Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

14
ASYNCHRONOUS COUNTER

NAMA PRAKTIKAN : THALIA ARIYAPUTRI


NAMA REKAN KERJA : 1. SARAH HAFIDZAH
2. YUDISTIRA AGUNG PRAYUDA
KELAS/KELOMPOK : TT2A/5
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 25 MEI 2015
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 31 MEI 2015

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1
DAFTAR ISI

Halaman
COVER
DAFTAR ISI
1. TUJUAN 3
2. DASAR TEORI3
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 4
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 4
5. PERTANYAAN DAN TUGAS 6
6. DATA HASIL PERCOBAAN 8
7. ANALISA 9
8. KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA 12

2
ASYNCHRONOUS COUNTER

1. TUJUAN
Mengetahui cara perancangan dan merealisasikan Asynchronous counter (counter
tidak sinkron).
Dapat merangkai Asynchronous counter dengan menggunakan IC 7476.
Membuat rangkaian aplikasi Asynchronous counter.

2. DASAR TEORI
Counter pada suatu fungsi digital berfungsi untuk mencacah bilangan secara sekuensial.
Selain itu, counter dipakai juga untuk membagi frekuensi pulsa jam yang diberikan pada
counter tersebut. Dilihat cara pemasangan pulsa jamnya counter terdiri dari: Synchronous
Counter dan Asynchronous Counter.

Asynchronous Counter (counter tidak sinkron)


Pada counter ini, pulsa clock diberikan secara seri, di mana setiap flip-flop menunggu
pulsa dari flip-flop sebelumnya.Dalam perancangan counter ini digunakan sifat memori dan
toggle yang dimiliki flip-flop. Untuk mengontrol tiap-tiap flip-flop harus ditoggle ditentukan
oleh kondisi input sinkronnya (misal: J atau K pada JK FF, atau D pada D FF), setelah
syaratnya dipenuhi flip-flop harus dipacu oleh pulsa clock.
Dalam perancangan counter, langkah pertama ditentukan spesifikasi counter yang akan
dirancang, seperti modulus, jenis counter, flip-flop yang akan digunakan. Gambar 2.1.
menunjukkan hasil rancangan asynchronous counter modulus 4.

Gambar 2.1. Rangkaian asynchronous counter modulus 4

3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

3
No
Alat-alat dan komponen Merk/type Jumlah
.
IC 7400 (Quad 2 input NAND Gate) 1
1 IC 7408 (Quad 2 input AND Gate) 1
IC 7476 (Dual JK FF) 1
2 Power Supply Pascal PSIS02A2 1
3 Function Generator 1
4 Logic Probe ITW LP-1 1
5 Protoboard MCP Model: ML-35 B 1
6 Resistor 220 3
7 LED 3
8 Clock 1
9 Kabel Banana to Banana 4
10 Kabel-kabel penghubung Secukupnya

4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut:
1) Perhatikan kaki IC 7476 pada gambar 4.1, lengkapi tabel 6.1.

Gambar 4.1. IC 7476 (Dual JK FF)

2) Buatlah rangkaian asynchronous counter modulus 8 seperti gambar 4.2.

4
VCC VCC VCC
5V 5V 5V

2 U1A 7 U1B 2 U2A


~1PR ~2PR ~1PR
4 15 9 11 4 15
U3 1J 1Q 2J 2Q 1J 1Q
1 1CLK 6 2CLK 1 1CLK
16 14 12 10 16 14
50 Hz 1K ~1Q 2K ~2Q 1K ~1Q

~1CLR ~2CLR ~1CLR


3 7476N 8 7476N 3 7476N

R1 R2 R3
22 22 22

LED1 LED2 LED3

Gambar 4.2. Rangkaian asynchronous counter modulus 8

3) Hubungkan input clock 1 ke function generator, amati keluaran setiap JK FF catat


hasilnya pada tabel 6.2.
4) Buatlah rangkaian self stopping counter pada angka 6 seperti padaGambar 4.3,
kemudian berikan catu daya 5 Vdc, amati keluaran setiap JK FF, catat hasilnya
pada tabel 6.3.
VCC VCC VCC
5V 5V 5V

U3
2 U1A 7 U1B 2 U2A
~1PR ~2PR ~1PR
50 Hz U5A 4 15 9 11 4 15
1J 1Q 2J 2Q 1J 1Q
1 1CLK 6 2CLK 1 1CLK
16 1K ~1Q 14 12 2K ~2Q 10 16 1K ~1Q 14
7408N
~1CLR ~2CLR ~1CLR
3 7476N 8 7476N 3 7476N

U4A

7400N
R1 R2 R3
22 22 22

LED1 LED2 LED3

Gambar 4.3. Rangkaian Self Stopping Counter pada angka 6

5) Rancanglah counter modulus 6, berikan catu daya 5 Vdc, amati keluaran setiap JK
FF, catat hasilnya pada Tabel 6.4.

