Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

( COUNTER )

OLEH:

NAMA: MELISA

NIM: 42220011

KELAS: 2A D4-TRJT

Program Studi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi


Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang
2021/2022
Percobaan IV

Counter

1. Tujuan Percobaan

Mengetahui prinsip kerja counter asinkron dan sinkron

Mengetahui prinsip kerja Mod Counter

Mengetahui prinsip kerja Ring dan Johnson Counter

Mengetahui aplikasi flip-flop

2. Daftar Alat/Komponen

Alat/Komponen Jumlah

IC 7400 (Nand Gate) 2 buah

IC 7408 (AND Gate) 2 buah

IC 7404 (Not Gate) 2 buah

IC 7474 (D-FF) 2 buah

IC 7476 (JK-FF) 2 buah

Trainer Digital 1 buah

Multimeter 1 buah

BNC to Crocodile 1 buah

Kabel Penghubung Secukupnya

3. Teori Dasar

Counter adalah rangkaian pencacah yang menghitung jumlah pulsa clock yang masuk

melalui masukan clocknya. Berdasarkan masukan pulsa clock, dikenal dua macam counter yaitu

Counter Sinkron dan Asinkron.

- Counter Sinkron adalah counter yang mendapat pulsa clock secara bersamaan.

- Counter Asinkron adalah counter yang bekerja dengan masukan clock yang tidak bersamaan,

setiap output Q FF sebelumnya menjadi masukan clock FF berikutnya.


- Mod Counter adalah counter yang menghitung sesuai dengan mode yang dibuat dan kembali

ke keadaan awal untuk memulai hitungan baru.

- Johson Counter adalah counter yang melakukan pergeseran sebanyak FF yang digunakan

dan kembali ke keadaan semula untuk memulai pergeseran baru.

- Ring Counter adalah counter yang melakukan pergeseran dari satu FF ke FF yang lain dan

membentuk putaran.

4. Prosedur Praktikum

1. Buat rangkaian counter sinkron sebagai berikut:

JK = 1 J
SET
Q J SET
Q J SET
Q J SET Q

K CLR Q K CLR Q K CLR Q K CLR Q

Clock
Q1 Q2 Q3 Q4

2. Atur Function Generator (clock) sampai indikator LED dapat diamati dengan baik.

3. Semua flip-flop direset dengan mengaktifkan input resetnya.

4. Amati indikator LED dan isi tabel 1.

Tabel 1.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
5. Buat rangkaian counter Asinkron sebagai berikut:
JK = 1
J
SET
Q J SET
Q J SET
Q J SET Q

Clock K Q
K CLR Q CLR K CLR Q K CLR Q

Q1 Q2 Q3 Q4

6. Ulangi langkah 2 dan 3, isi tabel 2.


Tabel 2.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

7. Buat rangkaian Counter Mod 16 seperti pada langkah 5, ulangi langkah 2 dan 3, isi tabel
3.

Tabel 3.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
8. Buat rangkaian Counter Mod 13 (1101) sebagai berikut:
JK = 1
J
SET
Q J SET
Q J SET
Q J SET Q

Clock
K CLR Q K CLR Q K CLR Q K CLR Q

Q1 Q2 Q3 Q4

Q4
Q3
Q1

9. Ulangi langkah 2 dan 3, isi tabel 4.

Tabel 4.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

10. Buat rangkaian Counter Mod 9 (1001) sebagai berikut:

JK = 1
J
SET
Q J SET
Q J SET
Q J SET Q

Clock
K CLR Q K CLR Q K CLR Q K CLR Q

Q1 Q2 Q3 Q4

Q
4
Q
1
11. Ulangi langkah 2 dan 3, isi tabel 5.

