Disusun Oleh :
Nama : Moh arif rizqi setiawan
NIM : 21504241045
Kelas : C1
PENDAHULUAN
I. Kompetensi:
Membuat rangkaian counter dan display dengan seven segment.
V. Dasar Teori
Counter secara umum Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter
membutuhkan karakteristik memori, dan pewaktu memegang peranan yang penting.
Counter digital mempunyai karakteristik penting yaitu sebagai berikut :
2 1. Jumlah hitungan maksimum (modulus N-counter)
3 2. Menghitung ke-atas atau ke-bawah (up atau down - counter)
4 3. Operasi asinkron atau sinkron
5 4. Bergerak bebas atau berhenti sendiri Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial
yang lain, untuk menyusun counter digunakan flip-flop.
6 Counter dapat digunakan untuk menghitung banyaknya clock-pulsa dalam waktu yang
tersedia (pengukuran frekuensi), Counter dapat juga digunakan untuk membagi frekuensi
dan menyimpan data. Ada dua macam counter, yaitu Asinkronous Counter dan
Sinkronous Counter.
7 Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial
Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah kondisi
dari “0” ke “1” dan sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flip-flop yang
paling ujung dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya
berasal dari masing-masing flip-flop sebelumnya.
8 Sedangkan pada counter sinkron, output flip-flop yang digunakan bergantian secara
serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut dikendalikan
secara serempak oleh sinyal clock. Oleh karena itu Counter Sinkron dapat pula disebut
sebagai Counter paralel (Parallel Counter).
proteus.
Gambar 9.1. IC 4017 (kiri) dan rangkaian counter dengan IC 4017 (kanan)
Rangkaian Counter dengan IC 4518 (Biner Coded Decimal) dan display seven segment
Buat rangkaian counter dengan IC 4518 dan dengan display menggunakan LED seperti
pada gambar 9.4 pada program proteus dan training object.
Gambar 9.3. Konfigurasi PIN IC 4518
1. Buat rangkaian counter dengan IC 4026 dan 1 display seven segment seperti pada
gambar 9.9 pada program proteus.
HASIL PRAKTIKUM
Pada rangkaian Counter dengan IC4017 saat saklar enable clock dalam kondisi terbuka
maka lampu LED menyala secara bergantian/berjalan dari LED 1 sampai 10 sesuai dengan
clock yang diberikan. Sedangkan saat tombol enable clock ditekan (tertutup) maka lampu
LED berhenti beerjalan. Ketika tombol reset ditekan maka lampu LED akan menyala mulai
dari awal lagi yaitu LED nomor 1 kemudian berjalan lagi. Hal ini terjadi karena output yang
dikeluarkan oleh IC 4017. Ketika enable c
Rangkaian Counter ini menggunakan IC 4017 yang merupakaj IC Decade Counter yang
keluarannya bernilai logika 1 high, secara bergantian pada kaki outputnya dengan jangka
waktu sesuai dengan timer / clock yang masuk ke dalam IC tersebut, sebagai pembangkit
clock kita gunakan input clock 1 Hz. IC ini sebagai IC pencacah dengan 10 output. IC
menghasilkan 10 output dari Q0 sampai Q9, yang masing – masing terdapat dalam 1 pin.
Pada setiap pencacahan hanya satu keluaran yang berlogika 1, kesembilan keluaran lainnya
berlogika 0. Jadi setiap keluaran hanya ada 1 keluaran yang berlogika 1, dan yang lainnya
berlogika 0. Pada IC ini juga terdapat carry out yang terletak pada pin 12 yang selalu
berlogika 1 saat pencacahan dari Q0 sampai Q4, dan akan berlogika 0 saat Q5 sampai Q9 .
6. Kesimpulan
• PIN 1 dan PIN 9 CLOCK berfungsi untuk penyedia /memberi sugnal input pada IC
4518
• PIN 2 dan PIN 10 ENABLE berfungsi untuk mengaktikan kerja IC 4518
• PIN 7dan PIN 15 RESET berfungsi untuk mengembalikan output yang dihasilkan ke
urutan paling awal
• PIN 3(QA1) berfungsi sebagai data output ke 1
• PIN 4(QB2) berfungsi sebagai data output ke 2
• PIN 5(QC4) berfungsi sebagai data output ke 4
• PIN 6(QD8) berfungsi sebagai data output ke 8
• PIN 11(QA) berfungsi sebagai data output ke 1 dicounter 2
• PIN 12(QB2) berfungsi sebagai data output ke 2 di counter 2
• PIN 13(QC4) berfungsi sebagai data output ke 4 di counter 2
• PIN 14(QD8) berfungsi sebagai data output ke 8 di counter 2
5. Uraikan perbedaan 7 segment common katoda dan anoda, dan cara pemeriksaanya!
Untuk menggunakan peraga/penampil 7 segmen katoda bersama (common
cathoda) maka pin A – G penampil 7 segment harus diberikan input berupa
tegangan DC positif kemudian terminal common pada penampil 7 segmen
dihubungkan ke ground.