5
VCC VCC VCC
5V 5V 5V

2 U1A 7 U1B 2 U2A


~1PR ~2PR ~1PR
4 15 9 11 4 15
U3 1J 1Q 2J 2Q 1J 1Q
1 1CLK 6 2CLK 1 1CLK
16 14 12 10 16 14
50 Hz 1K ~1Q 2K ~2Q 1K ~1Q

~1CLR ~2CLR ~1CLR


3 7476N 8 7476N 3 7476N

U4A

7400N
R1 R2 R3
22 22 22

LED1 LED2 LED3

Gambar 4.4. Rangkaian asynchronous counter modulus 6

5. PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Berapakah jumlah flip-flop pada IC 7476, dan sebutkan pin IC untuk masing-
masing flip-flop!
2. Untuk membangun Counter Asinkron modulus 8 berapa jumlah IC yang
digunakan. Jelaskan jawaban saudara!
3. Tulislah hitungan yang ditampilkan dalam decimal, kemudian apa yang dimaksud
dengan modulus 8!
4. Perhatikan perubahan peragaan Q0, Q1, dan Q2. Berikanlah alasan kenapa
perubahannya seperti tersebut!
5. Pada hitungan decimal berapakah counter berhenti menghitung? Kenapa hal itu
tersebut bisa terjadi!
6. Pada angka berapa counter mengalami Recycle? Jelaskanlah kenapa hal tersebut
bisa terjadi!
7. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!
Jawab:
1. IC 7476 memiliki 2 flip-flop dan pin IC untuk masing-masing flip-flop dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Input Output
No.
PRE CLR Clock J K Q Q
1 2 3 1 4 16 15 14
2 7 8 6 9 12 11 10
2. Untuk membangun Counter Asinkron modulus 8, jumlah IC yang digunakan
adalah 2 buah IC 7476. Hal itu disebabkan karena Counter Asinkron modulus 8

6
membutuhkan 3 buah flip-flop, sedangkan satu IC 7476 memiliki 2 buah flip-flop,
sehingga untuk modulus 8 tidak cukup hanya menggunakan 1 buah IC 7476.
3. Hitungan yang ditampilkan dalam decimal adalah 0 (000), 1 (001), 2 (010), 3
(011), 4 (100), 5 (101), 6 (110), dan 7 (111). Modulus 8 adalah rangkaian counter
yang menampilkan decimal dari angka 0 sampai dengan 7 decimal secara
berurutan.
4. Perubahan peragaan Q0, Q1, dan Q2 terjadi disebabkan karena adanya pulsa dari
clock sebelumnya, yaitu clock pada output Q1 dihubungkan dengan output Q0 dan
pada output Q2 dihubungkan dengan output Q1. Karena Asynchronous Counter
dipasang secara seri dan IC 7476 merupakan aktif rendah, maka ketika masukan 0
akan memberikan trigger (mengaktifkan IC).
5. Counter berhenti menghitung pada hitungan decimal 6. Pada rangkaian Self
Stopping Counter modulus 6, akan berhenti di angka 6 dan LED tetap bertahan di
posisi angka 6. Hal tersebut disebabkan karena output Q1 dan Q2 dihubungkan
dengan menggunakan NAND Gate, lalu outputnya dihubungkan di-AND-kan
dengan clock agar dapat memberhentikan fungsi flip-flop sehingga akan berhenti
di angka 6.
6. Pada rangkaian Asynchronous Counter modulus 6, counter mengalami recycle
pada angka 6. Hal itu disebabkan karena flip-flop dipasang secara seri, sehingga
tiap flip-flop menunggu pulsa dari flip-flop sebelumnya. Selain itu, juga terjadi
dikarenakan output Q1 dan Q2 dihubungkan dengan menggunakan NAND Gate dan
outputnya dihubungkan dengan clear, sehingga counter mengalami recycle atau
kembali ke awal, yaitu angka 0.
7. Dari hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa Asynchronous Counter
adalah salah satu bagian dari counter dalam suatu fungsi digital yang pulsa clock
diberikan secara seri, sehingga setiap flip-flop menunggu pulsa dari flip-flop
sebelumnya. Asynchronous Counter dapat menghitungan dengan menggunakan 2
metode, yaitu recycle (berulang) dan self stopping). Metode recycle berarti clock
akan berjalan sampai dengan biner yang ditentukan oleh modulus, lalu setelah itu
berulang kembali ke posisi awal, yaitu nol. Sedangkan, metode self stopping berarti
LED akan berhenti atau tetap bertahan (keadaan aktif) pada decimal yang
ditentukan oleh modulus dan tidak akan mengulang kembali ke posisi awal. Satu
buah IC 7476 hanya memiliki 2 buah flip-flop dan dapat digunakan pada modulus
6, sedangkan pada modulus 8 harus menggunakan 2 buah IC 7476 karena
membutuhkan 3 buah flip-flop.