Tabel 5.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

12. Buat rangkaian Ring Counter sebagai berikut:

D SET
Q D SET
Q D SET
Q D SET Q
Clock
CLR Q CLR Q CLR Q CLR Q

Q1 Q2 Q3 Q4

13. Ulangi langkah 2 dan 3, isi tabel 6.

Tabel 6.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
14. Buat rangkaian Johson Counter sebagai berikut:

D SET
Q D SET
Q D SET
Q D SET Q
Clock
CLR Q CLR Q CLR Q CLR Q

Q1 Q2 Q3 Q4

15. Ulangi langkah 2 dan 3, isi tabel 7.

Tabel 7.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7

DATA HASIL PRAKTIKUM

 Counter Sinkron
Tabel Counter Sinkron

Cloc Q4 Q3 Q2 Q1
k
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
 Counter Asinkron

Tabel Counter Asinkron


Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
 Counter Mod 16

Tabel Mod 16
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0
 Counter Mod 13

Tabel Mod-13
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 0 0 0 0
 Counter Mod 9

Tabel Mod-9

Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 0 0 0 0
 Ring Counter

Tabel ring counter


Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 1 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 1 0 0
4 1 0 0 0
5 0 0 0 1
6 0 0 1 0
7 0 1 0 0
 Johnson Counter

Tabel Johnson Counter


Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 1
1 0 0 1 1
2 0 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 0
5 1 1 0 0
6 1 0 0 0
7 0 0 0 0

ANALISIS DATA
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :
Counter Sinkron
Pada praktikum ini, menggunakan rangkaian sinkron, dimana menggunakan JK
– Flip Flop dan 2 gerbang AND. Pada clock pertama hasil yang didapatkan di semua
Q bernilai 1, pada clock kedua Q1 bernilai 0 dan Q2,Q3,Q4 bernilai 0 dan
seterusnya. Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing
input Clock dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari
sumber, maka perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara
bersama-sama.
Counter Asinkron
Pada praktikum ini, menggunakan rangkaian asinkron, dimana Counter
Asinkron / Pencacah asinkron yang disebut juga ripple trough counter atau serial
counter karena masing – masing flip flop yang digunakan akan berguling (berubah
kondisi dari 0 ke 1) atau sebaliknya. Pada rangkaian, hanya Flip-Flop yang paling
ujung dikendalikan oleh clock, sementara Flip-Flop yang lain diambil dari masing -
masing Flip-Flop sebelumnya. Hasil tabel yang didapat sama dengan praktikum
sebelumnya.
Counter Mod 16

Pada praktikum ini menggunakan Mod 16, dalam rangkaian tidak terdapat
gerbang AND dan gerbang NOT. Pada tabel clock 0 didapat semua Q bernilai 0, dan
pada tabel clock 16 didapat hasil 0000.

Counter Mod 13
Pada rangkaian ini menggunakan Mod 13, dalam rangkaian terdapat 2 gerbang
AND dan 1 gerbang NOT. Pada tabel clock 0 didapat semua Q bernilai 0, dan pada
tabel clock 13 didapat hasil 0000.
Counter Mod 9
Pada praktikum ini, rangkaian counter Mod 9 menggunakan JK – FF dan
gerbang NAND dan input disambung ke reset. Pada tabel clock pertama didapat
hasil semua Q bernilai 0 dan pada clock 9 didapat hasil 0000.
Ring Counter
Pada praktikum ini, rangkaian Ring Counter menggunakan D - Flip Flop.
Dimana ring counter melakukan pergeseran dari flipflop yang lain dan membentuk
putaran atau looping. Jaringan loop tertutup pada register geser ini mengakibatkan
terjadinya pergeseran data secara berurutan setiap pulsa clock diberikan secara terus
menerus karena terjadi looping data. Pada tabel clock 0 didapat hasil pada Q4
benilai 1 dan Q1, Q2, Q3 bernilai 0 dan pada tabel clock 7 didapat hasil Q3, Q4
bernilai 1 dan Q2, Q3 bernilai 0.
Johson Counter
Pada praktikum ini, rangkaian Johson counter dimana umpan balik dari D-
FlipFlop terakhir diberikan secara terbalik ke Input data D-Flip-Flop pertama.
5. Pertanyaan dan Tugas

1. Buat laporan hasil praktikum.

2. Sebutkan macam-macam counter dan jelaskan.


Jawaban :
Counter adalah rangkaian logika yang dapat menghitung banyaknya detak pulsa dalam
waktu yang tersedia. Counter merupakan rangkaian pengurut karena membutuhkan
karakteristik memori dan yang memegang peranan adalah clock. Counter merupakan
rangkaian sekuensial yang dirancang menggunakan rangkaian Flip – Flop.

Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up
Counter) dan pencacah turun (Down Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari
kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah
menurun, pencacahan dari besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali
ke cacahan awal.

Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus Counter dan Asyncronous
counter. Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pada pemicuannya. Pada Syncronous
counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak (dipicu oleh satu sumber clock) susunan
flip-flopnya paralel. Sedangkan pada Asyncronous counter, minimal ada salah satu flip-
flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan
susunan flip-flopnya seri. Dengan memanipulasi koneksi flip-flop berdasarkan peta
karnough atau timing diagram dapat dihasilkan counter acak, shift counter (counter
sebagai fungsi register) atau juga up-down counter.

3. Berapa banyak flip-flop yang diperlukan conter ripple 17, 25, 7, 30 dan 15, jelaskan.

Jawaban :

 Untuk counter ripple 17 dibutuhkan 5 flip-flop


 Untuk counter ripple 25 dibutuhkan 5 flip-flop
 Untuk counter ripple 7 dibutuhkan 3 flip-flop
 Untuk counter ripple 30 dibutuhkan 6 flip-flop
 Untuk counter ripple 15 dibutuhkan 4 flip-flop

4. Berapakah cacahan ripple counter yang dicapai apabila FF yang digunakan untuk membuat

sebuah counter sebanyak 3,5, 9, 12, jelaskan.

Jawaban :

Modulo dari pencacah (counter) diberikan sebagai: 2 n di mana n = jumlah flip-flop. Jadi
pencacah (counter) :
3 flip-flop akan memiliki jumlah maksimum 23 = 8 status pencacahan dan
akan disebut Pencacah (counter) MOD-8.
5 flip-flop akan memiliki jumlah maksimum 25 = 32 status pencacahan dan
akan disebut Pencacah (counter) MOD-32.
9 flip-flop akan memiliki jumlah maksimum 29 = 512 status pencacahan dan
akan disebut Pencacah (counter) MOD-512.
12 flip-flop akan memiliki jumlah maksimum 212 = 4096 status pencacahan

5. Buat counter mod 6, 10, 12 dan jelaskan ?


Jawaban :
 Mod 6

Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 0 0 0

Cacahan maksimal mod-6 adalah 0101, berikutnya harus kembali kecacahan


awal 0000. Akan tetapi cacan setelah 0101 adalah 0110, ini berarti Q4 Q3 Q2 Q1 =
0 1 1 0. Agar menjadi cacahan 0000, maka Q4 dan Q1 harus dijadikan 0 dengan
cara memberikan gerbang Nand dan outputnya diumpan kepada masukan clear.
Akibatnya nilai Clr = 0, ini akan mereset semua flip-flop sehingga Q4 Q3 Q2 Q1 = 0
0 0 0. Selanjutnya pencacah akan mulai melakukan pencacahan dari awal lagi.
 Mod-10

Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 0 0 0 0

Cacahan maksimal mod-10 adalah 1001, berikutnya harus kembali kecacahan


awal 0000. Akan tetapi cacan setelah 1001 adalah 1010, ini berarti Q4 Q3 Q2 Q1 =
1 0 1 0. Agar menjadi cacahan 0000, maka Q3 dan Q1 harus dijadikan 0 dengan
cara memberikan gerbang Nand dan outputnya diumpan kepada masukan clear.
Akibatnya nilai Clr = 0, ini akan mereset semua flip-flop sehingga Q4 Q3 Q2 Q1 = 0
0 0 0. Selanjutnya pencacah akan mulai melakukan pencacahan dari awal lagi.
 Mod-12

Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 0 0 0 0

Cacahan maksimal mod-12 adalah 1011, berikutnya harus kembali kecacahan


awal 0000. Akan tetapi cacan setelah 1011 adalah 1100, ini berarti Q4 Q3 Q2 Q1 =
1 1 0 0. Agar menjadi cacahan 0000, maka Q2 dan Q1 harus dijadikan 0 dengan
cara memberikan gerbang Nand dan outputnya diumpan kepada masukan clear.
Akibatnya nilai Clr = 0, ini akan mereset semua flip-flop sehingga Q4 Q3 Q2 Q1 = 0
0 0 0. Selanjutnya pencacah akan mulai melakukan pencacahan dari awal lagi.
6. Dimanakah Ring dan Johson Counter digunakan?
Jawaban :
 Ring Counter

Penghitung Cincin dikembangkan dengan memodifikasi Register Geser. Output


dari D-Flip-Flop terakhir diumpankan kembali secara langsung ke Input data D-
Flip-Flop pertama, sehingga menghasilkan serangkaian pulsa.

