfer data dan flow control tidak mempengaruhi kecepatan transfer data. Dari semua percobaan, dapat dianalisa juga bahwa kecepatan transfer data dari computer 1 yang memiliki variable diubah-ubah ke computer 2 yang memiliki variable default dan sebaliknya memiliki kecepatan transfer data yang sama.

VI.

KESIMPULAN
1. Kecepatan transfer data pada computer 1 (variable diubah-ubah) ke computer 2 (variable pada keadaan default) dan pada computer 2 ke computer 1 adalah sama. 2. Hanya computer yang memiliki bit rate pada keadaan default yang dapat melakukan proses transfer data ke computer yang memiliki bit rate default. 3. Semua keadaan bit karakter dapat melakukan transfer data dengan bit rate dalam keadaan default. 4. Bit karakter tidak mempengaruhi kecepatan transfer data. 5. Semua keadaan parity dapat melakukan transfer data dengan parity dalam keadaan default. 6. Parity tidak mempengaruhi kecepatan transfer data. 7. Tidak semua keadaan stop bit dapat melakukan transfer data dengan stop bit dalam keadaan default. 8. Stop bit memnpengaruhi kecepatan transfer data. 9. Semua keadaan flow control dapat melakukan transfer data dengan flow control dalam keadaan default. 10. Flow control tidak mempengaruhi kecepatan transfer data.

Anda mungkin juga menyukai