Common Katoda
Common Anoda
Rangkaian counter terdiri dari IC 4518,IC 4511 dan display 7-Segment. IC 4518 (Biner
Coded Decimal) berfungsi mengubah sinyal clock/input menjadi 4-bit bilangan biner dan
selanjutnya akan diterjemahkan oleh IC 4511 menjadi input angka pada 7-segment
sehingga pada 7-segment dapat terlihat hasil clock/input.
Dekoder BCD ke penampil 7 segmen di pasaran dapat berasal dari keluarga IC TTL
dan IC digital CMOS, salah satu contoh dekoder BCD ke 7 segmen dari keluarga IC digital
CMOS adalah tipe 4511. Fungsi dari dekoder BCD (Biner Coded Decimal) ke 7 penampil
7 segmen ini adalah untuk mengubah data digital dalam format BCD untuk ditampilkan
dalam format angka desimal secara visual. Keluaran sistem digital pada umumnya berupa
kode BCD, agar dapat menampilkan nilai kode biner tersebut ke dalam tampilan desimal
maka diperlukan dekoder BCD ke tujuh segmen untuk menyalakan masing-masing
segmen pada penampil. IC dekoder BCD ke penampil 7 segmen tipe 4511 memiliki
beberapa bagian internal dengan bentuk diagram blok fungsionalnya .
Pada dekoder 4511 dilengkapi dengan fasilitas Lamp Test (), Blanking Input () dan
Enable Latch () yang fungsinya adalah sebagai berikut.
Lamp Test () berfungsi untuk menyalakan semua peraga tujuh segmen tanpa terpengaruh
oleh perubahan data masukan saat pada terminal Lamp Test () diberikan logika rendah
(logika 0).
Blanking Input () berfungsi untuk memadamkan semua peraga tujuh segmen tanpa
terpengaruh data masukan saat pada terminal Blanking Input () diberikan logika rendah
(logika 0). Enable Latch () berfungsi untuk menahan tampilan peraga tujuh segmen saat
pada terminal Enable Latch () diberikan logika rendah (logika 0) walaupun terjadi
perubahan data masukan.
Dekoder 4511 adalah dekoder BCD ke penampil tujuh segmen katoda bersama
yang dapat memberikan bentuk tampilan pada peraga tujuh segmen sesuai dengan data
BCD 4-bit pada terminal data masukan. Bentuk tampilan yang dapat dihasilkan dari
dekoder BCD ke tujuh segmen 4511 ditunjukan pada gambar berikut.
7. Kesimpulan
Prinsip kerja rangkaian counter dengan IC 4518 adalah dengan cara mengubah
sinyal clock pada saklar menjadi sinyal berbentuk bilangan biner yang selanjutnya akan
diterjemahkan oleh IC 4511 menjadi sinyal output untuk ditampilkan pada display seven
segment sehingga dapat dibaca manusia. Rangkaian counter menggunakan IC 4518 dan IC
4511 dengan pulsa IC 555 Astable dapat digunakan sebagai penghitung waktu mundur dari
angka 9 hingga 0.
5. Kesimpulan
Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah IC 555 akan memberikan pulsa clock pada
IC 4026 dimana 4026 akan mengeluarkan logika biner untuk mengaktifkan setiap kaki
pada seven segment dapat anda lihat pada tabel logika seven segment. Seven
Segment pertama akan menampilkan angka dari 1 sampai 9, dan ketika seven
segment sudah mencapai angka 9 maka IC 4026 yang pertama memberikan logika 1
pada IC 4026 yang kedua sehingga seven segment yang kedua menampilkan angka
satu, begitu seterusnya. Jika untuk mengulang counter angka pada seven segment
anda bisa menekan push button yang diatur sebagai reset. Serta untuk mengatur waktu
delay pergantian angka yang ditampilkan pada seven segment kita dapat
mengendalikannya dengan mengaturnya pada variabel resistor ataupun kapasitor.
C. Tugas
1. Buat rangkaian counter dengan 3 display 7 segment dengan IC 4518 dan IC 4511,
serta rangkaian astable sebagai pembangkit pulsanya!
2. Buat rangkaian counter dengan 3 display 7 segment dengan IC 4026, serta rangkaian
astable sebagai pembangkit pulsanya!
3. Buat desain PCB dari rangkaian tersebut (soal no.1 dan 2) dengan kreativitas saudara!
(Buat seringkas mungkin)