Contoh: Register Geser D-Flip-Flop, output Q dari flip-flop terakhir


dihubungkan ke input D-Flip-Flop pertama. Penghitung digunakan dalam sistem
Digital untuk menghasilkan Pulsa Kontrol.

 Johnson Counter

Counter Johnson, kebalikan dari Ring Counter. Dengan, Umpan balik dari D-
Flip- Flop terakhir diberikan secara terbalik ke Input data D-Flip-Flop pertama.

Contoh: Register Geser D-Flip-Flop, Output (Q) dari D-Flip-Flop terakhir


diumpankan ke input D-Flip-Flop pertama. digunakan sebagai Divide oleh n
Counter.
 Ring Johnson Counter digunakan dalam atau diaplikasikan
dalam:

Prescalers Frekuensi (Counter Geiger dan Instrumen tersebut),


Untuk menghitung pola kejadian dalam Kriptoanalisis (Mesin
pemecah kode Heath Robinson dan komputer Colossus).
Aritmatika Desimal komputer dan kalkulator, sebagai Bi-Quinary
(Dalam Colossus) atau sebagai Representasi sepuluh status satu-
panas (dalam ENIAC).
Menyandikan Siklus keadaan secara Asinkron disampel tanpa
Glitching, karena satu bit yang berubah pada satu waktu, seperti
Kode Gray.
Mouse Komputer menggunakan Up-Down (Bidirectional) 2-bit
Johnson atau Gray Encodings untuk menunjukkan gerakan di
masing- masing dimensi, meskipun tidak selalu dihasilkan oleh
Cincin Flip- Flop.
Mendeteksi berbagai nilai angka atau berbagai pola satu set
informasi, dengan menghubungkan gerbang logika AND & OR ke
Ring Counter. 2-stage, 3-stage dan 4-stage ring counter digunakan
dalam sirkuit pembagi frekuensi dibagi 2 dan dibagi 3 dan dibagi 4
oleh sirkuit masing-masing.
3 tahap Johnson counter digunakan sebagai generator gelombang
persegi 3 fasa yang menghasilkan pergeseran fase 1200.
5 tahap Johnson counter circuit umumnya digunakan sebagai counter
sinkron dekade (BCD) dan juga sebagai rangkaian pembagi.
Penghitung Johnson 2 tahap sebagai “Quadrature Oscillator”
digunakan untuk menghasilkan 4 level output individual yang tidak
sesuai dengan 900 satu sama lain. Generator Quadrature untuk
menghasilkan Sinyal 4 Fase Waktu.
KESIMPULAN
Rangkaian Counter adalah rangkaian yang dapat berfungsi sebagai penghitung angka secara
cepat, baik itu penghitungan maju maupun mundur. Penghitungan maju adalah hitungan yang di
mulai dari angka yang kecil ke angka yang lebih besar, sedangkan penghitungan mundur adalah
hitungan yang dilakukan dari angka yang besar ke angka yang kecil. Dalam penghitungan bisa
mecapai jumlah yang tidak terbatas tergantung dari rangkaian yang kita buat dan juga kebutuhan.
Counter biasanya disebut sebagai pencacah yang tersusun dari sederet flip flop dan kemudian
diperbarui sedemikian rupa dengan menggunakan karnough, sehingga angka yang masuk nantinya
dapat dihitung sesuai rangcangan yang kita buat. Dalam penyusunan rangkaian counter terdiri atas
semua jenis flip flop, tergantung model dari masing-masing flip flop itu sendiri.
Jenis dari rangkaian pencacah (counter) dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian pencacah naik
(up counter) dan rangkaian pencacah turun (down counter). Yang dimaksud pencacah naik atau up
counter adalah cacahan dari kecil ke besar kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis.
Sedangkan pencacah turun atau down counter adalah pencacah dari besar ke arah yang kecil
kemudian kembali ke cacahan yang awal.

Anda mungkin juga menyukai