7
6. DATA HASIL PERCOBAAN

7. ANALISA
Dari hasil gambar dan data percobaan di atas, dapat diketahui bahwa pulsa clock pada
Asynchronous Counter dipasang secara seri dan flip-flop menunggu pulsa dari flip-flop

8
sebelumnya. Flip-flop memiliki sifat memori dan toggle. Input J dan K pada flip-flop tersebut
dinonaktifkan setelah syaratnya dipenuhi dan flip-flop harus dipacu oleh pulsa clock. Pada
Tabel 6.1, satu buah IC 7476 memiliki 2 buah flip-flop, tetapi untuk Asynchronous Counter
modulus 8 harus menggunakan 2 buah IC 7476 karena membutuhkan 3 buah flip-flop. Pada
Tabel ini, kaki IC 7476 JK FF diidentifikasi, yaitu input preset pada kaki 2 dan 7, input clear
pada kaki 3 dan 8, clock pada kaki 1 dan 6, input J pada kaki 4 dan 9, input K pada kaki 12
dan 16, output Q pada kaki 11 dan 15, dan output Q pada kaki 10 dan 14.
Pada Tabel 6.2, Asynchronous Counter modulus 8 menggunakan 2 buah IC 7476
(terdiri dari 3 buah flip-flop) di mana clock bermula dari nol dan berjalan terus hingga clock
sudah mencapai biner 7, setelah itu clock akan berulang kembali dari nol sampai dengan
biner dan begitu seterusnya seperti pada Timing diagram di bawah ini. Namun, pada tabel 6.2
di atas, dimulai dari angka 3. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh dari clock dan power
supply. Berikut ini Timing diagramnya.

Gambar 7.1. Asynchronous counter modulus 8

Pada Tabel 6.3 rangkaian Self Stopping Counter pada angka 6, counter akan berhenti
menghitung pada angka 6 dan tetap bertahan di posisi angka 6, sehingga tidak akan
mengulang kembali ke awal. Hal tersebut disebabkan karena output Q1 dan Q2 dihubungkan
dengan menggunakan NAND Gate, lalu outputnya di-AND-kan dengan clock agar clock
dapat memberhentikan fungsi flip-flop, sehingga akan berhenti pada angka 6 dan tetap
bertahan. Berikut ini Timing diagramnya.

9
Gambar 7.2. Self stopping counter modulus 6

Pada Tabel 6.4 Asynchronous Counter modulus 6, pada dasarnya sama dengan Tabel
6.2. Namun, perbedaanya adalah Tabel 6.2 menggunakan modulus 8, sedangkan pada Tabel
6.4 menggunakan modulus 6. Untuk modulus 6 menggunakan NAND Gate di mana output
Q1 dan Q2 dihubungkan dengan menggunakan NAND Gate dan outputnya dihubungkan ke
input clear. Pada modulus 6, clock akan berjalan sampai dengan biner 5 dan clock akan
mengulang kembali ke nol sampai dengan biner 5 dan berulang secara terus menerus. Berikut
ini Timing diagramnya.

Gambar 7.3. Asynchronous counter modulus 6

8. KESIMPULAN
Asynchronous Counter adalah salah satu bagian dari counter dalam suatu fungsi
digital yang pulsa clock diberikan secara seri, sehingga setiap flip-flop menunggu
pulsa dari flip-flop sebelumnya.
Asynchronous Counter dapat menghitung dengan menggunakan 2 metode, yaitu
recycle (berulang) dan self stopping).

10
Metode recycle berarti clock akan berjalan sampai dengan biner yang ditentukan
oleh modulus, lalu setelah itu berulang kembali ke posisi awal, yaitu nol.
Metode self stopping berarti LED akan berhenti atau tetap bertahan (keadaan aktif)
pada decimal yang ditentukan oleh modulus dan tidak akan mengulang kembali ke
posisi awal.
Satu buah IC 7476 hanya memiliki 2 buah flip-flop dan dapat digunakan pada
modulus 6, sedangkan pada modulus 8 harus menggunakan 2 buah IC 7476 karena
membutuhkan 3 buah flip-flop.

DAFTAR PUSTAKA

11
Nixon, Benny.2008.Laboratorium Digital 1 (Rangkaian Kombinatorial).Depok: DIPA
Politeknik Negeri Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai