14
ASYNCHRONOUS COUNTER
1
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
DAFTAR ISI
1. TUJUAN 3
2. DASAR TEORI3
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 4
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 4
5. PERTANYAAN DAN TUGAS 6
6. DATA HASIL PERCOBAAN 8
7. ANALISA 9
8. KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA 12
2
ASYNCHRONOUS COUNTER
1. TUJUAN
Mengetahui cara perancangan dan merealisasikan Asynchronous counter (counter
tidak sinkron).
Dapat merangkai Asynchronous counter dengan menggunakan IC 7476.
Membuat rangkaian aplikasi Asynchronous counter.
2. DASAR TEORI
Counter pada suatu fungsi digital berfungsi untuk mencacah bilangan secara sekuensial.
Selain itu, counter dipakai juga untuk membagi frekuensi pulsa jam yang diberikan pada
counter tersebut. Dilihat cara pemasangan pulsa jamnya counter terdiri dari: Synchronous
Counter dan Asynchronous Counter.
3
No
Alat-alat dan komponen Merk/type Jumlah
.
IC 7400 (Quad 2 input NAND Gate) 1
1 IC 7408 (Quad 2 input AND Gate) 1
IC 7476 (Dual JK FF) 1
2 Power Supply Pascal PSIS02A2 1
3 Function Generator 1
4 Logic Probe ITW LP-1 1
5 Protoboard MCP Model: ML-35 B 1
6 Resistor 220 3
7 LED 3
8 Clock 1
9 Kabel Banana to Banana 4
10 Kabel-kabel penghubung Secukupnya
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut:
1) Perhatikan kaki IC 7476 pada gambar 4.1, lengkapi tabel 6.1.
4
VCC VCC VCC
5V 5V 5V
R1 R2 R3
22 22 22
U3
2 U1A 7 U1B 2 U2A
~1PR ~2PR ~1PR
50 Hz U5A 4 15 9 11 4 15
1J 1Q 2J 2Q 1J 1Q
1 1CLK 6 2CLK 1 1CLK
16 1K ~1Q 14 12 2K ~2Q 10 16 1K ~1Q 14
7408N
~1CLR ~2CLR ~1CLR
3 7476N 8 7476N 3 7476N
U4A
7400N
R1 R2 R3
22 22 22
5) Rancanglah counter modulus 6, berikan catu daya 5 Vdc, amati keluaran setiap JK
FF, catat hasilnya pada Tabel 6.4.
5
VCC VCC VCC
5V 5V 5V
U4A
7400N
R1 R2 R3
22 22 22
6
membutuhkan 3 buah flip-flop, sedangkan satu IC 7476 memiliki 2 buah flip-flop,
sehingga untuk modulus 8 tidak cukup hanya menggunakan 1 buah IC 7476.
3. Hitungan yang ditampilkan dalam decimal adalah 0 (000), 1 (001), 2 (010), 3
(011), 4 (100), 5 (101), 6 (110), dan 7 (111). Modulus 8 adalah rangkaian counter
yang menampilkan decimal dari angka 0 sampai dengan 7 decimal secara
berurutan.
4. Perubahan peragaan Q0, Q1, dan Q2 terjadi disebabkan karena adanya pulsa dari
clock sebelumnya, yaitu clock pada output Q1 dihubungkan dengan output Q0 dan
pada output Q2 dihubungkan dengan output Q1. Karena Asynchronous Counter
dipasang secara seri dan IC 7476 merupakan aktif rendah, maka ketika masukan 0
akan memberikan trigger (mengaktifkan IC).
5. Counter berhenti menghitung pada hitungan decimal 6. Pada rangkaian Self
Stopping Counter modulus 6, akan berhenti di angka 6 dan LED tetap bertahan di
posisi angka 6. Hal tersebut disebabkan karena output Q1 dan Q2 dihubungkan
dengan menggunakan NAND Gate, lalu outputnya dihubungkan di-AND-kan
dengan clock agar dapat memberhentikan fungsi flip-flop sehingga akan berhenti
di angka 6.
6. Pada rangkaian Asynchronous Counter modulus 6, counter mengalami recycle
pada angka 6. Hal itu disebabkan karena flip-flop dipasang secara seri, sehingga
tiap flip-flop menunggu pulsa dari flip-flop sebelumnya. Selain itu, juga terjadi
dikarenakan output Q1 dan Q2 dihubungkan dengan menggunakan NAND Gate dan
outputnya dihubungkan dengan clear, sehingga counter mengalami recycle atau
kembali ke awal, yaitu angka 0.
7. Dari hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa Asynchronous Counter
adalah salah satu bagian dari counter dalam suatu fungsi digital yang pulsa clock
diberikan secara seri, sehingga setiap flip-flop menunggu pulsa dari flip-flop
sebelumnya. Asynchronous Counter dapat menghitungan dengan menggunakan 2
metode, yaitu recycle (berulang) dan self stopping). Metode recycle berarti clock
akan berjalan sampai dengan biner yang ditentukan oleh modulus, lalu setelah itu
berulang kembali ke posisi awal, yaitu nol. Sedangkan, metode self stopping berarti
LED akan berhenti atau tetap bertahan (keadaan aktif) pada decimal yang
ditentukan oleh modulus dan tidak akan mengulang kembali ke posisi awal. Satu
buah IC 7476 hanya memiliki 2 buah flip-flop dan dapat digunakan pada modulus
6, sedangkan pada modulus 8 harus menggunakan 2 buah IC 7476 karena
membutuhkan 3 buah flip-flop.
7
6. DATA HASIL PERCOBAAN
7. ANALISA
Dari hasil gambar dan data percobaan di atas, dapat diketahui bahwa pulsa clock pada
Asynchronous Counter dipasang secara seri dan flip-flop menunggu pulsa dari flip-flop
8
sebelumnya. Flip-flop memiliki sifat memori dan toggle. Input J dan K pada flip-flop tersebut
dinonaktifkan setelah syaratnya dipenuhi dan flip-flop harus dipacu oleh pulsa clock. Pada
Tabel 6.1, satu buah IC 7476 memiliki 2 buah flip-flop, tetapi untuk Asynchronous Counter
modulus 8 harus menggunakan 2 buah IC 7476 karena membutuhkan 3 buah flip-flop. Pada
Tabel ini, kaki IC 7476 JK FF diidentifikasi, yaitu input preset pada kaki 2 dan 7, input clear
pada kaki 3 dan 8, clock pada kaki 1 dan 6, input J pada kaki 4 dan 9, input K pada kaki 12
dan 16, output Q pada kaki 11 dan 15, dan output Q pada kaki 10 dan 14.
Pada Tabel 6.2, Asynchronous Counter modulus 8 menggunakan 2 buah IC 7476
(terdiri dari 3 buah flip-flop) di mana clock bermula dari nol dan berjalan terus hingga clock
sudah mencapai biner 7, setelah itu clock akan berulang kembali dari nol sampai dengan
biner dan begitu seterusnya seperti pada Timing diagram di bawah ini. Namun, pada tabel 6.2
di atas, dimulai dari angka 3. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh dari clock dan power
supply. Berikut ini Timing diagramnya.
Pada Tabel 6.3 rangkaian Self Stopping Counter pada angka 6, counter akan berhenti
menghitung pada angka 6 dan tetap bertahan di posisi angka 6, sehingga tidak akan
mengulang kembali ke awal. Hal tersebut disebabkan karena output Q1 dan Q2 dihubungkan
dengan menggunakan NAND Gate, lalu outputnya di-AND-kan dengan clock agar clock
dapat memberhentikan fungsi flip-flop, sehingga akan berhenti pada angka 6 dan tetap
bertahan. Berikut ini Timing diagramnya.
9
Gambar 7.2. Self stopping counter modulus 6
Pada Tabel 6.4 Asynchronous Counter modulus 6, pada dasarnya sama dengan Tabel
6.2. Namun, perbedaanya adalah Tabel 6.2 menggunakan modulus 8, sedangkan pada Tabel
6.4 menggunakan modulus 6. Untuk modulus 6 menggunakan NAND Gate di mana output
Q1 dan Q2 dihubungkan dengan menggunakan NAND Gate dan outputnya dihubungkan ke
input clear. Pada modulus 6, clock akan berjalan sampai dengan biner 5 dan clock akan
mengulang kembali ke nol sampai dengan biner 5 dan berulang secara terus menerus. Berikut
ini Timing diagramnya.
8. KESIMPULAN
Asynchronous Counter adalah salah satu bagian dari counter dalam suatu fungsi
digital yang pulsa clock diberikan secara seri, sehingga setiap flip-flop menunggu
pulsa dari flip-flop sebelumnya.
Asynchronous Counter dapat menghitung dengan menggunakan 2 metode, yaitu
recycle (berulang) dan self stopping).
10
Metode recycle berarti clock akan berjalan sampai dengan biner yang ditentukan
oleh modulus, lalu setelah itu berulang kembali ke posisi awal, yaitu nol.
Metode self stopping berarti LED akan berhenti atau tetap bertahan (keadaan aktif)
pada decimal yang ditentukan oleh modulus dan tidak akan mengulang kembali ke
posisi awal.
Satu buah IC 7476 hanya memiliki 2 buah flip-flop dan dapat digunakan pada
modulus 6, sedangkan pada modulus 8 harus menggunakan 2 buah IC 7476 karena
membutuhkan 3 buah flip-flop.
DAFTAR PUSTAKA
11
Nixon, Benny.2008.Laboratorium Digital 1 (Rangkaian Kombinatorial).Depok: DIPA
Politeknik Negeri Jakarta
12